Perfect Merriage: Lisa Ft Scoups
1
Arsaka Bimantara
[Menatap Dua perempuan di hadapannya]
Arsaka Bimantara
[Menghela napas]
Arsaka Bimantara
Ada yang bisa menjelaskan? [Datar]
Gelora Mikhayla
[Melirik Lea]
Lea Bimantara
[Melirik Gelora]
Arsaka Bimantara
Gak ada yang nyuruh kalian lirik-lirikan
Arsaka Bimantara
Lea, ini terakhir kalinya ayah lihat kamu main hujan-hujanan. Sekali lagi ayah lihat kamu main, tidak ada keluar rumah selama seminggu
Lea Bimantara
[Melotot imut]
Lea Bimantara
Tapi ayah Lea sama buna cuma- hatchi!
Arsaka Bimantara
[Bombastis side ayes]
Arsaka Bimantara
Lea masuk kamar, ayah mau bicara sama buna
Lea Bimantara
[Mengangguk]
Gelora Mikhayla
[Ya Tuhan selamatkan aku😫]
Arsaka Bimantara
[Menatap Gelora]
Gelora Mikhayla
A-aku minta maaf mas.. [Menunduk tak berani menatap Arsaka]
Arsaka Bimantara
Balik ke kamar kamu
Gelora Mikhayla
[Mengangguk]
Gelora Mikhayla
[Berbaring]
Arsaka Bimantara
[Masuk dengan membawa segelas air dan obat]
Arsaka Bimantara
[Duduk di tepi ranjang]
Gelora Mikhayla
[Mau merubah posisinya menjadi duduk]
Arsaka Bimantara
[Membantu]
Arsaka Bimantara
Makanya jangan ngeyel! Udah tau ga bisa kena hujan. Kenapa kamu bandel banget sih?
Gelora Mikhayla
[Bersandar di head board kasur]
Gelora Mikhayla
Aku bosen di rumah mas. Masuk kuliah masih lama, Lea juga bosen. Kebetulan hujan, yaudah kita main hujan
Arsaka Bimantara
[Bombastis side eyes]
Gelora Mikhayla
[Mengatupkan bibirnya rapat]
Arsaka Bimantara
[Menempelkan baby fever di kepala Gelora]
Arsaka Bimantara
Besok jangan deket-deket Lea. Saya ga mau Lea jadi demam kaya kamu
Arsaka Bimantara
Membantah?
Gelora Mikhayla
N-ngga mas
Arsaka Bimantara
Tidur, HP kamu saya sita. Tidak ada main HP sampai besok
Gelora Mikhayla
Loh.. Mana bisa gitu?! [Protes]
Arsaka Bimantara
bisa, saya suami kamu
Gelora Mikhayla
(Aaaagrh! Ngeselin banget sih dia!)
Arsaka Bimantara
[Pergi dan mematikan lampu]
Pemilik perusahaan properti bernama ARS Company. Seorang duda dengan satu anak perempuan.
Mahasiswi semester akhir yang saat ini menikah dengan Arsaka menggantikan sang kakak.
Putri Arsaka. Si manis yang selalu berusaha membuat Arsaka dan Gelora berasa dalam satu ruangan.
"Kalau pisah terus, aku punya adiknya kapan dong?"
2
Gelora Mikhayla
[Melirik Lea]
Lea Bimantara
[Melirik Gelora]
Gelora dan Lea duduk berjauhan sekitar 1 meter. Arsaka memerintah keduanya untuk jangan saling berdekatan, lantaran Gelora sedang demam. Arsaka tidak mau Lea jadi tertular karena itu.
Arsaka Bimantara
Ayah sudah memasang CCTV. Jadi jika kalian melanggar, siap-siap menerima hukuman!
Lea Bimantara
Ayah! [Protes] Lea mana bisa jauh-jauh dari buna ayah!
Lea Bimantara
Lagian buna cuma demam kan, Lea ga bakalan tertular kok!
Gelora Mikhayla
[Diam karena kepalanya pusing]
Arsaka Bimantara
Hah.. Kamu masih kecil Lea. Rentan tertular penyakit. Buna mu lagi sakit, kalau kamu sakit nanti ayah repot
Gelora Mikhayla
Lea, dengerin kata ayah ya? Nanti ayah kerepotan ngurusin kita berdua, buna ga papa kok.. [Tersenyum]
Arsaka Bimantara
Kalau gitu ayah berangkat [Mengecup kening Lea]
Baru saja Arsaka akan pergi, Lea lebih dulu menarik tangannya. Gadis kecil itu mengode ayahnya melirik Gelora.
Lea Bimantara
Ayah ga cium buna?
Arsaka Bimantara
Buna mu lagi sakit
Lea Bimantara
Justru karena lagi sakit, harusnya ayah sayang-sayang dong!
Gelora Mikhayla
[Tergelak]
Gelora Mikhayla
Ga usah Le, nanti ayah mu ketularan demam kaya buna
Lea Bimantara
No! no! Ayah ga sayang buna?
Arsaka Bimantara
[Menghela napas]
Arsaka Bimantara
[Menghampiri Gelora dan mengecup keningnya]
Arsaka Bimantara
Jangan lupa minum obatnya
Gelora Mikhayla
Iya mas, nanti aku minum
Arsaka Bimantara
[Pergi ke arah dapur]
Lea Bimantara
Ayah mau ngapain bun?
Gelora Mikhayla
[Mengedikkan bahu]
Arsaka datang membawa sebuah nampan berisi segelas air dan obat. Gelora memutar bola matanya malas.
Arsaka Bimantara
Minum, sekarang!
Gelora Mikhayla
Udah kan? Kamu berangkat gih, ga usah khawatir
Arsaka Bimantara
Siapa yang khawatir? Saya cuma ga mau kamu sakit lama-lama
Arsaka Bimantara
Saya pergi.. 🚶♂️
Lea Bimantara
Gengsi ayah tu tinggi banget! ngalahin tingginya langit tau ga! Kesel Lea tuh!
Gelora Mikhayla
[Terkekeh kecil]
Lea Bimantara
Kita jauhan terus nih bun? ☹️
Gelora Mikhayla
He'em.. Sampe buna sembuh baru bisa deketan lagi
Sesampainya di kantor, Arsaka langsung memasuki ruangannya. Melepas jas miliknya dan duduk di kursi kebesarannya.
Arsaka Bimantara
[Tanpa sadar tersenyum melihat Gelora dan Lea yang berbicara tapi berjauhan]
Gio
Lebar banget tu senyum, ngeliat apa sih bang? [Mengintip laptop Arsaka]
Gio
Ooohh.. pantes. Lagi liatin istrinya ternyata, udah nerima nih?
Arsaka Bimantara
[Bombastis side eyes]
Gio
Ooh ini bang, Berkas yang perlu di tanda tangani
Gio
Oiya bang, Ntar kalau sena balik lagi gimana? Lo bakal pertahanin Gelora kan?
Arsaka Bimantara
bukan urusan kamu
Gio
[Mengambil duduk di hadapan Arsaka]
Gio
Gue tau lo bijak bang. Gue tau lo bisa ngambil keputusan yang tepat.
Gio
Belajar buka hati buat Gelora bang. Sena yang ninggalin lo, tanpa alasan yang jelas
Arsaka Bimantara
Gak usah ngajarin saya [Datar]
Gio
[Tersenyum] Gua gak ngajarin lo, cuma ngingetin.
Gio
inget satu hal. Istri lo sekarang Gelora, sedangkan Sena cuma wanita yang ninggalin lo
Gio
Gue permisi bang.. [Pergi dari ruangan Arsaka]
Arsaka Bimantara
[Menyandarkan kepalanya dikursi dan memejamkan mata]
Pernikahannya dengan Gelora memang sebuah rencana yang tiba-tiba. Sena, kaka Gelora yang tiba-tiba kabur ntah kemana.
Hal itu menyebabkan Gelora, adik Sena diharuskan menjadi pengantin pengganti dan menikah dengannya.
Sudah sebulan mereka melakukan pernikahan. Baik Gelora ataupun Arsaka sama-sama sepakat untuk pisah kamar.
Gelora melakukan tugasnya sebagai istri. Memasak, menyiapkan segala keperluannya dan Lea. Hanya satu yang tak dilakukan Gelora, yaitu berhubungan.
Arsaka sendiri juga tak meminta. Karena jujur ia belum memiliki rasa pada gadis yang menjadi istrinya itu.
Arsaka bersiap pulang dari kantornya. Ia menyempatkan diri untuk singgah di salah satu restoran mengingat Gelora sakit dan pasti tidak akan memasak.
Arsaka Bimantara
[Melangkah memasuki rumah]
Arsaka Bimantara
[Terkejut melihat sosok wanita paruh baya berada di sana]
Kayla Bimantara (Mama)
Udah pulang kamu? [Melihat kantong plastik] Itu makanan?
Arsaka Bimantara
[Mengangguk]
Kayla Bimantara (Mama)
Bagus, sini mama siapin. Lea sama papa belum makan. Untuk Gelora udah mama siapin bubur. Panasnya naik turun, tadi udah mama panggilin dokter [berbicara sambil berjalan menuju meja makan]
Arsaka Bimantara
Mama nginap?
Abimana Bimantara (Papa)
Iya.. [Baru turun dari tangga] Papa sama mama nginap beberapa hari
Arsaka Bimantara
Kalau gitu aku ke kamar
Kayla Bimantara (Mama)
Iya, sekalian bawain buburnya Gelora.
Kayla Bimantara (Mama)
Nanti makanan kamu mama anter ke kamar, udah sana temenin istri kamu.. hus.. hus
Arsaka Bimantara
[Mengangguk]
3
Arsaka Bimantara
[Membuka pintu sambil membawa bubur Gelora]
Gelora Mikhayla
[Masih memakai baby fever]
Arsaka meletakkan bubur di atas meja. Ia Membuka jasnya dan menggulung nya sampai lengan.
Kemudian duduk di pinggir kasur memperhatikan Gelora yang sedang tertidur.
Ada sedikit rasa khawatir di hatinya melihat Gelora yang terbaring sakit. Meski kesalahan gadis itu, Arsaka tetaplah merasa ini salahnya.
Arsaka Bimantara
Kamu sengaja buat saya khawatir Ra?
Gelora Mikhayla
[Menggeliat]
Gelora Mikhayla
[Membuka mata]
Gelora cukup terkejut melihat Arsaka yang sudah berada di dekatnya.
Gelora Mikhayla
Mas Saka? [Buru-buru duduk]
Gelora Mikhayla
Maaf mas, aku tidur di sini. Mama sama papa tiba-tiba dateng, aku bener-bener ga tau
Arsaka Bimantara
Heem, saya tau
Arsaka Bimantara
Mama dan papa akan menginap beberapa hari, jadi selama itu kita harus sekamar
Gelora Mikhayla
[Terhenti karena Arsaka memeriksa keningnya]
Gelora Mikhayla
(Kalau gini caranya, bisa-bisa aku yang jatuh cinta duluan)
Arsaka Bimantara
Panas kamu udah turun, Sekarang kamu makan. [Mau menyuapi Gelora]
Gelora Mikhayla
Aku bisa sendiri mas. Mending mas bersih-bersih gih
Gelora Mikhayla
[Mengalihkan tatapannya ke arah lain]
Arsaka Bimantara
Kamu nolak saya?
Gelora Mikhayla
Eh, bukan gitu mas [Panik]
Gelora Mikhayla
Maksudnya ga gitu. Mas kan baru pulang kerja, Pasti mas capek kan? Jadi maksud aku-
Arsaka Bimantara
Kamu makan dulu baru saya bersih-bersih.. [Menyodorkan sendok ke mulut Gelora]
Gelora Mikhayla
Iya, aku makan.. [Menerima suapan Arsaka]
Arsaka terus menyuapi Gelora sambil menatap datar gadis itu. Hal itu tentu membuat Gelora tak mampu menolak. Takut? Jangan di tanya.
Tatapan Arsaka itu menyeramkan. Padahal dia tak berbicara, tapi hanya dengan tatapan mampu membuat Gelora takut bukan main.
Arsaka Bimantara
[Sudah selesai menyuapi Gelora]
Gelora Mikhayla
Aku tidur di sofa kan? [Menatap Arsaka]
Arsaka Bimantara
Siapa yang nyuruh?
Gelora Mikhayla
[Gelagapan] Ee.. itu.. Kan kita.. maksud aku-
Arsaka Bimantara
Kita tidur seranjang, ga ada yang tidur di sofa. Kalau mau tidur di sofa, sekalian aja di luar
Gelora Mikhayla
(Kejam banget kata-katanya)
Gelora Mikhayla
Sama Lea juga kan?
Arsaka Bimantara
Lea tidur sama mama
Arsaka Bimantara
Saya mau bersih-bersih, kamu istirahat. Hp kamu masih saya sita
Gelora Mikhayla
Sampe kapan HP aku disita? [Lirih]
Arsaka Bimantara
Sampe saya bosan.. [Masuk ke kamar mandi]
Gelora Mikhayla
Mas Saka nyebelin!
Arsaka keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah.
Sudut bibirnya tertarik ke atas melihat wajah kesal Gelora.
Gadis itu terlihat menggonta-ganti channel TV.
Gelora Mikhayla
Lagian mas Saka ngapain sita HP aku coba! 😫
Gelora Mikhayla
[Mengacak-acak rambutnya]
Arsaka Bimantara
[Menghampiri Gelora dan mencabut baby fever nya]
Arsaka Bimantara
Udah ga panas
Gelora Mikhayla
Udah boleh deketan sama Lea kan? [Berbinar]
Gelora Mikhayla
Loh?! Kan aku udah sembuh mas!
Gelora Mikhayla
[Menahan kesal]
Gelora berancang-ancang mengambil bantal dan memukuli Arkasa. Rasa kesalnya pada pria itu sudah mencapai ubun-ubun.
Gelora Mikhayla
Rasain! Rasain!
Arsaka Bimantara
Ra! Berhenti!
Arsaka Bimantara
Gelora berhenti!
Arsaka Bimantara
[Menarik tangan Gelora hingga gadis itu terjatuh di atasnya]
Gelora Mikhayla
MODUS! [memukul Arsaka sekali lagi]
Arsaka Bimantara
Mau jadi istri durhaka kamu?
Gelora Mikhayla
[Meletakkan bantal dan naik ke kasur]
Gelora Mikhayla
[Bombastis side eyes]
Gelora memilih memejamkan matanya dan membelakangi Arsaka. Ia masih merasa sangat keaal pada pria yang berstatus sebagai suaminya itu.
Arsaka Bimantara
[Menghela napas]
Arsaka memutuskan berbaring menghadap punggung Gelora. Meski merasa sedikit aneh karena sebelumnya tak pernah tidur bersama, Arsaka berusaha menenangkan pikirannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!