Setiap kehidupan pasti ada cobaan. Setiap cobaan ada jawaban. Tetapi mengapa cobaan itu tak pernah berhenti di diri ku, apa aku sial?
Mati bukanlah hal yang berkesan menakutkan bagiku tetapi mati berkesan membuat ku akan kebahagiaan karena lepas dari segala masalah di duniaku. Semua perkataan manusia membuatku selalu memikirkan dan merenungi, apa aku seburuk itu?
Overthinking hal yang paling sering aku lakukan . Sering memikirkan hal- hal sepele yang kata orang " ngapain sih pake di pikirin segala orang cuma gitu doang "mereka bisa berkata seperti itu karena mereka tidak tahu apa yang aku rasakan dan jika dia menjadi aku belum tentu dia sanggup berkata seperti itu.
Manusia pasti punya kesalahan, jangan pernah menjadi orang yang paling benar dan tidak pernah melakukan kesalahan. Semua bisa di selesaikan dengan baik.
Rasa takut akan hari esok sudah menjadi makanan sehari-hari ku dan akan menjadi kejutan untuk ku " besok ada kejadian apa lagi ya " Kata-kata yang terlintas dari bibir ku setiap harinya.
Hidupku tidak pernah mulus seperti orang pada umumnya selalu ada masalah di setiap harinya. Untuk bernafas dengan tenang pun susah.
Tapi percayalah di setiap rintangan ku aku yakin bahwa semua akan terlewat kan, entah bagaimana pun caranya.
Apakah akan ada cerita yang plot twist di dalam hidupku? Hanya Tuhan yang tahu semoga tidak membuat ku tambah hancur
Pada tahun 2021...
"bodoh kamu , liat nilai mu .nilai macam apa ini "
" jadi anak gak berguna banget kerjaan nya main terus gak pernah mau belajar, malu aku punya anak kaya kamu " ucap seorang ayah yang marah kepada putrinya yang berumur 11 tahun karena nilai rapot nya sangat lah jelek padahal ia sudah berusaha sekuat tenaga agar mendapatkan nilai yang bagus tetapi hasil nya nihil malahan kali ini nilai nya turun.
" aku sudah belajar yah, tapi gatau gimana nilaiku jadi gitu " elak anak gadis itu
" bohong kamu, jika kamu belajar nilai mu pasti bagus, dari dulu mana ada nilaimu yang bagus " ujar ayah
Dari sejak dulu anak gadis ini yang bernama sahira zanna alvarendra memang tidak pernah mendapatkan nilai bagus karena memang dia lemah dalam akademik.
" ayah gak mau tau pokoknya setelah lulus smp kamu ayah ikutkan nenek" perintah ayah
Sahira yang mendengar terkejut sebab dia tak pernah membayangkan jika ia ikut dengn neneknya
" yah gamau, aku gamau ikut nenek " sahira mulai menangis
" ayah gak mau dengar apapun dari kamu , kamu udah kecewakan ayah "
" maaf yah aku gak mau,hiks hiks "jawab sahira
Ayah pun lekas pergi setelah marah kepada putri nya dan membuat keputusan.
" nak sudah jangan nangis " ujar bunda
Bunda datang dan menenangkan sahira.
" bundaaaa, sahira gak mau ikut nenek , sahira mau sekolah di sini aja gamau kemana-mana "
Bunda hanya mendengar ujaran putrinya ini dan ia tak bisa menjawab apapun karena itu sudah keputusan dari sang suami yang sekaligus ayah dari sahira.
" bunda bilang ke ayah jangan nyuruh aku ikut nenek , aku gak mau "
" sahira, bunda tau kamu gak mau tapi menurut bunda itu juga demi kebaikan kamu , niat ayah dan bunda baik biar kamu bisa lebih mandiri dan bertanggungjawab nak "
" aaah bunda sama aja kaya ayah maksa aku "
Sahira langsung berdiri dan melepas pelukan dari sang bunda dan bergegas ke kamar serta membanting pintu kamar
Braaakkk
" astagfirullah " ujar bunda pelan
* di dalam kamar sahira
" semua gak ada yang tau keadaan ku semua pada maksa aku untuk menuhi keinginan mereka, mereka jahat " ujar sahira sendirian sambil menangis
Sahira ini memang lemah di bidang akademik tetapi ia unggul di bidang seni, ia suka sekali dengan menggambar dan melukis tetapi bakat itu tidak di dukung oleh orang tua nya karena menurut mereka itu tidak ada gunanya.
" kenapa hidup ku sangat ribet ya allah "
Sahia pun lelah menangis dan tertidursambil meneteskan air mata
🍫🍫🍫
* di malam harinya
Tok Tok Tok
" sa.. Ayo makan malam yuk dari tadi siang kamu gak makan " ucap bunda untuk mengajak sahira makan sebab sedari tadi setelah perdebatan sahira tak keluar kamar
" gamau " jawab sahira
" nanti kamu sakit lo sa "
" biarin "
Ayah yang mendengar percakapan antara istri dan anak nya ini, akhirnya ia menghampiri istrinya yang berada di depan pintu kamar anak nya.
" kenapa bun " tanya ayah
" ini yang sahira gak mau makan sedari siang tadi "
" mulai lagi anak ini " ayah menggelengkan kepala atas kelakuan anak nya ini.
" sahira buka pintu nya " ucap ayah
" gamau "
" sahira denger perintah ayah tidak "
" denger "
" buka cepat "
" gamau "
" sudahlah bun biar saja dulu " ucap ayah kepada bunda
Bunda hanya menjawab dengan anggukan
Setelah itu mereka pergi dari depan pintu kamar sahira
* pukul 22.00 malam
Pyaarrrr
Ayah dan bunda yang mendengar suara pecahan itu yang berasal dari kamar sahira pun langsung bergegas ke kamar sahira.
" SAHIRA NAK SAHIRA " ucap ayah sambil menggedor pintu. Tapi tak ada balasan
" bun ayah dobrak saja "
Bunda menjawab dengan anggukan
1..2..3..
Braaakkk
" SAHIRA " Ucap bunda
Mereka melihat sahira tergeletak di lantai
Ayah langsung menggotong sahira ke atas kasur.
Bunda bun mempersiapkan segala hal yang dapat membuat sahira siuman seperti minyak kayu putih.
" sahira nak " bunda menggosok tanga sahira agar sahira bangun
* setelah 5 menit kemudian
" engghh, bunda " sahira siuman dan mulai membuka matanya
" sahira, minum dulu sa " bunda menawarkan minum dan sahira pun meminum air yang di berikan bunda
" bun "
" iya "
" aku gak mau ikut nenek"
" keputusan ayah gak bakal berubah mau kamu kaya gimana pun " sambung ayah setelah mendengar perkataan sahira, lalu ia pergi dari kamar sahira
" sa bunda gak bisa buat apa- apa, kamu harus turuti kemauan ayah mu dan kamu harus tanggungjawab karena nilai mu udan jelek "
" tapi sahira gak mau bun "
" bunda udah capek sama kamu sa "
Bunda pun pergi dari kamar sahira.
Tak sela berapa lama perempuan yang masi sedarah dengan sahira masuk ke kamar sahira. Ia kakak kandung sahira zenia keysa alvarendra, kakak satu-satunya sahira.
" saa "
" kaak" jawab sahira
" kamu makan dulu ya " ajak zenia karena ia sudah membawakan makanan
" gamau kak "
" sa, kamu percuma mau kamu sakit mau kamu gak mau makan kaya gini keputusan ayah gak bakal berubah " nasehat zenia kepada sang adik
" tapi aku gak mau kak "
" meski kamu gak mau ayah tetep maksa kamu sa, udah nurut aja ya sa , kamu rugi mau ngapain aja ayah bakal tetep ikut nenek"
Sahira tak berkutik sedikit pun mendengar perkataan sang kakak karena memang benar apa yang ia lakukan tidak akan berpengaruh kepada keputusan sang ayah
" apa aku kabur aja ya " batin sahira
Haii semua gimana ceritanya? .. Semoga bisa menghibur kalian ya jangan lupa like dan komen serta ajak temen- temen kalian buat baca juga.. Seee youu
Lope you semuaa❤
🍫
🍫
Apa aku kabur aja ya " batin sahira
" jangan deh nanti aku makan apa kalo aku kabur " pikir sahira lagi.
...🍫🍫🍫...
2 hari kemudian
" sa besok lusa kamu di antar ke rumah nenek ya " ucap bunda
" buuunn aaaa yang bener aja "
" iya bener sa "
" tapi bun.. "
" udah gausah tapi tapi, siapin barang- barang kamu " perintah bunda
" iya bun " sahira memasang wajah cemberut
Sahira pun memilih - milih baju untuk di bawa kerumah neneknya
" huhuhuhu, aku udah gak sama ayah bunda lagi " sahira meneteskan air mata sambil merapihkan pakaian nya.
" udah sa gausah sedih nanti kita ketemu lagi kok " jawab bunda tak sadari sejak tadi bunda berada di depan pintu kamarnya
" tapi bundaa huaaaaa" tangis sahira pecah dan sahira menghamburkan pelukan ke pada sang bunda
Bunda mengelus pundak putri bungsu nya ini, putri terakhir yang ia miliki dan ia paling manjakan.
" sudah sa gausah sedih nanti bunda sama ayah jenguk, kalo kamu perlu kakak mu sama ponakan mu bunda ajak juga " ujar bunda
" bener ya bun"
" iya sayang "
Bunda mengelus puncak kepala sahira dan mencium nya. Jujur ini bukan keputusan yang mudah untuk ia dan suami nya melepas putrinya ke pada ibu nya yang berada di pedesaan yang dimana putrinya belum pernah beradaptasi lama di sana, hanya sekedar bertamu saja ia di sana.
...🍫🍫🍫...
* hari keberangkatan tiba
Ayah mulai menyiapkan mobil untuk di pakai ke rumah ibu mertuanya itu sedangkan bunda sibuk mempersiapkan makanan untuk di bawa kesana, sahira sibuk dengan handphone nya untuk mengabari teman- temannya bahwa ia pindah.
Trio girls
^^^Sahira: guys hari ini aku^^^
^^^Berangkat, jangan kangen yaa.^^^
Vania : OMAIGAAAD SAAA, HUAAA
Kirana: pasti kangen sii
Kapan kapan kita main kesana yaa
^^^Sahira: BOWLEEH^^^
Setelah itu ia menutup ponsel nya itu dan melanjutkan persiapannya.
Semua sudah siap saat nya berangkat dan perjalanan antara rumah ke rumah nenek sekitar 4 jam karena rumah nenek berada di kota Jogja yang sangat pelosok.
" nak jangan anggap kita gak sayang sama kamu, cuma kita mau didik kamu biar mandiri dan tangung jawab " ucap ayah
" iya nak , jangan sedih pasti disana ada banyak temen juga kok " lanjut bunda
" iya bun "
* sampai di rumah nenek
" assalamu'alaikum buk" ucap bunda
" waalaikumsalam nduk "
Semua bersalaman kepada nenek dan melanjutkan untuk duduk
" buk ini aku titip putri bungsu ku di disini ya bu, maaf bu kalo merepotkan ibuk" ujar bunda
" oh enggak sama sekali nduk, justru ibuk seneng ada temen nya disini " jawab nenek
" oh itu buk soal biaya nya nanti saya transfer setiap bulan dan kalo ada kebutuhan lebih sahira biar chat saya saja " ujar ayah
" itu gampang nak urusan belakang, yasudah istirahat aja dulu sambil beres- beres "
" iya buk"
...🍫🍫🍫...
" sa ayah sama bunda pulang dulu ya, jangan rewel-rewel sama nenek, nurut sama nenek " ucap bunda dengan mata yang berkaca-kaca
" huaa bundaaaa " sahira menangis di pelukan bundanya
" sudah nak sana ikut nenek ya " ucap ayah mengelus puncak kepala putrinya
Mereka pun pergi pulang ke surabaya.
" sa , mau makan apa " tanya nenek
" terserah apa aja nek "
Sahira melihat dari jendela begitu enak di pandang sawah yang hijau yang di sertai angin sepoi-sepoi.
Sahira yang merasa ingin melepaskan kejenuhan dan ingin menenangkan diri ia keluar rumah dan berdiri di pinggiran sawah dengan menggunakan pakaian kaos pendek dan celana serta rambut di jedai
...
...
Ia menikmati udara yang begitu sejuk dan ia perlahan menutup mata untuk menenangkan dirinya ini.
Dari kejauhan ada anak laki-laki yang tak sengaja memperhatikan nya sejak ia berada di sawah. Dan anak laki-laki ini menghampiri sahira. Jejak langkah mulai terdengar oleh sahira di saat ia memejamkan mata ia mulai waspada.
Dan..
" neeeekkk " sahira berteriak
Dan anak laki-laki ini mencoba membungkam sahira.
" heeh ngapain teriak " ucap anak laki-laki ini
" emmm emm "
Anak laki ini pun membuka bungkam an nya
" gua kira siap lu anjir, tiba-tiba dateng kek penyusup "
" parah aku di kira penyusup di daerah ku sendiri" jawab anak laki itu.
" ya kan gua kagak tau "
Hanya di balas dengan anggukan pelan saja
" oh ya kamu bukan anak sini, kok aku gak pernah liat kamu "
" iya gua baru pindah tadi, gua disini ikut nenek gua "
" oh pantes "
" btw nama lu siapa? " tanya sahira
" aku bumi alexander adipta bisa di panggil bumi " jawab bumi
" oh, gua sahira " sambil menyodor kan tangan
Bumi pun membalas jabatan nya itu
" kamu disini sekolah atau liburan aja " tanya bumi
" aku sekolah sma disini "
" anjir bocil SMP baru lulus, hahaha"
Sahira pun merengut atas perkataan bumi kepadanya, walaupun perkataan nya benar tapi ya begitulah , kurang mengenakan di dengar.
" biarin penting sekolah, emang lu kelas berapa sok tua banget lu " jawab sahira
" aku kelas 11 kenapa tuaan aku ya "
Sahira pun terdiam mendengar jawaban dari bumi.
Sedari tadi nenek melihat dan mendengarkan pembicaraan kedua anak itu.
Nenek tersenyum tipis dari kejauhan.
Setelah itu nenek menghampiri mereka
" sa, bumi "
" eh nenek " jawab sahira
" nenek kok kenal bumi " tanya sahira
" ya kenal to orang bumi ini rumah nya di depan rumah nenek " nenek memberitahu keberadaan rumah bumi dengan logat jawanya.
Sahira hanya ber oh ria karena baru tahu jika bumi rumahnya berada di depan rumah nenek.
" yasudah nduk, le kalian masuk ke rumah yuk sudah sore " ajak nenek
" aku pulang saja nek , nanti di cariin umi " tolak bumi memilih untuk pulang kerumah nya sendiri
" yasudah hati- hati ya le "
" iya nek " bumi pun menyalimi nenek dan pergi menuju rumah
...🍫🍫🍫...
*keesokan hari nya
" neek ini aku sekolah nya sama siapa " tanya sahira
" sama bumi ya sa " jawab nenek
" lho emang kita satu sekolah "
" iya nduk "
Sahira pun berangkat setelah berpamitan kepada nenek dan menuju ke rumah bumi.
" permisi,kak bumi "
Sahira mencoba memanggil bumi yang masih berada di dalam rumah
" eh iya nak ,sebentar ya bumi nya masih di dalam "
" oh nggeh sampean cucu ne nenek Ratih nggeh ? " tanya umi bumi
" iya te "
" sak dereng e sampean tinggal wonten pundi nduk " tanya umi nya bumi lagi
Sahira hanya tolah-toleh tak tau arti dari apa yang di ucapkan uminya bumi karena meskipun dia orang Jawa tapi ia selalu tinggal di kota, sehingga dia tidak seberapa mengetahui bahasa Jawa.
" dia dari surabaya mi " jawab bumi dari dalam rumah
" oh sahira mboten saget bahasa Jawa " tanya umi kepada bumi
" mboten mi "
Umi hanya mengangguk mengetahui bahwa sahira tidak bisa bahasa Jawa
Bumi pun berpamitan kepada umi dan sahira pun ikut menyalimi dan mereka pergi ke sekolah.
Merek berjalan bersama dengan beriringan bersama dan tanpa ada satu kata pun yang keluar dari merek. Sehingga sahira pun penasaran dengan bumi.
" emm, mas bumi, mas bumi kalo sama keluarga mas bumi harus pake bahasa Jawa gitu ? "
Bumi pun menoleh dan menjawab pertanyaan dari adik kelasnya ini
" nggak harus cuma itu lebih sopan nya aja"
" ohh "
Mereka seperti layaknya adik kakak memakai seragam sekolah dan berangkat bersama
...
...
Mereka pun memasuki area sekolah . Para murid di sekolah itu tertuju pada mereka berdua dan bergosib.
" kak, kelas ku dimana " tanya sahira
" kamu aku antar ke ruang kepsek aja dulu ya "
" yaudah deh "
Mereka pun berjalan menuju keruang kepsek untuk mendapatkan arahan.
Setelah berada di depan ruang kepsek kemudian mereka perlahan mengetok pintu dan membuka pintu perlahan.
" permisi bu, ini ada anak baru pindahan "
" eh bumi, iya nak, ini siapa kamu "
" i-ini ee "
" adik kamu atau pacar kamu? "
" bukan bu, saya nemu di jalan "
Sahira merengut dengan spontan memukul lengan bumi.
" aww, becanda bu "
" saya tetangga nya bumi bu"
" oalah iya iya, kalian lucu banget berdua , mari ikut saya nak"
Sahira pun mengikuti ibu guru dan memberi peringatan kepada bumi layaknya anak kecil dua jari menunjuk matanya dan kemudian mengarahkan ke bumi.
* sahira memasuki kelasnya
Sahira mencoba memperhatikan setiap sudut kelas yang akan ia tempati.
" baik anak-anak sebelum nya perkenalkan ini ada temen baru kalian, silahkan perkenalan diri " ucap guru kepada sahira
" pagi semua, gua sahira zanna alvarendra , gua pindahan dari Surabaya semoga bisa berteman dengan baik "
" baik sahira bisa duduk si tempat kosong di sebelah sana " ibu guru menunjuk ke arah kursi kosong yang berada di bagian belakang.
Sahira pun menuju ke kursi itu dan lalu ia duduk
Banyak anak yang melihat sahira dengan pandangan tidak enak.
Haii semua gimana ceritanya?.. Semoga bisa menghibur kalian ya jangan lupa like dan ajak temen- temen kalian buat baca juga.. Seee youu
Lope you semuaa❤❤
🍫
🍫
...- awal mulai kehidupan baruku -...
...***...
...🍫🍫🍫...
Sahira duduk di bangku yang telah di tunjuk kan oleh guru nya.
" eh tuh anak baru masuk udah bawa rumor anjir " kata anak di seberang ganggu sahina, sehingga masih terdengar oleh nya.
Pelajaran pun berjalan seperti biasanya dan sahina pun mencoba untuk mengikuti pelajaran yang telah di ajarkan.
* bel istirahat berbunyi
Kriiiinggggg
Sahira memberesah kan buku yang telah ia pakai untuk pelajaran sebelum nya dan memasukan kembali ke dalam tas.
Kemudian ada 2 anak kelas sahina yang hendak menghampiri sahina.
" eh Hai boleh kenalan ga " ucap salah satu dari mereka
Sahira pun menoleh ke arah sumber suara.
" boleh boleh kok " jawab sahina
" gua nia " sambil menyodorkan tangan dan di balas oleh sahina
" oh gua sahira"
" gua rena "
" gua sahira " jawab nya kembali
" eh lo mau ke kantin ga " tanya nia
Nia dan rena tertuju kepada sahina karena menunggu jawaban nya yang mengajukan tawaran untuk ke kantin
"Boleh, tapi aku gak tau kantin ya di mana kalian mau ga tunjukin area sekolah ini " tanya sahina kepada kedua teman nya yang baru ia kenal.
" boleh dong, yok keburu rame kantin ya " jawab rena
Mereka bertiga hendak pergi kantin bersama melewati banyak nya anak di sekolah smp itu dan mereka melewati area koridor yang mengarah ke kantin.
" jadi sa ini kantin kita cukup rame setiap jam istirahat, entah itu istirahat pertama atau ke 2 " jelas nia
Sahira pun menjawab dengan anggukan serta mengamati setiap sudut kantin.
" eh guys ada es cream durian , gua beli dulu keburu abiiiiss" ujar nia dengan terburu- buru.
Sahira rada terheran segitunya kah dengan es cream durian.
" udah jangan heran udah biasa kaya gitu dia suka banget sama durian soalnya " jelas rena kepada sahina sehingga ia mengetahui sebab nia berlarian untuk es cream durian.
" oh ya kamu mau makan apa " tanya rena kepada sahina.
" terserah apa aja ren ngikut kamu aja " jawab sahira.
" mie ayam mau? " tanya rena
Sahina hanya menjawab dengan anggukan
" eh ren aku tunggu di sana ya " ujar sahina sambil menunjuk ke arah bangku kosong yang ada di kantin.
Sahira pun berjalan menuju ke arah bangku itu sendirian dengan melewati banyak kerumunan yang ada di kantin
Byuurrr
"E-eh " ucap sahira
Sebab ia terkaget kan dengan kondisi baju nya yang tertumpah minuman.
" eh sorry ga sengaja lo sih jalan ga pake mata " ucap anak yang menabrak sahina yang bernama kalista.
" anjir sepatu gua basah, lo lap gak sepatu gua mahal " ujar teman kalista yaitu kania.
Sahira yang merasa ia tak merasa bersalah terkaget dengan ucapan dari kakak kelas yang kurang sopan ini.
" eh sorry nih kak, tapi gua gak ngerasa salah, bukan gua yang nabrak, justru temen lo yang nabrak, gua juga jalan pake kaki masa gak tau sih ajaran siapa jalan pake mata, sakit tuh mata pastinya " ucap sahira
Sehingga membuat kedua anak tadi melonggo atas jawaban nya.
" anjir lu tau tata krama kagak kalo ngomong sama kakel " ucap kania sambil mendorong bahu sahira sehingga ia hampir jatuh.
Hap..
Dengan sigap ada yang menangkap badan sahira. Bumi ialah yang menangkap sahina karena ia sudah memperhatikan nya sejak tadi dan menyimak kejadian itu.
Suara bising menyebut nama ' bumi ' dan kedua anak tadi melongo atas sikap bumi.
Kemudian bumi membantu sahina berdiri.
" lo itu kakel, tapi justru lo yang gak punya sopan santun, kalo salah tuh salah aja jangan nyalahin orang lain " ucap bumi kepada mereka berdua dengan menunjuk wajah mereka.
Bumi menggapai tangan sahina dan menggandeng untuk mengajak pergi dari area kegaduhan itu.
Sahira pun hanya bisa diam dan hanya bisa mengikuti kemana arah bumi.
Bumi membawa sahina ke koridor dan duduk di sana untuk berbicara kepada sahina.
" kak " ucap sahira dengan menunduk kepala.
Karena jujur bumi saat ini menakutkan dia seakan seperti marah yang membuat sahina tak berani menatapnya.
" kamu kok bisa si berurusan sama mereka " tanya bumi
" mereka dulu kak, padahal aku udah jalan bener kok , mereka sengaja nyenggol aku " jelas sahira kepada bumi
Kemudian bumi berfikir sejenak, karena mungkin akan ada kejadian selanjutnya karena ia tau dalang dari kejadian ini.
" kamu kalo bisa jangan hiraukan mereka, dan jangan berurusan sama mereka ya " pinta bumi .
Sahira hanya menjawab dengan mengangguk.
" kamu udah makan " tanya bumi.
" belom kak "
" yaudah kamu makan dulu gih habis ini jam istirahat selesai " ujar bumi
Sahira mengangguk dan beranjak dari duduk nya dan meninggalkan bumi.
Bumi menatap punggung sahira. Ia memiliki amanat dari nenek sahira untuk menjaganya dan ia tak akan biarkan sahira terluka maupun menangis, karena ia sudah menganggap sahira seperti adiknya sendiri.
...🍫🍫🍫...
*waktu pulang sekolah
Kriiiing
Sahina menunggu bumi di depan kelasnya karena jujur ia belom mengerti arah pulang dan takut tersesat jika ia memaksakan pulang sendiri.
" eh sa lo nunggu siapa, gak pulang lo " tanya rena karena melihat sahina sedang menunggu seseorang.
" em itu nunggu kak bumi " jawab sahira.
" o-oh okey gua pulang dulu ya " jawab rena lagi.
" gua juga, duluan ya sa byee" Pamir mereka berdua.
Sahira juga melambaikan tangan kepada mereka berdua.
" sa " panggil bumi dari arah belakang.
" kamu nungguin aku ya " ujar bumi.
" iyalah kak, yakali aku nungguin pak kepala sekolah " jawab sahira.
" kenapa ga pulang sendiri tadi " tanya bumi.
" belom hafal jalan sini kak"
" ya di hafalin nanti setoran ke aku " canda bumi.
" kaaak, udah ayo pulang aku udah capek " pinta sahira.
Mereka pun berjalan beriringan untuk menuju ke arah pulang.
Sahira ingin menanyakan sesuatu kepada bumi terkait kejadian tadi yang ia alami sendiri.
" kak "
" hmm apa " saut bumi tanpa menoleh
" kenapa sekolah kita bisa ada kejadian kaya tadi, kan gini sekolah kita kan ibarat di pedesaan gitu " tanya sahira
Kemudian bumi menoleh dan menunduk ke arah sahira .
" sekolah kita itu sekolah paling bagus di daerah pedesaan sini, bukan daerah sini aja bahkan dari luar kota ada yang sengaja sekolah disini karena sekolah ini di bangun sama pemerintah dan bagus kualitas nya sampai bisa buat murid nya sekolah di perkuliahan yang terkenal di kota " jelas bumi dengan rinci kepada sahina.
Sahira hanya menjawab dengan ber oh ria.
Keduanya pun melanjutkan perjalanan tanpa ada pembicaraan lagi.
Langka demi langkah mereka jalan bersama dan mereka tiba di depan rumah mereka masing-masing.
" makasih ya kak buat hari ini " ucap sahira.
" iya sama-sama, maaf ya kakak lalai jaga kamu tadi dan jangan di pikirin masalah tadi ya " ucap bumi dan mengelus kepala sahira
" engga kok, kak bumi ga lalai, tepat waktu " sambil menunjukan gaya oke ke pada bumi.
Bumi yang berniatan untuk mengalihkan topik ia mendekat ke sahita
" udah sana masuk, mandi bau kamu " ujar bumi bercanda.
" IH KAK BUMI! !" sahira tak Terima itu mengejar bumi dan mereka kejar-kejaran depan rumah mereka yang sehingga bumi memutuskan masuk rumah .
Dengan rasa kesal sahina pun juga masuk kedalam rumah nya.
Haii semua gimana ceritanya? .. Semoga bisa menghibur kalian ya jangan lupa like , komen dan ajak temen- temen kalian buat baca juga.. Seee youu
Lope you semuaa❤❤
🍫
🍫
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!