Pertaruhan [BTTH]
Episode 1
Rumah Lelang Militer, dua Minggu yang lalu.
Yifei
Berbicara dengan nada suara yang tinggi.
"Baiklah, pertandingan berakhir!"
Yifei
"Lagi-lagi kemenangan kali ini pun kembali di menangkan oleh Xiao Yan dari Asosiasi Xiao dari Kota Wutan!"
Yifei
"Siapa yang akan menyangka seorang remaja laki-laki memenangkan pertandingan tiga kali berturut-turut dalam kurun waktu satu bulan! Ini sungguh sebuah karya besar pada abad ini!"
Xiao Xuner
"Kak Xiao Yan! Kamu dimana?!"
Berteriak didalam kediaman Xiao.
Gunung belakang, dimakam Ibu Xiao Yan.
Xiao Yan
"Ibu, bagaimana hari mu?"
Membersihkan makam.
Xiao Yan
"Semoga Ibu baik-baik saja disana."
Selesai membersihkan.
Terdengar oleh Xiao Yan, langkah kaki yang sedang menuju ke arahnya.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Nih."
Memberikan sebuah gulungan ke pundak Xiao Yan.
Xiao Yan menerimanya dan kemudian berdiri dari tempatnya.
Xiao Yan
Membalikkan badan.
"Guru, apa ini?"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Undangan dari Rumah Lelang Militer."
Xiao Yan
"Apa yang mereka inginkan?"
Membuka gulungan.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Mereka ingin kamu mengikuti pertandingan itu lagi."
Xiao Yan
Membaca setengah isi gulungan.
"Aku merasa tidak ingin pergi kesana sekarang."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Apa kamu yakin mengatakan hal itu?"
Xiao Yan berhenti membaca isi gulungan.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Kenapa tidak membacanya dulu sampai selesai."
Xiao Yan
"Tidak ada yang spesial dari gulungan ini."
Memukul pelan telapak tangannya menggunakan gulungan tersebut.
Xiao Yan
"Pasti isinya hanya untuk membuat ku mengikuti pertandingan itu lagi."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Memang seperti itu yang mereka inginkan."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Tapi kali ini adalah sebuah tawaran yang menggiurkan untuk mu."
Xiao Yan
"Aku sudah memiliki banyak uang dari pertandingan sebelumnya."
Xiao Yan
"Aku tidak membutuhkannya lagi."
Menyerahkan gulungan tersebut pada Yao Chen.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Bukankah kamu menginginkan lebih banyak uang?"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Ini kesempatan yang bagus untuk mu."
Mendorong kembali gulungan tersebut ke Xiao Yan.
Yao Chen [Guru Yaolao]
Menyilangkan kedua tangannya kedepan dada.
"Lagipula kamu belum membaca semua isi didalam gulungan itu."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Aku sarankan, sebaiknya kamu membacanya sampai selesai." Menaikkan ujung bibir kanannya.
Ekspresi pada wajah Yao Chen sangat meyakinkan, membuat Xiao Yan pun kembali membuka gulungan ditangannya.
Xiao Yan
Kembali membaca isi gulungan.
"Aku tidak mengerti kenapa Guru sangat tertarik dengan isi gulungan ini."
Kini Xiao Yan telah selesai membaca isi gulungan yang diberikan kepadanya sebelumnya.
Xiao Yan
"I... Ini..."
Tercengang, tampak sangat terkejut.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Wah lihat itu, wajah mu terlihat lebih jelek dari biasanya."
Tertawa terbahak-bahak.
Xiao Yan
Kesal.
"Wajah ku memang sudah begini, Guru."
Yao Chen [Guru Yaolao]
Berhenti tertawa.
"Bagaimana?"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Tawaran yang menarik bukan?"
Xiao Yan
"Kamu benar Guru."
Tersenyum lebar.
Xiao Yan
"Ini lebih menarik daripada dengan pertandingan sebelumnya."
Terlihat bersemangat.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Baiklah, aku akan membalas isi gulungan itu kepada Yifei dan mengatakan kamu akan mengikuti pertandingan tersebut."
Beranjak pergi.
Xiao Yan kembali melihat ke makam Ibunya.
Xiao Yan
"Saatnya mendapatkan kembali nama baik Asosiasi Xiao pada apa yang telah Asosiasi Yun Gang Zhong lakukan dulu."
Memasang tampang serius.
Keesokkan harinya, di depan Rumah Lelang Militer pada tengah hari.
Xiao Yan, Yao Chen, dan Xiao Xuner berjalan di kerumunan banyak orang.
Xiao Yan
"Padahal sudah aku katakan kamu tidak perlu ikut, tapi kenapa kamu tetap saja bersikeras Xun."
Xiao Xuner
"Aku akan tetap ikut dengan Kak Xiao Yan!"
Bersikukuh.
Xiao Yan
Menghela nafas.
"Baiklah, terserah pada mu."
Xiao Yan
"Sekarang lihat-lihat saja dulu disekitar sini."
Melihat para pedangan disetiap sudut.
Xiao Yan
"Aku dan Guru akan pergi ke Rumah Lelang sebentar."
Xiao Xuner
"Baiklah."
Tersenyum gembira.
Xiao Yan
"Jaga diri mu baik-baik Xun."
Sedikit cemas.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Bocah!"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Ayo kita pergi."
Berjalan menuju Rumah Lelang.
Xiao Yan
"Baik, Guru."
Menyusul.
Episode 2
Didalam Rumah Lelang Militer.
Yifei
"Tidak ku sangka kamu benar-benar akan ikut pertandingan ini."
Memeluk Xiao Yan dengan percaya diri.
Xiao Yan
Wajahnya terasa terhimpit oleh dua bantalan yang lembut.
"I... Ini karena Kakak Yifei sudah memberikan gulungan itu pada ku."
Xiao Yan
"Ngomong-ngomong..."
Merasa sesak.
Xiao Yan
"Bisakah Kakak Yifei melepaskan ku?"
Yifei tersadar dari tindakannya.
Yifei
Melepaskan pelukan kepada Xiao Yan.
"M... Maafkan aku."
Xiao Yan mengambil nafas panjang.
Yao Chen [Guru Yaolao]
Menghampiri Xiao Yan.
"Kamu beruntung sekali, dasar bocah playboy."
Xiao Yan
"B... Bukan begitu Guru!"
Panik.
Yao Chen [Guru Yaolao]
Menghela nafas berat.
"Enaknya jadi anak muda."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Sudahlah, kembali ke topik perbincangan."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Jadi kapan Asosiasi Yun Gang Zhong akan sampai kemari?"
Yifei
"Mungkin dibutuhkan perjalanan sekitar tiga hari."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Bukankah itu terlalu lama?"
Xiao Yan
"Padahal kami sudah disini sebelum mereka datang."
Terlihat kecewa.
Yifei
"Setidaknya bagaimana kalau kalian menginap disini sampai rombongan mereka datang?"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Itu tidak masalah."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Ayo menginap bocah."
Xiao Yan
Mengangguk.
"Baiklah."
Xiao Yan
"Apa yang akan kita lakukan hari ini Guru?"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Aku tidak tahu."
Mereka terlihat tidak bersemangat, terus mengeluh dan terus saja menghela nafas berat.
Xiao Yan
"Siapa yang menyangka aku harus menunggu mereka dua hari lagi."
Xiao Yan
"Sungguh membuat patah semangat ku."
Menghela.
Xiao Xuner
"Kak Xiao Yan."
Memanggil dari kejauhan.
Xiao Xuner berlari menghampiri mereka berdua dari belakang.
Xiao Yan dan Yao Chen membalikkan badan.
Xiao Xuner
Memeluk Xiao Yan.
"Kak Xiao, mari pergi berjalan-jalan."
Xiao Yan
"Kamu terlihat senang sekali hari ini Xun."
Mengelus lembut rambut Xiao Xuner.
Xiao Yan
"Baiklah, bagaimana kalau kita pergi berjalan-jalan sekarang?"
Xiao Xuner
"Benarkah?"
Bersemangat.
Xiao Yan
"Ya, benar."
Tersenyum manis.
Xiao Yan
"Mari kita pergi."
Xiao Yun dan Xiao Xuner pun pergi berjalan-jalan, meninggalkan Yao Chen sendirian di Rumah Lelang.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Dasar bocah playboy."
Menggerutu.
Disisi lain Yun Gang Zhong saat ini berada.
Nalan Yanran
"Kereta ini sangat lambat sampainya."
Kesal.
Dengan sebuah kerata bawah tanah, Nalan Yanran dikawal oleh dua puluh orang bawahan Keluarganya.
Nalan Yanran
"Kenapa juga aku harus membawa dua puluh orang ini, padahal aku bisa menjaga diri ku sendiri disana."
Akhirnya selama perjalanan, Nalan Yanran hanya mengeluh dan terus mengeluh tanpa henti di dalam kereta.
Didepan Rumah Lelang Militer.
Haidongbo
"Hei bocah, apa yang kamu lakukan disini?"
Tiba-tiba muncul didepan Xiao Yan.
Xiao Yan
"Haidongbo!"
Kaget.
Haidongbo
"Kenapa kamu kaget begitu?"
Xiao Yan
"Itu karena kamu tiba-tiba muncul didepan ku!"
Berteriak.
Haidongbo
"Pengecut sekali dirimu."
Haidongbo
"Kalau aku arwah sepertinya kamu akan langsung terbang ke Surga."
Tersenyum jahat.
Xiao Yan
"Tapi kamu bukan arwah, Haidongbo."
Memasang tampang datar.
Haidongbo
"Kamu berharap aku ini arwah gitu?!"
Sedikit kesal.
Xiao Yan
"Bu... Bukan begitu!"
Haidongbo
"Sekarang apa yang tengah kamu lakukan disini?"
Xiao Yan
"Aku datang untuk menerima sebuah tantangan yang datang kepada ku."
Xiao Yan
"Memangnya apa lagi?"
Haidongbo
"Ternyata bocah seperti mu banyak sekali musuh ya."
Haidongbo
"Kamu baru datang?"
Xiao Yan
"Aku disini sudah dari kemarin."
Xiao Yan
Menghela nafas berat.
"Apalagi penantangnya sama sekali belum datang."
Xiao Yan
"Padahal aku sudah disini lebih dulu."
Kecewa.
Tanpa disadari Haidongbo memukul kaki Xiao Yan dari depan.
Xiao Yan
"Ow... Ow..."
Merintih kesakitan.
Xiao Yan
"Haidongbo! Apa-apaan itu?!"
Marah.
Haidongbo
"Kau sudah disini dari kemarin, tapi kenapa tidak mengunjungi ku, bodoh!"
Marah.
Xiao Yan
"Mana aku sempat mengunjungi mu, dasar kakek tua muka bocah!"
Haidongbo
Tambah marah.
"Apa kau bilang?!"
Haidongbo mencengkam aura membunuh yang sangat besar, menekankan setiap kata yang diucapkannya.
Episode 3
Xiao Yan
"H... Hei... Jangan marah dulu Haidongbo..."
Mulai merasa takut.
Xiao Yan
"Aku—"
Perkataannya terhenti.
Karena Haidongbo merasa sangat marah, dia pun melayangkan pukulan kuat pada bola-bola milik Xiao Yan.
*Note : Abaikan saja Author kurang akhlak ini
Haidongbo
"Tubuh ku begini karena kamu yang telah melakukannya."
Haidongbo
"Jangan berani-berani lagi untuk menyinggung ukuran tubuh ku!"
Memperingati.
Xiao Yan
"Ba... Baiklah..."
Menahan sakit.
Xiao Yan
"Ka... Kalau begitu, a... Aku pergi dulu."
Berniat melarikan diri.
Xiao Yan
"Sampai jumpa Haidongbo."
Pergi secepat mungkin.
Haidongbo
Kaget.
"Cepat sekali bocah itu larinya."
Xiao Yan kini mencari Xiao Xuner yang sedari tadi terpisah dengannya.
Xiao Yan
"Dimana Xun pergi."
Cemas.
Xiao Yan
"Padahal aku hanya meninggalkannya sebentar tadi."
Flashback sebelum mereka terpisah.
Xiao Xuner
"Kak Xiao Yan coba lihat ini."
Menunjuk ke sebuah gelang berwarna hijau yang cantik.
Xiao Xuner
Melihat Xiao Yan yang menghilang.
"Huh? Kemana Kak Xiao Yan?"
Disisi lain Xiao Yan yang sedang terkagum-kagum dengan barang-barang di pedagang lain.
Xiao Yan
"Wah... Ini bagus."
Xiao Yan
"Ini juga bagus!"
Xiao Yan
"Ini lebih bagus lagi!"
Xiao Yan
"Bos, aku beli yang ini."
Mengambil batu berbentuk persegi kecil yang berwarna oranye.
Xiao Yan
Merogoh sakunya.
"Huh? Kemana dompet ku?"
Xiao Yan
"Apa aku meninggalkannya dikamar?"
Pedagang. "Aih, Tuan Muda. Kalau kamu tidak memiliki uang sebaiknya pergi dari sini."
Dewi Tabib
"Biar aku yang membayarnya."
Menyimpan beberapa koin emas diatas meja.
Dewi Tabib
"Kamu bisa ambil itu, Xiao Yan."
Tersenyum.
Xiao Yan
"Apa yang kamu lakukan disini?"
Dewi Tabib
"Aku baru saja menjual ramuan obat, sekarang aku mau pergi."
Dewi Tabib
Berjalan menjauh.
"Tidak perlu mengembalikan koin emasnya."
Dewi Tabib
"Lain kali jangan lupakan dompet mu lagi."
Melambai.
Dewi Tabib pun menghilang dari pandangan Xiao Yan.
Xiao Yan
"Terima kasih."
Tersenyum.
Dan begitulah bagaimana Xiao Yan akhirnya tersadar bahwa dia telah terpisah dari Xiao Xuner.
Xiao Yan
"Guru."
Memanggil.
Yao Chen [Guru Yaolao]
Membalikkan badannya.
"Ada apa bocah?"
Xiao Yan
"Guru, apa kamu melihat Xun?"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Tidak."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Memangnya dia kemana?"
Xiao Yan
"Karena aku terlalu bersemangat, aku sampai melupakannya." Menggaruk pipinya yang tidak terasa gatal dengan satu jari.
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Nanti juga akan kembali."
Xiao Yan
Menurunkan tangannya.
"Yah... Aku harap begitu."
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Bagaimana kalau kita lihat pelelangan hari ini?"
Xiao Yan
"Apa yang dilelangkan?"
Yao Chen [Guru Yaolao]
"Aku tidka tahu, tapi apa kamu mau pergi melihatnya?"
Banyak orang bertaruh, mengeluarkan banyak uang untuk barang yang mereka inginkan. Namun hanya yang memasang harga tertinggi-lah yang akan mendapatkan barang tersebut.
Xiao Zhan
"Seratus lima puluh ribu."
Yifei
"Baiklah, Kepala Asosiasi Xiao kali ini memimpin."
Yifei
"Apa ada lagi yang ingin menaikkan harga?"
Yifei
"Lima ratus ribu harga tertinggi oleh Tuan Jialao!"
Yifei
"Apakah ada yang ingin menaikkan harga lagi?"
Xiao Zhan
"Sembilan ratus ribu."
Yifei
"Kembali kedudukan dengan harga tertinggi diraih Kepala Asosiasi Xiao!"
Yifei
"Jialao juga tidak mau kalah!"
Yifei
"Apa ada lagi yang ingin menaikkan harga?"
Keadaan sangat hening. Tidak ada satu pun orang yang ingin bertaruh, apalagi dengan Asosiasi Xiao.
Yifei
"Bagaimana dengan anda Kepala Asosiasi, Xiao Zhan?"
Xiao Zhan
"Aku tidak berniat mengambil barang lelang itu."
Menyengir.
Xiao Zhan
"Pemenangnya adalah Tuan Jialao, Nona Yifei."
Tersenyum normal.
Yifei
"Baiklah, barang lelang terakhir dimenangkan oleh Tuan Jialao dari Yun Gang Zhong!"
Yifei
"Dan pelelangan hari ini berakhir!"
Kini semua orang yang menyaksikan pergi dari Aula pelelangan, menyisakan beberapa orang yang ingin tetap disana, termasuk orang-orang Asosiasi Xiao dan Jialao.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!