LOVE IN THE FUTURE
Part : one
💕JANGAN LUPA LIKE + SUBSCRIBE 💕
[Jenaya House - Ruang Tamu]
Jenaya Claudya
Jena tidak mau ma les musik!!
Jenaya Claudya
Apa sih enaknya main musik!
Jenaya Claudya
Apapun yang mama katakan, Jena tetap tidak akan mau ikut les musik!
Jenaya Claudya
Jena sudah bilang kan dari dulu, Jena mau les menari
Papi Jayden
Les menari sudah tiga kali membuatmu kecelakaan
Mami Lexxa
Tidak ada bantahan sedikitpun!!
Mami Lexxa
Jangan bersikap kurang ajar sebagai anak!
Mami Lexxa
Mama rasa tidak ada yang perlu di bahas lagi, Jenaya
Mami Lexxa
Suka atau tidak, kau akan tetap mami masukkan ikut les musik
Mami Lexxa
*menatap tajam*
Mami Lexxa
Kau membantah mami lagi?!
Jenaya Claudya
*menggigit bibir*
Mami Lexxa
Kalau kau tidak mau ikut aturan mami yasudah, tidak masalah
Mami Lexxa
Tapi ingat satu hal
Mami Lexxa
Biaya les menari tidak semurah yang kau pikirkan
Mami Lexxa
Bekerja lah jika kau ingin mewujudkan keinginanmu itu
Mami Lexxa
Mami tidak akan ikut campur hal hal yang tidak sesuai keinginan mami
Jenaya memandang kepergian maminya dengan tatapan tidak percaya
Ia tidak menyangka kalau kejadian ini akan berujung panjang
Jenaya berucap pelan membuat Lexxa menghentikan langkahnya di depan pintu
Jenaya Claudya
Jena tidak pernah bekerja
Jenaya Claudya
Bagaimana Jena bisa dapat uang sebanyak itu
Mami Lexxa
*tersenyum miring*
Mami Lexxa
Itu kau tau, jadi kenapa banyak alasan?
Jenaya Claudya
*melirik Papi*
Papi Jayden
Biarkan saja Jena mengikuti apa yang dia suka
Papi Jayden
Kita sebagai orangtua tidak bisa terlalu memaksakan
Papi Jayden
Kita hanya perlu mendukung Jena
Mami Lexxa
Mau sampai kapan semua yang Jena katakan harus di iyakan Pa?
Mami Lexxa
Mau sampai berapa kali dia masuk rumah sakit?
Mami Lexxa
Kakinya baru juga sembuh
Mami Lexxa
*menghela napas panjang*
Mami Lexxa
Papa ingat kan, kemarin tangannya memar karena jatuh menghantam lantai!
Mami Lexxa
Sehari dapat kebebasan sudah cidera
Mami Lexxa
Lalu besok-besok apa lagi?
Mami Lexxa
*menatap Jena lekat*
Jenaya Claudya
Tidak akan Jena ulangi Ma
Jenaya Claudya
Kemarin itu Salsa tidak sengaja mendorong Jena sampai jatuh begitu
Mami Lexxa
Mama bilang tidak, ya tidak!
Mami Lexxa
Keputusan mama tidak akan berubah
Mami Lexxa
Kau ingin les menari, silakan
Mami Lexxa
Tapi jangan meminta biaya apapun dari Mami dan atau bahkan papi
Mami Lexxa
Kamu cari sendiri biaya les mu
Mami Lexxa
Mami tidak akan bantu
Mami Lexxa
Kali ini Jena tidak boleh seenaknya
Mami Lexxa
*pergi dari ruang tamu*
Jena mendekat kepada Papi nya, berusaha meminta bantuan atas keinginan pribadinya
Papi Jayden
Papa tidak melarang kamu menyukai musik atau menari sekalipun Sayang
Papi Jayden
Kalau memang les menari sudah keputusan final, Papa tidak akan melarang mu
Papi Jayden
Papa akan tetap bantu sedikit biaya les menari mu
Papi Jayden
Kamu tau kan mami mu sejak dulu sampai di titik ini karena berjuang keras
Jenaya Claudya
*mengangguk*
Papi Jayden
Mami keras padamu karena mami ngga ingin kamu jadi anak yang manja
Papi Jayden
Papi pun demikian
Papi Jayden
Mami sama Papi hanya ingin kamu bisa dalam segala hal
Papi Jayden
Dan tidak selalu mengandalkan apa yang orangtua punya
Papi Jayden
Cobalah cari pekerjaan untuk menambah biayamu
Papi Jayden
Papi yakin kamu pasti bisa
Papi Jayden
Kamu bisa kan hidup mandiri?
Jenaya Claudya
*mengangguk lemas*
Jenaya Claudya
Jena akan berusaha pa demi keinginan Jena sendiri
Jayden merogoh saku belakangnya. Mengeluarkan beberapa lembar uang kepada Jena
Papi Jayden
Tapi Papi yakin kamu bisa mendapatkan lebih dari ini
Papi Jayden
Gunakan sebaik mungkin dan kabari papa kalau kau sudah dapat pekerjaannya
Jenaya Claudya
Thank you, Papi
Jenaya Claudya
*memeluk Jayden*
Papi Jayden
Yes Sweetheart
Papi Jayden
Papa ke kantor dulu
Papi Jayden
Kau berhati-hati lah jika berada di luar rumah
Jenaya Claudya
*mengangguk kecil*
Setelah kepergian Papanya, Jena melangkah cepat menaiki deretan anak tangga menuju kamar
Uang pemberian sang Papi ia letakkan di meja rias dan menatapnya
Jenaya Claudya
Kali ini Jena tidak akan mengecewakan mami papi
Jenaya Claudya
Jena sudah cukup jadi beban selama ini
Jenaya Claudya
Ya, Jena pasti bisa
Jena mengepalkan tangan kuat-kuat. Gadis itu menyemangati dirinya sendiri
Jenaya Claudya
Jika tidak memulai hari ini kapan aku tau hasilnya
Jenaya Claudya
Bermimpi tanpa perbuatan tidak akan membuahkan hasil apapun
Jena menanggalkan satu persatu pakaiannya. Berjalan ke arah lemari pakaian dan meraih croptop putih dan celana jeans biru
Segala barang yang ia perlukan ia masukkan dalam tas. Tidak lupa notes kesayangannya ia masukkan juga
Kepergiannya barusan dilihat oleh Mami nya yang berdiri di pembatas tangga
Mami Lexxa
Berjuanglah Jenaya
Mami Lexxa
Mami harap kau tidak salah langkah
Mami Lexxa
Mami hanya ingin yang terbaik untuk hidupmu
Mami Lexxa
Jika kamu gagal Mami yang akan disalahkan semua orang
Part : Two
💕JANGAN LUPA LIKE+ SUBSCRIBE 💕
I hope you like this story 🥂
Jenaya terus berjalan lurus di pinggiran toko—lebih tepatnya gadis itu berada di pusat kota
Backstage Coffee - Incheon
Jenaya Claudya
Mereka butuh karyawan?
Jena berdiri di depan pintu sebuah Cafe—membaca perlahan-lahan loker yang tertera di papan yang menggantung di tembok cafe
Jenaya Claudya
Apa aku bisa bekerja di tempat ini?
Jenaya Claudya
Aku belum pernah melakukan pekerjaan seperti ini
Jenaya Claudya
Ahh...tidak apa-apa
Jenaya Claudya
*mengusap pundak*
Jenaya Claudya
Mari kita coba dulu
Jena memberanikan diri memasuki cafe tersebut. Disana ia bisa melihat ada beberapa pengunjung Cafe yang sedang menikmati kopi di atas meja
Jenaya masuk dengan langkah berani
Seorang pria di depan meja kasir memperhatikan kedatangannya
Xiumin
Ah, iya. Maaf. Ada yang bisa saya bantu?
Jenaya Claudya
S—saya ingin menanyakan sesuatu hal
Xiumin
Oh, silahkan tanyakan saja
Jenaya Claudya
Itu—saya lihat ada lowongan kerja jadi waiters disini
Jenaya Claudya
Apa itu benar?
Jenaya Claudya
*menatap serius*
Xiumin
Saya hampir lupa cafe ini butuh seorang waiters perempuan
Xiumin
Kau ingin bekerja disini?
Jenaya Claudya
*mengangguk cepat*
Xiumin selaku manager di Cafe itu mengamati penampilan Jena dari atas kepala hingga ujung kaki
Jenaya Claudya
Saya memang belum pernah bekerja di Cafe seperti ini sebelumnya
Jenaya Claudya
Mohon maaf...
Jenaya Claudya
Saya hanya butuh pekerjaan saja
Jenaya Claudya
Apalagi di cafe kopi seperti ini, saya tidak ada bakat
Jenaya Claudya
*menunduk malu*
Xiumin
Tidak masalah, tidak apa-apa
Xiumin
Semua orang berhak memulai segala sesuatu dengan belajar
Xiumin
Saya juga memulai tempat ini tidak langsung jadi
Xiumin
Ada proses yang harus saya jalani
Jenaya Claudya
*memperhatikan*
Xiumin
Kau ingin dibimbing?
Xiumin
Ah iya saya sampai lupa memperkenalkan diri saya
Xiumin
Saya Xiumin. Manager di Cafe ini
Jenaya Claudya
*terperangah*
Jenaya Claudya
*menjabat tangan*
Xiumin
Bukan saya yang menentukan kamu diterima atau tidak bekerja disini
Xiumin
Saya akan tanya atasan saya lebih dulu
Xiumin
Kamu bisa duduk dimana pun kamu mau sembari menunggu
Jena duduk di meja dekat pintu. Ia mengetuk-ngetuk kan kukunya ke meja sembari mengamati suasana di dalam Cafe
Suho
Dia datang tepat waktu
Pria itu menatap layar komputer yang menampilkan cctv di cafe tersebut
Wajahnya tampak senang melihat seseorang yang duduk di salah satu meja di cafenya
Sosok yang mengetuk pintu masuk tanpa menunggu izin dari orang yang didalam ruangan tersebut
Xiumin
Apa dia gadis yang Anda maksud?
Setelah menunggu sepuluh menit, seseorang datang dan berdiri di sebelah meja yang Jena tempati
Jenaya menoleh dan langsung berdiri menatap pria di sampingnya
Jenaya Claudya
[astaga, tampan sekali]
Jenaya Claudya
*meneguk ludah*
Jenaya Claudya
Iya benar, saya Jena Claudya
Jenaya Claudya
*melirik Xiumin*
Jenaya Claudya
Ah, iya. Terimakasih
Jena kembali duduk di kursinya sembari menatap pria asing yang juga duduk di hadapannya
Suho
Pertama saya jelaskan lebih dahulu ya
Suho
Saya Suho pemilik Cafe ini
Suho
Saya dengar kamu ingin bekerja di tempat ini lewat manager saja tadi
Jenaya Claudya
Iya, maafkan saya
Jenaya Claudya
Ya, maaf karena—
Jenaya kebingungan ingin menjawab apa. Gadis itu justru menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Jenaya Claudya
Ah, maafkan saya Pak. Saya tidak tahu kalau Anda pemilik kafe ini
Suho
Satu lagi, jangan panggil saya bapak
Suho
Saya masih muda. Baru usia tiga puluhan
Jenaya Claudya
*mengangguk-angguk*
Suho
Saya dengar kamu ingin bekerja di sini tapi belum ada pengalaman sama sekali
Suho
[ah, sudahlah tidak masalah]
Xiumin
Pegawai lain mungkin bisa meluangkan waktu mereka untuk mengajarinya
Suho
Saya sendiri yang akan membantunya
Suho
Dia bekerja dibawah naunganku
Jenaya Claudya
*mengerutkan dahi*
Suho
Jika tidak ada pengalaman mungkin saya akan memberi kamu masa training selama 2 minggu
Suho
Saya akan lihat kesungguhan kamu bekerja di sini
Suho
Saya bukan bos yang langsung menolak seseorang yang ingin bekerja di sini tanpa pengalaman sedikitpun
Suho
Saya akan lihat caramu bekerja
Suho
Sebagai pertanyaan terakhir
Suho
Kau ingin mulai bekerja lusa atau hari ini?
Jenaya Claudya
Kalau bisa hari ini saja Pak
Jenaya Claudya
Maaf kak, maaf
Suho
Kamu ikut saya kebelakang
Jenaya Claudya
*mengangguk*
Jenaya Claudya
*tersenyum*
Xiumin
Mereka akan sering datang jika tau ada perempuan yang bekerja disini
Part : three
💕JANGAN LUPA LIKE + SUBSCRIBE 💕
🥂I hope you like this story 🥂
Jena berdiri dan mengikuti langkah pria di depannya. Mereka masuk ke sebuah ruangan yang cukup menarik perhatian gadis itu
Selama berada di ruangan itu, kedatangannya diperhatikan oleh pegawai yang sibuk dengan aktivitas masing-masing
Suho
Perhatiannya sebentar!
Suho tepuk tangan tiga kali mengalihkan tatapan semua orang kearahnya
Kyungsoo
Hari ini kita kedatangan pegawai baru jadi tolong lowongan pekerjaan yang ada di depan dilepaskan saja
Chanyeol
Dia cantik, Hyung
Chanyeol
Kau selalu saja begitu
Kyungsoo
Diamlah jika kau tidak ingin ditampar
Chanyeol
*menutup bibir rapat-rapat*
Suho
Silakan perkenalkan dirimu
Jenaya Claudya
*mengangguk patuh*
Jenaya Claudya
Saya Jenaya Claudya. Bisa dipanggil Jena
Jenaya Claudya
Salam kenal dan mohon bimbingan dan bantuannya ya dari kakak semua
Jenaya Claudya
Terimakasih
Jenaya Claudya
*menunduk hormat*
Suho
Oke, Jena silahkan saling kenal dengan teman barumu ya
Suho
Jika ada yang sulit minta bantuan saja pada mereka
Jenaya Claudya
Terimakasih Kak
Jenaya Claudya
*tersenyum manis*
Jenaya Claudya
*mengerutkan dahi*
Chanyeol
Dia memang seperti itu
Chanyeol
Tidak usah dipikirin ya
Jenaya Claudya
*mengulas senyum*
Jenaya Claudya
Gak apa-apa, Kak
Jenaya Claudya
Gak dipaksa juga kok
Jenaya Claudya
Lebih tuakan?
Jenaya Claudya
26 tahun Kak
Chanyeol
Ya, panggil kakak saja
Chanyeol
Aku akan jelaskan pekerjaanmu hari ini
Chanyeol
Cafe kita hanya kekurangan satu karyawan saja untuk mengantar pesanan
Chanyeol
Kamu pasti bisa kan untuk hal itu saja?
Chanyeol
Kalau begitu kau bisa berganti di ruang ganti
Chanyeol
Ruangan yang ada disana
Sebelum Jena pergi dari hadapan Chanyeol, seseorang yang baru saja pergi dari hadapan mereka datang kembali dan memblokir langkah Jena
Kyungsoo
*menatap Chanyeol*
Laki-laki itu mengulurkan sebuah pakaian yang masih terbungkus plastik ke hadapan Jena
Kyungsoo
Pakai dengan bagus
Jenaya Claudya
Terimakasih Kak
Jenaya Claudya
*menerima pakaian*
Chanyeol
Kau tidak ingin mengenalkan dirimu padanya?
Kyungsoo
Apa itu sangat penting?
Chanyeol
Kalau dia butuh sesuatu darimu dia tidak akan tahu memanggilmu dengan apa
Chanyeol
Kau selalu saja seperti ini, Hyung
Chanyeol
Ayolah, buka lembaran baru
Chanyeol
Sampai kapan kau akan seperti ini?
Chanyeol
Tidak ada juga yang meminta hal seperti itu terjadi
Chanyeol
Apa dengan sikap dinginmu ini semua bisa berubah?
Kyungsoo
Hentikan ucapanmu!
Chanyeol
Sesekali Hyung harus tau hal ini
Chanyeol
Semua orang akan menjaga jarak darimu
Chanyeol
Dan anak baru itu pasti demikian
Chanyeol
Tau semua tentang kau Hyung
Kyungsoo
Kau hanya tau yang kau dengar dan lihat
Kyungsoo
Tidak semua hal bisa juga kau campuri
Chanyeol
Dia sangat suka membuat orang merasa tidak enak hati
Jenaya Claudya
Tidak apa-apa Kak
Jenaya Claudya
Jadi tugasku hanya mengantar makanan dan merapikan meja?
Chanyeol
Ya. Itu saja pekerjaanmu mulai ini
Chanyeol
Tidak sulit, kan?
Jenaya Claudya
Aku akan belajar agar tidak melakukan kesalahan
Jenaya Claudya
Mohon bimbingannya ya Kak
Chanyeol
Kalau begitu aku tinggal ya
Ponsel Jenaya bergetar di dalam tas
Jena duduk di salah satu kursi di dekat pintu belakang. Ia mengeluarkan ponselnya
Jenaya Claudya
Papi, Jena sudah dapat pekerjaan
Jenaya Claudya
Jena kerja di Backstage Coffee
Papi Jayden
Benarkah? Papi baru tau Backstage Coffe
Jenaya Claudya
Papi sih sibuk kerja terus
Jenaya Claudya
Ngga pernah ngopi di luar kantor
Papi Jayden
Papi kan sibuk sayang
Jenaya Claudya
Jena ngerti kok Pi
Papi Jayden
Apa pemilik cafe nya ramah padamu?
Jenaya Claudya
Sangat ramah dan juga sangat tampan
Papi Jayden
Anak Papi sudah mulai berani ya menilai orang asing
Jenaya Claudya
Apa itu salah?
Papi Jayden
Papi senang kalau kau bisa menilai pria itu
Papi Jayden
Papi pikir kamu tidak tertarik dengan laki-laki
Jenaya Claudya
Jena masih normal loh
Papi Jayden
Papi hanya bercanda
Papi Jayden
Kamu semangat bekerja ya
Papi Jayden
Papi akan tunggu kabar baik darimu
Jenaya Claudya
Papi juga ya
Jenaya Claudya
Papi jaga kesehatan disana
Jenaya Claudya
Jangan begadang
Jena mematikan ponselnya lalu ia masukkan dalam saku celana belakang
Jena bangkit dari tempat duduknya ketika melihat pengunjung cafe yang ada di meja nomor 3 keluar
Jena meraih nampan dari rekan kerjanya
Jena meletakkan satu persatu cangkir kopi yang sudah kotor ke atas nampan lalu ia bawa ke dapur
Merapikan meja dan membuang sampah dari meja sebelumnya
Semua yang Jena lakukan tidak luput dari perhatian karyawan lain yang berada di ruangan belakang
Sehun turun dari atas motornya
Sehun
Apa yang kau lakukan, sialan?!
Sehun
Sudah kukatakan jangan pergi sebelum selesai latihan!
Sehun
Apa kau ingin dikeluarkan begitu saja?
Sehun
Katakan sekali lagi!
Kai
Latihan atau tidak semua itu bukan urusanmu!
Kai
Lakukan saja apa yang jadi urusanmu!
Sehun mendaratkan satu bogeman mentah di wajah Kai dengan keras
Kai
Hanya itu yang bisa kau lakukan?!
Tidak terima dengan apa yang sudah terjadi, Sehun melangkah maju lebih dekat
Sehun
Katakan, kau ingin apa?!
Kai
Kau berpikir aku bertingkah seperti ini karena menginginkan sesuatu?
Sehun
Jangan balik bertanya, sialan!
Chen
Apa yang kalian lakukan?
Chen yang tadinya sudah berada di barisan paling depan kembali memutar sepeda motornya
Pria itu turun dengan dahi berkerut menatap aksi gelut kedua rekannya
Baekhyun
*menatap kepergian Sehun*
Baekhyun
Kau ribut lagi dengannya?
Baekhyun
Kau ini kenapa sebenarnya?
Baekhyun
Tidak bisakah kau lebih serius jika ada pekerjaan
Baekhyun
Sehun tidak akan semarah itu jika kau serius melakukan sesuatu
Baekhyun
Dia peduli dengan mu, Kai
Kai
Lakukan saja seperti keinginan kalian
Baekhyun mengejar kepergian Kau begitu saja
Pria itu menarik kaos yang Kai kenakan. Cukup kasar sampai membuat Kai menggeram pelan
Baekhyun
Kau pikir kau bisa seenaknya setelah melakukan hal seburuk ini?
Baekhyun
Sekali dua kali aku masih maklum dengan sikapmu
Baekhyun
Ketiga kalinya jangan seenaknya agar diperhatikan
Baekhyun
Sejak awal kita memulai ini tidak semudah kau berbicara seenaknya!
Baekhyun
Kau pikir kau bisa sampai di titik ini karena siapa?!
Baekhyun
Pikirkan apa yang sudah kau lalui
Kai
Memangnya apa yang aku lakukan?
Baekhyun
Kau tidak tahu kesalahanmu?
Baekhyun
Kau tidak sadar dengan apa yang kau perbuat tadi?
Baekhyun
Sepuluh kali kita mengulangi koreografi yang tadi dan kau—
Baekhyun
Kau tidak bisa melakukannya dengan baik Kai
Baekhyun
Kau pikir hanya kau saja yang lelah di sini
Baekhyun
Aku akui aku tidak bisa menari seperti kau dan Sehun
Baekhyun
Tetapi setidaknya kau bisa menghargai Sehun yang sudah belajar keras darimu
Kai
Kenapa selalu Sehun yang kalian bela?
Kai
Aku juga berjuang keras dengan apa yang kita lakukan sekarang ini
Kai
Dengarkan aku lebih dulu
Chen
Tarik napasmu dalam-dalam
Chen
Jangan sampai aku dengar kau berbicara lebih dari itu
Kai
Aku akan pulang. Jangan mencariku
Baekhyun
Lihat, Hyung. Dia selalu saja merasa benar
Baekhyun
Dia yang paling tua dari Sehun tapi sikapnya seperti anak dibawah umur
Chen
Bagaimana pun keadaannya tidak seharusnya kau membela Sehun di depannya
Chen
Kalau bisa salahkan saja keduanya
Chen
Kau seolah berpihak padanya dan Kai tidak pernah menyukai cara seperti itu
Chen
Kalau sudah begini kita bisa apa sekarang?
Chen
Mereka pasti tidak akan datang sampai seminggu ke depan
Baekhyun
Aku minta maaf, Hyung
Chen
Sudahlah. Tidak usah dipikirkan
Chen
Jika ini keinginan mereka, mereka pasti akan kembali lebih cepat
Baekhyun
*merangkul pundak*
Baekhyun
Hyung yang bayar, ya?
Chen
Untukmu pasti aku bayarkan
Baekhyun
Kau memang terbaik, Hyung
Kendaraan roda empat kian memenuhi jalanan kota. Udara malam juga kian menggigit
Sehun mengusap wajahnya kasar
Chanyeol
Kau dimana? Kau tuli
Chanyeol
Jangan buat aku marah, Hun
Sehun
Aku di halte, tempat biasa
Sehun
Aku tidak latihan malam ini
Sehun
Dia tidak serius latihan, Hyung
Chanyeol
Dan kau marah lagi padanya?
Sehun
Ya. Aku meninggalkan mereka begitu saja
Sehun
Hyung Chen, dan Hyung Baekhyun ada disana
Chanyeol
Kembali lah latihan
Chanyeol
Jangan terlalu baperan jadi orang
Sehun
Aku tidak baperan, Hyung
Sehun
Aku melakukan tugasku
Sehun
Kai yang selalu menganggap remeh
Sehun
Aku tau dia hebat menari tapi tidak seharusnya ia santai saat yang lain sibuk latihan
Chanyeol
Aku tidak tahu ingin mengatakan apa lagi
Chanyeol
Kalau kau tidak ingin latihan malam ini pulanglah dan istirahat saja dirumah
Chanyeol
Aku akan pesankan makanan untukmu
Chanyeol
Pulang sana dan jangan kemana-mana lagi
Sehun berdiri dan berjalan menuju sepeda motor yang terparkir di bahu jalan
Jenaya akhirnya selesai melakukan tugasnya untuk satu hari ini. Gadis itu tersenyum mekar
Ia merapikan segala barangnya, mengganti pakaiannya lalu keluar dari ruang ganti pelayan
Jenaya Claudya
Aku pulang duluan ya, Kak
Jena keluar seraya menenteng tas hitamnya
Disana sedang ada Kyung-soo berjaga
Jenaya Claudya
Mau gimana lagi? Aku tidak punya pacar
Kyungsoo
Apa aku tampak mengatakan hal itu?
Jenaya Claudya
Seperti begitu
Jenaya Claudya
Jadi tidak ada yang menjemputku kemari
Jenaya Claudya
Ada taxi kok, Kak. Tidak masalah
Kyungsoo
Ini sudah malam tidak baik seorang perempuan pulang semalam ini
Jenaya Claudya
Tidak masalah Kak. Ini tempatku
Jenaya Claudya
Tidak akan ada juga yang menculikku
Jenaya Claudya
Terimakasih atas tawarannya Kak Kyungsoo
Jenaya Claudya
*melangkah*
Jenaya membuka pintu cafe lalu pergi begitu saja
Udara malam kian mencekam, menusuk permukaan kulit Jenaya yang tidak berlapiskan apapun
Ia hanya mengenakan pakaian yang tidak berlengan
Ia mengusap kasar kedua lengannya
Jenaya Claudya
Jika aku tau akan sedingin ini aku pasti bawa jaket
Jenaya Claudya
Jangan hujan...
Jenaya Claudya
Kenapa harus hujan...
Jena berlari cepat menuju halte yang berjarak 100 meter di depannya
Jena menggerutu keras dan berteduh di sebuah halte yang sepi
Ia melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam
Sebuah insiden terjadi dan itu sangat tiba-tiba
Jenaya Claudya
Eh!! Apa itu?
Jenaya Claudya
Apa dia terluka?
Jenaya mendekat ke bahu jalan
Jenaya Claudya
Kau tida apa-apa?
Jena mendekat dan berusaha mendirikan sepeda motor yang menimpa kaki sang empunya
?
Kau tidak perlu melakukannya
Jenaya Claudya
Tidak apa-apa
Jenaya Claudya
Coba perlahan kau tarik kakimu
Sehun menarik perlahan kaki kirinya yang tertimpa sepeda motor miliknya
Derasnya hujan membuat jalanan begitu licin sampai membuatnya mengalami kecelakaan ringan
Jenaya Claudya
Kau tidak bisa melakukannya bukan
Jenaya Claudya
Mari ku bantu
Jena menarik lengan cowok itu dan menaruhnya di pundaknya
Tangannya juga melingkar di pinggang Sehun dengan erat. Setelah itu, mereka berjalan pelan-pelan ke arah halte
Jenaya Claudya
Duduk disini sembari menunggu hujannya turun
Jenaya Claudya
Kakimu pasti sangat sakit
Jenaya Claudya
Kau harus segera mendapat pengobatan
Jenaya Claudya
Kalau tidak kakimu akan bengkak dan—
Jenaya Claudya
Kau tidak bisa berjalan jika kondisi kakimu masih seperti ini
Jenaya menunduk dan menyingkap sedikit celana yang Sehun kenakan
Jenaya Claudya
Kakimu memar
Sehun
Apa yang kau lakukan?
Jenaya Claudya
Aku hanya ingin melihat pergelangan kakimu
Jenaya Claudya
Ini tidak bisa diabaikan
Jenaya Claudya
Kakimu perlu diurut
Jenaya mendongak saat lengannya dicengkram pelan
Sehun
Sebaiknya kau lihat dirimu
Sehun
Kau seharusnya mengkhawatirkan dirimu sendiri
Jena merunduk. Matanya mengamati penampilan dirinya yang cukup buruk
Jenaya Claudya
Basah semua
Ia bergumam saat melihat pakaian dan rambutnya basah kuyup
Ia meletakkan sling bag nya di bangku panjang, sebelah laki-laki itu berada
Sehun melempar jaket yang ia kenakan ke pangkuan Jenaya
Sehun
Bayangan hitam dari pakaianmu kelihatan
Sehun
Aku ingin menyelematkan mataku
Jenaya Claudya
[Ya ampun Jenaya]
Jenaya merutuki kebodohannya. Ia buru-buru memasangkan jaket cowok itu membungkus tubuhnya
Sehun
Terimakasih banyak, Jenaya
Jenaya Claudya
Harusnya aku yang bilang begitu
Jenaya Claudya
Karena jaket ini
Jenaya Claudya
Terimakasih
Suasana disekitaran mereka begitu hening. Jenaya sibuk memeluk tubuhnya. Sementara Sehun menatap genangan air yang ada di dekat trotoar
Jeyden tiba-tiba saja menelpon Jenaya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!