"Kamu hari ini saya pecat jadi segera tinggalkan tempat ini !!!" ... Jadi jangan datang lagi ke sini. "
Kata seorang pemilik toserba,dengan nada tinggi , kepada seorang pemuda , dan dengan ekspresi sangat dinginnya, menatap sang pemuda tersebut.
Mendengar suara majikannya dengan nada yang tinggi , Membuat seorang pemuda tampan berusia 24 tahun ini, bertanya pada majikannya, " Maaf Pak, Kenapa saya tiba tiba bapak pecat? Apakah kesalahan saya? Sebab saya merasa tidak melakukan kesalahan apa apa. Mohon bapak berikan alasannya."
" Frizal , apakah kamu sungguh sungguh tidak merasa bersalah apa apa hah!!!! Apakah kamu pura pura tidak tahu saja?"
Saat mendengar kata kata pemilik toserba itu semakin bernada tinggi, Alfriz menjadi semakin heran?
" Maaf pak, tapi saya benar benar tidak merasa salah dan melakukan sebuah kesalahan fatal."
" Kamu itu sudah membuat saya mengalami kerugian yang sangat besar!!! Semua barang yang kamu kirimkan kemarin, mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga saya mengalami kerugian yang hampir mencapai puluhan juta..!!! Jadi , Hari ini kamu saya pecat dengan tanpa pesangon dan tanpa bayaran juga. Sebagai ganti rugi atas Kerugian yang saya alami. "
Mendengar jawaban seperti itu, Afrizal semakin terkejut, " Tapi pak, kesalahan dalam packing , itu bukan tugas saya. Saya hanya membawa pesanan itu sampai ke tempat tujuan. Jadi apakah ada keringanan buat saya ? Karena saya tidak ada di bagian gudang pak."
"Tapi bagi saya , kamu tetap bersalah , karena kamu , tidak bisa jaga barang yang di kirim itu tetap utuh!!!!"
" Tapi bukankah saya bawa barang barang yang sudah di cek dengan baik , apalagi kemasannya. Semua sudah pada yang seharusnya Pak." tuntut Afrizal pada pemilik toserba itu.
" Bagi saya , kalian semuanya bersalah. Tidak ada lagi penawaran. Kalian sendiri yang tidak teliti.."
Pemilik toserba itu tetap kekeh dalam keputusannya..membuat Afrizal , Fazgan dan teman teman bagian gudang serta pengiriman ini yang bersalah.
Saat Afrizal masih tidak terima dengan keputusan itu. Dan meminta gaji mereka tetap bisa di bawa pulang, pemilik toserba itu pun semakin marah besar..
Beliau langsung memanggil dua anak buahnya Karto dan Darno untuk memberikan pukulan pukulan pada Afrizal karena dia masih menentang dan sedikit berontak di depannya.
Afrizal , di pegang oleh dua orang dan dia langsung di pukuli berkali kali sampai babak belur. Bibir Frizal sudah pecah dan berdarah. perut dia sudah jadi seperti samzak tinju. Bahkan tubuh itu semua dipukul sampai babak belur, lebam lebam dan berdarah darah.
Frizal sudah berteriak teriak kesakitan, tapi belum juga , dilepaskan , pegangan tangan mereka, bahkan mereka semakin memukul dan menendangi tubuh Frizal.
Sampai Frizal pun, tak bisa bangun lagi. Terlalu sakit dia akan berdiri. Tubuh penuh lebam sampai berwarna ungu kehitaman dan darah yang tercecer , sana sini bekas tendangan sepatu sepatu keras mereka , hingga menggores dan membuat berdarah sekujur tubuh Afrizal..
Sungguh , tidak punya perasaan..
...****************...
Hari itu seakan hari sial Afrizal dan Fazgar..
Siang itu saat Afrizal sudah sadar dari pingsannya, Fazgar menolong bangun Frizal dan memapahnya. Walaupun sudah babak belur, tapi Frizal masih tetap kekeh untuk berusaha mencari kerja lagi siang itu.
Akhirnya hari itu juga Afrizal dengan Fazgar di keluarkan dari toserba tersebut, tanpa gaji sepeser pun.
Dengan hati yang kecewa.Dan kondisi
tubuh mereka yang sakit dan masih babak belur dan lebam , lesu , seakan tanpa tenaga berjalan. Dengan bahu yang turun keduanya meniti jalanan berbatu di desa mereka.
" Faz kita tidak dapat gaji hari ini. Bagaimana kita harus bayar kost kita ya Faz" tanya Frizal pada Fazgar.
" iya itu boss keterlaluan! Apa kita bakar saja sekalian gudang dia ? Biar tahu rasa dia , boss gila!" ide Fazgar begitu saja.
" Apa. Kau yang gila! Bisa jadi kita yang masuk penjara oon!!" bentak Frizal pada Fazgan.
" Mana hari ini Hera ulang tahun lagi , minta dibelikan cincin tunangan satu set sama kalungnya juga lagi. Tapi kita malah tidak dapat gaji!" ucap Frizal kecewa. Matanya mulai berkaca sebentar. merasa gagal membawa hadiah yang sangat di inginkan kekasihnya saat ulang tahunnya hari ini.
Tarikan napas yang berat dan kasarnya hempasan nafas frustasinya kali itu buat dia sungguh sungguh stress rasanya..
Sahabatnya Fazgar , jadi kasihan dengan nasib si sahabat dia itu.
" Zal memang kamu mau kerja apa saja? "
" Iya Faz. Asal halal saja. " ucap lesu pemuda yang sudah merasa sakit hati dan kecewa karena merasa bersalah pada sang kekasih.
" Apa kamu mau jadi petugas kebersihan di kampung saya ? Kalau mau, ikut saya saja ayo. Hari ini saya juga waktunya, tarik iuran dari warga, untuk mereka membayar uang kebersihan juga. Biar kamu pakai saja dulu seadanya uang itu , nanti kalau sudah ada kerjaan yang bagus , kamu bisa bayar ke aku. Bagaimana?" tanya Fazgar pada Frizal.
" Kapan waktunya kita kerjakan itu?" tanya Frizal pada Fazgar.
" Siang ini jam satu. Biasa saya akan tarik iuran mereka jam satu. " jawab Fazgar.
" Ayo kita lakukan sekarang biar cepat Selesai. Aku harus segera pulang bawa hadiah sekarang , karena jam enam acara Ulang tahun Hera. " jawab antusias Frizal lagi yang tadi sempat patah semangat.
Kini jalannya tegap penuh semangat, bahunya tidak lagi turun. Tapi sudah tegap lagi. Dan ada seulas senyuman manis serta Mata yang berbinar indah bak pelangi cerah menatap ke langit biru siang itu.
" Ayo, biar cepat selesai. " jawab Fazgar.
" Bagaimana kita siap untuk angkat dan bersihkan sampah sampah sumber penyakit?" tanya Fazgar.
" Siap!" jawab antusias Frizal. Tanpa peduli juga dengan luka luka di tubuhnya.
" Ayooo!" jawab keduanya semangat.
" Semoga saja , tabungan aku cukup untuk belikan Hera cincin dan kalung yang bagus. " gunam lirih Frizal dengan berbunga bunga hatinya.
Singkat kisah, akhirnya keduanya kini sudah menghitung semua jerih lelah hari itu untuk membersihkan lingkungan dan angkat sampah warga . Serta tarikan iuran sampah juga. Saat itu sudah sore. Sudah pukul empat sore..
" Ada berapa Gar?" tanya Frizal penasaran dengan hati dag dig dug menunggu jawaban Fazgar.
" Ya ... Maaf ya tidak sebanyak bulan lalu Zal. Hanya ada tiga juta an. " jelas Fargar.
" Aduh iya. Masih kurang banyak itu Faz. Saya harus cari kemana lagi ya untuk tambahan uang yang lumayan?" tanya Frizal kembali murung dan suram.
" Ada zal kalau kamu mau. Jadi kurir. Saya ada teman yang mungkin bisa bantu kamu hari ini." ide Fazgar lagi.
" Hah , jadi pengirim pesanan begitu?"
" Iya hanya itu saja , nanti ada pembagian upah berdasarkan tip dan banyak barang yang di kirim hari itu. " jelas Fazgar lagi.
" Baiklah nanti saya akan kabari jika kita ketemu , atau kamu juga mau cari kerja tambahan juga, Faz? tanya Frizal pada Fazgar.
" Iya sama, hari ini , Astrid juga minta aku ajak jalan jalan malam Mingguan. sudah aku iya kan sih. Jadi harus datang saya. " jawab Fazgar.
" Oke... Kita pisah di sini dulu ya?" ucap Fazgar meninggalkan Frizal yang harus ke kantor pengiriman barang salah satu aplikasi si internet..
Afrizal masuk dan mencoba melamar untuk jadi kurir.
" Maaf bisa ketemu sama kurir bernama Harso?" tanya Frizal tegas.
" oh mas Harso, itu, ada di parkiran mau berangkat kirim ."
" Baik terima kasih."
Afrizal pun datang dan memperkenalkan diri, pada Harso.
" Maaf mas siapa ya?" tanya Harso.
" Maaf saya temannya Fazgar. Fazgar suruh saya untuk minta tolong sama mas Harso untuk menggantikan mas Harso keliling antar paket. Apakah saya bisa gantikan mas Harso hari ini?"
" Baik tunggu dulu."
Ponsel jaman dulu yang dikeluarkan oleh Harso pun menunggu tersambung. Harso lagi menghubungi Fazgar dulu.
" Halo Gar kamu mau apa bawa teman ke aku?" tanya Harso saat panggilan telpon itu di jawab Fazgar.
" Dia mau minta tolong cari kerja. kasihan dia butuh uang hari ini. Jadi kamu bisa tidak berikan tugas kamu pada dia? Atau kemari dah nanti saya antar pulang kamu Harso? Bagaimana?"
" Tapi bagaimana kalau tidak biasa ya? antar barang sesuai map?" tanya Harso.
" Atau begini, mas tunggu sini saja , saya akan usahakan cepat datang. " tawar Afrizal pada Harso..
" Kita antar bedua saja. Biar adil bagaimana?" tawar Harso.
" Baiklah saya setuju. kita naik motor mas Harso saja ya?" kata Frizal.
" Iya ayo... ?" ucap keduanya bersama.
Setelah lama putar putar, di salah satu rumah yang di kirim oleh mereka berdua , Fazgar tiba tiba menghubungi Harso lagi.
" Har , tolong uang pendapatan kamu hari ini berikan pada Frizal ya. Dia butuh. uang. Nanti saya yang akan ganti uang kamu itu, yang sudah Frizal pakai."
" Oooh begitu. Baiklah tadi saya kurang jelas."
...****************...
Hari itu , tanpa menghiraukan babak belur di tubuhnya, luka luka berdarah di tubuhnya. Tanpa peduli entah seberapa keras dia berusaha hari itu untuk berikan hadiah yang di minta kekasihnya , Frizal pun rela lakukan semuanya . Semampu tenaganya..
Demikianlah jerih lelah Frizal hari itu , hanya demi belikan tunangan perhiasan , Frizal berjuang sekeras itu , hingga berganti ganti pekerjaan akibat ulah boss lama dia , yang pecat dia seenaknya tadi.
Frizal sudah belikan perhiasan itu. dan di masukkan dalam kotak yang bagus dan indah. Semua uang tabungan yang dia miliki juga sudah habis...
Tapi Afrizal tidak merasa menyesal , Bahkan malam itu dia segera pulang dan mandi memakai pakaian yang sangat rapi, untuk melamar sang kekasih hatinya itu.
...****************...
Tiba di kost sang kekasih, yang ingin dia jemput untuk malam Mingguan , dan dia ajak makan makan untuk merayakan ulang tahun dan hari jadi mereka saat itu.
Tanpa dia sengaja mendengar suara sang kekasih berkata pada seseorang yang lain di dalam kamar kekasihnya.
" Wah bagus sekali. Pasti Mas Zal tidak bisa belikan aku hadiah mahal begini.. sehingga sampai malam begini , dia belum datang. ..."
" Jadi bagaimana apa kamu terima saya saja jadi tunangan kamu malam ini?"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Siapakah laki laki di kamar Hera , kekasih Afrizal?
Bersambung...
Hai para readers setia thanks ya selalu mampir di kisah saya. Seperti biasa , jangan lupa untuk like komen subscribe vote dan beri hadiahnya serta klik rate bintang limanya. kamu tunggu ya.. happy reading... Lope lope sejagat dah! ✍️🌹🙏
Afrizal yang mendengar perkataan kedua manusia beda jenis di kamar sang kekasih... Langsung berlari dan membuka kamar itu.
Bruaaaakkkk...
Pintu terbuka lebar dan
duaaarrrr duaaarrrr duaaarrrr... hati Afrizal bagai di sambar petir di malam gelap dan pekat saat itu.
Kraaaaak kraaak kraakkkkk ... hatinya dan seluruh tulangnya bagaikan patah , menatap , dengan penuh rasa yang retak kala itu...
Hadiah di tangan Afrizal jatuh begitu saja...
Matanya menatap seakan tak percaya..
Hatinya melonjak dan melompat keluar..
Kaki dan tangannya langsung lemas tak bertenaga.
Seperti agar agar yang di masak terlalu banyak air sehingga lembek
Hatinya yang meronta keluar seakan ada tombak panas membara , yang menancap tepat di tengah hatinya yang langsung menjadi L.E.B.U.R....
Pyaaaaar ... bagaikan kaca yang remuk pecah berserakan menjadi puing puing dan remukan kristal...
Di dalam sana , dua manusia beda jenis sudah polos seperti bayi yang mau tidur karena sudah malam ...
Tanpa sehelai benangpun, masih terlihat tanpa sensor, pemandangan yang meluluhlantakkan semua tulang tulangnya, hati dan jiwanya. Sungguh hal yang sama sekali tak pernah dia bayangkan .
Semua ada di depan matanya..
Badan yang sudah seharian terasa sangat remuk dan babak belur , lebam lebam , tak terasa sesakit sekarang ...
Apa yang dia lihat sekarang itu , adalah hal yang seakan berhasil mencabut seluruh napas dan jiwanya dari raga Afrizal.
Afrizal , membeku, di depan pintu kamar yang terbuka, tubuhnya yang sudah ambruk berlutut di lantai kost sederhana itu.
" Ahahhaha hahahha hahahaha aku manusia yang paling bodoh.. Setelah aku korbankan waktu , tenaga, bahkan masa depan aku, inikah balasan mu!!!" tanya Afrizal dengan tiada berdaya lagi.
Suaranya bagaikan tercekat di tenggorokan keringnya. Tetesan airmata yang perih dan pilu itu tanpa sengaja mengalir begitu saja.
Ada perih di bekas luka pukulan tadi, saat terkena air matanya. Tapi tak sepedih hatinya.
" Hera , kau anggap apa semua pemberian dan pengorbanan aku padamu selama lima tahun ini? Saat ini kau sudah bisa masuk dan bekerja di perusahaan yang besar.
dan inikah boss kamu yang kau banggakan?" tanya sendu dan putus asa dari hatinya yang sangat terluka..
"Baiklah selamat ya Hera. Dan ini ...... ( Frizal melempar sekotak perhiasan yang dia beli dengan seluruh tabungan dia itu pada Hera , yang masih polos dalam dekapan sugar Daddy nya.) Aku RESTUI kalian berdua.... Kita PUTUS..!!!"
" Oiya jika kalau tidak suka perhiasan itu ..
Kau buang saja ke laut ! biar bisa buang sial aku juga...!!!" Frizal berdiri dan dengan hati yang mantap dia meninggalkan kost laknat itu.
" Mas zal..
Mas Rizal.
MAS.... !!!
Hera langsung bersimpuh di lantai dengan memakai selimut yang membungkus tubuhnya.. menangis di sana.... Dia juga tidak menyangka... semua akan berakhir seperti ini saja , setelah lima tahun...
" Maass.. Maass maafkan aku...maafkan aku mas..." isak tangis pun memecah di malam itu.
" Honey sudahlah..laki laki miskin itu tidak akan datang lagi. Dan seperti kata dia tadi .. Buang saja perhiasan itu ke pantai... Bagaimana? Kita besok pergi ke pantai jalan jalan oke? Kebetulan , saya juga libur tidak ke kantor. " ucap pria dewasa yang memang pantas di panggil Daddy..oleh Hera.
Benar, Pria dewasa itu , adalah boss dimana Hera bekerja sekarang.
Tanpa banyak bicara lagi, Pria itu langsung kembali menggendong tubuh Hera , yang masih bersimpuh di lantai kostnya.
Malam itu mereka pun melanjutkan gairah panas, yang sudah memercik lagi. Di kamar kost Hera , yang suasananya telah kembali panas , melebur dalam gairah cinta dan hasrat mereka saat itu...
Desahan desahan pun mulai bagaikan musik yang membakar gairah , silih berganti. Menambah nikmat yang mereka rengkuh bersama ...
...****************...
Di jalan itu ... duduk seorang pria , yang bersimpuh di dekat tugu , yang ada di jalanan sebagai tanda perbatasan kota.
" Lima tahun... Lima tahun.. Aku korbankan dan habiskan semua tabungan aku malam ini... Tapi.. tapi ini yang aku dapatkan... Masih sakit rasanya kejadian ini aaaaaggghhh...Bodohnya akuuuuu....!!!!" teriak frustasi Afrizal.
Dengan tubuh terguncang Frizal menangis dengan memegangi dadanya yang terasa sangat sakit... Tangisnya pun sampai tak lagi mampu mengeluarkan suara, karena terlalu sakit. Sakit yang telah menembus ke semua bagian tubuhnya sekarang.
Tangannya meremas rambutnya sendiri.. Tubuhnya tak kuasa menahan hingga akhirnya dia pun limbung dan pingsan....
...----------------...
Subuh menjelang, maka , banyak orang, yang sudah sibuk berlalu lalang ke pasar dan berjualan.
Tapi di satu tempat , tampak banyak sekali warga yang mengerubungi tubuh lemah penuh luka di sudut sana...
Semua orang melihat siapa kira kira orang yang terluka itu.
" Loh ini kan Nak Frizal ya?" tanya salah satu Warga yang mengenal Frizal, pada warga yang lainnya.
" Loh iya.. Ini mas Frizal. Aduh kok sepertinya luka lukanya sangat parah! Apa tadi malam dia di begal ya?" tanya warga lainnya..
" Iya mungkin di begal. Kan sekarang banyak begal ya?"
" Ayo ayo bawa ke klinik nak Delima saja. Ayooo.."
Semua orang akhirnya membantu membawa Frizal ke klinik terdekat.
Salah satu warga yang lain , lari tergopoh gopoh ke arah kost Frizal dan Fazgar berada.
" Faz... Fazgar... Faz.... Fazgar... Bangun nak. Bangun... Itu mas Frizal dibawa ke klinik Bu Delima. "
Fazgar yang masih setengah sadar setengah tidak , karena baru terbangun dari mimpinya itu , langsung bangun mendengar sang sahabat masuk ke klinik .
" Apa? Bagaimana bisa Frizal ada di klinik Bu Dokter Delima?"
" Sepertinya semalam nak Frizal di begal nak Fazgar. "
" Astaga . Apa benar di begal?"
" Aduh iya ..Apakah mungkin dia memang dibegal ya? .. Karena dia semalam, memang membawa perhiasan mewah dan mahal. Aduh jangan sampai terjadi apa Apa padanya !!!" Fazgar pun langsung mengikuti Warga yang memberitahu dia itu ke klinik Bu Delima..
Semua warga yang ikut membantu Frizal jadi panik juga , karena Frizal tidak kunjung sadar juga.
" Bu dokter , bagimana teman saya Dok? Apa dia sudah sadar?" tanya Fazgar.
" Maaf mas. Sepertinya luka di tubuhnya itu parah sekali. Jadi , mungkin biarkan pasien istirahat dan di rawat di sini saja untuk beberapa hari ini. " jelas Bu dokter Delima..
Fazgar pun menunggu dan menemani Afrizal di klinik itu untuk beberapa hari ke depan, hingga kondisi , Frizal membaik.
Beberapa warga juga akhirnya kembali ke ladang , sawah dan pekerjaan mereka masing masing..
Kini tinggal Fazgar yang setia menunggui Frizal.
Tak lama Harso datang.
" Hai Faz, saya mencari teman kamu yang kemarin datang menemani saya keliling , mengantar paket itu . Dia janji akan datang besok , dan mau ikut kerja jadi kurir dengan saya..." tanya Harso pada Fazgar..
"Hai Harso dia di dalam sana, tubuhnya cidera dan lukanya agak parah " ucap Fazgar sambil menunjuk ke arah pintu ruang inap.
" Aduh . Bagaimana bisa , sampai separah begini ya Faz?" tanya Harso.
" Mungkin tadi malam ada begal yang cegat dia di jalan So. Kamu ingatkan? dia beli perhiasan mahal sampai habis kan tabungan dia. Pasti banyak yang mengincar dia. Kemungkinan sih demikian.."
" Iya , kemarin saya sudah beritahu Frizal , suoaya dia beli yang biasa saja. Tapi dia tidak setuju. Dan tetap membeli yang mahal."
" Ya , kita maklum ya, karena dia ingin membuat calon istri dia bahagia dan terkesan mas. Jadi dia berpikir haruslah membeli yang paling bagus , untuk calon istri tercinta. "
" Eh , tapi , beberapa kali itu saya sering melihat Hera itu jalan sama pria lain yang memang pantas jadi papanya Lo Fazgar. " tanya Harso.
" Apaa??? Jadi Frizal di selingkuhi begitu ? Satu kata Sahabat kita diselingkuhi begitu? Wah ini pelanggaran Harso. Kita harus beri pelajaran yang yang baik pada si Hera itu. " geram Fazgar.
" Kasian amat sih ? Sahabat aku ini So!!"
" Iya , dia anaknya polos jadi iya iya saja saat ceweknya jika janjian tidak datang begitu . Tapi dasar Afrizal bodoh!?? percaya saja dia !!!" jelas Fazgar.
" Iya padahal saya juga sering lihat gadisnya itu di rangkul rangkul sama laki laki lain di luar sana . Tapi saya baru tahu semalam kalau perek itu pacar Afrizal.!" jelas Harso geram. Nampak kesal sekali mengingat hal itu. Matanya berkilat setajam kilatan pedang bermata dua.
" Bagaimana pun juga kita berdoa supaya Frizal tahu bagaimana kekasihnya di luaran sana. " ucap Harso..
Apakah Frizal akan kembali sadar dari komanya? Apakah yang akan dilakukan oleh Afrizal bila dia lolos dari maut?
Bersambung...
Sudah seminggu lamanya, Afrizal masih belum sadar dari komanya.
" Faz , sebenarnya apa yang terjadi ya sama Frizal. Kalau di lihat dari luka lukanya, dia itu seharusnya semalam saja sudah sadar dan bangun..Tapi ini sudah satu Minggu Lo. Sebenarnya apa yang buat dia begitu syok dan seperti ini ya Faz? Saya jadi sangat kuatir juga. Bukan karena uang yang dia pinjam. Tapi sungguh, saya sayang dia seperti adik saya sendiri. " tanya Harso pada Fazgar yang juga masih terpaku menatap sendu wajah sahabat baiknya itu. Yang masih lemas dan lemah tak berdaya , di ranjang inap itu.
" Saya juga tidak tahu So. Dia biasanya pemuda yang sangat tangguh dan kuat. Tapi... Seminggu ini saya hanya dapatkan dan temukan orang lain dalam diam dan lemahnya kondisi dia ini So. Saya juga kuatir sekali. Saya kuatir dia kenapa kenapa Lo So." jawab Fazgar yang juga masih bingung melihat kondisi lemah sahabat dekat dia ini..
Kedua laki laki itu masih sibuk memikirkan nasib sang sahabat mereka. Kala tiba tiba , dokter Delima datang.
" Maaf ya mas , saya mau periksa kondisi Frizal dulu ya mas?" pamit dokter Delima pada dua pemuda itu..
" Oh iya dokter. Silakan." jawab mereka berdua.
Dokter Delima adalah wanita yang sejak dua bulan lalu di tugaskan di kota kecil dimana mereka tinggal.
Dokter Delima juga dokter yang baik, suka menolong tanpa pamrih. Banyak sakali warga yang suka sama dokter cantik dan rendah hati serta penyabar ini.
Dengan penuh hati hati dan teliti, dokter Delima , mulai menempelkan alatnya untuk memeriksa sang pasien.
" Bagaimana teman saya ini dokter. Apakah ada yang serius yang buat dia sampai tidak sadar seminggu ini dokter"
" Maaf yang mas mas... sepertinya, pasien sendiri yang masih belum ingin sadar , masih tenggelam dalam alam bawah sadarnya. Sebab secara fisik dia sudah sembuh. Tapi saya lihat ini psikis pasien yang terlalu syok. Apakah ada yang tahu? pasien ini punya masalah apa sebelum pasien pingsan?" tanya dokter Delima pada kedua pemuda itu.
" Sebelum dia begini ,memang dia ada masalah berat sih dokter." jawab Harso kali ini.
" Oh ada masalah apa yang terjadi pada pasien ? Karena saya tidak mau juga ikut dianggap tidak serius menangani pasien. Jika pasien ini masih juga belum sadar diri. " tanya serius dokter Delima dengan kedua pemuda itu.
" Sempat dipecat sama boss dia dokter. Terus malamnya ada acara sama kekasihnya. Tapi tidak tahu apa yang terjadi sebab dia langsung di temukan dalam kondisi seperti ini di jalanan.. Jadi kami sungguh tidak tahu apa yang terjadi sama dia dokter. Sebelum kejadian ini.." jelas Fazgar pada sang dokter.
" Oh begitu. Baiklah jika pasien sudah sadar , tolong segera beritahu saya. sebab pasien ini ada dalam tanggung jawab saya. " ucap dokter Delima lagi.
Kedua pemuda itu pun mengangguk paham apa maksud dokter Delima.
Saat dokter Delima tidak lagi kelihatan, kembali kedua pemuda itu coba bangunkan Frizal.
Dengan mengguncang guncangkan tubuh Frizal. Tapi nihil Frizal , sungguh sungguh, seakan tidak ingin terbangun lagi dalam alam mimpinya.
" Apakah seberat itukah masalah hidup yang Frizal tanggung Faz? Tanya Harso pada Fazgan.
" Kita doakan saja ya, hari ini dia sadar." jawab Fazgan..
" Eh iya Faz, kamu sudah tahu berita panas hari ini bukan Faz? " tanya Harso lagi pada Fazgar.
" Aduh, saya itu sekarang tidak suka berselancar di dunia Maya seperti itu. Karena semua itu hanya habiskan waktu saya saja. Katakan ada apa kelihatannya serius sekali. " tanya Fazgar pada Harso sahabat dia itu.
" Hari ini ada berita bahwa seorang penguasa kaya raya akan menikah dan mengundang semua orang yang ada di bidang yang sama dengan perusahaan beliau. Dan kamu tahu itu siapa? Hera dan sugar Daddy nya itu!" jawab Harso.
Fazgar langsung berdiri dari duduknya , saat mendengar itu, Membuat Ekspresi di wajah Fazgar yang tampak jelas bahwa dia sangat syok dan terkejut bukan Main...
duar duar duar... Bagaikan tersambar petir di siang bolong , mendengar berita yang disampaikan Harzo yang ada dekat di sampingnya itu.
" Kapan mereka mau menikah Soooo?" tanya Fazgar dengan sangat marah , gemeletuk gigi Fazgar terdengar jelas. bagaikan seekor ular piton raksasa yang ingin meremukkan tubuh mangsanya.
Sungguh Fazgar sangat marah mendengar hal itu..
Di sini pria yang jadi sahabat dia belum sadar dari komanya, wanita yang selama ini diperjuangkan dan difasilitasi , di biayai hingga wisuda, sekarang masuk di perusahaan ternama , malah meninggalkan sahabat dia yang baik dan mengorbankan semuanya bagi kekasihnya, malah di tinggalkan , dan memilih menikah dengan laki laki yang bahkan layak di panggil Daddy oleh Hera..!!!.
Tinjunya terkepal kuat seakan siap untuk hancurkan semua yang menghalangi niat dia, membalaskan sakit hati sahabatnya itu..
" So, saya akan cari perek tidak tahu diri itu dan menuntut keadilan bagi sahabat kita Harso....."teriak keras marah Fazgar saat itu.
" Tidak usah ... Biarkan saja. "
Semua orang jadi langsung menoleh ke arah ranjang Frizal. Ternyata pemuda itu sudah bangun, dan mata lesu itu menatap dua orang di depannya.
" Zal.. Kamu Sudah bangun ? Masih rasa sakit Zal? Kamu baik baik saja Zal??" tanya Fazgar langsung datang menolong sahabatnya yang mencoba setengah duduk, di ranjang itu.
" Aku panggil dokter dulu." ucap Harso sambil berlari ke ruang dokter.
" Zal ... Maaf apa kamu sudah dengar kami ngobrol tadi?" tanya Fazgar pada Frizal..
" Ya . Saya sudah dengar suara berisik kalian itu tadi. Sampai bangunkan saya." jawab Afrizal pada Fazgar. Dengan ekspresi wajah datar dan dingin.
Fazgar merasa sahabat dia ini malah jadi orang yang seakan berbeda. Seakan dia sedang bicara dengan orang lain dan bukan sahabatnya.
Di pandangnya lekat manik mata sahabatnya yang baru bangun dari komanya itu. dan dia bergedik ngeri saat melihat betapa dingin dan tajamnya kilatan di mata sahabatnya itu. sungguh ini bukan Afrizal yang dulu dia kenal dan jadi sahabatnya lalu.
" Ada apa Fazgar?" merasa di tatap lekat oleh sang sahabat , Afrizal jadi merasa penasaran, apa yang dipikirkan sahabatnya itu tentang dia sekarang.
" Ah tidak zal..Apa kamu baik baik saja?"
" Iya. Lebih baik malah. Ada apa Fazgar. Kamu tidak suka saya bangun?' tanya Afrizal tetap dengan nada yang sangat rendah dan terasa sangat dingin.
" Ada apa Zal kamu harus cerita. " tanya Fazgar.
" Kamu sudah tahu Faz, jadi saya tidak perlu ulang lagi kisah itu." jawab Afrizal. Dingin.
" Jadi jadi kamu sudah tahu dia selingkuh dan khianati kamu , bahkan akan nikah dengan laki laki itu?" tanya Fargar penasaran.
" Iya. Dan itu saya yang beri Restu pada mereka. Jadi biarkan Mereka menikah Faz." jawab Afrizal lagi dengan dingin . Seakan sudah tidak ada lagi beban yang dia alami sekarang.
Itu mengundang tanya Fazgar lagi.
" Kamu setuju dan kamu restui dia menikah dengan yang lain yang bahkan pantas jadi papanya?" Tanya Fazgar lagi.
" Usia tidak jadi masalah Faz, selama kedua belah pihak yang menjalani itu tidak mempermasalahkan itu. Yang pasti biarkan dia bahagia. Jika dia bahagia. Aku akan ikhlaskan semua. " jawab Afrizal lagi. "
" What??? Tapi bagaimana dengan semua uang yang kamu berikan pada dia selama lima tahun itu Zal? Kamu rugi besar zal. Kamu jangan gila. Wanita itu yang buat kamu sampai menunda kuliah kamu yang sebenarnya hampir selesai itu untuk kau berikan pada dia? hanya karena kamu mau dia sukses. Sehingga kamu harus terpaksa , menunda wisuda kamu dulu, hanya karena dia??? Ini sudah keterlaluan Frizal. Kau rugi besar. "teriak Fazgar pada Afrizal.
" Allah akan mengganti semua dengan yang lebih baik dan limpah Faz. Saya percaya itu!!" jawab Afrizal lagi.
Fazgar hanya geleng geleng kepala menatap takjub sahabatnya itu.
" Zal saya jadi penasaran ?? Apakah kamu akan datang ke pernikahan mereka, jika kamu dapat undangan?" tanya penuh selidik dan rasa ingin tahu pada Afrizal.
Apakah jawaban Afrizal?
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!