NovelToon NovelToon

My Handsome Bodyguard

arshan

" Arsh....... cepattt....!!!. kenapa kamu lama sekali. " kesal bella sama bodyguard nya yang sangat lelet itu.

" ya ampun bella sayang, arshan bahkan baru makan sesuap roti, kamu udah ngajak pergi aja. " saut nyonya viona yang tidak suka dengan sifat angkuh anaknya itu.

" arshan cepat pergi sana, jangan sampai mood anak saya rusak pagi-pagi gara-gara kamu, nggak sarapan sekali juga nggak akan buat kamu mati kan?. " angkuh tuan gibran yang tidak suka melihat istri nya terlalu baik sama anak yatim piatu itu.

" harusnya aku bunuh saja dia dari dulu bersama dengan orang tuanya. " batin tuan gibran merasa geram tiap kali melihat arshan.

" maaf ya arshan, jangan dengerin omongan kasar papa nya bella ya!!, ini tante buatin kamu bekal buat ke kantor, tante tahu kamu pasti lapar. " nyonya viona merasa tidak enak sama arshan karena sikap anak dan suaminya yang sangat tidak menyukainya.

" arshan hanya membungkuk, setelah itu berlalu pergi ke arah mobil yang sudah di tumpangi oleh bosnya yang cantik namun sagat galak.

" arshan memang lelaki yang tidak banyak bicara, bahkan dalam sehari dia bisa tidak berbicara sepatah katapun, kecuali adahal yang sangat penting dan mendesak.

" hey arsh..... hari ini kita langsung ke kantor aja, kita nggak usah mampir ke cafe, soalnya aku lagi nggak mau minum kopi. " bella sedikit melirik ke arah bodyguard nya yang tidak berekspresi itu.

" hey arsh...putar balik,, aku berubah pikiran, aku mau minum kopi... " ucap bella pada arsh, arsh masih tidak menanggapi bella, dia langsung memutar balik mobilnya dan menuju ke arah cafe tempat biasa bella duduk santai sebelum berangkat ke kantor.

" arsh hendak memasuki mobil yang di kendarainya ke dalam tempat parkir cafe, namun bella kembali bersuara membuat nya sedikit berdecih kesal namun dengan muka yang masih datar.

" ehh kita langsung ke kantor saja, aku nggak mau minum kopi hari ini. " bella sedikit tertawa dalam hati karena merasa senang mengerjai lelaki yang sudah bersamanya selama 23 tahun ini.

" namun meskipun mereka tinggal seatap dan sudah bersama selama itu, bella tidak pernah sekalipun melihat arsh tersenyum apalagi tertawa.

" apalagi dia sangat sering melihat waktu dulu papanya yang sangat suka memukul arsh, bahkan arsh pernah dikurung di dalam gudang selama 4 hari tanpa di kasih makan, hanya minuman yang sesekali di bawa oleh pembantu yang di suruh oleh mamanya.

" sesampainya di kantor semua karyawan menunduk sambil mata mereka melihat ke arah sang boss yang aura kejamnya sangat membahana, tak lupa senyuman mereka tujukan buat sang lelaki yang selalu mengekori sang wanita angkuh yang di takuti oleh semua karyawan nya itu.

" ahhhh.... pak arsh semakin hari semakin tampan...,, kalau bukan karena dia udah dari dulu gw resign dari nie tempat Jahannam. " ucap seorang karyawan wanita yang menyukai arsh.

" iya gw juga udah muak kerja di sini, namun pak arsh adalah semangat gw, jadi kalo gw nggak pergi kerja, jadinya gw nggak bakalan semangat sama sekali... wkwkwk " sahut karyawan lain yang juga menyukai arsh.

" arsh.... jalan di samping aku, jangan mengekori terus, kamu pikir aku ini induknya ayam apa, tiap hari di ikutin di belakang oleh kamu. " kesal bella saat melihat para karyawan nya terus menatap menggoda ke arah arshan.

" arshan masih dengan diamnya dan hanya mengikuti perintah sang boss, tanpa mau menjawab apapun.

" ckkk.... sampai kapan dia seperti ini.. " geram bella yang benar-benar sudah muak dengan diamnya bodyguard yang tampan ini.

" untung tampan, kalau tidak udah dari dulu aku suruh papa untuk memusnahkan nya. " batin bella dengan muka nya yang terlihat sangat seram.

" seperti nya, mood nya kembali hancur.. " batin arshan yang berjalan di samping bella dengan tetap menjaga jarak beberapa meter dari boss nya itu.

kak arsh

" arshan berdiri di depan pintu ruangan bella, dia membukakan pintu mempersilahkan bella masuk, muka nya yang datar dan tidak berekspresi itu, sudah menjadi makanan sehari-hari bagi isabella rosendale Garcia, yang kerap di panggil dengan sebutan bella.

" setelah bella masuk, arshan kembali menutup pintu dan seperti biasa, dia akan berdiri di depan ruangan bella, bak bodyguard pada umumnya.

" celine melihat ke arah arsh yang berdiri dengan tenang di depan pintu ruangan boss sekaligus sahabat nya itu.

" apa dia tidak merasa gatal,,. " gumam celine dalam hati.

" celine adalah sekretaris bella, meja kerja nya tapat di depan pintu ruangan sang boss, membuat wajah nya mau tidak mau terus saja bertatapan dengan seorang lelaki dingin yang tidak berekspresi itu.

" drtttt.... drtttt....

" halo buk... ahh iya baik.. " jawab celine yang baru mengangkat telepon.

" kenapa harus ada aku diantara mereka sih.

" batin celine kesal karena tiap hari dia akan di telpon oleh bella hanya untuk menyuruhnya menyampaikan pada sang bodyguard dingin, kalau bella butuh bantuan nya.

" di panggil buk bella tuh!!!.... " tanpa mengatakan apapun arsh langsung masuk ke dalam ruangan bella.

" cihh....sombong amat... " decih celine kembali fokus dengan komputer di meja kerja nya.

" Arsh..... aaaaaa...... arsh.... "Teriak bella sambil berlari dan berdiri di belakang tubuh arsh.

" tanpa bertanya arsh langsung tahu kalau bella hanya mempermainkan nya.

" bella tidak tahu kalau arsh sebenarnya sudah dari lama tahu kalau bella selalu membawa Laba-laba dan kecoa di dalam tasnya.

" dan saat bella ingin mengganggu arsh, dia akan mengeluarkan binatang itu dan seakan-akan dia sangat takut, awal-awal arsh masih percaya sama bella, namun akhir-akhir ini bella sangat sering mengganggu nya hanya karena binatang kecil itu, sehingga arsh mencari tahu asal dari binatang itu, dan saat melihat CCTV, ternyata bella sendiri yang melepaskan nya.

" arsh.. ada Laba-laba disana, itu sangat menggelikan... " ucap bella seakan-akan dia benar-benar ketakutan, padahal dia sendiri yang menaruh Laba-laba itu.

" arsh tidak menanggapi perkataan bella, dia langsung berlalu pergi dari hadapan bella tanpa ada niat sedikit pun untuk mengambil Laba-laba tersebut.

" arsh.... aaarrsshhhhhh.... " panggil bella dengan sangat kencang membuat langkah kaki arsh berhenti berjalan.

" aku sudah muak ya, aku sudah sangat muak dengan keadaan ini, sebenarnya apa alasan kamu tidak pernah berbicara sih arsh, dibilang bisu kamu tidak bisu, di bilang tuli juga tidak, buta juga tidak, gila apalagi,,, kamu tuh perfect, tapi kamu kenapaa seperti ini sih??? " tanya bella yang sudah sangat lelah dengan keadaan yang di rasakannya selama berada di dekat arsh.

" namun yang di tanya tetap diam tampa bergeming sedikit pun, ekspresinya masih sangat datar, hanya saja tangannya sedikit mengepal menahan amarah nya yang sudah lama di tahan.

" arshan kembali melangkahkan kakinya tanpa ada niatan sama sekali menjawab pertanyaan dari bella.

" arshan.. jika kamu melangkahkan kaki kamu selangkah lagi, aku akan mengadu sama papa, biar kamu di hukum berat. " ancam bella, namun ancamannya sekarang sama sekali tidak membuat arshan takut.

" arshan tetap melangkahkan kakinya dan keluar dari ruangan bella.

" kak arsh.... aku kangen kamu yang dulu. " batin bella yang sedang menahan tangis.

" alasan bella sering mengerjai arshan adalah untuk membuat lelaki itu sedikit memperhatikan nya, namun usahanya itu malah membuat arsh semakin membenci dirinya.

" hiks..... hiks.... hiks..... papa....

" bella menangis sambil menelpon tuan gibrano Garcia.

" sebuah tangan mengepal dengan kuat, umpatan demi umpatan keluar dari mulut lelaki paruh baya tersebut, matanya menyala, aura membunuh mengelilingi sekeliling nya.

" memang tidak sepantasnya aku memberi kesempatan pada anak sialan itu........

bidadari

"ahhh.... lelahnya... " lenguh bella yang sudah selesai dengan pekerjaan nya.

" saat nya pulang.... " bella berjalan ke luar dari ruangan nya.

" loh.. arsh mana cel? " tanya bella pada celine yang juga sedang bersiap untuk pulang.

" ngga tahu!!! tadi setelah keluar dari ruangan lu, dia langsung pergi..... ahhh iya, tadi dia sempat telponan dulu, dan raut wajahnya mengerikan banget loh bel!!!... " seru celine bergidik ngeri saat mengingat wajah menakutkan arsh tadi.

" bella langsung berlari pergi meninggalkan celine yang kebingungan melihat dirinya berlari terburu-buru.

" bella berkali-kali menelpon arsh namun tidak di angkat oleh lelaki itu di seberang sana.

" nona... " panggil seorang lelaki yang bella tahu kalau itu adalah tangan kanan papanya.

" pak riky....!!! seru bella sedikit terkejut melihat pak riky di kantor nya, karena jarang sekali asisten papanya itu datang ke tempat dia bekerja.

" tuan menyuruh saya menjemput anda. " ucap pak riky sedikit menunduk, setelah itu menuntun bella masuk ke dalam mobil.

" arsh mana?..... arsh mana pak?.... " tanya bella yang tidak mau masuk ke dalam mobil sebelum tahu keberadaan arsh.

" tuan arshan, sedang menemani tuan gibran bermain. " jawab pak riky dengan tenang.

" bella tahu permainan apa yang di maksud kan oleh asisten papanya itu, " ini semua salahku... dasar bella bodohh... " bella merutuki dirinya sendiri yang sudah bodoh menelpon papanya tadi, padahal dia tahu jelas bagaimana sifat papanya itu, papa nya itu sangat anti mendengar tangisan yang keluar dari mulut bella.

**FLASHBACK ON**

" bella yang sudah sangat kesal karena tidak di hiraukan oleh arsh, langsung meraih benda pipih yang ada di meja kerja nya.

" drttt... drtt... drtt....

" halo sayang.... tumben nelpon papa saat lagi kerja,!! " ucap seorang lelaki di seberang sana, yang tak lain dan tak bukan adalah tuan gibrano Garcia.

" hiks.... papa.... hiks.....

" sayang kenapa? kenapa nangis? arsh mana? kamu kenapaa?... " pertanyaan beruntun tersebut di ajukan pada bella yang masih menangis.

" ahhh... slrupppp...... bella menghirup ingusnya sendiri sebelum menjawab pertanyaan dari papanya.

" aku tidak apa-apa kok pa, aku hanya pengen nangis aja... hehehe.... ya udah aku kerja dulu ya pa.. " bella langsung mematikan panggilannya, dia tidak tahu saja kalau lelaki paruh baya di seberang sana sedang menahan amarah nya yang memuncak.

" memang tidak sepantasnya aku memberi kesempatan pada anak sialan itu........" ucap tuan gibran, yang langsung dengan cepat menelpon arsh dan mengajak nya untuk bertemu.

" riky.... rikyyy..... " panggil tuan gibran dengan kesal.

" iya tuan....

" siapkan mobil untuk pergi ke tempat berburu, aku sangat ingin menembak burung kecil yang sekarang sudah bisa terbang dengan bebas. " ucap tuan gibran yang langsung di iyakan oleh pak riky.

" nanti kamu tolong jemput bella, dan jangan bilang apa-apa pada dia tentang arsh, kalau dia bertanya, kamu bilang saja, kalau saya sedang ingin bermain sebentar dengan arsh" ucap tuan gibran sedikit menyunggingkan bibirnya.

**FLASHBACK OFF. **

" Dorrrr........... ciitt... cuitttt.... suara tembakan beserta suara burung yang terbang, karena terkejut dengan suara tembakan, yang di lepaskan oleh tuan gibran ke arah mereka.

" Dorrrr...... peluru kembali meluncur bebas ke arah para burung yang sedang menikmati indahnya alam liar.

" tuan gibran kembali memasukkan peluru ke dalam senapan yang ada di tangan nya, namun berbeda dengan tadi, kali ini senapan tersebut tertuju ke arah lelaki yang sudah babak belur, mukanya yang tampan sudah terlihat sangat memprihatinkan, bibir nya robek, matanya yang lebam, dan rambut beserta bajunya yang acak acakan membuat penampilan lelaki itu benar-benar menyedihkan.

" namun tidak ada rasa takut sedikit pun yang terpancar dari wajah lelaki itu, ya lelaki itu adalah arsh, arsh sudah menduga, kalau dia melakukan sesuatu pada bella pasti dia akan di pukul sampai babak belur, dan itu sudah menjadi hal biasa baginya, bahkan dari kecil dia sudah di latih untuk tidak membuat bella menangis sedikit pun, itu sungguh sudah sangat membuat nya muak, dari kecil hidup nya hanya untuk bella dan tuan gibran, " salah ku sendiri karena memilih tetap hidup... namun aku tidak akan membuat kesempatan yang kau berikan menjadi sia-sia tuan gibrano garcia. " batin arsh menatap nyalang ke arah tuan gibran. " namun bukan sekarang waktunya.... " sambung arsh membatin.

"maaf...... satu kata dari arsh sebelum berdiri dan sedikit membungkuk sebelum pergi meninggalkan tuan gibran yang merasa puas dengan permainan nya kali ini.

" biarkan saja dia.... " seru tuan gibran saat melihat pengawalnya hendak memukul arsh kembali.

" arsh berjalan dengan susah payah, kepalanya terasa sangat pusing, matanya semakin berkunang-kunang, suara tembakan itu membuat trauma nya kembali kambuh..

" arghhhhh...... suara teriakan arsh menggema membuat tuan gibran tertawa terbahak-bahak, " sudah ku bilang jangan bermain-main denganku bocah ingusan. " gumam tuan gibran kembali menembakkan peluru ke arah para burung yang juga ikut merasa sedih melihat keadaan arsh.

" bukkk.....arsh terjatuh ke tanah, namun dia tidak merasakan sakit sedikit pun, matanya yang sudah buram sedikit melihat siluet seorang wanita yang sedang memangkunya dengan wajah yang terlihat seakan mencemaskan nya.

" kenapa ada bidadari di sini? apa aku sudah di surga....?? " gumam arsh sebelum pingsan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!