NovelToon NovelToon

Aku (Bukan Lagi) Seorang Wanita Selingkuhan

Kenyataan

Pengenalan karakter

AIRA PERMATASARI

Aira merupakan karakter utama dari novel ini, seorang gadis berusia 20 tahun yang ceria dan periang. Banyak disukai orang karena pribadinya yang humble dan merupakan putri tunggal dari pemilik hotel mewah dibeberapa kota besar.

Aira memikili mata kecoklatan dan bulat, hidung yang mancung dan kulit kuning langsat, alisnya seperti bulan sabit. bibirnya berwarna pink alami dan rambutnya yang sebahu berwarna hitam pekat menambah kecantikannya.

Dia mengenal Aris dalam club gowes antar kota, dan lalu saling jatuh cinta saat Aira memulai kuliah diluar kota. Kota yang jadi kota cinta bagi Aira dan Aris yang haus kasih sayang.

ARIS RAHMAN

Seorang pria berumur 32 tahun. Bekerja disalah satu hotel yang dimiliki oleh ayah Aira sebagai bagian Manager Pemasaran dan Pengembangan. Dia telah bekerja 10 tahun dihotel tersebut, dan menjadi orang yang dipercaya oleh manajemen hotel dan terutama oleh ayah Aira sendiri.

Aris memiliki kulit putih karena keturunan campuran tionghoa dan sunda, namun matanya bulat dan bulu matanya panjang. tinggi badannya 176cm dan badannya terbentuk karena rajin fitness di hotel dan gowes tiap minggu di hari Rabu. Yang dimana hari rabu menjadi hari pertemuan rutin Aris dan Aira.

RESSA MAYANG

Wanita ini memiliki mata yang tajam, karakter yang dominan dan suka mengatur, Ressa merupakan pemilik online shop yang lumayan terkenal.

Memilik paras cantik asli sunda keturunan sang ibu, dan karakter kuat keturunan medan dari sang ayah. Ressa merupakan pekerja keras dan sangat menikmati kegiatannya menjadi pemilik online shop, kesehariannya dia habiskan untuk update online shop dan melayani pelanggan via chat.

Ressa merupakan istri dari Aris Rahman, mereka sudah menikah selama 5 tahun, dan kini umur Ressa 29 tahun. Dan belum memiliki anak. Mungkin karena waktu yang mereka habiskan berdua hanya sedikit dan ketika bersamapun, Ressa sibuk melayani chat dari pembelinya.

ERGY SYAHPUTRA

Ergy adalah laki-laki keren berumur 22 tahun, merupakan kakak tingkat Aira dikampus, dia menyukai aira sejak pertama bertemu, namun Aira tak tertarik sedikitpun kepadanya.

MIMI AULIA

Pemilik Kos kosan yang ditempati Aira dan juga teman dekat Ressa, istri Aris. namun juga teman dekat ayah Aira. Wanita ini berumur 30 tahun dan merupakan pebisnis property.

MEYLANI TRIUTAMI

Mey merupakan teman dekat Aira dan tetangga kos nya. mereka berdua sangat dekat sampai kemana-mana selalu bersama kecuali hari rabu.

PROLOG

Pagi itu pukul 04.15, aku terbangun dan merasakan hangatnya tubuh seseorang, Mas Aris. Dia masih terlelap dalam pelukanku.

Kulitnya yang putih bersih, rambutnya yang hitam, bulu matanya yang panjang, dan hidungnya yang agak mancung, dan aroma tubuhnya yang khas, aku menyukai semua itu.

Tak lama perlahan dia membuka matanya ketika aku memandanginya sambil mengelus pipinya.

"kamu sudah bangun dari tadi?" ucap Mas Aris padaku dengan suara berat.

aku hanya tersenyum dan memeluknya kembali. dan diapun memelukku sambil menyelimuti kami berdua. Mas Aris mengelus rambutku, dan mencium keningku. Lalu dia mulai beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

Terdengar suara gemercik air, sepertinya Mas Aris sedang mandi, kemudian aku beranjak dari kasur dan mengambil segelas air putih untuk kumur-kumur. setelah itu aku berjalan menuju kamar mandi, dan pintunya tidak dikunci.

"kriett" suara pintu yang ku buka.

Mas Aris pun menoleh, "Mau ikutan?" tanyanya genit. aku berjalan masuk dan memeluknya dibawah shower yang menguyurkan air ke tubuh kami. akupun menatap matanya dan dia mengecup bibirku sekali, lalu dia tersenyum, dan mengecup bibirku lagi sambil membuka kain yang aku gunakan untuk menutupi tubuhku.

Tiba-tiba tubuhku terasa panas bergairah dan kami melakukannya lagi dibawah guyuran air dingin, namun rasanya sangat hangat menyelimuti tubuhku.

Selesai mandi, Mas Aris menggendongku keluar kamar mandi, dan meletakkanku diatas kasur. Saat itu jam menunjukan pukul 6.45.

"Ra, Mas harus berangkat kerja, hari rabu depan kita ketemu lagi." Bisik Mas Aris sambil mengecup leherku.

"Tapi aku mau sekali lagi mas," Jawabku manja.

"Mas maunya sepuluh kali sayang," ucap mas aris sambil memeluk tubuhku yang masih basah dari belakang. "Tapi mas harus kerja dulu ya, nanti mas telat," lalu mas aris mengecup keningku.

Mas Aris mengambil kemeja hitamnya dan memakai dasi. Dia sangat tampan. Lalu memakai jas hitam dan sepatu pentopel hitam. Mas Aris juga pakai pomade dirambutnya, dan memakai parfum yang ku berikan.

"Rabu janji ya harus ketemu lagi," ucapku manja sambil memeluknya didepan pintu.

"Pasti aira sayang. Mas ga bisa lama-lama ga ketemu kamu." Lalu mas aris mengecup bibirku beberapa kali dan melepas pelukanku.

"Mas berangkat ya," Ujar Mas Aris pamit.

Mas Aris meninggalkanku sendirian dikamar hotel, dan aku masih memakai handuk yang dia pakaikan tadi.

Lalu aku berbaring kembali tanpa mengganti dengan pakaian, dan menyelimuti kembali tubuhku. Ku nyalakan televisi dan menonton acara kartun kesukaanku yaitu spongebob squarepants.

45 Menit kemudian

"Kriiiing-Kriiing" Handphoneku berbunyi.

yeay Mas Aris telepon.

"Halo Aira, kamu udah check out?" Tanya Mas Aris dari telephon.

"Belum mas, Pakai baju aja belum hehe," Jawabku menggodanya.

"Oke. tuut" Mas Aris menutup telepon begitu saja. ahh.. kesal rasanya, ku banting handphone pemberian Mas Aris ke kasur. dan tiba-tiba terdengan suara pintu terbuka oleh kunci elektronik. Seketika aku terbangun dan ternyata Mas Aris kembali.

"Loh ada apa mas? ada yang ketinggalan?" aku bertanya karena Mas Aris seperti terburu-buru masuk ke kamar hotel.

"Iya Mas ada yang kelupaan." Jawab Mas Aris serius. sambil memandangiku yang masih hanya memakai handuk.

"Apa Mas?" Aku bertanya penasaran.

tiba-tiba dia memelukku erat dan berbisik ditelingaku, "Hari ini Mas bagian shift malam." lalu mulai menciumi leherku. aku terpenjat dan melepas pelukannya.

"Lho emang kantor Mas ada shiftnya?" tanyaku.

"Iya sekarang ada, karena kebijakan baru, kantor akan tutup pukul 22.00 dan buka puku 07.00, jadi karyawan dibagi dua shift." jelas Mas Aris.

Mas Aris menaruh tas dan jasnya dimeja, lalu mematikan handphonenya dan mematikan handphoneku juga, karena kami sepakat, jika sedang bersama tak boleh menyalakan handphone agar fokus kepada kami berdua. karena waktu yang kami miliki sangat terbatas.

"Mas mau aku buatkan teh manis?" Aku menawarinya minum karena tadi dia berlari-lari tergesa kembali ke hotel.

Mas Aris menghampiriku.

"Ngga, Mas mau kamu ra," Suaranya lirih

Mas Aris melepas handuk yang ku pakai perlahan lalu menaruhnya dikasur. Dia memelukku, dan lagi-lagi, tubuhku memanas bergairah, kami melakukannya lagi dan lagi. Aku sungguh bahagia bersama Mas Aris. Rasanya aku tak ingin berpisah walau hanya sedetik.

Aku ingin selalu dekat dengan Mas Aris, Ingin selalu merasakan hangat tubuhnya, sentuhannya, gairahnya, suaranya, hentakkannya, dan semua yang ada padanya. aku sangat menyukainya.

Mas Aris adalah hidupku.

EPS 1 - Menari Bersama Rembulan

Line... Line...

Suara notifikasi chat masuk di line.

"Ra, lu serius mau kuliah diluar kota?" Chat dari cindy di chat grup SMA.

Line... Line...

"Susah emang ni anak, kayak gak ada kampus oke aja dikota kita," Balas Siska

Aira berjalan dari kamar mandi dan mengambil handphonenya, lalu tersenyum membaca chat dari teman-teman dekatnya di SMA. Aira tak langsung membalas chat tersebut, Dia berjalan ke meja rias dan memandangi wajahnya. kemudian Aira memilih beberapa pakaian yang sudah disiapkan. menyisir rambur panjangnya dan dibiarkan tergerai. memakai liptint dan blushone warna nude agar tampil natural.

tokk... tokk... tokk...

"Non..?"

Bibi mengetuk pintu

" Ya bi, Ada apa?"

"Tuan dan nyonya sudah menunggu non Aira untuk sarapan, apa non sudah selesai?"

Aira terdiam, lalu menjawab.

"Sudah bi, aku turun sebentar lagi," Sahut Aira sambil kemudian membuka pintu kamarnya dan merangkul pundak bibi.

"Non Aira, pasti bibi bakal sangat kangen sama non," Lirih suara bibi.

Bibi adalah pembantu dan pengasuh Aira sejak umur 2 tahun, Karena orang tua Aira sibuk bekerja mengelola hotel, Aira sering kali hanya ditemani oleh bibi.

"Aira juga pasti bakalan kangen banget sama bibi, bibi disini sehat terus ya, nanti juga aira pulang 3 bulan sekali kok bi." Ujar Aira berusaha menenangkan bibi.

mereka mengobrol sambil menuju ruang makan, dimana Tuan dan Nyonya yang merupakan orang tua Aira sudah menunggu untun sarapan. Setelah sampai diruang makan, tak banyak bicara mereka langsung menyantap sarapan yang sudah disediakan. Sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga ini, jika dimeja makan tidak boleh ada yang berbicara.

Seusai sarapan, Aira beserta orangtuanya berbincang di ruang keluarga.

Diruang keluarga

"Nak, Papa sudah siapkan satu kamar hotel buat kamu tinggal selama kuliah."

"What? Pa, aira mau ngekost aja, nanti dicurigain orang masa aira tiap hari ke hotel sih," Jawab Aira sambil cemberut dan memeluk manja kepada mamanya yang duduk disampingnya.

"Iya pa, biarin aja aira ngekost, biar kita cariin kostan yang bagus dan nyaman buat aira." Ujar mama aira.

"No. Aira mau cari sendiri, tapi sebelum Aira dapat kostan, Aira pasti tinggal dihotel beberapa hari."

"Tapi sayang..."

Mama Aira khawatir melepas anak semata wayangnya untuk kuliah diluar kota dan menjalani semuanya sendirian. Aira dibesarkan dengan kasih sayang dan materi yang melimpah, terbiasa selalu mendapatkan apapun yang diinginkan, dan tak pernah kesusahan sedikitpun. Papa Aira berusaha mempercayai putri cantiknya yang kini beranjak dewasa untuk lebih mandiri.

Aira dijadwalkan berangkat dengan penerbangan pada pukul 10.00, dan semua persiapan dan barang-barang sudah dipackaging menjadi beberapa koper besar.

"Loh pa, sepeda Aira mana?"

"Papa udah siapin sepeda baru dihotel, jadi kamu tak perlu bawa sepeda dari sini," Jawab papa Aira tersenyum dan mengelus rambut putrinya. Aira tersenyum bahagia dan memeluk Ayahnya erat.

Line... Line...

"Ra, ko diem aja, katanya berangkat hari ini," Chat dari Cindy.

"Oke gue beri kesempatan buat kalian ketemu gue dibandara jam 9.30, gue flight jam 10.00"

Aira menutup handphonenya lalu bersiap menunggu supir yang menyiapkan mobil. Semua pelayan dan orang tua Aira mengantar kepergian Aira didepan rumah.

Tiiinn.. Tiinn..

Mobil yang akan mengantar Aira ke bandara pun sudah siap. Aira kemudian pamit kepada semua pelayannya dan kepada orangtuanya.

Aira memeluk mama dan papanya bergantian, keduanya mencium kening dan pipi Aira. mereka tak percaya bahwa gadis kecilnya yang dulu sangat cengeng sekarang sudah beranjak dewasa dan akan tinggal berjauhan dengan mereka. Khawatir dan risau mengganggu pikiran mereka, namun mereka percaya Aira bisa hidup mandiri dan tidak bergantung lagi kepada orang tuanya.

Aira berangkat ke bandara hanya bersama supir. Sesampainya dibandara, teman dekatnya Cindy dan Siska sudah menunggu.

Mereka bertiga berpelukan dan berpamitan. Merekapun berbincang sambil menunggu penerbangan.

"Perhatian-Perhatian, kepada para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA328 dengan tujuan Surabaya dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12"

Sudah saatnya Aira berangkat menuju ke pesawat. Diapun pamit kepada teman-teman dekatnya.

"Jangan lupa nyusul gue ya ke surabaya, ntar gue traktir hotelnya deh," Ucap Aira sembari memeluk sahabat-sahabatnya.

"Yaiyalah Orang hotelnya punya bapak lu," Jawab Siska sambil mencubit Aira

"Pokoknya lu disana harus sehat dan jangan lupa kontak kita ya," tegas Cindy.

Aira pun melepas pelukan sahabat-sahabatnya dan segera berjalan menuju pesawat sesuai instruksi bandara. Setelah masuk ke pesawat Aira mencari tempat duduknya dikelas bisnis. tempat duduk Aira persis samping jendela, sehingga bisa melihat pemandangan dengan jelas.

Diatas awan, Aira memandang keindahan alam, tak lupa Aira mengabadikan moment indah itu dengan kamera handphonenya. Aira tenggelam dalam keindahan yang dia tatap, dia begitu menikmati perjalanannya dan tanpa sadar dia tertidur hingga saat tiba di surabaya.

"Nona, Bangunlah, anda sudah sampai,"

Seorang pramugari membangunkan Aira yang masih tertidur. Seketika Aira terbangun lalu bersiap keluar pesawat. Saat sudah didalam bandara Aira menyalakan Mode Data dihandphonenya untuk memberi kabar kepada kedua orang tuanya.

"Sayang, nanti anak buah papa ada yang jemput, kamu tunggu aja dibandara," Sms dari papa Aira yang baru diterima karena sebelumnya dipesawat Aira memakai Flight Mode.

Aira berjalan ke arah Lobby, agar mudah ditemukan oleh Utusan papanya. karena haus Aira membeli sebotol air mineral dan snak. Lalu Aira duduk dikursi tunggu yang tersedia dilobby, sambil memainkan handphone melihat media social Aira menunggu.

Tak lama ada seorang laki-laki paruh baya, menyapa Aira dengan terburu-buru.

"Non... Non.."

Laki-laki itu tergopoh-gopoh menghampiri Aira dengan terengah-engah. Aira menoleh dan tersenyum. Melihat laki-laki itu Aira langsung menawarkan Air kepadanya.

"Bapak mau minum?,"

"Tidak Non," Jawab laki-laki itu masih terengah-engah

"Duduk dulu pak, mau kemana kok lari-lari begitu sih?," Tanya Aira sambil tertawa kecil melihat laki-laki itu seperti dikejar hantu.

"Anda non Aira kan?"

"Loh kok bapak tau sih? kan belum kenalan," Jawab Aira sambil tertawa.

Laki-laki itu tertegun memandangi Aira yang menertawakannya. Aira terlihat begitu cantik saat dia tertawa, rambutnya yang terurai dihembuskan oleh angin menambah pesonanya. meskipun berkeringat sama sekali tak melunturkan kecantikannya.

"Saya kira Non Aira galak seperti Tuan," Kata laki-laki itu setengah berbisik.

"Apa pak? saya tidak dengar,"

Sebenarnya Aira mendengar dengan jelas, namun dia berpura-pura tidak mendengar dan malah tertawa semakin keras. menurutnya laki-laki itu sangat lucu. Caranya berlari menghampiri Aira, rambutnya yang berantakan karena angin, tali sepatunya yang belum diikat. dan kemejanya yang keluar sebelah.

"Sudah pak, saya agak lelah, bisa kita berangkat sekarang?" tanya Aira sambil berusaha menyudahi tertawanya.

"Baik Nona, silahkan ikut saya kesebelah sini,"

Laki-laki itu membawakan troli barang-barang Aira dan membawanya menuju mobil. dan Aira pun mengikutinya dibelakangnya sambil menahan tawa.

Aira selalu sulit untuk berhenti tertawa, karena dia orang yang sangat periang dan mudah bergaul jadi dia tidak canggung berada didekat siapapun.

Note : Update tiap hari jam 20.00

Makasih yang sudah baca ♡ Mohon kritik dan sarannya ya.

EPS 2 - Menari Bersama Rembulan

Dalam perjalanan menuju Hotel tempat Aira menginap beberapa hari sambil mencari tempat kost, Aira menikmati pemandangan Kota Surabaya yang baru pertama kali dia singgahi ini. Aira membuka kaca jendela mobil dan merasakan hembusan angin menerpa wajahnya. Dari kaca spion laki-laki itu memperhatikan Aira, sadar diperhatikan Aira tersenyum lalu berkata :

”Maklum pak, saya baru pertama kesini, jadi saya sangat terpesona dengan Kota ini,”

 

“Oh iya Non,” ucap laki-laki itu tersipu malu karena teguran Aira.

"Nama bapak siapa? Maaf dari tadi saya tak menanyakan nama bapak, malah menertawakan bapak." Ucap Aira sambil tersenyum

"Nama saya wisnu, Asisten manager,Harusnya pak manager yang jemput. tapi pak manager sedang ada rapat dengan klien diluar kota."

Wisnu menyetir mobil perlahan agar Aira bisa menikmati perjalanan dengan nyaman. Perjalanan cukup memakan waktu dari Bandara menuju hotel, namun Aira sangat menikmatinya. Sesampainya di Lobby Hotel, Aira dipersilahkan oleh resepsionist untuk memakai kamar teratas dengan fasilitas paling lengkap. Namun Aira menolak dan ingin berada dikamar standar untuk stu orang saja. Terkesima oleh kesedehanaan Aira, resepsionist pun menghubungi Manager hotel untuk memastikan bisa terpenuhinya keinginan Aira tersebut.

“Non, Sudah saya telepon ke Pak Aris, informasi dari pak Aris, Non Aira bisa pilih sendiri kamar yang diingikan, dan jika ada yang dibutuhkan bisa langsung telepon kami di resepsionis.”

Setelah memilih kamar dan supir menurunkan barang-barang dari mobil untuk dibawa ke kamar hotel, Aira memastikan sepeda yang Ayahnya janjikan.

“Mbak, maaf saya hanya ingin memastikan saja, kalausepeda pesenan Papa sudah ada?” Tanya Aira kepada resepsionist.

“Sudah Non, ada disana.” Jawab resepsionist itu sambil menunjuk ke arah ujung lobby dimana sepeda itu sudah disiapkan. Aira terperangah dan langsung menghampiri sepeda tersebut lalu berdecak kagum karena itu adalah sepeda model terbaru yang sangat dia inginkan. Tak sabar untuk mencoba sepeda barunya, Aira segera bergegas menuju kamar hotel dan menyimpan semua barangnya tanpa merapihkannya terlebih dahulu.

 

Aira berganti pakaian dan segera bersiap turun menuju lobby hotel dan mencoba sepeda barunya. Bersepeda memang hobby Aira sejak kecil, dan Ayahnya selalu mendukung apapun yang Aira inginkan. Saat menunggu Lift, Aira membuka ponselnya. Terdapat beberapa notifikasi chat dan panggilan tak terjawab. Namun Aira tidak langsung membukanya, karena sangat tak sabar untuk mencoba sepeda barunya.

Begitu sampai dilobby Aira meminta kunci gembok sepedanya kepada resepsionis.

“Mbak, bisa tolong buka kunci gembok sepeda saya?” Tanya Aira sangat bersemangat.

“Mohon maaf Non, Kuncinya dipegang sama Manager Hotel.” Jawab resepsionist.

“Pak managernya ada?” Tanya Aira mulai khawatir.

“Hari ini Manager Hotel sedang keluar kota Non ada meeting dengan klien,”

Aira pun terdiam dengan kecewa, lalu mulai berjalan kembali ke kamarnya dengan gontai. Niat hati ingin menikmati perjalan pertama dengan bersepeda, namun belum bisa.

Aira membuka pintu kamar hotel dan langsung berjalan menuju tempat tidur dan menjatuhkan tubuhnya, kecewa karena menurutnya ini adalah waktu yang sangat cocok untuk bersepeda berkeliling. Namun apalah daya.

"Lagian ngapain sih kunci gembok sepeda aja dibawa-bawa." Keluh Aira

Aira membuka ponselnya, memeriksa beberapa notifikasi yang sempat dia abaikan.

4 missed calls

12 New Messages

Empat panggilan tak terjawab adalah dari Mama. Aira segera memanggil kembali mamanya.

"Tuuuttttt.... Halo sayang, Kamu sudah sampai hotel?" Suara mama terdengar khawatir.

"Sudah ma..." Jawab Aira lesu. Aira masih kecewa karena tidak bisa bersepeda hari ini.

"Kamu kenapa sayang? kamu sakit?" mama Aira khawatir

"Nggak ma, Aku cuma kesel, tadi aku mau cobain sepeda baru buat keliling sekitaran hotel, tapi masa sepedanya di gembok." Jelas Aira kepada mamanya

"Ya tinggal dibuka dong sayang kunci gemboknya." Jawab mama Aira terheran

"Kan kuncinya gak ada ma, makanya aku bete, kuncinya dibawa manager atau apalah gitu."

Aira berkeluh kesah menceritakan kekesalannya kepada mamanya, Mamanya hanya tertawa kecil dan berusaha menenangkannya.

"Sudahlah sayang jangan kesel ya, tadi papa cerita sudah daftarin kamu untuk ikut club gowes. Jadwalnya kamu bisa sesuain sama jadwal kuliah kamu ya."

"Serius ma?? yeayyy asiiik.."

Aira bersorak kegirangan, dia sangat senang bersepeda, apalagi jika bersepeda bersama. Selepas bertelepon dengan mamanya, Aira memeriksa chat masuk. ternyata ada chat masuk dari Universitasnya.

"*PEMBERITAHUAN

kepada seluruh Mahasiswa/i baru, mohon kedatangannya dikampus pada waktu berikut :

Hari : Senin

tgl : 01/08/2030

Pukul : 09.00 s/d selesai

dimohon kedatangannya menggunakan pakaian kemeja panjang berwarna bebas dan celana atau rok span berwarna gelap. Untuk mahasiswi dimohon agar tidak menggunakan riasan berlebihan atau memakai parfum menyengat.

Note : Bawa alat tulis, minuman dan snak ringan masing-masing*"

Aira menghela nafas, tersadar masa kuliah yang selalu ditunggu-tunggu tinggal menghitung hari akan segera dimulai. Aira sudah membayangkan keseruan menjadi anak kuliah-an.

Hari menjelang malam, matahari akan segera terbenam, pemandangan langit Surabaya sore itu sangat indah. Aira melepaskan bajunya dan berjalan menuju kamar mandi, menyalakan shower dan membasahi tubuhnya.

Selesai mandi, terdengar bunyi telepon kamar hotel berbunyi.

Kriiing... Kriiing...

"Halo..."

"Selamat malam Nona Aira. Saya resepsionist yang tugas. saya ingin menginformasikan kalau sekarang sudah masuk jam makan malam. untuk makan malam, Nona Aira ingin makan malam direstorant hotel atau ingin makan malam dikamar?" Ucap resepsionist

"Saya akan segera turun untuk makan di resto," Aira menutup telepon dan segera berganti pakaian menggunakan gaun terusan berlengan tanggung dengan panjang diatas mata kaki berwarna biru muda dan mengikat cepol rambutnya.

Aira keluar dari kamar berjalan perlahan menuju lift.

◇◇◇

Sementara itu di Lobby hotel

"Ini kunci gembok sepedanya." Ucap Aris Setibanya dihotel.

"Baik pak, akan saya simpan. Apa bapak sudah bertemu Bu Aira?" tanya resepsionist kepada Aris dengan ramah. Aris baru tiba dari perjalanan bisnis menemui klien diluar kota.

"Belum, saya belum bertemu. Apa dia ada dihotel?" Tanya Aris kepada resepsionist

"Ada pak, kebetulan bu Aira akan segera turun untuk makan malam di resto, mungkin bapak bisa menyapanya saat makan malam atau menemaninya makan malam." Ucap resepsionist

"Baiklah, kalau begitu saya akan menyimpan barang saya dulu dan memperbaiki penampilan saya." Ucap Aris lalu pergi meninggalkan lobby menuju ruangan Manager untuk menyimpan pakaiannya dan mencuci muka serta berganti pakaian untuk menemui Aira.

◇◇◇

Aira tiba direstoran hotel dan langsung mengambil makanan yang tersedia. Dia berbaur dengan tamu lain dan tak ingin diperlakukan istimewa. Dia tak suka menjadi pusat perhatian.

Menyantap makanan sembil menikmati pemandangan rooftop hotel yang menampilkan lampu -lampu kota yang sangat gemerlap indah.

Line... Line...

Notifikasi chat dari Siska...

"Gimana? gak betahkan? mending balik sini... "

Aira tersenyum membaca chat dari siska, sahabatnya itu sangat khawatir dan merasa kesepian tinggal berjauhan dengan Aira yang periang dan lucu.

Setelah selesai menyantap makan malam, Aira segera menelpon siska sambil berjalan menuju kamarnya.

"Halo sis, apaan sih lu udah kangen aja ya sama gue?" Tanya Aira meledek siska sambil tertawa.

"Lu tuh yang kegeeran, siapa juga yang kangen sama lu deh," Jawab Siska. Aira berbincang ditelepon dengan siska sambil berjalan menuju kamar hotelnya. Sesampainya di kamar mereka berbincang sampai tengah malam dan tertidur.

◇◇◇

Aris tergesa-gesa menuju ruang makan namun tak menemukan Aira disana, segera dia menuju resepsionist dan bertanya dimana keberadaan Aira. bersamaan dengan itu Aira berjalan melewati Aris namun saking asiknya telepon dengan siska, Aira tak menyadari keberadaan Aris.

"Itu pak Bu Aira." Tunjuk resepsionist

Aris segera menoleh dan melihat Aira yang tengah menunggu pintu lift terbuka sambil berbincang ditelepon.

"Besok saja saya akan menyapanya. lagian sekarang sudah malam, saya pulang dulu." Tegas Aris.

"Baik pak, untuk acara gowes besok sudab diatur pak wisnu."

"Oke," Aris bergegas membereskan barang bawaannya dari luar kota lalu menuju parkiran dan mengendarai mobilnya untuk segera pulang.

◇◇◇

Note : Update tiap hari jam 20.00

Makasih yang sudah baca ♡ Mohon kritik dan sarannya ya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!