NovelToon NovelToon

Sahabatku Ayah Putri Ku

Kembali

5 TAHUN

Aisyah memejamkan kedua matanya dia kembali menginjakan kakinya di kota yang sudah begitu banyak menyimpan cerita setelah 5 tahun berlalu ,dia menatap sekeliling nya bandara ternyata banyak yang berubah tidak seperti waktu dia meninggalkan kota itu .

" Mama " Aisyah menatap ke arah bawahnya tersenyum " Apa kita akan bertemu kakek dan Nenek " Aisyah mengaguk berjongkok mensejajarkan tubuhnya pada sang putri .

" Apa Ana senang akan bertemu Kakek dan nenek " Gadis yang di panggil Ana itu mengaguk antusias " Senang Mama " Aisyah mengelus pipi anaknya dengan lembut lalu berdiri .

Aisyah memejamnya matanya menguatkan pegangannya pada tangan sang putri " Bismillah " Gumamnya lalu melangkahkan kakinya ke luar dari bandara.

Kini Aisyah dan Ana sudah berada di dalam mobil taxi yang akan mengantar kan mereka ke rumah, sepanjang perjalanan Aisyah tidak melepaskan tangan nya pada sang putri.

" Mama masih lama ya ? " Ana menatap Aisyah yang duduk di samping nya " Kenapa ? Ana ngantuk " Ana menggeleng tersenyum memperlihatkan gigi putihnya " Ana sudah tidak sabar bertemu kakek nenek " Aisyah mengelus rambut Ana dengan lembut " Sedikit lagi ,sabar ya " Ana mengaguk cepat , semenjak tahu dia masih memiliki keluarga lain selain Aisyah ,Ana tidak perna berhenti bertanya tentang hal itu .

Mi Pi ,Aisyah kembali Ucap Aisyah dalam hati.

Aisyah melemparkan pandangan nya ke arah luar, banyak pengendara mobil maupun motor karena ini sore hari di jam waktu nya orang pulang bekerja .

" Masih saja macet " Gumamnya tersenyum kecil.

Dada Aisyah semakin berdetak kencang saat mobil mulai memasuki kawasan perumahan,dia menatap Putri nya yang terus tersenyum sehingga membuat nya ikut tersenyum.

Kita bisa ya Nak Ucapnya dalam hati lalu mengelus tangan kecil sang anak membuat Ana menatap ke arah Aisyah .

" Kita sudah sampai " Mata Ana langsung berbinar dia menatap sekeliling nya tak sabaran.

Hingga akhirnya mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan pagar yang bercat berwarna putih itu .

" Tidak ada yang berubah " Sebelum Aisyah ke luar dia mengintip sebentar ke arah luar lalu menggendong sang putri .

" Makasih pak " Ujar Aisyah setelah membayar tagihan taxi yang mereka tumpangi .

" Ayo Ma " Aisyah menatap Ana dalam gendongan nya lalu mengaguk tersenyum.

Sebelum membunyikan bel Aisyah menghela napas panjang lalu di hembuskan dengan kasar .

Ting ...tong ....

Ting ....tong ....

Perlahan pintu pagar itu terbuka namun saat melihat siapa yang menekan bel membuat security itu terdiam.

" N-on Ais- yah " Ujar tak percaya melihat wanita yang kini berdiri di depannya .

" Semalam malam mang " Sapa Aisyah ramah .

" Non kemana saja ? " Tanya Security khawatir bercampur panik " Ah Maaf masuk Non " Security sampai lupa mempersilahkan putri majikannya .

" Makasih Mang " Security mengambil ahli koper yang di bawah Aisyah, tanpa menunggu Aisyah dia lebih dulu ke rumah besar itu .

" Tuan ....tuan ...." Panggil security sambil membawa koper yang berukuran besar itu .

" Astaga, kenapa berteriak mang " Suara bariton itu mendekati security sambil mendorong kursi roda .

" Itu Tuan ...Anu tuan ...." Dia tidak tahu harus mengatakan apa lidah nya terserah kaku .

" Anu apa ? Apa ada tamu mang " Tanya wanita yang berada di kursi roda saat melihat koper yang di bawah security.

" Iya ...itu ...." Suara security tertelan begitu saja saat mendengar suara lembut dari arah pintu .

" Asalamualaikum " Ketiga manusia itu menatap ke sumber suara .

" A...i...syah " Dengan ragu Aisyah mendekati kedua orang tuanya sambil menggendong Ana .

" Mi " Aisyah langsung berjongkok di depan wanita yang di panggil mami menatap lekat wanita yang sudah tidak muda lagi itu .

Cairan bening membasahi pipi Aisyah begitu juga Mami nya,lalu pandangan Aisyah berahli pada pria yang masih berdiri di belakang sang mami.

" Papi " panggil nya serak .

" Maafkan Aisyah Mi Pi " Aisyah langsung bersujud di depan kaki sang ibu " Maafkan Aisyah " Ulang nya seseguhkan .

" Mami " Aisyah mengakat kepalanya saat mendengar suara sang ayah " Mang tolong ambilkan Obat Ibu " Aisyah menegangkan tubuhnya melihat sang mami sambil memegang dadanya .

" Mami kenapa Pi " Tanya Aisyah panik menatap pria yang terus menenangkan sang istri.

" Tuan " Dengan cepat papi mengambil alat bantu pernapasan sang istri lalu di pasang di hidung sang istri.

" Papi " Panggil Aisyah kembali namun tidak mendapatkan respon apa pun dari pria itu .

" Mama , nenek kenapa ? " Aisyah menatap ke arah sang putri yang terlibat bingung " Apa nenek sakit " Aisyah hanya mengaguk sebagai jawabannya.

Sedangkan ketiga manusia itu terlihat kaget saat mendengar Ana memanggilnya Mama .

" Dia siapa Sya " Tanya Mami terbata .

" Dia ...dia... anak Aisyah Mi " Mendengar jawaban sang putri membuat wanita itu memejamkan matanya kuat .

" Mami istirahat dulu ya ,kita ke kamar " Tanpa menunggu jawaban sang istri pria itu membawa sang istri menjauh dari tempat itu .

Aisyah hanya bisa menatap punggung tegak itu dengan sendu hingga akhirnya tidak terlihat lagi .

" Non mari saya antar ke kamar " Ujar security lembut .

" Tidak usah mang , seperti nya kami harus pergi " Aisyah cukup sadar diri jika kehadiran diri nya dan putri tidak di terima .

" Jangan Non ,tuan dan nyonya hanya masih syok lagian ini sudah gelap Non mau menginap di mana ? " Tanya Security khawatir.

" Di hotel mang, mungkin kami akan kembali ke desa lagi " Jawabnya Aisyah tersenyum paksa .

" Apa Non tidak kasian melihat Nyonya dan tuan ,setelah kepergian Non kesehatan beliau menurun bahkan tiap bulan Tuan selalu menemani Nyonya periksa ,Jangan pergi lagi Non " Ujar security memohon .

" Mama " Aisyah menatap ke arah Ana .

" Barangnya saya antar ke kamar ya Non ,pasti Non Ana mau istirahat " Security langsung membawa koper Aisyah ke lantai dua di mana letak kamar wanita itu , sedangkan Aisyah masih dengan posisinya sambil memegang tangan putri nya .

💐

💐

💐

" Sampai kapan kamu sendiri terus Felix ,Bunda tidak muda lagi dan pengen menggendong cucu " Omelnya kesal " Apa Bunda harus mati dulu baru kamu akan menikah ? " Felix menatap wanita yang sudah tidak muda lagi namun namun wajahnya terlihat awet muda .

" Kenapa bunda selalu mengatakan itu , Felix tidak suka Bun " Jawabnya tegas .

" Makannya menikah " Ucapnya menekan setiap ucapan nya .

" Felix sibuk Bun " Anisa menghela napas panjang selalu saja seperti itu " Kalau begitu kamu harus setuju Bunda jodohkan dengan anak teman Bunda arisan " Jawab nya .

" Terserah Bunda,tapi jangan mengusik ku nantinya pekerjaan ku di kantor banyak " Jawab Felix seadanya.

" Tidak bisa begitu Felix ,kamu harus bertemu dengan nya kalian harus mendekatkan diri terlebih dahulu sebelum menikah " Ujar sang Bunda frustasi.

" Bunda " Wanita itu menatap ke arah sang suami " Biarkan Felix memilih sendiri pilihan hidup nya " Mendengar ucapan suaminya membuat wanita paru baya itu mencibir nya kesal .

" Sampai kapan ? Sampai kita berada dalam tanah " Jawabnya ketus .

" Bunda itu malu tahu ayah selalu di tanya kapan Felix menikah sedangkan mereka sudah menggendong Cucu ,Felix itu tampan pengusaha muda Bunda yakin tidak akan ada yang menolak nya " Aduhnya pada sang suami .

" Memang tidak ada yang akan menolak anak kita ,tapi anak kita yang akan menolak mereka ,dari pada nanti Bunda kerepotan karena urusan Felix mendingan biarkan Felix memilih sendiri pilihan hidup nya " Ucap suaminya bijak .

" Ayah itu selalu saja membela nya, makanya itu anaknya tenang² saja hidup nya sampai sekarang " Omelnya .

" Lalu ayah harus seperti apa Bunda ,kita juga dulu menikah umur ayah sudah 37 tahun , umur Felix sekarang masih 32 jadi biarkan dia menentukan sendiri jalan hidup nya " Jawab sang ayah .

" Terserah ayah " Dari pada darah nya kembali naik lebih baik dia meninggalkan suami dan anak nya .

" Apa yang membuat mu beta dengan status mu sekarang " Felix menatap ayah nya lalu membuang napas kasar .

" Felix juga tidak tahu ayah " Gumamnya pelan .

" Mungkin Felix belum dapat yang cocok saja " Lanjut nya tersenyum " Lagian Felix masih muda seperti kata ayah " Jawabnya tertawa kecil .

" Apa yang di ucapkan Bunda mu benar ,jadi jangan keasikan sendiri sekarang masih ada ayah dan Bunda tapi tidak tahu besok karena semua urusan tuhan , keinginan ayah dan bunda kamu ada yang urus sekalipun kamu bisa membayar pelayan tapi itu akan beda rasanya " Nasehat sang ayah pelan .

" Iya ayah " Jawab Felix .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Siapa ayah nya ?

Tok ...tok ...

Ketukan di pintu mengalihkan pandangan Aisyah yang tengah duduk sambil memeluk Ana yang berada dalam gendongan nya .

" Tunggu sebentar ya " Ana mengaguk sebagai jawabannya .

Ceklek

" Non Aisyah " Pelayan langsung memeluk Aisyah saat pintu sudah terbuka " Alhamdulillah akhirnya Non pulang " Lanjut nya setelah melepaskan pelukannya pada Aisyah .

" Bibi gimana kabar nya ? Sehat " Tanya Aisyah lembut menatap wanita yang sudah lama bekerja di rumah itu.

" Alhamdulillah sehat Non, tuan meminta Non untuk turun makan malam ,tadi awal nya bibi bingung dengan ucapan tuan tapi ternyata Non sudah pulang " Ujar Bibi senang .

" Apa mami ikut makan malam Bi " Bibi menggeleng tersenyum " Tuan selesai makan baru urus Nyonya Non " Aisyah menghela nafas panjang.

" Non tidak perlu khawatir Nyonya pasti akan baik² saja ,apa lagi sekarang Non sudah kembali pasti Nyonya akan segera sehat seperti dulu " Ujar Bibi lembut.

" Mama " Aisyah menatap ke arah bawahnya di mana Ana sudah berada di samping nya .

" Non ..." Bibi menatap Aisyah dan gadis kecil itu bergantian " Dia putri ku Bi ,namanya Ariana panggilan nya Ana " Bibi masih menatap keduanya bergantian .

" Bibi " Panggil Aisyah pelan .

" Maaf Non ,Bibi hanya kaget saja " Aisyah menarik senyumnya ,siapapun pasti kaget melihat nya sudah memiliki seorang putri padahal dia belum menikah sama sekali" Tidak papa Bi,kalau begitu kita ke bawah saja Bi kasian papi menunggu lama " Ujarnya lembut .

" Ah iya Non " Bibi mempersilahkan Aisyah lebih dulu setelah itu dia mengikuti keduanya dari belakang.

Sesampainya di meja makan Aisyah dan Ana tidak langsung duduk keduanya masih berdiri tak jauh dari meja makan itu .

" Apa kalian tidak makan ? " Aisyah menelan ludah nya paksa bahkan papi nya enggan menatap ke arah nya .

Dengan langkah ragu Aisyah menarik kursi yang berada di depan Papi nya lalu mendudukkan Ana .

" Makasih Pi " Ujar Aisyah serak .

" Ana mau makan apa ? " Tanya Aisyah lembut .

" Terserah mama saja " Jawab Ana pelan sambil melirik ke arah kakek nya .

Seperti nya Ana bisa memahami keadaan saat ini kalau kehadiran mereka tidak diterima dengan baik di rumah itu .

" Mama suapin ya ? " Ana mengaguk pelan " Mama tidak makan ? " Tanya Ana lirih .

" Mama masih kenyang " Yang terpenting saat ini adalah Ana ,Aisyah masih bisa menahan perut nya dengan air putih .

Papi Aisyah sudah selesai makannya tapi belum beranjak dari kursi nya .

" Bibi " Panggil Papi Aisyah .

" Iya tuan " jawab pelan berada di samping nya .

" Bawah dia main " Ujarnya menatap Ana yang sudah selesai makan .

" Ana sama Mbak dulu ya " Ana menatap Aisyah gelisah " Mama mau bicara sebentar sama kakek " Lanjut nya mengelus wajah putri nya dengan lembut .

" Non Ana mau lihat ikan tidak ? " Ana belum menjawab tapi dia terus menatap Aisyah .

" Sama mbak dulu ya ? " setelah lama di bujuk akhirnya Ana mau ikut bersama bibi .

Kini di meja makan itu tinggal Aisyah dan papi nya .

" Siapa ayah nya ? " Aisyah menundukan kepalanya " Jawab Papi Aisyah ? " Ulangnya namun tidak ada jawaban dari putri nya itu .

" Apa itu alasannya kamu pergi " Aisyah mengaguk pelan kepalanya terus menunduk .

" Maafkan Aisyah Pi " Gumam Aisyah lirih namun masih bisa di dengar pria itu .

Huh !!

Aisyah mengigit bibir bawahnya gugup,tarikan napas panjang dari ayah nya membuatnya semakin takut .

" Apa sebegitu pentingnya kamu melindungi bajingan itu " Suara papi Aisyah sudah tidak terkontrol lagi .

" Kamu pergi selama 5 tahun lalu kembali membawa seorang putri, lihat mami mu Aisyah karena mu dia harus seperti sekarang ! Di mana otak mu Hah "

" Aisyah salah Pi ,Aisyah minta maaf " Ucap Aisyah terisak .

" Sekali lagi Papi tanya siapa pria itu ? " Hanya tangisan yang terdengar di ruangan itu.

" Papi " Papi Aisyah menatap ke sumber suara di mana istri nya mendekat ke arah mereka di bantu dengan pelayan sedangkan Aisyah tidak berani menatap wanita paru baya itu .

" Kenapa mami ke luar ? Papi tadi bilang nya istirahat " Kursi roda itu sudah berada di samping Papi Aisyah .

💐

💐

💐

Aisyah terus menatap putri nya yang sudah terlelap " Maafkan Mama Nak " Aisyah mengelus rambut panjang putrinya .

Aisyah tidak menyalahkan kedua orangtuanya karena memang dia salah ,belum lagi kondisi mami nya sekarang itu karena nya, apa lagi Aisyah tetap menutup rapat mulut nya saat lagi² kedua orangtuanya menanyakan ayah dari putri nya .

" Ana tidak papa kan kita kembali lagi ke tempat yang lama " Aisyah menundukan kepala terisak dadanya terasa sesak .

PUKUL 05.20

" Mama " Aisyah menatap putri nya tersenyum " Ana tidak papa kan kita kembali ke sana " Ana mengaguk tersenyum " Ana juga sudah merindukan teman² Ana " Aisyah kembali meneteskan air matanya,tidak ada teman untuk Ana karena status mereka " Iya " Jawab Aisyah mengelus lengan putrinya.

Sejak jam 5 Aisyah sudah membangun kan putri nya untuk mandi,mereka harus pergi agar tidak terlambat penerbangan nantinya .

Aisyah menautkan jari nya di sela² jari putri nya , sedangkan tangan satunya menarik koper milik nya ,untuk yang terakhir nya Aisyah menatap sekeliling kamarnya karena mungkin setelah ini dia tidak akan menginjakan kakinya kembali di sini .

" Siap " Ana mengaguk tersenyum " Ana sudah siap Ma " Jawabnya girang.

Perlahan kaki melangkah ke luar dari kamar yang sudah di tinggali selama 5 tahun ,kali ini dia kembali meninggalkan kamar itu untuk selamanya.

" Non " Panggil Bibi mendekati Aisyah dan Ana yang sudah berada di ujung tangga paling bawah " Non mau ke mana ? " Tanya Bibi panik sambil menatap koper milik Aisyah .

" Titip Papi sama Mami ya Bi " Aisyah tidak bisa menahan air matanya yang kembali ke luar " Kami harus kembali ke tempat asal kami " Lanjut nya terisak .

" Non jangan pergi kasian Tuan dan Nyonya " Bibi ikut menangis melihat putri majikannya itu " Bibi juga tidak mungkin terus menjaga Tuan dan Nyonya ,bibi sudah tidak muda seperti dulu lagi Non " Lanjut nya .

" Bibi mohon jangan pergi lagi , kasian Tuan dan Nyonya Non " Bibi langsung memeluk Aisyah yang sudah terisak .

" Aisyah harus pergi Bi " Ujarnya seseguhkan

Tanpa mereka sadari jika kini di samping mereka sudah ada Papi dan Mami Aisyah.

Tadi saat melihat Aisyah turun membawa koper salah satu pelayan yang lebih dulu melihat Aisyah langsung bergegas ke kamar majikannya .

" Apa melihat Mami tiada baru membuat mu lebih baik " Suara itu membuat keduanya menatap ke arah kanan " Apa tidak cukup selama 5 tahun ini mami menunggu kepulangan mu ,Mami selalu bertanya pada diri sendiri apa yang membuatmu pergi ? Apa karena mami bukan ibu yang baik untuk mu " Aisyah menggelengkan kepalanya cepat " Begitu juga dengan Papi yang selalu menangis saat larut malam karena merindukan mu ,papi tidak perna memperlihatkan itu di depan mami karena kondisi mami ,papi menyimpan semuanya sendirian Nak ,setiap malam papi selalu berdoa untukmu, mendoakan putri kesayangan nya putri yang dari kecil sampai remaja di rawat dengan tangannya sendiri,bahkan saat lelah pun Papi tetap memperhatikan mu meluangkan waktunya untukmu ,Papi begitu mencintai mu Sya...." Aisyah menghampiri pria yang kini membelakangi mereka memeluk nya dengan erat .

" Maaf ...maaf ....maaf kan Aisyah Pi ...Maaf " Tubuh yang selalu tegak itu kini bergetar " Maaf kan Aisyah Pi " Ulang nya terisak sambil memeluk Papi nya dengan erat .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kabar aisyah

Perasaan haru masih menyelimuti keluarga Aisyah ,Ana yang sejak tadi menangis mulai tenang dalam dekapan Mami Aisyah begitu juga dengan Aisyah yang begitu tenang berada dalam pelukan papinya,pelukan yang sudah lama dia rindukan .

5 tahun bukan waktu yang sebentar ,namun waktu 5 tahun itu banyak merubah banyak hal dalam hidupnya maupun di sekeliling nya .

" Nenek tidak boleh takut minum obat " Mami Aisyah mengaguk tersenyum " Kata Mama kalau kita minum obat kuman jahat dalam badan kita akan mati " Mami Aisyah tertawa kecil membelai wajah Ana .

" Berarti dalam tubuh Nenek ada kuman jahat nya " Ana mengaguk polos " Nanti Ana temani Nenek, dokter itu baik jadi nenek tidak usah khawatir" jawabnya meyakinkan.

" Tapi Nenek takut di suntik " Mami Aisyah memasang wajah takut pada sang cucu " Tidak koh ,Ana waktu di suntik rasanya itu seperti gigitan semut " Ujarnya tapi detik kemudian Ana menggeleng kan kepalanya " Salah nek ,maaf maksud nya seperti di gigit nyamuk tidak terasa " Ralatnya cepat membuat Mami dan Papi Aisyah tertawa lepas .

" Memang Cucu nenek ini sakit apa sampai di suntik Hm ? " Tanya Mami Aisyah lembut .

" Ana mandi hujan Nek terus waktu Mama panggil untuk berhenti Ana tidak mau jadi Ana sakit " Jawabnya sendu.

" Cup ...cup " Mami Aisyah mengelus wajah Ana dengan lembut " Lain kali Ana harus mendengar kan ya " Ana mengaguk cepat .

" Iya Nek ,Nenek juga harus dengar kata Ana ya " Mami Aisyah mengaguk tersenyum.

" Papi masih ingin mendengar ceritamu tapi kalau kamu belum siap tidak papa " Aisyah menatap lekat wajah pria yang merupakan cinta pertama nya itu " Kalau Aisyah sudah siap, Aisyah akan ceritakan maafkan Aisyah Pi " Aisyah menundukan kepalanya sendu .

" Tidak papa, yang penting sekarang kalian jangan ke mana² lagi apa pun yang terjadi cerita sama Papi jangan menutupi apa pun "Tekannya , Aisyah mengaguk lemah " Aisyah hanya tidak ingin membuat keluarga kita malu " Jawabnya lirih namun masih bisa di dengar oleh Papi nya .

" Itu akan jadi urusan Papi ,yang terpenting sekarang Kamu dan Cucu Papi " Aisyah menatap Papinya dengan mata berkaca-kaca, bodoh sekali dia karena telah meninggalkan kedua orang nya hanya karena rasa sakit hati nya tapi saat itu Aisyah tidak memiliki pilihan terlebih dia sedang mengandung .

" Terimakasih Pi, Maaf karena Aisyah tidak bisa membahagiakan Papi dan Mami dan sudah membuat kalian kecewa " Lagi² Aisyah menangis dalam pelukan papinya .

" Kehadiran kamu dan Ana sudah buat papi dan mami bahagia , sekarang rumah ini kembali berwarna dengan kehadiran kalian ,jadi Papi mohon apa pun yang terjadi katakan pada Papi cerita jangan takut " Aisyah mengaguk dalam pelukan Papi nya .

" Papi tolong hubungi Eca ,dia pasti senang jika tahu Aisyah sudah kembali " Mendengar nama yang di sebut Mami nya seketika tubuh Aisyah menegangkan dan itu di sadari oleh Papi nya belum lagi wajah Aisyah yang seketika berubah gelisah .

Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan Nak kenapa mendengar nama Aunty Eca kamu begitu ketakutan Batin Papi Aisyah .

" Iya Mi ,nanti sebentar " Jawabnya pelan sambil menatap gerak gerik tubuh sang putri .

Apa ini alasannya ,tuhan aku mohon berikan kami petunjuk Lanjut nya dalam hati .

" Kamu kenapa Sya " Tanya Papi lembut .

" Ah ....Tidak papa Pi " Jawab nya tersenyum paksa .

Apa yang harus aku lakukan ,Ana tidak boleh bertemu dengan Tante Eca ataupun Kaka Felix tapi semuanya itu mustahil secara hubungan kami sudah seperti keluarga dan pastinya cepat atau lambat kehadiran Ana akan di ketahui .

💐

💐

💐

" Ayah ...Ayah ..." Teriaknya sambil berlari menaiki tangga ke lantai 2 " Ayah " Ulang nya lagi hingga akhirnya sosok seorang pria berdiri di ambang pintu kamar.

"Bunda ini bukan hutan " Ujarnya kesal menatap sang ibu " Ehz, Bunda lagi bahagia tahu " Jawabnya cemberut.

" Bunda dapat arisan ,atau ada berlian ke luaran baru ,atau tas ? " tanya nya beruntun menatap ibunya yang sudah semakin kesal .

" Kenapa sih kamu itu selalu menilai Bunda dari materi ,Bunda tidak sematre itu ya " Felix memutar bola matanya jengah " Lalu apa ? " Tanya Felix malas .

" Tunggu saja di bawah,Bunda mau panggil dulu ayah " Felix menggeleng lalu berjalan melewati Bunda nya .

" Anak itu selalu saja bikin darah ku naik " Gerutunya menatap punggung Felix yang semakin menjauh .

Kini mereka sudah berkumpul sambil menunggu waktu makan malam .

" Kenapa ? Katanya Bunda mau ngomong sesuatu ? " Tanya ayah menatap istrinya.

" Besok kita ke rumah mas Danu ya " Sang suami menaikkan alisnya sebelah begitu juga dengan Felix yang bingung mendengar ucapan Bunda nya .

" Apa Arum sakit lagi " Sang istri menggeleng tersenyum " Tadi Arum menelpon ku kalau Aisyah sudah pulang " Jawabnya terharu bahkan kini kedua matanya sudah berkaca-kaca.

" Bunda serius Aisyah sudah kembali ? " Tanya Felix cepat .

" Ya dia sudah kembali " Jawabnya bersamaan dengan air mata yang jatuh membasahi pipi nya .

" Alhamdulillah, akhirnya doa kita selama ini Allah kabulkan " Jawab sang suami lega .

" Kalau gitu kita ke rumah Tante Arum Bun ,yah " Felix yang sudah berdiri langsung di tarik sang ayah duduk kembali " Kenapa Ayah ? " Tanya Felix menatap sang Ayah.

" Aisyah baru kembali biarkan mereka menghabiskan waktu bersama ,nanti kita ke sana besok malam atau lusa " Jawab ayah nya bijak .

" Sekarang saja ayah " Ujar Felix tidak mau kalah .

" Kenapa jadi kamu yang ngebet ketemu Aisyah ,Bunda saja masih bisa tahan sekalipun Bunda penasaran kenapa Aisyah bisa pergi begitu saja " Ucap sang Bunda penasaran.

" Aisyah sahabat ku Bun ' Jawab Felix cepat .

" Yakin hanya sahabat " Selidik sang Bunda .

" Ck, lalu Bunda mengharap apa ? Aku dan Aisyah berpacaran lalu menikah " Cibir Felix kesal

" Itu hanya dalam mimpi Bunda " Lanjut nya menekan setiap ucapan nya .

" Semoga saja " Jawab Bunda tersenyum meledek .

" Kalian itu sudah saling mengenal sejak kecil ,jadi jangan berbicara sembarangan kamu bisa kemakan omongan mu sendiri " Nasehat sang ayah .

" Ayah sama Bunda sama saja ,masih saja percaya begituan jika kami berjodoh sebelum Aisyah pergi bahkan kami sudah menikah nyatanya tidak kan ? Bahkan Felix memiliki pacar lalu bertunangan " Jawab Felix menggeleng heran dengan pikiran orang tuanya.

" Hanya bertahan 1 tahun kan setelah itu kalian putus lebih tepatnya kamu mengakhiri hubungan hanya dengan alasan sudah tidak cocok padahal setahun lagi sudah menikah " Cibir Bunda nya kesal .

" Namanya juga sudah tidak cocok Bun ,masa Felix harus paksakan dari pada nanti semakin jauh lebih baik di akhiri sebelum menikah " Jawab Felix tenang .

" Kalau tidak cocok itu kamu tidak akan mengajak nya bertunangan karena kalian pacaran bukan hanya sebulan tapi setahun ,Bunda rasa itu bukan waktu yang singkat untuk saling mengenali diri satu sama lain ,hanya kamu nya saja terlalu ribet " Cibir sang Bunda .

" Koh jadi Felix sih " Jawab Felix tidak terima .

"Lalu siapa ? " Tantang sang Bunda .

" Sudah² kenapa kalian jadi ribut , kebiasaan kan kalau sudah kumpul selalu begini " Ayah menghela napas panjang " Tadikan kita bahas Aisyah kenapa merambat ke mana² " Lanjut nya menggeleng .

" Bunda "

" Felix " Ayah hanya bisa menarik napas panjang lalu di hembuskan dengan kasar .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!