Lautan manusia yang menjerit kesakitan, dengan hawa panas dari inti bumi tempat itu disebut dengan dunia bawah.
Tempat tinggalnya para pedosa baik kelas berat, kelas menengah dan kelas ringan. Tempat tersebut tinggallah dewi keadilan yang masih di segani, yaitu dewi Nemesis biasa dipanggil dewi Memiliki yang masih diagungkan di alam manusia.
Walaupun sekarang ada beberapa dewa dan dewi yang sudah hilang, hanya dewa dewi yang ada di alam bawah yang masih bertahan.
Di istana nya Nemi masih mengadili para manusia mana yang pantas masuk kedalam neraka, mana yang tidak pantas disana.
Tapi suatu hari Nemi merasa jenuh berada di dunia bawah, dengan wajah yang lesu dia langsung menghentikan peradilan yang dia lakukan dan diwakilkan oleh asistennya dewa Marcus.
"Marcus lanjutkan sidang ini, aku mau kembali ke kamarku" Perintah Nemi.
"Baik dewi" Jawab Marcus sambil menunduk.
Nemi pun pergi bersama Gero yaitu siluman anjing neraka peliharaan dewi Nemi, saat mereka berdua berjalan kembali tiba-tiba langkah kakinya terhenti melihat penjaga neraka bertarung dengan roh manusia yang berniat kabur dari dunia bawah.
Nemi yang melihat gerbang neraka terbuka dan ada beberapa roh yang sudah keluar dari pintu neraka, segera Nemi menutup pintu gerbang tersebut dengan kekuatannya Nemi berhasil mencegah roh jahat keluar.
Lalu segera membantu pejaga neraka meringkus roh jahat yang mau kabur, tak membutuhkan waktu lama Nemi berhasil meringkus mereka semua.
"Bawa mereka kembali ke tempatnya! " Perintah Nemi.
Setelah semua roh jahat itu kabur dari neraka, Nemi merasa ada iblis yang membuka pintu neraka yang sulit untuk dibuka.
"Gero, apa kamu mau jalan-jalan? " Tanya Nemi sambil pintu neraka.
"Tentu dewi, sebenarnya dewi mau ajak saya kemana? " Tanya Gero.
"Ke tempat yang lama tidak aku kunjungi, yaitu alam manusia" Jawab Nemi sambil tersenyum.
Gero pun bersemangat untuk ikut dengan Nemi dan mereka berdua keluar dari dunia bawah, menuju ke alam manusia.
Nemi pun dengan kekuatannya langsung membawa Gero ke alam manusia, mereka berdua tiba di sebuah hutan yang gelap gulita.
Raungan serigala mengema menyambut kedatangan Nemi, burung hantu berkeliaran untuk melihat dewi Nemi.
Sinar rembulan menyinari jalan Nemi dan Gero, mereka berdua terus berjalan dan tiba-tiba menemukan dua mayat,seorang wanita berbaju merah yang seksi dan pria bugar yang tubuhnya penuh dengan darah akibat luka tembak di jantungnya.
Dan wanita itu mati tergantung diatas pohon membelakangi sinar rembulan, Nemi dan Gero berjalan mendekati mereka dan memeriksa keadaannya.
"Dewi, kita gunakan tubuh mereka saja" Ucap Gero.
"Baiklah, kamu yang pria dan aku yang wanita" Ucap Nemi.
Akhirnya mereka berdua masuk kedalam kedua mayat itu, setelah masuk kedalam tubuh mayat itu.
Gero langsung membuka matanya,dan berdiri tegak. Sedangkan Nemi langsung membakar tali yang melilit di lehernya.
Gero pun senang akhirnya dia memiliki tangan dan kaki serta bisa berdiri seperti manusia, Nemi melemaskan tubuhnya karena sudah kaku terutama lehernya.
Dengan kekuatan miliknya Nemi mengobati tubuh Gero yang terkena tembak, dan juga leher miliknya dan beberapa luka lebam pada tubuh dan wajahnya.
"Bagaimana sempurna? " Tanya Nemi.
"Iya dewi" Jawab Gero.
"Jangan panggil aku dewi lagi kita di alam manusia cukup panggil nama saja" Perintah Nemi.
"Baik dewi" Jawab Gero.
Mereka berdua lalu berjalan meninggalkan hutan tersebut, dan menuju keramaian. Tapi Nemi merasa kedinginan, karena pakaiannya terlalu seksi.
"Apa ini pakaian wanita zaman sekarang?, terbuka sekali!. Dihutan malah memakai pakaian seperti ini! " Gerutu Nemi.
"Nona mau memakai jaket ku? " Tanya Gero.
Nemi pun dengan senang hati menerima jaket dari Gero, dan mereka berdua berjalan cepat agar bisa cepat keluar dari hutan itu.
Saat sudah sampai dijalan raya dan melihat perkotaan, Mereka berdua yang sudah kelelahan terduduk dipinggir jalan di tengah malam.
"Dewi, apa kita tidak bisa langsung menghilang begitu saja kearah kota? " Tanya Gero.
"Dasar bocah!, kita ini ditubuh manusia kekuatan kita terbatas. Kamu mengerti tidak?, maka dari itu kita berjalan sedikit saja sudah kelelahan" Ucap Nemi.
Nemi pun menyuruh Gero untuk menghadang mobil yang lewat, agar mereka berdua bisa menumpang ke kota.
Gero pun menuruti permintaan Nemi, mereka berdua menunggu mobil yang lewat cukup lama, hampir satu jam mereka menunggu satu kendaraan pun tidak lewat.
"Kita disini bisa sampai pagi! " Ucap Nemi.
"Tapi, dewi sepertinya kita berada di hutan terpencil tidak ada satu orang pun terlihat batang hidungnya" Ucap Gero.
Saat mereka putus asa, tiba-tiba di kejauhan terlihat lampu mobil yang berjalan kearah mereka. Mereka berdua pun bersemangat, untuk menghentikan mobil itu maka Nemi yang usil mendorong Gero ke tengah jalan.
Rencana Nemi pun berhasil mobil tersebut berhenti secara tiba-tiba, dan membuat mereka berdua bersyukur dan senang akhirnya bisa keluar dari tempat ini sebelum matahari terbit.
Pintu mobil itu terbuka, dan keluarlah seorang pria berkemeja putih dan berkacamata. Serta berpenampilan macho, berjalan kearah Gero dan tiba-tiba saja memeluknya.
"Peter, aku sangat cemas sekali! " Ucap pria itu.
Gero pun terkejut dan kebingungan dengan sikap pria itu, dan Nemi mendekati mereka berdua.
"Kau kenal dengan Gero. Maksudku Peter? " Tanya Nemi.
Pria tersebut melepaskan pelukannya, dan menoleh kearah Nemi.
"Kamu siapa?, dan kalian berdua ada hubungan apa? " Tanya pria tersebut.
Pria itu adalah Mark Webber, seorang jaksa dikota. Sedangkan Peter adalah saudara dari Mark, dia mencari Mark yang sudah hilang beberapa hari karena dia sedang melindungi saksi dari kasus yang ditanggani Peter.
Mark pun bertanya siapa Nemi, dan Nemi berbohong kalau dia teman dari Peter. Mark pun melihat pakaian mereka yang kotor dan ada noda darah pada pakaian mereka, tapi Memiliki meminta Mark untuk mengantar mereka ke tempatnya dan dijalan mereka akan mengatakannya.
Mark pun menuruti permintaan Nemu, dan membawa mereka berdua ke rumah mereka.
Mereka berdua menceritakan kalau, mereka tersesat di hutan dan pakaian mereka terkena darah bukan darah mereka tapi darah hewan.
Walaupun sedikit curiga Mark pun mencoba mempercayai mereka, dan saat sampai di kota. Untuk pertama kali Memiliki melihat kota yang telah berubah selama ratusan tahun, mereka berdua benar-benar kagum dengan cahaya tanpa memakai api.
Mark yang heran melihat sikap Peter dan Nemi, yang baru pertama kali melihat pemandangan kota.
Saat di perjalanan kerumah Mark, Nemi merasakan hawa roh jahat yang telah memasuki tubuh manusia.
"Gero,apa kamu mencium aura mereka?" Tanya Nemi.
"Iya, dewi!. Mereka berkeliaran di alam manusia, apa kita perlu menangkap mereka sekarang? " Ucap Gero.
"Tidak bisa!, matahari akan segera muncul. Besok kita akan berburu" Ucap Nemi.
Mark pun penasaran dengan maksud pembicaraan mereka.
"Sebenarnya apa yang kalian berdua bicarakan?, berburu apa maksud kalian? " Tanya Mark.
Mereka berdua lalu melihat kearah Mark, mereka berdua lupa kalau ada manusia bersama mereka.
Mark yang mendengar pembicaraan mereka berdua, mereka berdua tampak canggung dan berusaha mengalihkan pembicaraan mereka berdua.
"Maksud kami berburu makanan!, soalnya aku orang baru disini.Dan juga semua barangku telah dicuri orang,lalu mereka membuangku di tengah hutan dan disana aku pertama kali bertemu dengan Peter" Penjelasan Nemi.
Mark yang mendengar penjelasan Nemi, dia berpikir penjelasan masuk akal karena mungkin adiknya sedang berada disana karena mengejar penjahat.
"Mungkin penjelasan mu tadi masuk akal, karena Peter pasti ke hutan untuk mencari saksi" Ucap Mark.
Gero dan Nemi terkejut dengan yang diucapkan Mark. "Saksi! " Seru mereka bersama-sama.
"Iya,tadi kamu berpamitan kepada katanya kamu sedang mencari saksi yang bersembunyi disana.Karena hari sudah malam, aku pun khawatir terjadi apa-apa dengan mu" Ucap Mark.
"Maaf kak!, aku sedikit lupa. Hehe.. " Ucap Peter sambil tertawa kecil yang canggung.
Dan tak beberapa lama, mereka berdua sampai di apartemen Mark dan Peter.
Saat Mark akan pergi ke bagasi apartemen mereka, dia menyuruh mereka berdua untuk pergi ke apartemen miliknya.
"Pet, bawa Nemi masuk kedalam apartemen milik ku dulu! " Perintah Mark.
Gero pun bingung, dia harus pergi kemana. Karena dia bukan Peter,walaupun dia ditubuh Peter. Gero tidak punya ingatan tentang apapun tentang kenangan Peter sebelumnya,dia pun meminta pertolongan Nemi.
Dan Nemi menyuruh Gero keluar dari mobil Mark, agar Mark tidak curiga kepada dirinya.
Saat mereka berdua keluar dari mobil Mark, Gero meminta petunjuk tentang rumah Mark.
"Dewi, aku ini tidak punya ingatan tentang Peter. Bagaimana aku tau cara ke rumah Mark? " Tanya Gero yang bingung.
"Bukankah kamu itu anjing, pakailah penciuman mu dan cari tempat tinggal Mark" Jawab Nemi dengan santai.
"Dewi benar!, bagaimana aku bisa lupa? " Ucap Gero sambil tersenyum.
Dengan penciuman nya yang tajam, dia mencoba mencium jejak Mark. Baik dari lantai, pegangan pintu. Dia mencari aroma Mark yang samar-samar tercium oleh hidung Gero, dan banyak orang yang tinggal di apartemen tersebut menatap Gero seperti orang aneh mencium semua tempat.
Sedangkan Nemi yang tidak mau ikut menjadi perhatian orang lain, dia berpura-pura tidak mengenal Gero.
Saat menemukan rumah Mark, Gero memanggil Nemi dengan keras. "Dewi!, rumahnya di lantai 80" Teriak Peter sambil tersenyum polos.
Nemi pun bergegas menghampiri Gero, sambil menutup wajahnya karena malu dengan sikap Gero tadi.
Tapi semua wanita yang melihat senyum Peter, terpesona dengan ketampanan Peter. Wanita itu menyebutnya wajahnya manis, apalagi senyum Peter membuatnya melelehkan hati mereka.
Ditempat lain.
Seorang wanita dikejar-kejar oleh seorang pria berjaket hitam, dia merasa kelelahan akhirnya bersembunyi dibalik mobil.
Saat bersembunyi dibalik mobil wanita itu memperhatikan pria itu masih disana mencari dirinya, tiba-tiba dari belakang wanita itu diserang oleh seseorang yang misterius dengan menyuntikkan obat dileher belakangnya sambil membekap mulut si wanita tersebut.
Wanita itu langsung tertidur di dekapan orang misterius itu,orang misterius itu menyeret tubuh wanita yang dia serang tersebut.
Setelah mereka berdua pergi, pria yang mengejar wanita itu datang ke tempat persembunyian wanita tadi.
Tapi sayangnya, wanita itu sudah tidak ada disana tapi pria tersebut menemukan satu anting-anting yang dia pakai tadi.
Anting-anting itu tergeletak di tanah, pria tersebut berusaha mencari wanita itu dalam gelap tapi tidak ketemu satu bayangannya pun.
Karena tidak menemukan wanita itu, dia langsung pergi dari sana.
Keesokan harinya di apartemen Mark, mereka berdua terbangun karena rasa lapar pada perutnya yang tidak tertahankan.
Tiba-tiba saja hidung mereka tercium aroma masakan dipagi hari di apartemen Mark. "Aku lapar! " Seru mereka berdua.
Dan mereka bergegas keluar dari kamar mereka, dan membuka pintu kamar mereka secara bersama-sama.
Dan suara pintu kamar mereka berdua yang terdengar keras, membuka Mark yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua menjadi terkejut.
"Aww!, bisakah kalian kalau membuka pintu dengan perlahan. Kalian berdua membuatku terkejut saja! " Ucap Mark.
"Maaf! " Seru mereka berdua.
Dengan tergesa-gesa mereka berdua berlari menghampiri meja makan, yang sudah tertata banyak sekali makanan untuk sarapan mereka bertiga.
"Sebelum makan sebaiknya gosok gigi dulu dan cuci muka! " Suruh Mark.
Mereka berdua langsung mengiyakan perintah Mark, dan berebutan untuk masuk kedalam kamar mandi.
Dengan kekuasaannya Nemi melarang Gero untuk masuk duluan, Gero pun dengan terpaksa menuruti permintaan Nemi dan dia pun menunggu Nemi didepan pintu kamar mandi mereka.
Mark yang memperhatikan gerak-gerik mereka, dia merasa ada yang aneh dengan mereka berdua.
Nemi yang berada di dalam kamar mandi bingung dengan yang disuruh oleh Mark. "Sikat gigi, itu apa?. Memangnya ada apa dengan gigiku? " Tanya Nemi yang bingung.
Nemi yang penasaran dengan semua isi kamar mandi,dia melihat sekelilingnya dan tanpa sengaja Nemi yang tidak bisa mengontrol kekuatannya.
Tanpa disadari dia mematahkan kran kamar mandi,dan airnya menyembur kearah dirinya sehingga dia basah kuyup.
Karena terkejut Nemi berteriak, dan membekukan air yang menyembur kearahnya. Dan teriakan Nemi terdengar sampai keluar kamar mandi, Mark dan Gero pun panik dan berusaha mengetuk pintu kamar mandi.
"Nemi ada apa? " Tanya Mark.
"Dewi, apa yang terjadi? " Tanya Peter.
Kecurigaan Mark pun terhadap saudaranya mulai terjawab, karena ucapan dirinya yang aneh. Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka,dan Nemi bajunya basah sehingga terlihat lekuk tubuh indahnya.
"Aku tidak apa-apa?, hanya air terjun tadi membasahi diriku! " Ucap Nemi dengan tenang.
Mark yang terkejut melihat penampilan Nemi,dan dia memalingkan wajahnya dari Nemi.Dengan segera dia mengambil handuk yang dia jemur di teras apartemen miliknya, dan bergegas menuju kearah Nemi.
Dengan perhatiannya Mark menutupi tubuh Nemi dengan handuk."Wanita tidak baik memperlihatkan bagian tubuhnya didepan pria "Ucap Mark.
Nemi dengan tersenyum kepada dirinya, dia berterimakasih.Sontak saja membuat Mark tersipu malu, dengan sikap manis Nemi.
Dengan mengalihkan pandangannya terhadap Nemi, dia pun mencoba melihat kearah kamar mandi miliknya.
Dia terkejut melihat apa yang terjadi pada kamar mandi miliknya, dan berteriak marah kepada Nemi.
"Apa yang kamu lakukan? " Bentak Mark.
Gero yang penasaran melihat juga kedalam kamar mandi, dengan tersenyum dia bicara dengan Mark.
"Airnya membeku pasti dewi mengunakan kekuatannya! " Seru Peter dengan polos nya.
Nemi langsung menatap tajam kepada Gero, senyum Gero pun hilang dari wajahnya.
"Katakan siapa kalian berdua ini?, aku yakin kamu bukan Peter saudara ku. Dan juga manusia biasa tidak akan bisa melakukan hal seperti ini! " Ucap tegas Mark.
Mark yang marah melihat mereka berdua dengan tatapan penuh tanda tanya, sedangkan Nemi dan Gero bingung harus memulai dari mana mengatakan siapa mereka berdua sebenarnya.
Mereka bertiga berada di ruang tamu, dan Mark yang duduk didepan mereka berdua.
Mereka berdua terasa seperti diadili oleh Mark,Mark pun akhirnya menanyakan siapa mereka berdua dan bagaimana dia menjadi Peter.
Akhirnya Nemi sendiri yang menjelaskan siapa mereka dan tentang saudaranya, dia terpaksa memberitahu kebenaran tentang Peter yang sudah meninggal saat mereka berdua temukan dengan tubuh yang dimiliki Nemi.
Mark pun terdiam dan diaa hanya berjalan kearah kamarnya, dan langsung menutup kamarnya dengan keras.
Gero pun khawatir dengan Mark, sedangkan Nemi lebih mengkhawatirkan perutnya yang sedang keroncongan.
"Dewi, jika menjelaskan seperti itu apa dia percaya?"Tanya Gero.
" Terserah dia mau percaya atau tidak, yang terpenting sekarang isi perut kita ini. Aku sudah kelaparan Gero! "Ucap Nemi sambil memohon.
Gero yang memiliki kesamaan dengan Nemi, mereka berdua segera bergegas berlari kearah meja makan.
Dan segera menyantap makanan di meja makan, yang terdapat sarapan yang sudah dibuat oleh Mark tadi.
Dan tak beberapa lama kemudian Mark keluar dari kamarnya sambil memegang pistol di tangannya,dengan santainya Gero menyapa Mark dan menyuruhnya untuk sarapan bersama begitu dengan Nemi dia memuji kepandaian Mark memasak.
Tiba-tiba saja Mark menodongkan pistol yang ada di tangannya kepada mereka berdua yang sedang sarapan. "Apa aku gila percaya dengan kalian?, kalian pasti yang sudah membunuh adikku. Dan pria ini memiliki wajah Peter, dan pasti kamu yang menyuruhnya untuk berpura-pura menjadi dirinya! " Ucap Mark yang marah.
Nemi dan Gero yang tidak tau apa yang dilakukan Mark bisa melukai mereka, dengan santainya menjawab ucapan Mark dengan santainya.
"Terserah kamu mau percaya padaku atau tidak, tapi satu hal seorang dewi tidak pernah berbohong apalagi dia harus membunuh nyawa manusia. Kami akan dihukum oleh langit, sampai melukai manusia! " Penjelasan Nemi sambil menikmati sarapannya.
Mark yang masih tidak percaya dengan penjelasan Nemi, dia langsung menembakkan pistol kearah Nemi. Dan tepat ke arah kepala Nemi, peluru itu tepat mengenai kepala Nemi.
Nemi pun langsung terjatuh dari kursi yang dia duduki, Gero pun kaget dengan apa yang dilakukan oleh Mark pada Nemi.
Dia pun berdiri dan memandang Mark dengan amarah dimatanya, mata Gero berubah menjadi merah membara.
Dan itu membuat Mark ketakutan, dan mengarahkan pistol miliknya kearah Gero.
Dan peluru pun keluar dari pistol Mark,lalu mengenai tepat didada kiri Gero.
Gero pun langsung terjatuh kearah belakang, dengan mata terbuka lebar.
Mark pun bernafas dengan cepat, dan detak jantung nya berdetak kencang. Dia pun tubuhnya terasa lemas, dan kakinya yang lemas sampai tidak bisa menopang tubuhnya.
Mark pun menjatuhkan tubuhnya sambil menundukkan kepalanya ke arah bawah. "Aku sudah membunuh orang!, aku seorang pembunuh! "Ucap Mark yang menyesal dengan perbuatannya.
Tiba-tiba dia mendengar suara Nemi, dan kepalanya terangkat kearah Nemi berada.
" Siapa yang kamu bunuh! "Seru Nemi.
Nemi pun bangun dari tempatnya terjatuh, dan mengarahkan pandangannya ke arah Mark.
" Aku ini Nemesis, tidak segampang itu manusia bisa membunuh ku"Ucap tegas Nemi.
Mark yang melihat Nemi yang sudah dia tembak di kepalanya, bisa bangkit lagi seperti peluru itu tidak mempan dengan tubuhnya.
Dan Nemi berjalan kearah Mark, dan menyuruh Gero bangun. Gero pun segera bangun kembali, dan Mark semakin ketakutan dengan mereka berdua.
Mark yang ketakutan memundurkan dirinya agar menjauh dari mereka berdua, Nemi pun menyuruh Mark berdiri.
Mark langsung berdiri sesuai dengan perintah Nemi,dengan santainya Nemi berbicara dengan Mark.
Sedangkan Gero yang marah ingin mencabik jantung Mark. "Dewi, sebaiknya kita kirim pria ini ke neraka saja dewi tanpa jejak dan aku bisa melakukannya" Ucap Gero.
"Jangan bodoh!,kita masih membutuhkan dirinya untuk bertahan hidup di dunia manusia. Dan juga dunia sekarang jauh berbeda dengan dunia manusia yang dulu aku kunjungi" Ucap Nemi sambil menatap Mark.
"Jadi, kalian benar-benar dewi dan kamu siluman anjing. Atau kalian berdua ini hantu yang merasuki tubuh manusia! " Ucap Mark yang gugup.
Nemi pun terdiam dan mencoba mengeluarkan peluru dari kepalanya, dan setelah peluru keluar dalam sekejap saja luka tembak di kepala Nemi hilang.
Begitu juga Gero, dia melakukan hal sama dengan Nemi. Dan Mark semakin terkejut dengan apa yang dilakukan mereka berdua, didepan kepalanya.
Apa yang dilakukan mereka membuat Mark tercengang."Kalian..!, bagaimana bisa baik-baik saja? "Tanya Mark.
"Sebaiknya jangan melakukannya lagi,walaupun tidak membuat kami mati, tapi rasanya sangat sakit sekali" Ucap Nemi.
"Maksud kedatangan kalian kemari untuk apa? " Tanya Mark.
"Kami mencari iblis yang sudah berani melepaskan roh jahat dari neraka, dan segera menghukumnya sebelum dewa Ha des tau tentang perbuatan iblis itu,dan masalah akan menjadi besar untuk kedamaian kehidupan kalian" Penjelasan Nemi.
"Memangnya seberapa parah, jika dewa kalian tau? " Tanya Mark.
"Duniamu ini akan menjadi gelap selamanya, mungkin sampai setahun hanya untuk mencari para roh yang kabur dan mencari iblis tersebut" Jawab Nemi.
Nemi lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Mark bangun, Mark hanya terdiam dan melihat kearah tangan Nemi.Mark yang ragu dengan Nemi, dia baik atau jahat tapi hati Mark mengatakan kalau Nemi bisa dipercaya.
Dan Mark tanpa ragu, dia mengapai tangan Nemi.Nemi pun membantu Mark untuk bangun, sehingga mereka berdua berdiri sambil berhadapan.
Saat masalah mereka selesai, tiba-tiba masalah baru datang. Polisi mengetuk pintu rumah Mark, karena ada laporan dari tetangga mereka yang mendengar suara tembakan berulang kali.
Mark menyuruh mereka berdua untuk diam dan bersembunyi karena pakaian mereka berdua terkena darah mereka sendiri, dan mereka berdua pun menuruti permintaan Mark.
Saat mereka berdua bersembunyi, Mark berusaha tenang sebelum membuka pintu rumahnya.
Saat sudah siap, Mark pun membuka pintu rumahnya. Dan menyapa polisi yang berdiri didepan pintu rumahnya, dan Mark menjelaskan kalau tadi adiknya tidak sengaja menonton film action.Adiknya menekan remote TV, dengan volume suara yang besar.
Walaupun penjelasan Mark sedikit mencurigakan, tapi polisi itu mencoba percaya karena dia seorang jaksa.
Dan akhirnya polisi itu pergi dari rumah Mark, Mark pun bisa bernafas lega karena polisi tadi percaya dengan apa yang diucapkan.
Mark pun menyuruh mereka berdua untuk keluar dari kamar mereka, dan saat akan pergi kerja. Mark menyuruh mereka berdua untuk belajar tentang kehidupan manusia modern lewat TV, dan meminta mereka berdua untuk duduk manis dirumah sampai dia datang.
Mark pun menyalahkan TV untuk mereka berdua, dengan patuhnya mereka duduk manis melihat acara TV.
Walaupun sedikit terkejut melihat orang bisa masuk kedalam kotak kecil, Mark pun menjelaskan kalau mereka hanya video saja tidak nyata.
Setelah memberikan penjelasan Mark pun pergi ke kantornya dengan tenang, dan Mark mulai berpikir untuk pindah karena sikap mereka berdua tidak normal.
Agar tidak menjadi pusat perhatian orang disekelilingnya."Sepertinya aku harus pindah dari sini"Pikir Mark.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!