NovelToon NovelToon

Terpesona Anak Tiriku Yang Rupawan

Bab 1.

Hari ini tepat 10 hari pernikahan Yulia dengan seorang Pria yang bernama Rama Bagaskara, Dan pada hari ini juga Yulia akan di bawa oleh Suaminya menuju ke kota untuk menempati Rumah Sang Suami yang ada di sana.

" Sayang...sudah selesai semuanya ? " Tanya Rama seraya menghampiri Sang Istri yang terlihat sedang mengemasi pakaian mereka.

" Sudah kok Mas..., Sudah semua. " Jawabnya sembari tersenyum manis ke arah sang suami.

" Ya sudah...Ayo Kita keluar, Ayah dan Ibu sudah ada di depan" Rama berucap sambari menggandeng istrinya, kemudian mereka berjalan keluar bersama.

Setelah sampai di depan, Yulia berlari ke arah Ayah dan Ibunya kemudian Ia memeluk mereka dengan tangisan yang mendalam.

" Yah...Buk...,, Aku sama Mas Rama pamit Ya.,, Kalian harus sehat-sehat di sini. Kalau ada apa-apa segera hubungi Yulia ya.." Ucap Yulia sembari melepas kan diri dari pelukan kedua orang tuanya.

" Berhati-hatilah ya Nak...Jangan lupa patuhi Suamimu, jika dia berada di jalan yang salah, jangan bosan untuk selalu mendoakannya dan mengingatkannya. Dan sering-seringlah berkunjung kemari." Ucap Sang Ibu dengan raut yang terlihat sangat sedih.

" Tentu Buk...Aku pasti akan mengajak Mas Rama untuk sering-sering datang kemari." Ucap Yulia masih dengan tangisannya.

Sedangkan Ayah Yulia ( Dany santosa ) terlihat Menghampiri Rama sang menantu yang baru 10 hari ini menjadi Suami dari Putrinya.

" Rama...Ayah titipkan putri Ayah satu-satunya ini kepadamu, jangan pernah kamu menyakitinya. Jika kamu sudah tidak menyukainya, tolong jangan kamu telantarkan Dia..pulangkan dia kepada kami. Ujar Dany dengan bijak.

" Saya berjanji akan menjaga dan menyayangi Yulia selalu, Ayah. Ayah bisa pegang janji beserta kata-kata dari saya. " Jawab Rama dengan mantap ke arah sang mertuanya

Dany tersenyum mendengar kata-kata dari menantunya, kemudian ia mendekati sang menantu dan memegang pundaknya sembari berkata "

" Ayah tidak butuh janji atau kata-kata. Ayah perlu bukti. Buktikan kalau kamu bisa membuat anak Ayah bahagia meskipun dengan cara yang sederhana.

Sedangkan Rama yang mendengar kata-kata dari Ayah mertuanya hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan kepala dengan mantap.

Yulia merasakan sesak di dadanya, ketika Ia harus meninggalkan kedua orang tuanya. karna bagaimana pun mereka tidak pernah berpisah sebelumnya.

Namun, kini status Yulia telah berubah menjadi seorang Istri yang harus mengabdi sepenuhnya kepada sang suami.

Setelah selesai berbincang dan berpamitan, mereka pun akhirnya memasuki sebuah mobil sport berwarna Silver yang di kemudikan oleh Rama, kemudian mereka berlalu meninggalkan pekarangan rumah itu.

Sepanjang perjalanan, Yulia tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. ia merasakan berat di hati harus berpisah dengan orangnya

Rama yang mendengar istrinya menangis tidak mengeluarkan satu patah kata pun, ia memberikan waktu kepada sang istri untuk menumpahkan segala kesedihannya.

Tak terasa sudah 2 jam perjalanan dan kini mereka sudah berada di seputar daerah perkotaan, Namun...untuk mencapai tujuan mereka membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam lagi

Setelah cukup lama saling berdiam diri,, Rama pun mulai membuka sebuah percakapan.

" Sayang..,, Apakah Kamu lapar ? " Tanya Rama sembari menoleh ke arah Sang Istri.

" Sedikit..." Yulia menjawab dan tersenyum kearahnya

" Yaudah...kita cari Restaurant ya..di depan sana ada sebuah Restaurant yang makanannya terkenal cukup lezat." Setelah mengatakan kalimat itu, Rama memelankan laju mobilnya, kemudian berhenti di depan salah satu Restaurant cepat saji.

kemudian mereka turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam Lestoran, Rama mengajak sang istri untuk duduk di meja nomor 9 yang terletak tidak jauh dari pintu jendela, jadi mereka masih bisa melihat pemandangan perkotaan dari dalam.

Tak berselang lama seorang pelayan datang dan menghampiri mereka,

" Maaf Tuan Nyonya...silahkan buku menunya. " Ucapnya seraya menyodorkan sebuah buku menu ke hadapan mereka.

" Kamu Mau pesan apa Sayang ? " tanya Rama menoleh kearah Sang Istri

" Sama'in aja sama pesanan Kamu Mas.." Jawab Yulia kepada suaminya , sedangkan Rama yang mendengar ucapan Sang istri hanya menganggukkan kepalanya saja.

Rama memesan 2 piring Crab stick dan 2 gelas jus Semangka beserta kue tart sebagai penutup.

" Mohon di tunggu sebentar ya Tuan, Nyonya.. Pesanan akan segera di antar " jawab pelayan itu sembari pergi dari hadapan mereka.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan yang di pesan pun datang. Mereka mulai menyantap makanan tanpa ada yang bersuara. Namun, hal itu tidak bertahan lama, karena tiba-tiba Rama mengajak sang istri berbicara.

" Oh ya Sayang...Mas sebenarnya punya satu anak laki-laki. Tapi saat ini ia tengah berada di tempat neneknya. Mungkin lusa dia akan pulang,, Bagaimana sayang? kamu tidak keberatan kalau kita tinggal bertiga ? Tanya Rama sembari menatap ke arah sang istri dengan tatapan mata penuh harapan.

" Ya enggak dong Mas,, Anak Kamu berati Anak Aku juga kan ? ,, Aku malah seneng kalau dia tinggal bersama kita. Aku akan berusaha menjadi ibu yang baik untuknya." Ucap Yulia sembari tersenyum lembut ke arah suaminya.

" Terimakasih Ya Sayang,, Kamu memang baik dan sangat pengertian. Mas semakin terpesona sama kamu. " Ucap Rama sembari mencolek dagu Istrinya. Sedangkan Sang Istri hanya mengganggukkan kepalanya sembari tersenyum malu-malu.

Setelah selesai makan, mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan di antara mereka. mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Setelah 30 menit menyambung ulang perjalanan, Akhirnya mobil yang mereka tunggangi berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah, Rumah yang bernuansa putih dengan tanaman bunga yang nampak cantik di sekitar pekarangan rumahnya .

Rama turun dari mobilnya, kemudian dia membukakan pintu mobil untuk istrinya. setelah itu, mereka berjalan dengan bergandengan tangan memasuki pintu utama.

" Selamat datang kembali Tuan..." Sapa seorang wanita paruh baya sembari menunduk hormat di depannya

" Terimakasih Bik,, Oh iya, Kenalkan..Ini Istri Saya,, Jadi tolong layani dia dengan baik ya bik." Ucap Rama kepada pembantunya

" Tentu saja Tuan , Saya akan melayani Nyonya dengan baik " Ucap sang bibik.

" Selamat datang di rumah ini nyonya, saya Paijah.. Panggil saja saya Bik Ijah. Saya adalah pembantu sekaligus penjaga di rumah ini. Kalau Nyonya memerlukan sesuatu, Nyonya bisa memanggil saya." Tutur Bik Ijah sembari menunduk hormat ke arah Yulia.

" Terimakasih Bik, Saya Yulia. senang bertemu dengan Bibik. " Yulia menjawab sapaan dari pembantunya, sembari tersenyum manis kearahnya

Setelah selesai dengan acara perkenalan. Rama membawa istrinya masuk ke dalam kamarnya, Sebuah kamar bernuansa putih dengan corak hitam serta sebuah kamar mandi di dalamnya.

Terdapat juga meja rias yang besar di sebelah ranjang, lengkap dengan kebutuhan alat kecantikan wanita. Ada juga Walk in closet yang terdapat banyak pakaian pria dan pakaian wanita di sebelahnya.

Matanya terus mengitari kamar pribadi milik sang suami. Dan satu hal yang muncul di gambaran kepalanya..( MEWAH ) begitu lah pikirannya.

" Gimana sayang...kamu suka dengan kamar ini ?" Tanya Rama sembari memeluk istrinya dari belakang.

" Iya Mas..Aku sangat menyukainya. Apakah kamu yang menyiapkan semua ini ?" Yulia balik bertanya dan membelai lembut tangan suaminya yang melingkar di perutnya.

" Tentu saja Sayang, Asalkan bisa membuatmu nyaman dan bahagia tinggal disini. Apa pun akan aku lakukan untuk dirimu. " Jawab Rama sembari mengec*cup bibir sang istri dengan lembut.

*****

Bab 2

Yulia baru saja keluar dari dalam kamar mandi, Ia berjalan menuju lemari dan mengambil pakain sederhana untuk ia kenakan. Dan pilihannya jatuh pada warna favoritnya. yaitu kaos oblong putih, dengan bawahan celana jins hitam sebatas lutut. Tak lupa ia juga memoleskan makeup tipis-tipis pada wajah cantiknya, ia juga menyemprotkan parfum sebagai pewangi tubuhnya.

Yulia berjalan menuruni anak tangga, karena letak kamarnya ada di lantai atas. Ia melangkah kan kakinya dengan perlahan, untuk menghampiri Bik Ijah yang sedang berkutat di dapur.

" Masak Apa Bik ? Biarkan saya ikut membantu " Ucap Yulia seraya melihat ke dalam panci yang terlihat tengah merebus sesuatu

" Eeh Nyonya,. Tidak perlu Nya. lebih baik Nyonya istirah saja, pasti Nyonya lelah karna baru saja menempuh perjalan jauh. " Jawab bik Ijah seraya tersenyum ke arah sang majikan barunya.

" Gak apa-apa Bik,, Saya tidak lelah kok. Lagian saya ingin banyak belajar memasak, agar saya bisa masakin apa saja makanan kesukaan Mas Rama." Ucap Yulia dengan antusias

Mendengar betapa keras kepanya Sang majikan, membuat wanita setengah baya itu menghembuskan nafasnya dengan berat

" Hufh..,

" ,Baiklah, terserah nyonya saja, yang penting hati-hati. Tuan suka makanan apa saja yang penting sehat dan baik untuk di konsumsi. namun...Rendang daging adalah makanan khusus alias kesukaannya. " Jawab Bik ijah sembari tertawa kecil ke arah majikannya.

" Oh...kalau Makanan kesukaan Angga apa Bik ?" Tanya Yulia

" Kalau Den Angga, dia suka sekali dengan puding susu coklat. kalau soal minuman, dia paling suka sama jus jeruk dan semangka. Kalau soal makanan, dia pemakan apa saja. Namun,Dia sangat menyukai makanan rumahan apa lagi yang berkuah. " Jelas Bik ijah secara rinci kepada majikannya.

" Oh, berati Angga suka juga dengan makanan seperti bakso atau soto dong Bik ? " Tanya Yulia.

" Tentu saja Nyonya. tapi yang paling dia suka adalah Bakso "

" Wah..Sama dong Bik. Aku juga hobi banget sama Bakso "

" Wah...kalau begitu nanti bibik buatkan khusus buat nyonya. "

" Siap Bik....pasti bakso buatan Bibik tiada duanya. " Yulia berkata sembari menyenggol lengan pembantunya.

" Ah Nyonya ini bisa saja.." Ucap bik Ijah dengan terkekeh

" Oh iya Bik, Bibik sudah lama kerja disini ?"

" Sudah Nyah, semenjak dari gadis Bibik sudah mengabdi pada keluarga ini." jawab wanita paruh baya itu, tangannya sibuk mengaduk daging yang ada di dalam kuwali.

"Berati Bibik tau, tentang kisah hidup Mas Rama sebelumnya ? Tanya Yulia, ia berencana menggali informasi masalalu suaminya.

" Jika tentang Tuan Muda Dewangga, Bibik jelas tau Nyah. karna Bibik yang merawat dia sedari bayi. Namun, di saat umur tuan muda menginjak 6 tahun, Tuan Muda di jemput dan di bawa oleh neneknya untuk menetap di luar negeri, dan menembuh pendidikannya disana. Dan pada umur 20 tahun, Den Angga balik lagi kesini, Karna di suruh oleh Ayahnya." Jelas Bik ijah kepada majikannya.

" Lalu bagaimana dengan Ibunya Bik ? "

" Hm, kalau tentang itu, maaf Bibik tidak berani menceritakan Nyah,, sebaiknya Nyonya bisa mencari tau langsung lewat Tuan Rama saja, biar semua lebih jelas." jawab Bibik dengan tersenyum.

" Oh, baik lah Bik. terimakasih sudah mau menjawab pertanyaan saya, dan maaf..jika pertanyaan saya membuat bibik merasa tidak nyaman." Ucap Yulia kepada pembantunya itu

" Sama-sama Nyonya, nyonya boleh bertanya apa-pun pada Bibik. namun, tidak semuanya bibik bisa menjawab, Nyah.. "

" Iya Bik Saya mengerti "

Setelah perbincangan mereka selesai, Yulia pun melanjutkan aktifitasnya. Ia mengupas bawang dan beberapa macam bumbu lainnya.

" Bik, Lebih baik bibik mengerjakan tugas yang lainnya saja, biar masakan ini saya yang kerjakan. " Ucap Yulia

" Baiklah kalau gitu Nya..Bibik permisi mau jemur pakaian dulu." Pamit Bik ijah

" Silahkan Bik." Jawab Yulia

Setelah pembantunya pergi, Yulia kembi melanjutkan pekerjaannya. Dia meniriskan daging lalu memblender perlengkapan bumbu-bumbu. Disaat tengah sibuk dengan pekerjaannya, Tiba-tiba Rama datang menghampiri dan memeluknya dari belakang.

" Sayang.,, Kok kamu yang memasak sih, kan sudah ada Bik Ijah. " Ucap Rama, tangan nakalnya m*remas d*da Yulia. sedangkan B*birnya menyusuri tengkuk istrinya yang ber'aroma Vanila.

" Ih, Mas geli..kalau di lihat Bik Ijah gimana coba,? " Ujar Yulia kepada Rama, yang terlihat masih Asyik dengan perbuatannya.

" Biar saja, Lagian suruh Siapa kamu ninggalin aku sendirian di dalam kamar. " Jawab Rama merajuk sembari menghentikan kegiatannya dan melerai pelukannya.

" Kan aku harus bantu-bantu Bik Ijah Mas. aku bosan kalau gak ada kegiatan. " Ucap Yulia sembari menumis bumbu.

" Hufh..Yasudah, terserah kamu saja. Yang penting kamu nyaman sayang. " Ucap Rama sembari mencium pipi sang istri.

" Hehehe,Terimakasih sayang. " Jawab Yulia, dia gantian mencium Pipi Suaminya.

" Yaudah...Aku mandi dulu ya. Nanti kalau sudah selesai masaknya jangan lupa temuin aku ya sayang."

" Iya mas.."

Rama pun pergi dari dapur, setelah melabuhkan satu kecupan ringan di bibir sang istri. ia berjalan menaiki anak tangga lalu masuk ke dalam kamarnya.

setelah kepergian Rama, Yulia melanjutkan pekerjaannya. Hingga kurang lebih 30 menit, masakan yang ia buat akhirnya selesai juga.

Sedangkan di lantai atas, Rama baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Ia mengambil pakain ganti dari dalam lemari, kemudian segera memakainya. Tak lupa ia juga menyisir rambutnya dan menyemprotkan parfum pada tubuhnya. Setelah selesai, ia berjalan keluar menuruni anak tangga, dan melangkah menuju Sang Istri yang saat ini tengah menata makanan di atas meja .

" Sudah Selesai sayang ? " Tanya Rama sembari duduk pada salah satu kursi yang ada di sana.

" Udah Mas. Ayo kita makan sama-sama. " Ajak Yulia sembari mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk suaminya dan langsung memberikannya.

" Terimakasih sayang. " Ucap Rama, dia bersiap untuk menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

" Sama-sama sayang. " Yulia tersenyum manis. ia memperhatikan sang suami, yang mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya. Yulia ingin mendengar respon tentang masakannya dari sang suami tercinta.

" Wah, rendang buatan kamu ini sangat enak sayang. Aku bisa nambah berkali-kali ini " Ucap Rama setelah memasukkan beberapa sendok nasi beserta lauk pauk ke dalam mulutnya.

" Kamu Serius mas.? Syukurlah kalau rasanya pas di lidah kamu, aku tadi takut kalau rasanya gak sesuai sama selera kamu. Dan terimakasih sudah mau memuji masakan aku. Tapi maaf ya mas, aku hanya bisa masak seperti ini saja. aku belum bisa membuat seperti yang di lestoran-lestoran itu, Yang di hias atau di macem-macemin. Ya kamu kan tau, aku hanyalah wanita dari kampung. " Yulia berucap sembari menundukkan wajahnya dengan sedih.

" Gak perlu di buat seindah dan sebanyak di restoran sayang, kan kita gak jualan. Buat semampu dan sebisa kamu aja. " Jawab Rama, Dia tersenyum lembut ke arah sang istri.

" Terimakasih Mas, Kamu udah mau ngertiin aku. "

" Sama-sama sayang. "

Setelah itu, mereka kembali melanjutkan makan. hingga 20 menit lamanya, makan pun telah selesai.

Yulia merapikan bekas makanannya. namun, Bik Ijah segera datang dan melarangnya.

" Biar saya saja nya, nyonya istirahat saja dulu. " Ucapnya sembari membawa peralatan kotor menuju wastafel.

" Baiklah Bik, terimakasih ya."

Pada Akhirnya, Yulia meninggalkan dapur dan bermaksud untuk ke lantai atas di mana sang suami telah menunggunya. Namun, sebelum dia sempat menaiki anak tangga. Tiba-tiba..

Bab 3

Sebelum Yulia melangkahkan kakinya menuju lantai atas, Tiba-tiba indra pendengarannya menangkap sebuah suara deru mesin mobil yang berhenti tepat di depan rumahnya.

" Siapa ya..? " Batin Yulia.

Dia memutuskan untuk berjalan ke teras depan, untuk melihat siapakah yang datang.

setelah sampai di depan, Yulia terkejut melihat sosok pria yang baru saja turun dari dalam mobilnya.

Seorang Pria berparas tampan kini tengah berdiri dengan kokoh di depan matanya. Bibirnya yang sexi dengan warna sedikit kemerahan, serta rambut yang di biarkan acak-acakan nampak sangat mempesona bagi mata para kaum wanita.

Kaki panjangnya di balut dengan Celana jins hitam ketat, dengan atasan kemeja putih yang lengannya di linting hingga siku. Tiga kancing baju bagian atasnya di biarkan terbuka, Sehingga nampak lah dada bidangnya yang tengah mengintip dari celah-celah kancing bajunya.

" Maaf mau cari siapa ya ? " Tanya Yulia dengan sopan.

Namun sang pemuda tidak menjawab apa-apa, dia justru nyelonong masuk kedalam rumah dan duduk di kursi sofa yang ada di ruang tamu begitu saja.

" Papah, Aku pulang .!!! " Teriak Pemuda itu

Deg..!!

Yulia mematung seketika, dia tidak menyangka jika pemuda yang tak tau sopan santun itu adalah anak tirinya.

" Angga...,, Kamu sudah datang Nak ?" terlihat Rama berjalan menuruni anak tangga dengan senyum lebarnya.

" Ya Pah..! " Jawab pemuda itu singkat.

" Kenapa tidak mengabari Papah kalau kamu akan datang hari ini ? Kan papah bisa menyuruh seseorang untuk menjemputmu di bandara. " Ucap Rama dengan bahagia sembari memeluk sang putra.

" Angga gak mau mengganggu papah. Apa lagi Papah kan masih pengantin baru " Jawab Angga sembari melirik ke arah tangga, yang terdapat seseorang tengah mematung di tempatnya.

Yulia terkejut bukan main setelah mendengan percakapan dari 2 orang pria di depannya. Bagaimana tidak ? Ia mengira bahwa anak suaminya itu hanya seorang anak-anak, tapi ternyata dia sudah salah mengira.

" Eh busyet,, aku kira anak mas rama itu masih kecil, ternyata udah sebesar ini. Dan juga....Tampan. " Ucap Yulia dalam hati, tanpa sadar, dia telah memuji anak tirinya sendiri

" Eh...sayang. Kenapa kok diam disitu ? Kemarilah.." Panggil Rama dengan lembut

" Eh ia mas.." Jawab Yulia, Ia berjalan ke arah sang suami, kemudian duduk di antara keduanya.

" Sayang, ini Angga yang mas ceritakan sama kamu kemarin."

" Angga..ini Mamah Yulia, mulai sekarang beliau adalah ibu kamu. Aku harap kalian bisa lebih dekat lagi dan bisa menyayangi satu sama lain sebagai anak dan ibu." Rama berucap dengan bijak kepada 2 orang yang ada di depannya.

" Hallo Angga, Salam kenal. " Ucap Yulia sembari mengulurkan tangannya.

Sedangkan Angga yang mendengar sapaan dari ibu tirinya, hanya merespon dengan tatapan datar. meskipun ia juga menerima jabatan tangan dari wanita itu, walau hanya sesaat saja.

sedangkan Yulia yang melihat sikap acuh tak acuh dari anak tirinya,hanya bisa menggaruk kepanya yang sama sekali tidak gatal.

" Yaudah mas,, Aku pergi ke dapur dulu ya. mau membuat minuman untuk kalian. karna Bik Ijah sedang pergi untuk belanja kebutuhan dapur." Yulia berucap sembari bangkit dari duduknya.

" Iya sayang..terimakasih ya. " Jawab Rama dengan senyum manisnya. Sedangkan Angga ? dia hanya diam seakan tidak mendengar apa pun.

Setelah Yulia pergi, Angga baru mau membuka suaranya. " Dari mana Papah mendapatkan perempuan seperti itu ? " Tanyanya dengan sinis.

" Apa maksud dari ucapanmu Angga ? Dia adalah perempuan baik dan penuh perhatian, dia juga penyayang. Sangat cocok menjadi istri ayah dan juga ibu kamu. " Jawab Rama dengan tegas. Sedangkan Angga hanya mendengus saja setelah mendengar ucapan dari Ayahnya.

" Sepertinya Dia jauh lebih muda dari Ayah. " Ucap Angga sembari menghembuskan nafas beratnya.

" Tentu saja, Kau kan tau Umur ayah sudah kepala 4. sedangkan dia, bulan ini tepat 27tahun. Namun..dalam sebuah rumah tangga perbedaan umur bukan lah yang utama. Masih banyak hal-hal yang jauh lebih penting dari pada itu nak. " Ucap Rama dengan bijak kepada anaknya. Sedangkan Sang anak hanya merespon dengan acuh sembari mengangkat kedua bahunya.

" Aku mau istirahat dulu yah..kamarku masih tetap yang dulu kan ? Tanya Angga sembari berdiri dari tempat duduknya.

" Loh..gak nungguin mamah kamu yang sedang buatin minuman ? Tanya Rama

" Gak usah Yah.,, Aku lelah sekali," Jawab Angga

" Yaudah.. kalau butuh apa-apa langsung aja cari ke dapur, atau langsung cari Mamah kamu aja. " Ucap Rama dengan tersenyum ke arah sang anak

" Iya pah. yasudah, Angga masuk kamar dulu ya " Ucap Angga sembari berlalu masuk ke kamarnya.

setelah Angga masuk ke dalam kamar, tak lama kemudian Yulia datang membawa sebuah nampan yang berisi 3 gelas jus semangka dan beberapa toples cemilan.

" Loh Mas., Angga Mana ? " Tanya Yulia sembari meletakkan nampan di atas meja

" Dia bilang tadi mau istirahat dulu. Katanya dia kelelahan. " Jawab sang suami, ia meneguk jus semangka itu hingga tersisa setengahnya.

" Terus ini Jusnya dia gimana ya mas. "

" Antar saja ke kamarnya sayang. "

" Tapi aku gak enak lo mas.."

" Gak enak kenapa sih yang..? dia juga anak kamu sekarang. " Jawab Rama dengan tersenyum.

Hufh..

Baiklah Mas.." Yulia menghela nafas, setelah itu dia membawa segelas jus semangka menuju kamar Angga.

Tok..

Tok..

Tok..

Yulia mengetuk pintu kamar anak tirinya namun tidak juga kunjung terbuka.

" Apa dia tidur ya ?" tanyanya dalam hati.

tok..

Tok..

Tok..

 Yulia kembali mengetuk pintunya, namun masih sama, tidak juga ada yang membukanya.

" Ah..iya kayanya dia tidur, yaudah deh aku simpan di kulkas saja. nati juga dia nyari sendiri kalau kehausan." Ucap Yulia dalam hati, Ia kembali melangkah menuju ke arah suaminya.

" Loh.. Kok di bawa balik lagi jus nya sayang. Kenapa ? Tanya Rama dengan raut wajah yang terlihat heran.

" Kayanya Angga sudah tidur deh Mas. Aku ketuk pintunya berkali-kali tapi gak di buka juga. " Jelasnya kepada sang suami.

" Oh...Yaudah.,, kalau gitu taruh aja di kulkas Yang. " Ucap Rama.

" Iya Mas. Aku simpan ini di kulkas dulu ya. " Ujar Yulia.

" Iya sayang, setelah itu kembali kesini lagi ya "

" Iya mas.."

Yulia berjalan menuju kulkas, lalu menyimpan jus itu di dalamnya. setelah itu, dia menutup kembali pintu kulkas. kemudian berjalan kembali ke tampat sang suami yang tengah menatap kearahnya.

" Sayang, Mas harap kamu bisa sabar menyikapi Angga ya ? Anaknya memang dingin dan acuh sama orang yang belum di kenal. Tapi, dia anak yang baik. Mas yakin..lambat laun ia akan menerima kamu dengan senang hati. Tolong, jangan menyerah untuk mendekati dia ya.." Rama berkata sembari memainkan rambut panjang milik sang istri.

" Iya mas, aku ngerti. Aku akan berusaha lebih mendekatinya lagi. " Jawab Yulia sembari memainkan jakun sang suami.

" Sayang, bolehkah sekarang Mas meminta hak mas sebagi suami ? Tanya Rama dengan penuh harap.

Sudah 10 hari lebih sejak pernikahan mereka, mereka belum melakukan malam pertama sama sekali. Apa lagi saat Rama berada di rumah mertuanya. Rumah sang mertua tidak terlalu besar dan masih mengenakan kayu sebagai dinding dan lantainya.

Jadi..jika mereka melakukan malam pertama di sana, pasti rumah itu akan goyang dan semua penghuni rumah itu akan tau dengan aktifitas mereka. itu sebabnya Rama menahan Hasratnya hingga sekarang. Namun, kali ini dia tidak akan menahan hasratnya lagi.

" Tentu saja boleh sayang. kenapa tidak, hem..? tapi tolong lakukan dengan lembut, karena ini kali pertamanya bagiku." Jawab sang istri dengan nada menggoda.

" Terimakasih sayang, Aku akan melakukannya dengan lembut, terimakasih sudah menjaga barang yang paling berharga bagi dirimu untuk diriku " Ucap Rama.

Rama menc*um bib*r lembut nan sexi milik Yulia, kemudian dia menggendong tubuh sang istri ala Bridal Setail, dan membawanya menaiki anak tangga untuk menuju kamar mereka.

sampai di dalam kamar, Rama menghempaskan tubuh sang istri di atas ranjang, kemudian dia membuka pakaian sang istri lalu membuangnya ke sembarang arah.

Yulia yang melihat perbuatan sang suami, dengan cepat mengambil selimut dan menutupi tubuh polosnya. ia sangat malu di perhatikan oleh sang suami dalam keadaan seperti itu.

Meskipun itu adalah kewajibannya dan sudah menjadi hak suaminya, namun..itu adalah pertama kali tubuhnya yang tanpa busana tengah di perhatikan oleh seorang pria.

" Kenapa di tutup sayang ?" Tanya Rama dengan lembut, tangannya terulur menyingkir kan selimut yang tengah menutupi tubuh polos sang istri.

" A-aku malu mas. " Jawab sang istri dengan gugup

" Tak perlu malu sayang, aku ini suamimu. Dan aku sangat menyukai apa pun yang ada pada dirimu ini. " Ucap sang suami sembari menci*m perut istrinya.

Setelah itu, Rama mulai melakukan tugasnya dengan semangat. bahkan dia berkali-kali mendesahkan suaranya. tanpa dia sadari, bahwa saat ini ada seseorang yang mendengar aksi mereka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!