NovelToon NovelToon

Mafia With A Deformed Face

Tragedi

"Tolooong!" teriak seorang wanita yang terjebak di area yang penuh akan kobaran api.

Dengan batuk-batuk dan nafas yang sesak, wanita itu benar-benar tak mampu lagi mencari celah untuk menyelamatkan dirinya.

Sampai saat dirinya hampir kehilangan kesadaran, seorang pria nekat mendekat untuk menyelamatkannya.

"Jessica, bertahanlah sayang!"

Memeluk erat pria ini, "Chello, aku takut!"

Marchello langsung menggendong tubuh kekasihnya yang lemah. Namun baru beberapa langkah, keadaan membuatnya terjebak. Hingga tiba-tiba Marchello terjatuh namun untungnya keadaan Jessica dapat ia amankan.

Memeluk Jessica dan menutupinya dengan kain basah yang ia bawa sebelumnya, Marchello harus menahan panasnya kobaran api yang membakar dirinya sebab kaki Marchello tertimpa puing bangunan dan membuatnya tak bisa bergerak.

Hingga beberapa saat, pertolongan segera datang membantu Marchello dan Jessica langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun yang paling parah dalam hal ini adalah Marchello. Sementara untuk Jessica hanya memiliki beberapa luka yang tak cukup fatal.

Sampai satu minggu berlalu, Marchello masih dirawat di rumah sakit dengan wajah dan beberapa anggota tubuh lainnya yang masih diperban.

Melihat wanita yang ia cintai memasuki ruangan rawatnya, Marchello tersenyum dan senang karena kekasihnya baik-baik saja.

Jessica menatap nanar pada kondisi pria yang hanya bisa terbaring "Bagaimana kabarmu?" tanya Jessica.

"Baik. Aku sangat senang. Senang karena kau baik-baik saja." Jawab Marchello dengan tersenyum.

"Dokter mengatakan kalau luka yang kau alami cukup parah. Kau juga mengalami cedera di kaki dan tulang belakangmu." ucap Jessica dengan wajahnya yang sendu.

"Tak apa. Asal kau selamat, aku tak apa menerima semua ini. Apa lukamu sendiri sudah sembuh?"

Jessica mengangguk "Ya. Pada dasarnya aku hanya mengalami luka kecil dan bekasnya akan cepat hilang. Berbeda dengan dirimu yang berkemungkinan besar akan mengubah keadaanmu begitu drastis." jelas Jessica.

Marchello menggenggam tangan Jessica "Tak apa. Mungkin fisikku yang berubah tapi cintaku tidak." ucap Marchello yang membuat Jessica tersenyum kecil.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

3 minggu berlalu, perban di wajah Marchello sudah bisa dibuka. Dan jelas, Jessica benar-benar terkejut melihat banyak bekas luka yang cukup menghilangkan identias dari pria itu.

Bekas seperti parut, juga warna hitam dan kulit yang mengeriput justru membuat Marchello tetap tenang menerimanya. Sementara Jessica, justru menangis melihat hal itu.

"Ini pasti sangat sakit." ucap Jessica, dengan terisak.

"Jangan menangis! Yang terpenting kau aman. Aku tak masalah dan jangan pikirkan keadaanku! Ayo, tersenyumlah!" balas Marchello dengan lembut sembari tersenyum pada Jessica yang masih menangisi keadaannya.

Sampai beberapa hari berikutnya, Marchello yang belum mampu duduk ini terkejut melihat kedatangan Jessica bersama dengan pria yang begitu asing baginya.

"Jes, kau datang bersama siapa? Apa dia masih keluargamu?" tanya Marchello dan Jessica hanya menggeleng menjawabnya.

"Aku kesini untuk pamit." sontak mata Marchello menatap intens setelah mendengar ucapan Jessica.

"Maksudmu apa Jes?" tanya Marchello bingung.

"Aku ingin mengakhiri hubungan kita."

Deg!

Detak jantung Marchello serasa berhenti berdetak mendengar jawaban Jessica yang mengejutkan.

"Tunggu dulu Jessica! Kalau memang ada masalah atau aku ada salah padamu, mari kita selesaikan baik-baik. Perpisahan bukanlah pilihan yang tepat.

"Aku sangat mencintaimu dan aku tak ingin kehilanganmu. Hubungan kita sudah lama terjalin dan bukankah rencana pernikahan kita hanya tinggal menunggu aku sembuh?" ucap lembut Marchello dengan mencoba meraih tangan Jessica, namun Jessica langsung menghindar.

"Aku tak mau menikah denganmu Marchello dan lupakan semua rancangan mimpi kita!" balas Jessica yang membuat mata Marchello berkaca-kaca.

"Tapi kenapa Jes? Kenapa kau tiba-tiba begini? Bukankah kita saling mencintai?" Marchello benar-benar tak menyangka akan perubahan wanita yang selama ini menjadi acuannya untuk terus semangat.

"Aku tak mau bersamamu lagi Chello. Aku malu memiliki pasangan yang buruk rupa sepertimu." Jawaban Jessica benar-benar menyakitkan hati Marchello.

"Tapi aku begini demi menyelamatkanmu Jessica." ucapnya dengan penuh penekanan.

Jessica menggandeng mesra pria di sebelahnya “Terima kasih sebelumnya, tapi aku sudah memiliki pria lain Chello. Selamat tinggal!" Jessica pun berlalu begitu saja dan membuat luka begitu membekas di hati Marchello.

Marah, benci dan juga dendam jelas sangat dirasakan Marchello. Namun keadaannya yang lemah hanya bisa membuat dirinya pasrah menerima semua ini.

Ia tak menyangka bahwa wanitanya pergi hanya karena keadaan fisiknya yang tak lagi sempurna. Padahal semua ini juga demi menyelamatkannya dari bahaya, namun kini Marchello paham bahwa tak semua orang memiliki hati setelah kita memberikan pengorbanan besar. Bahkan orang yang kita percaya dan dekat sekali pun bisa dengan tega meninggalkan kita hanya karena kekurangan yang sekarang menimpa.

Pertemuan

Beberapa bulan berlalu, Marchello sudah cukup mampu berjalan lebih kuat. Meski tak ada lagi wanita penyemangat baginya, namun Marchello bertekad untuk bangkit.

Namun baru beberapa langkah berjalan di Koridor rumah sakit, Marchello terkejut kala beberapa orang pria berseragam hitam menghampirinya.

"Selamat siang Tuan Marchello!" sapa salah satu dari pria ini.

"Iya, kalian ini siapa dan bagaimana anda mengenal saya?" tanya Marchello dengan bingung.

"Perkenalkan, nama saya Lucas. Kami kemari karena diminta oleh Tuan Vincent untuk menjemput anda." Jawab pria bernama Lucas dengan begitu sopan.

"Tuan Vincent? Siapa dia? Aku tak mengenalnya dan kenapa aku harus dijemput karena perintahnya?" tanya Marchello dengan begitu bingung.

“Karena anda adalah cucunya, Tuan Marchello.” Sontak mata Marchello membulat akan jawaban dari Lucas.

Lucas menunjukkan sebuah kertas pada Marchello, “Kami melakukan tes DNA secara diam-diam selama beberapa hari ini dan anda terbukti sebagai cucu Tuan Vincent yang selama ini dicari. Silahkan Tuan lihat!”

Marchello mencermati setiap tulisan dalam kertas ini dan ia benar-benar terkejut kala fakta menunjukkan bahwa ia adalah keturunan dari keluarga yang sangat-sangat berada dibanding keadaan yang dijalaninya selama ini.

“Untuk lebih jelasnya, mari ikut kami dan anda akan paham semuanya. Mari Tuan, kursi roda anda sudah disiapkan!” ucap Lucas dengan mendekatkan kursi roda pada Marchello.

“Tak apa. Aku bisa berjalan. Aku tak butuh kursi roda,” balas Marchello.

“Maaf Tuan, tapi ini perintah dari Tuan Vincent atau kami akan mendapatkan hukuman darinya. Kami diwajibkan menjaga keamanan anda dan tentunya kaki anda belum benar-benar pulih sepenuhnya. Ada baiknya anda menggunakan kursi roda ini supaya lebih cepat juga kami mempertemukan anda dengan keluarga anda yang asli.” Jelas Lucas dengan tersenyum.

Marchello menghela nafas panjang, “Baiklah, ayo!” ucap Marchello dengan setuju.

Sesampainya di bangunan megah nan mewah ini, mata Marchello baru kali ini melihat hunian sebesar ini. Bahkan kini Marchello justru telah menginjakkan kakinya di wilayah elit ini.

“Mari masuk Tuan! Tuan Vincent sudah menunggu anda.” Ajak Lucas.

“Haruskah aku melepaskan alas kakiku? Aku takut lantainya kotor.” Ucapan Marchello membuat Lucas tersenyum.

“Tak perlu Tuan. Justru kotornya alas kaki dari anda adalah hal yang sangat dinantikan di keluarga ini. Lagi pula, banyak pelayan yang bisa membersihkannya jika pun kotor. Anda tak perlu khawatir.” Jelas Lucas yang diangguki oleh Marchello.

sesampainya di ruangan yang tak kalah mewah dibanding ruangan-ruangan yang telah ia lewati, seorang pria yang sudah tak lagi muda menatap Marchello dengan tersenyum haru. Marchello meyakini kalau pria inilah yang bernama Vincent.

Vincent merentangkan kedua tangannya sembari berjalan menghampiri Marchello “Akhirnya kau kembali setelah sekian lama grandpa mencari dan menunggumu. Grandpa sangat bahagia.” Ucap Vincent dengan memeluk Marchello sembari terisak.

“Grandpa?” Vincent tersenyum menatap pria yang masih bingung ini.

“Duduklah dan akan grandpa ceritakan semuanya!” ucap lembut Vincent yang diangguki oleh Marchello.

Dan Tuan Vincent pun mulai menceritakan apa yang menyebabkan mereka berpisah selama bertahun-tahun. Sebuah insiden yang terjadi hingga mengakibatkan meninggalnya kedua orang tau Marchello.

Insiden yang diakibatkan oleh musuh Tuan Vincent, yang ingin menghabisi seluruh keturannya. Sebab itulah mengapa Marchello bisa berpisah dari keluarganya dan tidak tahu menahu tentang kedua orang tuanya.

Permulaan

7 tahun kemudian, Marchello yang telah berumur 32 tahun ini diangkat menjadi penerus dari banyaknya saham sekaligus pemimpin perusahaan terbesar dari keluarga Vincent.

Bertahun-tahun bersama kakeknya, Marchello telah banyak belajar dengan begitu cepat. Bahkan bukan hanya bisnis bersih dari keluarga Vincent yang telah Marchello kuasai, melainkan Marchello juga mampu menggunakan banyak senjata dan ilmu bela diri yang mumpuni dikala aktivitas yang melibatkan banyak organisasi rahasia.

Hanya saja, Marchello tak pernah menunjukkan wajahnya dan ia selalu menggunakan topeng atau pun masker untuk menutup wajahnya. Beberapa orang yang sebelumnya mengenal Marchello dan mengetahui soal musibah yang dialaminya, hal itu booming dan membuat semua orang berasumsi bahwa Marchello menutup wajahnya karena malu akan wajahnya yang rusak akibat kebakaran kala itu.

Namun meski begitu, tentu tak ada yang berani menghujatnya. Karena salah ucapan sedikit, keluarga Vincent bisa memecah belah tubuh pemilik sumber suara buruk itu tanpa belas kasih.

Di tempat lain sebuah pesta sedang di gelar Jessica bersama pria yang masih menjadi kekasihnya, tatapan Jessica tertuju pada sosok yang tak asing baginya.

“Jangan katakan kalau kau adalah Marchello!” ucapan Jessica mengejutkan pria yang tengah menikmati minuman ini.

Marchello menatap datar wanita itu, “Kalau iya, kau mau apa?” balas Marchello yang membuat Jessica benar-benar terkejut.

Jessica tertawa, “Suara yang lama sekali tak kudengar. Akhirnya kita bertemu lagi Chello. Bagaimana hidupmu sekarang? Apa kau sedang mengemis disini?” Jessica benar-benar tak tahu akan siapa sebenarnya Marchello selama ini dan ia benar-benar sangat mengejek posisi Marchello disini.

“Dimana priamu yang waktu itu? Kenapa dia membiarkanmu liar?” tanya Marchello.

“Kekasihku sedang mengobrol disana bersama para kliennya.” Jawab Jessica dengan menunjuk ke arah sekumpulan pria.

“Kekasih? Sejak saat itu kalian masih menjalin hubungan sebagai kekasih? Kukira kalian sudah menikah.” Ucap Marchello dengan tertawa kecil.

Jessica tersenyum santai, “Pernikahan tidak cukup penting bagiku. Jika dia bisa mencukupi kebutuhanku, tak perlu menikah pun kami sudah bahagia. Dia bahkan memberikan daddyku posisi yang tinggi di perusahaannya. Tidak sepertimu yang hanya bisa memberiku uang recehan.” Marchello hanya bisa menahan tawa dibalik masker yang menutupi ekspresinya ini.

“Keputusan yang bijak karena aku meninggalkanmu. Aku benar kan wahai mantan?” tanya Jessica yang diangguki saja oleh Marchello.

“Ya, sangat-sangat tepat. Semoga posisi priamu sebagai pembohong selalu sukses. Aku juga ingin berterima kasih sedikit padamu. Karena kalau bukan karenamu, aku tak mungkin sampai seperti ini.

“Kalau kau mengira aku mengemis disini, itu benar. Mereka membiarkanku mengambil apa pun yang ada disini. Jadi ikutlah nikmati pestanya karena aku sudah kenyang disini!”

Marchello langsung berlalu begitu saja meninggalkan Jessica yang masih terpaku akan ucapannya.

Melihat arah kepergian Marchello, Jessica cukup terkejut karena orang-orang begitu sopan padanya.

“Semua menunduk saat Chello melewati mereka. Sebenarnya siapa Chello dan kenapa ia sepertinya sangat disegani?” gumam Jessica dengan penasaran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Marchello memasuki ruangan Lucas, Marchello menyerahkan sebuah foto Lucas.

"Selidiki dia!" titah Marchello.

"Wanita ini bukankah mantan anda? Dan bukankah wanita ini ada di pesta kemarin dan sempat mengobrol dengan anda?" tanya Lucas.

"Ya. Tapi yang kutahu ayahnya sudah meninggal selama ini. Coba cari tahu keluarga barunya dan semua tentangnya!"

Lucas pun langsung mengangguk dan dengan cepat langsung melacak informasi soal wanita yang ada di foto tersebut.

Beberapa saat kemudian, Lucas berhasil menemukan semua informasinya.

"Namanya Jessica dan ibunya memang menikah sekitar 10 tahun yang lalu dengan seorang duda yang juga memiliki seorang anak perempuan. Ayahnya kini bekerja di salah satu perusahaan cabang milik keluarga Vincent

“Untuk kekasih Jessica, namanya Luky dan dia bekerja sebagai CFO di perusahaan Gem Light atau yang biasa masyarakat kenal sebagai Perusahaan GL Vincent.” Jelas Lucas.

Marchello menyeringaikan senyumnya, “Sudah kuduga kalau kekasihnya adalah pembohong.” Ucap Marchello dengan menahan tawa, mengingat angkuhnya ucapan Jessica.

“Ada lagi yang ingin anda ketahui Tuan?” tanya Lucas yang langsung dibalas gelengan oleh Marchello.

“Sudah cukup. Lanjutkan saja pekerjaanmu!” jawab Marchello kemudian langsung berlalu dari ruangan Lucas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!