NovelToon NovelToon

I Love You Queen

Prolog

Seorang gadis kecil berusia 5 tahun dengan rambut panjang bergelombang tidak bisa berhenti tersenyum lebar ketika melihat sosok seorang anak laki-laki berkacamata yang berusia 10 tahun yang sedang menikmati es krim di sampingnya.

Sadar diperhatikan, anak laki-laki berkacamata itu tersenyum padanya,

"Apa yang kamu lihat dariku, Queen?" tanya si anak laki-laki itu sambil menjilat es krimnya.

Anak perempuan itu alias Queen menggeleng sambil tersenyum,

"Aku hanya suka melihatmu, Ryu...," Ungkap Queen dengan senyum lebarnya.

Wajah anak laki-laki berkacamata itu yang bernama Ryu langsung memerah,

"Kamu manis sekali, Queen saat bilang begitu...," Kata Ryu lalu langsung menghabiskan es krimnya.

Raut wajah Queen langsung berubah, Ia mengernyitkan dahi,

"Ryu, apa Ryu suka Queen?" Tanyanya penuh harap.

Ryu tersenyum lebar,

"Ya. Aku menyukaimu, Queen." Jawab Ryu sambil tersenyum.

Senyum Queen langsung mengembang,

"Kalau begitu, ketika kita besar nanti, Ryu mau,kan menikah dengan Queen?"

Ryu mengernyitkan dahi, ia bingung harus jawab apa,

"uhm.., menikah itu.., apa, Queen?" tanya Ryu.

"entahlah.., kata Mama, menikah itu hidup bersama. Seperti orang tua kita." jelas Queen.

"wah.., kamu pintar sekali, Queen..,"

"hehe.., siapa dulu, Queen...," kata Queen menyombong.

"oh,iya, Ryu, jadi menurut Ryu, apa Ryu mau menikah dengan Queen kalau sudah besar nanti?" tanya Queen lagi.

"Uhm.., itu__,"

"RYU !! KAMU DIMANA ?? KITA SUDAH HARUS PERGI !" Terdengar suara ibunya yang kini muncul di hadapan mereka berdua.

Ryu langsung beranjak dari tempat duduknya,

"Ah, Queen, sepertinya aku harus segera pergi, kalau tidak aku akan ketinggalan pesawat." Kata Ryu.

Queen langsung memasang wajah sedih.

Yura, Ibunya Ryu langsung mendekati Queen dan membelai rambutnya lembut,

"Queen.., maaf,ya.., Kakak Ryu harus pergi dulu. Di liburan berikutnya kami akan ke sini lagi. Pasti kamu sangat sedih,ya?" Kata Yura sambil memeluk Queen. Queen menatap Ryu kecewa, tetapi Ryu malah memberikannya senyuman.

"Senyummu manis, Queen..," kata Yura sambil mencubit pipi gembul Queen.

Dari belakang mereka datang, Rin, ibunya Queen, Ia segera menghampiri putrinya dan menggendongnya,

"Ayo, say goodbye pada Yura Aunty dan Ryu...," Bujuk Rin.

Queen masih cemberut dan hanya melambaikan tangannya.

"Daah.., sayonara...," Kata Yura sambil menggandeng Ryu dan mereka pun akhirnya pergi.

*

10 Tahun kemudian,

"Sampai akhirnya Ryu tidak pernah ke sini lagi sejak saat itu...," Kata Queen bicara sendiri sambil memandangi langit-langit kamarnya.

"Kakak Ryu..., Padahal kamu belum jawab pertanyaanku waktu itu..., Kira-kira jika kita bertemu sekarang atau ketika aku dewasa, mungkinkah kamu akan berkata ya ?" Gumam Queen.

Ting !

Tiba-tiba ada notifikasi masuk di ponselnya,

"ya ampun, notifikasi apa sebanyak ini?" Katanya saat mendapati Group Barbar, group chattingnya dengan sahabat-sahabatnya,

Bi 🤩🤩: Hello guys !! Ada kabar gembira, nih !!

Liza : Lu ngapa, deh, Bi ? malam-malam ribut?

Bi 🤩 🤩 : Sera katanya balik Sabtu ini dari Shanghai...,

Queen : Wah ? Seriously ? OMG !!! Udah kangen gue !!

Cotton candy : Alhamdulillah..., akhirnya ibu periku kembali

Liza : Yah, nih anak @Cotton candy gak bisa kita bully lagi dong

Cotton candy : Woy, kamu sembarangan, ya Liza !!😤😤

Bi 🤩 🤩 : Utututu..., ciee, ngambek @Cotton candy

Queen : eh, kasian dong my Cotton candy @Cotton candy jangan dibully lagi 🤗🤗

Cotton candy : untung aku sayang sama kalian semua 😤😤

Liza : Ciee.., masih ngambek.

Queen : Udah, udah.., masukin Napa nomor barunya Sera ke sini.

Cotton candy : Dia belum punya nomor Indo 😔

Liza : Eh, guys, Kalo Sera balik, berarti dia balik sama abangnya,ya?

Queen : emang kenapa kalo ada abangnya?

Cotton candy : Oh,iya ! Kalau Grizz ada di sini, berarti otomatis Ryu juga ke sini, gak sih?

Liza : Nah !! Itu maksud gue !

Glek !

Queen menelan ludahnya.

"mu,mungkinkah aku akan mendapatkan jawabannya Sabtu depan?" Gumam Queen.

.

.

.

Mohon komentarnya ya..., menurut kalian gimana ?

Bagian 1

Queen berjalan sendirian ke halte yang tidak jauh dari sekolahnya. Hari ini sahabatnya, Sera baru saja kembali dari Shanghai, China dan ia akan di jemput di sana oleh sahabat-sahabatnya. Kata mereka di halte jalannya lebih mudah karena tidak harus masuk ke dalam sekolah dan memarkir.

"Dasar, punya temen kok medit banget,ya?" Gerutu Queen.

Tin!

Tin!

Tin !

Queen mendengus kesal mendengar suara klakson motor itu. Ia hapal betul suara klakson motor siapa itu.

"Queen.., pulang bareng yok !!" Kini laki-laki itu mulai mengeluarkan suaranya.

Queen tidak mau menggubrisnya. Sudah hampir satu semester lelaki ini mengejar-ngejarnya. Namanya Galang, kakak kelasnya. Seingat Queen, ia tidak pernah bersikap manis pada seorang Galang. Galang bisa mengenalnya hanya karena Queen pernah memukul wajahnya sampai biru karena membully Jonas, teman sekelasnya yang langganan jadi bulan-bulanan seorang Galang.

"My Queen...," Galang memperlambat motornya.

Queen akhirnya berhenti, Galang juga langsung menghentikan motornya,

"Udah mau dianterin sama gue,ya?" Tanya Galang percaya diri.

Queen memutar tubuhnya dan menatap Galang tajam,

"Maaf,ya kakak Galang, bisa,kan kakak gak usah deketin saya lagi ???" Kata Queen menahan rasa kesalnya.

"Gak bisa, tuh." Kata Galang keras kepala.

"Udah berapa kali gue bilang, gue gak suka sama elu !!" Ungkap Queen yang akhirnya tidak bisa menahan diri.

Galang memang sudah berkali-kali menyatakan perasaannya pada Queen dan Queen selalu menolaknya.

Tin !

Tin !

Belum sempat Galang menimpalinya, Tiba-tiba di belakangnya ada sebuah city car yang mengklaksonnya, mereka berdua menoleh lalu keluar seorang laki-laki berkulit putih seputih salju dan berambut coklat mahoni turun dari mobil itu, tak lupa ia tersenyum manis pada Queen dan Galang,

"Hallo Queen..., Kita, jadi,kan hari ini?" Tanyanya tanpa memedulikan keberadaan Galang.

Galang memicingkan matanya,

"Lu siapa, woy?" Tanya Galang tak terima. Tuan putrinya seolah mau diculik di hadapannya.

Lelaki itu menoleh ke arah Galang sambil tersenyum,

"Kamu siapa?" Tanyanya dengan senyum bahagianya, hal itu membuat Galang semakin kesal.

Queen mengernyitkan dahi, ia merasa akan terjadi sesuatu.

Galang langsung menarik kerah baju lelaki itu,

"Gue yang harusnya nanya ! Lu siapa ??? Mau ngapain sama cewek gue ??!!" Ujar Galang sarkas.

"What ??!!! Cewek lu, ewh !!" Kata Queen reflek sambil memutar bola matanya,

Lelaki itu hanya melirik ke arah Queen,

"Pft..," ia mau tertawa, tapi momennya tidak pas.

"Ngapain lu ketawa??? Lu ngeledek gue?" Tanya Galang lalu melayangkan tinjunya,

"Hap !" Kata lelaki itu menangkap dan menahan tinju Galang. Galang tertegun,

"UPS ! Sorry, gak jadi nonjok...," Kata lelaki itu memasang wajah sedih. Hal itu malah membuat Galang semakin panas,

"Dasar sialan !!! Lu siapa, hah??!!!" Tanya Galang.

"Dia cowok gue !!!" Kata Queen membungkam seorang Galang. Lelaki itu terbelalak kaget.

"Cowok?" Kata Galang dan lelaki itu bersamaan. Galang langsung menoleh ke arah lelaki itu karena ikut-ikutan kaget.

"Sayang..., Kamu jahat, ih.., sama aku...," Kata Queen sok manja lalu menarik lengan lelaki itu dan memeluk pinggangnya.

"Queen__," lelaki itu menahan sakit karena cubitan Queen di pinggangnya.

"Uhm.., i,iya, aku cowoknya, kamu.., kamu jangan ngaku-ngaku !!!" Katanya agak kikuk.

Galang mengernyitkan dahi curiga,

"Sejak kapan?" Tanyanya.

"Kemarin!" Kata mereka bersamaan. Jawaban mereka sama, Galang jadi tidak punya alasan untuk curiga.

"Ehm, aku mau berkencan dengannya, jadi please, minggir !" Kata lelaki itu lalu membawa Queen bersamanya ke dalam mobil.

Galang hanya bisa terpaku bingung sambil memandang kepergian pujaan hatinya, Queen.

"Gue yakin, pasti lu bohong, Queen...," Gumam Galang lalu pergi dengan motornya.

*

"Bwahahahaha....," Bianca dan Liza tertawa terbahak-bahak karena mereka menyaksikan kekonyolan dua sahabatnya dari dalam mobil.

"Idiihh.., Mau aja lu jadi ceweknya Awan..., Hahaha....," Ledek Liza.

"Yah, mau gimana lagi, supaya tuh cowok berhenti ngejar-ngejar gue." Kata Queen sambil sibuk mendadani wajahnya, Ia memang selalu mempertahankan penampilan cantiknya.

"Sorry, ya Wan.., bukannya apa, cuman gak banget kalo jadi cewek lu...," Kata Liza lagi yang berusaha menahan tawa.

"Terserah dah, kalian mau ngomong apa. Aku mah terima aja." Kata Awan cuek. Diperlakukan seperti ini sudah biasa baginya, anehnya ia tetap mau berteman dengan mereka. Ia sekarang sedang sibuk dengan layar ponselnya.

"Lu ngapain, dah, Wan?" Tanya Liza.

"Yailah.., kayak gak tau aja, lu.., paling juga lagi streaming serial India." Kata Bianca.

"Ih, seru tau, ini..., ceritanya bisa bikin Hatiku tersayat-sayat...," Kata Awan.

"Pft..," pak Sopir di sampingnya menahan tawa,

"Pak, kalo mo ketawa, ketawa aja !" Kata Bianca.

"Ck, dasar, ya kalian, membully aku terus." Kata Awan kesal.

"Mami Queen.., kasian, tuh anaknya, mewek..," ledek Liza.

"Utututu.., Awan sayang..., my Cotton Candy, Jangan sedih, ya.., ada Mami di sini...," Kata Queen ikutan meledeknya sambil menyebut julukan Awan, lalu ia kembali memoles wajahnya.

"Bwahahaha....," Tawa Liza dan Bianca puas.

"Ah, kamu sama aja Queen. Udah, deh.., mending diam aja !" Kata Awan jengkel.

"Eh, eh.., ini bener,kan rumahnya Sera?" Tanya Bianca saat sadar kemana mobil mereka pergi.

"Iya, nih udah sesuai map dari share-loc yang dia kasih." Kata Awan memeriksa map yang ditelusuri mobilnya.

"Unch..., Kangen deh sama Sera...," Kata Liza.

"Akhirnya ibu periku yang satu itu pulang, kalian kakak-kakak tiriku pasti akan dikutuk!" Kata Awan lagi penuh dendam.

"Ih, sumpah, drama banget..," komentar Queen sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Eh, udah sampe..," Kata Bianca.

Mobil lalu berhenti,

"Yuk, say ! Capcus !" Kata Queen.

*

Mereka memasuki rumah mewah tersebut. Katanya ini rumah turun-temurun keluarga Antara, nama keluarga Sera selama 5 Generasi.

"Kayaknya abis direnovasi, deh.., agak berubah sedikit interiornya...," Komen Liza.

Bug !

Tiba-tiba Queen yang berjalan paling depan menabrak seseorang,

"Eh, sorry..., Queen ??" Tanya orang itu kaget.

Queen langsung mengangkat kepalanya dan melihat siapa orang yang barusan ia tabrak,

"Ryu ??? Mu,mungkinkah aku bermimpi sekarang?" katanya dalam hati.

Bagian 2

Satu Minggu Sebelumnya,

Kacamata Rin miring, Kopi di samping laptopnya juga sudah habis. Mungkin sekarang kantung matanya juga membesar,

"ya ampun.., pasti aku akan terlihat jelek di depan Iskandar...," gumamnya.

"send !" katanya yang baru saja mengirim tulisannya ke situs media online.

"akhirnya selesai ! Saatnya menjadi cantik lagi !!!" katanya. Memang sejak resign dari sebuah redaksi, ia lebih memilih jadi penulis situs media online karena lebih bisa meluangkan waktu untuk anak-anaknya.

Ting !

Baru saja ia mau mematikan laptopnya, tiba-tiba ada pesan masuk di WhatsAppnya yang terhubung ke laptopnya. Rin mengernyitkan dahi karena mendapat pesan dari nomor yang tidak dikenal,

"Mama Rin, ini Ryu...," kata Rin membaca pesan itu.

"Anak ini dasar.., sudah lama, ya...," kata Rin sambil terkekeh.

"tapi, Kenapa dia menghubungiku?" gumam Rin lagi.

Ting !

Tiba-tiba pesan dari nomor yang sama masuk. Rin membacanya lagi. Matanya langsung terbelalak,

"ah.., Jika dihitung-hitung, berarti Ryu usianya sudah dua puluh tahun,ya...," gumam Rin.

"hemm.., Kira-kira Iskandar akan mengizinkannya, gak,ya?" Kata Rin setelah membaca pesan berikutnya.

*

*

*

Bug !

Tiba-tiba Queen yang berjalan paling depan menabrak seseorang,

"Eh, sorry..., Queen ??" Tanya orang itu kaget.

Queen mengangkat kepalanya untuk mengetahui siapa orang yang ia tabrak. Seorang laki-laki tinggi, berkulit kuning langsat, rambut bergaya Harajuku dan berkacamata dengan frame penuh berwarna hitam kini menatapnya,

"Ryu...," Sosok Ryu masih sangat ia ingat, meskipun Ryu yang berdiri di hadapannya sudah dewasa,

"mu,mungkinkah ini mimpi?" batinnya.

"Ryu ?!!!" Kata Awan excited yang juga menyadari siapa laki-laki yang ditabrak oleh Queen.

"Hai, Awan...," Sapa Ryu ramah sambil melambaikan tangannya.

Queen mengerjap-ngerjapkan matanya,

"jadi, di depanku ini adalah Ryu sungguhan ?" gumam Queen dalam hati.

Ryu kini menatapnya khawatir,

"Kamu baik-baik aja, Queen?" Tanya Ryu sambil memegang kedua pundak Queen dan memandangnya.

"Uhm.., i, iya_," kata Queen gugup.

"Ryu !!! Kangen banget sama kakak Ryu !!!" Kata Liza dan Bianca heboh. Queen yang tadi tepat ada di depan Ryu langsung digeser oleh Liza dan Bianca.

Queen mendengus kesal, padahal kedua temannya ini sangat tahu betapa sukanya Queen pada Ryu, tapi malah seenaknya begini.

"Aku juga merindukan kalian semua...," Kata Ryu dengan senyum khasnya.

"Kamu bilang, kamu ke Jakarta besok. Kok udah ada di sini?" Tanya Liza berbinar-binar.

"Kok Liza udah tahu duluan, sih?" Tanya Queen dalam hati.

"Uhm.., memang rencananya aku akan ke sini hari ini. Aku sangat senang bisa bertemu kalian di sini, padahal aku hanya ingin bertemu Adlan." Kata Ryu. Adlan adalah kakak laki-laki Sera yang memang cukup dekat dengan Ryu.

"Apakah Ryu-sensei akan menghabiskan liburan di sini lagi?" Tanya Bianca yang merupakan penggemar Ryu. Selama di Jepang, Ryu sudah mempublikasikan beberapa karya komiknya di situs komik online, bahkan beberapa komiknya juga sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa.

"Iya.., aku juga ingin menghabiskan liburanku bersama kalian...," Kata Ryu lalu matanya mencari keberadaan Queen yang sedang cemberut,

"Bersama kamu juga, Queen." Kata Ryu yang langsung bisa menghapus kesedihan Queen. Wajahnya langsung berubah sumringah.

"Ehm !" Tiba-tiba mereka dikagetkan oleh sebuah deheman. Mata mereka semua terbelalak ketika tahu siapa yang datang.

"Sera !!!" Seru Queen, Liza, Bianca, dan Awan heboh dan langsung memeluk Sera, sedangkan Ryu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan mendekati mereka berlima.

Awan memeluk Sera erat,

"Unch..., Ibu periku...," Kata Awan melepas rindu. Sera menepuk-nepuk punggung Awan pelan,

"Ya ampun, lihat, nih.., siapa yang bikin nangis my Cotton candy?" Tanya Sera. Dari dulu saat Awan dibully oleh ketiga temannya, Sera-lah yang selalu membelanya.

"Dia sendiri yang bikin perkara. Ngaku-ngaku jadi cowoknya Queen." Lapor Bianca.

"Hah?" Sera melepas pelukannya,

"Kamu.., kamu jadi cowoknya Queen?" Tanya Sera.

"Kalian pacaran sekarang?" Tanya Ryu yang ternyata masih di sana.

Queen langsung panik,

"Enggak ! Itu.., itu gimmick. Soalnya ada cowok yang ngejar-ngejar aku terus. Aku,tuh padahal gak suka sama dia." Kata Queen buru-buru.

"Oh..," Ryu tersenyum mendengarnya. Hal itu tak luput dari pandangan Queen.

"Dia yang buat gossip, tuh.., huhu...," Kata Awan manja lalu memeluk Sera lagi.

"Queen.., berhentilah membully-nya. Kasihan dia.., lihat, wajah manisnya jadi pahit karena sedih...," Kata Sera.

"Tuh, dengerin !" Kata Awan lalu tersenyum licik singkat dan kembali memelas.

"Idiih.., dasar devil, lu, Wan ! Jangan percaya sama dia, Sera !" Kata Liza yang melihat senyum licik Awan.

"Hey.., sudah-sudah.., lebih baik kalian temui dulu my Mom and Dad. Kalian harus menyapanya,kan?" Kata Sera.

"Oh,iya ! Kamu benar!" Kata Queen.

"Ayo, mereka ada di ruang tengah." Kata Sera, Awan yang tadi memeluk Sera kini menggandeng tangannya.

Mereka semua lalu pergi ke ruang tengah untuk menemui orang tua Sera.

Ryu yang berada paling belakang tidak bisa melepas pandangannya pada Queen,

"maukah Ryu menikah denganku kalau kita besar nanti?"

Pertanyaan itu terngiang jelas di benak Ryu. Ryu tersenyum,

"aku masih seminggu di sini. Soal pertanyaan itu, nanti saja di jawabnya." gumamnya lalu mengikuti mereka berlima.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!