NovelToon NovelToon

Long Journey

PENGENALAN TOKOH DSB

Pengenalan tokoh ini dibuat untuk mengenalkan dan memudahkan reka visualisasi yang dibuat oleh author, novel ini berlatar 2D, setiap karakter memiliki ciri khas dan latar belakang kisahnya masing-masing, jika pun ada yang tidak termasuk kedalam list pengenalan tokoh meski nama nya sudah disebut kedalam cerita novel. Itu berarti tokoh tersebut bukanlah Main Characters atau deskripsi nya belum memenuhi syarat pengenalan.

...****************...

^^^Long Journey juga merilis musik pribadi di YT khusus untuk novel yang diterbitkan di NovelToon dengan kata kunci "LONG JOURNEY novel song" musik yang di upload menggunakan bahasa Jepang dengan tujuan pembaca bisa merasakan isi cerita novel baik secara visual, maupun secara audio.^^^

...****************...

Cerita di dalam novel ini adalah karya orisinil, dan juga melibatkan nama-nama tokoh mitologi/legenda yang ada di dunia nyata, berkisah pada latar era yang sedikit bercampur di abad SM, Tokoh utama adalah orang yang bermigrasi ke dimensi dunia lain, yang tidak disebutkan jelas kapan dan zaman apa tempat ia berpindah.

...****************...

Author berusaha memberi kesan maksimal untuk para pembaca LONG JOURNEY, kesalahan dalam penulisan mungkin saja terjadi, mohon untuk memberi kritik positif untuk perkembangan penulisan demi kenyamanan pembaca dalam mendalami isi cerita yang di sajikan.

...****************...

Karakter yang memiliki latar khusus akan diberi episode diluar nomor, episode itu akan diberi kode OSC Own Story Chapter. nantinya akan menjadi referensi pembaca mengenai pendalaman individu karakter atau latar yang tidak dijelaskan didalam episode.

...****************...

Terimakasih untuk para pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk LONG JOURNEY, sebagai Author, merasa senang jika pembaca terjun masuk kedalam cerita yang saya tulis, dan jika pembaca merasa kurang memahami konteks dari novel, mohon untuk memberi kritik positif, segala kritik dan komentar yang positif akan membangun Author untuk terus berkembang.

...****************...

Semua penulisan akan ada revisi yang terus berkelanjutan, bermaksud untuk membenarkan ejaan yang salah dan menyederhanakan kalimat agar mudah diterima oleh pembaca.

Cerita di dalam novel ini hanyalah fiksi, jika ada kesamaan dalam latar maupun tokoh, sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung beberapa pihak manapun yang terkait, beberapa latar dan tokoh mungkin saja memiliki kesamaan secara nama dan tempat, namun kembali lagi ditegaskan. Semua yang tertulis di sini tidaklah merujuk kepada SARA, Pelecehan, pornografi, dan penistaan sama sekali.

Berikut adalah nama-nama tokoh di dalam novel LONG JOURNEY.

Nama : Bjorn Erez.

Umur : 24 Tahun.

Sifat : Santai, cuek, kalau marah meledak.

Kesukaan : Duduk santai sambil minum teh.

Skill : Master bela diri.

Elemen : -

Nama : Neil Erez

Umur : 12 Tahun.

Sifat : Periang

Kesukaan : Menyukai keramaian

Skill : Membunuh dengan cepat (Assassin)

Elemen : -

Nama : Efamoria (Amoria)

Umur : 25 Tahun.

Sifat : Cerewet, pemarah, peduli.

Kesukaan : Memasak.

Skill : Penyihir (Mage/Gaya sihir kuno)

Elemen : Air.

Ras : Duyung.

Nama : Sulpha Branos

Umur : 97 Tahun.

Sifat : Tidak mau repot.

Kesukaan : Hanya peduli pada busur.

Skill : Panahan (Archer)

Elemen : Angin.

Ras : Elf.

Nama : Januza.

Umur : 25 Tahun.

Sifat : Tempramen, egois, berisik.

Kesukaan : Bertarung.

Skill : Pengguna tombak (Lancer)

Elemen : Petir.

Ras : Monzo

Nama : Yver Chenko

Umur : 24 Tahun.

Sifat : Arogan, Serius.

Kesukaan : Menyukai hewan.

Skill : Pedang Roh (Warrior Summon)

Elemen : -

Nama : Larson Ardrack-Khan

Umur : 25 Tahun.

Sifat : Tempramen, setia.

Kesukaan : Bertarung.

Skill : Gaya Pedang Campuran (Sword Master)

Elemen : -

...****************...

...****************...

Karakter diatas akan terus bertambah seiring penambahan karakter yang ada nantinya, pastikan kamu memantau PENGENALAN TOKOH untuk mengetahui visualisasi karakter yang akan datang, Akan selalu ada update karakter yang di tambahkan di PENGENALAN TOKOH.

...****************...

1. Bjorn Erez

"Mari kita sambut dengan meriah!! juara 1 petarung kita" sambut pembawa acara dengan mic-nya "Pria muda master muay thai dan sabuk hitam jiu jitsu, yang meraih kemenangan selama beberapa tahun berturut-turut!"

"Inilah dia! Bjorn erez!!" Para penonton semakin riuh ketika Bjorn menaiki podium.

"Terimakasih" dengan wajah datar menghadap keramaian penonton.

"Badannya tidak memar sama sekali"

"Badannya sungguh atletis"

"Dia pasti latihan keras setiap hari"

"Hah, aku hanya ingin cepat pulang, lalu tidur yang nyenyak"

Setelah acara penghargaan turnamen selesai, Bjorn mengganti pakaiannya di ruang ganti, terdengar suara keramaian menjadi hening dari dalam bilik-nya.

"huh? Perasaanku barusan suaranya masih ramai" setelah selesai mengganti pakaian dan keluar dari bilik. Bjorn tak menghiraukan keheningan yang janggal itu, "mungkin mereka sedang serius menonton pertandingan penutup"

Saat keluar dari gedung turnamen, melewati pintu belakang, ada seseorang yang berteriak "Hei! Ada orang yang kabur!" hentak seseorang dari parkiran menggunakan seragam polisi lengkap.

"Dia pasti anak buahnya Mendez!" Sambung Polisi lain dari sudut gedung yang berbeda.

Ternyata, gedung ini di kepung oleh aparat yang sedang melakukan operasi penangkapan bos mafia kartel, karena meresahkan masyarakat dengan menjual obat-obatan terlarang.

Bjorn hanya membeku, dan kebingungan dengan situasi yang sedang dia hadapi "Apa-apaan ini?" Polisi lain muncul menghempaskan dirinya dari belakang, dan menodong kepalanya dengan pistol "angkat tanganmu"

"Tunggu dulu, sebenernya ini ada apa?"

"Aku bilang angkat tanganmu!" lanjut polisi sambil menendang bokongnya.

Hal itu membuat Bjorn marah "Brengsek! setidaknya tanya aku baik-baik" memutar dengan tendangan kaki tepat diwajah polisi.

"Dia anjingnya Mendez! Tembak!" suara bising tembakan senjata api menghujani Bjorn dari berbagai sudut bagunan. Bjorn yang masih tidak tahu alasannya harus berhadapan dengan aparat hukum pun sudah kehabisan darah karena terlalu banyak peluru yang membolongi tubuhnya.

"Sialan, lelucon seperti ini tidak lucu" Nafas nya terengah-engah, sambil menutupi derasnya darah mengucur di perutnya, pandangan Bjorn mulai menghitam dan kabur. Ini seperti dirinya benar-benar akan mati.

"Ah, sial"

...

"Hei.. Nak"

"Hei, bangun" panggil seorang kakek disebelahnya.

Bjorn membuka matanya, dengan menyipitkan kedua mata karena terpapar oleh sinar matahari yang terik, hembusan angin mengilir, nyanyian dedaunan dengan kicauan burung-burung membentangi telinganya. Dia seperti kebingungan, tubuhnya sedang terbaring di padang rumput. Suasana sekitar pun tidak ada gedung ataupun kota, hanya ada pemukiman lusuh yang tidak layak dihuni.

"Oh, kamu sudah bangun?" tanya kakek yang menggendong kayu bakar sambil berdiri disebelahnya.

"Ah, iya" Bahkan mengatakan hal lain masih sulit untuknya setelah mengalami kejadian ini, Bjorn masih bingung dengan tempat ini "sebenarnya, ini dimana?" gumam Bjorn.

"Kamu kelihatan kurang sehat, jarang ada orang yang mengembala domba sampai sini. Apalagi aku belum pernah melihatmu sebelumnya" ucap kakek tersebut.

"Aku sendiri tidak mengingat apapun" jawab Bjorn.

"Kalau kamu lapar, datanglah kerumah ku, sepertinya kamu bukan orang sekitar sini" balas kakek sambil tersenyum.

"Uhm.. Baik"

Ini mimpi? Ataukah aku sudah mati? Bjorn menanyakan hal itu berulang kali pada dirinya sendiri yang sedang berjalan menuju rumah si kakek. Suasana disekitarnya pun, seperti tahun sebelum masehi, Tatapannya terlihat kosong dengan kepala menunduk sambil berjalan. Kakek pun merasa kasihan melihat keadaan Bjorn.

Petang jingga berakhir, gelapnya malam menutupi desa kecil ini. Bjorn dan keluarga kakek tersebut duduk bersama di meja makan kayu kecil mereka yang diterangi sebatang lilin.

"Jadi, nak? Aku bahkan belum tahu nama-mu" tanya kakek itu

"Oh, maaf. Namaku Bjorn erez"

"Begitu, kalau namaku Pluto, nak" sambil mengenalkan orang lain yang duduk disebelahnya "ini menantu ku, namanya Sveilla, dan gadis kecil yang duduk disampingnya itu bernama Neil" sambil mengelus kepala gadis kecil itu.

"Salam kenal paman, usiaku sepuluh tahun" sambung Neil.

"Lalu? Dimana ayahmu?" tanya Bjorn.

Gadis kecil itu tidak menjawabnya dan hanya melipat bibir dengan alis yang menciut murung, lalu disambung oleh Pluto "Anakku tewas dimakan Naga air saat sedang mencari ikan di selatan"

Mata Bjorn melotot tercekat "Hei, kek. Leluconmu itu tidak lucu"

"Jadi, kamu memang tidak tahu, ya? Sepertinya kau memang orang jauh" sambung Pluto.

Sveilla yang sedang menyiapkan makan malam di tungku besar pun menyela "Ras manusia memang lemah. Kita tidak memiliki kemampuan sihir seperti Elf, tidak memiliki fisik yang kuat seperti Ogre. Populasi manusia di dunia ini pun semakin tergerus oleh penindasan dan hampir punah"

Bjorn menggaruk gelisah kepalanya "Oh, begitu" semua fakta yang dia dengar disini sungguh tidak masuk akal, dan juga apa-apaan dengan Ras-ras yang mereka bicarakan.

"Jika kamu tidak memiliki tempat untuk pulang, kamu boleh tinggal disini" ucap ramah Pluto kepadanya.

*****

Beberapa hari setelah malam itu. Bjorn yang sudah membiasakan diri dengan lingkungannya. Melakukan pemanasan tubuh didepan rumah "Bjorn? Kamu sedang apa?" tanya Pluto dengan wajah bingung.

"Pagi kek, aku ingin berlari pagi mencari keringat" jawab Bjorn.

"Baiklah, aku berangkat dulu, kek" sapa Bjorn sambil meninggalkannya dengan larian kecil.

Lari paginya terasa menyenangkan karena wilayah desa sangat ramah padanya. Semua orang yang dijumpai Bjorn memberikan sapa hangat dan terkadang menawarkan untuk istirahat di gubuknya.

Bjorn yang sudah merasa agak lelah pun duduk di depan ladang buah warga sekitar "Hai, Bjorn. Mau teh?" sapa seorang pria yang sedang istirahat setelah mengolah ladang.

"Bjorn, wajahmu tampan dan warna rambutmu kekuningan, sangat berbeda dengan kami para penduduk desa. Apa kamu keluarga bangsawan?" tanya pria itu sambil menyeduhkan teh.

"Bangsawan? Memangnya ada yang seperti itu disini?"

"Hah? Maaf, sebaiknya kita tidak membahas itu"

Muncul suara auman singa menggelegar

"Aaaaa! Tolong kami" teriakan para petani yang berlarian dari ladang.

"Tolong! Ada Singa!"

Bjorn langsung berdiri dari tempat rehatnya, dan mencoba lari ke arah keributan "Hei Bjorn! Itu bahaya, kau bisa dimakan oleh monster itu!" teriak pria yang bersamanya, berupaya menghentikan Bjorn. Tapi hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk tetap berlari.

Singa besar mengaum keras dihadapan Bjorn yang sedang berlari seakan sang singa siap untuk menerkam-nya.

Kemudian singa itu melompat kearahnya, yang dibalas dengan Bjorn melompat kearah singa tersebut. Disaat gigi tajam singa itu hampir mengenai lehernya, Bjorn menghindar dengan memutarkan badan disambung menendang dagu singa tersebut.

Bunyi dari tendangan itu bahkan sampai ke rumah kakek pluto, singa besar dengan bobot 700-kilogram itu mati seketika, terpental jauh dan menabrak pepohanan hingga rubuh.

"Maafkan aku singa, sialnya dirimu bertemu denganku"

Para penduduk desa yang mendengar suara bising tersebut, mengerumuni ladang.

"BJORN! SEBENARNYA SIAPA DIRIMU?!"

2. Desa manusia buangan

"Aku? Aku Bjorn" jawabnya sambil memutar badan menghadap mereka.

Para warga tertawa menggeleng "kami tahu kau itu Bjorn, sudahlah. Desa kami sudah memiliki pahlawan" kemudian sorak penduduk desa mengitari dirinya, dan membuat mata Bjorn berbinar, selama hidupnya sorakan yang diberikan hanya untuk kemenangannya sendiri. Tapi sekarang sorakan mereka seolah, mereka senang memiliki dirinya, ini bukan lagi tentang pertarungan dalam arena. Arti dari kemenangan ini tidaklah dangkal.

Untuk pertama kalinya, Bjorn merasa bangga pada dirinya. Dia tahu dia tangkas dalam bertarung, tidak ada satupun manusia yang bisa mengalahkannya dalam beladiri, fisik, maupun insting bertarung.

Lalu seorang dari penduduk desa berkata "Kakek Pluto, monster itu bisa membuat desa kita makmur jika kita jual di serikat"

Jelas saja, singa jenis taring beruang adalah jenis monster yang langka dan sangat sulit untuk ditaklukan. Dan yang bisa menaklukan monster ini hanya beberapa pemimpin Ras dengan kapasitas bertarung hampir setara dengan keempat Naga.

Kakek Pluto memikirkan hal itu, dia takut untuk menjual monster ini, tetapi dia prihatin dengan finansial desa "Nak Bjorn, apa tidak masalah jika bangkai monster itu kami jual?"

"Tidak apa kek, aku juga tidak punya niatan untuk mengubur hewan itu" jawabnya.

"Baiklah, kami para warga desa akan mengangkatnya ke kereta kuda"

***

Saat tiba di dalam gedung serikat, kakek Pluto yang hanya datang seorang diri disapa oleh seorang pelayan resepsionis "Halo kek? Apa kamu ingin membeli benih jagung lagi di musim ini?"

"Kedatanganku kesini tidak hanya untuk benih jagung nak, aku menginginkan beberapa benih buah yang nikmat" balasnya.

"Oh? Pastikan kau membawa emas yang banyak kek" sambil tersenyum.

"Aku tidak membawa emas ataupun perak sama sekali, tapi aku membawa mayat Singa Beartooth"

Jawaban kakek itu membuat semua orang yang ada di dalam ruangan terkejut "kalau aku boleh tahu, siapa yang melawan Singa itu, kek?"

"Hoho, Singa itu mati diladangku, tanpa aku tahu penyebabnya" Pluto berniat untuk menyembunyikan identitas Bjorn dari perserikatan agar dirinya tidak terlibat oleh para bangsawan licik.

"Baik kek, silahkan pilih benih dan peralatan yang ingin kau tukarkan, para pelayan lainnya akan menurunkan bangkai Singa itu"

....

Matahari menyingsing turun, Pluto kembali ke desa dengan gerobaknya yang penuh dengan barang berharga "Hoi, kakek! Kami menunggumu" ujar para penduduk desa yang menunggu kedatangan Pluto.

Bjorn merasakan kehangatan di desa ini, bahkan dirinya diperlakukan dengan baik sejak mereka belum mengenalnya.

Ketika duduk dimeja kayu lusuh mereka, sambil menunggu makan malam, Sveilla menyajikan beberapa hidangan spesial. Seperti daging sapi, ikan bakar dan ayam panggang.

"Hari ini kita tidak perlu memakan sup kentang. Setidaknya, makanlah dengan rasa syukur hidangan nikmat ini" ucap Sveilla.

"Aku mau daging sapinya, bu" pinta Neil.

"Hei, itu milik paman Bjorn" larang Sveilla sambil menepuk tangan Neil yang mencoba meraih daging tersebut.

Neil melipat bibirnya, dengan wajah murung, sambil mengelus-elus tangan yang Sveilla tepuk.

"Kamu boleh memakannya, kok. Makan yang banyak ya, supaya kamu cepat tumbuh besar dan kuat" ucap Bjorn sambil mengelus kepala Neil dengan senyum.

"Terimakasih, paman"

"Yasudah, sebentar lagi daging yang lainnya akan segera matang" sambung Sveilla sambil memutar daging di panggangan.

***

Sementara itu di dalam perserikatan..

"Aku dengar tadi siang ada seseorang yang menjual bangkai Singa beartooth" ucap Parley si kepala serikat di meja kerjanya.

"Benar, dan orang yang membawa monster itu berasal dari desa jelata"

Mereka semua sedang melakukan rapat mendadak karena datangnya monster tersebut, dan para pelayan serikat merasa ketakutan akan hal itu "Apakah ini pertanda kalau Ras iblis sudah bergerak?"

"Berhenti bicara seperti itu" potong Parley.

"Lalu ini ulah siapa? Saat di-otopsi kami melihat bekas luka di dagu nya, dan tidak ada luka lain selain luka itu. Ini terlihat jelas kalau monster ini mati dengan sekali serang. Aku berasumsi kalau monster ini menerima Palu dosa dari raja Iblis" (palu dosa adalah hantaman keras dari palu sang raja iblis)

Parley menjadi gelisah dan memanggil pelayan lain "Adry, tolong selidiki lagi kematian singa itu. Berhati-hatilah, jangan libatkan dirimu dalam bahaya" Parley dengan biji keringat di dahinya.

Tanpa mereka semua sadari, ada seseorang yang sedang menyelinap dan menguping pembicaraan mereka, dari sudut jendela luar, dan pergi setelah mendengar informasi tersebut.

Ternyata penyelinap itu ialah pelayan langsung dari raja iblis yang bernama Etos, "Yang mulia Asmadeus. Saya mendapatkan informasi dari manusia, bahwa anda diduga membunuh singa beartooth" laporan dari Etos dengan posisi menunduk merendahkan diri dihadapan raja-nya yang sedang duduk di singgasana.

Raja iblis Asmadeus itu mengangkat sebelah alis sambil memainkan jari-jarinya yang sedang menopang pipi "Huh? Aku bahkan hanya tertidur didalam istana ini seharian"

*(istana raja Asmadeus berada di puncak gunung, itu karena puncak gunung adalah tempat kesukaan para iblis)

"Saya hanya menyampaikan informasi yang saya terima" jawab Etos.

"Anak pintar, kalau begitu aku ingin kau segera menyelidiki desa jelata itu, dan bawa 100 pasukanmu. Pastikan kau tidak membakar sedikitpun desa itu"

"Baik yang mulia. Saya permisi"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!