NovelToon NovelToon

When The Young Meets Gray

Awal

Flint, anak pertama Sara dan Key tumbuh menjadi laki laki yang cerdas seperti ayahnya dan berhati lembut seperti ibunya. Namun sedikit dingin sifatnya karena sifat ayahnya juga seperti itu.

Flint tidak berniat berpacaran sewaktu sekolah walaupun semua teman temannya sering berpacaran dan mengumbar kemesraan mereka didepan pandangan Flint.

Namun siapa sangka, saat Flint menginjak di kelas 11, SMA 2, dia mementori juniornya pada saat ospek. Ada 5 orang yang dia mentori, 3 laki laki dan 2 perempuan.

Dari 2 perempuan tersebut, Flint mengamati 1 perempuan yang tidak banyak omong. Selama ospeknya, perempuan itu memang tidak aktif. Bagi Flint, ia lebih tertarik dengan perempuan yang diam tidak banyak omong dibanding perempuan yang super duper aktifnya. Ia bisa risih dengan perempuan yang terlalu aktif.

Julie Scarlette Gray, nama perempuan yang dimaksud Flint. Biasa dipanggil Julie. Ada sedikit ketertarikan Flint dengan Julie, namun tetap saja, itu tidak membuat Flint ingin mendekatinya apalagi memacarinya. Begitu juga dengan Julie. Dia juga tidak ingin berpacaran dengan siapapun dimasa sekolahnya, walaupun orang tua Julie sering menjodohkannya karena terlibat bisnis, Julie selalu menolak dengan alasan masih sekolah.

Setelah masa ospek selesai, para senior akhirnya sudah mengetahui wajah wajah yang akan menjadi juniornya. Salah satunya Julie. Di sekolah senelumnya, Julie bisa dikatakan sebagai primadona. Bukan karena wajahnya yang cantik, namun kepintarannya serta sifat nya yang kalem.

Para senior banyak yang menargetkan Julie untuk menjadi pacarnya. Bahkan, sudah ada yang mendekati Julie dengan tukeran kontak. Julie sadar dengan hal itu, notif handphone nya tidak pernah berhenti berbunyi karena para senior nya itu. Namun Julie tidak membalasnya secara terus terusan, hanya 1 atau 2 kali saja. Hal itu membuat para senior mundur dengan sendirinya.

Banyak gosip tentang Julie bahwa sebenarnya Julie hanya sok jual mahal dan sebagainya. Gosip itu terdengar ke telinga Flint dan teman temannya. Karena Flint tidak pernah berpacaran, teman teman Flint menantang Flint untuk mendekati dan memacari Julie. Karena yang sering terdengar adalah Julie tidak pernah merespon para senior seniornya, jika Flint berhasil, maka teman teman Flint tidak meragukan Flint lagi sebagai cowok yang tidak normal.

Flint akhirnya menyetujui tantangan yang diberikan oleh teman temannya. Karena yang dipikiran Flint adalah Julie bukan wanita yang tidak banyak bicara. Flint agak tertarik dengan Julie karena ke kalemannya Julie dan tidak ada salahnya bagi Flint untuk mencobanya.

"Berapa lama waktu yang kamu butuhkan hey Flintstern Young?"

"Jangan sampai kamu beneran cinta dengannya ahahaha"

"Coba kamu tanyakanlah pada papamu bagaimana dia mendapatkan hati ibumu dulu ahahahah"

"Mau ku ajari bagaimana cara nya mendekati seorang wanita?"

"Mari kita lihat bagaimana cara Flint mendapatkan hati seorang wanita."

"Hey Flint kau butuh bantuanku tidak? Aku bisa mendapatkan kontak Julie dengan mudah"

Begitukah gurauan teman teman Flint kepadanya.

Dalam pikiran Flint, sepertinya dia tidak butuh kontak atau nomor handphone Julie atau yang lainnya. Karena sejujurnya cara mendekati wanita seperti itu sudah sangat classic. Flint akan mencoba nya dengan caranya sendiri.

Bagaimana cara Flint untuk memacari Julie?

Terimakasih atas partisipasi kalian. Jangan lupa klik tombol favorite agar tetap update dengan episode terbarunya. Novel ini update setiap hari.

🙏🙏

Bukan

Flint termenung dikamarnya hendak tidur. Dia tidak bisa tidur padahal sudah berkali kali mencoba memejamkan mata. Dikepalanya terus mengiang ngiang kata "bagaimana cara memulai mendekati Julie?". Akhirnya dirinya pun pasrah.

Ia keluar kamarnya dan berjalan ke kamar orangtuanya. Ia mengetuk pintu kamar orangtuanya. Key, ayahnya, membuka pintu kamarnya. "Flint, mengapa belum tidur?"

"Papa, apakah aku mengganggu tidurmu?"

"Tidak. Mama dan papa belum tidur. Ada apa?"

"Bisa bicara sebentar dikamarku?"

"Baiklah."

Antara Key dan Sara dengan anak anaknya memang terjalin hubungan yang erat. Bukan seperti orang tua, namun seperti teman. Flint dan adiknya Audy memang sedari kecil sudah dididik oleh Key dan Sara untuk selalu terbuka. Oleh sebab itu Flint tidak ragu lagi untuk menceritakan, meminta solusi dan sebagainya.

Sesampainya dikamar Flint. "Ada apa Flint?" tanya Key.

"Pa. Bagaimana cara Papa mendekati Mama dulu?"

"Ahahaha Flint. Mengapa kamu menanyakan hal itu? Kamu ingin mendekati perempuan?"

"Iya Pa. Flint bingung harus mulai bagaimana. Aneh sekali kan Flint ini?"

"Jangan pernah sengaja mendekati perempuan, Flint. Kamu harus dekat dengannya secara natural, tidak dibuat buat."

"Bagaimana caranya, Pa?"

"Kamu jangan terlalu memperlihatkan kalau kamu ingin mendekatinya. Misalnya, mengajaknya makan bareng dikantin. Jangan."

"Lalu bagaimana Pa?"

"Papa tidak bisa memberitahumu mengenai ini. Kamu harus memakai caramu sendiri, Flint."

"Tidak disangka anak Papa sudah besar. Sudah ingin mengenal yang namanya pacaran. Goodluck, boy. Tidurlah, selamat malam." kata Key lalu berjalan keluar kamar Flint.

Bagaimana ini? Kenapa sulit sekali untuk Papa memberitahuku bagaimana caranya? Tinggal bilang saja, kok. Kenapa Papa tidak mau memberitahuku? Baru pertama kali Papa tidak membantuku, tidak memberikan jalan keluar dalam permasalahanku. Bagaimana ini? Apa aku akhiri saja tantangan dari teman temanku? Memikirkan awalnya saja sudah membuatku pusing. Perempuan memang membingungkan. gumam Flint sambil menjatuhkan tubuhnya ke ranjang.

Sepertinya aku harus mengakhiri tantangan ini. Ya, aku harus mengakhirinya. Besok aku akan bilang ke teman temanku bahwa orang tuaku tidak mengizinkan ku untuk berpacaran. Hmm, tidak tidak. Mereka bisa menganggapku anak culun. Oh, aku bilang saja bahwa Julie bukan seleraku. Ya, aku akan bilang begitu. gumam Flint didalam hatinya. Flint pun akhirnya tertidur.

Sinar matahari menembus ke sela sela gorden kamar Flint. Flint sudah terbangun sebelum alarm nya berbunyi. Ia bergegas mandi dan turun untuk sarapan. Pada saat sarapan, Key senyam senyum sambil melihat Flint. Flint merasa terganggu akan hal itu.

"Ada apa Papa? Kenapa Papa senyam senyum melihatku?" ucap Flint.

"Oh tidak. Kamu terlihat semangat sekali hari ini. Apa yang membuatmu begitu semangat hari ini, Flint?" ucap Key menyindir Flint.

"Tidak ada." jawab Flint.

"Aku tidak melihat ada perbedaan dengan kakak hari ini." sahut Audy.

"Mama juga."

"Apa yang kalian sembunyikan kaum adam?" tanya Sara.

"Hmm tidak. Aku tidak menyembunyikan apapun. Ayo Audy berangkat sekarang. Daa.. Mama." sahut Key sambil mencium kening Sara.

"Flint?" tanya Sara.

"Mm..ti.. tidak ada Ma. Aku juga berangkat sekarang ya. Daa.. Mama.." jawab Flint.

Sesampainya di sekolah, Flint langsung menemui teman temannya. "Hei. Aku tidak bisa menerima tantangan kalian semua. Maafkan aku, tetapi kurasa Julie bukan seleraku." jelas Flint.

"Bagaimana bisa?"

"Memang kamu sudah mencobanya?"

"Lalu seperti apa seleramu?"

"Kurasa kamu sudah tidak tertarik dengan perempuan lagi, Flint."

kata teman teman Flint.

"Bukan begitu. Yang jelas aku tidak bisa menerima tantangan kalian. Dah.. sampai nanti."

Terimakasih atas partisipasi kalian. Jangan lupa klik tombol favorite agar tetap update dengan episode terbarunya. Novel ini update setiap hari.

🙏🙏

Perpustakaan

Setelah Flint keluar dari kelas, seperti biasa dia pergi ke perpustakaan karena sudah menjadi rutinitasnya untuk baca buku di perpustakaan. Ketika Flint sudah memilih buku yang ingin dia baca, dia pergi mencari tempat duduk yang bisa dia tempati.

Sesampainya disana, baru saja menarik kursi untuk duduk, diserong kanan nya sudah terduduk perempuan cantik dengan bukunya yang duduk dekat cahaya sinar matahari.

seperti ini contoh gambarannya.

Saat Flint melihat Julie, Julie merasa ada seseorang sedang melihatnya. Julie dan Flint akhirnya saling pandang. Flint segera mengakhiri tatapannya itu dan kembali duduk membaca buku. Namun Flint tidak bisa fokus membaca buku. Flint akhirnya pindah ke hadapan Julie karena kebetulan tempat itu sedang kosong.

"Masih ingat aku?" tanya Flint.

"Masih." jawab Julie.

"Kamu sering membaca buku?"

"Sering."

"Buku apa yang suka kamu baca?"

"Novel kalo tidak buku pengetahuan."

"Oohh. Kenapa kamu pindah kesini?"

"Aku mengincarnya."

"Kenapa?"

"Bagus. Fasilitas lengkap."

"Hanya itu?"

"Termasuk sekolah terbaik ke 8 di kota ini."

"Oohh."

Mereka berada dalam suasana hening karena Flint sudah kehabisan topik pembicaraan. Lalu terlintas 1 pertanyaan di kepala Flint.

"Setelah jam sekolah berakhir, apa yang kamu lakukan?"

"Pulang kerumah."

"Setelah itu?"

"Makan, baca buku, tidur."

"Pantas saja."

"Apa?"

"Tidak."

"Apa? katakan"

"Banyak senior sudah pasrah mendekatimu karena kamu jarang membalas chat mereka."

"Kamu tau? Isi chat mereka tidak lain dari menanyakan ku sedang apa, mengajakku pergi jalan."

"Akhirnya."

"Apa?"

"Kamu menjawabku panjang."

Julie terdiam. "Bagaimana denganku?"

"Apanya?"

"Jika aku mengirimu chat, kamu akan membalasnya?"

"Tergantung isi chatnya."

"Berikan nomor atau ID mu yang bisa aku kirimi chat."

"081234567890. Jangan menelepon jika tidak penting."

"Baiklah."

Bel tanda masuk pelajaran berbunyi. "Kamu sekarang kelas apa?"

"Ekonomi."

"Berakhir jam?"

"11.30"

"Baik. Aku akan menunggumu. Sampai nanti" jawab Flint melangkah pergi.

Menungguku? Untuk apa? gumam Julie.

Benar kata Flint. Kelasnya berakhir jam 11 dan dia menunggu Julie didepan kelasnya sampai jam 11.30. Saat jam menunjukkan 11.30, terdengar bunyi bel menandakan kelas sudah berakhir. Murid murid keluar kelas beriringan.

"Kenapa menungguku?" tanya Julie.

Flint bingung harus menjawab apa karena dia sendiri juga bingung kenapa dia menunggu Julie. Namun terlintas 1 jawaban dikepala Flint.

"Ayo kita lanjut membaca buku di perpustakaan."

Sesampainya di perpustakaan, "Kita tidak bisa membaca buku jika kamu terus menanyaiku banyak pertanyaan." kata Julie.

"Baiklah. Aku tidak akan memberimu pertanyaan lagi."

Pada akhirnya mereka duduk berhadapan membaca buku. Flint benar benar fokus membaca buku. Berbeda dengan Julie, dia sering mencuri pandang wajah Flint.

"Namamu siapa? Aku lupa." tanya Julie.

"Flint. Flintstern Young. Jangan lupa ataupun salah."

"Oohh" jawab Julie dengan mengangguk.

"Kamu ambil mata pelajaran apa?"

"Ips."

"Kenapa?"

"Nanti aku ingin melanjuti pendidikan di bidang keuangan."

"Kenapa? Aku ingin meneruskan perusahaan ayahku."

"Dia menyuruhmu?"

"Tidak. Aku tertarik sendiri."

"Oohh."

"Bagaimana denganmu?"

"Sejujurnya aku ingin IPA karena aku ingin bergelut di kedokteran. Namun orangtuaku menyuruhku melanjutkan perusahaan mereka. Jadi aku masuk IPS karena itu."

"Oohh. Kamu anak tunggal?"

"Iya."

"Pantes saja. Kamu akan berhadapan dengan pernikahan bisnis."

"Aku sudah berhadapan dengan itu. Orangtua ku sudah sering menyuruhku menikah dengan orang pilihan mereka."

"Bagaimana kamu menolaknya?"

"Aku masih sekolah. Tidak ada mertua yang ingin menantunya minim pendidikan."

"Benar juga."

"Kamu sering berhadapan dengan pernikahan bisnis?"

"Tidak. Tidak akan pernah itu. Orang tuaku memberiku kebebasan menentukan hidupku sendiri nantinya."

"Woah enaknya kamu."

Terimakasih atas partisipasinya. Jangan lupa klik tombol favorite agar tetap update dengan episode terbaru. Update setiap hari.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!