Pagi hari yang cerah dan hangatnya sinar, mentari menembus kedalam kamar tidur seorang wanita muda berparas cantik jelita,
Anna terbangun dari lelapnya mimpi, dengan mata yang sayu,Anna turun dari ranjang menuju jendela kamar lalu menyingkap tirai
sejenak Anna merenung,sorot matanya tertuju pada kolam ikan favoritnya, dengan air terjun buatan di halaman belakang rumahnya sungguh pemandangan yang tampak menyejukkan bagi Anna
Anna adalah pewaris tunggal dari pengusaha sukses pak Angga wijaya pendiri perusahaan Wijaya Grup
Anna memiliki kepribadian yang mandiri dan kuat meski usianya masih muda,dia mampu mengemban tugas sebagai CEO Wijaya Grup,dan sangat disegani di kalangan pengusaha lainnya
Ketika sedang hanyut dalam lamunan, terdengar suara ketukan dari pintu,yang membuyarkan lamunan Anna,
Tok!,Tok!,Tok!,
Anna membukakan pintu
"selamat pagi Kak,,kakak ada acara nggak hari ini,?"tanya Rio
Dia adalah Rio Wijaya,Adik angkat Anna,pak Angga mengadopsi Rio saat Rio berusia 5 tahun,dari panti asuhan *Amanah kasih*,,yang di sponsori oleh pak Angga
"pagi Rio,,aku lagi nggak ada acara,,emang kenapa?"tanya Anna
"gimana kalau kita jalan,?"Tanya Rio sambil duduk di sofa kamar kakaknya
"kamu aja jalan sendiri,aku lagi males keluar, kamu ajak aja itu si Tomo sama Tomy"kata Anna yang duduk di tepi ranjang
"Ayolah kak, sesekali kita nikmati hidup ini" ajakan Rio kali ini sedikit memaksa
"ya udah kalau gitu aku siap' dulu"jawab Anna sambil melangkah menuju kamar mandi
"ok kakak,,aku tunggu dibawah ya?"Rio tersenyum lebar sambil melangkah keluar dari kamar Anna menuju ruang tamu,
walaupun Anna bukan saudara kandungnya, tapi Rio sangat menyayangi kakaknya itu,sejak kedua orang tua angkatnya meninggal,Rio seakan bertanggung jawab menjaga dan melindungi kakaknya, karena Rio selalu mengingat setiap kebaikan keluarga angkatnya yang sudah bersedia mengadopsi dari panti asuhan dan merawat Rio seperti anak kandungnya sendiri
selesai mandi Anna mengambil baju, setelah lama memilih Anna memutuskan memakai setcel lengan pendek,yang berwarna navi
kemudian Anna menuju meja rias, cukup dengan riasan yang natural saja lalu mengikat rambutnya keatas, gaya rambut yang Anna sukai, cukup sederhana tapi tetap anggun,
Walaupun Anna adalah wanita kaya dan sukses tapi penampilannya sangat bersahaja
setelah cukup puas riasannya,Anna beranjak dari kamar melangkah menuruni tangga lalu menghampiri Rio di ruang tamu
Melihat Anna menuruni tangga,seketika Rio bangkit dari sofa lalu menyambut kakaknya,
"Sudah siap kak,?"tanya Rio
"sudah Rio,,kita mau kemana,,?"tanya Anna
"belum tahu kak,,nanti kita pikir sambil jalan"kata Rio
Terdengar derap langkah dari arah dapur, mendekati Anna dan Rio
"Non Anna sama mas Rio mau kemana?"tanya Bi Siti ART Anna
Bi Siti adalah ART yang sudah lama bekerja di rumah Anna dan Anna sudah menganggap Bi Siti seperti keluarga sendiri
"Kita mau jalan dulu Bi"jawab Anna
"Apa nggak sarapan dulu non,"tanya Bi Siti lagi
"Nggak usah Bi nanti kami makan diluar aja"jawab Anna
"ya sudah kalau gitu, hati-hati ya Non,mas"lalu Bi Siti kembali ke dapur
Anna dan Rio berjalan menuju teras rumah, mobil mewah Anna sudah menunggu, beserta dua bodyguard yang selalu mengawal kemanapun Anna pergi, mereka adalah kembar Tomo dan Tomy
dengan posisi Anna sebagai putri tunggal,sekaligus CEO dari perusahaan Wijaya Grup, tentunya banyak bahaya yang mengintai,entah dari saingan bisnis atau dari orang yang merasa iri dengan kesuksesan Anna
Anna dan Rio melangkah menuju mobil, seorang bodyguard membukakan pintu belakang mobil untuk Anna
"selamat pagi Non Anna,"sapa Tomo sambil tersenyum
"pagi Tomo,"jawab Anna sambil masuk ke dalam mobil,dan di ikuti oleh Rio
"selamat pagi Non Anna,"sapa Tomy yang duduk di belakang kemudi mobil
"pagi Tomy,"Balas Anna sambil tersenyum
Kemudian mobil mulai melaju perlahan,keluar dari halaman rumah Anna
"ck,,kalian berdua ini,,cuma kak Anna saja yang di sapa,,aku nggak,,nggak fair banget lo pada"protes Rio
"selamat pagi boss Rio!!,,hehe,,"sahut Tomo dan Tomy sambil terkekeh
kembar Tomo dan Tomy adalah anak dari,mantan supir pak Angga wijaya,dan keduanya sudah sangat akrab dengan Anna maupun Rio
"kalian ini bisa aja,,tiap ngumpul pasti ada aja yang diributin"Anna merasa senang dengan keakraban yang terjalin di antara mereka
"tapi kamu happy kan kak,,lihat kita seperti ini"sahut Rio
"iya Non,,nggak ada kita nggak rame ya kan my"sahut Tomo
"Yo...i...brother,,hehe"jawab Tomy sambil terkekeh
"terserah kalian mau bertingkah seperti apa,,yang penting urusan kantor beres"sahut Anna
"tenang saja Non,,kalau soal kerjaan mah,,di jamin beres"kata Tomo dengan pedenya
"gue udah suruh lo cek kantor cabang, gimana udah lo kerjain belum mo"tanya Rio
"sorry boss,,kantor cabang itu urusan pak mico,,itu di luar kendali saya boss"sahut Tomo
"kamu bener mo,,tapi kita tetap harus awasi kinerja pak mico,, buat jaga' aja,, siapa tau dia bikin masalah di belakang kita"Anna menimpali omongan Tomo
"siap Non,,akan saya awasi pak mico"sahut Tomo
"kenapa kita jadi bahas kerjaan sih,, katanya mau jalan',,mau jalan kemana ini,,"keluh Tomy yang sejak tadi hanya mengemudi tanpa tujuan yang jelas
"mo,,lo cari rekomendasi dari internet,, tempat yang nyaman buat kita refreshing"kata Rio
"napa si boss nggak cari aja sendiri,,napa harus nyuruh saya"kata Tomo
"protes aja lo,, yang boss gue apa lo,,udah kerjain,,gue lagi chatingan sama klien penting"tegas Rio
"iya...iya,,galak amat sih"lalu Tomo segera mencari rekomendasi di internet
perbedaan usia yang tak jauh, membuat mereka akrab,selain itu mereka juga sudah berteman sejak kecil,meski status mereka berbeda,tak membuat Anna dan Rio menjadi tinggi hati, walaupun hidup bergelimang harta,Anna dan Rio selalu berusaha baik pada semua orang di sekitarnya,dan tidak pernah meremehkan siapapun
Anna dan Rio selalu mengingat setiap pesan Almarhum pak Angga, bahwasanya sekaya apapun kita,pastinya kita tetap membutuhkan bantuan orang lain,makanya kita tidak boleh memandang rendah orang lain, apapun status orang itu, dengan bersikap rendah hati akan membuat kita lebih di hormati dan di hargai
Sekilas info\=\=>👇👇👇
Anna Wijaya usia 25 tahun,CEO dari Wijaya Group,cantik, pintar,tegas,mandiri,gila kerja juara taekwondo tingkat nasional
Rio Wijaya usia 23 tahun,wakil CEO dari Wijaya Group,tampan,humble,simpel,pekerja keras,juara taekwondo tingkat SMA/SMK
Tomo&Tomy,usia 23 tahun,asisten sekaligus bodyguard Anna,paras SNI,jago taekwondo humble,humoris,pekerja keras,setia
~£Q~
jarang sekali Anna keluar rumah, kalau bukan soal urusan pekerjaan,bagi Anna tidak ada waktu untuk bersenang senang, karena begitu banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dia emban,Anna tidak ingin perusahaan yang telah dirintis almarhum papanya hancur
Walau terasa berat, namun Anna harus tetap kuat,dan untungnya ada Rio, beserta Tomo dan Tomy yang bisa meringankan sedikit beban Anna
"Ini boss,, saya sudah cari rekomendasi di internet,,dan tempat paling nyaman di akhir pekan itu di pantai boss"kata Tomo sembari menunjukkan ponsel pada Rio
"ok,,tapi kita ke restoran dulu mo,,cari sarapan habis itu kita healing cari udara segar di pantai"kata Rio
"kita ke restoran biasa aja Tomy"sahut Anna
"siap Non" jawab Tomy sembari menancap gas menuju restoran langganan Anna
tak berapa lama mereka pun sampai,di restoran yang sederhana tak ada kesan mewah, restoran yang sudah ada sejak Anna masih sekolah SMA, restoran bubur ayam bandung
terdengar aneh seorang wanita kaya. Seperti Anna mau makan di tempat sederhana itu,tapi bagi Anna tempat itu menyimpan kenangan baik suka maupun suka,dan saat Anna merindukan seseorang dari masa lalunya,Anna akan datang ke restoran ini
sekedar mengenang masa lalu dan melepaskan kerinduannya, walaupun hal ini tidak sepenuhnya mengobati rasa rindu yang Anna pendam dalam hatinya
"apa kakak nggak bosen makan disini"Rio yang tahu betul perasaan kakaknya mencoba untuk membuat kakaknya melupakan masa lalunya tapi tetap saja Anna tak menghiraukan setiap nasehat dari Rio
"Bos tiap hari minum kopi apa nggak bosen,?"celetuk Tomo sambil meringis
"eeh bocah ikut ikutan aja,,gue pecat juga lo nanti"Rio merasa jengkel dengan Tomo
"ampun Bos,"ujar Tomo sambil
menyatukan tangan
Tingkah mereka yang kekanakan, menjadi hiburan tersendiri bagi Anna,disaat rasa sepi menghampiri, mereka bertiga selalu ada untuk meramaikan suasana
drrrt,! drrrt,! drrrt,!,,getar dari ponsel Anna
Anna mengambil ponsel dari tasnya,lalu menjawab panggilan yang ternyata dari kakek lukman, kakeknya Anna
"halo,,Assalamu'alaikum kek,"kata Anna
"waalaikumsalam,,kamu dimana Anna?kakek kangen sama kamu,,kapan kamu akan kerumah kakek"ucap kakek lukman
"Anna lagi makan di restoran kek,,nanti setelah makan Anna mampir kerumah kakek"Anna mencoba menyenangkan kakeknya
"ya sudah,kakek tunggu di rumah,jangan lama lama, karena ada hal penting yang ingin kakek sampaikan"tutur kakek lukman
"iya kek," lalu Anna mematikan ponselnya
Anna melangkah masuk menuju restoran,dan tiga sekawan sudah terlebih dulu masuk
"pagi semuanya mau pesan apa"tanya pelayan dengan ramah
"Aku seperti biasa aja mbak"jawab Anna sebagai pelanggan tetap pastinya pelayan di restoran itu sudah hafal dengan makanan yang biasa di pesan Anna
"bubur ayam ya mbak,,sama teh anget?"
"iya mbak"tapi dalam hati Anna makanan itu bukanlah makanan favoritnya,tapi itu adalah makanan yang dulu di pesan oleh seseorang dari masa lalunya
"lo berdua mau apa"tanya Rio pada duo kembar
"aku pesan kopi dan roti bakar"pinta Tomo
"aku juga mbak sama kaya dia,"sahut Tomy
"mentang',,kembar semua maunya sama"celetuk Rio
"masalah buat lo?!,,"duo kembar kompak menyahut terus tersenyum lebar,lalu mengangkat jari tengah dan telunjuk mereka
"sudah jangan ribut terus,,Rio gimana persiapan kamu soal,proyek kita di bandung apa sudah beres semua"tanya Anna
"tenang aja kak,,aku sudah mengurus semuanya"ujar Rio
"terus laporkan perkembangan proyek di sana nanti"ucap Anna
"siap Nona..."Rio memberi hormat pada Anna
"terus masalah bodyguard baru,,apa sudah kamu urus semua?"tanya Anna lagi
"sudah kak,,aku sudah taruh berkasnya diruang kerja kakak"ujar Rio
"good job Rio,,biar aku cek nanti malam"ucap Anna
Begitulah Anna,si Nona yang gila kerja,dimanapun kapanpun yang dibahas pasti soal urusan kantor
Tak lama kemudian,makanan yang mereka pesan sudah siap
Setelah selesai makan,Anna dan kawan' akan langsung ke rumah kakek lukman, sudah hampir satu bulan Anna tidak mengunjungi kakeknya, karena sibuk dengan pekerjaan, walaupun Rio dan duo kembar selalu membantu tapi tetap saja pekerjaan selalu menumpuk
"Rio habis ini kita ke rumah kakek"ujar Anna
"berarti kita nggak jadi jalan dong"Rio merasa kecewa
"kapan' aja jalannya,,kasihan kakek Udah kangen sama kita"tentu saja Anna tak bisa menolak kakeknya,sejak kedua orang tua Anna meninggal kakek lukman lah yang jadi pengganti orang tuanya
"yaa...okelah kalau begitu,"walaupun kecewa Rio tetap menuruti keinginan Anna
dengan susah payah,Rio membujuk kakaknya agar mau di ajak jalan,malah gagal ditengah jalan
...----------------...
Dirumah kakek lukman*
"Bi Ina,,kesini sebentar"panggil kakek lukman
"ada apa tuan?" tanya Bi Ina
"nanti kalau Anna datang,,bilang kalau saya diruang keluarga"tutur kakek lukman
"iya tuan"jawab Bi Ina
"oh iya,,jangan lupa siapkan makanan dan juga jus mangga kesukaan Anna"tutur kakek lukman
"baik tuan"Bi Ina undur diri ke dapur
kakek lukman mengambil ponsel,lalu menghubungi seseorang
"halo,, Assalamu'alaikum"sapa kakek lukman
"waalaikumsalam"balas kakek Rudi
"gimana kabar kamu Rud?"tanya kakek lukman pada sahabatnya itu
"Alhamdulillah sehat man" jawab kakek Rudi
"gimana soal perjodohan cucu kita,,jadi apa tidak,,aku ingin agar cucu kita bisa segera menikah"tutur kakek lukman
"ya jadilah man"ucap kakek Rudi
"kamu sudah ngomong apa belum sama cucumu Rud"kakek lukman ingin memastikan
"belum sempat man orangnya masih sibuk,,nanti aku kabari lagi,,kalau aku sudah ngomong sama cucuku"jelas kakek Rudi
"ya sudah aku tunggu kabar selanjutnya,,jangan lama' Rud,,cepat kabari aku,,semoga cucu kita cocok"Kakek lukman sangat berharap perjodohan ini berhasil, karena dulu mereka telah gagal menjodohkan kedua anak mereka
"iya man,,semoga aja mereka cocok,,biar kita bisa segera punya cicit"kekeh kakek Rudi
"ya sudah kalau gitu Rud,,aku tutup dulu teleponnya"kakek lukman terkekeh sambil mematikan ponselnya
Sekilas info\=\=>👇👇👇
Kakek lukman, usia kepala enam, pemilik perkebunan teh di Bandung, tinggal di ibukota demi menjaga Anna, penyayang, humoris
Kakek Rudi, usia kepala enam, pemilik Sanjaya Group di Bandung, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi,
Persahabatan kakek lukman dan kakek Rudi sudah terjalin sejak mereka kuliah, berniat menjodohkan cucu mereka setelah dulu sempat gagal menjodohkan kedua anak mereka
~£Q~
setelah mobil menyusuri jalanan selama 15 menit,tibalah Anna dan tiga sekawan dirumah kakek lukman
"selamat pagi Non Anna,,Mas Rio,"Bi Ina menyambut kedatangan Anna dan tiga sekawan
"pagi Bi Ina,,kakek mana Bi,?"tanya Anna
"Tuan diruang keluarga Non,"
Anna dan Rio menuju ruang keluarga,diikuti oleh dou kembar
terlihat kakek lukman sedang duduk di sofa, dengan wajah yang lesu,melihat kedatangan cucu kesayangannya,kakek lukman langsung semangat dan tersenyum lebar
"Anna cucuku"kakek lukman berdiri menyambut cucunya
"apa kabar kek,?"tanya Anna sembari memeluk kakek lukman
"kakek baik' saja Anna,"jawab kakek lukman
tak mau ketinggalan Rio pun ikut memeluk,dan cipika cipiki dengan kakek lukman
"apa kabar cucu kakek,,perasaan tambah ganteng saja"kakek lukman menggoda Rio
"kakek bisa aja"sahut Rio sambil mengusap rambutnya
"kakek juga makin hari makin ganteng,"sambung Rio
canda tawa menggema di ruangan itu, kejadian seperti ini sangat langka bagi mereka, karena sangat jarang sekali bisa berkumpul,namun kegembiraan mereka tak berlangsung lama
Tak!Tak!Tak!
Terdengar langkah kaki menuruni tangga dan mendekat ke ruang keluarga, semua mata tertuju pada wanita paruh baya,yang menghampiri mereka
"pagi Tante"sapa Anna pada Tante Siska
"tumben kamu kesini!"balas Tante Siska,dengan nada ketus,seolah tidak menyukai kehadiran Anna
Siska Wijaya adik dari Angga wijaya,yang iri dengan kesuksesan Anna,padahal Anna adalah keponakannya sendiri
"kamu ini kenapa Siska!,,selalu saja memulai keributan!kakek lukman meninggikan suaranya
Anna mengusap punggung kakek lukman, agar tidak terbawa emosi
"sudah kek jangan marah,,aku nggak pa' kok kek"Anna mencoba menenangkan kakeknya
"papa ini kenapa sih!?,,aku kan cuma tanya, memang tumben dia kesini,,bukannya dia sibuk jadi ratu dikantor!?"kata Tante Siska dengan nada ketus
Rio mengepalkan tangan,menahan amarahnya
kejadian seperti ini sering terjadi, pasalnya setiap bertemu dengan Anna,Tante Siska akan mencari masalah dengan Anna,dan sikap itulah yang membuat Anna malas pergi ke rumah kakeknya
dulunya Anna tinggal dengan kakeknya setelah Kedua orang tuanya meninggal,tapi begitu Tante Siska pulang dari Belanda dengan suaminya yang bangkrut,Anna memilih untuk tinggal sendiri
Dan hari ini kalau bukan demi rasa rindunya,pada kakeknya dia pun enggan, untuk pergi kerumah kakeknya
"Maaf,,kalau Tante gak menyambut kehadiran,kita disini seharusnya,,Tante tidak perlu menemui kita,,lebih baik Tante tetap dikamar,,nggak usah mengganggu kesenangan kita"Rio angkat bicara karena sudah malas mendengar ocehan Tante Siska
"apa kamu bilang mengganggu,,memangnya kamu itu siapa!?,,kamu itu cuma anak pungut,,jadi kamu nggak usah sok ngatur' aku"Tante Siska menimpali omongan Rio
"mo bos kita diledekin mo," celetuk Tomy yang tak terima Rio direndahkan
"ini Mak Lampir kesurupan kuntilanak,kayaknya"Tomo merasa geram
"berarti kuat tu setannya mo,masak Mak lampir dirasuki mbak Kunti"sambung Tomy
"ini kalau dibacain ayat kursi nggak mempan,mending kita lempar kursi aja my"ujar Tomo
"ya udah aku ambil kursi dulu mo,"ujar Tomy
"mau ngapain,?"tanya Tomo
"katanya Mak Lampir mau dilempar pakai kursi"spontan Tomo menarik kerah belakang Tomy
"Nanti nunggu perintah Bos dulu,"ujar Tomo
duo kembar itu geram dan tidak terima melihat bos yang sekaligus sahabatnya itu direndahkan
Anna yang sedari tadi diam,ikut menanggapi perkataan tantenya yang keterlaluan
"Tante nggak perlu ngomong kasar seperti itu sama Rio,,kalau Tante gak suka kita disini,, baiklah kita akan pulang sekarang"ujar Anna dengan nada kesal
"aku ngomong sesuai fakta,,jadi kalian nggak ada hak untuk marah sama sekali,,beraninya main keroyokan"Tante Siska masih tak mau kalah
"cukup Siska!!,,Jangan bicara lagi,,kembali ke kamarmu sekarang,,atau kamu dan suamimu itu keluar dari rumah ini!!"tegas kakek lukman
Dengan wajah kesal, Tante Siska kembali ke kamarnya, karena tak ingin di usir dari rumah
"usir dia dari kampung ini"duo kembar tampak girang
"lebih baik Anna pulang saja kek,,Anna tidak ingin menimbulkan masalah antara kakek dan Tante Siska"
"Anna kamu jangan berkecil hati,,Tante mu seperti itu karena tekanan dari suaminya yang tidak tahu diri itu"tutur kakek lukman
"memangnya kenapa dengan om mico"tanya Anna
"sudah tidak perlu membahas mereka,,itu tidak terlalu penting"
"baik kek,"Ucap Anna
"Anna kakek mau ngomong sesuatu sama kamu,"tutur kakek lukman
"ngomong apa kek?"Anna bertanya
"begini Anna,,kakek ingin mencarikan jodoh buat kamu,,teman kakek dibandung punya cucu,,seumuran dengan kamu"tutur kakek lukman
"tapi kek,,Anna belum siap untuk menikah,,masih banyak hal yang ingin Anna lakukan,,Anna masih ingin mengembangkan perusahaan papa"tutur Anna
"tapi Anna,,teman teman kakek disini,, semuanya sudah punya cicit,,cuma kakek sendiri yang belum punya"kakek lukman mencurahkan isi hatinya
"jadi kakek iri sama teman' kakek"goda Rio
"bukan itu saja Rio,,kakek ingin kakakmu ada yang menjaga serta melindunginya,,dan juga menyayanginya"tutur kakek lukman
"kakek,,Anna kan punya kakek yang selalu menyayangi Anna"ucap Anna manja
"Rio juga selalu siap menjaga kak Anna"ujar Rio
"itu beda Rio,,kamu menjaga Anna karena dia kakakmu,,suatu saat kamu juga akan menikah,,lantas siapa yang akan menjaga kakakmu,,kakek juga sudah tua,,kalau kakek meninggal siapa yang akan menyayangi Anna"ucapan kakek lukman memang benar adanya
"Anna pasti akan menikah,,tapi tidak sekarang,,dan kakek juga akan selalu panjang umur,,agar kakek bisa melihat Anna menikah nanti"
"ya sudah,,kakek tidak mau memaksamu lagi,,tapi tolong pikirkan lagi tentang perjodohan tadi"kakek lukman hanya bisa berharap Anna akan bisa membuka hatinya
"iya kek"Anna mengangguk,lalu bangkit dari duduknya lalu berpamitan dengan kakeknya
"ya udah kalau gitu kek,,Anna pulang dulu,,kapan' Anna kesini lagi"ucap Anna sambil mencium tangan kakeknya
"kakek jaga kesehatan ya,,Rio pamit pulang dulu"Rio mencium tangan kakek lukman
"kalian hati'dijalan"ucap kakek lukman
"iya kek"jawab Anna dan Rio serentak menjawab, kemudian Anna dan tiga sekawan meninggalkan rumah kakek lukman
~£Q~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!