NovelToon NovelToon

Pilihan Ayah

Permintaan ayah

 

Aku tiba tiba diam terasa ada yang memukul hatiku baru saja aku pulang bahagia setelah berkencan dengan kekasihku namun kenapa ayah menghancurkan semuanya setelah ku lihat orang orang asing dan satu lelaki yang duduk dekat dengan ayah ku di tambah lagi ucapan ayah padaku.

 

"nak ayah sayang padamu ayah ingin yang terbaik untukmu menikahlah dengannya dia pria yang baik untukmu" ucap ayah yang membekukan ku.

aku langsung lari masuk ke balik kamar ku tanpa mau membuka pintu siapapun yang ingin masuk menemui ku.

"tidakkkk.!! kalian tidak mengerti perasaanku aku tidak mencintainya aku hanya mencintai pacar ku aku tidak akan pernah bahagia dengannya" ujar ku

dan terdengar suara ayah dan ibu saling bantah membantah tentang perjodohan ini dan telah ku duga apapun keputusan ayah tidak ada yang bisa menghentikannya termasuk ibuku sendiri lalu perlahan suara percakapan mereka mulai hilang karena aku tengelam dalam tidur dengan lelahnya menangis.

 

ku pikir setelah aku bangun semua akan memahami ku tapi ternyata lagi lagi ayah bener bener berniat dengan perjodohan ini entah apa yang membuatnya menyukai pria itu laki laki kuno yang slalu pergi membawa buku .

Tiba tiba saat aku sedang memberi tahu kekasihku..

"ayah kembalikan ponsel ku" ujar ku.

"apa kau ingin melihat orang tua mu bahagia putriku, aku tidak pernah sedikitpun meminta apapun darimu sejak kau kecil hingga dewasa aku hanya meminta ini untuk yang pertama dan yang terakhir darimu dan inipun untukmu jauhi pria itu dan menikahlah dengan tonny."

 

aku hanya dapat memeluk ibu ku yang slalu ada di sampingku dia tidak memaksaku untuk menikah dengan siapapun atau melarang ku mencintai siapapun tapi kali ini dia terus meyakinkan ku bahwa pilihan ayah lah yang terbaik.

 

"..ayahmu menyangi mu sinta." ucapnya membisik ditelinga ku.

Aku memikirkan banyak hal saat itu bagaimana mungkin aku bisa bahagia sedangkan yang ku cintai bukanlah dia bahkan aku sama sekali tidak tau apakah dia bisa memahami ku seperti kekasihku.

"oh tuhan bukan dia yang ku cintai tapi aku tidak tega untuk pertama kalinya permintaan kedua orang tuaku aku tidak bisa memberinya." bisikku dalam hati

keesokkan hari

 ternyata benar mngkin lusa pernikahan itu akan di laksanakan aku segera berusaha kabur namun semua jalan keluar di jaga seperti ayah mengetahui benar rencana ku diluar sana terlihat jelas kekasihku menatapku dengan penuh kesedihan yang belum pernah ku lihat sebelumnya. dia memang laki laki yang kekar dia juga memiliki penampilan yang gk kaku seperti tonny tapi sayangnya dia kurang paham soal agama yang mungkin sebab ayah tidak menyukainya tapi bukankah semuanya bisa di perbaiki seiring berjalannya waktu.

 

"ayah aku akan menikah dengan pilihan ayah namun izinkan aku bertemu dengannya sebentar" ku harap jawabnya iya.

"....janganlah sendiri biar ibumu menemanimu" ujar ayah

"baiklah yah.." ujar ku.

kemudian aku berjalan menemuinya untuk yang terakhir kali sebelum pada akhirnya aku benar benar meninggalkan nya.

"..pergilah bersamaku dengan cintaku kau akan bahagia." ujarnya sambil menarik tanganku.

" tidak maafkan aku..aku tidak bisa aku akan segera menikah dengan pria itu." aku merunduk menahan tagisan ku.

"tidak ! kau milikku dan tetap milikku aku tidak akan melepasmu ".

dan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehku dia mendekap ku dan berusaha mencium ku namun untung saja ayah tidak membiarkan ku menemuinya seorang diri ibu langsung menarikku dan membawaku menjauh darinya .

Hari pernikahan

Aku di rias bagai seorang putri bergaun putih lengkap dengan perhiasan di kepalaku

ku tatap wajahku di balik cermin wajah yang dari awal hingga selsai tidak pernah tersenyum meskipun selalu ku paksaan untuk tersenyum.

"bagaimana manis bukankah kau menjadi semakin cantik dan suamimu pasti akan terpesona melihatmu" ujar laki laki setengah perempuan itu sambil melihat wajahku di cermin.

aku tetap diam saja tanpa memperdulikannya hingga terdengar suara langkah masuk kedalam kamarku dan membantuku untuk berjalan keluar menemui sekian banyak keluarga maupun teman teman ayah mereka semua seperti tidak memperdulikan hidupku aku sama sekali tidak merasa BAHAGIA dengan pesta pernikahan ini

langkah ku di hentikan di samping laki laki yang tidak ku cintai dia bisa tersenyum diatas awal kesengsaraan ku rasanya ingin tangan ini melayang di senyumnya itu tapi aku tak berdaya.

Dan..

aku benar benar telah menikah dengannya.

"boleh kah aku berbicara denganmu" ucapnya.

"aku tau kau tidak mencintaiku dan aku akan menunggumu sampai rasa itu hadir." lanjutnya namun aku tetap saja diam.

"baiklah kau pasti lelah bukan? istirahatlah di kasurmu aku akan menjagamu di kursi yang nyaman ini selamat malam sinta ku." ujarnya

Ku kira dia akan menuntut haknya namun ternyata tidak tapi menurutku itu lebih baik kurasa sampai kapanpun aku tidak akan mencintainya meskipun dia menungguku 1000 tahun lagi.

"bangun .bangun. sebentar lagi azan subuh bersiap siaplah dengan wudhu kita solat berjamaah " bisiknya lembut seraya kulihat wajahnya yang sudah basah dan akupun bangun mataku masih berat perlahan aku berjalan ke kamar mandi sambil mata yang tak jelas melihat karena begitu sangat mengantuk lalu kakiku tersendat entah apa yang menghalang langkahku dan terlihat jelas meja TV yang kurasa sebentar lagi menghantam kepalaku dan..

*Hap... ada menahan tubuhku

"hati hati.." ujarnya

mataku langsung seperti lampu yang terang menatapnya.. dan segera aku mengambil wudhu ku dan solat berada di balakangnya..

cahaya matahari terasa menembus rumah sepi ini hanya ada aku dan dia, aku bingung apa yang harus kulakukan rasa aku hanya ingin tidur dan tidur seluruh tubuhku lemas suhu tubuhku terasa panas ..

"kamu baik baik saja kan." ucapnya smbil menyentuh tubuhku untuk pertama kalinya

"astaga tubuhmu panas sekali, apa kmu sudah makan?? apa aku harus memberi tahu ibumu?" ucapnya cepat.

"jangan aku tidak apa apa pergilah mengerjakan urusanmu.." ucapku.

"tidak aku tidak mungkin meninggalkanmu.." ucapnya sambil berlalu pergi.

Kemudian dia kembali membawa sebuah baskom dan sebuah kain biru di tangannya

"kau mau apakan aku." ucapku.

"aku akan menyembuhkan mu ibuku pernah melalukan ini padaku saat aku panas sepertimu.." ujarnya yang membuatku tertawa sedikit lalu akupun tertidur

entah berapa kali dia mengompres kepalaku hingga aku merasa tubuhku membaik

aku terbangun

"bagaimana keadaanmu sekarang." ujarnya

"..iya aku sudah membaik" ucapku

"kau pasti dari kemarin tidak makan di tambah kau terlalu memikirkan pernikahan ini itulah yang membuatmu sakit.." ujarnya

"kamu pikir aku bisa bahagia denganmu aku tidak mencintaimu bahkan aku mngkin membencimu!" ucapku dengan nada marahku.

aku tau dia sedang berusaha mengambil hatiku agar aku mencintainya tapi semua itu akan sia sia aku tetap mencintai kekasihku dulu dia hanya orang asing bagiku bisa saja semua kebaikannya hanyalah sementara atau mungkin besok dia akan menunjukkan sifat aslinya.

"makanlah setelah itu tetaplah istirahat sin" ujarnya sambil tersenyum.

penjahat laki laki

 

Tak terasa malam kembali datang laki laki pilihan ayah itu kurasa telah tertidur pulas mungkin dia lelah setelah merawat ku dan membersihkan rumah sendirian. sudah beberapa hari ini aku tidak pernah keluar rumah rasanya jenuh dengan mengendap endap ku beranikan diri untuk pergi keluar kemanapun yang intinya menjauh dari nya.

 

akhirnya aku bisa menghirup udara kebebasan yang ku ingin kan melihat keramaian dan lampu lampu kendaran yang lalu lalang di sekitaran taman.

"astaga kurasa kesialan ku bukan hanya berakhir di pernikahan itu saja tapi malam ini juga, aku harus segera pergi." ucapku dengan segera meninggalkan tempat itu setelah ku sadari dua pria laki laki yang mengikuti langkahku.

"handphone ku mana, astaga ayah masih menahan handphone ku oh tuhan " ucapkan sambil berlari kecil.

mereka terus mengejar ku sedangkan aku terlalu jauh dari keramaian kaki ku mulai lelah aku mulai melambat. dan terasa tangan salah satu lelaki itu telah berhasil menyentuh pundak ku aku brusaha melawan dan berteriak meminta tolong namun tidak ada seorangpun yang mendengar suaraku andaikan rio masih bersamaku tentu kedua penjahat ini sudah habis karenanya pikirku.

Namun tiba tiba ..

tonny datang ingin menolongku bagaimana mungkin dia bisa melawan penjahat ini justru akan membuatnya habis karena kemarahan mereka.

"pergilah segera cari pertolongan " ucapnya sambil dikeroyok kedua penjahat ini

"kumohon cepatlah" lanjutnya.

akupun menurut saja tanpa mengucapkan sepatah katapun aku langsung berlari dan terus berlari hingga menemukan sekelompok warga dan meminta bantuan pada mereka.

"sin kamu gk di apa apain mereka kan, apa ada yang sakit.." ujarnya sambil memegang bahuku dan terasa dalam tatapannya.

"tidak apa apa aku baik baik saja, wajahmu berdarah" ucapku.

*tersenyum* "tidak apa apa hanya sedikit.. kok kamu keluar kamu jenuh yah maafkan aku tidak menemanimu" ujarnya lagi..

dia mengambil tanganku lalu menggenggamnya erat seraya membawaku ke pusat kota untuk mengajakku melihat keindahan keindahan yang ada disana.

aku menatap langit yang cerah dan bintang bintang yang begitu indah..

"kau sudah makan??" tanya nya.

aku hanya menggelengkan kepalaku bertanda belum.

"yasudah sebelum kita pulang kita cari makan dulu yaa ayahmu sudah berpesan padaku untuk selalu menjagamu dan perutmu" ucapnya.

aku pun tertawa mendengar itu..

kami makan disebuah restoran yang cukup mewah kukira dia laki laki yang sangat dingin bahkan mungkin pikirku dulu dia tidak akan pernah memiliki kebaikan apapun.

"Tonny.." panggilku.

"iyaa ada apa sin" jawabnya sambil menatapku.

"maafkan aku karena tadi keluar tanpa memberi tahumu" ucapku

"iya tidak apa apa aku paham.." jawabnya sambil mengusap kepalaku .

tak cukup lama kami menghabiskan makan malam itu langsung pergi kembali pulang aku yang tiba langsung saja berbaring dan dia terlihat seperti sedang membersihkan bekas luka karena pukulan tadi..

"besok aku ingin kerumah ayahku biarkan aku tinggal disana beberapa hari.." ucapku

"baiklah kalo itu mau mu kita sama sama ya ke sana" ujarnya kembali

aku diam apa lagi yang harus ku katakan karena sebenarnya aku hanya ingin jauh darinya hanya itu saja jadi percuma saja bila dia ikut bersamaku.

"mmm ..tidak aku tau kau ada urusan jadi kau tidak perlu ikut denganku. dan aku ingin kesana ini sendirian" ucapku sedikit memaksa.

"aku sebenarnya tidak mengapa dengan urusanku namun jika ini keinginanmu baiklah asal kau tidak berlama lama meninggalkanku aku akan segera menyusul mu.." ujarnya.

"baiklah". ucapku singkat*.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!