AYUDHISA CALISTA GUNADYA merupakan seorang anak dari keluarga Gunadya, orang terkaya no 03 di Negara Indonesia. Dhisa mempunyai Kakek, Nenek, Ayah, Ibu, dan kakak kembar yang sangat memanjakan dan menyayanginya. Dhisa mempunyai mata coklat dengan rambut abu abu, kulitnya seputih salju dengan hidung mancung. Keluarga nya sangat memanjakannya, karena ia adalah anak perempuan, cucu perempuan dan adik satu-satunya dari keluarga Guandya. Dhisa merupakan gadis cantik, hangat kepada keluarga nya, namun bersikap dingin pada orang lain.
...Visual Ayudhisa Calista Guandya...
Nama Keluarga Gunadya
Kakek : Abraham Gunadya (usia 70 tahun)
Nenek : Viola Ratu Gunadya (usia 65 tahun)
Ayah : Alex Abraham Gunadya (usia 48 tahun)
Ibu : Jessy Rosalina Gunadya (usia 45 tahun)
Anak 1 : Giovani Araya Gunadya (kembar usia 29 tahun)
Anak 2 : Riovani Raya Gunadya (kembar usia 29 tahun)
Anak 3 : Ayudhisa Calista Gunadya (Usia 25 tahun)
*Kakek dan Nenek dari Ayah, dari Ibu sudah meninggal sejak Dhisa usia 2 tahun.
Dhisa mempunyai IQ 180, kepintaran nya tidak perlu diragukan lagi. Ia menyelesaikan studi S3 nya di Usia 20tahun melalui jalur akselerasi, dan memulai bangun perusahaan dan berbagai usaha mulai masuk SMA. Selain itu, ia mempunyai banyak keahlian diantaranya berbagai jenis bela diri, memasak, menggunakan alat berbahaya seperti pistol, panahan serta benda tajam lainnya. Dhisa dapat menguasai 7 bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Mandarin, Rusia, Korea, Jepang, dan Perancis.
Keluarganya melatihnya menjadi wanita kuat. Berbagai les akademik maupun non akademik ia lakukan. Namun, yang keluarga nya tidak tahu adalah Dhisa seorang Hacker Nomor 01 dan mempunyai perusahaan di dalam Negeri dan di Luar Negeri, tabungan yang tak terhitung banyaknya dan berbagai properti di banyak tempat. Jika dihitung, Dhisa adalah seorang pengusaha terkaya no 02 di Negara X dan terkaya no 10 di seluruh dunia.
Dhisa sedang menikmati lliburan selama seminggu di Negara Korea Selatan, melihat berbagai tempat kuno kerajaan, pantai, pulau dan tempat para wisatawan asing yang selalu berkunjung. Dhisa selain liburan di Negara tersebut, ia juga akan melihat konser Idol yang ia sukai.
Setelah seminggu berada di Negara tersebut, ia segera bersiap-siap untuk pulang ke Negara nya, menaiki Jet Pribadi milik keluarga nya. Setelah sampai di Bandara, ia segera keluar dan disambut oleh kakak kembarnya.
Dua hari setelah liburan, Dhisa segera bersiap-siap pergi ke kantor salah satu cabang Perusahaan keluarga nya. Pagi hari jam 04.30 , Dhisa bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Lalu, keluar menuju walk in closet untuk mengganti baju tidur ke olahraga. Dhisa bersemangat untuk lari pagi di Mansion nya dan berolahraga ringan.
Jam 06.45, Dhisa sedang mengendarai mobilnya ke tempat kerja nya menggunakan salah satu mobil mewah yang di beri oleh Daddy Abra saat ulang tahun ke 25 tahun, 2 bulan yang lalu.
Dhisa mengendarai dengan kecepatan sedang, namun diperjalanan ada seorang nenek dan cucunya secara tiba-tiba berlari menyebrang jalan. Dhisa yang kaget, langsung ia membanting setirnya ke arah berlawanan. Namun tak disangka di arah berlawanan tersebut, ada truk besar sehingga mobil Dhisa tertabrak. Dhisa melihat sekelilingnya dengan darah bercucuran, kini matanya mulai terasa berat dan akhirnya gelap.
Di salah satu Rumah Sakit terkemuka, ada seorang gadis SMA yang terbaring koma di ruangan VIP. Ia adalah Ayudhisa Ivana Adipta, keluarga terkaya Nomor 10. Ayu mempunyai keluarga yang sangat menyayanginya, iya itu dulu. Sebelum ada anak angkat yang dibawa Daddy nya kerumah.
Suatu hari ketika Ayu mulai masuk SMP kelas 1, Daddy Damian membawa seorang gadis remaja ke Mansion. Seminggu setelah ada anggota baru, keluarga nya masih tentram aman sentosa. Hingga pada hari itu, gadis tersebut jatuh ke dalam kolam ketika bermain dengan Ayu. Ayah dan Kakak nya menolong gadis tersebut, dan menyalahkan Ayu atas kejadian tersebut. Mommy Ayu hanya melihat dan tidak membela Ayu. Sejak itu, banyak kejadian kejadian gadis yang dibawa Daddy nya sakit, luka luka yang mereka tuju bahwa Ayu lah penyebabnya. Ayu yang tidak bersalah, terus memberitahukan keluarganya. Tapi, tak satupun yang percaya, Kecuali salah satu pembantu bi Sari. Beliau merupakan pembantu senior yang menjaga tuan-tuan muda hingga putri dari keluarga Adipta.
Ayu yang selalu disalahkan dan selalu di pukul, di hina, di tampar dan dikurung di gudang. Hingga suatu saat, Ayu di cambuk Daddy Damian hingga mengeluarkan darah di punggung dan kaki, dikurung di gudang dan tidak diberi makan dan minum selama 3 hari. Mommy dan kedua kakak nya tidak membela nya, tidak pula peduli karena mereka percaya bahwa Ayu lah penyebab Anak angkat mereka jatuh dan tidak sadarkan diri selama 2 hari di Rumah Sakit.
Ayu yang merasakan perut berbunyi dan terasa panas, bibir kering, kepala pusing karena sudah 3 hari tidak makan dan minum. Ia sudah tidak kuat untuk bertahan lagi. Mata tersebut tiba-tiba terasa berat dan gelap. Sebelum menutup mata, Ayu berkata "Daddy, Mommy, Kakak, hatiku sudah mati untuk kalian. Aku tak akan memaafkan kalian di kehidupan selanjutnya. Semoga dikehidupan selanjutnya, aku bukan bagian keluarga kalian. Jika bisa Tuhan, kumohon berikan satu orang yang bisa membalaskan sakit hati untuk mendapatkan keadilan" .
Keluarga Adipta
Ayah : Damian Azkala Adipta (usia 50 tahun)
Ibu : Anna Frisy Adipta (usia 45 tahun)
Kakak 1 : Awan Brian Adipta (laki-laki usia 18 tahun,)
Kakak 2 : Langit Brian Adipta (laki-laki usia 18 tahun)
Anak 3 : Ayudhisa Ivana Adipta (usia 16 tahun)
Anak 4 : Bella Isyana Adipta (anak angkat usia 16 tahun)
*Bella anak angkat Damian, diberi nama belakang marga keluarga nya.
Visual Ayudhisa Ivana Adipta
Hari ketiga dikurung, bibi Sari yang kasihan dengan nona muda nya, pergi melihatnya di gudang. Kunci dibuka, dan alangkah kagetnya bi Sari melihat nona muda nya terbaring tengkurap dengan baju robek, kulit yang memerah akibat cambuk, darah yang mengering, bibir dan wajah pucat nya. Bi Sari langsung menuju Ruang Tamu untuk menelfon majikan nya, Bapak Damian.
"Hallo Bapak, ini bibi" kata Bibi Sari.
" Iya, ada apa bi?" Damian menjawab dengan nada ketus.
Lalu Bi Sari melanjutkan ucapannya "Begini Tuan, Non Ayu sedang tidak baik-baik saja Tuan. Wajah nya pucat, Saya sudah coba membangunkan non Ayu, tapi Nona tidak merespon dan tidak bergerak Tuan ".
"Ah, dia sangat merepotkan saja. Bawa saja dia ke Rumah Sakit Bi. Rawat di VIP, agar tidak menjadi buah bibir orang orang" kata Damian.
"Baik Tuan, akan saya bawa ke Rumah Sakit" Bi Sari menjawab.
"Ya sudah, jangan telfon Saya lagi. Kau rawat saja anak itu hingga sembuh. Jangan ganggu aku lagi" Damian berkata dengan nada sinis dan kemudian menutup telefon tersebut.
Di salah satu Rumah Sakit di Indonesia di ruangan VIP, ada seorang gadis yang berada di ranjang dengan alat alat penompang hidupnya. Ia adalah Ayu, gadis cupu dengan jerawat banyak di muka nya, rangking terakhir di kelas 1 IPA 2. Beruntungnya, Ayu berkulit putih susu, hidung mancung dan ada lesung pipit di pipi nya yang orang lain lihat adalah gadis yang manis.
Seminggu Ayu di Rumah Sakit tak sadarkan diri hingga di vonis koma oleh Dokter, tak ada satupun keluarga yang merawat dan menjenguknya. Hanya Bi Sari yang pulang pergi merawat dan menjaga Nona mudanya tersebut.
Hingga hari ke-8, gadis itu terbangun, namun ia bukanlah jiwa dari raga tersebut. Ia adalah Dhisa, wanita yang mempunyai banyak keahlian. Dhisa yang bangun itu linglung seketika, belum sempat ia minta minum, kepalanya tiba-tiba sakit. Memori bahagia dan kesakitan memenuhi kepalanya, hingga ia tak sanggup dengan rasa sakitnya, dan akhirnya pingsan kembali. Dua Jam kemudian, Dhisa terbangun. Ia sedang mengamati dan menyatukan puzzel di memori otak nya. Bi Sari yang di dekatnya, segera menghampirinya dan memencet tombol merah untuk memanggil Dokter datang.
Tak berselang lama, satu Dokter dan 2 Perawat datang untuk memeriksa Dhisa.
"Selamat Siang, Bagaimana keadaan dan perasaanmu? Ada bagian mana yang sakit?" ucap Dokter.
"Siang Dok. Saat ini saya sedang baik-baik saja, tidak ada yang sakit, hanya lelah saja"
"Selama tiga hari mendatang, Kami akan terus memantau. Jika tidak ada masalah apapun, Nona Ayu di perbolehkan pulang"
"Baik Dokter"
"Oke kalau begitu, saya keluar dulu memeriksa pasien lain" ucap dokter sambil keluar kamar rawat inap Dhisa.
Dhisa hanya mengangguk lalu berkata pada Bi Sari "Bi, bisa minta tolong. Ambilkan baju ganti, makanan dan peralatan mandi ya selama 3 hari kedepan" .
"Baik Non, Bibi pulang dulu ambil kebutuhan Non Ayu dulu" Bibi menjawab, di jawab anggukan oleh Dhisa.
Saat ini Dhisa berada di kamar mandi, setelah Bi Sari datang dengan membawa pesanan nya. Dhisa sedang menatap cermin, dan berapa kaget nya ia melihat sosok Ayu yang manis namun penuh dengan jerawat. Didalam hati, Dhisa berkata "Tenanglah disana Ayu, Aku akan membalas perbuatan mereka, keluarga dan anak anak di sekolahmu. Terima Kasih telah memberikan kepercayaan dan tubuh mu untukku. Akan aku buat tubuh ini sukses, cantik dan penuh dengan kebahagiaan. Setelah keluar dari Rumah Sakit, akan aku rawat tubuh ini dan memberikan sosok Ayudhisa yang baru dan terbaik di dunia. Saat ini Ayu sudah mati, karena nama kita sama jadi nama panggilan mu sekarang adalah Dhisa" .
Dhisa yang telah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian, ia kembali ke ranjang untuk istirahat kembali. Biarlah setelah beberapa hari nanti ia akan merencakan segala cara untuk balas dendamnya.
Tiga hari kemudian, Dhisa dinyatakan boleh pulang dan mulai bersiap-siap pulang bersama Bi Sari menaiki taksi. Di dalam taksi Dhisa misuh-misuh di hati "SHIBAL SEKKIYA, memang keluarga Dajjal ni Ayu. Jangankan menjenguk dan merawat anaknya, menanyakan kabar tubuh ini saja tak pernah. Awas saja, hari-hari kalian telah ini tak akan baik-baik saja. Terutama si pick me" Dhisa tersenyum smirk.
Setelah 30 menit menempuh perjalan, akhirnya Dhisa sampai di mansionnya. Ketika ia melihat kediaman pemilik tubuh, ia berkata dalam hati "Cih, ini rumah masih kalah jauh dengan rumah Daddy Mommy ku. Apalagi jika di bandingkan dengan mansion yang aku punya" .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!