NovelToon NovelToon

Tubuh Wanita, Jiwa Lelaki!

1. Bermula

Seorang lelaki berpostur tinggi berkulit gelap tengah mengejar aku, berlari dengan cepat aku tak ingin tertangkap. Tubuh ini sudah berkeringat begitu banyak hingga membuat basah baju yang aku kenakan.

Tidak biasanya aku mudah lelah seperti ini, dan sejauh ini tubuhku terasa begitu ringan terasa. Hanya saja dada ini mengapa terasa begitu berisi?

Namun aku tidak sempat untuk mengecek lantaran sejak aku bangun tadi posisiku sudah dalam berlari. Aku hendak berhenti pun takut karena lelaki yang mengejar begitu seram tampangnya. Seperti preman yang siap menghancurkan aku saat tertangkap.

Sialnya lagi, aku berlari tanpa alas kaki. Dan jalanan ini hanya tanah dan bebatuan kecil. aku melihat ke arah kanan ada kebun tomat, di sebelah kiri semak belukar yang lebih tinggi daripada tubuhku ini.

Kaki ini terasa sakit saat menginjak batu kecil, aku sedikit menoleh kebelakang, lelaki itu mulai kelelahan karena mengejar aku. Dan aku juga mulai kehabisan tenaga lari dari dirinya. Terpikir olehku, mengapa aku lari dari pihak orang itu? apa salahku? haruskah aku tanya saja?

Tapi melihat raut wajah dan tatapannya aku mengurungkan niatku. Lalu kembali mempercepat pelarianku.

sekuat tenaga aku berlari, hingga akhirnya aku menemukan sebuah rumah yang aku rasa aku mengenali rumah itu.

halamannya sangat familiar diingatanku, banyak bunga dan cat rumah berwarna kuning itu adalah rumah peninggalan nenek untukku. Segera aku menuju kesana.

aku ingin membuka pintu, dan ingin mengecek kunci di kantong celanaku. Biasanya aku selalu membawa kunci, satu gantungan kunci itu ada, kunci kontrakanku, kunci motor, dan rumah nenek.

saat aku menyentuh pahaku hendak meronggoh saku, terasa aku tidak mengenakan celana ternyata. dan alangkah terkejutnya aku saat mendapati dadaku menjadi besar padat dan berisi. Aku tertegun.

aku rasa ini adalah mimpi, namun dengan cepat walaupun ini adalah mimpi aku harus bersembunyi didalam agar tidak perlu lelah berlari dikejar preman menyeramkan tadi.

aku teringat cara rahasia yang biasa aku lakukan saat masih kecil dulu jika aku dihukum nenek diluar, aku akan masuk melewati jendela yang kuncinya longgar. dari luar aku menggoyang jendela itu. sungguh baik nasibku, ternyata jendela itu masih sama seperti dahulu. aku pun membukanya dan masuk.

tak lama terdengar suara preman tadi berlari masih mengejarku. Untung saja aku sudah bersembunyi tepat waktu. jika tidak bisa remuk aku.

aku segera mencari cermin, karena merasa sangat aneh dengan tubuhku.

berjalan perlahan, jendela kamar yang aku masuki adalah kamarku. aku menuju kamar nenek untuk berkaca. karena disana kacanya masih utuh dan cukup besar. sedangkan di kamarku tidak memiliki cermin. untuk apa melihat cermin? aku lelaki tidak butuh itu.

tetapi kali ini aku justru malah mencari cermin, sampai di kamar nenekku yang tidak terkunci aku langsung syok bukan main.

Yang terpantul dicermin adalah bayangan wanita. wajahnya cantik, bibir merah alami, hidungnya kecil dan cukup mancung. pipinya berisi dan sedikit merah. turun aku mematut perempuan itu, Kulitnya putih bersih, Dadanya padat besar berisi seperti yang aku lihat tadi saat diluar. Bertelanjang kaki berdiri di hadapanku.

setiap pergerakan yang aku lakukan dia lakukan juga di cermin itu. rambut hitam lurusnya yang tergerai sampai ke bahu terlihat sangat indah. ingin aku mengatakan aku menyukainya. sayang sekali, aku saat ini kebingungan dengan keadaan. Masih aku yakini ini mimpi.

mulanya aku enggan menyentuh tubuh itu, namun aku penasaran apa aku salah liat?

aku menyentuh dua buah dada yang besar, terlihat jelas dicermin. aku seperti sedang menyentuh diriku sendiri! aku terkejut bukan main sampai jatuh terduduk. gaun diatas lutut yang aku kenakan pun tekibas memperlihatkan kemulusan tubuh ini.

wajahku memerah, dan pantulan di cermin pun memantulkan hal itu. Namun aku malah terpana oleh pesona wajah dengan rona merah itu. aku tersadar, pantulan di cermin itu adalah aku.

Aku? perempuan itu aku! aku rasa ini hanya mimpi.

mencoba

Aku terus berkaca tak percaya jika saat ini aku perempuan, wah rasanya sangat indah. Aku bisa menyentuh tubuh ini tanpa takut ditampar hahaha!

Namun aku masih takut untuk keluar rumah, lantaran orang yang mengejar tadi sangat seram. mana mungkin tubuh lemah begini bisa melawan mereka? yang ada aku hanya akan di hancurkan dalam sekali serangan.

Jikalau ini hanya mimpi, terlalu sayang untuk aku lewatkan. apalagi tubuh ini begitu sempurna sesuai dengan kriteria wanita yang ingin aku tiduri.

Tentunya tubuh ini lebih indah daripada mantan pacarku, Cila. dia masih terlalu kurus dan ada beberapa bekas luka di tubuhnya.

Sedangkan wanita ini, ups! maksudku tubuhku ini sangat sulit ditolak oleh lelaki manapun.

aku rasanya sangat gila!

tidak ada salahnya bukan aku mengganti pakaian gadis ini? toh aku rasa ini hanya mimpi.

aku membuka lemari pakaian lama yang ternyata masih ada bajuku saat kecil dulu. Dengan pikiran nakal, aku berpura-pura mencari baju yang akan aku kenakan, walaupun tujuanku bukanlah memakai baju. tetapi ingin melihat seluruh tubuh ini!

tetapi aku masih sedikit malu, jadi tidak apa bukan jika aku berpura-pura mengganti bajunya? sedikit menghilangkan rasa takutku.

aku memilih baju tanpa lengan yang cukup kecil, karna aku suka wanita memakai sesuatu yang kekecilan, itu membuatnya imut.

sambil cengengesan, aku membuka dress mini ini. wah bahunya terlihat, perlahan turun lagi, dadaku astaga! maksudku, dada gadis itu. sangat mulus. turun, kacamata yang menangkap dua bola kenyal itu terlihat sangat cantik menutupi dan menopangnya.

argh! andai aku ada di hadapannya, aku akan menerkamnya tanpa ampun. sial nya aku malah di dalam tubuhnya.

perlahan lagi aku menikmati detik demi detik keindahan yang menyambut, harus di resapi secara perlahan. turun, aku menjatuhkan dress ke bawah. bagian intinya, di tutupi oleh kain mini berwarna merah. terlihat di cermin wajahnya merah juga seperti malu, damn! itu aku, kenapa dia sangat cantik!

aku mencoba menggigit bibir bawahku, terlihat di cermin, sangat sangat menggoda!

aku menggoda diriku sendiri? sial aku sangat gila.

perlahan aku mencoba berpose seperti wanita di majalah yang aku lihat, aku mengigit jari telunjuk, lalu pura pura menutup bagian dibawah sana.

"kau sedang apa?" suara laki-laki menyadarkan kegiatanku. sialan.

dia menatapku dengan datar, tubuhnya tinggi, dan cukup berotot. rambutnya gondrong, berwana coklat, hidungnya mancung. Gila, dia tampan. bahkan aku di kenyataan saja tidak seperti itu. harusnya aku mimpi menjadi lelaki tampan, bukan wanita.

kalau aku jadi lelaki seperti dia, sudah pasti aku tidak akan di tolak oleh wanita manapun, bahkan aku bisa dikejar wanita tanpa harus mengemis.

kenapa aku malah mimpi jadi wanita begini? kan rugi juga aku, tidak bisa tidur dengan tubuh ini.

"hei aku bertanya, jangan malah menatapku seperti itu. aku tau aku tampan." ujarnya padaku, lalu mendekati aku.

aku hanya diam, melihat pergerakannya.

dia membuka kemeja putih nya, hanya menyisakan kaos hitam. lalu kemeja itu dia pakaikan kepadaku.

"jangan seperti ini, nanti kau malah dirusak oleh lelaki." dia lalu mengelus kepalaku.

sial, kenapa aku jadi seperti gadis bodoh?

aku melepaskan kemejanya, lalu berkacak pinggang. menatapnya yang sangat tinggi, aku hanya setinggi dadanya. harga diriku sebagai lelaki terluka, oh tidak, aku saat ini adalah wanita.

"jangan urusi aku, aku mau pakai baju atau tidak itu urusanku! apa kau tergoda karena tubuh ini? hah?" ujarku, lalu aku sengaja menghapus jarak antara kami, membuat dua benda kenyal ku menyentuhnya.

Kesalnya aku, aku pikir dia akan malu atau tergoda. dia malah menatapku datar, lelaki brengsek! kalau aku jadi kau, akan aku makan tubuh ini.

"pakai, dan ikut aku Jenny."

siapa jenny?

Tubuh

Aku terdiam memandang wajah lelaki tampan dihadapan, apa tubuh ini bernama Jenny?

"kenapa hanya diam saja?" tanya lelaki itu, aku sedikit berfikiran nakal terhadapnya.

Apa mungkin dia kekasih dari tubuh ini? ide buruk menghampiri isi kepalaku. Bukankah tubuh ini hanya mimpi, sayang sekali jika aku tidak mencoba bagaimana rasanya menggoda lelaki bukan.

Aku mendekati lelaki itu, dan mencoba menggoda dengan menggigit bibir bawahku. berhadapan, aku menyentuh dadanya. Memandangi wajahnya, menatap matanya penuh percaya. Aku sangat yakin dia akan luluh!

Tangan kekar itu menahan tangan halusku, tidak, uhm maksudku tangan perempuan ini.

Matanya juga dengan yakin menatapku, tetapi tatapan itu tak sejalan dengan yang aku harapkan.

"tidak usah bermain jenny, tidakkah kau takut dengan preman yang sedang mengejar kita?" dia mencengkram wajahku.

"kau siapa?" tanyaku, sambil mencoba melepaskan tangannya dari wajah imut ini.

dia hanya diam,"jangan bercanda, dan ikuti aku sekarang."

Aku menahan lengannya, bagaimana bisa aku mengikuti lelaki yang tidak aku ketahui? Walaupun ini hanyalah mimpi, tentu saja aku takut, kejaran preman tadi saja cukup membuat aku enggan keluar dari rumah ini.

dia menatapku lagi, tatapan tajam, melisik seolah heran dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut ini.

Dia terus maju, maju, membuat jarak wajah kami hanya terpaut dua jengkal, dan itu membuat aku gugup. Aku pun perlahan mundur, dan entah mengapa aku gelapan.

bukk..

Tubuhku terhenti karna dinding, tetapi lelaki berambut coklat itu tetap membuang jarak antara kami.

hingga akhirnya, jarak wajah kami hanya 5 centi, membuat jantungku.. Euhm salah, jantung perempuan ini! Hah, berdebar kencang hingga suaranya terdengar. Sial, momen yang sangat canggung.

Ada rasa geli dan jijik menjalar di jiwaku, tetapi tubuh ini merespon terbalik dari apa yang jiwaku rasakan.

"kenapa? Apa kau gugup?" tanyanya padaku, hembusan nafasnya menerpa wajahku, ingin sekali aku menghajarnya, tetapi tubuh ini malah membeku.

Dia mengelus rambutku, lalu mengusap pipiku. Aaa! tenang saja Jion, ini hanya mimpi bukan? Tentu saja aman, tenang saja..

"Apa begitu cepat kau melupakan aku Jenny? Padahal selama ini kau begitu menempel dan selalu mengikuti aku kemanapun, sampai kau rela menyelamatkan aku dari preman itu."

Lelaki itu menjauhkan wajahnya dariku, membuat aku bisa bernafas lega. Yaa.. Memang tadi aku ingin mencoba hal nakal dengannya, tetapi ya itu aku hanya iseng. Terluka sekali harga diriku jika harus melakukan semacam hubungan fisik terhadap lelaki.

Walaupun tubuh ini wanita.

Dan lagi, wanita ini mengapa harus membahayakan diri untuk lelaki?

Aku menatapnya kesal, tinggal jawab pertanyaan aku tentang dia siapa, malah menjelaskan hal yang tidak penting.

"kenapa? Apa kau hilang ingatan?" tanyanya.

"entahlah, kau hanya tinggal menjawab aku, jika jawabanmu meragukan, aku tidak akan ikut. Tetapi jika jawabanmu meyakinkan, tentu aku akan ikut." reaksi lelaki itu hanya mengangguk.

"baiklah, sebelum itu kenakan pakaian. Atau aku akan.." sebelum dia melanjutkan perkataannya, aku dengan cepat mengambil kemeja yang tadi diberikan. Lalu aku kenakan, lantaran takut, aku pun membuka lemari dan mengambil celana tidur miliku saat kecil. Cukup muat pada tubuh ini, tetapi saat aku mengenakan semua pakaian, lelaki itu sangat kurang ajar! dia terus memperhatikan aku, rasanya seperti dia cab*l padaku!!!

aku sangat tidak suka.

"sudah, berhenti melihatku dengan tatapan itu. Jawab aku dan jangan bertele-tele, kau siapa?"

"Aku Leon, orang yang kau kagumi. Bukankah kau sudah menyerahkan semua untukku? Jangan memerintah aku lagi, karena kau yang harusnya menurut padaku."

Leon lalu menggendong aku tanpa bisa aku menolak dan melawannya, karena tubuh ini entah mengapa tidak bisa aku kuasai.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!