"Bagaimana bisa ayah dan bunda membuat keputusan besar seperti itu tanpa bertanya dulu bagaimana pendapat ku?"
Ujar seorang pria yang dengan marah mendengar keputusan orang tuanya, bagaimana tidak kedua orang nya menjodohkan dirinya dengan seorang gadis manja dan cengeng menurut arya
Selama hidupnya arya tidak pernah bermimpi memiliki seorang istri yang manja, pria itu menyukai wanita tangguh seperti gadis incarannya selama ini,
Walau kenyataan dirinya belum pernah bertemu dengan gadis itu, tapi arya yakin kalau gadis incarannya itu adalah gadis yang cantik dan baik, terlihat dari postur tubuhnya yang ramping dengan rambut panjang dan kulit tangannya putih bersih, jangan lupakan suaranya yang lembut itu,
Saat itu mereka bertemu tanpa sengaja,ketika arya sedang di kejar -kejar oleh musuhnya,kebetulan gadis itu lewat dengan mengendarai motor sport,
Melihat arya hanya seorang diri membuat gadis itu memutuskan untuk menolong arya dengan bertarung bersama melawan orang yang mengejarnya tadi,
saat musuhnya lengah gadis itu segera menarik tangan arya dan membawanya pergi menggunakan motor sport nya dengan kecepatan tinggi,
Aksi kejar-kejaran pun terjadi saat bantuan musuhnya datang mengejar mereka dari belakang,namun wanita itu tetap tenang dan semakin menaikkan kecepatan motor sport miliknya,
Dilihat dari caranya mengendarai motor dan bertarung tadi, sepertinya gadis itu sudah biasa dengan adengan seperti ini,
Arya yang terpukau melihat kehebatan sang gadis, langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, walau ia hanya bisa memandangi wajahnya dari balik helm yang digunakan oleh gadis itu,
Bibir pria itu mengulas senyum,walau tidak dapat melihat wajah itu secara langsung, setidaknya arya sudah memeluknya dari belakang dan mencium wangi parfumnya, yang begitu menenangkan,
Hal itu sudah cukup untuk arya,ia berjanji dalam hati akan mencari gadis itu setelah masalah selesai,
Lamunan arya buyar saat gadis itu bertanya mau di antarkan kemana,
" Diantar kemana kaka?" ucap sang gadis setelah mereka lolos dari kejaran musuh
" tolong antarkan aku ke alamat ini" ucap arya sambil menyebut sebuah alamat dan di angguki oleh gadis tersebut
Motor sport tersebut membelah jalanan kota jakarta, menuju gedung apartment mewah di kota jakarta,
" sudah sampai kak!" ucap si gadis saat mereka tiba di depan apartement tersebut
" ternyata kak arya tinggal disini" batin gadis tersebut sambil memandangi gedung apartment yang ada di depannya
" terimakasih" ucap arya setelah ia turun dari motor gadis tersebut
" sama-sama kak,kalau begitu saya pamit" ucap si gadis
" tunggu " ujar Arya menghentikan gadis tersebut " nama saya arya Dirgantara" ucap arya sambil menyodorkan tangannya untuk berkenalan
" Amelia" ucap gadis tersebut dan segara berlalu,membuat arya semakin penasaran dengannya
" aku pasti akan menemukan kamu amelia'' lirih arya sambil memandangi kepergian gadis tersebut
" memangnya kenapa kalau ayah dan bunda menginginkan Rianti menjadi menantu di rumah ini, lagi pula kalian sudah dekat sejak kecil"Ucapan sang bunda menyadarkan arya dari lamunannya
" Benar apa yang bunda kamu katakan arya, sebelum om wisnu meninggal dunia,ia meminta ayah untuk menjaga Rianti dan dengan cara inilah kita bisa menjaganya"
" menjaganya tidak mesti harus dengan menikahi gadis cengeng itu ayah,arya bisa menjaga tanpa harus menikahi " ucap arya dengan kesal
" memangnya kenapa nak? Bukankah selama ini arya juga tidak memiliki hubungan dengan wanita, mungkin kalian memang sudah berjodoh,lagi pula kalian sudah dekat sejak kecil"
"Arya tidak mau bunda,dan kami juga tidak pernah dekat,gadis manja dan cengeng itu saja yang selalu mengikuti arya kemanapun"
" itukan karena kalian masih kecil saat itu,berbeda dengan sekarang kalian sudah sama-sama dewasa,dan Rianti juga tumbuh menjadi gadis yang cantik"
" cantik dari mananya? Gendut begitu!!" bantah arya yang tidak setuju dengan ucapan bundanya tersebut
" Bagaimana bisa kamu mengatai Rianti gendut? Kamu saja belum pernah bertemu dengannya"
" jelaslah bun,dari dulu juga sudah gemoy begitu,apalagi sekarang,mungkin bisa jadi badanya itu sudah seperti karung beras"
Bunda Sari melongo mendengar penjelasan putranya itu, bagaimana bisa pemuda itu menilai orang lain dengan seenak nya sendiri, padahal mereka sudah sejak sekian lama tidak bertemu,
Terakhir keduanya bertemu saat itu arya masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan Rianti duduk di bangku sekolah menengah pertama,sedangkan kini Arya sudah lulus kuliah dan menggantikan sang papa memegang perusahaan,sementara Rianti saat ini sudah kuliah,
" bunda tidak menerima penolakan,kalau arya tidak mau menikah dengan pilihan bunda dan ayah sebaiknya arya juga tidak perlu lagi menganggap bunda dan ayah sebagai orang tua arya"
" bunda kenapa sih? kenapa harus memutus hubungan keluarga demi orang lain?"
" Rianti buka orang lain ar, dia juga anak bunda dan akan menjadi menantu bunda"
" bunda aku janji akan menjaga Rianti dengan baik, tapi arya mohon tolong jangan paksa arya untuk menikah dengannya bunda"
" selama ini bunda dan ayah tidak pernah meminta apapun pada kamu nak,untuk kali ini tolong kabulkan permintaan kami"
Arya menjadi serba salah,di satu sisi dirinya tidak ingin menikah dengan Rianti, namun disisi lain arya juga tidak ingin membuat kedua orang tuanya memohon seperti ini padanya
" percaya lah nak,ayah dan bunda tidak akan memilih wanita yang salah untuk kamu,saat ini arya mungkin kecewa dengan keputusan kami, tapi percayalah suatu hari nanti Arya akan tau kenapa kami memilih gadis itu"
" tapi yah..!"
" ayah juga tidak menerima penolakan " ujar tuan Dion, membuat arya bungkam
"Baiklah, tapi arya ingin pernikahan ini dirahasiakan dari siapapun,arya tidak mau kalau ada yang mengetahui pernikahannya ini" ucap arya setelah lama diam
" Tidak masalah,yang penting kalian menikah" ucap sang ayah dnegan tegas
" baiklah, berhubung ini adalah keinginan bunda dan ayah,jadi kalian atur saja semuanya,arya tidak ingin terlibat dalam urusan apapun "
setelah mengatakan hal itu,arya segera pergi dari kediaman orang tuanya,ia ingin meluapkan rasa marahnya dengan pergi ke suatu tempat yang bisa untuk meluapkan emosinya ,
" ada masalah apa? Gak biasanya seorang arya dirgantara minum sebanyak ini" tanya sang Sahabat yang bernama Rudi
" Tidak apa-apa,aki hanya ingin saja"
" aku sudah mengenal kamu sejak lama bro,ini bukan cara kamu " ujar Rudi namun tidak di gubris oleh arya
" butuh wanita untuk menyalurkan amarahmu itu"
" Tidak,aku tidak sudi tidur dengan wanita seperti itu "
" santai bro,jaman sekarang mana ada lagi wanita yang mempertahankan kesuciannya untuk suami mereka kelak,jadi kita juga untuk apa menjaganya untuk mereka" kekeh Rudi yang merasa aneh dengan prinsip sahabat nya itu,
" Di jaman sekarang itu sudah tidak ada lagi wanita yang menjaga kesuciannya mereka,kalaupun ada itu sudah sangat jarang,bahkan anak sekolah saja sudah tau akan hal itu"
" Diamlah kau berisik sekali" ujar arya yang sudah mulai hilang kesadaran
Melihat sahabatnya sudah semakin mabuk, Rudi segera mengambil ponselnya, dan menghubungi seseorang untuk membawa Arya pulang,
" Datanglah kemari,dan bawa bos mu ini keluar dari sini, sebelum ia mengamuk dan mengacaukan tempat ini"ujar Rudi begitu panggilan nya tersambung
Tak berselang lama seorang pria tampan,seusia mereka tiba disana dan menghampiri mereka,
" ada apa dengannya?" ujar pria tersebut yang heran melihat bos nya tersebut
" aku juga tidak tau, sejak tadi dia hanya diam saja, padahal aku sudah berbicara panjang lebar"
" bantu aku membawanya ke mobil" ucap Haris selaku asisten sekaligus sahabat arya
" merespon saja" gerutu Rudi sambil ikut membopong tubuh kekar milik arya sampai ke dalam mobil
" hati-hati" ujar Rudi pada Haris setelah menutup pintu penumpang mobil
" kau juga ikut,nanti aku antar lagi kesini" ujar Haris
" untuk apa aku ikut, pelanggan sedang ramai di dalam"
" kamu pikir aku bisa mengangkat tubuhnya sampai ke kantai lima belas,sudah jangan banyak protes naik!"
Akhirnya kedua pria itu, mengantarkan arya ke apartement nya,karena tidak mungkin kalau mereka membawa arya pulang ke kediaman Dirgantara,bisa panjang urusannya kalau sampai bunda nya Arya melihat hal ini,
Setelah memastikan meletakkan tubuh arya di atas ranjang,rudi segera berpamitan pada haris untuk kembali ke diskotik miliknya,
"aku pinjam mobil saja,nanti aku suruh diantar oleh sopir kesini lagi,kau urus saja dia" ujar rudi sambil menyambar kunci mobil yang ada di atas meja
haris mengambil tempat di sofa untuk merebahkan tubuhnya,matanya juga sudah begitu ngantuk,dan tidak menunggu lama keduanya sama-sama terlelap,
pagi hari arya terbangun dengan kepala yang terasa begitu sakit,badanya juga terasa begitu sakit membuat pria itu meringis,
" sudah bangun,minumlah" ujar haris yang datang dengan secangkir air jahe di tangan
nya
Arya segera meraih cangkir tersebut dan meminum nya
"hoek...air apa ini?" ujar arya yang baru pertama kalinya meminum minuman tersebut
" itu air jahe,kata bi Sumi itu bagus untuk menghilangkan rasa mual"
"aku gak suka, jauhkan itu " ujar arya dengan mendorong cangkir tersebut ke hadapan haris
" aneh, minuman sehat gak suka, giliran minum alkohol suka"
" lagian ada apa sampai kamu menegak minuman itu?"
" ayah dan bunda menjodohkan aku dengan anak sahabat mereka, kalau aku menolak mereka tidak ingin aku sebut lagi sebagai orang tuaku"
" ya sudah sih,terima aja, lagi pula gadis yang kamu cari itu juga gak pernah ketemu kan?" ujar haris yang sudah tau dengan gadis pujaannya sahabatnya itu
" lagi pula ayah dan bunda tidak mungkin menjadi kamu dengan gadis sembarangan"
" masalahnya anak itu sangat manja dan cengeng di tambah lagi badannya kayak karung beras"
" dari mana kamu tau? Memangnya kalian sudah pernah ketemu?"
" sudah, tapi sudah lama sekali"
" siapa tau dia sudah berubah ar,jangan sampai kamu menyesal nanti,saran aku sih ketemu aja dulu"
" tidak perlu,anak cengeng itu tidak akan pernah berubah"
"lalu bagaimana dengan perjodohan kalian itu?"
" mau bagaimana lagi,demi ayah dan bunda aku harus menikahinya, tapi aku juga meminta agar pernikahan itu dirahasiakan
akan ku buat gadis itu tidak betah tinggal di rumah,dengan begitu ia akan pergi dengan sendirinya dan aku bisa terbebas dari pernikahan itu dan tentunya terhindar dari kemarahan ayah dan bunda"
setelah menceritakan tentang masalahnya pad haris,arya segera turun dari ranjangnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari bau alkohol yang ia tenggak tadi malam
Selesai mandi dan berpakaian rapi,arya dan haris segera berangkat ke kantor menggunakan mobil yang sama,kebetulan hari ini jadwal mereka begitu padat, sehingga mengharuskan arya tetap masuk walau badannya terasa begitu sakit semua,
" istirahat lah sebentar,nanti aku bangunin saat meeting akan dimulai" ujar haris yang tidak tega melihat keadaan bos sekaligus sahabat nya itu
" hmm" ucap arya sambil merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di dalam ruangan nya.
Sementara di kediaman Willson,Rianti begitu bahagia saat sang mama memberitahu Kan dirinya tentang perjodohan itu,
Sedari mereka kecil rianti sudah menyukai pria itu,di tambah lagi sekarang arya begitu tampan dan gagah,membuat Rianti semakin jatuh cinta pada cinta masa kecilnya itu,
" akhirnya kita berjodoh kak,aku janji akan menjadi istri yang baik untuk kak arya,aku juga bukan gadis cengeng seperti yang selama ini kakak sematkan untukku,
Bahkan aku bisa melindungi kakak dari orang -orang jahat itu" lirih Rianti sambil tersenyum
Dari sejak mereka masih kecil,rianti begitu menyukai arya, walau arya kecil begitu ketus padanya tetap saja rianti selalu mengekorinya membuat arya kecil selalu memarahinya,
Tidak sampai disitu,arya kecil juga selalu mengatainya dengan julukan anak kecil manja dan juga cengeng,
Setelah rianti menangis arya akan mengatakan kalau dirinya tidak suka dengan gadis manja dan juga cengeng,
Kata-kata itulah yang selalu diingat oleh rianti,hingga ia berubah menjadi gadis tangguh seperti sekarang agar sang pujaan hati tu tidak lagi mengatai nya seperti mereka masih kecil,
Hari ini adalah hari dimana arya dan Rianti akan melangsungkan pernikahan mereka secara tertutup,di kediaman keluarga Willson
Pernikahan mereka hanya dihadiri oleh keluarga dan juga kerabat dekat saja,sesuai keinginan arya, awalnya Rianti merasa kecewa akan keputusan arya tersebut,namun demi menghargai pendapat calon suaminya itu Rianti memilih mengalah dan setuju dengan keinginan arya,
Kedua keluarga nampak begitu bahagia akan pernikahan ini,terkecuali arya dan seorang gadis cantik yang ikut dengan rombongan keluarga Dirgantara,yang sedari awal tidak menginginkan pernikahan ini,
pria itu hanya menampilkan wajah dingin, sedari tadi, pria itu juga hanya diam dan tak beraksi apa-apa saat Keluarga besar mereka menggoda dirinya,
Saat ini arya sudah duduk berhadapan dengan pak penghulu dan juga pak Akbar selaku adik dari papanya Rianti,yang akan menjadi wali nikah untuk rianti,
Derap langkah kaki iringan pengantin wanita terdengar dari lantai atas menuju tempat dimana akad nikah akan dilaksanakan,
Rianti begitu cantik dengan balutan kebaya pengantin berwarna putih tulang,begitu pas melekat di tubuh rampingnya,
" cantik" bisik Haris ditelinga arya saat melihat pengantin wanita yang mulai mendekat ke tempat akad
Walau sudah mendengar pujian sang sahabat,arya tetap tidak bergeming dan mempertahankan egonya untuk tidak menoleh pada rianti,baginya itu hanya candaan Haris saja
"Bagaimana saksi?"
" Sah"
"Sah"
"Sah"
Kata sah yang diteriakkan oleh para saksi menggema di seluruh ruangan dimana Arya Dirgantara dengan Rianti Amelia Willson melaksanakan ijab kabul,
Kini keduanya sudah sah menjadi pasangan suami istri baik di mata hukum maupun agama, dan saatnya mereka bertukar cincin,arya sedikit kaget saat melihat jari rianti tidak seperti yang ia banyangkan,
Dengan ragu -ragu Arya menoleh untuk menatap wajah rianti,sesaat pria itu terpesona pada kecantikan istrinya tersebut,namun pemikiran itu segera ia tepis saat mengingat sikap manja rianti
Setelah bertukar cincin, rianti mencium tangan arya dengan hikmat, barulah di lanjutkan oleh arya dengan mencium kening Rianti,
Kini seluruh keluarga dan kerabat dekat mereka, memberikan kata selamat pada keduanya,tak lupa mereka juga mengabadikan momen tersebut dengan cara mengambil poto bersama pengantin,
Selesai acara,para keluarga dan kerabat satu persatu membubarkan diri, meninggalkan keluarga inti saja,kini yang tersisa hanya ada mama nya rianti dan juga ayah dan bunda arya dan tentunya sang asisten yang selalu setia menemani bos nya itu,
saat hari menjelang malam, orang tua arya dan Haris juga pamit pulang ke rumah mereka, meninggalkan arya,bersama keluarga rianti,
" Rianti ajak suami kamu istirahat di kamar nak, kasihan dia pasti capek" ujar mama Ratih pada putri semata wayangnya itu
"ayok kak, istirahat di kamar"arya mengikuti rianti dari belakang menuju kamarnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Arya masuk dan langsung membaringkan tubuhnya di atas sofa yang ada di dalam kamar tersebut, ia juga tidak mengatakan apapun membuat rianti menjadi bingung,
"Tidur di ranjang aja kak, kalau disini nanti badan kak arya bisa sakit"ujar rianti dengan penuh perhatian
namun perhatian rianti sama sekali tidak membuat arya luluh,ia malah menganggap rianti cerewet,dan membalikkan badannya untuk memunggungi rianti,
" Diamlah cerewet, sedari tadi kau tidak berhenti berbicara" ujar arya dengan ketus membuat rianti seketika terdiam
Rianti segera menjauh dari Arya, sebagai seorang yang terlatih tentu saja rianti paham dengan apa yang ada di hati pria itu,
Rianti memilih membersihkan diri dari pada harus menunggu i arya yang terlihat begitu murung,
" mungkin hanya aku yang menginginkan pernikahan ini" batin rianti
Selesai mandi Rianti turun ke bawah untuk membuatkan minuman dingin, tenggorokan nya terasa begitu kering,butuh air untuk membasahinya,
Selesai membuat jus,rianti duduk di meja makan sambil menikmati minumannya, beberapa kali ia menghirup udara sebanyak-banyak dan membuangnya dengan kasar, untuk mengurangi rasa sesak di dadanya,
" suami kamu dimana nak? Kok kamu minum sendirian disini? Ujar sang mama mengagetkan rianti
" kak arya sedang tidur ma,tadi katanya dari semalam belum tidur karena pekerjaannya sangat banyak " bohong rianti pada mama nya
" kamu harus bisa memaklumi suamimu itu nak, pekerjaannya memang banyak, mungkin dia juga tidak punya waktu banyak untuk mengajak kamu jalan -jalan atau hanya sekedar bersantai di rumah,jadi rianti sebagai istri harus bisa memaklumi hal tersebut "
" iya mah, rianti mengerti maksud mama,rianti juga kan sibuk dengan kuliah dan juga pekerjaan, jadi rianti pasti tidak akan bosan di rumah sendirian "
"kamu juga harus bisa mengurus suami kamu dengan baik,jangan karena kesibukan kamu diluar sana akhirnya kamu mengabaikan suami,
Kamu juga harus terbuka dengannya mengenai kesibukan kamu di luar rumah,jangan sampai nanti arya salah paham pada kamu"
" Rianti pasti akan jujur sama sama kak arya, tapi tidak Sekarang ma, ada saatnya nanti untuk berkata jujur padanya,tapi bukan saat ini"
melihat sikap ketus arya padanya, membuat rianti memilih merahasiakan siapa dirinya pada sang suami , biarlah waktu yang akan menjawab kapan dirinya harus jujur pada arya,atau mungkin selama nya arya tidak perlu tau siapa dirinya,
" maaf kak, Kalau aku merahasiakan identitas ku padamu,aku akan jujur saat kak arya bisa menerimaku apa adanya"
Arya terbangun tidurnya setelah hari sudah gelap, pria yang menikahi rianti beberapa jam yang lalu itu menoleh pada jam dinding dan mendesah,lalu bangkit dari sofa menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
arya merutuki dirinya, yang lupa membawa baju ganti, dengan kesal arya keluar dari dalam kamar mandi menggunakan handuk milik rianti yang dililitkan di pinggang nya,
Namun dahinya mengernyit saat melihat sepasang baju lengkap dengan dalaman laki-laki di letakkan di atas ranjang,
Melihat baju tersebut masih baru, dan tanpa pikir panjang arya langsung memakainya
" Ternyata anak manja itu pintar juga memilih baju yang cocok untukku"lirih arya setelah menggunakan baju yang dibelikan oleh rianti
" bagus" puji arya pada dirinya sendiri saat melihat penampilan nya di depan kaca
" kak makan malam yuk" kepala rianti menyembul dari luar membuat arya memutar bola matanya dengan malas,
"Dasar ke kanak-kanakan" cibir arya sambil mengikuti rianti ke dalam ruang makan
Didalam ruang makan,mama ratih sudah menunggu kedatangan pasangan pengantin baru itu,untuk makan malam bersama,
Begitu melihat keduanya mama ratih segera mengajak mereka untuk bergabung bersamanya,
" besok arya akan mengajak rianti tinggal di rumah arya,apa mama tidak masalah kalau di tinggal rianti?" tanya arya pada sang mama mertua
Mama ratih tersenyum sebelum menjawab pertanyaan anak menantunya itu
" mama tidak apa-apa nak, lagi pula sudah seharusnya perempuan yang sudah menikah itu ikut dengan suaminya
Mama hanya meminta,tolong jaga anak mama dengan baik,jangan sakiti dia,kalau memang nak arya tidak menginginkan nya tolong kembali dia pada mama dengan baik-baik, seperti mama menyerahkan anak mama pada arya"
"Masalah itu mama tidak perlu ragu,arya pasti akan menjaga nya denga baik"
" terimakasih nak, mama do'akan semoga kalian bahagia serta langgeng sampai maut yang memisahkan "
" Amin" dengan berat hati arya mengaminkan do'a dari ibu mertua nya tersebut
Selesai makan malam,arya berpamitan pada mama Ratih dan juga Rianti,untuk keluar sebentar dan berjanji akan pulang dengan segera,
Sementara Rianti memilih masuk ke dalam kamarnya,ia ingin segera tidur sebab matanya sudah sangat mengantuk,tak menunggu lama istri arya tersebut sudah terlelap dalam tidurnya,
"kenapa kak arya kesini? Bukankah ini malam pertama kak arya dengan istri ?"ujar seorang gadis bernama lily,yang tidak alain adalah anak angkat dari adik bunda sari mamanya arya
"lagi suntuk aja" ujar arya sambil merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu apartment gadis itu
" bagaimana ceritanya pengantin baru bisa suntuk? Biasanya pengantin baru itu akan menghabiskan malam panas mereka" ada yang nyeri di ulu hatinya saat mengatasi hal tersebut
" sok tau kamu,memangnya kamu sudah pernah menikah?"
" walaupun aku belum pernah menikah, tapi memang itu kan yang dilakukan pengantin baru saat malam pertama mereka?"
" sudah tidak perlu di bahas,kamu juga tau bagaimana ceritanya aku sampai bisa menikah dengan gadis manja itu"
"Dari pada kakak suntuk bagaimana kalau kita ke mall saja,lily pengen beli tas terbaru"
Lily bergelayut manja di lengan kekar milik arya, membuat sang pria tidak kuasa untuk menolak permintaannya,
" Baiklah kita pergi sekarang"
mendengar itu membuat gadis itu berhambur kepelukan arya,saking senangnya ia sampai menciumi kedua pipi arya,
"Terimakasih kak" ujar lily dan segara menggandeng tangan arya keluar dari unit apartement nya
Keduanya menuju pusat perbelanjaan yang ada di pusat kota jakarta,lily tak pernah melepaskan tangannya dari lengan arya, sesekali gadis itu juga merebahkan kepalanya di pundak arya,
setiap orang yang melihat mereka, pasti akan berpikir kalau mereka adalah pasangan kekasih,yang saling mencintai satu sama lain, apalagi arya terlihat begitu perhatian pada adik sepupunya itu,
" lily mau yang ini kak" tunjuk lily pada sebuah tas keluaran terbaru dari sebuah brand ternama dengan logo merk - H
" ambil" ujar arya membuat lily senang
Arya menyerahkan kartu kreditnya pada lily untuk membayar barang belanjaannya,seperti biasa lily dengan bebas menggunakan kartu kredit arya,bahkan kode PIN nya juga ia hapal,
" ada lagi yang mau dibeli?" tanya arya setelah mereka keluar dari toko tersebut
" sudah kak ini saja,habis ini kita jalan-jalan di taman ya kak,kita sudah lama sekali tidak duduk di taman sambil menatap bintang"
" oke,malam ini kamu yang menentukan kemana kita akan pergi dan melakukan apa saja"
Keduanya duduk di kursi panjang,di taman yang ada di dekat apartement Lily sesuai permintaan gadis itu,dulu mereka kerap menghabiskan waktu bersama disana,
Arya juga tidak segan-segan untuk merebahkan kepalanya di pangkuan gadis itu, begitu juga dengan lily,sebelah tangannya ia lingkarkan di leher arya,sedangkan yang satunya ia gunakan untuk mengelus kepala arya,
Perlakuan itu membuat arya merasa nyaman, hingga ia lupa kalau saat ini ia sudah memiliki istri yang sedang menunggunya di rumah,pria itu terbuai oleh perlakuan adik sepupunya itu,
" lihatlah gadis manja,kau memang istrinya,tapi aku yang pemilik hatinya,bahkan malam ini adalah malam pertama kalian tapi kak arya lebih memilih bersamaku dari pada kamu" batin lily sambil tersenyum licik
sedari dulu lily memang menyukai arya,namun ia tidak berani mengakui perasaannya lantaran status mereka adalah sepupu,ia tidak ingin gegabah yang berakibat patal untuk masa depannya,
Ia ingin memiliki arya seutuhnya, namun ia harus bisa bermain cantik,agar orang tua angkatnya itu tidak tau,ia belum siap kalau mereka marah dan berujung ia di kembalikan lagi ke pantai asuhan tempat dimana dulu dirinya di adopsi oleh orang tua angkat itu,
Kecuali kalau arya sudah mengutarakan isi hatinya terhadap lily,barulah gadis itu berani menentang siapapun termasuk orang tua angkatnya itu,
Namun sampai sekarang arya tidak pernah mengatakan kalau ia juga mencintai lily, namun sikapnya terhadap lily membuat gadis itu merasa kalau arya juga mencintai dirinya,
Dengan perhatian arya selama ini cukup membuat lily merasa di cintai dan di inginkan oleh arya,untuk itu gadis itu merasa tenang -tenang saja, lagi pula selama ini arya tidak pernah dekat dengan wanita manapun selain dengan dirinya,
Namun berbeda dengan sekarang,pria itu sudah menikah dan memiliki istri, tidak menutup kemungkinan kalau suatu saat nanti pria itu akan lupa padanya dan lebih memilih istri nya,
Hal itu membuat lily marah dan benci pada Rianti,namun ia harus tetap bisa bersikap biasa saja agar dimata arya dia adalah wanita yang baik,
" kak kita pulang yuk? Tidur di dalam saja!" ujar lily dengan begitu lembut saat melihat mata arya terpejam
"hmm"
Pria itu hanya menurut kemana gadis itu membawanya, matanya juga sudah tidak bisa berkompromi lagi,
Tiba di apartment lily,arya langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik gadis itu,dan tak menunggu lama pria itu sudah terlelap,
" ngantuk banget ya?" ujar lily sambil menyelimuti tubuh arya
Setelah berganti pakaian,lily ikut bergabung dengan arya tidur di ranjang yang sama,lily juga memberikan ciuman di bibir pria itu sebelum berbaring di sebelahnya dan memeluk tubuh kekar milik arya,
Hanya saat tidur seperti inilah ia bisa menikmatinya bibir pria itu, karena arya tidak akan pernah mengijinkan nya untuk melakukan hal lebih dari mencium pipi pria itu ,
"
Rianti terbangun dari tidur karena merasakan haus, saking ngantuk nya ia sampai lupa membawa air minum ke dalam kamarnya, padahal selama ini ia tidak pernah lupa akan hal itu,
Mata nya menatap jam dinding sudah menunjukkan pukul dua malam, namun sang suami belum juga kembali membuat Rianti menghela nafasnya dengan kasar,
"setidaknya hargai mamaku kak,walau kakak tidak menginginkan pernikahan ini"lirih rianti
" setelah kita tinggal berdua,kakak bebas melakukan apapun "
Rianti turun dari kamarnya,dan bergegas ke dapur untuk mengambil air minum lalu membawanya kembali kedalam kamar,
tiba dikamar rianti memilih duduk di balkon kamar dari pada melanjutkan tidur nya kembali,rasa kantuk nya hilang begitu saja saat mendapati sang suami tidak kembali seperti janjinya,
Rianti khawatir kalau sampai mamanya tau,mamanya pasti akan bersedih melihat pernikahan nya yang belum genap dua puluh empat jam ,sudah di diterpa masalah seperti ini,
saat pagi tiba, rianti bersiap-siap untuk berangkat kuliah, kebetulan hari ini ia ada kelas kuliah pagi, setelah memastikan penampilan nya rianti segara turun ke bawah untuk sarapan bersama sang mama,
"pagi mah" ucap rianti sambil mencium pipi mamanya itu
"apa benar kalau arya tidak pulang ke rumah " tanya mama ratih,membuat rianti bingung mau menjawab apa, mau menutupi nya juga percuma,karena sang mama pasti sudah tau
" tidak perlu kamu menutupi nya dari mama nak, maafkan mama karena menyetujui perjodohan kalian,mama pikir arya seperti orang tuanya sehingga mama mempercayakan anak gadis mama padanya,saat kedua orang tuanya meminta kamu jadi istri arya,
namun Ternyata mama salah,arya sama sekali tidak seperti mereka,mama akan dukung apapun keputusan rianti"
" terimakasih mah" rianti berhambur kepelukan mamanya sambil menitikkan air matanya
" rianti akan memberikan kak arya kesempatan sampai enam bulan kedepan, tapi kalau tidak ada kemajuan rianti akan menandatangani surat persetujuan pemindahan tugas ke sulawesi"
" jadi rianti akan meninggalkan mama?"
" tentu saja mama ikut dengan rianti kesana"
" lalu bagaimana dengan usaha kita yang ada disini,siapa yang akan mengurusnya?"
" masalah itu mama tidak perlu pikirkan, rianti sudah menempatkan orang di setiap cabang untuk mengelola usaha kita,sesekali kita akan datang untuk ngecek nya kemari, sekaligus mengunjugi makam papa"
" baiklah mama ikut saran rianti saja, lakukan apapun yang membuat rianti senang"
" terimakasih mah,saat ini hanya do'a dan support dari mama yang rianti butuhkan"
" tentu sayang,mama pasti akan selalu mendoakan kamu "
Selesai sarapan dan berpamitan pada mama nya,rianti segera berangkat ke kampus menggunakan motor matic agar tidak telat,
Sedangkan di dalam sebuah kamar tepat nya di apartment lily,arya baru saja terbangun dari tidurnya saat matahari sudah tinggi,
Arya segera membersihkan dirinya,dan berlalu dari unit apartement tersebut tanpa membangunkan lily terlebih dahulu,gadis itu masih begitu lelap dalam tidurnya sehinga arya tidak tega untuk membangunkan nya,
Tujuan arya sekarang adalah kediaman Willson, sesuai janjinya semalam hari ini ia akan mengajak rianti untuk tinggal di rumah miliknya sendiri,
Namun saat tiba di sana, pria itu tidak mendapati mama ratih dan juga rianti dimanapun,bahkan ia sudah mencarinya di setiap sudut rumah tersebut
"Tuan muda sedang mencari siapa?" tanya bi Aisyah,saat melihat suami dari majikannya itu sedari tadi seperti mencari seseorang
" ah,iya bi,arya sedang mencari mama dan Rianti, apa bibi tau mereka kemana?"
" oh,, kalau non rianti pergi kuliah den, kalau nyonya ada di belakang sedang berkebun"
"terimakasih bi "
"iya den, Sama -sama"
Arya naik ke lantai dua menuju kamar rianti,di sana pria itu duduk di balkon sambil memandangi kebun bunga milik mertua yang membentang dari depan Sampai ke samping rumah,
Beberapa kali terlihat pria menghembuskan nafasnya dengan kasar, entah apa yang di pikirkan oleh pria itu,
" Bagaimana apa kalian sudah menemukan nya?" tanya arya saat panggilan telepon nya terhubung
"belum tuan muda, sepertinya gadis itu bukan warga jakarta, untuk itu kita tidak pernah bisa menemukan nya" jawab si penerima telpon di seberang sana
" kalau begitu perluas pencarian sampai ke luar kota jakarta"
" baik tuan muda" arya mematikan sambungan telpon tersebut, untuk beberapa saat pria itu memandangi ponsel yang sudah redup tersebut,
" Kenapa begitu susah untuk menemukan kamu,andai kita bertemu walau hanya sekali saja, aku pasti tidak akan pernah setuju dengan pernikahan ini" lirih arya
Ternyata pria itu masih terus mencari keberadaan gadis yang menolongnya malam itu,arya sama sekali belum bisa melupakan kejadian tersebut,
Sepulang kuliah rianti Langsung pulang ke rumah,ia ingin segera pindah ke rumah arya agar mama nya tidak menyaksikan hal-hal seperti ini lagi, cukup dirinya saja yang tau dan merasakannya,
selain mama nya rianti tidak punya siapa-siapa lagi yang bisa mengerti dengan dirinya,
" segeralah berkemas, aku tunggu di bawah" ujar arya saat rianti baru saja masuk kedalam kamarnya
" iya kak" ujar rianti tanpa menoleh pada arya
Rianti hanya membawa beberapa potongan pakaiannya, selebihnya hanya peralatan makeup dan buku -bukunya saja
arya mengernyit kan keningnya saat melihat barang bawaan rianti, bagaimana mungkin istrinya itu mau pindah rumah,hanya membawa sebuah koper berukurang sedang dan juga tas sandang
" hanya itu?" tanya arya dengan keheranan
" iya kak,hanya ini" ujar rianti dengan santainya
Selepas berpamitan pada mamanya rianti, kedua memasuki mobil masing-masing,dengan arya di depan sebagai penunjuk arah,
hati mama sari begitu sendu melepas kepergian Rianti,dirinya begitu khawatir kalau arya bersikap semena -mena pada anak semata wayangnya tersebut,
kini keduanya sudah tiba di sebuah rumah minimalis berlantai dua,arya melenggang masuk kedalam rumah tersebut tanpa berniat untuk membantu rianti,
" ini kamar kamu,dan yang ini kamarku,jangan pernah mencoba untuk masuk kedalam kamar saya tanpa persetujuan saya" ujar arya dengan ketus
" dan satu lagi, jangan pernah mencampuri urusan saya!''
" kak arya tenang saja,saya juga tidak suka mencampuri urusan orang lain,apalagi orang itu asing bagi saya" balas rianti sambil berlalu dari hadapan arya
" cih,, gadis manja seperti kamu bisa apa selain merengek dan menangis" cibir arya namun tidak di gubris oleh rianti
Di dalam kamar rianti menata pakaian yang ia bawa dari rumah orang tuanya di dalam lemari pakaian,begitu juga dengan peralatan makeup dan buku-buku nya di tata dengan rapai pada tempatnya,
Sementara arya memilih pergi dari sana, tujuannya saat ini adalah apartment milik lily, rianti yang melihat itu hanya bisa memandangi mobil arya keluar pekarangan rumah dari balkon kamarnya
" Hanya enam bulan kak, setelah itu kita tidak akan pernah bertemu lagi,dan kalaupun bertemu kita tidak perlu saling bertegur sapa, karena saat itu kita sudah menjadi orang asing
Aku mau kamu ajak tinggal disini juga hanya karena aku menghargai orang tua kamu yang sudah begitu baik pada keluarga ku, melihat sikap kamu yang seperti ini perempuan manapun tidak akan ada yang mau hidup dengan kamu "
Setelah cukup lama berdiri di atas balkon,rianti memilih turun ke bawah dan mencari letak dapur,ia ingin membasahi tenggorokan nya yang terasa begitu kering.
Sesampainya di dapur rianti membuka kulkas untuk mengambil air dingin,gadis itu tersenyum saat melihat kulkas tersebut penuh dengan bahan makanan,
Berhubungan perutnya juga sudah mulai terasa lapar,jadi rianti memutuskan untuk mengolah bahan bahan yang ada di kulkas untuk makan malamnya nanti,
rianti memilih memasak yang simple saja,yaitu ayam goreng dengan cocolan sambal terasi, lengkap dengan lalapan nya ,
Selesai memasak rianti kembali ke dalam kamarnya untuk mandi, setelahnya gadis itu kembali ke dapur untuk menikmati hasil masakannya sendiri, tanpa berniat untuk menunggu arya untuk makan malam bersama.
Selesai makan dan membersihkan peralatan makan yang ia gunakan,rianti kembali masuk ke dalam kamarnya,
Sementara di tempat lain,arya dan lily saat ini sedang makan malam di sebuah restoran mewah, sesuai dengan keinginan lily yang katanya ingin makan steak,
"jadi mbak rianti sudah ada di rumah kak arya sekarang?" tanya lily di sela -sela makan mereka
" hmm"
"lily ikut pulang ke rumah kak arya ya? " ujar lily dengan manja
" Untuk apa?"
" pengen kenalan sama mbak rianti aja kak,lagian sekarang dia itukan sudah menjadi istri kak arya,itu artinya dia itu kakak iparku "
"terserah "
selesai makan,keduanya pulang ke rumah milik arya, yang mana disana juga ada rianti,saat keduanya sampai suasana rumah sudah dalam keadaan gelap karena rianti mematikan seluruh lampu rumah dan hanya menyisakan lampu luar saja,
"sepertinya gadis manja itu sudah tidur" ujar arya sambil menghidupkan lampu di ruang tamu
" yah, padahal lily mau mengajak nya kenalan"
" besok kan bisa,tidak harus malam ini juga" ujar arya sambil mengacak rambut adik sepupunya itu
" kalau begitu lily mau istirahat saja" gadis itu berlalu masuk ke dalam kamar ,meninggalkan arya yang masih duduk di ruang tamu
sebelum masuk ke dalam kamar,arya berniat untuk mengambil air minum untuk di bawa ke dalam kamarnya,
melihat tudung saji di atas meja membuat arya ingin tau malam ini istrinya itu makan apa?, sehingga ia membuka tudung tersebut dan kembali menutup setelahnya melihat apa yang ada di bawah tudung saji tersebut,
"kenapa kamu tidur disini? pindah ke kamar tamu sana?" ujar Arya saat lily sudah berbaring di kamar nya,
"gak ah,lily mau tidur disini sama kak arya"
" disini bukan hanya kita berdua, bisa-bisa nanti rianti salah paham pada kita"
" dimana salahnya sih? Kita kan adik kakak,lagi pula kita hanya tidur doang " ujar lily dengan memanyunkan bibirnya
Melihat itu membuat arya hanya bisa pasrah, dan ikut berbaring di sebelah gadis itu,lily langsung memeluk arya dan menempelkan wajahnya di dada bidang pria itu untuk mencari posisinya nyaman,
Keduanya sama-sama terlelap sambil berpelukan,layak nya pasangan suami istri,hal itu sudah biasa mereka lakukan,hanya saja arya masih bisa menahan hasratnya untuk tidak menyentuh lily,
Bagi arya gadis itu adalah adik kecilnya,yang harus ia sayangi dan lindungi,lagi pula saat ini hanya Lily lah yang mengerti akan dirinya,
Pagi harinya,selesai membuat sarapan, rianti berniat untuk mandi dan berganti pakaian terlebih dahulu sebelum sarapan,
rianti begitu shok saat melihat seorang wanita keluar dari dalam kamar arya dengan penampilan acak-acakan, kancing baju bagian atasnya juga terbuka sehingga memperlihatkan aset berharga wanita itu,
" mbak rianti ya" tegur lily dengan memasang senyum semanis mungkin," aku lily mbak adiknya sepupu nya kak arya"
"oh ya, saya rianti,salam kenal ya adik ipar" jawab rianti,sambil memperlihatkan senyuman manisnya juga
hal itu membuat lily begitu kesal,padahal sebelumnya ia sudah membayangkan kalau rianti akan marah dan menjambak rambutnya dengan brutal,dengan begitu arya pasti akan memarahi rianti dan mengusir keluar dari rumah itu,
" sial" lirih lily begitu rianti masuk kedalam kamarnya,lily kembali merapikan penampilannya nya sebelum kembali masuk kedalam kamar arya,
Sebenarnya lily sudah mengintai rianti sejak ia sibuk didapur membuat sarapan,lily sengaja mengacak-acak rambutnya dan membuka kancing kemejanya agar rianti salah paham dengan mengira kalau ia dan arya menghabiskan malam dengan melakukan hubungan badan,
"ambillah kartu ini untuk membeli keperluan kamu, setiap bulannya nanti aku akan mentransfer sejumlah uang kesana untuk kamu" ujar arya sambil menyodorkan kartu ATM pada rianti
" ups,, kartu ATM biasa" kekeh Lily di balik punggung arya
"lain kali tidak perlu memasak untukku"
" hmm, terimakasih " ujar rianti dengan dingin
Setelah nya keduanya keluar dari rumah sambil bergandengan tangan, meninggalkan rianti yang masih menghabiskan sarapan paginya,
" Ternyata adik sepupu rasa istri" lirih rianti dengan ekspresi yang sulit di artikan
"seperti gadis itu ingin bermain-main denganku!
baiklah kalau begitu kita akan bermain bersama" seringai rianti muncul di bibirnya..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!