Alena Sabrina Einstein seorang gadis yang baru berusia 17 tahun.
Anak dari seorang konglomerat terkaya di kotanya.
Sepulang dari sekolah Alena mampir dulu ke Alfamart terdekat untuk membeli beberapa keperluan dan camilan untuk menemaninya menonton film Drakor.
Setelah selesai Alena pulang, sampai dirumah, Alena langsung masuk ke kamarnya lalu mandi dan bersiap siap untuk tidur.
Ketika akan merebahkan tubuhnya di ranjang nya Alena teringat dengan novel yang ditemukannya di mobilnya ketika pulang sekolah, Alena segera mengambil novel yang diletakkan nya di samping tempat tidurnya. Entah dari mana datangnya novel itu namun Alena langsung membawanya.
Alena mulai membacanya,seolah ada daya pikat khusus sehingga membuat Alena ikut larut dalam cerita.
Novel itu Berjudul "My Husband Is A Cruel president"..menceritakan seorang perempuan berusia 20 tahun yang bernama Alena Andrea Albert yang jatuh cinta kepada seorang presiden dan pengusaha sukses di negaranya.
Edward Snowden adalah seorang presiden di negaranya.
Selain sebagai presiden, Edward juga seorang pengusaha yang memiliki perusahaan di beberapa negara.
Alena yang sering melihat Edward di televisi dan berbagai media akhirnya jatuh cinta kepada Edward.
Alena adalah putri tunggal dari pasangan Daniel albert dan Sellia Albert
Mereka salah satu konglomerat terkaya di negaranya.
Mereka sangat memanjakan putri tunggal mereka, apapun kehendaknya sebisa mungkin kedua orang tuanya mengabulkannya. Termasuk dengan perjodohan itu.
Akhirnya perjodohan itu terjadi,, Alena yang mengira jika pernikahannya digelar dengan pesta mewah ternyata salah, pernikahan mereka sangat sederhana yang hanya dihadiri beberapa kerabat mereka.
Alena cukup bahagia menikah dengan orang yang dicintainya meski pernikahannya di gelar dengan sederhana.
Pernikahan mereka sudah berjalan selama satu tahun, namun Edward masih saja dingin terhadapnya.
Berbagai cara dilakukan Alena untuk menggoda suaminya tapi Edward tetap tidak peduli.
Puncaknya ketika Alena menjebak Edward dengan obat perangsang, mau tidak mau Edward melampiaskan dan meniduri nya.
Setelah malam itu Edward semakin dingin.
Dan tidak pernah pulang ke mansion nya lagi.
Alena positif hamil,,tapi Edward masih tetap tidak perduli.
Berbagai tekanan dari ibu mertua dan keluarga suaminya membuat Alena frustasi.
Dan suami yang seharusnya menjadi sandarannya malah tidak peduli.
Bahkan pas Alena melahirkan pun Edward tetap tidak perduli.
Dan di hari Alena melahirkan Edward membawa surat cerai kepadanya.
Dan berkata bahwa dia akan menikah dengan orang yang dicintainya.
Alena yang frustasi karena tidak mendapatkan cinta suaminya akhirnya menyayat nadinya sendiri.
" Apakah ini akhir hidup ku.." ucapnya lirih. Pandangannya seketika menjadi gelap.
Selesai...
"Alena gila..." Teriaknya kesal setelah melempar novel itu ke lantai. " Ngapain bunuh diri,, Lo kan kaya, cantik, ngapain jadi pengemis cinta si presiden brengsek itu sih..." Ucapnya kesal.
Alena merapatkan selimutnya dan segera tidur. Novel yang tadi di lemparkannya ke lantai itu bersinar terang,, ketika sinar itu mulai redup buku novel juga ikut menghilang.
" Tok tok tok..."
" 10 menit lagi bi..." Teriak Alena kembali merapatkan selimutnya.
" Tok tok tok.." pintu kembali di ketok.
Alena terpaksa bangun dan membuka pintu.
" Ceklekk.."
" Ada apa sih ..." tanya Alena dengan muka bantalnya.
" Nyonya bukankah malam ini anda akan mengadakan pesta kejutan untuk tuan Tuan Edward.." kata pelayan pribadinya mengingatkan majikannya, karena dua hari lalu majikannya bicara dengan dengannya supaya membantunya untuk mempersiapkan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama untuk membuat Tuan Edward tersentuh.
" Pesta kejutan..? Untuk apa..?" Tanya Alena dengan mata masih terpejam. Kesadarannya masih belum pulih dari tidurnya.
" Pesta kejutan untuk merayakan satu tahun pernikahan anda dengan suami anda nyonya.." sahut pelayannya dengan gugup.
" Ahhh..Iya nanti..." Alena menutup pintu dan berjalan kembali menuju ranjang nya untuk melanjutkan tidur manisnya.
Ketika mendekati ranjangnya,,Alena kaget dengan dekorasi kamar nya yang asing.
Seketika kesadarannya kembali penuh.
Alena segera melihat sekeliling kamar nya, dan benar semuanya beda.
Lalu teringat kata kata pelayan tadi yang menyebutkan kata Nyonya,,pesta kejutan,,Tuan Edward,,dan menarik perhatian.
Alena segera mendekat ke meja rias.
" Aaaaaaa...." Teriaknya dengan keras, untung kamar nya kedap suara.
Alena meraba pipinya
" Waja siapa ini..." Gumamnya.
" Ini dimana.."ucapnya dengan linglung.
" Gue mau pulang..." Teriaknya dengan kencang.
Alena memegang kepalanya yang terasa sakit...
Pandangannya menjadi buram.
Dan..Brukkk..." Mama..." Lirih nya.
Seketika semuanya nya gelap.Alena terbangun ketika mendengar suara yang memanggil namanya.
Dengan segera dia berdiri dan menoleh ke sekitar nya. Semua nya nampak indah bak di surga.
" Gue di mana..." Gumamnya.
" Alena..." Seorang wanita berdiri di hadapannya.
Alena kaget melihat wajah di depannya.
" Lo... Alena dalam novel kan.." ucap Alena.
Alena asli dalam novel tersenyum manis.
" Buat Edward jatuh cinta pada mu,maka kamu akan kembali ke dunia mu.." ucapnya.
" Tapi dia bukan suami gue..." Sahut Alena, namun terlambat.
Alena asli dalam novel menghilang bersamaan dengan sinar yang menyilaukan. Alena kembali merasakan sakit kepala yang luar biasa,,seketika pandangan nya menjadi gelap.
Alena membuka matanya,, kepala nya masih terasa sakit. Alena sedikit demi sedikit menguasai ingatan Alena sebelumya.
" Jadi gue bertransmigrasi ke dalam novel yang gue temuin di mobil Minggu lalu.." gumamnya.
" Dan malam ini adalah satu tahun pernikahan Alena asli dan Edward si presiden gila kerja itu.."
Alea mengingat semua alur yang yang di bacanya.
Malam ini Alena asli akan menyiapkan pesta kecil untuk merayakan satu tahun pernikahan mereka, dan sudah mengirim banyak pesan kepada suaminya untuk pulang malam ini,,bahkan juga mengirim pesan kepada asistennya..sampai pagi Alena menunggu kedatangan suaminya namun suaminya benar-benar tidak pulang.
Tapi sekarang Alena tidak perlu merayakan pesta itu,, karena Edward tidak akan pulang.
Menurut ingatannya ketika membaca novel,,. peristiwa penjebakan Alena asli kepada suaminya belum terjadi dan Alena bisa bernafas lega.
" Semangat menjalankan misi untuk menaklukkan seorang presiden.." ucapnya dengan penuh semangat.
" Tunggu...presiden..berarti gue..ibu negara..?". Alena terbahak ketika mengingat kenyataan itu.
" Gila...umur gue baru 17 tahun udah jadi istri plus ibu negara.." ucapnya sambil tertawa.
" Tapi kan tubuh wanita ini berumur 20 tahun.." gumamnya.
" Baiklah,, sekarang misiku membuat Edward jatuh cinta, terus pulang,,gue rindu sama mama papa..." Lirihnya ketika mengingat kedua orang tuanya.
" Bagai mana kabar mereka disana.." ucapnya sambil terisak.
" Dan juga bagaimana kabar tubuhku disana.." lirihnya lagi.
Sudah sebulan Alena berada di dunia novel,,dia mulai beradaptasi. Dan mulai menyusun rencana untuk membuat presiden itu jatuh cinta.
Dan selama sebulan itu Alena disini belum pernah sekalipun dia bertemu dengan Edward.
Alena hanya melihat foto Edward di hp Alena asli, dan juga di berbagai media.
Memang tampan,,tapi apakah setampan aslinya?.
Ingin sekali melihat wajah asli suami Alena asli,,apakah setampan Lee Jung suk kekasih halu nya.
Alena kembali tertawa miris mengingat alur cerita novel yang akan di hadapinya. Dimana dia mengingat kalau karakter Alena di novel yang rada rada menjengkelkan, karena selalu diam jika direndahkan oleh keluarga suaminya.
" Menurut novel malam ini suaminya akan pulang, dan malam ini juga Alena asli menjebak suami nya dengan obat perangsang,,berakhir meniduri Alena asli..." Gumamnya.
" Tapi itu tidak akan terjadi,karena gue bakalan merubah alurnya.." ucapnya dengan sungguh-sungguh.
Maaf typo
Ini novel pertama saya ☺️
Terima Kasih
Selesai mandi Alena memakai baju tidur nya.
Lalu memakai skincare yang sudah tersedia dan bersiap tidur.
Namun tiba-tiba. “Brakkkk…”
Pintu dibuka dari luar dengan kencang.
Alea terperangah kaget melihat siapa yang membuka pintunya dengan kasar.
Terlihat seorang laki-laki dengan pakaian yang kusut sedang menatap tajam Alena.
Alena ingat kalau di depannya itu Edward suami nya. Tapi kenapa terlalu tampan? Gumamnya dalam hati.
Edward yang melihat pakaian tipis yang dikenakan istrinya menjadi terasa panas.
Edward yang terpengaruh obat perangsang akhirnya mendekat dan mengangkat tubuh Alena.
“ Aaaa…” teriak Alena kaget ketika merasa tubuhnya melayang.
Edward menghempaskan tubuh Alena di ranjang dan langsung menindihnya.
“ Heh Edward, apa yang Lo lakukan…” teriak Alena.
Edward menarik nafasnya dengan berat, tanpa pikir panjang langsung mencium bibir Alena dengan rakus.
“ hemptt…” Alena berusaha mendorong tubuh besar Edward,, tapi Edward tidak peduli.
Edward benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi karena obat sialan yang di berikan oleh salah satu menteri nya untuk menyodorkan putrinya. Untuk Edward bisa menahannya dan sampai dirumah, pikirkan nya langsung tertuju pada isteri nya.
Ciumannya merambat ke leher Alena dan membuat beberapa tanda di lehernya.
Sebelah tangan besar Edward menahan kedua tangan Alena di atas kepalanya. Dan sebelah tangannya lagi membuka paksa baju Alena,hingga bajunya robek, td terpampang dua buah gunung kembar Alena tidak memakai bh, di dunia aslinya kalau tidur dia terbiasa tidak pakai bh.
Edward menghentikan ciumannya ketika merasa tidak ada perlawanan dari istrinya. Lalu melepaskan kameja putih yang di pakai nya.
Alena pasrah, nafasnya tersenggal karena tenaganya sudah habis terkuras karena memberontak tadi.
Edward kembali menyerang Alena hingga pagi,, bahkan ketika Alena sedang tidur Edward tetap menyerang nya.
“ Tok tok tok…” pintu di ketuk dari luar.
Alena yang terganggu karena mendengar ketukan pintu segera membuka matanya.
“ Shhhh..” Alena meringis merasa seluruh tubuhnya sakit terutama di bagian intimnya.
Di lihatnya jam menunjukan pukul 10 siang.
“ Edward brengsek…” gumamnya pelan.
Karena sudah berapa kali dia minta berhenti namun Edward tidak mendengarkan nya.
Alena berusaha bangun dan turun dari ranjangnya menuju pintu yang di ketok dari tadi.
“ Ceklekk…” pintu di buka, terlihat seorang pelayan di depan pintu membawa troli yang berisi makanan.
Alena mempersilahkan pelayanan membawa masuk makanannya.
Pelayan itu paham melihat apa yang terjadi di kamar majikannya yang berantakan.
Bahkan pagi tadi Tuan presiden lah yang menyuruhnya mengantarkan makanan ke kamar isterinya.
Setelah pelayan keluar Alea masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
“ Dasar presiden mesum…” teriak Alena kesal karena melihat tanda yang di buat Edward memenuhi tubuhnya.
Alena berendam dengan sabun aroma terapi yang menenangkan.
Matanya terpejam sambil mengingat alur cerita yang berbeda. Alena benar-benar kesal dengan Edward,,dan dia berniat akan membalasnya nanti.
Selesai selesai makan Alena berencana ingin belanja ke mall ingin membeli beberapa baju kaos dan celana jeans,karena baju Alena asli semuanya dres dan gaun.
Untung saja Alena asli memiliki beberapa kartu salah satunya kartu hitam yang di kasih suaminya. Alena berniat belanja sepuasnya dengan kartu yang suaminya kasih sebagai balasan.
Dengan bernyanyi kecil Alena menuruni anak tangga dan menyapa beberapa pelayan.
Para pelayan sedikit terkejut dengan perubahan pada nyonya nya.
Biasanya si nyonya memakai pakaian seksi dan make up yang mencolok.
Tapi sekarang nyonya mereka memakai dres putih gading selutut dan make up tipis, membuat wajahnya lebih segar.
Pucuk di cinta ulam pun tiba, ketika Alena keluar dari pintu mansion, sebuah mobil berhenti di depan pintu mansion nya,,seorang laki-laki dewasa keluar dari mobil itu dengan tergesa gesa,, Alena mengingat jika laki-laki itu adalah Dimas asisten pribadi suaminya.
Alea tersenyum ketika sebuah ide muncul di kepalanya.
Dimas memberi hormat melihat istri bos nya di depan pintu lalu melanjutkan jalannya menuju pintu ruang pribadi Bos nya.
Dimas keluar dari ruang kerja Edward sambil menenteng dokumen dan langsung keluar untuk kembali ke istana presiden. Setelah masuk Dimas memasang salt belt nya dan berjangkit kaget setelah melihat istri majikannya ada di kursi belakang.
“ Kenapa…?” Tanya Alena melihat asisten suaminya yang kaget.
“ Nyonya…apa yang anda lakukan di dalam mobil saya..?” Tanya Dimas
“ Antar saya ke mall,,saya mau belanja..” sahut Alena.
“ Tapi…saya bukan sopir anda nyonya…” jelas Dimas memberi tahu.
“ Yang bilang kamu sopir saya siapa..? Kamu pikir saya nggak tau siapa kamu..?”
Dimas menelan ludahnya dengan kasar,,percuma berdebat dengan Ibu negara yang satu ini.
“ Cepat antar saya…” tegas Alena menyuruh Dimas.
Dimas jadi serba salah. Tidak diantar ke mall,si Ibu Negara bakalan ngamuk,, diantar nani presiden nya juga ngamuk karena kelamaan menunggu berkas yang ingin ditanda tangani nya.
“ Nyonya…apakah anda sudah izin dengan Tuan Edward..?” Tanya Dimas.
“ Sudah…” sahut Alena enteng.
“ Cepat jalankan mobilnya..” suruhnya.
“Nyonya bagaimana jika anda ke mall pakai mobil dan sopir yang lain..” Tawar Dimas lagi.
“ Dimass….” Tekan Alena sambil melotot.
Dimas tergagap mendengar Ibu Negara menyebut namanya. Dimas mulai menjalankan mobilnya menuju mall terbesar di kota itu.
Ingin menelpon Bos nya tapi handphone nya ketinggalan di ruang kerjanya.
Akhirnya Dimas hanya bisa pasrah.
Sesampainya di mall,, Alena turun dari mobilnya.
“ Lo..tunggu disini..” ucapnya.
“ Tapi Nyonya saya mau mengantar dokumen ini ke tempat pak presiden..” sahut Dimas sambil menunjukkan map.
“ Gue gak peduli,,kalo sampai Lo ninggalin gue..” Alena menggorok lehernya dengan ibu jarinya memperingati Dimas.
Dimas mengangguk gugup.
“ Bagus…” Ucapnya.
Dimas baru sadar jika penampilan Ibu Negara itu sudah berubah,,dan tapi panggilannya Lo gue. Padahal dulu Alena adalah wanita yang anggun dan lembut. Minus nya cuma satu, yaitu makeup menor yang selalu menghiasi wajahnya.
Alena masuk kedalam mall dengan santai, meskipun dia istri presiden di negara ini tapi tidak ada satu pun yang mengenalinya,karena pernikahan mereka yang sangat tertutup rapat.
Alena membeli beberapa baju, celana, make up, perhiasan dengan harga yang di luar nalar.
Di istana Presiden Edward duduk di kursi presiden sambil memejamkan matanya, mengingat malam panas antara dia dan istrinya membuatnya gerah..
Edward yang menunggu asistennya yang mengambil dokumen di rumahnya heran karena asisten nya tidak kunjung datang, padahal sudah cukup lama pergi.
“ Ting Ting Ting..” bunyi notif di handphone Edward berbunyi.
Edward segera memeriksa notif. Dahinya mengkerut ketika melihat tagihan kartu yang di pegang istrinya tidak main-main nominal nya.
Ini pertama kali nya istrinya memakai kartu pemberian nya.
Alea yang sudah puas belanja akhirnya memutuskan untuk segera pulang.
Di depan mall mobil asisten suaminya masih terparkir.
Alena membuka pintu mobil belakang memasukkan semua belanjaannya, disusul dirinya juga masuk ke dalam mobil.
Dimas segera menjalankan mobilnya menuju mansion.
Setelah sampai Alena keluar dari mobil dan menyuruh pelayan untuk membawa barang belanjaannya.
Dimas langsung putar balik mengarah ke istana negara.
Sesampainya di ruangan presiden, Edward menatap tajam Dimas.
Dimas yang di tatap menjadi panas dingin.
“ Maaf terlambat tuan…” ucap Dimas sambil menyerahkan dokumen kepada Edward.
“ Kenapa..?”
Diman menghela nafas panjang dan mulai menceritakan alasannya jadi lama.
Mendengar alasan Dimas, Edward akhirnya menyuruh nya keluar. Dimas bernafas lega.
mohon maaf jika typo...🙏
Terima kasih 🙏
Di rumah Alena bersantai ria, sudah satu Minggu setelah kejadian itu tapi suaminya Presiden mesum itu belum menampakkan batang hidung nya.
Rencananya hari ini Alena ingin menjalankan misinya, membuat Edward jatuh cinta padanya.
Supaya bisa lekas kembali ke dunia asalnya.
Alena memakai celana jeans warna hitam dan baju kaos polos over size,make up tipis, dan rambut panjangnya di biarkan tergerai. Dan memakai sepatu kets warna putih.
Alena terlihat lebih muda. Inilah style asli dari seorang Alena yang berusia 17 tahun di dunia aslinya.
Alena menjalankan mobilnya menuju tempat Edward bekerja, di tengah jalan Alena melihat penjual bakso.
Alena yang sudah sangat merindukan makanan kesukaannya itu langsung saja dia singgah dan membeli dua porsi bakso jumbo. karena biasanya setiap hari dia makan bakso di kantin sekolah.
Alena ingat dengan jelas dimana letak istana presiden suaminya itu, Alena segera melanjutkan perjalanan nya yang terhalang tukang bakso.
Setelah sampai, Alena keluar mobil memakai kacamata hitam. Lalu mengeluarkan ponsel nya dan menekan nama Dimas asisten suaminya.
“ Jemput saya di luar…”
Alena langsung mematikannya.
Tidak berada lama Dimas datang dengan nafas ngos-ngosan.
“ Antar saya ke ruangan Bos mu itu…” perintah Alena.
Sesampainya di depan ruangan Edward, Alea menyuruh dimas.
“ Tolong antarkan satu buah mangkok besar ,sendok,garpu dan dua teh es..dan satu lagi..GAK PAKE LAMA..”
Dimas segera melaksanakan perintah nyonya nya.
“ Ceklekk…” Alena membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.
Terlihat Edward sedang duduk di kursi kebesarannya.
Alena meletakkan 2 bungkus bakso nya di atas meja sofa, lalu mendekat ke arah Edward yang sibuk mengetik laptop nya.
Sial sekali, kenapa presiden novel itu terlihat lebih tampan dengan kaca mata baca yang terbingkai di matanya.
Jangan sampai dia yang jatuh cinta duluan sama Edward.
“ Ehmm…” Alena berdehem ketika sampai di depan meja kerja Edward.
Edward menghentikan pekerjaannya dan menatap ke arah Alena istri yang tidak di anggap nya.
“ Ada keperluan apa..?” Tanya Edward tanpa basa-basi.
“ Memangnya harus ada alasan ya bertemu sama suami sendiri..?” Tanya Alena..” seperti anda yang menemui saya ketika ada mau nya..” sindir nya.
Edward menelan ludahnya dengan kasar ketika isterinya menyinggung nya.
“ Kenapa..? Sudah ingat..?” Tanya Alena
“ Kalau tidak ada kepentingan, Dimas akan mengantarmu pulang…” ucap Edward.
Alena menjatuhkan dirinya di sofa tidak memperdulikan ucapan suaminya.
“ Ceklekk..” Dimas masuk di iringi oleh seorang office boy yang membawa keperluan yang di inginkan oleh Ibu Negara.
Setelah mereka keluar,, Alena segera memindahkan dua baksonya ke dalam mangkok besar dan menambahkan banyak sambal cabe yang dia minta kepada penjual bakso tadi.
Dimas bergedik ngeri melihat kuah bakso istri Bos nya yang berubah menjadi merah.
“ Hemmmm…aroma baksonya benar-benar menggoda..” gumam Alena sambil menyuap baksonya. Belum bakso sampai di mulutnya Edward dengan cepat mengambil paksa garpu yang digunakan istrinya untuk memakan bakso.
Membuat Alea kaget.
“ Edward…” teriaknya dengan kesal. Di jalan tadi dia sudah membayangkan memakan semua baksonya itu, tapi dengan gilanya suami presiden novel itu merebut baksonya.
“ Dimas..cepat singkirkan bakso itu..” perintahnya.
Alena semakin kesal ketika mendengar suaminya mau membuang baksonya.
Melihat Dimas yang bergerak ingin mengambil baksonya Alena jadi emosi.
“ Berani Lo menyentuh bakso gue, gue lempar Lo dari gunung…” ancam Alena.
Dimas jadi kicep mendengar ancaman nyonya bos nya.
“ Dimas…” tekan Edward.
“ Selangkah Lo maju, gue lempar Lo pakai sepatu ini…” ancam Alena sambil melepaskan sepatunya.
Dimas jadi bingung mau apa, matanya menatap ke arah Edward untuk minta bantuan.
Tiba-tiba tubuh Alena terasa melayang, rupanya Edward mengangkat Alena seperti karung beras dan membawanya ke kamar pribadinya.
“ Edward mesum,, lepasin gue..” teriaknya.
Edward malah memukul bokong nya.
“ Aaaa…bakso gue…” teriaknya lagi.
Brukk.. Edward menghempaskan tubuh istrinya di ranjang besar miliknya nya.
“Arkhh..pinggang gue…” keluhnya sambil memegang pinggul belakangnya.
Edward melepaskan jas dan kemeja putihnya, hingga menyisakan celananya.
Alena meneguk ludahnya kasar ketika melihat tubuh atletis suaminya yang penuh dengan roti sobek.
“ Mau pegang..?” Tanya Edward yang melihat mata Alena menatap tubuhnya.
Alena mengangguk,,lalu dengan cepat kembali menggelengkan kepalanya.
“ Nggak… gue mau pulang…” ketusnya dengan memajukan bibirnya nya.
Edward melihat ekspresi istrinya menjadi gemas.
Edward mendekati Alena dan menindihnya.
Alena merasakan jantung nya berdetak keras ketika wajah mereka sangat dekat.
“ Gu..gue mau pulang ke rumah, cepat menyingkir…” ucap Alena menyembunyikan kegugupannya.
Edward tidak bergeming sedikitpun. “ Siapa kamu..?”
Pertanyaan Edward membuat Alena jadi sedikit takut. “ Gue..Alena…” jawabnya berusaha tidak terlihat gugup.
“ Kamu bukan seperti Alena yang saya kenal…”
“ Memangnya Alena yang kamu kenal seperti apa..?” skakmat Alena dengan emosi. Dia tau Edward tidak pernah peduli kepada Alena asli, dan itu membuat Alena menjadi kesal.
“ Bukannya Lo tidak pernah peduli sama gue selama ini..?”
Edward diam dan menatap tajam mata Alena ,dia tidak menjawab pertanyaan istrinya. Semakin dilihatnya, Alena sekarang berbeda dengan Alena yang dulu..
Alena dulu kalau berbicara dengannya tidak pernah kasar, dan selalu memanggilnya dengan sopan, Tapi Alena sekarang berbanding terbalik dengan Alena yang dikenalnya. Dan juga cara berpakaian Alena sangat jauh berbeda.
Sebenarnya setelah malam dia meniduri alena, Edward selalu memantau isterinya lewat cctv yang terpasang di setiap kamar.
Dan semua perilaku yang terlihat di cctv jauh berbeda dengan Alena yang dia kenal.
“ Tidak bisa jawabkan Lo..? Karena Alena yang dulu udah nggak ada, sekarang yang di hadapan Lo ini adalah Alena versi baru yang lebih baik lagi..” Alena semakin puas melihat Edward tidak bisa menjawab ya. Bodo amat dengan misi membuat suami novelnya ini jatuh cinta dengannya. Sekarang dia benar-benar kesal dengan Edward.
Edward terkekeh, dia jadi gemes melihat istrinya bicara, bibirnya terlihat sangat menggoda, dulu dia tidak tertarik dengan Alena yang agresif, tapi sekarang dengan sikap bar-bar nya sedikit membuat hatinya bergetar.
Atau itu adalah trik yang sedang di mainkan istrinya supaya membuatnya tertarik.
“ Ini pasti trik kamukan supaya saya tertarik sama kamu…?” Tanya Julian semakin mendekatkan wajahnya kepada Alena.
Mata Alena terbelalak mendengar tuduhan Edward.
“ Percaya diri banget Lo..” sahut Alena yang tidak terima dengan tuduhan Edward.
“Enggak guna tau nggak menarik perhatian Lo yang jelek ini..” ucapnya lagi sambil menjauhkan wajah Edward menggunakan jari telunjuk.
“Sekarang gue udah gak peduli sama hubungan kita,, masih banyak kok laki-laki yang ngantri sama gue…” kata Alena dengan percaya diri, sebenarnya dia cuman ngomong, jangan sampai dia pisah sama Edward, bakal gak bakalan bisa kembali dia ke dunianya.
Edward kembali terkekeh mendengar ucapan istrinya itu.
Cuppp… Edward menyatukan bibirnya dengan bibir Alena. Sungguh setelah malam itu Edward benar-benar candu dengan semua yang ada di tubuh istrinya, tapi dia berusaha menahan untuk tidak menerkamnya dengan tidak pulang selama seminggu. Tapi hari ini dia tidak bisa menahannya lagi.
Alena yang kaget dicium tiba-tiba dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Edward, tapi tidak sedikitpun Edward menggubrisnya.
Semakin lama ciuman Edward semakin panas, Alena akhirnya pasrah.
Merasa tidak ada perlawanan, Edward semakin menjadi menciumi Alena.
Dan siang itu Edward kembali menerkam Alena sampai berjam-jam.
Alena yang lelah akhirnya tertidur, Edward menyudahi aktivitas nya terhadap istrinya dan ikut merebahkan tubuhnya di samping istrinya. Edward menyelimuti istrinya dan juga tubuhnya, lalu mereka tertidur.
Mohon maaf jika alur sedikit berubah 🙏🙏🙏
Terima kasih🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!