Elgard Fidelyo Hector pria yang berusia 32tahun yang tidak bisa dikatakan lagi dengan kata muda, karena kehendak kedua orang tuanya akhirnya pria itu menikah dengan seorang wanita dari Desa Amabi wanita itu adalah Helene Cortes yang berusia 27tahun.
Setelah pernikahan mereka memasuki usia 4tahun tetapi Helene tidak ada kunjung juga memberikan Elgard keturunan.
Dengan itu Elgard memutuskan untuk menikah kembali dengan wanita dari Desa Kreta dia bernama Nadine Yvonne yang berusia 25tahun.
Namun sayangnya juga, setelah pernikahan mereka memasuki usia 2tahun istri kedua dari Elgard juga tidak kunjung memberikan keturunan kepadanya.
Hal itu membuatnya sangat marah dan benci kepada kedua istrinya itu, pada akhirnya Elgard memutuskan kembali untuk menikah agar dia bisa mendapatkan keturunan.
Hari ini dimana Elgard akan membicarakannya kepada kedua istrinya bahwa dia akan segera menikahi seorang gadis dari Desa Adonara yang berusia sekitar 22tahun lebih muda dari mereka berdua.
Elgard yang duduk disofa dengan wajah datarnya, serta kedua istrinya yang menghadap kearah dirinya tatapan mereka begitu sangat mencurigai.
" Aku memutuskan untuk menikah lagi dengan gadis yang dari Desa Adonara"
Helene dan Nadine merasa terkejut dengan hal itu, merasa tidak terima kini Helene menjawabnya dengan lantang.
" Mas, kami berdua tidak setuju dengan hal itu" Bentak Helene membuat Elgard menatap tajam
Eldard merubah posisinya menjadi bersandar serta kedua tangannya dilipatnya dibidang dadanya dengan tatapan yang sangat tajam.
" Alasan kalian tidak setuju apa?" Tanya Elgard dengan nada dinginnya
" Mas, apa tidak cukup dengan kita berdua?" Melainkan Nadine membuka suaranya
Elgard tersenyum miring dia merasa bahwa mereka tidak pernah merasa bersalah setelah bertahun-tahun menikah.
" Apakah kalian sudah memberikan apa yang aku mau selama ini?"
Helene dan Nadine tampak terdiam dan menundukkan kepala mereka.
" Bahwa kalian sama sekali tidak ada memberikan aku keturunan, bukannya perjanjian dari awal kalian akan memberikan aku keturunan untuk penerus Keluarga Hector? Namun sampai sekarang apa yang aku dapatkan?"
Helene dan Nadine hanya terdiam saja mereka tidak bisa menjawab apapun lagi, karena yang dikatakan Elgard adalah benar.
Dari awal Elgard sudah melakukan perjanjian tentang pernikahan itu, dia menikah karena hanya paksaan bukan dari hati melainkan dia menikah hanya untuk mencari keturunan.
Namun sesuai dengan perjanjian jika disalah satu mereka hamil dan melahirkan keturunan untuk Keluarga Hector maka akan diberikan uang sejumlah yang banyak.
Wanita mana yang tidak tergiur dengan hal begitu? Tetapi kenyataannya bahwa kedua istri Elgard tidak ada juga kunjung hamil.
" Aku akan tetap melakukan pernikahan itu dengan gadis dari Desa Adonara, aku tidak terima pembantahan kalian karena yang berkuasa disini adalah aku jika kalian keberatan dengan keputusan yang aku buat maka kalian bisa menanda tangani surat cerai"
Elgard pergi begitu saja setelah mengatakan hal itu, kedua istrinya hanya terdiam saja tidak ada berkomentar tentang apa pun lagi.
Demi kemewahan dan kekayaan mereka rela bertahan walaupun Elgard tidak pernah menaruh hati kepada kedua istrinya.
Mereka berdua hanya menatap kepergiannya Elgard membuat hatinya Helene dan Nadine merasa geram apa yang sudah diputuskan oleh Elgard.
" Tunggu saja, aku tidak akan membiarkan wanita itu bisa merebut Elgard dari tanganku" Lirih Helene dalam hatinya
*******
Satu minggu berlalu, dimana hari ini adalah pernikahan Elgard dengan gadis itu. Pernikahan kali ini sangat berbeda dari kedua istrinya.
Saat ini acara pernikahannya begitu sangat mewah sehingga membuat raut wajah Helene dan Nadine merasa kesal dan iri.
Waktu pernikahan Helene dan Nadine tidak semewah dan seramai ini, hanya dilakukan antara Keluarga Hector dan Keluarga dari pihak mereka berdua.
Namun berbeda dengan sekarang, pernikahan yang dilakukan Elgard sangat ramai dan mewah semua tamu undangan dari orang terkenal semua tiba dipernikahan itu.
Raut wajah Elgard sangat bahagia sekali menyambut semua tamu-tamu yang berdatangan, dengan itu membuat Helena dan Nadine merasa sangat iri dengki atas apa yang telah dilakukan oleh Elgard kepada Istri barunya.
Pernikahan kali ini Elgard melakukannya dengan hati bisa dikatakan pria itu memang menyukai gadis itu dia bernama Anastasia Olivia.
Acara pernikahan itu berlangsung dengan sangat cepat sehingga hari semakin malam yang menunjukkan jam 10 malam.
Dimana Elgard menuntun Oliv menuju kamar mereka, kali ini Elgard memilih Oliv untuk tidur bersamanya.
Waktu saat disaat pernikahannya selesai bersama Helene dan Nadine, Elgard memutuskan untuk tidur berpisah tanpa bersatu hanya saja saat dia ingin mengambil haknya barulah dia menghampiri mereka atau sebaliknya.
Helene dan Nadine merasa terkejut saat Elgard membawa Oliv masuk kedalam kamarnya.
" Mas apa-apaan ini?" Protesnya Helene kepada Elgard
Elgard dan Oliv berhenti melangkahkan kakinya dan menoleh kesuara tersebut.
" Mengapa dia langsung ikut bersama mas? Sedang kami kemarin harus tidur berpisah dengan mas" Melainkan Nadine membuka suaranya
Elgard menatap tajam mengarah kedua istrinya.
" Apa kalian selalu protes?" Tanya Elgard dengan nada dinginnya
" T-tapi mas perlakukan dengan adil bagaimana mas perlakukan kami setelah menikah itu" Jawab Helene
" Betul yang dikatakan Mba Helene mas" Sahut Nadine
Elgard semakin membuat tatapan tajam sehingga membuat suasan menjadi hening seketika.
" Sudah aku katakan bukan, jika kalian keberatan dengan apa yang aku putuskan kalian bisa menanda tangani surat cerai itu" Bentak Elgard dengan suara tingginya
Helena dan Nadine serta Oliv terperanjat saat Elgard berbicara dengan nada tingginya. Hal itu membuat kedua istrinya tidak bisa berkata apa-apa jika Elgard sudah mengatakan tentang surat cerai itu.
Tanpa pamitan apapun Elgard membawa Oliv masuk kedalam kamarnya dan menutupnya secara kasar.
Helene menghentakkan kakinya berkali-kali karena dia merasa kesal dan marah kepada Elgard.
" Bagaimana bisa Mas Elgard sangat tidak adil begitu?"
" Aku juga tidak, tapi tidak akan ku biarkan wanita itu menjadi ratu didalam rumah ini dan akan ku pastikan dia akan menderita"
Nadine menoleh kearah Helene dengan wajahnya begitu dendam sekali.
" Apa yang akan kamu lakukan Mba?"
" Kita lihat saja nanti itu" Sahut Helene dengan tersenyum miringnya
Nadine merasa bingung dengan tingkahnya Helena, kini dia hanya menatap kepergiannya Helene.
" Apa yang akan dilakukan kepada Istri barunya Mas Elgard?" Lirih Nadine dalam hatinya
Hari menjelang pagi, sinar matahari menyinari tepat dimatanya Oliv perlahan-lahan gadis itu membuka matanya. Terlihat suasana sangat mewah didalam ruangan itu,
Oliv yang masih belum sadar dengan apa yang terjadi saat tadi malam membuatnya sedikit terkejut melihat lingkaran tangan yang melingkar diperutnya.
Oliv mencoba menoleh kearah sampingnya tepat bertatapan langsung dengan wajahnya Elgard yang masih tidur.
Dug.
Rasa jantungnya Oliv berdebar sangat kencang karena dia baru teringat apa yang terjadi tadi malam sehingga membuatnya menjadi malu.
" Apa aku setampan itu hm?"
Seketika Oliv terkejut dan langsung membuang wajahnya, hal itu membuat Elgard menjadi tersenyum.
Elgard menarik wajahnya Oliv agar dia menatap kearahnya, Oliv yang benar-benar gugup tidak bisa lagi menyembunyikan wajahnya yang sangat malu itu.
Pria itu menjadi lembut hanya kepada Oliv namun berbeda kepada kedua istrinya itu, Elgard mengelus-elus rambutnya Oliv dengan wajah tersenyumnya.
" Ada apa hm?" Tanya Elgard dengan lembutnya
" T-tidak apa tuan"
Elgard mengernyitkan keningnya merasa heran dengan panggilannya Oliv.
" Jangan memanggilku dengan sebutan tuan, aku adalah suamimu sekarang bukan majikanmu"
" J-jadi saya harus memanggil apa?"
Elgard tersenyum " Senyaman kamu saja mau memanggilnya"
" Kalau begitu apa boleh saya memanggilnya Mas?"
" Tentu saja boleh"
Tiba-tiba terdengar suara ketukkan pintu membuat raut wajah Elgard berubah seketika.
" Siapa?" Teriak Elgard dari dalam
" Ini aku mas Nadine, sarapan sudah siap"
" Baiklah"
Setelah menjawabnya, Elgard beranjak dari tempat tidurnya tidak lupa mengecup bibir dan keningnya Oliv itu dilakukan untuk pertama kalinya saat bersama Oliv kedua istrinya tidak pernah mendapat perilaku yang baik dari Elgard.
" Bangunlah, bersihkan dirimu setelah itu kita sarapan bersama"
Oliv hanya menganggukkan kepalanya menuruti perkataannya Elgard, saat Oliv mencoba bergerak terasa nyeri dibagian bawahnya hal itu membuat Elgard menghampiri Oliv.
" Ada apa?"
" B-bagian itunya sangat nyeri"
Elgard hanya tersenyum saat mendengarnya, tanpa mengatakan apapun pria itu langsung menggendong Oliv dan membawanya kekamar mandi.
Oliv hanya terkejut dan menjadi mematung melihat perilakunya Elgard, tatapan Oliv tepat diwajahnya Elgard sehingga membuat Elgard membalas tatapan Oliv dengan wajah tersenyumnya.
*****
Setelah 45 menit, Elgard dan Oliv menuruni anak tangga dengan tangan yang bergandengan membuat raut wajah Helene semakin geram dan tidak terima bahwa Elgard berperilaku yang tidak adil kepada mereka.
Kini tibalah mereka dimeja makan, tatapan Helene masih tertuju dengan Oliv namun gadis itu hanya menundukkan kepalanya. Nadine hanya menghelankan nafasnya saja melihat Helene begitu kesal sekali.
Saat duduk, mata Helene terfokus dengan banyaknya tanda dibagian lehernya Oliv melainkan itu adalah tanda yang dibuat oleh Elgard.
Helene merasa sangat kesal sehingga dia menggebrak meja makan tersebut membuat semuanya terkejut.
" Mas, apa-apaan sih? Mengapa mas langsung melakukan hubungan tanpa menunggunya lagi?"
Elgard seketika langsung merubah rautnya menjadi tatapan tajamnya.
" Pagi-pagi sudah bikin keributan, sudah aku katakan bukan jika kamu keberatan maka tanda tangani lah surat cerai itu"
Helene menahan emosinya dan kembali duduk dikursinya dengan kasarnya dia mengambil piring serta sendoknya.
Namun tatapannya sangat tajam sekali mengarah Oliv, gadis itu hanya menundukkan kepalanya saja karena merasa takut dengan tatapannya Helene.
" Jangan menatap Istriku seperti itu"
Mata Helene dan Nadine terbelalak saat mendengar sahutannya Elgard.
" Mas aku juga Istri mas" Protesnya Helene
" Dan, aku juga istrinya mas mengapa mas bisa mengatakan seperti itu mas?" Sahut Nadine
Elgard tidak menghiraukan ucapan kedua istrinya itu dia hanya fokus menyajikan makanan untuk Oliv, hal itu membuat Helene dan Nadine benar-benar sangat marah dan dendam kepada Oliv.
" Tunggu saja kamu Oliv, jangan merasa kamu menang kali ini akan ku buat kamu menderita nanti" Lirih Helene dalam hatinya
Akhirnya mereka melanjutkan sarapannya tanpa ada berkata apapun lagi karena Elgard sanga tidak suka jika disaat dia sarapan atau makan diajak berbicara itu membuat selera makan Elgard akan hilang.
******
Beberapa menit kemudian mereka telah selesai melakukan sarapan pagi dimana waktunya untuk bersih-bersih namun saat Helene dan Nadine ingin pergi namun ditahan oleh Elgard.
" Kalian berdua tolong bersihkan sisa sarapan tadi"
Mata Helene dan Nadine terbelalak saat mendengar perintahnya Elgard.
Merasa tidak terima Helene mencoba untuk menjawab perintah dari Elgard.
" Kalau begitu dia juga harus bantui bersihkan ini karena dia ikut sarapan juga" Jawab Helene dengan nada ketusnya
Oliv yang merasa tidak enak, dia pun berniat untuk membantu tetapi Elgard menahan lengannya Oliv sehingga membuat gadis itu merasa bingung.
" Biarkan mereka membersihkannya, kamu ikut bersamaku"
Helene semakin bertanduk saat mendengar Elgard melarang Oliv.
" Mas apa-apaan sikapmu begitu tidak adil? Kamu hanya menyuruhku dan Nadine yang membersihkannya namun dia kamu melarangnya untuk membantu"
" Cukup Helene" Teriak Elgard membuat semuanya terkejut
Tatapan Elgard sudah sangat menakutkan dia sangat muak dengan sikapnya Helene yang selalu membantah apa yang dikatakannya.
" Kamu harusnya bersyukur apapun semuanya sudah aku berikan dan turuti walaupun kamu tidak memberikan apa yang aku mau, aku hanya meminta tolong untuk membersihkan meja makan saja sudah banyak membantah apa lagi aku meminta tolong untuk memasak"
Helene hanya terdiam saja saat mendengar perkataannya Elgard, Nadine sedari tadi dia menyimak saja dia tidak ingin sebenarnya membuat Elgard marah namun dia juga merasa kesal kepada harus mereka berdua saja yang disuruh.
" Amaya" Teriak Elgard kepada Kepala Pelayan
Tak beberapa menit tibalah kepala pelayan itu .
" Iya tuan saya disini"
" Tolong bersihkan meja makan itu"
" Baik tuan akan saya lakukan"
Elgard membalikkan badannya". Susah punya kedua istri yang tidak bisa mau disuruh hanya bisa menikmati keenakannya saja"
Helene dan Nadine mengepalkan tangannya mereka merasa benar-benar kesal sekali. Mereka hanya menatap kearah kepergiannya Elgard dan Oliv.
Helene menghentak-hentakkan kakinya karena merasa sangat tidak terima apa yang sudah dilakukan Elgard.
Keadaan didalam kamar hanya terasa sunyi karena mereka berdua tidak ada berbicara sepatah katamu, sebenarnya Oliv sangat bingung mengapa begitu berbeda sekali sikapnya Elgard kepada kedua istrinya.
Oliv mencoba menatap wajahnya Elgard membuat pria itu sadar telah ditatap.
" Ada apa?"
Olive menghelankan nafasnya.
" Mengapa mas sangat berbeda kepada kedua istri mas?"
Elgard mengernyitkan keningnya" Berbeda bagaimana maksudmu?"
" Itu jika bersamaku mas sangat lembut dan tidak kasar, namun saat bersama mereka mas selalu berkata kasar dan dengan nada tinggi mas"
Pria itu hanya tersenyum saja saat mendengar jawabannya Oliv, mungkin karena dia menyukai Oliv maka dari itu dia begitu lembut kepada Oliv.
Saat tengah sibuk bersama Oliv, tiba-tiba Elgard mendapatkan satu panggilan dari Asisten Pribadinya bahwa dia sedang ada tugas mendadak.
Elgard mengakhiri panggilannya setelah itu menatap kearah Oliv.
" Aku harus pergi kekantor, ada sesuatu yang harus aku kerjakan"
" Pergilah itu adalah sudah tugas mas bukan"
Elgard tersenyum lembut mendengar jawaban istrinya dia benar-benar tidak salah menikahi Oliv, berbeda dengan kedua istrinya yang selalu membuat masalah dan membuatnya merasa frustasi.
Elgard bangun dari duduknya dan berjalan kearah Walk-i closet untuk mengganti pakaiannya setelah beberapa menit pria itu selesai bersiap-siap dia menghampiri kembali Oliv dan memberikan kecupan manis kepada Istrinya itu.
Serta dia pun berpamitan kepada Oliv untuk berangkat kekantornya, mungkin dia akan pulang telat karena butuh 2jam lebih tiba dikantornya.
*******
Setelah setengah jam kepergiannya Elgard, Oliv mendengar suara ketukkan pintu kamarnya dia tidak merasa curiga dengan siapa dibalik pintu kamarnya itu.
Oliv membuka pintu kamarnya namun dia terkejut saat Helene dan Nadine melemparkan semua pakaiannya kotor mereka tepat didepan wajahnya Oliv.
" Cucikan sekarang dan jangan harap kamu bisa bersantai-santai"
Oliv hanya bisa terdiam dan merasa tidak bisa melawan mereka berdua ini adalah kesempatan mereka untuk menyiksa Oliv.
" Dan satu lagi, tolong ya pakaian kita dikucek jangan pakai mesin cuci setelah itu tolong juga dikasih pewangi pakaian" Melainkan Nadine yang membuka suaranya
" T-tapi mba itu sangat banyak, berapa lama aku akan menyelesaikannya"
Helene langsung menarik rambutnya Oliv sehingga membuat gadis itu mendongak keatas.
" Aku tidak peduli sampai kapan kamu selesainya dan satu hal lagi pagi aku Nyonya karena aku Istri pertama disini jadi berhak untuk mengatur semuanya"
" B-baik Nyonya"
Helene tersenyum jahat dia sambil mendorong Oliv sehingga terkena knop pintu, gadis itu hanya diam merasakan sakitnya.
" Sudah sana cepat cucikan" Bentak Nadine
Oliv hanya menganggukkan kepalanya saja dan sambil memungut baju kotor yang dilemparkan mereka berdua tadi.
Oliv pun pergi meninggalkan mereka berdua, betapa senangnya hati Helene dan Nadine membalas dendam yang telah mereka pendam.
******
Tibanya Oliv dihalaman belakang bertepatan untuk mencuci pakaiannya, Oliv hanya menghelankan nafasnya saja melihat pakaian kotor Helene dan Nadine begitu banyak.
Saat Oliv duduk tepat diatas kursi kecil tiba-tiba ada seseorang yang menahan lengannya.
" Nyonya sedang apa disini?"
Oliv merasa terkejut, saat dia menoleh kebelakang ternyata itu adalah Kepala Pelayan.
" Aku sedang mencuci" Jawab Oliv dengan wajah tersenyumnya
" J-jangan Nyonya, biarkan saya yang mencucinya karena itu pekerjaan saya"
Belum sempat Oliv menjawabnya, tibalah kedua manusia yang merasa merekalah tuan rumahnya.
" Amaya, biarkan dia mencucinya"
" T-tapi Nyonya, tuan akan memarahi saya jika membiarkan Nyonya Oliv mencuci"
Helene merasa kesal saat mendengar jawabannya Kepala Pelayan itu.
" Sudah aku katakan Amaya, biarkan dia mencucinya" Bentak Helene membuat Kepala Pelayan itu terdiam" Dan satu hal lagi, jangan panggil dia Nyonya akulah Nyonya yang sebenarnya disini karena aku adalah Istri pertama Elgard dan berkuasa didalam rumah ini jadi kalian semua harus menuruti apa perkataanku"
Nadine yang mendengar itu membuatnya membantah.
" Jadi maksudmu aku juga harus menuruti apa perkataanmu?"
" Tentu saja, kamu adalah istri kedua Elgard namun yang paling menang diantara kalian adalah aku jadi kamu dan dia harus memanggilku dengan sebutan Nyonya karena aku adalah penguasa dirumah ini"
Plak!
Nadine menampar wajah Helene sehingga membuat Helene terkejut, begitu juga Oliv dan Kepala Pelayan mereka begitu terkejut melihat tindakkan nya Nadine.
" Apa-apaan kamu menamparku?"
" Seharusnya kamu berkaca dan sadar diri, kamu begitu membual namun Mas Elgard saja tidak pernah menganggapmu istrinya"
Helene merasa kesal dengan apa yang dikatakan oleh Nadine, kini dia menarik rambutnya Nadine sehingga membuat kedua insang itu saling menarik.
" Aku adalah Istri pertamanya jadi apa salahnya jika aku memerintah kalian"
" Aku tidak akan sudi memanggilmu Nyonya karena status kita sama-sama tidak pernah dianggap oleh Mas Elgard"
Kepala Pelayan itu sangat khawatir dengan keduanya.
" Nyonya tolong hentikan, jika tuan tau maka kalian berdua akan dihukum"
" Diam" Teriak keduanya
Kepala Pelayan itu seketika terdiam saat mendengar teriakkan keduanya, dimana Kepala Pelayan itu menarik Oliv agar menjauh dari mereka.
Mereka berdua yang sama-sama tidak mau mengalah dan akhirnya berlanjutlah ditanah. Pakaian mereka berdua seketika menjadi kotor .
Untungnya saja Oliv ditarik Kepala Pelayan jika tidak mungkin Oliv akan dilindas mereka berdua. Tanpa disadari mereka semua seseorang tiba disana dan membuat semuanya terkejut.
" Apa yang sudah kalian lakukan Helena, Nadine" Teriak seseorang yang baru saja tiba
Oliv dan Kepala Pelayan begitu terkejut mendengar suara dibelakang mereka, begitu juga Helene dan Nadine langsung berhenti dan berdiri dengan cepat sangat mendengar suara Elgard.
Elgard lah yang datang, dia kembali karena ada sesuatu yang tertinggal namun saat dia masuk kedalam rumah terdengar suara ribut-ribut dihalama belakang.
Karena merasa penasaran Elgard menyusul dan seketika raut wajahnya berubah menjadi sangat marah saat melihat Helene dan Nadine bertengkar hingga berebahan ditanah.
Tatapan Elgard kepada Helene dan Nadine sangat menakutkan tidak ada siapapun yang berani menatap Elgard.
" Jelaskan apa yang sudah terjadi?"
Semuanya terdiam dan tidak ada satupun yang membuka suaranya.
" Jawab" Teriak Elgard membuat semuanya terperanjat
" Nadine yang memulai duluan dia menampar wajahku Mas"
Nadine menoleh kearah Helene dia tidak percaya apa yang dikatakan Helene itu. Elgard mengernyitkan keningnya mendengar jawabannya Helene.
" Apakah itu benar Nadine?"
Nadine menarik nafasnya sangat dalam dan menjawabnya.
" Dia pantas mendapatkannya mas, karena dia merasa dirinya paling berkuasa dirumah ini sehingga menyuruhku dan Oliv memanggilnya Nyonya serta menuruti apa yang dia katakan"
Helene terbelalak saat mendengar Nadine menjelaskan semuanya, berbeda dengan Elgard tatapannya berubah menjadi dingin.
Oliv dan Kepala Pelayan hanya diam menyimak perdebatan antara istri pertama dan istri kedua dan ditengahi oleh Elgard.
Elgard menghelankan nafasnya dan menjawab.
" Sudah berapa kali aku katakan bahwa kalian berdua tidak pernah aku anggap menjadi istri kalian sangat berbeda dengan Oliv jadi seharusnya Oliv lah penguasa rumah ini"
Mata Helene dan Nadine terbelalak mendengar apa yang dikatakan Elgard begitu juga dengan Oliv dia benar-benar merasa terkejut.
Belum sempat mereka dua untuk berbicara namun Elgard menyambung kembali berbicaranya.
" Dan kalian harus ingat, perjanjian awal aku melakukan pernikahan ini hanya karena paksaan bukan karena dari hati, dan kalian juga jangan pernah menyamakannya dengan Oliv karena aku menikah dengannya memang aku menyukainya saat aku melakukan patroli di Desa Adonara itu jadi jangan sekali-kali kalian berdua membuat hal aneh atau menyakiti Oliv"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!