NovelToon NovelToon

Family 'Jaemin Jeno Ft Jisung'

1.)*

pukul 13:01
matahari sudah di atas kepala
namun, meskipun begitu siang hari ini terasa begitu suram
mendung menjadi penghalang bagi sinar cerah cahaya sang mentari yang akan menyentuh bumi
didepan sebuah rumah sederhana
seorang laki-laki dewasa, dengan anak kecil tengah berdiri menatap rumah sederhana itu
dengan koper hitam yang ada di samping kanan laki-laki dewasa, dan tas ransel hitam yang ada di punggung si anak kecil
Julio
Julio
ini tempat tinggal saya
Julio
Julio
dan sekarang, kamu tinggal disini
Julio
Julio
sekarang ini jadi rumah kamu juga
anak berusia 9 tahun yang berdiri di samping Julio itu diam
manik hazel nya menatap bangunan rumah sederhana di hadapannya
Julio
Julio
maaf jika rumah saya kecil
anak kecil dengan rambut sebahu itu lagi-lagi tak memberi respon apa-apa selain sorot mata sendunya
Julio
Julio
ayo masuk!
Julio meraih lembut tangan yang lebih kecil darinya untuk ia tuntun masuk kedalam rumah sederhananya, tangan kanannya menyeret koper hitam di sampingnya
pintu utama di buka
keduanya masuk beriringan setelah melepas alas kaki masing-masing
Julio langsung membawa gadis kecil itu untuk duduk di ruang tengah, didepan televisi besar
Julio
Julio
duduk lah!
Julio
Julio
biar saya ambilkan minum
tak ada jawaban dari gadis kecil itu selain menurut untuk duduk
Julio melepaskan genggaman tangannya, meletakkan koper yang ia seret di samping sofa singel ruang tengah
kemudian ia melangkah meninggalkan gadis kecil itu sendiri di ruang tengah
tidak lama, laki-laki itu kembali dengan membawa segelas air putih, dan meletakkannya dihadapan sang gadis kecil
Julio
Julio
minum lah!
Julio
Julio
jika kamu lapar
Julio
Julio
katakan saja!
Julio
Julio
saya masakkan
Lagi-lagi anak itu diam tak memberi jawaban
kepalanya tertunduk menatap jemari kecilnya yang saling bertaut
kemudian mengangkat wajahnya, menatap Julio dengan air wajah sendu
Jeosy
Jeosy
Kakak...
Jeosy
Jeosy
aku mau sama Daddy
Jeosy
Jeosy
aku mau pulang
Jeosy
Jeosy
enggak mau disini
cicitnya dengan suara yang bergetar menahan tangis
melihat itu, Julio melepaskan tas ransel yang masih Jeosy pakai, kemudian mengangkat Jeosy ke pangkuannya, dan ia peluk tubuh kecil Jeosy
Julio
Julio
Jeo
Julio
Julio
sekarang saya yang akan rawat kamu
Jeosy
Jeosy
enggak...
Jeosy
Jeosy
aku gak mau sama Kakak
Jeosy
Jeosy
aku mau sama Daddy, sama Mommy
Jeosy
Jeosy
hiks
Jeosy
Jeosy
aku mau sama Mommy...
Jeosy
Jeosy
Mommy.....
Jeosy mulai kembali menangis untuk kesekian kalinya
sejak ia mendapatkan kabar soal kedua orang tuanya yang sudah tidak lagi ada di dunia
si kecil Jeosy langsung faham jika kedua orang tuanya sudah meninggalkannya sendiri
ia tak henti-hentinya menangis ketika mengingat jika sekarang ia tak akan bisa kembali melihat kedua orang tuanya
tak akan lagi ada yang menimangnya, membacakannya dongeng sebelum tidur
mengajaknya bermain
menemaninya belajar hal baru
Jeosy menangis tanpa tau cara menyuarakan rasa kehilangannya
yang ia tahu hanya menangis, ingin berlari kembali kepelukan Ibu dan Ayahnya
tanpa tahu kemana ia harus melangkah untuk kembali mendapatkan rengkuhan hangat orang tuanya
tangisan pilunya teredam dalam tubuh tegap Julio
meskipun sama-sama yatim-piatu
Julio di tinggal kedua orang tuanya disaat usianya sudah bisa untuk mandiri
berbeda dengan Jeosy yang masih belum tau apa itu mandiri
Julio mengerti kesedihan Jeosy
tapi ia tak bisa berbuat banyak untuk menenangkan gadis kecil yang masih membutuhkan kedua orang tuanya itu
yang ia bisa hanya memberikan pelukan hangat, yang diharapkan mampu untuk menghangatkan hati yang tengah kehilangan sosok berharga
Julio masih setia menemani Jeosy hingga anak itu tertidur pulas dalam dekapannya
tanpa memberi kata-kata penenang
setelah memastikan Jeosy pulas, Julio segera membawa gadis kecil itu naik ke lantai dua
dimana kamarnya dan beberapa kamar lainnya berada
Julio membawa Jeosy masuk kedalam kamarnya
menidurkan Jeosy di ranjangnya dengan hati-hati
lalu menyelimutinya hingga sebatas dada Jeosy
Jeosy
Jeosy
NovelToon
Jeosy
Jeosy
hng~
Julio
Julio
shh....
segini dulu
bagus gak?

2.) Bayi kecil #

btw, tak jelasin dulu
Julio itu usianya 16th pas Jeosy baru lahir 16-0 o.y
berati, pas Julio nikah sama Jeosy itu, pas usia 25-9 o.y
pas buat anak, di usia 28-12 o.y pas punya anak di usia 29-13 o.y
ngerti, ente?
yang gak faham dan baru baca
bisa baca season 1 nya di 'Family 'Jaemin-Jeno ft Jisung' '
judulnya emang sama, tapi isinya beda
kalo ini soal kedua orang tuanya, kalo yang itu, soal anaknya
#
Mama Jesica
Mama Jesica
ya ampun..., imut banget anaknya...
Mama Jesica, wanita cantik, berdarah campuran itu menoel gemas pipi pau bayi kecil yang tengah nyaman dalam gendongan sang ibu yang tak lain adalah teman baiknya semasa kuliah
Mama Jesica
Mama Jesica
udah kamu kasih nama, Al?
Mommy Alea
Mommy Alea
Papanya yang kasih Jes
Mommy Alea, ibu dari bayi kecil menggemaskan itu
Mama Jesica
Mama Jesica
wah, siapa nih, namanya?
tanyanya dengan antusias menatap suami dari sahabatnya
laki-laki tampan dengan hidup lancip dan kulit seputih susu khas laki-laki campuran itu mengusap lembut kepala bayi kecilnya
tangan lainnya memeluk bangga bahu kecil istri cantiknya yang sudah melahirkan buah hati mereka
Daddy Harry
Daddy Harry
Jeosy Aleska Adriana
jawabnya dengan senyuman bangganya
membuat Mama Jesica dan sang suami yang ada di ruangan itu mengerutkan keningnya bingung
Papa Mario
Papa Mario
loh, namanya kenapa kayak perempuan?
Mama Jesica
Mama Jesica
iya Mas
Mama Jesica
Mama Jesica
namanya kok kayak perempuan?
Mama Jesica
Mama Jesica
bukan--
Mommy Alea
Mommy Alea
Jes
Mommy Alea
Mommy Alea
keponakan kamu ini istimewa
sela Mommy Alea
ia mengusap sayang pipi pau bayi mungilnya
Mama Jesica
Mama Jesica
maksudnya?
Mommy Alea
Mommy Alea
keponakan kamu ini perempuan, Jes
Mama Jesica
Mama Jesica
loh
Mama Jesica
Mama Jesica
tapi kok keliatan ganteng banget, Al?
Mama Jesica
Mama Jesica
mirip kamu
Mama Jesica
Mama Jesica
tapi coba, deh, keliatan ganteng tau
Mama Jesica
Mama Jesica
gak kayak perempuan
Papa Mario
Papa Mario
iya Harr
Papa Mario
Papa Mario
anak kalian aku kira cowok, loh
Daddy Harry
Daddy Harry
banyak yang ngira gitu
Daddy Harry
Daddy Harry
tapi Jeo, ini perempuan
Daddy Harry
Daddy Harry
liat!
Daddy Harry
Daddy Harry
putriku selain ganteng
Daddy Harry
Daddy Harry
dia juga manis
kata Daddy Harry, menunjukkan betapa manis dan menggemaskannya putrinya itu saat menggeliat, dan berkedip-kedip di gendongan istrinya
Mama Jesica
Mama Jesica
iya
Mama Jesica
Mama Jesica
memang manis
Mama Jesica
Mama Jesica
boleh aku menggendongnya, Al?
Mommy Alea
Mommy Alea
em, silahkan!
dengan hati-hati, Mommy Alea memberikan Jeo kecil kepada Mama Jesica yang menerimanya dengan senang hati
beliau menimang bayi kecil itu dengan hati yang berseri-seri
Mama Jesica
Mama Jesica
lihat, Pa!
Mama Jesica
Mama Jesica
manisnya...
Papa Mario
Papa Mario
iya Ma
Papa Mario
Papa Mario
hay Jeo..
sapa Papa Mario mengusap lembut tangan mungil Jeo
"enggghh~~"
bayi kecil itu menggeliat menyamankan diri, sebelum kembali tertidur nyenyak
Mama Jesica
Mama Jesica
Julio..
Mama Jesica
Mama Jesica
kemari sayang!
Mama Jesica
Mama Jesica
lihat!
Mama Jesica
Mama Jesica
ada baby kecil, sayang
Julio, anak laki-laki berusia 16 tahun yang sedari tadi duduk di sofa ruangan itu pun melangkah mendekati kedua orang tuanya saat sang Mama memanggilnya
Mama Jesica
Mama Jesica
lihat sayang!
Mama Jesica
Mama Jesica
namanya Jeo
Mama Jesica
Mama Jesica
manis, kan?
Julio, anak itu hanya mengangguk
menatap bayi kecil yang ada di gendongan Mamanya
Julio
Julio
Mama, dia tidur
adanya pada sang Mama
Mama Jesica
Mama Jesica
iya sayang
Papa Mario
Papa Mario
kamu mau gendong Adeknya?
Julio
Julio
tidak
Julio
Julio
aku takut dia jatuh
Mommy Alea
Mommy Alea
tidak apa-apa Julio
Mommy Alea
Mommy Alea
gendong saja, jika kamu mau
Mommy Alea
Mommy Alea
Jeo tidak berat, kok
Mommy Alea
Mommy Alea
sangat ringan
tapi anak itu tetap menggeleng
memilih memperhatikan bagaimana bayi kecil itu bergerak kecil mencari posisi ternyaman dalam gendongan Mamanya
sampai tak terasa
langit sudah mulai gelap
yang artinya, mau tak mau keluarga Julio harus meninggalkan ruang rawat inap VVIP A01 itu

3.) ll *

EPS 01 Part ll
air menetes dari dedaunan yang basah setelah terguyur hujan
langit biru kini dihiasi warna keunguan yang menyatu bersama warna jingga
menambah kesan damai di langit senja
Jeosy terbangun dari tidur siangnya
mengerjab pelan, membiaskan maniknya dengan cahaya lampu yang menyinari ruangan
perlahan, ia menatap keseliling
ruangan yang begitu asing baginya
Jeosy
Jeosy
Mommy~
Jeosy
Jeosy
Daddy~
panggilnya dengan suara serak
kepalanya berdenyut saat ia berusaha untuk duduk
Jeosy
Jeosy
eung~ sakit~~
Jeosy
Jeosy
Mommy~~
ia usap kedua mata sembabnya
bibirnya melengkung sedih, merasakan sakit pada kedua mata, dan kepalanya
lalu sebuah suara menyapa indra pendengarannya, sesaat setelah suara pintu terbuka
Julio
Julio
kamu sudah bangun?
si kecil Jeosy menoleh, mencari sumber suara, yang ternyata ada di depan sebuah pintu
dengan tubuh yang hanya di balut badhorbe berwarna hitam
sosok laki-laki tinggi itu menghampiri Jeosy yang masih termenung
mencoba mencerna tentang apa yang terjadi
laki-laki itu duduk di tepi ranjang, ibu jarinya mengusap lembut mata sembab Jeosy
Julio
Julio
apa mata kamu sakit?
Jeosy
Jeosy
hng?
Jeosy
Jeosy
Mommy mana?
mendengar itu, Julio berusaha tersenyum selembut mungkin
yang mana malah membuat Jeosy kembali menangis untuk kesekian kalinya
Jeosy
Jeosy
hiks Mommy....
Jeosy
Jeosy
hiks dimana Mommy sama Daddy?
Jeosy
Jeosy
hiks Mommy..
Julio
Julio
shhh...
Julio
Julio
tenang lah!
Julio
Julio
tolong jangan menangis lagi!
Julio
Julio
mata mu bisa semakin sakit
Jeosy
Jeosy
Mommy~~
Julio
Julio
shh
Julio
Julio
mandi lah!
Julio
Julio
nanti saya antarkan ke makam orang tua kamu
Jeosy
Jeosy
enggakk..
Jeosy
Jeosy
Mommy sama Daddy enggak meninggal
Jeosy
Jeosy
Mommy sama Daddy di rumah hiks
Jeosy
Jeosy
Mommy...
untuk kesekian kalinya, Julio hanya bisa menenangkan Jeosy dengan memeluknya
memberinya pelukan hangat pada tubuh yang lebih kecil
Julio
Julio
shhh..
Julio
Julio
don't cry girl
Julio
Julio
I'm here
bisiknya
mencoba menyampaikan jika semuanya akan baik-baik saja selama ia ada di samping Jeosy
beberapa menit, setelah Jeosy menjadi lebih tenang
Julio membawa Jeosy masuk kedalam kamar mandi
membasuh wajah sembab Jeosy dengan air mengalir
Julio
Julio
mau bermain sebelum mandi?
si kecil menggeleng dengan masih sesenggukan
Julio
Julio
mandilah!
Julio
Julio
aku siapkan baju mu
Julio
Julio
setelah mandi, kita jalan-jalan
Julio
Julio
ya!
Jeosy
Jeosy
Mommy~~
Julio
Julio
iya
Julio
Julio
tolong jangan menangis lagi, ya!
Julio
Julio
mata kamu bisa sakit
Jeosy
Jeosy
🥺☹️
Julio
Julio
saya tunggu di luar
Julio
Julio
jika perlu sesuatu, katakan!
*
sesuai apa yang Julio katakan
Julio benar-benar mengantarkan Jeosy untuk pergi ke makan kedua orang tuanya
Julio
Julio
jangan menangis!
Julio
Julio
orang tuamu sedih jika kamu terus menangis
Jeosy
Jeosy
kenapa Daddy dan Mommy pergi ninggalin aku sendiri?
Julio
Julio
kamu tidak sendiri
Julio
Julio
ada saya yang jadi pengganti mereka
Julio mengangkat Jeosy untuk duduk di pahanya
ia usap lembut air mata yang jatuh dari pelupuk mata Jeosy
Julio
Julio
saya gak akan ninggalin kamu
Julio
Julio
jangan menangis lagi!
Julio rengkuh tubuh kecil itu
Julio
Julio
kita do'akan kedua orang tua kamu
Julio
Julio
biar saya yang memimpin
Jeosy hanya mengangguk dalam pelukan hangat Julio
Julio pun memulai do'anya dengan khusyuk
sampai beberapa menit kemudian
do'a selesai
Jeosy berpamitan
Meskipun berat, ia harus tetap pulang bersama Julio
dalam gendongan Julio, hati nya terasa begitu berat meninggalkan tempat peristirahatan terakhir kedua orang tuanya
Jeosy enggan menjauh
tapi nyatanya, sekarang mereka lebih jauh dari yang Jeosy harapkan
#
Julio
Julio
kita berhenti di masjid dulu
Jeosy
Jeosy
untuk apa?
Julio
Julio
sholat
Jeosy
Jeosy
aku tidak sholat
Jeosy
Jeosy
kata Daddy, aku masih kecil
Jeosy
Jeosy
tidak apa-apa jika tidak sholat
Julio mengusak gemas rambut curly Jeosy yang duduk di sampingnya, di kursi penumpang
Julio
Julio
lalu, jika tidak sekarang
Julio
Julio
kapan kamu sholat?
Jeosy
Jeosy
hng?
Jeosy
Jeosy
nanti
Jeosy
Jeosy
jika sudah besar
Julio
Julio
hmm, baiklah
Julio
Julio
jika begitu, aku akan meninggalkanmu didalam mobil
Jeosy
Jeosy
tidak!!
Jeosy
Jeosy
aku tidak mau!!
Julio
Julio
kamu bilang, kamu tidak sholat
Julio
Julio
lalu untuk apa kamu turun?
Jeosy
Jeosy
em.., maaf
Jeosy
Jeosy
baiklah, aku akan sholat
Jeosy
Jeosy
tapi aku tidak membawa mukena
Julio
Julio
di masjid sudah disediakan
Jeosy
Jeosy
eum~~ baikkk..
sesampainya keduanya di masjid, Julio langsung membawa Jeosy ketempat wudhu laki-laki
bukan apa, Julio hanya takut jika Jeosy hilang karena terpisah darinya
Julio
Julio
apa kamu bisa wudhu?
Jeosy
Jeosy
bisa
Jeosy
Jeosy
Mommy yang mengajariku
Julio
Julio
bagus
Julio
Julio
berwudhu lah!
Jeosy mengangguk
keduanya mulai berwudhu
meskipun menjadi sorot perhatian di tempat wudhu, tapi Julio acuh
atensinya hanya ada pada Jeosy kecilnya
selesai berwudhu, Julio mengantarkan Jeosy ke shaf perempuan
ia mencarikan mukena yang pas untuk Jeosy pakai
dan setelah mendapatkannya, dengan telaten, Julio pakaikan mukena berwarna hijau muda itu kepada Jeosy
sembari sesekali memberi pesan untuk Jeosy
Julio
Julio
nanti, jika sudah selesai, tunggu saya di pintu sana!
Julio
Julio
jangan kemana-mana!
Julio
Julio
faham?
Jeosy
Jeosy
faham
Julio
Julio
ini nanti kembalikan kedalam lemari itu
Julio
Julio
jangan berbicara saat sholat!
Julio
Julio
mengerti?
Jeosy mengangguk paham
Julio
Julio
sudah tau niatnya?
Jeosy
Jeosy
sudah
Julio
Julio
bagus
Julio
Julio
berdiri disana!
Julio
Julio
nanti saat sudah di mulai, sholatlah dengan khusyuk!
Jeosy
Jeosy
em, baikk..
Jeosy segera melangkah kesalah satu shaf
setelah memastikan Jeosy berada di tempat yang benar, Julio langsung pergi ke bagian laki-laki
sholat jama'ah pun di mulai dengan di pimpin seorang imam
lantunan ayat suci al-qur'an menggema di dalam ruang luas tempat suci itu
hingga beberapa saat kemudian, Sholat jama'ah selesai
benar-benar sesuai pesan Julio
Jeosy menunggu Julio didepan pintu masuk di bagian jama'ah putri
hampir setengah jam Jeosy menunggu, sebelum akhirnya Julio datang dengan diikuti tatapan dari orang-orang yang ada di teras masjid itu
Jeosy
Jeosy
lama
Julio
Julio
maaf
Julio
Julio
ayo pulang!
Jeosy segera berdiri sembari menerima uluran tangan dari Julio
Julio
Julio
apa kamu lapar?
Jeosy
Jeosy
em, sedikit
Julio
Julio
kemarilah!
pinta Julio agar Jeosy menghadap ke arahnya
Jeosy menurut untuk menghadap kearah Julio
yang ternyata langsung menggendong Jeosy di tangan kirinya
Julio
Julio
ingin makan di rumah, atau di luar?
Jeosy
Jeosy
aku mau telur mata sapi
Julio
Julio
hm, baiklah
sahut Julio kemudian melangkah menuju tempat ia meletakkan sandalnya tadi

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!