MENOLONG ARWAH PENASARAN
1
Sudah menjadi sebuah agenda rutin untuk selalu ngumpul bareng teman-teman.
Entah itu sekedar ngumpul untuk bercanda maupun ngumpul membahas pekerjaan.
Pokoknya ada saja yang dibahas saat ngumpul bareng teman-teman.
Seperti hal nya waktu malam ini. Entah karna bahasan bercandanya yang terlalu menarik atau emang terlalu asik bercanda, malam ini aku pulang larut banget,
Setelah berpisah dipersimpangan,aku pulang melajukan motor pelan-pelan. Karna memang lagi musim dingin..
Sepinya jalan membuat pandangan mata semakin tajam. Dan entah kenapa malam ini aku tidak merasakan kantuk sama sekali walaupun waktu sudah menjelang pagi.
Dari kejauhan, tepat di depan balai desa, terlihat jelas ada sosok laki2 yang berjalan kaki.
Dan setelah dekat terlihatlah kalau laki-laki itu adalah temanku.
Kuhentikan motorku tepat disampingnya
agus
Eh jo.. darimana kamu kok tumben jalan kaki, dimana motormu?
Paijo temanku hanya menoleh sambil tersenyum tanpa menjawab pertanyaanku.
Dan aku mengira Paijo ini lagi ada masalah sama istrinya, kemudian aku nawarin boncengin sampai kerumahnya.
Dalam perjalanannya Paijo tanpa bersuara.. Dan itu membuatku semakin yakin kalau Paijo ini lagi ada masalah.
Dan sampailah aku mengantar sampai depan rumah Paijo. Dan Paijo masih tetap diam saja.
akupun langsung melajukan motorku karna aku beda desa sama Paijo.
Setelah sampai rumah akupun menengok keadaan anak-anak dulu, dan anak-anak tertidur dengan pulas, aku pun juga langsung tidur.
dalam tidur aku bermimpi
kalau Paijo meninggal dunia, banyak teman-teman dan para tetangga yang melawat disana.
Adzan subuh pun berkumandang.. Dengan masih terbayang akan mimpiku kulangkagkan kakiku menuju kamar mandi, setelah selesai ritual di kamar mandi, aku segera berwudlu dan menunaikan ibadah sholat subuh.
habis sholat subuh kubuka hp dan bnyak bnget notif di grub.
berapa kaget nya aku membaca chat teman-teman yang bilang kalau Paijo meninggal dunia karna kecelakaan tepat di depan balai desa,
kabar meninggalnya Paijo pun membuat teman dan kerabat menjadi gempar.
2
Dengan terburu-buru ku jalan motorku menuju kerumah Paijo.
Dari kejauhan sudah terlihat banyak orang orang yang melayat.
Terdengar bisik bisik para pelayat yang membahas tentang kejadian yang dialami Paijo.
Aku yang memang belum mengetahui kebenarannya pun mendekat agar mendengar lebih jelas ceritanya..
Setelah semua proses fardlu kifayah terlaksana, jenazah pun di masukkan ke dalam mobil ambulan.
terdengar kenceng banget suara tangisan anggota keluarga, mungkin ini jika di ceritakan oleh ibu-ibu komplek, mungkin suara tangisan itu bakalan dibikin lebih keras dari suara sirene ambulan.
Acara pemakamanpun selesai,
aku sengaja tidak langsung pulang, aku mampir dirumah temanku yang semalam ngobrol bareng.
agus
Mam, bagaimana ceritanya ya, kok semalam kita semua gak ada yang denger berita kematian Paijo.?
imam
Nah itu dia, aku juga heran. kok bisa gak denger ya, padahal kejadian kan masih sore..
agus
tadi pagi aku lewat depan balai desa masih terlihat jelas darahnya dijalan.
Eh aku inget, Sini aku ceritain tentang kejadian semalam yang aku alami.tapi ingat, ini cuma kita berdua saja, jangan sampai anggota keluarga Paijo tau. Kasihan
imam kemudian mendekat duduk di sampingku
agus
Semalam kita bubar kan udah larut, udah jam 00 lebih.
setelah aku berpisah dengan Nardi, aku kan lurus terus, nah pas di depan baidesa itu, semalam aku ketemu Paijo, dia lagi jalan sendiri. Dan disitu semalam aku gak lihat ada darah di jalan. malah Paijo aku anterin pulang, dan rumahnya juga sepi..
Anehnya lagi, semalam aku bermimpi kalau Paijo meninggal.
Kok bisa kebetulan gitu y?
imam
Ini cerita serius pa bercanda?
agus
Serius lah, masak cerita gini ngarang.
tapi ingat, jangan sampai cerita ini terdengar keluarga Paijo.
imam
Hmmm...
Kira-kira ada apa ya, kok semalam Paijo datengin kamu,
ada sangkutan gak nih sama Paijo..?
agus
Ya ada..
Sangkutan janji ngumpul tapi dia gak ngumpul semalam. hahaha
imam
Eh bener juga, kenapa juga semalam gak pada ngeh ya?
agus
Ah udah ah, aku mau pulang dulu, jangan lupa entar malam tar malam tahlil.
imam
Oke gus,, sampai ketemu entar malam.
3
setelah shalat isya', aku menuju ke rumah paijo. Dan sudah menjadi kebiasaan di daerah sekitarku untuk mengadakan acara tahlilan bersama guna mendo'akan arwah almarhum.
Setelah memarkirkan sepeda motor, aku berjalan ke rumah almarhum. Dan aku melihat tempat duduk diluar sudah agak penuh akupun masuk kedalam rumah karna di dalam rumah masih bnyak yang kosong.
Setelah duduk, sambil menunggu acara di mulai aku melihat sekitar, banyak teman-teman yang hadir turut mendoakan almarhum.
Saat acara tahlilan akan dimulai, aku melihat sosok paijo ada diantara kerabatnya.
Dengan wajah pucat tanpa ekspresi paijo memandang kearahku.
aku berfikir, kenapa paijo menatapku terus.. Dan tiba-tiba saja bau kembang melati tercium..
Sampai acara tahlilan selesai, aku lihat paijo masih duduk dan menatapku.
Sebagai teman akrab dan lumayan akrab dengan keluarga paijo pun aku tidak langsung pulang, aku dan imam ikut duduk ngumpul bersama anggota keluarga paijo.
pak slamet
Aku sebagai ayah dari paijo mengucapkan banyak-banyak trimksih, karna kalian semua mau ikut mendoakan anakku.
Suara dari pak Slamet terdengar dengan nada kesedihan.
pak slamet
Apakah dari kalian yang merupakan teman-teman anaku pernah melihat suatu tanda sebelum anakku meninggal, atau ada yang mendapat petunjuk sesuatu?
aku bertanya begini karna aku sebagai ayahnya tidak pernah mendapat firasat apapun.
mendengar pertanyaan dari ayah paijo aku langsung menundukkan wajah, aku berfikir aku menjawab apa ada nya atau aku harus memendam sendiri,
aku jadi bingung..
Setelah lama berfikir aku mendongakkan wajahku lagi.
berapa kagetnya aku, saat mendongakkan wajahku, yang aku lihat adalah wajah pucat paijo..
Ayah paijo yang melihat aku kaget langsung bertanya.
pak slamet
Ada apa nak agus?
aku hanya diam gara-gara bingung menjawab..
pak slamet
Jika ada yang nak agus ketahui tentang kejadian ini, tolong kasih tau kami nak.
aku masih tetap diam sambil berfikir.Setelah itu aku berusaha mengatakan yang sebenarnya tentang kejadian dia malam yang aku alami.
pak slamet
Kenapa nak agus tidak bertanya sama arwahnya anakku?
agus
Sudah pak, tapi tetep diam saja. dan itulah yang membuatku bingung
ayah paijo hanya menghiruo nafas dalam dalam
pak slamet
Ya sudah, karna waktu sudah semakin malam, kalian pulanglah.Dan buat nak agus, kalau mengetahui sesuatu tolong kasih tau kami ya nak.
Aku dan imam pun pulang, dalam perjalanan imam menyuruhku untuk mampir sebentar kerumahnya.
imam
Gus, kenapa kamu malah menceritakan semuanya, bukankah kamu melarangku.?
agus
Iya mam, aku tadi sempat bingung, apakah tetap merahasiakan atau menceritakan, kan kamu tau gak, tadi itu arwah paijo menatapku terus.
imam
Ah yang bener. dimana, kok aku gak lihat, kan aku juga temannya. Bukan hanya kamu saja temannya.
agus
Kalau itu aku g tau mam.
Tiba-tiba bau kembang melati tercium lagi disertai semilir angin, dan juga terdengar suara pintu bergeser.
KRIEEET...
Aku dan imam menoleh ke arah pintu bersama dan melihat satu sosok diambang pintu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!