Jam menunjukkan pukul 8 pagi, dan Aira sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat dengan pakaian yang sangat rapi.
Pagi ini, suasana hatinya sangat baik, karena hari ini ia akan memulai pekerjaan baru di perusahaan ternama sebagai sekretaris, dan gajinya juga cukup besar.
Setelah sampai di perusahaan itu Aira langsung disapa oleh Karyawan di sana, Sebagian karyawan memang sangatlah ramah.
Seseorang mendatangi Aira dengan senyuman. "Selamat pagi! Kamu sekertaris baru di sini? Perkenalkan nama saya Siska, saya karyawan yang cukup lama disini."
"Pagi juga kak siska! Iya,, saya sekertaris baru nama saya Aira." Jawab Aira dengan senyuman yang lebar.
"Kamu terlihat bersemangat sekali Aira." Ucap Siska.
"Iya karena saya diterima di perusahaan yang saya idam-idamkan dari dulu." Aira tersenyum.
"Baguslah, semoga semangat itu tidak luntur ketika kamu mengetahui sifat Ceo baru saat ini. Mari saya antarkan ke ruangan Bosnya." Siska menuntun jalan, karena Perusahaan ini cukup besar.
'Memangnya seberapa parah sifat Bos/Ceo yang baru itu?' Tanya Aira dalan hati.
Dari awal Aira mendengar beberapa rumor tentang Pria muda yang sekarang diangkat menjadi Bos di perusahaan yang ia idam-idamkan.
Kata rumor yang beredar Pria itu suka mabuk-mabukan, Malas-malasan, Dan sering memarahi karyawan di kantornya. Namun, Aira menyangkal itu semua.
Tidak mungkin kan Orang yang diangkat menjadi Bos sering malas-malasan? Untuk apa dia diangkat menjadi bos kalau hobinya malas-malasan apalagi mabuk-mabukan? Aira masih berpikir positif karena Aira belum melihat sifat Bosnya secara langsung.
Aira dan Siska menaiki lift karena ruangan bos berada di lantai 4, Sementara menunggu lift sampai tiba-tiba Siska bertanya.
"Apakah kamu sudah mendengar rumor tentang Bos baru disini?" Tanya Siska lumayan serius.
"Sudah kak, tapi aku masih belum percaya rumor tersebut." Jawab Aira dengan jujur.
"Kalau misalnya rumor itu benar? Apakah kamu langsung akan mengundurkan diri?" Siska bertanya kembali.
"Tidak, saya akan bertahan. Karena sayang disia-siakan apalagi gajinya lumayan." Ucap Aira.
"Baguslah kalau begitu semoga betah ya Aira." Siska merasa lega dengan jawaban Aira.
"Terimakasih kak siska."
Lift pun terbuka, mereka berdua langsung menyusuri lorong untuk mencari ruangan yang bertuliskan 'ruangan bos'. Jujur saat ini Aira merasa sangat gugup bertemu dengan Bos itu.
Tok! Tok! Tok!
Siska mengetuk pintu sebanyak 3 kali, namun tidak ada respon dari dalam ruangan itu.
TOK! TOK! TOK! TOK!
Siska mengetuk pintu sebanyak 4 kali, namun ketukan saat ini sangatlah keras, Aira cukup terkejut, karena Siska mengetuk pintu seorang bos dengan sangat keras. Lalu terdengar suara yang cukup berat menyuruh mereka masuk.
Siska pun membuka pintu ruangan itu, dan terlihat Seseorang duduk membelakangi mereka.
"Ini penganti Sekertaris kamu Aldo, jangan bikin dia tidak betah. kamu kira nyari sekertaris mudah?" Omel Siska.
"Iya, tenang aja saya bakal bikin dia betah." Aldo pun menghadap ke arah 2 wanita di depannya, Jay terlihat sedikit terkejut.
"Hah? kamu Aira kan?" Aldo melihat wajah yang sangat familiar di depannya.
"HAH! Refaldo!?" Aira sangat terkejut melihat siapa Bos itu.
Siska bingung melihat interaksi mereka. "Kalian saling kenal?" Tanya siska.
Aldo menatap Siska. "Iya dia SAHABAT saya dari smp, Siska kamu bisa keluar. Saya mau berbicara empat mata dengan dia." Ucap Aldo dan tersenyum ke arah Aira.
Aira melihat Aldo dengan sinis. Apa sahabat? bukan sahabat, lebih tepatnya musuh bebuyutan sejak SMA.
"Bagus dong kalau gitu, Saya pamit dulu banyak kerjaan." Pamit Siska.
"Makasih yaa, Kak Siska," jawab Aira dengan sopan, meskipun dalam hati ia merasa campur aduk.
Siska pun keluar, dan pintu ruangan tertutup.
Setelah pintu tertutup, Aldo menatap Aira dengan senyuman lebar. "Halo Aira! senang bertemu lagi. Kamu masih ingat kan sama saya?"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...
...Jangan lupa like, vote, and komennya yaa🔥...
"Halo Aira, senang bertemu kembali. Kamu masih inget kan sama Saya?"
"Halo pak, perkenalkan nama saya Aira saya sekertaris baru disini." Ucap Aira dengan sangat sopan.
"Sejak kapan Kamu sopan banget sama saya? dan perkenalkan nama saya Refaldo, calon bos kamu, dan musuh kamu dari SMA."
..._FLASHBACK_...
Bruk! (Seseorang bertabrakan)
"Aduh!" Teriak Aldo yang tidak sengaja menabrak Aira.
"Kalo jalan pake mata dong!" Omel Aira.
"Sorry,," Aldo meminta maaf lalu pergi begitu saja.
"Tunggu! Mau kemana lo?" Pekik Aira, sambil mengejar Aldo. Aira pun menahan seragam Aldo.
"Aira. Lepasin ga!" Aldo Ingin kabur namun sudah ditahan duluan oleh Aira.
Aira menarik seragam Aldo. "Mau bolos lo? ga akan gue biarin."
"Yaudah, lepasin dong! Baju gue robek entar." Aldo berusaha melepaskan tarikan Aira.
Aira melepaskan tarikannya. "Awas ya lo kabur! Gue tambahin hukuman lo." Ancam Aira.
"Ketos ngeselin." Ucap Aldo dengan sangat pelan.
"Apa lo bilang?"
"Ngga ada tuh." Aldo berbohong.
"Lo kira gue ga denger? Sini ikut gue." Aira menarik tangan Aldo menuju lapangan yang lumayan luas.
...~||~...
Murid-murid berbondong-bondong menuju kelasnya masing-masing, Karena Upacara telah selesai. Disisi lain, sebagai ketua Osis Aira sibuk mengurus anak terbandel di sekolah ini, yaitu Aldo.
"Gausah tarik-tarik, lo kira gue kambing." Aldo menepis tangan Aira yang menarik tangannya.
"Berdiri di situ." Ucap Aira.
Mereka berdua sudah berada di tengah lapangan, semua murid memperhatikan mereka. Tetapi semua murid sudah terbiasa, karena bukan pertama kalinya Aldo membuat Ulah.
"Oke, lo lari 10 putaran." Suruh Aira.
"10 putaran?! Lo mau bikin gue mati ya? ga mau." Aldo menolak.
Lapangan di sekolah mereka cukup luas dan hari ini juga sangat panas, Aira sepertinya memiliki rencana Membunuh Aldo.
Aira melototi Aldo. "Itu karena lo melanggar aturan disini. ga ikut upacara, ga pake dasi, dan baju dikeluarin. Lo mau jadi preman?" Marah Aira.
"B*cot lo. 10 putaran kan?"
"Iya! Awas aja lo kabur, gue laporin ke guru bk." Ancam Aira.
"Iya dasar ketos ngeselin." Cibir Aldo. Aldo pun mulai berlari dan tentunya di awasi oleh Aira.
..._DIKELAS_...
Di dalam kelas semua murid diam, dikarenakan guru yang masuk atau di kenal sebagai Pak yanto, adalah guru paling galak di sekolah mereka.
Aira satu kelas dengan Aldo, dan Aldo duduk tepat di belakangnya. Aldo duduk tepat di belakang meja Aira.
Duk!
Aldo menendang Kursi Aira. Aira pun menghadap kebelakang dan mengangkat alisnya.
"Pinjam tip-x." Ucap Aldo.
"Gamau." Jawab Aira dan kembali menghadap ke arah papan.
Sudah beberapa kali Aldo menghilangkan Tip-x maupun pulpen Aira, Maka dari itu Aira sudah tidak mau meminjamkan barangnya kepada Aldo.
"Bentar doang pelit banget." Sindir Aldo. Namun Aira tidak merespon nya.
Duk!
Aldo kembali menendang Kursi Aira, dan Aira memilih untuk cuek dan fokus ke arah papan.
Duk!
Duk!
Duk!
Aira kesal dan berteriak kepada Aldo. "APASIH!" Semua siswa yang ada di ruangan itu langsung melihat ke Arah Aira dan Aldo.
"Pinjem, bentar doang." Ujar Aldo.
"KALIAN BERDUA YANG DIBELAKANG MAJU KEDEPAN." Teriak Pak yanto.Yang membuat seisi kelas terdiam.
"Siapa pak?" Tanya Aldo dengan polos.
"Kamu dan Aira, siapa lagi." Ucap pak yanto.
"Tapi pak, dia yang gangguin saya." Ucap Aira.
"Kalian berdua maju!" Pak Yanto menaikan nada bicaranya.
"Kalian berdua ke depan kelas dan berlutut menghadap sini, sekalian mendengarkan saya menjelaskan." Ujar Pak Yanto.
Mereka pun pergi ke depan kelas dan berlutut. Disaat Aira kesal, Aldo malah terlihat senang, Aira rasanya ingin memukul wajah tengilnya itu.
..._FLASHBACK OF_...
Aira menyengir tipis. "Itu kan dulu pak Aldo." Ucap Aira.
"Kenapa harus Aldo yang jadi bos gue?" -Tanya Aira dalam hati.
"Kamu ingat? Dulu kamu ngatain saya akan menjadi preman, sekarang malah menjadi bos kamu." Kata Aldo. Sekaligus menyombongkan diri.
"Saya minta maaf akan kejadian dulu, tapi kan dulu saya hanya melaksanakan tugas karena saya Ketua Osis." Jawab Aira.
"Oke, saya terima permintaan maaf kamu."
Aldo menunjuk salah satu berkas dimejanya. "Ambil berkas di atas meja saya, dan atur semua jadwal meeting saya. Besok kamu sudah bisa mulai kerja."
"Oke pak, saya akan mengatur jadwalnya di rumah." Ucap Aira.
"iya."
"Apakah saya sudah boleh pulang?" Tanya Aira.
Aldo berpikir sejenak. "Ambilkan saya Coffe terlebih dahulu di lantai 1, baru kamu bisa pulang."
"Oke pak." Jawab Aira. Aira hanya meng-iyakannya agar dia bisa diterima di perusahaan ini.
Aira pergi ke lantai 1, karena alat kopi di ada di lantai 1. Setelah selesai menggambil kopi Aira pergi ke lantai 4, di ruangan Bos.
Tok! Tok! Tok!
"Permisi pak ini coffenya." Aira memberikan Coffe yang masih panas.
"Kok panas? Saya pengen ice americano." Aldo mengembalikan Coffe itu kepada Aira.
"Pak Aldo tidak kalau ingin yang dingin." Ucap Aira.
"Kamu tidak bertanya kalo saya pengen panas atau dingin."Ucap Aldo, Aldo juga tidak mau kalah.
'Kan bisa bilang langsung kalo pengen Coffe panas atau dingin. Bos nyebelin!' --Batin Aira
"Kenapa wajahmu terlihat kesal? Kamu kesal kepada saya?" Tanya Aldo.
"Hehe, ga kok pak. Saya ambilkan dulu ya ice americano nya." Aira tersenyum dengan paksa.
Aira langsung mengambil Coffe yang baru sesuai dengan keinginan Pak Aldo.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...
...Jangan lupa like, vote, and komennya yaa🔥...
...HAPPY READING!...
...----------------...
Jam 23.10, Aira masih sibuk membereskan kerjaannya. Banyak sekali berkas yang harus Aira kerjakan, dan sekaligus mengatur jadwal meeting.
"Banyak banget berkasnya." Keluh Aira.Terpaksa ia harus begadang untuk menyelesaikan semua kerjaannya.
Keesokan harinya. Aira sudah bangun pada pukul 6.00 pagi karena jam 07.00 tepat ia harus berada di kantor.
"Aira, Mama pergi dulu ke toko." Pamit Ibu Aira yang bernama Stela.
Aira dan Stela hanya tinggal berdua karena Ayahnya sudah meninggal ketika Aira berusia 12 tahun. Aira dan ibunya hidup sederhana, dan juga mempunyai toko roti. Walaupun toko mereka kecil, toko roti mereka cukup ramai karena sangat enak.
"Iya ma, hati-hati." Ucap Aira.
Aira pun mandi dan menyiapkan laptop serta berkas yang perlu di bawa. Jam 6.40 pagi, Aira sudah naik bus menuju perusahaan tempat kerjanya.
Setelah 5 menit perjalanan, Aira tiba di kantor. Aira pun berjalan memasuki perusahaan yang cukup besar.
"Selamat pagi, Kamu Aira kan? Sekertaris baru yang dibicarakan Kak Siska?" Sapa Keno sekaligus bertanya.
Aira tersenyum. "Selamat pagi juga! iya saya Aira, sekertaris baru disini." Aira menyapa balik.
Keno mengulurkan tangan kanannya. "Perkenalkan nama saya Keno."
"Iya pak keno, salam kenal." Aira menjabat tangan keno.
"Apakah wajah saya kelihatan seperti bapak-bapak? Panggil Keno saja kelihatannya kita seumuran." Ujar Keno.
"Oke keno, saya pamit dulu. Saya ingin memberikan berkas kepada pak Aldo." Aira buru-buru agar tidak telat.
"Tidak apa-apa, semangat ya!" Keno tersenyum kepada Aira.
"Terimakasih Keno." Ucap Aira kemudian Aira langsung bergegas menuju lift.
Aira langsung menaiki lift dan menekan lantai 4, Setelah tiba di lantai 4 Aira langsung bergegas pergi ke Ruangan Pak Aldo.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk."
Aira langsung membuka pintu dengan perlahan. "Selamat pagi pak Aldo, ini berkas dan jadwal meetingnya." Sapa Aira. Aira memberikan Berkas yang ia kerjakan tadi malam kepada Aldo.
Aldo melihat Hasil kerja Aira. "Lumayan juga hasil kerjamu." Puji Aldo.
"Terimakasih. Untuk jadwal meeting hari ini dimulai jam 08.00 tepat." Aira menyodorkan Sebuah jadwal selama satu minggu yang ia susun.
"Kamu bisa menggantikan saya untuk meeting hari ini? Saya ada sedikit urusan." Ucap Aldo.
"Saya? Saya kan masih baru pak." Jawab Aira.
"Kamu kan lulusan terbaik di universitas kamu, masa iya kamu tidak berani?" Ucap Aldo.
"Untuk meeting dengan PT A*** Apakah sudah dijadwalkan." Sambung Aldo.
"Sudah, besok jam 9.00 pagi." Jawab Aira.
"Oke, kamu bisa kan menghandle meeting hari ini?" Tanya Aldo kembali.
"Iya pak, saya akan berusaha semaksimal mungkin." Ucap Aira.
Aldo berdiri dari sofa yang ia duduki. "Saya pamit dulu. Yang ikut meeting bukan hanya kamu saja, ada Siska dan juga Keno. Jadi Jangan khawatir." Ucap Aldo sebelum pergi.
"Siap pak."
Aldo pun pergi dengan menggunakan mobil Lamborghininya. Sementara itu, Aira, Siska, Dan Keno sibuk mengurus meeting yang ditinggalkan oleh Aldo.
...~||~...
"Kakekmu akan datang kemari minggu depan." Ucap ibu Aldo yang bernama Cellin.
Aldo hanya memasang muka datar. "Kenapa Kalau kakek datang?" Tanya Aldo.
"Kamu lupa janji mu dengan kakek?" Ucap Cellin.
Cellin sangat kesal kepada anaknya itu, bagaimana tidak kesal? Aldo dulunya mempunyai pacar seorang designer terkenal tetapi, hubungan mereka putus secara tiba-tiba. Dan Aldo tidak mau menjelaskan alasannya mengapa mereka bisa putus.
"Bahwa aku akan menikah tahun ini?" Tanya Aldo memperjelas.
"Iya. kalau tidak memenuhi permintaan kakek, jabatanmu sebagai Ceo akan dicabut."
Kakek Aldo mempercayakan perusahaannya di indonesia kepada Aldo dengan syarat Aldo harus menikah agar Kakeknya cepat mempunyai cicit.
Kakek aldo sudah berumur 72 tahun, sebelum meninggal Kakek Aldo ingin segera menggendong cicit. Maka dari itu, Kakek Aldo ingin agar Aldo cepat menikah.
"Tapi itu kan hak papa." Ucap Aldo.
"Semua perusahaan yang papa pegang itu milik kakek, papa hanya melanjutkannya saja." Jelas Cellin.
"Apakah Kamu tidak mau berbaikan dengan Tiara? Ayah dengar ia sudah pulang dari Singapura." Tanya Ayah Aldo yang bernama Daniel.
"Tidak." Aldo langsung menolak.
"Kamu mau papa jodohkan saja?" Tanya Daniel lagi.
Aldo menaikan Alisnya. "Jodohkan? Tidak Usah!." Aldo menolak kembali.
Daniel menghela nafas panjang "Kamu maunya apa? Jabatanmu di cabut? Perusahaan di indonesia akan diberikan kepada sepupu kamu kalau kamu tidak mau menikah." Marah Daniel.
"Hari apa Kakek akan datang?"
"Rabu depan. Rabu depan kamu harus membawa seorang wanita yang harus dikenalkan kepada kakekmu! Dan ingat, perempuan itu harus setara denganmu." Ucap Daniel dengan tegas.
Setara? Ya, Setara yang dimaksudkan Adalah Setara tentang Ekonomi. Dari dulu Aldo tidak diizinkan berpacaran atau menjalin hubungan dengan Wanita yang memiliki Ekonomi yang tidak berkecukupan.
Orang tua Aldo melarangnya karena, mereka tidak ingin Aldo mendapatkan pasangan yang hanya menginginkan harta Aldo saja.
Kalau Aldo menjalin hubungan dengan wanita yang mempunyai Ekonomi yang setara dengan keluarga Aldo, tentunya wanita itu tidak akan memanfaatkan Aldo.
"Rabu? aku tidak punya waktu untuk mencari pacar."
Daniel berdiri dari sofa yang ia duduki. "Terserah kamu saja! Pokoknya sampai kamu tidak membawa seorang wanita. Papa tidak akan ikut campur jika kakekmu mencabut jabatanmu." Ucap Daniel lalu pergi, diikuti dengan Cellin.
..._DIKANTOR_...
"Pinter banget kamu Aira, public speaking kamu juga sangat hebat!." Siska memuji keterampilan Aira.
"Wah! Hebat ya, lulusan terbaik memang beda." Ucap Keno.
Siska mengandeng bahu Aira. "Berkat kamu Klien menyetujui proyek kita." Ucap siska dengan bahagia.
"Bukan cuma karena aku dong,, karena kak Siska, dan juga Keno juga." Ucap Aira.
Siska tersenyum. "Pokoknya, Good job untuk hari ini. Ayok aku traktir makan siang untuk kalian berdua." Siska mengajak Aira dan juga Keno makan siang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...
...Jangan lupa like, vote, and komennya yaa🔥...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!