Ramai di sepajang jalan menyambut kedatangan Duke Keyron setelah memenangkan peperangan melawan suku barbar.
“Wah liat itu tuan Duke” ucap salah satu dari warga Mayrion.
Duke Keyron bersama rombongannya menuju ke kastil Lavette atau kediaman keluarga Duke Hadid.
Setalah sampai di depan gerbang para tentara pun membukakan pintu gerbang.
“Selamat datang kembali Tuan Duke” ucap para tentara menyambut kedatangan Keyron.
Tepat di depan pintu kastil ayahnya beserta adiknya menyambut kedangan Duke Keyron.
“Putraku..” ucap Duke Hadid tersenyum bangga pada putranya.
“Kakak…” ucap Deron antusias setelah melihat kakaknya.
Keyron pun turun dari kudanya dengan gagah. Keyron pun menuju ke kereta kuda. Tepat saat kereta kuda dibuka keluarlah gadis cantik berambut emas dengan warna mata biru langit. Keyron pun mengulurkan tangannya membatu gadis itu turun dari kereta kuda.
Ayah dan adiknya pun bingung, “siapa gadis itu?” Guman Duke Hadid.
Beda dengan gadis yang berada di sebelah Deron. Purple Den Vierra seorang gadis dengan warna rambut perak dan mata bak berlian ungu. Dia menatap benci ke arah gadis yang kini bersama Duke Keyron.
“Putraku siapa gadis cantik ini?” Tanya Duke Hadid.
“Dia adalah anak dari Count Brian ayah, Ciera Agasta” ucap Keyron.
Duke Hadid pun menganggukan kepalanya menandakan bahwa dia sudah mengerti.
Deron pun mendekati Ciera, “kamu cantik sekali” ucap Deron kagum.
Ciera merupakan anak dari Count Brian yang merupakan salah satu dari pasukan Duke Keyron. Count Brian meninggal saat perang melawan musuh.
Count Brian pun menitipkan anak semata wayangnya itu pada Duke Keyron, awalnya Keyron menolak hal tersebut namun setelah melihat Ciera dia pun menyetujui permintaan terakhir dari Count Brian. Selain paras yang cantik, Ciera pun memiliki kekuatan penyembuhan yang membuat Keyron kagum akan hal itu.
“Ternyata dia memiliki seorang putri secantik ini” ucap Duke Hadid.
Kedatangan Ciera ke kastil Lavette merupakan awal mula dari kemalangan seoarang Purple Den Vierra.
Purple berasal dari keluarga Duke Vierra. Setalah ayah dan ibunya meninggal dunia saat usianya masih menginjak 4 tahun, Purple pun dititipkan pada Duke Hadid karena persahabatan Duke Hadid pun menyanggupi permintaan Duke Vierra.
Purple yang tinggal di kastil Lavette sedari kecil membuat dia merasa bahwa semua yang ada di kastil itu adalah miliknya termasuk Keyron orang yang paling dia cintai.
Purple pun melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatian Keyron namun hal itu membuat Keyron semakin tak menyukainya.
Gadis manja itu bahkan tak memiliki teman di kalangan para bangsawan lainnya karena Purple yang setiap ada kesempatan selalu mangajak para gadis- gadis bangsawan berkelahi karena dia tidak suka tatapan memuja para gadis bangsawan terhadap Keyron.
Hal itu membuat Purple dibenci oleh banyak orang termasuk Deron dan Duke Hadid. Menurut mereka Purple hanya bisa membuat masalah dan tidak memiliki bakat sedikitpun.
Ditambah kedatangan Ciera yang merebut segala perhatian Keyron membuatnya semakin membenci Ciera bahkan dia merencanakan rencana kejam untuk Ciera. Namun hal itu berbanding terbalik malah Purple semakin dibenci oleh Keyron beserta Hadid dan Deron.
Karena kebencian Purple semakin memuncak dia pun akhirnya meracuni Ciera dan hal itu di ketahui oleh Keyron yang membuat dia berarkhir di penjara, dia disiksa siang dan dalam tanpa henti.
######
“Kak Key tolong lepasin Purple hiks” ucap Purple terisak.
Sementara Keyron bersama Dalle anak buah kepercayaannya menatap tajam ke arah Purple yang dirantai di kaki dan tangannya. Di sekujur tubuhnya pun terdapat luka cambukan.
Keyron kini diselimuti kabut hitam membuat ruangan gelap itu semakin mencekam.
Keyron pun menunduk, menekan dagu Purple dengan keras sehingga membuat Purple Meringis kesakitan.
“Bahkan kau sudah menjebakku agar bisa menikahimu dan sekarang berani- beraninya kau meracuni wanita yang paling aku cintai” ucap Keyron tajam.
“Hiks Maafin Purple kak Key, Ini semau Purple lakuin buat kak Key. Purple gak pengen kak Key sama orang lain, Purple cinta sama kak Keyron” ucap Purple terisak.
“Hahaha cinta?” Ucap Keyron tertawa mengejek menghempaskan dagu Purple dengan kejam.
“Iyaa.. hiks.. Purple cinta sama kak Key dari dulu dari kita masih kecil” ucap Purple.
“Tapi aku tidak pernah mencintai gadis jalang sepertimu!!!” Ucap Keyron membentak.
“Dalle patahkan kaki dan tangannya” ucap Keyron langsung berlalu dari penjara itu.
“Tidak!! Jangan!!! Kak Key!! Kak dengerin dulu penjelasan Purple” ucap Purple berteriak.
Dalle pun mengambil balok besi, Purple yang maresa sangat takut berusaha melepaskan rantai yang mengikatnya.
“Jangan Dalle aku mohon hiks” ucap Purple menangis dan ketakutan.
“Terimalah hukuman mu nona Purple” ucap Dalle tajam.
KRAKK
Suara itu begitu nyaring terdengar di telinga.
“AKKHH tidak..!!!” teriak Purple setalah balok besi itu menghantam kedua kakinya.
Sakit yang luar biasa bahkan air matanya pun tak berhenti meneteskan air mata.
KRAKK
Hantaman berikutnya mengenai tangan kanan dan kirinya.
Karena sakit yang teramat membuat Purple tak sadarkan diri.
“Ini memang pantas anda dapatkan nona” ucap Dalle tajam setelahnya berlalu meninggalkan Purple yang tak berdaya.
Setalah beberapa jam tak sadarkan diri kini Purple membuka matanya, dia mendengar suara gadis sedang menangis.
“Nona hiks.. maafkan saya yang tidak bisa menjaga nona hiks” ucap Lili Pelayan setia Purple yang kini duduk bersimpuh diluar sel.
“Li…li…” ucap Purple tebata- bata, dia merasa tenggorokannya teramat sakit bukan hanya itu di sekujur tubuhnya pun rasanya seperti dicabik cabik.
“Nona… hiks… saya bodoh… saya tidak bisa menjaga nona…” ucap Lili terisak.
Purple merasa hatinya menghangat, dikala semua orang meninggalkannya namun masih ada orang yang perduli padanya.
Purple yang berusa bangkit pun gagal kini tangan dan kakinya patah dia hanya bisa berbaring sambil menangis.
“Lili terima kasih sudah mau datang kesini hiks” ucap Purple.
“Tidak nona jangan bicara seperti itu, ini memang sudah kewajiban saya hiks” jawab Lili.
“Nona bagaimana dengan kandungan anda? Apa tuan Duke sudah mengetahui kalau anda hamil?” Tanya Lili.
“Tidak dia tidak boleh mengetahuinya Lili, aku takut dia tidak mau menerima anak ini” ucap Purple.
“Nona anda harus mengatakannya pada tuan Duke, mungkin dengan kehamilan nona bisa membuat hati tuan Duke luluh” ucap Lili meyakinkan junjungannya.
Terbesit dalam hati Purple, dia akan mengatakan kehamilannya pada Keyron, dia percaya dengan begitu Keyron akan luluh padanya.
“Iyaa Lili kamu benar aku akan mengatakannya pada kak Key” ucap Purple.
Disaat dua gadis tengah berbicara Keyron dan Dalle pun datang.
“Kamu!!! Apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Keyron pada Lili.
Lili pun terus membungkuk, “ tuan tolong lepaskan nona, dia tidak bersalah tuan hiks saya mohon” ucap Lili memohon.
“Beraninya kau seorang pelayan rendahan memohon kepadaku” ucap Keyron.
“Dalle bunuh pelayan ini, dia sudah berani masuk ke sini tanpa seizin ku” ucap Keyron.
######
“Tidak!!! Jangan sakiti Lili” teriak Purple di dalam sel tahanan.
“Nona maafkan saya jika ada kehidupan berikutnya saya akan tetap menjadi pelayan nona” ucap Lili sambil menitikkan air mata.
TRINGG
Pedang tajam Dalle pun menebas leher Lili tepat di depan mata Purple.
“TIDAKKK LILI…” teriak purple.
“Dalle aku akan membunuhmu hiks” ucap Purple tajam.
Keyron pun masuk ke dalam sel tahanan, dia melihat Purple yang kini terbaring tak berdaya.
“Kak Key hiks… aku ingin mengatakan sesuatu” ucap Purple.
Keyron pun berjongkok di depan Purple yang terbaring lemah.
“Dalle!!!” Panggil Keyron sambil mengulurkan tangannya.
Dalle pun memberikan sebotol racun pada Keyron.
“Apa itu?” Tanya Purple ketakutan.
“Ini racun yang bisa membunuh janin” ucap Keyron tajam.
Purple membulatkan matanya, ternyata Keyron sudah mengetahui kehamilannya.
“Tidak jangan… ini anak kita kak…” ucap Purple.
Keyron pun membuka tutup botol itu dan meminumkannya pada Purple dengan paksa.
“Buka mulutmu bodoh” bentak Keyron.
Purple pun menutup mulutnya rapat- rapat dan hal itu membuat racun itu tak bisa masuk ke dalam mulutnya.
PLAKKK
Keyron pun menampar pipi Purple dengan keras sehingga membuat mulut Purple terbuka. Keyron pun langsung meminumkan racun itu kepada Purple dengan kejam.
“Tidak anakku…. Akh… sakit.. kak Key tolong Purple” ucap Purple merasakan sakit pada perutnya.
“Karena kau hamil aku jadi tidak bisa menghukum mati dirimu” ucap Keyron dingin.
Bagaikan tertusuk seribu jarum di dalam hatinya, jadi ini alasan Keyron membunuh anaknya sendiri.
“Dan aku juga tidak sudi kau mengandung anakku” ucap Keyron.
Bahkan air mata pun tak keluar dari kedua mata berwarna ungu itu, kini dia sadar semau harapannya adalah semu. Seketika semua sakit yang selalu dia rasakan diseluruh tubuhnya menghilang seketika bagaikan mati rasa.
“Kau akan dieksekusi besok” ucap Keyron dingin.
Purple menatap langkah kepergian Keyron setelah mengatakan hukumannya.
“Hahaha…. Iya itu lebih baik, untuk apa aku hidup, semuanya juga sudah pergi, ayah ibu Lili dan sekarang anakku, semua pergi meninggalkan aku” ucap Purple tertawa pilu.
Purple terbaring dengan tatapan kosongnya, bahkan dia sama sekali tak memejamkan mata hingga hari esok pun tiba, dimana dia akan dieksekusi.
Dua tentara pun datang menyeret tubuh lemahnya ke tempat eksekusi, bangak warga Mayrion melemparinya dengan batu.
Setelah diba di tempat eksekusi, Purple dapat melihat Keyron tengah duduk di samping kanan raja dan sebelahnya Ciera yang terus memeluk lengan Keyron. Dan sebelah kiri raja Duke Hadid dan putra keduanya Deron menatap sinis ke arahnya.
Banyak para bangsawan pun hadir di hari eksekusinya seorang Purple Den Vierra. Mereka merasa senang melihat kemalangan Purple, dan mengutuk Purple dengan kejam.
“Purple Den Vierra karena kau adalah putri dari Duke Vierra yang terlah berjasa pada kerajaan Mayrion aku akan memberikan kau satu permintaan sebelum kematianmu” ucap raja Jackson.
Purple pun menatap raja Jackson dengan tatapan kosong, “saya tidak menginginkan apa- apa yang mulia, saya mohon percepatlah eksekusinya” ucap Purple langsung menunduk.
Dia tidak ingin menatap wajah siapapun yang ada disana, dia tersenyum lembut, “ayah ibu Lili anakku, aku datang” ucapnya pelan.
Algojo pun mengangkat pedangnya setelah menerima perintah dari raja Jackson.
Dan layangkan pedang itu pun menggulingkan kepala Purple ke tanah.
****
“Nona bangunlah…” ucap seseorang, Purple pun membuka matanya, tenggorokannya terasa kering.
Dan setelah membuka mata dengan sempurna.
“Lili…!!” Ucap Purple langsung memeluk Lili dengan erat.
“Nona akhirnya anda sudah sadar” ucap Lili.
“Lili maafkan aku hiks… aku tak bisa menjagamu…” ucap Purple menangis dalam pelukan Lili.
“Nona mengapa anda menangis dan meminta maaf kepada saya?, seharusnya saya yang meminta maaf kepada nona, saya tidak menjaga nona dengan baik” ucap Lili sedih.
Purple pun melepas pelukan mereka, dia menangkup pipi Lili, “ apa kita sudah berada di surga?” Tanya Purple.
“Nona anda sedang bicara apa?” Ucap Lili heran dengan pertanyaan nonanya itu.
“Terus kita ada dimana?” Tanya Purple.
“Kita ada di kediaman Duke Hadid nona, ini di kamar nona. Maaf karena keteledoran saya nona sampai terjatuh dari tangga sehingga nona pingsan” ucap Lili.
DUARR
Bagaikan tersambar petir, apa ini bukankah dirinya sudah mati dan kenapa dia balik ke kediaman Lavette lagi.
Purple pun mencubit lengannya dengan keras, “akhh” ringisnya.
“Apa yang anda lakukan nona? Tangan anda jadi memerah” ucap Lili khawatir.
“Lili aku masih hidup?” Ucap Purple membuat Lili bingung.
“Iya nona anda masih hidup” jawab Lili.
“Anda harus bersiap nona, hari ini tuan Duke Keyron datang dari peperangan nona, anda harus berdandan secantik mungkin” ucap Lili bersemangat sambil memilihkan gaun pada Purple.
“Tunggu dulu Lili! Apa hari ini Duke datang dari peperangan melawan suku barbar?” Tanya Purple.
“Wahh anda sampai lupa nona padahal anda kemarin sangat bersemangat, iya hari ini tuan datang dengan kemenangan melawan suku barbar nona” ucap Lili antusias.
Seketika kaki Purple lemas badannya bergetar hebat, dia balik ke 1 tahun sebelum eksekusi itu. Air matanya pun jatuh tanpa permisi, banyak kenangan buruk beputar di kepalanya bagaikan CD.
“Nona!!! Anda baik- baik saja” teriak Lili berlari menghampiri Purple yang terduduk di samping kasur.
“Nona apakah anda merasa tidak nyaman” tanya Lili sambil mengukur suhu badan Purple.
“Anda demam nona” ucap Lili panik.
Lili pun membantu Purple berdiri, Lili pun menuntun tubuh Purple duduk di pinggir kasur.
“Nona saya akan panggilkan dokter Hans kesini” ucap Lili.
“Tidak!! Tidak usah Lili, aku hanya demam biasa” ucap Purple mencegat lengan Lili agar tak meninggalkannya sendiri.
Lili pun membantu Purple berbaring kembali, “nona saya akan mengambil handuk dan air hangat” ucap Lili yang dibalas anggukan oleh Purple.
Kini Purple terbaring sendiri di dalam kamar, “kenapa? Kenapa aku harus hidup kembali hiks” ucap Purple terisak sambil menutup mukanya dengan kedua tangan.
“Kenapa aku tidak mati saja hiks” ucapnya lagi.
######
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!