Sebuah Pilihan
Kebingungan
Ren, seorang pemuda berusia 25 tahun, baru pulang dari pekerjaannya yang melelahkan. Saat dia memasuki rumah, suasana terasa aneh. Ruang tamu yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan suara gaduh. Ren langsung merasa tidak nyaman.
Ren
Ada apa ini? Siapa kalian?
Salah satu dari mereka, seorang pria yang berpenampilan rapi namun menakutkan menghampiri ren
Brecht
Kami di sini untuk mengambil barang-barang berharga kalian. Meskipun ini tidak terlalu berharga, ini hanya cukup untuk bunga.
Ren
Tunggu, siapa kamu? Kenapa kamu melakukan ini?
Apa maksud dari bunga?
Brecht
Aku adalah Brecht. Aku seorang penagih hutang. Bunga yang dimaksud adalah bunga hutang
Ren
Hutang? Aku Tidak pernah berhutang!
Brecht
Ibumu lah yang berhutang kepada kami. Tanyakan saja pada Ibumu
Ren
Ibu? Apa maksudmu? Ibu tidak pernah memberi tahu aku tentang ini!
Brecht
Kami tidak peduli apa yang dia katakan atau tidak. Faktanya, utangnya harus dibayar. Jika tidak, akan ada konsekuensi. (menatap sinis)
Ren
Apa konsekuensinya? Apa yang akan kalian lakukan?
(suara yang bergetar)
Brecht
Kami akan mengambil lebih dari sekadar barang-barang ini jika utang tidak dilunasi, dan itu bukan ancaman kosong (suara dingin)
Brecht dan anak buahnya tetap mengambil barang-barang pilihan yang pastinya berharga jika di jual. Seperti alat elektronik dan mencari perhiasan. Brecht melihat perempuan renta di dalam kamar yang hanya berdiam merenung. Ren pun masuk ke dalam kamar menghampiri brecht. ia juga melihat ibunya yang hanya duduk di kasur.
Ren
Tunggu! Aku akan membayar utang itu. Tapi, aku butuh waktu untuk mengurusnya. Biarkan aku berbicara dengan ibuku terlebih dahulu.
Brecht
Hmm baiklah. Tapi ingat, waktu adalah uang. Jangan buat kami menunggu terlalu lama.
Elena
Sudah atau belum sih ah lama banget. Pegel nih di luar! (Berteriak)
Ren
Iya aku akan mengusahakan secepat mungkin. Terimakasih
Brecht
Iya sama-sama. Aku akan melaporkan ini ke bos, dan aku akan mengambil beberapa barang untuk setengah bunga jika tidak tepat waktu lagi maka bunga hutang akan bertambah
Brecht dan anak buahnya pun keluar rumah dan hanya mengambil beberapa barang
Elena
Iyaa. Lama banget sih ah. Tapi tadi siapa yang masuk rumah tiba-tiba?
Brecht
Itu mungkin anaknya
Brecht dan Elena melangkah menuju mobil mereka, suara pintu mobil yang menutup membuat Ren terbangun dari kebingungannya. Dia berdiri di depan rumah, masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Mobil itu melaju menjauh, meninggalkan Ren dalam kebingungan dan rasa putus asa.
Ren
Bagaimana aku bisa melunasinya. Gajiku saja hanya cukup kebutuhan, jika di potong untuk hutang. Hmm
Ren
Percuma jika aku berbicara dengan ibuku sekarang.
Ren menatap langit-langit, mencoba mencerna semua yang baru saja terjadi. Dia tidak bisa membiarkan keadaan ini berlanjut. Mungkin dia bisa bertanya kepada ibunya tentang apa yang sebenarnya terjadi, tetapi rasa takut akan kebenaran membuatnya ragu.
Ren
Besok saja ku bicarakan pada ibu, aku mengantuk sekarang
Jeana
Lama banget sih angkatnya
Ren
Aarghh berisik banget sih. Siapa yang telpon tengah malam
Jeana
Iihh gak di angkat angkat
Jeana
Pasti lagi selingkuh. Awas saja nanti
Jeana pun menelpon berulang kali
Jeana
Aahh nyebelin ih. Ayo lah angkat
Di rumah Ren, suara telepon yang berdering berkali-kali membuatnya merasa terganggu dan kesal. Dia pun langsung mengangkat teleponnya tanpa melihat nama yang tertera.
Jeana
Ih kamu kemana aja sih. Di telpon berkali-kali, tidak kau angkat. Humm sebel
Ren
ah ya sayang. Maaf aku baru bangun tidur. Ada apa sayang?
Jeana
Aku lagi di manja, lagi pengen di manjah (bernadya manjah)
Ren
Haha ada-ada saja sayang
Jeana
Sepertinya kamu lelah banget dari suara kamu. Ada apa?
Jeana
Ya udah kalau gitu kamu tidur lagi aja, tapi kita sleep call an yah ayang
Ren
Gak mau ah, kamu tuh ngorok
Jeana
Ih nda yah, aku gak ngorok ih...
Ren
Haha iya ya dah. Aku lanjut tidur
Jeana
Iya sayang. Jangan di matiin. Sleep call yah
Ren pun lanjut untuk tidur, rasa kantuk yang tak tertahankan membuatnya langsung terlelap. Jeana merasa kan gembira dalam hatinya karena sudah mendengar suara yang membuatnya tambah jatuh hati. Tidak lama kemudian Jeana pun ikut terlelap.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!