Arsya Ardistya Pratiwi merupakan seorang gadis belia yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas di kotanya. Dia merupakan gadis yatim piatu yang hanya tinggal bersama dengan kakak kandung nya Firmansyah. Namun karena sang kakak merupakan seorang mahasiswa menjadikan Arsya harus tinggal seorang diri di kota tersebut.
Arsya merupakan gadis yang ceria, pemberani, pandai dalam segala mata pelajaran di sekolahnya. Bahkan dirinya sering menjuarai perlombaan-perlombaan akademik yang di ikutinya baik itu yang di selenggarakan oleh sekolah maupun yang di ikutinya sendiri. Tahun ini Arsya lulus dari sekolah menengah atas. Dia sudah memutuskan untuk mendaftarkan beasiswa sekolah kedokteran yang cukup terkenal di kota B. Namun sampai pengumuman kelulusan sekolahnya dia belum menerima kabar tentang pengumuman penerimaan kuliahnya. Segala upaya dan doa sudah sering dilakukan oleh Arsya bahkan kakak nya Firman sudah menawarkan kuliah bersama dengannya di kampus kedokteran di kota C. Namun Arsya menolak keinginan kakak nya. Dia masih yakin dengan kemampuan yang dimilikinya dia pasti bisa lolos di kampus pilihan nya tersebut.
" halo de gimana kudengar hari ini kamu pengumuman kelulusan di kampus A." tanya mas Firman pada Arsya
" kalau di jadwal memang hari ini mas. Coba kita tunggu saja kak. Aku jadi takut kak. " jawab Arsya
"nanti jika kamu belum keterima kamu kuliah disini aja ya ikut kakak. disini juga banyak kok kampus kedokteran yang bagus de. Atau mau di kampus kakak dulu aja. " pinta Mas Firman membujuk ku
" itu hanya menjadi alternatif kedua kak tidak akan ku ambil karena aku yakin pasti bisa lolos di kampus favorit ku. " bantah Arsya
Tidak lama kemudian pengumuman itu muncul di akun Arsya.
" huft aku deg...deg...an teman-teman susah banyak yang membuat status diterima di kampus favorit mereka. Ku tutup mata tanda aku belum berani melihat hasil nya. Namun ketika sudah ku buka mata ku Alhamdulillah akhirnya aku menjadi mahasiswa kedokteran. " ucap Arsya kegirangan
"Firman melihat adeknya lolos kampus itu merasa ikut bangga karena fakultas kedokteran disana sulit untuk di tembus. selamat de. Persiapan dirimu dengan baik ya. " ucap kak Firman
Arsya sangat puas atas prestasi yang di perolehnya kali ini. Kedokteran kampus A merupakan impiannya sejak masih duduk di bangku SMP. Akhirnya dia bisa mencapainya.
Dia mempersiapkan segala kebutuhannya untuk penyambutan nya sebagai mahasiswa kedokteran. Meskipun dia sendiri yang lolos di kedokteran dari sekolahnya dia tetap percaya diri untuk mengikuti ospek tersebut.
Semua persiapan sudah di lakukan oleh Arsya. Besuk dia sudah mulai masuk ke kampus A sebagai calon mahasiswa kedokteran. Hari ini usai sholat isya Arsya bergegas untuk tidur karena dia tidak ingin terlambat menuju ke kampus tercintanya.
" Semangat adek ospek nya semoga berjalan lancar. " ucap kakaknya mengakhiri panggilan telp dengan Arsya
Keesokkan harinya
Seusai sholat subuh Arsya segera membuat sarapan sekaligus bekal makan siang yang akan di bawanya ke kampus. Dia sudah terbiasa hidup mandiri sehingga apapun dilakukan sendiri olehnya tanpa melibatkan pembantu rumah tangga.
Setelah semua nya siap Arsya bergegas mandi dan bersiap menuju ke kampus. Acara ospek akan di buka pukul 8 pagi. Karena rumah Arsya dekat dengan kampus tersebut maka dia memutuskan mengendarai motor saja ke kampus.
Setibanya di kampus Arsya segera meregistrasikan dirinya ke tempat yang telah di tentukan.
Kebetulan di kampus ini pelaksanaan ospek terbagi menjadi 2 kali. Satu untuk ospek secara umum untuk seluruh jurusan yang akan berlansung selama 3 hari dan selanjutnya akan ada ospek jurusannya sendiri selama 7 hari. Jadi untuk ospek kali ini dia masih bisa bertemu dengan teman-teman yang berada di jurusan berbeda dengannya. Teman dari satu sekolahnya cukup banyak yang diterima di kampus tersebut namun yang lolos di kedokteran hanya Arsya sendiri.
Acara hari ini berjalan dengan lancar Arsya segera kembali ke rumah untuk istirahat di lanjutkan esok hari untuk mengenal lebih dekat kampus yang disukainya itu.
Hari ke 2 ospek
Karena lelah Arsya bangun sedikit terlambat sehingga dia tidak sempat mempersiapkan bekal maupun sarapannya. Dia memutuskan untuk langsung berangkat ke kampus saja nanti bisa mencari makan di kantin kampus.
Tiba lah di kampus segera Arsya memarkirkan kan motornya dan berlari menuju ke aula. Dengan tergesa-gesa dia berlari tanpa memperhatikan jalan.
Bruk....di rangkulnya pinggang Arsya oleh Dion. Cukup lama Dion memperhatikan wajah gadis itu hingga tiba -tiba suara Arsya membuyarkan lamunannya.
" maaf kak maaf saya buru-buru" ucap Arsya tanpa melihat orang itu.
Dion POV
Aku seorang mahasiswa kedokteran semester akhir yang masih aktif dalam segala kegiatan kampus. Selain itu aku juga termasuk mahasiswa yang good looking sehingga wajar jika aku banyak memiliki seorang kekasih bahkan tidak jarang mahasiswa-mahasiswi dari jurusan lain yang ingin dekat dengan ku. Namun sampai saat ini belum ada salah satu gadis pun yang membuat ku memiliki ketertarikan yang mendalam. Aku menganggap gadis-gadis itu hanyalah sebagai suatu hiburan bersama dengan teman -teman satu circle ku. Circle ku beranggotakan 4 orang kami semua berasal dari fakultas kedokteran. Pagi ini aku ada kuliah pagi dan kebetulan hari ini masih masa orientasi mahasiswa baru. Namun kuliah di tunda hingga siang hari.
"sia-sia dong gue bangun pagi ini. Gimana kalau kita lihat orientasi maba aja" ucap Rangga
" sekaligus tebar pesona kepada mereka kan maksud lho." tambah Satria
" gue nggak tertarik. Gue mau langsung ke fakultas aja. " ucap Dion
" tumben ini anak paling males masalah cewek. Kenapa salah satu cewek lho ada yang hamil dan minta pertanggung jawaban lho?" tuduh Rangga
" ihhh...amit..amit sorry gue tidak segoblok itu sampek membuat cewek hamil. " ucap Dion
"udah yuk kita nongkrong di luar aja" ajak Satria
Kemudian mereka memutuskan untuk menuju parkiran kendaraan nya untuk pergi dari kampus. Ketika sedang asyik mengobrol dengan teman-teman gue. Gue tiba-tiba di tabrak oleh seorang cewek. Karena aku terkejut respek aku langsung merangkul pinggang gadis itu agar tidak jatuh. Gue perhatikan gadis ini sangat imut wajahnya dan berbeda dari cewek-cewek yang selama ini dekat dengan gue. Hingga suara nya mengangetkan lamunan ku
" maaf kak maaf saya tidak sengaja. Permisi saya pergi dulu" ucap gadis itu buru-buru meninggalkan ku
Gue masih diam saja memperhatikan kepergian tu cewek.
" kayak nya ada yang menemukan target baru nih. " ucap Satria menyindirku
" apaan sih lho. " bantahku
" tapi kalau di lihat- lihat cantik juga tu gadis." ucap Rangga spontan
" Dah yuk lanjut. Malah bengong semua " ucap Tio
Di dalam hati gue memutuskan untuk mencari tau dimana jurusan gadis itu agar gue bisa mendapatkannya.
Selanjutnya mereka pergi dari kampus untuk menantikan jam kuliah mereka.
Arsya akhirnya tiba di aula temannya Cecilia sudah panik menantikan temannya yang tidak kunjung datang
" kemana aja kamu.? Kok bisa telat sih?" tanya Ceci
" sorry aku bangun kesiangan untung nya semua udah aku siapin semalaman perlengkapan ku" jawab Arsya
Ospek berjalan dengan baik. Hari ini jadwal mereka mengenal lingkungan kampus. Sehingga mereka akan di ajak berkeliling gedung-gedung yang ada di kampus tersebut. Berkeliling disini bukan sambil berjalan kaki namun menggunakan kendaraan yang sudah di sediakan oleh kampus mengingat kampus mereka terdiri atas beberapa gedung yang letaknya cukup berjauhan. Arsya menyimak setiap informasi yang diberikan oleh pembicara. Kegiatan hari ini cukup menguras tenaga karena merupakan kegiatan di luar kampus namun Arsya sangat menikmati hari-hari nya. Tidak terasa besuk sudah hari terakhir dirinya mengikuti ospek kampus selanjutnya dia sudah resmi menjadi mahasiswa di kedokteran
Besuk agenda dia sudah mulai mengenal fakultas masing-masing. Kebetulan Arsya satu jurusan kedokteran dengan Cecilia dan Bunga. Jadi Arsya tidak bingung lagi mencari teman baru. Sedangkan Cinta dia memang satu fakultas kedokteran namun dia ambil jurusan keperawatan. Sejak ospek itulah persahabatan mereka terjalin dengan baik.
Hari ini sesuai yang telah di agendakan oleh kampus bahwa mereka akan melakukan pengenalan di lingkungan fakultas nya masing-masing. Jadi untuk orientasi nya sudah pecah sesuai dengan fakultasnya sendiri-sendiri. Setibanya di kampus Arsya segera menuju ke gedung fakultasnya. Dia sudah janjian dengan Cecilia yang meminta menunggunya dulu di luar sebelum masuk ke gedung.
"hay lama ya nungguin" ucap Arsya
" nggak kok aku juga baru sampai. Yuk kita masuk. " ucap Cecilia
Mereka memasuki gedung tempat berkumpulnya teman-teman maba yang lain.
Acara pengenalan pun di mulai. Hari ini masih acara umum. Mereka di kenalkan dengan lingkungan di sekitar fakultas kedokteran mulai dari ruang-ruang kelas, tempat praktek sampai kantin fakultas sendiri.
" Sya ke kantin yuk. lumayan kita istirahat nya lama. " ajak Cecilia
" yukk kebetulan aku juga nggak sempat buat bekal tadi. " jawab Arsya
Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke kantin. Terlihat di kantin sangat ramai di isi oleh para mahasiswa sibuk dengan berbagai aktivitas nya seperti ada yang makan, mengerjakan tugas, mengobrol biasa, bahkan yang pacaran pun menghiasi pandangan Arsya ketika tiba di kantin.
Saat berjalan dia melihat ada seorang cewek yang terlihat sedang bergulat manja terhadap seorang laki-laki dan di kelilingi oleh teman-temannya Namun si cowo itu tidak terlalu menanggapi si cewek malah dia asyik ngobrol sendiri dengan teman-temannya. Hingga ketika Arsya dan Cecilia melewati mereka justru ganti menggoda Arsya.
Dion POV
Hari ini aku malas untuk pulang ke rumah . Kebetulan acara perkuliahan ku selesai lebih awal.
" kantin yuk laper gue." ajak Dion ke temen-temennya
mereka berempat berjalan menuju ke kantin di tengah jalan dia bertemu dengan Amel. Gadis yang selalu dengan menempel pada Dion bahkan semua orang mengira Amel pacaran dengan Dion. Padahal Dion hanya mengganggap nya seperti seperti cewek-cewek yang lain hanya mengingat ketenaran dan harta saja. Amel merupakan mahasiswa satu tingkat di bawah Dion mereka sama -sama dari fakultas kedokteran.
" Duh males banget ketemu uler Keket satu itu" ucap Satria
" halooo Dion sayangggku.. Mau ke mana ke kantin kah aku ikut ya?" ucap Amel
Tidak ada jawaban dari Dion namun dia malah bergelut manja pada Dion seraya menggandeng tangannya.
" sana minggir gue sama ayang ku mau duduk. " usir Amel pada mahasiswa yang sedang duduk di meja besar di kantin tersebut.
Mereka semua duduk di meja itu. Satria pergi memesan makanan untuk mereka makan
" sayang...kapan kita jalan lagi. Udah lama lho kita nggak main." ucap Amel manja ke Dion.
" Gue nggak ada waktu. " ucapku malas
Hingga tiba-tiba kantin menjadi semakin ramai karena anak-anak maba udah mulai istirahat dari acara pengenalan fakultas. Dari kejauhan aku melihat ada dua orang cewek yang berjalan beriringan celingukan mungkin mau melihat menu makanan yang ada di kantin tersebut sekaligus mencari tempat duduk untuk makan.
"Itu kan gadis yang menabrak gue waktu itu." Ucapku spontan
"Bakal ada permainan baru yang seru ini gess." ucap Rangga
Kemudian semua nya menolak ke arah Arsya dan Cecilia.
"Sial siapa juga tu cewek kenapa Dion bisa kenal dia?" batin Amel merasa terabaikan
Gue putuskan untuk menghentikan langkah gadis itu menuju ke kantin.
" ets ....tunggu kamu kan gadis yang menabrak gue waktu itu?" Ucap ku padanya
" eh iya maaf mas saya waktu itu nggak sengaja. " ucapnya ramah
"its ok no problem. Mau bergabung dengan kami. Kebetulan meja kantin sudah penuh. " ucapku memulai triks untuk mendekati cewek itu
" nggak usah mas terimakasih kami hanya mau beli air mineral saja terus kembali ke kelas. Permisi. " ucap Arsya meninggalkan Dion
Dion kemudian kembali ke tempat duduk nya dengan wajah cemberut
" cie ada yang di tolak." ucap Satria menggodaku
" mungkin wajah lho udah nggak menarik bagi mereka. " ucap Tio
" brisik lho. " ( Kita lihat nanti seberapa lama lho nggak tertarik sama pesona gue) ucap Dion
" udah lah sayang kan ada aku disini. Amel mulai menyentuh tubuh Dion merendam emosi Dion.
Arsy POV
Aku baru tau kalau di kampus ini tergolong bebas bahkan mahasiswi disini menggunakan pakaian yang terlalu terbuka.
Selama perjalanan ke kantin aku sering melihat mereka kadang ciuman atau bermesraan di tempat ini. Bahkan antara laki-laki dan perempuan ketika bertemu mereka biasa saling memeluk atau mencium. Ya memang kampus ku termasuk kampus berbasis internasional namun tidak ku sangka kehidupan nya juga bebas layak nya di luar negeri. Seperti sekarang ini ketika di kantin kampus aku melihat banyak muda mudi yang sedang berduaan mungkin sedang pacaran. Hingga sampai pada salah satu meja dimana di sana terdiri atas 4 laki-laki dan 1 wanita yang sedang bermanja-manja dengan salah satu laki-laki itu mungkin dia kekasihnya. Namun tanpa ku duga ketika aku melewati meja nya laki-laki itu malah justru berdiri dari duduk nya dan menghadang jalan ku menuju ke kantin. Aku ingat dia adalah laki-laki yang aku tabrak tempo hari ketika aku terlambat. Mati lah aku apa dia mau buat perhitungan ya pada ku karena udah menabraknya. Ternyata dia menawari kami untuk bergabung dengan mereka. Namun aku sadar kalau dia sudah bersama kekasih nya jelas aku langsung menolak ajakannya dan memilih berbohong mengatakan kami hanya mencari minuman. Segera ku ajak Cecilia kembali ke kelas setelah membeli sebotol minuman
" Sya. Katanya mau beli makan kok malah bohong sih kamu cuma buat minuman?" tanya Cecilia
" kamu nggak lihat pacar nya mas nya tadi udah nyeremin banget wajahnya kayak mak lampir. " ucapku pada Ceci
" padahal kan lumayan tadi sya mereka ganteng-ganteng tau. Siapa tau bisa jadi cowok gue salah satu nya. " ucap Ceci
" ish kamu itu cowok ganteng aja yang di lihatin. " ucapku
" terus kita makan apa dong. " ucap Ceci lagi
" udah ntar pulang aku traktir makan di luar aja ta yah " putusku pada nya
Kemudian acara masih berlanjut hingga sore hari.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!