NovelToon NovelToon

Kamulah Jodohku

Eps 1....

Ayana Putri

Ayana Putri berumur 25 tahun. Dia bekerja sebagai Perawat di sebuah rumah sakit ternama di Surabaya. Dia berwajah manis, bekulit putih dan berhijab. Saat umur 17 tahun kedua orang tuanya meninggal karena mengalami sebuah kecelakaan. Dia dirawat oleh salah seorang sahabat ibu nya yang bernama Ibu Tika. Ibu Tika adalah Direktur Rumah sakit di mana Ayana bekerja. Walau dia kenal dan sangat akrab dengan Bu Tika, dia tidak pernah meminta bantuan kepada Bu Tika untuk memasukkan ke Rumah sakit yang sekarang ini menjadi tempat dia bekerja.

Billy Putra Hermawan

Billy Putra Hermawan berumur 29 tahun merupakan putra pertama dari Bapak Hermawan dan Ibu Tika. Billi merupakan Direktur sebuah perusahaan terbesar di surabaya yaitu Hermawan Grup. Billy memegang kantor yang bergerak di bidang telekomunikasi dan kontraktor. Billy berwajah tampan mudah tersenyum, ramah dan selalu tegas dalam menjalankan pekerjaannya.

Natasya Anastasya

Natasya biasa dipanggil Nata, dia adalah sahabat Ayana sejak SMA hingga bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit yang sama. Nata berwajah cantik keturunan cina dan jawa, berkulit putih. Sikap Nata sangat ramah dan sederhana walau pun dia dari keluarga yang berkecukupan.

Farel Putra Hermawan

Farel adalah adik dari Billy. Dia adalah Wakil Direktur perusahaan yang sama dengan Billy pegang saat ini. Farel berwajah tampan hampir sama dengan kakaknya tetapi sikap farel lebih suka bercanda dan kurang bisa serius dalam beberapa hal. Terutama dia suka sekali berganti-ganti pacar.

********

Pagi itu di kediaman keluarga Hermawan, seperti biasa Ibu Tika sebelum berangkat ke Rumah Sakit dia bekerja selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua anaknya.

"Pagi Ma, Pa." Ucap Billy menyapa Mama dan Papanya.

"Pagi, di mana adik mu Bil?." Tanya Pak Hermawan.

"Mungkin masih siap-siap Pa, Papa kan tahu sendiri Farel kalau dandan mengalahkan dandannya mama." Ucap Billy sambil makan sarapan yang di siapkan oleh Mamanya.

Farel yang turun dari tangga. "Emang salah Mas, kalau Farel siap-siapnya lama kan biar ganteng." Ucap Farel sambil berjalan kearah meja makan.

"Gimana Bill persiapan acara pertunangan mu dengan Maudi?." Tanya Pak Hermawan.

"Alhamdulillah, Pa sudah hampir selesai sumua, tinggal hari H saja."

"Kalau kamu kapan Rel kenalin Mama calon mu?." Tanya Ibu Tika ke Farel.

"He.. he.. Pasti aku kenalin Ma, Masih cari yang cocok dan tepat." Ucap Farel sambil minum susu.

Mereka sekeluarga pun sarapan bersama, lalu Pak Hermawan, Billy dan Farel pun berangkat kerja semua. Bu Tika selalu berangkat yang paling terakhir karena dia selalu menyiapkan keperluan semua keluarganya dahulu.

Farel yang berangkat bersama Billy dengan menggunakan mobilnya, mulai melaju menuju kemacetan kota Surabaya.

"Mas kapan Maudi balik Surabaya?."

"Minggu depan, memang kenapa?." Tanya Billy yang sedikit heran karena adik nya jarang menanyakan tentang calon kakak iparnya.

"Gak apa sih Mas!, sebelumnya maaf Mas, jangan marah ya. Kemarin waktu aku ke Jakarta, sempat lihat Maudi jalan sama cowok lain. Bukannya aku mengadu atau apa cuma aku ingin yang terbaik buat Mas."

Billy yang diam pun mulai menatap adik nya dengan kesal. "Sudahlah Rel aku gak mau bahas itu, aku yang lebih paham dan kenal dengan Maudi. Ini hidupku dan aku yang menjalani. Jadi Mas minta tolong kamu jangan ikut campur urusan Mas."

"Ok, mas aku gak bakal ikut campur. Yang jelas aku cuma ingin yang terbaik buat mas." Ucap Farel dengan menghembuskan nafas panjang.

Akhirnya mereka berdua pun diam hingga sampai ke kantor mereka.

Terima Kasih ...

Tunggu kelanjutannya dan mohon dukungan dan sarannya

Eps 2...

Billy dan Farel tiba di kantor mereka pun langsung menuju ruangan masing-masing, sebelum itu.

"Rel bisa ke ruangan Mas sebentar." Ucap Billy serius.

"Iya Mas."

Setelah sampai ruangan, Billy melepas jas nya dan diletakkannya di gantungan baju yang terletak di sudut ruangannya.

"Maafin mas ya Rel, mas cuma gak mau kalau kamu terlalu ikut campur urusan pribadi Mas."

"Nyantai aja mas. Yang jelas aku cuma gak mau Mas kecewa dan aku ingin yang terbaik buat Mas, itu aja kok."

"Ya, sudah gak usah dibahas lagi." Sambil mengacak-acak rambut adiknya. "Nanti kamu gantiin Mas meeting dengan Perusahaan nya Pak Gun. Mas ada meeting dengan para direksi dan Papa, mungkin nanti akan memakan waktu lumayan lama. Jadi Mas minta kamu yang gantiin Mas ya. Untuk semua pembahasan meeting sudah di siapkan sama Rico, nanti tinggal kamu hubungi Rico saja."

"Siap Mas, ada lagi?." Tanya Farel yang akan ke luar dari ruangan Billy.

"Iya ada. Tolong nanti kalau sedang rapat kamu yang serius ya jangan bercanda." Ucap Billy dengan tegas.

"Siap Pak Bos." Ucap Farel yang keluar ruangan sambil mengacungkan ibu jarinya.

******

Di Rumah Sakit Ayana berangkat lebih awal dari jam kerjanya. Dia ingin mengunjungi Ibu Tika dan memberinya kue buatannya. Dia pun langsung menuju ruangan Ibu Tika.

"Assalamualaikum." Ucap Ayana sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam. Masuk."

Ayana membuka pintu langsung masuk dan menghampiri Ibu Tika yang sedang duduk di depan meja kerjanya. Lalu menciun tangannya.

"Ibu, gimana kabar?. Maaf Aya baru bisa mengunjungi ibu habis beberapa hari ini IGD repot baget dan Aya juga sering lembur."

"Alhamdulillah, baik nak. Kamu juga jaga kesehatan jangan terlalu capek, apa ibu pindahkan kamu aja di departement lain biar kamu gak capek?."

"Gak usah bu, Aya lebih suka di sana."

"Ya sudah kalau itu mau mu, itu apa yang kamu bawa." Ucap Ibu Tika sambil menunjuk kotak yang di bawa Ayana.

"Ibu tahu aja, ini kue bu tadi sebelum berangkat Aya sempat membuat kue bersama Sisi anaknya Pak Dadang, coba dimakan dulu bu kuenya."

"Makasih ya." Ibu Tika memakan kue buatan Ayana. "Eh...enak baget Aya."

"Masa sih bu?, syukur kalau enak. Oh iya gimana kabar Pak Hermawan?."

"Alhamdulillah baik. Kamu gak ingin tinggal sama ibu saja di rumah, dari pada kamu sendirian di rumah?."

"Gak bu. Ayana gak mau merepotkan ibu, ibu sudah merawat Aya setelah Ayah dan ibu meninggal dan membiayai semua biaya sekolah dan keperluan Aya, padalah ayah dan ibu meninggalkan tabungan buat Aya. Tapi ibu tetap membiayai dengan uang ibu sendiri."

"Kamu itu sudah saya anggap seperti anak ku sendiri, makanya ibu ajak kamu tinggal di rumah ibu, biar ibu gak kawatir sama kamu."

"Makasih banyak bu, di rumah ada Pak Dadang dan keluarganya yang menemani Ayana, jadi ibu gak perlu kawatir. Oh iya, kapan rencananya Mas Billy tunangannya bu?."

"Nunggu Maudi pulang ke Surabaya. Dia kan model jadwalnya padat, ya jadi kita tunggu dia nya. Sebenarnya ibu kurang suka sama Maudi, tapi Mas mu sudah terlalu cinta sama dia, jadi ibu gak bisa bicara lagi, nurut saja maunya yang penting keputusannya terbaik buat dia."

"Amin bu. Kita doain aja itu terbaik buat Mas Billy."

"Iya. Oh iya jangan lupa kamu juga ikut acara tunangannya."

"Siap bu." Ayana tersenyum dan melihat jam dinding di ruangan Ibu Tika. "Maaf bu, Ayana harus kembali ke IGD sudah waktunya Aya kerja, kalau gak repot Aya akan berkunjung lagi."

"Iya sudah, ingat kata ibu jaga kesehatan."

"Iya bu." Ucap Aya sambil mencium tangan Ibu Tika dan berpamitan untuk bekerja.

TERIMA KASIH

TUNGGU KELANJUTANNYA...

Eps 3...

"Sayang, sibuk gak?. Besok ini aku sudah balik ke Surabaya, bisa gak kamu jemput aku di bandara, memang kamu gak kangen sama aku?." Ucap Maudi dengan nada yang manja.

"Maaf sayang kayaknya besok aku gak bisa deh jemput kamu. Besok aku ada meeting yang gak bisa di gantikan."

"Memang adik mu gak bisa gantiin kamu. Terus buat apa kalau dia di jadiin wakil Direktur kalau gak bisa kerjain apa-apa."

"Bukannya gak bisa. Tapi proyek ini harus aku yang pegang karena dari pihak mereka mau nya ketemu langsung dengan ku. Tolong dong sayang kamu juga harus ngertiin kerjaan ku juga. Ya sayang."

Maudi dengan nada kesal. "Maksudnya aku gak ngertiin gimana Bill. Aku kan cuma kepingin kamu jemput aja, memang aku gak ngertiin kamu apa?, kamu yang gak gertiin aku tahu."

"Kamu jangan egois lah!. Aku gak ngertiin kamu, selama ini aku membebaskan kamu pergi kemana aja, karena aku tahu kalau profesi mu sebagai model. Sudah lah aku sibuk nanti aku telepon kamu lagi."

Billy menghembuskan nafasnya. Mulai gak konsen dengan pekerjaannya. Farel yang dari tadi memperhatikan Billy dari awal mengangkat telepon Maudi mulai ikut emosi.

"Sudah Mas gak usah dihiraukan tar kalau dia butuh juga bakal telepon Mas lagi." Ucap Farel dengan nada kesal.

"Iya Rel, makasih ya. Tar sore aku langsung berangkat ke Malang buat meninjau langsung proyek hotel."

"Berangkat sendiri?." Tanya Farel.

"Gak, aku berangkat sama Mas Udin, jadi aku bisa gantiin nyupirnya."

"Ok Mas hati-hati, gak usah kawatir yang di sini nanti biar aku yang urus sama Rico."

"Makasih ya Rel."

*******

Sore itu Billy langsung berangkat ke Malang bersama Mas Udin, sebelum berangkat dia tidak lupa menelepon Mamanya untuk meminta ijin. Sesampai nya di Malang Billy dan Mas Udin langsung menuju hotel yang akan di tinjau sekalian beristrirahat. Paginya Billy memulai aktifitasnya dengan meeting bersama Mas Udin.

Peninjauan proyek hotel itu tidak terlalu lama karena Billy melakukannya dengan cepat, dia ingin segera kembali ke Surabaya untuk menemui kekasihnya Maudi.

"Mas Udin di sini saja, saya minta tolong urus yang di sini, saya mau kembali dulu ke Surabaya, ada urusan, kalau ada apa-apa langsung hubungi saya saja."

"Iya Pak, gak sama supir aja Pak kembali ke Surabaya, memang Bapak gak capek?."

"Gak usah, saya nyetir sendiri saja. Tolong ya urus yang di sini saya balik dulu."

Setelah berpesan dan berpamitan kepada Mas Udin, Billy pun langsung kembali ke Surabaya. Jam menunjuk kan pukul tujuh, Billy berada di jalan tol, dia mencari rest area untuk beristirahat sebentar dan menjalankan ibadah sholat. Sebelum memasuki rest area tiba-tiba mobil Billy ditabar truk dari arah belakang. Billy kaget dengan benturan keras dari bekakang, akibat dari tabrakan itu Billy tidak sadarkan diri dan di bawa ke Rumah Sakit.

*******

Di Rumah Sakit Ayana mendapatkan giliran jaga malam. Dia sedang asik membaca buku dan sesekali mendegarkan sahabatnya Nata bercanda bersama salah satu teman dan dokter jaga yang ada di sama.

"Dok, buruan tar ada yang ambil lo orangnya." Ucap Nata sambil melirik ke arah Ayana.

"Apaan sih Nat." Ucap Dokter Adi yang tersenyum malu.

Ayana yang mendengar teman nya bercanda dari tadi cuma tersenyum. Dokter Adi adalah Dokter magang di Rumah Sakit itu, dia sudah lama suka dan kagum kepada Ayana. Dari sudut pandang Dokter Adi, Ayana mempunyai kepribadian yang baik dan sesuai dengan kretetian menjadi istri yang baik.

Tak lama kemudian ada panggilan telepon dari petugas medis yang ada di dalam ambulan, mereka mengabarkan ada korban tabrakan yang mengakibatkat tiga korban. Setelah beberapa menit ambulan pun datang mereka langsung menangani korban kecelakan tersebut. Ayana yang kaget melihat kalau salah satu korban kecelakan itu adalah Mas Billy.

TERIMA KASIH

TUNGGU KELANJUTANNYA...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!