NovelToon NovelToon

PERJUANGAN ( Flowlin Queen Arkanza)

Awal Mula

Hallo guys! ini karya pertama ku ya!!

kritik dan saran diterima dengan baik.

Hanya jangan meninggalkan rating buruk, oke!

Kalau tidak suka ceritanya silahkan di skip aja.

Bebas berkomentar asal masih dengan baik!!!

Terimakasih

*

*

*

...----------------...

HAPPY READING 🤗🤗

*

*

*

Malam yang begitu sunyi dan sepi, hanya suara serangga yang terdengar bahkan sesekali terdengar suara cicak yang membuat bulu kuduk merinding, namun tampaklah seorang gadis yang telah bangun dari tidur lelapnya untuk bersiap-siap bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Bahkan disaat semua orang masih tertidur pulas dan menikmati mimpi indahnya, ia telah terjaga.

Saat ini jam menunjukkan pukul 3 dini hari, ia bergegas bangun dan bersiap-siap, karena jarak yang akan ia tempuh dari kontrakan menuju tempat kerjanya ialah selama 10 menit dengan motor, namun bagi Flow selama 1 jam dengan berjalan kaki, ya! berjalan kaki, Flowlin Queen Arkanza bekerja di sebuah pabrik minuman, yang mana ia harus bekerja saat orang-orang masih terlelap dan menyelesaikan pekerjaannya sebelum para karyawan di pabrik tersebut datang untuk bekerja. Demi untuk menghemat uangnya, ia rela pergi bekerja dengan jalan kaki setiap harinya. Flow bekerja di bagian cleaning service karena ia hanya lulusan SMA.

'Semangat flow, ingat sukses itu tidaklah mudah,' di tengah perjalanan ia menyemangati dirinya sendiri.

Dinginnya angin malam tak menggoyahkan semangat gadis itu untuk pergi kerja, akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, ia pun sampai di tempat kerjanya.

Ia bergegas ke ruangan khusus cleaning service, untuk mengganti pakaiannya dengan seragam kerja pabrik tersebut.

Terlihat suasana sangat sepi, seperti biasa selalu ia yang datang pertama, baru setelah 15 menit kemudian teman-teman seperjuangannya mulai berdatangan, dan mereka pun memulai pekerjaannya masing-masing.

Terlihat Flow begitu cekatan dalam bekerja, hanya dalam waktu dua jam semua bagiannya telah selesai ia kerjakan.

Lagi dan lagi, karena pekerjaannya telah selesai seperti hari-hari biasanya, ia selalu terburu-buru untuk pergi lagi, karena masih ada pekerjaan lainnya, bahkan tak sempat untuk bersantai-santai sebentar seperti hal nya yang lain.

Saat berganti pakaian lagi, "Flow, kamu nggak capek apa, kerja di berbagai tempat?" tanya salah seorang pegawai wanita.

"Tidak kak, tidak boleh ada kata capek dalam kamusku kak, yang ada aku akan selalu seperti ini. Aku ingin sukses, ingin menggapai impianku hingga menikmati hari tua dengan tenang nantinya," jawab Flow dengan pasti.

"Kami hanya bisa memberi semangat untukmu, Flow. Sekali-kali manjakan lah dirimu itu! jangan sampai semua yang kamu kerjakan takkan pernah kau nikmati nanti," ujar pegawai yang lainnya.

Dengan mengangguk pasti Flow menjawab, "Tentu! akan ada saatnya untukku melakukannya. Baiklah aku pergi dulu, permisi semuanya," pamit Flow sambil melangkah meninggalkan tempat tersebut.

Disaat mentari sudah hampir menyengat Flow menuju tempat kerjanya yang lain masih dengan berjalan kaki, (apa nggak capek ya? 🤔) namun gadis itu tak pernah mengeluh, ia selalu semangat dan selalu senyuman indah yang ia tampilkan.

Setibanya di tempat kerja selanjutnya,

Terlihat orang-orang tengah sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing, meski jam makan siang belum masuk, cafe ini sudah ramai akan pengunjung, Flow yang baru sampai melanjutkan langkah kakinya, ia berniat untuk membantu yang lain, walaupun jam kerjanya belum masuk.

'Ciihhh, anak kampung itu masih berani datang kerja. Awas saja kau, jangan panggil aku Rere jika tak bisa membuatmu keluar dari sini,' gumam salah seorang pegawai di cafe Asmara yang mana merupakan tempat kerja Flow selanjutnya. Namun raut wajahnya tak bisa membohongi kalau ia begitu benci saat melihat kedatangan flow.

Saat Flow menuju ruang ganti, tepatnya di depan pegawai yang menatap Flow tidak suka, ia dihentikan dengan kata-kata yang sinis dari atasannya itu.

"Cih! Rajin sekali kau datang, jam kerjamu bahkan baru akan di mulai 30 menit lagi, apa kau sengaja untuk mencari muka sama bos, iya?!" sergah Rere dengan nada yang tinggi, bahkan semua orang melihat ke arah mereka, namun hanya di balas senyuman sama Flow, yang mana, hal tersebut membuat Rere naik pitam hingga semakin membenci Flow.

Flow yang acuh tetap melanjutkan langkahnya, ia tak ingin menjadi tontonan gratis di depan orang banyak, ia bergegas karena hendak mengganti seragamnya dengan seragam waiters cafe tersebut. Namun langkahnya kembali terhenti.

"Berhenti!" sambil menarik paksa tangan Flow, Rere menghentikan langkah Flow, ia sengaja ingin menindas Flow, ia ingin mempermalukan Flow, karena ia cemburu akan kecantikan gadis tersebut, ( hanya karena itu?😏 ) yaa! walaupun Flow tidak dandan ia tetap cantik dengan mukanya yang baby face dan tatapan matanya yang bening serta hidung yang mancung, walau tak seperti perosotan anak TK, tapi sangat pas di wajahnya, dan bibir yang merah alami bahkan terkesan sexi dengan belahan bawah itu, membuat Rere begitu sangat iri dengan gadis itu, hingga ia selalu memikirkan berbagai hal jahat untuk menindasnya, bahkan memfitnah nya agar flow berhenti dari pekerjaannya. Namun Flow tak pernah membalas perbuatan wanita itu, ia selalu diam walau sering di perlakukan dengan semena-mena.

( maklum ya guys, takut kalah saing! )

'isssssh,' Flow hanya meringis karena tarik kan di tangannya begitu keras, seakan-akan, seperti menarik tali tambang.

Flow yang kaget dan merasa perih segera menarik tangannya sedikit kuat agar terlepas dari cengkraman wanita ular itu, terlihat ada jejak kemerahan di pergelangan tangan Flow, karena bekas tangan Rere yang begitu kuat cengkraman nya.

"Ada apa kak?" tanya flow masih dengan baik.

"Ada apa, ada apa, kamu bilang?? sekarang juga, kamu pergi ke ujung jalan sana, belikan aku cilok depan gang itu!" jawabnya dengan nada sinis bahkan memerintah sambil menunjuk ke arah gang yang di ujung sana.

"Bukankah didepan ada yang jual ya kak?" jawabnya dengan heran.

"Nggak enak! Aku maunya di depan gang ujung sana titik, sana buruan pergi!" alasannya, sengaja memerintah Flow seenak jidatnya. Kalau bukan karena atasan dan Flow sangat butuh pekerjaan, ia akan menolak permintaan wanita ular ini, tapi apalah daya, kalau jadi bawahan kita di tuntut harus selalu menuruti perintah atasan walau harus jungkir balik sekalipun, bahkan di dunia nyata banyak yang mengalami hal seperti ini.

"Ta _ tapi . . . . .

Bersambung

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hallo guys,, kenalkan Aku, Siska Marcelina, kalian bisa panggil aku, Siska!

Aku baru belajar nulis nih, ini Novel pertamaku.

Semoga kalian suka ya! (Aku harap begitu) 🫶🫶

Jangan lupa ikutin terus ya kisah selanjutnya, dengan subscribe/(❤️), trus Like dan Komentar sebanyak- banyaknya.

Gara gara cilok

"Ta tapi, kak," belum selesai Flow berbicara, Rere kembali berucap, "nggak ada tapi-tapian, lebih baik kamu pergi sekarang dari pada gajimu aku potong bulan ini," bentaknya.

Dengan berat hati akhirnya Flow pergi membelikan cilok untuk Rere, dari pada gajinya di potong lebih baik ia mengalah.

'Padahal aku hanya ingin minta uang buat beli ciloknya tapi dia selalu memotong pembicaraanku. Biarlah untuk sekarang aku yang belikan, anggap saja bersedekah sama atasan,' huuuhhh

Setelah sampai di dekat gang tersebut akhirnya Flow memesan cilok untuk Rere, "mang, 5 ribu aja, 2 bungkus ya, tapi yang pedas pake banget, oke mang!"

"baik neng," jawab kang cilok.

Tak lama kemudian cilok pesanan nya selesai dibungkus, tapi flow tidak langsung pergi meninggalkan tempat itu, ia malah duduk di sana sambil memakan cilok bagiannya.

Sedang enak-enak nya makan cilok tiba - tiba Flow dikagetkan dengan suara perempuan paruh baya dari samping nya.

"Neng, kasian ibu neng, ibu belum makan sedari kemarin!" ucap seorang ibu-ibu paruh baya sambil memelas melihat cilok yang di makan flow.

"Astaga, eh iya, maaf, Ibu duduk di sini dulu ya! aku pesankan cilok, ibu mau?" sambil mengambil kursi kosong si sebelahnya, dan di jawab anggukan sama ibu-ibu tersebut sambil tersenyum dan duduk di kursi yang di ambilkan Flow.

"mang, ciloknya 1 porsi lagi ya mang, tapi jangan pedas ya!" sengaja Flow memesan tidak pedas, karena ibu-ibu itu belum makan dari kemarin.

"siap neng."

Setelah selesai makan cilok, Flow pamit sama ibu tersebut, karena sebentar lagi jam kerjanya akan dimulai.

"Bu, aku pamit duluan ya, sebentar lagi jam kerja aku, bu. Oh iya, ini ada sedikit rezeki buat ibu," ucap flow dengan menyelipkan sedikit uang pada genggaman tangannya sambil bersalaman dengan ibu tersebut.

"Terimakasih neng, sudah mau membantu ibu! Ini, ibu hanya ada kaca antik ini, tolong neng terima ya!" jawab ibu tersebut sambil menyodorkan sebuah kaca antik pada Flow.

"Tapi bu," ucap Flow sambil menggeleng, namun ibu itu kekeh, agar flow tetap mengambil kaca tersebut.

Mau tidak mau flow pun akhirnya menerima kaca antik itu.

Singkat cerita.

Tak lama kemudian, flow sampai di cafe Asmara, ia mencari Rere untuk memberikan cilok yang dimintanya tadi, tapi tak kunjung ketemu, al hasil ia menitipkan pada kasir cafe, karena ia yang stay duduk di sana.

Pelanggan sudah mulai berdatangan, walau hari masih terbilang pagi, tapi sudah rame akan pengunjung.

Salah seorang temannya datang menghampiri Flow, "Flow, lu dicariin tuh sama Bos, katanya suruh ke ruangannya."

"Ada apa ya, Bos nyari aku?"

"Nggak tau juga, lebih baik kamu langsung ke sana takutnya nanti kena marah."

"Baiklah, makasih loh ya udah ngasih tahu."

Flow berlalu meninggalkan karyawan tersebut.

Setibanya di ruangan sang bos, flow langsung mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok tok tok

"Masuk," setelah terdengar suara dari dalam, flow pun masuk ke dalam.

"Permisi pak, bapak mencari saya?" tanya flow dengan gugup, karena raut wajah bos nya sepertinya tidak bersahabat.

"Kemana saja kamu? kenapa sedari tadi tidak datang ke ruangan saya? saya telah lama menunggu kamu mengantarkan sarapan seperti biasanya, tapi kamu kemana? sampai-sampai saya pusing karena belum makan, tapi kamu tidak kunjung mengantarkannya, padahal kata Rere, kamu sudah datang sedari tadi, kemana saja kamu? apa benar kamu sudah tidak kerasan lagi bekerja disini? saya juga dengar kalau kamu mengeluh akan gaji yang kamu terima, apakah tidak cukup gaji yang saya berikan selama ini? padahal disini gajinya sudah besar daripada di tempat lain," ucap Pak Ferdi panjang kali lebar yang mana ia terlihat sangat marah sekali, tanpa menjawab pertanyaan flow sebelumnya.

"Maaf pak, saya memang sudah datang sedari tadi pak, tapi saya dimintai untuk membeli cilok di gang depan komplek Melati sama Bu Rere tadi Pak! Malahan uang untuk membeli cilok pun, juga tidak di kasih pak."

"Walaupun demikian, kamu harus profesional dengan pekerjaanmu, saya tidak mau mendengar penjelasan apapun, mulai hari ini, kamu, saya PECAT, ini gaji kamu bulan ini, silahkan kamu pergi, jangan lupa tutup pintunya sekalian," ucapnya sambil menyerahkan amplop haji flow dengan menunjuk ke arah pintu, agar flow segera pergi.

Dengan langkah gontai Flow keluar dari ruangan bos nya, ia berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang menatapnya dengan aneh.

Entah apalagi fitnah yang telah di sebarkan tentangnya, ia yakin pasti Rere lah yang telah memfitnahnya, karena selama ini hanya dia yang sangat tidak menyukai Flow.

Sementara itu, di ruangan Pak Ferdi.

"Sayang, terimakasih ya! kamu sudah memenuhi keinginan ku," ucapnya sambil bergelayut manja pada Ferdi.

"Tenang saja sayang, apapun itu, pasti akan aku lakukan untukmu, ah,, sayang, kau sungguh sangat menggoda, sini, puaskan aku dengan permainan mu," ucap Pak Ferdi dengan suara serak sambil meremas bokongnya Rere, yang mana saat ini Rere duduk di pangkuan Ferdi sambil,,, anu,,, eto,,, (tahu sendiri ajalah ya!)

Ya, Rere lah yang telah memfitnah Flow, ia rela memberikan tubuhnya pada sang Bos demi memenuhi keinginannya. Selanjutnya permainan panas mereka berlangsung dengan sangat-sangat panas sekali, mereka seakan tak pernah puas hingga melakukannya beberapa ronde.

(permainannya, kalian bayangkan saja sendiri, 😜 aku masih polos, belum tahu cara menulisnya,, wkwk)

Sementara itu, Flow dengan langkah tertatih, berjalan menuju kontrakannya. Sepanjang perjalanan ia tak henti hentinya menangis, ia begitu sedih karena di pecat tanpa tau apa kesalahannya, kesannya ia telah melakukan suatu kesalahan yang besar, namun ia tak tahu apa, padahal selama ini, ia lah yang selalu tertindas bekerja di sana. Namun karena gaji di sana yang terbilang besar Flow tetap bertahan, tapi sekarang ia telah di pecat begitu saja.

Sesampainya di kontrakan.

Flow langsung bergegas menuju kamarnya, ia sungguh lelah hari ini, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur kapuknya, tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu, tak lama kemudian, karena kelelahan ia pun tertidur lelap.

'Eeehhh, dimana ini? bukankah aku tadi sedang di kamar?' tanya flow entah pada siapa.

'Indah sekali tempat ini, suasananya masih sangat asri, tidak seperti di tempat tinggal ku, walaupun sudah jauh dari kota dan pabrik-pabrik, tapi tetap saja polusi udaranya sudah sangat banyak dan pemandangannya tak seindah disini.'

flow terus melangkahkan kakinya tanpa tahu arah, hingga akhirnya ia sampai di tepi sebuah danau yang sangat indah, di tepi danau itu terdapat kursi untuk istirahat sambil menikmati keindahan danau dan pemandangan sekitarnya.

Tak lama terdengar suara seorang perempuan, suara yang sepertinya ia kenal, ya benar, itu ibu paruh baya yang telah di tolong Flow saat makan cilok tadi.

"Nak, pergunakanlah kaca antik yang kau miliki itu dengan baik, aku tahu kau gadis yang baik dan berhati lembut serta tulus, maka dari itu, aku memberikannya untukmu," ucap perempuan itu.

Bersambung

Seperti biasa ya, jangan lupa follow 💗💗

Like dan komentar sebanyak-banyaknya, kalau berkenan gift sama vote nya juga ya!! 🤔🤗👉🏻👈🏻👉🏻👈🏻

Ingat disini boleh berkomentar sesuka kalian, tapi DILARANG MEMBERI RATING RENDAH.

Terimakasih guys, Salam Sayang dari author, 😘😘❤️❤️

Kaca Antik

"Nak, pergunakanlah kaca antik yang kau miliki itu dengan semestinya, aku tahu kau gadis yang baik dan berhati lembut serta tulus, maka dari itu, aku memberikannya untukmu," ucap perempuan itu.

"Ibu, ibu kan yang tadi memberikan kata antik itu 'kan? tapi bu, ini, kita di mana? Aku sangat ingat sekali, kalau tadi sesampainya di rumah, aku langsung tertidur, ahh! pasti ini mimpi, aku yakin itu," bukannya menjawab perkataan ibu tersebut, Flow malah membalasnya dengan pertanyaan.

"Tidak, ini tidak mimpi nak! kamu memang lagi berada di dunia cermin. Dengan tertidur kamu akan memasuki dunia ini, asalkan cermin tersebut tetap berada di dekat mu."

"Apa? dunia cermin? hahaha,,, ibu, anda sungguh lucu sekali, mana mungkin hal-hal seperti ini beneran ada? Aku bukan anak kecil yang akan diam dan langsung percaya bila mendengar hal seperti ini bu," jawab flow dengan sambil tertawa bahkan sesekali ia terkekeh mengingat jika ia saat ini lagi tertidur dan pasti ini hanya mimpi, ya ini pasti mimpi! itulah yang ada dipikiran flow saat ini.

"Aku yakin, pasti kamu masih berfikir kalau ini mimpi, tidak nak, ini tidak mimpi, nanti kamu bisa membuktikannya sendiri. Baiklah, waktuku sudah tidak banyak lagi. Selamat tinggal nak, aku percaya kau pasti bisa menjaga cermin itu dengan baik," setelah ibu tersebut selesai berbicara, ia langsung hilang dari pandangan flow, bahkan seakan-akan tak pernah ada di sana sebelumnya, tak lama pun flow terbangun. Ia masih mengira kalau hal yang ia alami tadi benar-benar hanyalah mimpi.

"Huh, benar mimpi kan? mana mungkin hal tersebut benar-benar ada, itu hanya dongeng anak kecil belaka dan hanya akan ada di dalam cerita - cerita fantasi, " gumam flow.

Setelah ia yakin bahwa hal tersebut hanya mimpi, ia beranjak dari tempat tidur nya. Ia bergegas mandi sebab badannya terasa sangat lengket karena sedari pulang tadi ia langsung tertidur, tidak sempat memikirkan untuk mandi. Selesai mandi ia langsung ke dapur untuk melihat apa yang bisa ia masak, cacing - cacing di perutnya sudah konser karena seharian ini hanya terisi cilok saja. Setelah dilihat - lihat, hanya ada mie instan dan 1 butir telur, ia langsung membuatnya karena sudah sangat lapar.

Keesokan harinya, setelah bagun seperti biasa flow pergi pabrik minuman tempat ia kerja, hanya ini pekerjaan nya yang tersisa, jadi walaupun ia telah selesai dengan semua pekerjaannya ia tak terburu-buru seperti biasanya.

"Hai, flow. Tumben belum pergi ke cafe? nggak kerja apa gimana?" tanya Susan teman sesama kerjanya.

"Nggak kerja kak, " jawab flow lesu, mengingat ia telah di pecat secara sepihak.

"Lah, napa lesu gitu flow? seharusnya tuh kamu senang bisa libur ga kerja setiap saat."

"Sepertinya Tuhan memang ingin Aku istirahat terlebih dahulu kak, ahh, sudahlah kak, aku pamit dulu, sampai besok kak.''

Flow pun akhirnya pergi, ia yang hendak mencari pekerjaan lain pun mengurungkan niatnya. Akhirnya ia pulang ke kontrakannya.

Setelah sampai, ia langsung mandi dan setelah itu ia pun rebahan sambil melihat-lihat lowongan pekerjaan melalui handphone nya. Setelah lama mencari-cari, ia pun langsung mengirim surat lamaran melalui online, dan tak lama setelah itu ia pun tertidur.

'Ehh, ini?? bukan kah sama seperti kemarin? ya, itu, itu dia danaunya. Apakah benar ini dunia cermin seperti yang di bilang ibu itu? lebih baik aku telusuri tempat ini terlebih dahulu.'

Flow berjalan menelusuri tempat tersebut, berhubung kemarin ia telah melihat danau nya, ia melanjutkan perjalananya ke arah lain.

Setelah berjalan sekitar 15 menitan, tampaklah sebuah pemukiman penduduk, tampak seperti desa kecil yang damai.

Flow menuju desa tersebut, saat ia hendak masuk ia di cegat seseorang, yang mana orang tersebut merupakan ibu-ibu yang waktu itu memberikannya kaca antik.

"Nak, belum saatnya untukmu berbaur dengan mereka. Sekarang apakah kau sudah percaya akan adanya dunia lain selain dunia tempat mu tinggal?"

"Kalau kamu sudah percaya, ikuti aku. Aku akan mengajarkanmu cara beradaptasi dengan penduduk di sini."

Tampa banyak bicara Flow pun mengikuti ibu tersebut, tak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah gubuk yang sangat sederhana yang terletak di tepi Hutan Hitam, yang mana hutan tersebut merupakan hutan beracun dengan kabut berwarna hitam, orang-orang mengenal hutan tersebut sebagai Hutan Terlarang.

Sesampainya di dalam gubuk ibu-ibu yang semula merupakan seorang wanita paruh baya, tiba-tiba berubah menjadi wanita cantik, bila di lihat parasnya seperti wanita yang berumur 25 tahun.

Flow yang semula berjalan menunduk saat memasuki gubuk, jadi kaget melihat hal ajaib di depan matanya.

'Ba bagaimana mungkin, hal tersebut bisa terjadi?' sungguh hal yang sangat di luar logika.'

Setelah tersadar dari keterkejutan nya Flow pun bertanya, " siapa kamu sebenarnya? ke kemana ibu-ibu tadi? siapa kamu?" tanya Flow dengan sedikit membentak. (mungkin masih agak syok ya.)

"Tidak perlu difikirkan, cukup kamu tahu bahwa di luar sana masih banyak hal-hal yang sangat mustahil bagi logika manusia di dunia mu. Namun merupakan hal biasa di dunia ini. Dunia ini merupakan dunia paralel yang mana disini hal-hal seperti di duniamu kebanyakan masih belum ada.

Nanti akan ada waktunya bagimu untuk mengetahui semua hal yang ada di sini," saat ini flow hanya mengangguk untuk menangkap semua penjelasan dan kenyataan yang ada.

"Sekarang kamu ambil posisi Lotus, atur pernafasan dengan baik, fokus kan pikiran pada satu titik di dekat pusat yang mana biasanya disebut sebagai dantian, sekarang setelah melihat satu titik itu, rasakan adanya aliran hangat yang menyeruak memasuki tubuhmu," tutur Nilam sambil menyalurkan kekuatan murninya pada tubuh Flow.

Tak lama, Flow merasakan tubuhnya sakit sangat sakit, sampai-sampai ia berteriak sangat keras berupaya sakitnya akan hilang, namun tidak karena ia merasakan tulang-tulang dalam tubuhnya hancur perlahan-lahan, dan tak lama kemudian setelah aliran hangat itu memasuki tubuhnya ia sedikit sedikit mulai merasakan bahwa tulang-tulang nya telah di perbaiki, ia pun membuka matanya, saat berdiri ia merasa tubuhnya sangat ringan, namun ia mencium bau tidak sedap dari tubuhnya, ya,s tubuhnya terasa lengket dan baunya begitu busuk.

" Bersihkan dirimu di dalam danau biru itu, cairan hitam lengket itu merupakan racun yang telah lama bersarang dalam tubuhmu, sekarang berendam lah selama 1 jam di sana, saat itu kau akan merasakan perubahan yang sangat signifikan pada tubuhmu."

"Baik guru," ucap flow sambil melangkah dan masuk ke dalam danau.

Braakk

Bersambung.

Seperti biasa jangan lupa jadiin favorit ya!

Ikuti terus ceritanya, selalu, like dan komen ya guys. Terimakasih. 🥰🫶🫶

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!