NovelToon NovelToon

Syik Syak Syok After Merid

Bab 1.Sasya & Akbar

Hi!Gue Sasya Febrianti Mahardika.Anak ke dua dari pasangan ayah Sony Mahardika dan ibu Lidya.Gue punya kakak cowok yang sayang banget sama gue nama nya Akbar Mahardika.Gue biasa memanggil Abang Akbar.

"Abang..... Abang...."Panggil gue sembari menelisik sisi dalam rumah.

Gue pun melepas tas kerja gue dan duduk di meja makan.

"Hm... Kemana ya Abang?"Monolog gue sambil menyandarkan punggung di sandaran kursi.

"Apa!"

Tak berselang lama gue mendengar suara Abang gue dari arah pintu kamar nya sembari mengucek ke dua bola mata nya yang terlihat masih mengantuk dan menguap.

"Hoammm!"

"Berisik banget loe."Omel nya dengan muka bantal.

"Udah jam berapa ini bang?Loe enggak berangkat kerja?"Tanya gue ketika Abang Akbar berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursi dengan raut wajah malas nya.

"CK,iya-iya bawel loe.Ini juga gue mau mandi!"Gerutu Akbar sembari beranjak berdiri dan melangkah pergi.

Gue hanya bisa menggelengkan kepala sembari mengambil ponsel yang berada di dalam tas kerja gue.

"Sya!"Abang Akbar memanggil gue sembari menoleh ke arah gue.

"Hm,"

"Ayah dan ibu sedang pergi kerumah bude.Mu...."

"Iya,Sasya udah tahu!"Sahut gue dan Abang Akbar pun menggendikan ke dua bahu nya lalu berlalu menuju melangkah kan kaki ke kamar nya.

Usia gue beda 2 tahun dari Abang Akbar.Umur gue sekarang 18 tahun dan Abang Akbar usia nya 20 tahun.Abang gue kerja di salah satu Club malam sebagai diskjoki.

Sementara gue,kerja sebagai Receptionist di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang palm oil.

Tidak lama kemudian,Abang Akbar sudah bersih rapi dan ganteng keluar dari kamar nya sembari menenteng sepatu kets nya menuju meja makan.

Gue pun memperhatikan gerak-gerik Abang gue sembari senyum-senyum sendiri bak orang gila.

"Ngapain loe senyum-senyum begitu?"Tegur Abang Akbar dengan muka kesal lalu melanjutkan aktivitas nya memakai sepatu.

"Aneh!"Tungkas nya.

Gue pun langsung mengerucutkan mulut kedepan saat dia ngolok gue dan menunduk kan kepala.

"CK,loe kenapa?"Tanya Abang Akbar dengan nada lemah lembut nya.

Seketika gue langsung mendongak kan kepala menatap nya dengan tatapan memelas.

"Boleh enggak gue sama Norin ke Club!"Kata gue.

"Enggak!"Jawab Abang Akbar dengan cepat.

"Mau ngapain?Di sana itu bahaya.Banyak orang yang enggak beres.Nanti kalau loe dan Norin kenapa-kenapa bagaimana?"Nasehat nya dengan sedikit nada naik.

"Kan di Club ada Abang!"Jelasku.

"Sasya!Abang disana itu untuk bekerja.Bukan untuk jagain anak paud."Ujar nya dengan menatap gue sekilas dan beranjak berdiri.

"Inget pesan gue.Jangan keluar kemana-mana."Pesan Abang Akbar saat hendak mau pergi.

"T... Tapi kan ini malam Minggu bang!"Rengek gue sembari beranjak berdiri mengikuti Abang Akbar yang menuju ke arah keluar pintu.

"Enggak boleh!Mau malam Minggu malam Senin ataupun malam-malam yang lain nya loe enggak boleh keluar malam terkecuali dengan Abang ayah dan ibu."

Gue pun menghentakkan kaki dengan kesal.

Tit....

Sebuah suara klakson sepeda motor bunyi terdengar dari luar pagar.Abang Akbar pun menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"Wait Ton,"Ujar Abang gue ke pengguna sepeda motor yang mengklakson tadi.

Tony adalah teman akrab Abang Akbar dari waktu mereka SMP hingga sekarang.

Abang Akbar pun kembali menatap ke arah gue dan kembali memberikan ultimatum nya.

"Abang pamit kerja dulu.Inget pesan Abang.Di rumah saja rebahan scroll toktok jangan pergi kemana-mana."

"Ihhh... Abang loe kira gue emak-emak apa?"Gerutu gue sembari menarik lengan Abang Akbar.

"Kalau gue temanin jalan gimana?"Sahut Tony yang tiba-tiba muncul di depan pintu rumah.

"Ayok!"Sahut gue yang kegirangan.

Dan Abang Akbar pun menatap gue dengan tatapan menyeramkan.Hal itu pun di ketahui oleh Tony.

"Sekali aja boleh ya."Bujuk Tony ke abang Akbar.

Namun bukan nya menjawab,Abang Akbar lebih memberikan tatapan tajam nya ke arah Tony.Sekaligus menunjukan kepalan tangan ke arah wajah Tony.

Dan itu membuat Tony menelan saliva kasar nya.Gue pun hanya bisa menunduk sambil menahan tawa melihat ekspresi raut wajah Tony.

"Be... Becanda bro.He... He..."Ujar Tony sambil senyum dan mengangkat jari nya yang membentuk huruh V (Peace).

Abang Akbar pun melangkah kan kaki ke arah luar pagar dengan raut wajah cool nya.

"Next time ya kita jalan."Seloroh Tony sembari menatap gue.

Gue pun hanya bisa membalas ucapan Tony dengan ulasan senyum.

Tit.... Tit.... Tit....

Abang Akbar yang membunyikan klakson motor Tony.

"Ya elah!Iya bro.. Sabar!"Sahut Tony menoleh ke arah Abang Akbar.

"Sa... Gue berangkat kerja dulu ya."Pamit Tony ke gue dengan nada lembut nya.

"I-iya kak."Jawab gue yang sesingkat mungkin.

Tit... Tit... Tit....

Akbar yang membunyikan suara klakson sepeda motor.

"Astagfirullah.... Sabar!"Teriak Tony lagi ke arah Akbar.

"Bye Sasya...."Pamit Tony melambaikan tangan nya ke arah gue lalu dia menuju ke arah luar.

Tak hentinya gue menggelengkan kepala melihat ke aneh an Tony dan Abang gue Akbar.

Gue pun memutuskan untuk kembali ke dalam rumah.

"Ngapain sih loe lama betul ngobrol sama adik gue!"Beo Akbar kepada Tony sambil memberikan Tony helm.

"Yah... Nama nya juga usaha ya kan!"Jawab Tony singkat lalu terdiam setelah mendapat tatapan tajam dari Akbar.

"He he he...."Tony yang ketawa.

"Yuk bro,nanti kita telat ke Club!"Ujar Tony sembari memutar tubuh Akbar yang tadi nya menoleh ke arah Tony.

Greng....

Ngeng.... Ngeng.... Ngeng...

Akbar pun menarik gas motor nya dengan kecepatan tinggi dan berhasil membuat kepala Tony berasa keliyengan.

Mereka berdua pun akhir nya sampai di salah satu tempat kerja mereka yaitu Eighty Clubs.

Lampu disko menyambut kedatangan mereka.Musik yang jedag-jedug siap mendampingi mereka untuk menghentakan kaki dalam irama.

"Inilah diskjoki andalan kita Akbar."Seru salah satu MC Club tersebut dan Akbar pun naik ke panggung sambil mengangkat ke dua tangan nya.

"Hi,Every One.Are you ready party at night until Morning?"Ujar Akbar kepada semua customer club tersebut.

"Ready......"Teriak semua customer tersebut.

Akbar pun mulai memainkan musik diskjoki nya.

Semua customer club riuh riang gembira dengan berjoget-joget.Saweran demi saweran Akbar terima dari customer.

Tidak sedikit juga Akbar menerima saweran dari emak-emak yang galau.Yang lari nya ke club untuk menenangkan diri ke club😌

Bersambung.......

Bab 2 Night Club

Bugh

Bugh

Bugh

Nuansa musik diskotik yang jedag jedug kini terhenti sesaat ketika ada keributan di dekat bar.

"Brengsek loe!"Umpat seorang pemuda yang mabuk sempoyongan menunjuk ke arah Akbar.

Bugh!

Akbar memberikan pukulan tinju kepada pemuda yang mabuk itu.

"Sekali loe tunjuk muka gue,gue patahin tangan loe!"Kata Akbar geram dan mendorong pemuda itu dengan kasar ke lantai.

"Boris!"Teriak seorang perempuan yang memakai pakaian sexi lari ke arah pemuda yang mabuk itu.

Lalu cewek itu pun berdiri dan menghampiri Akbar.

"Loe apain cowok gue hah?"Kata cewek itu sembari mendorong dada bidang Akbar.

"Loe cewek nya?Jaga in itu cowok loe agar tidak godain perempuan lain."Jawab Akbar dan cewek kaget dan berjalan menghampiri cowok nya yang mabuk itu.

"Ada apa bro?"Tanya Tony heran ke arah pemuda mabuk itu yang tengah di bantu teman perempuan nya.

Alih-alih bukan menjawab pertanyaan dari sahabat nya itu,Akbar tengah fokus memperhatikan pemuda yang mabuk itu dengan teman perempuan nya.

"Boris!Apa bener loe godain perempuan lain?"Tanya cewek itu kepada Boris sang kekasih yang masih tergeletak di lantai setengah sadar.

"Boris,jawab!"Ulang cewek itu sambil menggugah Boris dengan meng gerak-gerak kan lengan Boris.

"Boris!"Bentak cewek itu kepada Boris.

"Arrrkh.... Minggir loe."Ucap pemuda itu yang di ketahui dengan nama panggilan nya Boris.

"Mulai sekarang kita Putus!"Ucap cewek tersebut.

Merasa kesal dengan sikap Boris,cewek itu pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kekasih nya itu.

"Terserah.....!"Jawab nya dengan merancau.

Dengan sempoyongan Boris berusaha berdiri dan berjalan menghampiri Akbar.Tangan nya sudah siap ancang-ancang untuk memukul Akbar,namun berhasil ditepis oleh Akbar.

Bugh

Akbar memberikan bogeman nya ke Boris lagi.

Tak berapa lama kemudian dua bodyguard penjaga club malam itu datang.

"CK,kalian kemana aja sih ha?Di dalam ini ada keributan kenapa kalian terlambat untuk menangani nya?"Ujar Akbar dengan wajah kesal kepada ke dua penjaga club tersebut.

"Sorry bos!"Ucap salah satu bodyguard tersebut dengan menunduk.

"Urus itu."Titah Akbar ke dua bodyguard tersebut.

Kedua bodyguard tersebut lantas mengangkat tubuh Boris si pemabuk berat itu yang sudah tidak sadarkan diri ke luar club.

"Gara-gara sebotol minuman dia jalan sempoyongan.Hobby anak muda sekarang yang pen....."Ujar Tony yang menyanyikan lagu yang sedang viral di sosial media saat ini.

Tony pun langsung menutup mulut nya ketika mendapat tatapan tajam dari Akbar.Dan Tony pun menelan saliva kasar nya.

"Waduh..."Cicit nya sembari kepala menunduk.

"Mas terimakasih ya!"Ucap seorang perempuan dewasa yang usia nya kurang lebih 29-30 tahunan yang tiba-tiba datang menghampiri Akbar dan Tony.

"Sama-sama."Jawab Akbar dengan dingin.

"Lagi pula mbak ini perempuan ngapain juga mbak malam-malam datang ke club?"Tambah Akbar dengan nada dingin.

"Memang nya mbak enggak dicariin suami nya apa?"Celetuk Akbar dan membuat Tony kaget mendengar apa yang di ucap kan sahabat nya itu.

Begitu pula dengan perempuan itu juga kaget mendengar apa yang di ucap kan oleh Akbar namun dia memilih untuk diam karena berkat Akbar dia sudah terselamatkan dari gangguan Boris yang iseng mengganggu nya.

"Ton,antar dia pulang."Ucap Akbar kepada Tony.

"Kok gue sih?"Protes Tony.

"Eh,enggak usah!Gue bisa pulang sendiri."Tolak perempuan itu.

"Minimal loe awasi dia sampai masuk ke dalam taxi online!"Kata Akbar dan pergi meninggalkan Tony serta perempuan tersebut.

"Woe....!Bro,"Panggil Tony ke Akbar namun tidak di respon nya.

"Biar saya pulang sendiri mas enggak apa-apa."Ujar nya.

"Saya antar sampai depan ya mbak."Kata Tony dan perempuan itu pun mengangguk senyum.

Akhir nya Tony mengantar perempuan itu sampai kedepan halaman club dan menemani nya mengobrol sampai taxi online yang di pesan nya datang.

"Terimakasih ya mas!"Ucap perempuan itu sembari membuka kaca jendela mobil.

"Gue Florist,panggil saja Flo.Sampaikan salam terimakasih saya ya ke teman nya tadi mas... Mas siapa ya nama nya tadi?"Ucap Flo dengan berfikir.

"Akbar!"Sahut Tony.

"Oh Akbar?Iya sampaikan salam dari gue ya mas Tony."Ujar nya.

"Ok.Its okey take care."Imbuh Tony dan Flo pun menutup kaca jendela mobil setelah melambaikan tangan ke arah Tony.

Tony pun kembali masuk ke dalam club sembari menyanyikan lagu gara-gara sebotol minuman yang viral itu.

Alih-alih langkah nya terhenti ketika melihat Boris yang tergeletak di bangku security.Tony pun sampai menggeleng-gelengkan kepala nya melihat Boris yang tergeletak belum sadarkan diri karena pengaruh minuman.

"Ini nih gara-gara sebotol minuman masa depan suram."Ujar Tony ke arah Boris.

Tony pun melangkah kan kaki nya lagi masuk ke dalam Club.Mengingat malam semakin larut.

...****************...

Siang hari warung nasi sederhana milik kedua orang tua Sasya dan Akbar sangat lah ramai karena berada di pusat deretan gedung perkantoran.Warung nasi itu berada tidak jauh dari lingkungan kerja Sasya.Jadi setiap jam istirahat,Sasya dengan Norin selalu makan siang di warung ayah ibu nya.

"Sa!"Ujar Norin ke Gue yang duduk berhadapan.

"Hm?"Jawab Gue sembari fokus mengunyah.

"Loe lihat enggak cowok yang makan duduk di bangku ujung itu?"Bisik Norin ke Gue dan membuat Sasya menoleh sedikit ke arah sudut bangku ujung yang di bilang Norin.

"Ohhhh...."Gue hanya ber Oh ria sambil fokus mengunyah makanan nya.

"Kok gue baru lihat dia makan di warung sini?"Kata Norin.

"Kata ibu dia kerja di depan itu noh.Setiap 2 Minggu sekali keluar kota nanti kembali lagi kesini."Jawab Gue.

"Gue aja baru lihat."Imbuh nya.

"Kenapa?"Tanya gue kepada Norin.

"Oke sih,tapi face nya kayak playboy.Xixixi"Kikik Norin.

"Sok tahu-tahu nya loe."

"Enggak boleh gitu.Kita itu tidak boleh menilai orang dari cover nya.Belum tentu yang face-face nya playboy,playboy beneran."Kata gue sembari merapikan meja makan gue sama Norin.

Gue pun membawa piring bekas makan minum gue sama Norin ke arah dapur.Namun belum sampai ke arah dapur tiba-tiba,

Prakkkkk

Piring dan gelas bekas makan gue sama Norin pecah.

"Astagfirullah hal adzim."Ucap Gue yang kaget.

"Stop!Wait... Jangan bergerak!"Teriak suara seseorang.

Gue pun menjadi pusat perhatian oleh orang-orang yang makan siang di warung ayah dan ibu.

Bersambung......

Kakak bantu like coment nya ya🙏

Bab 3 :Apa itu pacaran?

Tiba-tiba cowok sepantaran Abang gue nyamperin dan mengambil pecahan piring di bawah kaki gue.

"Arkkkk!"Jerit cowok itu ketika jari telunjuk nya mengeluarkan darah akibat tergores pecahan beling.

Gue yang melihat nya pun bergegas menarik tangan nya untuk duduk di bangku meja makan.

Ibu pun datang membawakan kotak P3K sementara Norin membantu membersihkan pecahan beling itu.

Dengan pelan-pelan gue membersihkan lukanya dan mengobati nya.Entah kenapa lama-lama gue dibuat salting sendiri oleh nya.

"Gue Boris!"Ucap nya sambil ngenalin diri nya sendiri kepada gue.

Dan gue pun hanya mengulas senyum saja sembari mem beres kan kotak P3K itu.

"Jangan lupa sampai di rumah di bersihkan lagi luka nya,agar tidak terinfeksi."Kata gue sembari beranjak berdiri.

"Sya!"Norin yang memanggil dan gue pun menoleh .

"Ayo balik!Jam makan siang sudah selesai."Seru Norin dari arah pintu keluar yang tadi sedang mengobrol dengan ibu.

Gue pun berjalan ke arah ibu dan Norin setelah gue memastikan kalau luka di jemari cowok itu sudah baik-baik saja.

"Ibu.Sasya sama Norin balik dulu ke kantor."Pamit gue ke ibu sembari Salim takzim.

"Tante,Norin izin juga ya.Terimakasih banyak Norin sudah diizin kan makan gratis."Sela Norin yang ikut Salim takzim kepada Ibu.

"Besok-besok bayar nya sama gue ya!"Seru gue dengan bola mata memutar.

"Iye-iye.Gue sadar diri kok."Jawab Norin dengan bibir mengerucut kedepan.

Ibu pun menggelengkan kepala dan menyubit lengan gue.

"Aduh ibu!"

"Enggak apa-apa Norin nak.Justru ibu malah senang kalau nak Norin makan di warung ibu."Ujar ibu gue sembari mengusap lengan Norin.

"Ya sudah.Ayo berangkat ke kantor."Titah ibu gue.

"Kami jalan dulu ya Bu."Pamit gue.

"Assalamualaikum."Salam gue dengan bersamaan ketika meninggalkan warung ibu.

"Waalaikum salam.Hati-hati nak."Jawab ibu gue.

"Tante,berapa semua total makanan Boris?"Tanya Boris kepada ibu Sasya.

"Dua puluh lima ribu nak."Jawab ibu Sasya.

"Ini ibu uang nya.Boris kasih uang pas."Kata Boris seraya memberikan uang kepada ibu Sasya.

"Alhamdulillah,terimakasih ya nak."Ucap ibu Sasya.

"Sama-sama Bu."Ucap Boris dan melangkah kan kaki nya ke arah keluar pintu.

Langkah Boris terhenti di depan pintu warung Sasya ketika dia melihat orang yang tidak asing bagi nya.

Cowok itu pun juga menatap tajam ke arah Boris ketika mereka saling berpapasan.

"Akbar.... Akbar..."

Cowok yang berpapasan dengan Boris itu adalah Akbar,kakak cowok nya Sasya.

Akbar pun menoleh ke arah sumber suara yang memanggil nya dan pergi meninggal kan Boris dengan tatapan buang muka.

Boris pun mengepal kan tangan kanan nya ketika dia baru menyadari cowok yang berpapasan dengan diri nya adalah cowok yang sama menghajar dia tadi malam di club.

"Brengsek!"Umpat Boris yang membatin.

Sebelum meninggalkan warung ibu Sasya,Boris menoleh ke arah belakang sebentar lalu dia memutuskan untuk melangkah kan kaki ke arah kantor nya.

Sementara itu,

Sasya dan Norin tengah asik bercerita di sela-sela perjalanan nya menuju ke arah kantor.

Mereka berdua pun berjalan dengan beriringan.

Cowok yang di maksud oleh Norin dalam cerita nya ketika saat mereka makan siang tadi adalah Boris.

Nama nya Boris.Usia kira-kira kurang lebih sama deh ya seperti seumuran dengan Abang gue yakni Abang Akbar.

Ganteng sih 😁😁 Kalau menurut gue.Tapi di balik face nya itu dia terlihat seperti cowok playboy bener enggak sih.Cerita gue sama Norin sembari beriringan jalan kaki menuju kantor.

"Sya,jangan melihat cowok itu dari cover nya.Justru banyak kok cowok yang alim banget tapi kelakuan dia diluar kamu tahu seperti apa?"Sahut Norin dengan menatap gue serius sembari melempari sebuah pertanyaan dan gue pun menggendikan kedua bahu gue pura-pura tidak tahu.

"Kayak bangke!"Jawab Norin sembari menyubit pinggang gue.

"Norin..........!"Teriak gue dan mengejar Norin yang berlari kecil masuk ke dalam kantor.

"Awas loe!"Umpat gue dengan melangkah kan kaki lebar buru-buru mengejar Norin.

Hosh... Hosh...

Nafas gue tersengal-sengal mengejar Norin.Sepertinya berat badan gue mulai nambah deh.Gue berhenti sejenak mengatur nafas sebelum melanjutkan langkah menuju kantor.

Huft......

Gue menghela nafas lega ketika memasuki ruangan ber AC.

"Selamat siang!"

Sapa seseorang dengan tiba-tiba di arah belakang gue.

Gue pun menoleh ke arah belakang.

"Si......."Kata gue terpotong.

"Loh?"Kata gue terkejut ketika melihat siapa yang datang dan menyapa gue.

"L..o...."Kata gue terpotong.

"Pak Boris!"

Tiba-tiba,

Pak Hengky bagian Procurment datang dan menjabat tangan dengan Boris.

"Selamat siang pak Hengky.Bagaimana kabar nya sehat?"Ujar Boris kepada pak Hengky.

Melihat keakraban kedua nya dan mereka masuk ke dalam ruang meeting,gue pun kembali duduk di meja operasional gue sebagai Receptionist customer service.

Ceklek,

Pak Hengky dan Boris cowok yang tadi makan siang di warung ibu gue pun keluar.

"Baik pak Hengky terimakasih banyak saya tunggu kabar terbaik nya dari bapak."Kata Boris.

"Sama-sama pak Boris.Secepat nya nanti saya akan menghubungi bapak.Kalau begitu saya tinggal ke dalam ya pak."Pamit pak Hengky.

"Baik pak.Silahkan."Balas Boris sembari berjabatan tangan dengan pak Hengky.

Pak Hengky pun masuk ke dalam.

Sementara gue melihat Boris yang tengah berdiri mengutak-atik handphone milik nya.

Tak lama kemudian,gue pun di samperin oleh Boris.

"Ehem....."Boris yang berdehem gue yang pura-pura sibuk🤭.

"Ehem ... Ehem..."Dia pun berdehem lagi.

"Eh,iya ada yang bisa di bantu pak Boris?"Kata gue yang menoleh ke arah nya.

"Panggil saja Boris."Kata nya.

"Ah,iya."Gue menjawab dengan mengangguk.

"Boleh minta tolong?"Ujar nya.

"Minta tolong?"Gue yang mengernyitkan dahi.

"Tolong apa ya?"Gue yang mengulang kalimat tanya nya.

"Boleh minta nomor handphone nya?"Beo Boris dan gue masih loading sembari mengernyitkan dahi.

"Boleh!"Jawab gue asal tanpa mempertimbangkan nya.

Akhir nya gue dan Boris pun saling tukar nomor handphone.

Entah kenapa apa yang terjadi dengan gue ya?Gue juga bingung kenapa nyaman sekali ketika chatingan dengan Boris😊

Oh maygod??Apa gue sedang jatuh cinta?Tapi masak iya🤔 Baru satu kali bertemu dengan dia masak gue langsung jatuh cinta?Aduh.....!!

Apa karena gue belum pernah kali ya rasanya pacaran?

Pacaran itu kayak apa sih?

Kata Abang Akbar jangan dek ya... Jangan pacaran!

Gue pun menelan saliva kasar ketika ingat pesan dari Abang Akbar.

Bersambung.......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!