Di suatu pagi yang cerah ada seorang anak laki-laki bernama Eric hendak berangkat sekolah dengan sepedanya.
...Dia membawa sepeda nya lewat trotoar. Di tengah perjalanan dari melihat kucing yang kelaparan tapi Eric hanya punya 1 bungkus roti dan dia mencoba memberikan kucing roti tapi siapa sangka kucing itu melahap roti yang diberikan oleh Eric....
"Makan yang banyak ya meng" ucap Eric kepada kucing itu. Setelah Eric melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda nya melewati trotoar menuju sekolah, ketika sampai di lampu lalu lintas saat hendak menyebrang Eric pun berhenti karena lampu berwarna hijau.
Setelah lampu berganti menjadi merah Eric pun menyebrang dan ia melihat ada mobil warna hitam yang berhenti di sampingnya, dan di dalamnya ada teman sekelasnya bernama Bella.
"Dia itu kalo ga salah" ucap Eric sambil melihat ke arah Bella yang berada di dalam mobil.
"Dia itu" ucap Bella yang ada di dalam mobil. Tidak lama Eric pun menabrak ibu ibu yang ada di depannya karena terlalu fokus melihat ke arah Bella.
"Kalo jalan itu lihat lihat dong, lihat baju saya jadi kotor kan karena di tabrak oleh sepeda mu ucap ibu ibu itu.
"Maaf Bu saya tidak hati hati, tadi saya sempat melamun dikit hehe" ucap Eric sambil cengengesan. Eric pun di tampar oleh ibu ibu itu mengunakan tas.
Melihat itu Bella pun yang ada di dalam mobil tertawa dan mobilnya pun melaju pergi.
"Dia ngetawain gue barusan" ucap Eric
Setelah sampai di sekolah Eric melihat mobil yang berada di depan gerbang dan turun lah seorang perempuan yang bernama Bella itu.
Karena Eric telat dan guru pun bertanya kepada nya.
"Kamu telat 8 menit dan kenapa pipi kamu merah begitu?" kata pak Raka wali kelas nya Eric.
"Maaf pak tadi di jalan sempat Jatoh" ucap Eric sambil tersenyum tipis.
Dia terpaksa berbohong karena dia tidak mau menceritakan hal yang sebenarnya terjadi karena menurut nya itu terlalu konyol.
"Baik untuk kali ini bapak maafkan kamu tapi jika kamu telat lagi kamu akan bapak hukum, sekarang kamu cepat masuk kelas pelajaran mau di mulai" ucap pak Raka.
"Baik pak, terimakasih " ucap Eric. Lalu dia langsung pergi ke kelas lalu duduk sambil memegang pipinya.
Eric pun duduk di bangkunya yang bersebelahan dengan Bella. "Hey nama kamu siapa" tanya Bella ke Eric.
"Gatau lupa" jawab Eric. Efek di tampar sampai lupa nama" ledek Bella
"Hehe" balas Eric
"Haha hehe, kek gaada jawaban lain aja huruf abjad kan banyak" ucap Bella sambil meledek Eric.
"Huruf di abjad emang banyak tapi yang ke ingat cuma H sama E doang" balas Eric.
Tanpa di sadari mereka mengobrol itu sedang di awasi semua murid beserta pak Raka yang dari tadi mengawasi mereka berdua.
"Bella, Eric dari tadi kalian mengobrol dan tidak memperhatikan apa yang bapak jelaskan". Ucap pak Raka.
"Memperhatikan kok pak" ucap Bella
"Coba apa yang barusan bapak katakan tadi?" ucap pak Raka.
"Bella, Eric dari tadi kalian mengobrol dan tidak memperhatikan apa yang bapak jelaskan" ucap Bella sambil meledek.
"Bella Eric segera pergi ke lapangan dan hormat ke bendera selama 30 menit, itu hukuman buat kalian karena tidak mendengarkan pelajaran yang bapak terangkan." ucap pak Raka sembari menunjuk ke arah pintu.
"anjir kok jadi gw yang kena"ucap Eric di dalam hati
Mereka pun pergi ke lapangan dan menghormat di depan bendera sembari di perhatikan pak Raka, setelah 10 menit pak Raka pergi kembali ke kelas dan memperhatikan lewat jelas karena harus melanjutkan pembelajaran.
"Ada ada aja lu mah, gw jadi kena gini kan" ucap Eric dengan nada lesu.
"Gapapa lah biar aku gak sendirian hormat bendera"ucap Bella dengan nada lesu juga.
"Hadeh mana panas banget lagi, andai tadi bawa payung"ucap Eric
"jangan ngaco, emang kamu punya payung"tanya Bella.
"Bawa, di tas meskipun kadang payung nya kebalik kalo ada kena angin kencang" balas Eric dengan muka polos.
"Pffff, payung apaan kena angin langsung kebalik"ucap Bella sambil menahan tawa.
"payung apaan payung apaan, payung ya payung "balas Eric sambil mengerutkan kening nya.
"Ahaha kenapa jadi bahas payung coba" ucap Bella.
"Dari pada bahas politik pusing, btw sekarang jam berapa " tanya Eric.
"Gatau" jawab Bella sambil menggelengkan kepalanya.
"Itu lu bawa jam tangan woi lihatlah" ucap Eric
"Oh iyaa ya, sekarang jam 9:20, haaa berarti kita hormat gini tinggal 15 menit lagi ya" jawab Bella sambil tersenyum.
"pake nanya lagi" ucap Eric
Hukuman mereka pun selesai dan kembali ke kelas, dan sudah waktunya istirahat pertama mereka pun istirahat, Bella yang dari tadi tidak sabar untuk pergi ke kantin bersama teman temannya, ketika hendak pergi ke kantin ia melihat Eric yang hanya duduk di kursi nya ketika seorang pergi ke kantin.
"Kok kamu ga pergi ke kantin bareng teman teman kamu?" tanya Bella.
"Engga, aku ga laper" jawab Eric
"Kirain gapunya uang jajan hahaha" ucap Bella sembari agak meledek.
Eric pun cuma Terdiam dan tidak menanggapi ucapan yang di lontarkan Bella kepadanya.
Ya hari ini Eric tidak membawa bekal apapun, karena uang yang hasil kerja dirinya untuk kebutuhan sehari-hari berserta bekal untuk sekolah ia pakai untuk berobat neneknya, kedua orang tua Eric bercerai dan dia.
di titipkan ke nenek nya, sekarang dia tidak memiliki siapapun selain neneknya.
Dia juga tidak tau alamat kedua orang tuanya itu.
"Oh iya ya kan aku bawa roti, sampai lupa gini hahaha" ucap Eric sambil membuka tas nya.
Dan ia melihat bahwa roti itu tidak ada dan ia baru ingat bahwa roti satu satunya yang ia punya sempat di bagi, setengah untuk dirinya dan setengah untuk kucing tadi
"Alah lupa kan tadi di kasih kucing, hahaha jadi pelupa gini" ucap Eric sambil garuk kepalanya.
Tidak lama kemudian datang sahabat yang ia kenal sejak SMP bersama Ari.
"Woiii" teriak Ari di pintu kelas.
"Gue cari cari di kantin gak ada ternyata disini, nihh gue bawain cemilan, sengaja beli dua buat lu, nihh" ucap Ari.
"Thanks ri" ucap Eric
"Kenapa? Nenek lu sakit lagi ya, lu kalo ada masalah bilang sama gue bro jangan ngerasa sendiri gitu dong, gue bisa bantu kok, orang tua gue juga mau bantu pengobatan nenek lu" ucap Ari sembari menepuk pundak Eric.
"thanks lagi ri, tapi gue yakin gue bisa ngebayangin nenek gue tanpa ngelibatin orang lain" ucap Eric sambil tersenyum ke Ari.
" Eric lu kalo senyum ganteng banget" ucap Ari
"Hah, pergi lu Ri gue masih normal, enek banget di bilang ganteng sama cowo cuihh pergi pergi" ucap Eric sambil mendorong dorong Ari.
"Hahaha bercanda gue, tapi emang beneran lu itu ganteng bro, kalo rambut lu ga ngalangin jidat" ucap Ari lagi.
"Gue bilang pergi anjir, gue masih normal dibilang" ucap Eric dengan gelak tawa.
Bell pulang pun berbunyi menandakan sekolah sudah waktunya pulang, Eric yang buru buru ingin pulang serentak ada yang memegang tas nya dari belakang, San itu adalah Bella.
"Hey kamu mau kemana kamu, hari ini piket sana kamu angkat kursi, aku yang bersihin papan tulisnya" ucap Bella
"yang bener aja kursi sebanyak ini aku sendiri yang angkat minimal bantu dikit" ucap Eric
"Udah ah cepetan aku mau pulang nih supir aku udah nungguin di depan" ucap Bella yang sedang menghapus papa tulis.
Mereka berdua pun sudah menyelesaikan piket nya dan akan pulang menuju rumah nya Masing masing. Saat di perjalanan pulang lagi dan lagi Eric sudah di tunggu oleh kucing yang sempat pagi tadi ia kasih makan.
Jam menandakan pukul 15:00 wib Eric lupa kalo ia harus bekerja sampingan di sebuah cafe yang tak jauh letaknya dari rumah. Tibalah ia di cafe pukul 15:30 wib.
"selamat sore pak mohon maaf saya telat pak tadi saya harus piket dulu di kelas" ucap Eric yang tergesa-gesa kelelahan.
"tidak apa apa nak, kamu tidak perlu terburu-buru untuk datang, yasudah silahkan kamu ganti baju mu dan mulai berkerja banyak pesanan" ucap bos cafe itu.
"baik pak, terimakasih" balas Eric yang langsung pergi berganti baju.
5 menit setelah ganti baju, ada yang memanggil Eric untuk mengantarkan pesanan ke meja nomer 3.
"Eric minta tolong anterin pesanan ini ke meja nomor 3 yang di sebelah sana" ucap pelayan lain.
"siap" ucap Eric yang mengambil pesanan itu dan mengantarkan nya.
Eric pun berjalan ke meja nomor 3 sembari berhati-hati karena pesanan nya lumayan banyak. Sampai lah Eric ke meja nomor 3 itu.
"ini mba, mas pesanannya sudah sampai silahkan di nik......" ucap Eric terpotong.
"hai,kamu kerja disini?"
Tidak lain dan tidak bukan,
yang bertanya dan duduk di
meja 3 yaitu adalah bella
dengan sang ibunda nya.
Eric yang sedikit bengong
dan tidak mengenali wanita
yang ada di depan nya sama
sekali.
"Mohon maaf mba nya
siapa ya"Tanya Eric
"Ini aku bella, masa iya
kamu ga kenal sama temen
sekelas"Ucap Bella
"Lah serius, kok bisa, beda banget, yang di sekolah kok gak gini ya, aku gak tau kalo dia secantik ini" gumam Eric dalam hati sambil bengong.
"Heii kenapa kok malah bengong" ucap Bella
"Dia siapa bell" ucap mama Bella yang bernama Hana
"Oh dia teman sekelas aku ma, namanya...."
ucap Bella, yang belum mengetahui nama Eric.
"namanya?" ucap Hana
"Eric Tante." ucap Eric
"halo Eric" ucap mama Renata.
"Halo juga tante." ucap Eric
Eric pun kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Setelah lama bekerja waktu sudah menunjukkan pukul 22:30 wib Eric pun menyudahi pekerjaan nya dan bersiap untuk pulang. Ia pamit kepada rekan rekan yang lain dan bergegas untuk pulang, tidak lupa ia menghampiri kucing yang selalu dia beri makan setiap pagi ketika hendak pergi ke sekolah.
"mpushh mengg, maaf lama ya ini ada makan malam buatmu habisin ya" ucap Eric sembari tersenyum.
Setelah memberi makan kucing itu, ia melanjutkan perjalanan nya untuk pulang karena hari sudah mulai malam ia juga harus cepat cepat menemui neneknya yang sedang sakit.
"nek Eric pulang, nenek udah makan belum, makan yu nek aku bawa makanan" ucap Eric sambil jalan ke kamar nenek nya.
Ternyata sang nenek sudah tertidur pulas. Eric pun menyimpan makanan itu dan dia hendak cuci muka dan akan tidur karena besok ia harus masuk sekolah.
Keesokkan harinya Eric pun terbangun jam 05:30 wib dan hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya karena hendak pergi ke sekolah. Ia harus siap dan akan berangkat ke sekolah tepat nya pukul 06:00 wib.
Sebelum berangkat Eric izin ke sang nenek untuk berangkat ke sekolah dulu, makanan aku simpan disini aja ya nek, biar nenek ga harus jalan kaki biar ngambil nya" Eric
Namun sang nenek tidak bergerak sama sekali membuat Eric panik melihat wajah sang nenek yang pucat di tambah posisi tidurnya tidak berubah dari semalam, tanpa tahu Eric mengambil tangan sang nenek dan menyentuh bagian nadi yang sudah tidak berdenyut, dan nafas yang sudah berhenti.
Eric memeluk sang nenek dan berkata
"nenek, katanya nenek janji mau lihat aku sukses nek, aku belum sukses kok nenek sudah pergi gitu aja nek, kalo ga ada nenek aku sama siapa aku belum siap sendirian nek, tapi sekarang nenek ga ngerasain sakit lagi kan" ucap Eric yang sedang memeluk sang nenek sembari meneteskan air matanya.
Eric sudah di tinggalkan oleh kedua orang tuanya saat ia menginjak kelas 2 SD. dan satu satunya orang yang merawat dia adalah sang nenek.
(time skip)
Setelah sang nenek sudah di antarkan ke tempat pengistirahatan terakhir, Eric pun pulang dan membereskan kamar neneknya dan tidak sengaja menemukan sebuah kertas yang berisi alamat.
"Alamat? alamat siapa ini dan kenapa ada di kamar nenek" ucap Eric yang kebingungan.
Sudah 3 hari Eric tidak masuk sekolah karena ia masih belum bisa untuk datang di karenakan keadaannya yang sepenuhnya pulih. Telepon Eric pun berbunyi dan tertera nama Ari cupang.
"Eric lu kemana aja udah 3 hari gak masuk sekolah, lu sibuk kerja apa gimana" tanya Ari.
"Ngapain nanya segala, lu kan beda kelas" jawab Eric.
"ya kan gue suka nya nyamperin lu ke kelas, tiba tiba lu ga ada 3 hari." ucap Ari di sebrang telepon.
"haha, sorry ya besok gue sekolah kok " ucap Eric
"beneran kan, yaudah kalo gitu kalo ada apa apa bilang sama gue besok ya, jangan di Pendem sendiri." ucap Ari di sebrang telepon.
"iya Ri, thanks ya." ucap Eric
"sama sama, intinya lu besok sekolah, gue kangen sama lu" ucap Ari sambil tertawa.
"ngomong gitu lagi, gue tendang besok." ucap Eric yang sudah terbiasa bercanda dengan Ari.
Telepon pun mati dan Eric kembali menatap langit pikiran nya penuh dengan pertanyaan di mulai dari alamat, dia penasaran akan alamat tersebut.
"cih ini pikiran random amat dah, mending ke taman aja lah moga aja bisa tenang" ucap Eric yang bergegas menuju taman.
Lama nya Eric Dian di taman sampai tidak sadar kalo hari sudah sore tetapi ia masih duduk di kursi taman sembari menatap langit, tidak lama setelah itu ada seseorang yang berbicara di belakang nya.
"Kamu kemana aja 3 hari ga sekolah"......
Eric pun melirik ke arah orang yang berbicara itu.
Kamu kemana aja 3 hari ga sekolah?"
Sosok orang yang di belakang Eric ialah Bella, dia mendengar berita dari wali kelas nya bahwa nenek Eric telah tiada.
"Aku dengar dari pak Raka, kalo nenek kamu udah ga ada, benerkah itu? Tanya Bella yang melirik ke arah Eric.
"Iya begitulah, pak Raka tau darimana ya?" ucap Eric.
"Gatau, lagian kamu ngapain disini udah sore gini bukannya pulang, ntar orang tua kamu nyariin loh." ucap Bella.
"mereka ga bakal nyariin aku, yang jadi pertanyaan nya kenapa kamu kesini? Dimana supir yang selalu jemput kamu?" tanya Eric mengalihkan pembicaraan.
"supir aku nunggu disana, aku kesini ya nyari angin sore aja, kebetulan terus aku liat kamu sedang duduk sendirian." ucap Bella.
"Udah sana kamu pulang, kasian supir kamu udh nungguin, aku juga mau pulang " ucap Eric.
"Yaudah deh aku pulang duluan ya" ucap Bella
Bella langsung berlari menuju mobil pribadinya.
"lucu juga ya tu anak." gumam Eric dalam hati
Seketika Bella pun berhenti berlari dan berputar arah melihat ke arah Eric.
"besok sekolah yaa dadahh" teriak Bella yang jaraknya sudah lumayan jauh.
"Iyaa" balas Eric yang ikut teriak juga.
Bella yang sudah masuk ke mobil dan melaju untuk pulang, dan tidak lama pun Eric beranjak dari kursi taman untuk pulang.
Alasan Eric mengalihkan pembicaraan yaitu ia tidak suka bercerita tentang kehidupan yang ia alami, bahkan ia pun tidak pernah bercerita seutuhnya ke sahabat nya yaitu Ari yang sudah bersahabat dengan dia dari SMP, dia lebih suka memendamnya dan menyelesaikan seorang diri.
Sampai lah Eric di rumah nya dan melihat sekeliling rumah yang nampak rapih nan sunyi. Tidak seperti biasanya ketika ia pulang dari kerja sampingan nya, ia selalu di sambut oleh nenek nya yang sedang menyiapkan makanan untuk Eric, tetapi momen itu tidak bisa di ulang lagi.
"Tidur aja ah" ucap Eric yang langsung pergi ke kamar tidurnya.
Bukan nya Eric tidak bersedih tetapi ia harus kuat meskipun hati nya sangat terpukul tapi tidak ada gunanya berlarut dalam kesedihan.
"Nak semakin dewasa dirimu semakin banyak rintangan yang harus kamu lewati, ayah percaya bahwa kamu bisa melewati itu semua, anak ayah kuat, anak ayah hebat".
Eric pun terbangun dari tidur nya dan melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan jam 5 pagi.
Mimpi apa itu tadi, kok kaya gak asing sama perkataannya" gumam Eric dalam hati.
Eric pun beranjak dari kasur, membereskan tempat tidurnya dan pergi untuk mandi, beberapa menit kemudian Eric pun keluar dari kamar mandi dan menyiapkan baju sekolah nya.
Setelah selesai Eric berangkat seperti biasa mengunakan sepeda nya tidak lupa ia mampir ke tempat kucing yang selalu ia beri makan ketika pergi atau pulang sekolah.tapi saat sampai di tempat kucing tiba tiba ia melihat mobil berwarna hitam yang terparkir di pinggir jalan.
"Mobil siapa itu, kata gak asing apa jangan jangan dia mau ngambil kucing itu ya" ucap Eric.
Dia melihat Bella yang sedang memberi makan kucing itu dan melirik ke arah Eric
"ehh akhirnya kamu sekolah juga" ucap Bella yang langsung menghadap ke arah Eric
"Kamu lagi ngapain disini" tanya Eric
"Ngasih makan kucing, udah 3 hari dari kemarin aku liat dia kelaparan, jadi aku kasih makan aja" jawab Bella.
Seketika Eric pun baru ingat kalo dia tidak masuk sekolah selama 3 hari dan karena itu kucing itu juga tidak makan ketika tidak ada dirinya.
"makasih bell, udh ngasih makan dia, biasanya aku yang selalu ngasih makan dia pagi dan sore, tapi aku tidak masuk sekolah dan aku lupa kalo ada kucing yang harus ku kasih makan, intinya makasih" ucap Eric dengan nada lembut serta senyum.
"Deg, apa ini? dia tumben banget bicara banyak ehh mana senyum lagi, kenapa aku deg degan gini. Gumam Bella yang langsung menunduk.
"Kamu kenapa bel, kok nunduk terus mukanya merah gitu, kamu demam?" ucap Eric dengan nada polos.
"Haaa engga kok aku barusan kelilipan" ucap Bella yang memalingkan wajahnya ke arah samping.
Secara tidak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 07:10 wib dan pembelajaran sekolah di mulai pukul 07:00 wib yang artinya mereka sudah telat 10 menit.
"non ayo naik ke mobil keburu telat ini udh jam 7 lebih." ucap sopir nya Bella.
"bapak duluan pulang aja deh, aku mau nyoba naik sepeda " ucap Bella.
"sepeda siapa"ucap Eric
"sepeda kamu lah" jawab Bella
"emang aku bakal ngajak kamu gitu?" ucap Eric yang mengangkat satu alisnya.
"Iiiihhhh udah diem ayo berangkat, aku ikut nanti aku traktir." ucap Bella yang langsung duduk di sepeda Eric
Eric dan Bella pun berangkat mengunakan sepeda bersama.
"ternyata gini ya naik sepeda, adem bisa menikmati udara luar." ucap Bella yang menikmati udara di pagi hari.
"Iya sekarang adem, tapi nanti di kelas ga adem, kamu lihat ini jam berapa coba." ucap Eric sambil menggoes sepeda nya.
"palingan di suruh hormat lagi kan, gapapa lah it.... aaaaa" teriak Bella yang hampir jatuh karena Eric tidak sengaja melindas batu.
Dengan refleks Bella memeluk Eric dari belakang dan menyembunyikan mukanya di punggung Eric, berapa eratnya pelukan Bella karena ia sangat takut terjatuh.
"bel sesek bel perutku bell" ucap Eric yang menderita karena perutnya di peluk sangat erat oleh Bella.
"suruh siapa coba ga liat liat kalo ada batu" ucap Bella yang masih menyembunyikan muka nya di punggung Eric l.
"iyaa iya maaf tapi ini lepasin dulu " ucap Eric yang nafas nya sudah di ambang akhir.
Mereka melanjutkan perjalanan dan sampai lah di gerbang sekolah pukul 07:45 wib gerbang sekolah sudah di tutup mau tidak mau mereka harus menunggu sampai pelajaran pertama selesai, tidak lama kemudian gerbang di buka dan mereka di biarkan masuk karena ini pertama kali mereka telat 45 menit. Sampai lah mereka di kelas dan melihat pak Raka sedang mengajar.
"pagi pak maaf kamu telat" ucap Bella
"iya pak tadi ada kendala di jalan" ucap Eric
" dia kek nya sengaja ya, di telat telatin supaya gak ikut belajar." bisik salah satu siswi
"lagian kok bisa ya, Bella barengan sama anak suram itu." bisik siswa laki laki.
Tetapi Eric tidak menghiraukan ucapan mereka.
"iya iya tenang saja, kalian cuman telat 45 menit kok, jadi kalian akan bapak hukum" ucap pak Raka dengan senyum licik nya.
"hormat lagi kan pak, baik akan kami laksanakan" ucap Bella.
Sementara disisi lain Eric yang masih kelelahan karena sempat lari dari gerbang ke kelas.
"bukan itu hukuman nya" ucap pak Raka dengan senyum nya.
"terus apa pak" tanya Bella.
"kalian berdua bapak hukum membersihkan toilet sekolah" ucap pak Raka sambil tersenyum licik.
"HAAAAAA" Teriak Bella dan Eric secara barengan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!