NovelToon NovelToon

Princess And Mr.Baralyon

Bab 1 Hanya pria miskin

...Welcome all jangan lupa like dan tambah favorit 🙏....

..........

" Kak Zoe pulangnya lama banget Lala sampai ngantuk nunggunya " ucap Ayla yang sudah lebih dari setengah jam menunggu Kakak nya pulang dari kantor karena ingin memberi kejutan.

Ayla baru saja pulang setelah 1 bulan berada di luar negri ikut Daddy dan Mommy mereka yang tengah mengurus cabang perusahaan diluar negri yang terkendala oleh beberapa masalah , Ayla pulang lebih dulu karena merindukan kakak kesayangan nya yang tinggal sendirian untuk mengurus perusahaan mereka di Indonesia.

" Bibik pulang jam berapa?" tanya Ayla pada pelayan yang sedari tadi setia menemani nya .

" Jam 5 Non, tapi kadang bibik menginap disini kalau Tuan pulang malam" jawab Pelayan itu tersenyum menatap Princess keluarga Ferdinand yang sungguh cantik dan berwajah manis .

" Kan udah setengah 6 kenapa bibik belum pulang ?" tanya Ayla dengan heran.

" Nanti Non takut di apartemen sendiri " senyum lebar pelayan itu, sangat tau kalau Ayla tidak pernah sendirian dimanapun berada apalagi dia biasa tinggal di mansion yang terdapat puluhan pelayan .

Bagaimana nanti jika dia butuh sesuatu !

" Bibik temenin Lala disini sampai Kak Zoe pulang aja ya " ucap Ayla yang memang merasa takut juga sendirian di apartemen sendirian.

" Baik Non" .

" Kamar Kak Zoe yang mana?" tanya Ayla yang memang untuk pertama kali datang ke apartemen Kakak nya , karena biasanya mereka tinggal bersama di mansion .

" Sebelah kiri Non" jawab pelayan itu dengan sopan .

" ooooh, Nanti kalau kak Zoe pulang bilang Lala tidur di kamar nya ya Bik " ucap Ayla masuk kekamar.

Ayla meletakkan tas dan hadiah yang dibawanya di ruang ganti setelah itu baru berbaring di tengah ranjang menutup seluruh tubuh dengan selimut seperti kebiasaan nya .

" Ihhh, ranjang kak Zoe empuk banget sampe Lala kayak hilang di buatnya" ucap Ayla berbaring nyaman di atas ranjang king size yang hampir terlihat datar ketika Ayla menutup seluruh tubuhnya dengan selimut .

Ayla terlalu mungil diatas ranjang king size itu sampai hanya terlihat seperti tumpukan selimut yang teracak .

3 jam kemudian .

Ceklek .

" Bara tidurlah sejenak jika kau mengantuk Aku harus mandi dan menyiapkan beberapa hal dulu sebelum kita pergi ke Club " ucap Zoe mengajak temannya masuk ke kamar agar bisa numpang istirahat karena memang sudah terlihat kelelahan.

" Ini kamarmu ?" tanya Bara yang ragu-ragu masuk walaupun benar-benar merasa mengantuk sekali .

" Iya , santai saja anggap apartemen sendiri dan istirahat lah di dalam Aku tak sampai hati melihat punggung yang sudah hampir reok itu berbaring di atas sofa " tawa Zoe menepuk pundak Temannya yang sungkan itu .

" Istirahat lah , Aku akan keruang kerja menyelesaikan pekerjaan dulu nanti setelah Aku siap baru kita pergi " ucap Zoe segera menuju ruang kerja dengan buru-buru.

Sebenarnya Zoe dan Bara sama lelahnya dengan pekerjaan mereka hari ini tapi karena sudah terlanjur berjanji dengan teman-teman makanya mereka tetap pergi walaupun tengah malam .

Bara merasa benar-benar kelelahan dan mengantuk bahkan tanpa melepaskan jas dia berbaring di tepi ranjang menarik selimut sedikit di atas ranjang yang bertumpuk dan langsung memejamkan mata saking mengantuk nya.

1 jam kemudian .

" Lohh Tuan sudah pulang " suara kecil pelayan yang kebetulan lewat depan ruangan Rey yang pintunya terbuka sedikit .

Tok

Tok

" Bibik dari mana ?" tanya Zoe langsung begitu mengizinkan pelayan masuk .

" Bibik dari belakang Tuan menyelesaikan setrikaan " jawab pelayan itu sopan .

" Pantas Aku cari bibik pas pulang tidak ada tadi di dapur " ucap Zoe yang ingin minum kopi .

" Ehhh, tapi nanti saja antar baju ke kamar ada temanku yang sedang istirahat karena tak sempat jika harus pulang ke apartemen nya yang lumayan jauh " jelas Zoe menatap Pelayan nya yang tiba-tiba panik .

" Di, di Kamar Tuan kan ada Non Lala tidur " kata pelayan itu dengan gelagapan.

" Lala, Adikku kan diluar negri bik " senyum lebar Zoe yang kadang merasa lucu saja pelayan nya yang memang sudah tua dan sering lupa , tapi walaupun begitu dari ratusan pelayan Zoe tetap lebih percaya pada wanita baruh baya itu untuk ikut bersamanya.

" Ta, tadi pulang Tuan dan karena mengantuk dia tidak di kamar tuan " ucap pelayan itu yang membuat Zoe langsung berlari ke kamarnya.

Ceklek .

" Lala " Zoe langsung menarik selimut dengan gerakan cepat hingga jatuh seluruhnya ke lantai .

" Ada apa Zoe " kaget Bara yang tidur ditepi ranjang saat melihat Zoe yang berdiri dengan wajah tak keruan nya setelah menarik selimut .

" Ehhhh" Bara semakin terkejut begitu menyadari ada seorang perempuan yang tidur di sebelahnya dan kini memeluk kakinya yang sama sekali tidak Bara sadari sejak tadi .

Perempuan itu tidur terlalu kebawah sampai kepalanya sejajar dengan pinggang Bara dan tubuhnya juga kecil sehingga hanya terlihat seperti tumpukan selimut tadi .

sungguh Bara tidak menyadari keberadaan nya!

" Lala bangun Hei " ucap Rey menyentuh pundak adiknya yang tidak mau melepaskan pelukan nya di kaki Bara.

" Mmmm, Lala masih ngantuk " rengek nya tanpa membuka mata memeluk semakin erat Kaki Zoe .

Ayla memang sering tidur dengan kepala di paha Zoe yang tengah duduk sehingga memeluk Kaki Zoe seperti kebiasaan baginya sejak kecil.

" Ayla lepaskan " ucap Zoe melepaskan dengan paksa pelukan Ayla di Kaki Bara hingga membuat Ayla terbangun dan langsung duduk.

" Kakak " ucap Ayla lalu kaget melirik pria asing yang kini juga ikutan duduk disampingnya.

" La, Lala pikir itu Kaki kakak tadi " ucap Ayla karena memang tidur di kamar kakak nya.

Ayla terlalu dekat dengan Kakak nya yang sangat menyayangi nya sama persis seperti Daddy mereka sehingga membuat Ayla sangat manja dan sering tidur di paha kakak nya .

" Bara kau harus menikahi Adikku , Karena semenjak kecil Aku tidak pernah membiarkan dia dekat apalagi sampai di sentuh oleh pria lain jika bukan karena alasan tertentu" ucap Zoe yang membuat Bara yang masih melek itu kaget .

" Jadi dia adikmu Zoe " ucap Bara menatap perempuan di hadapan nya dengan perasaan tak karuan .

" Iya dia adikku" ucap Zoe .

" Ta, Tapi Aku sama sekali tidak melakukan apapun Zoe bahkan Aku tidak tau kalau ada dia tidur di sampingku" ucap Bara yang ketar-ketir sendiri ketika Zoe malah meminta Bara menikahi adiknya .

" Apapun itu kalian sudah tidur berdua dan Aku akan bilang pada Daddy agar kalian bisa menikah hari ini juga " ucap Zoe .

" Zoe , kau jangan bercanda . Aku hanya pria miskin yang tidak akan mungkin bisa membahagiakan Adikmu yang terbiasa dengan kehidupan mewah bahkan hidupnya benar-benar seperti princess di negri dongeng selama ini " ucap Bara yang sadar diri dan sangat tau sekali baik dari publik maupun secara langsung tentang bagaimana Zoe dan keluarga nya menjaga Ayla.

" Aku serius " tegas Zoe

Bab 2 Suami

" Kenapa menikah Kak, Lala kan nggak ngapain-ngapain sama Kakak ini " Ucap Ayla dengan polos menatap kakaknya yang masih berdiri di samping ranjang.

" Jadi kalian harus ngapa-ngapain dulu agar menikah " ucap Zoe yang membuat adiknya langsung menunduk takut .

" Nggak, pokoknya kalian harus menikah malam ini juga Aku akan menelfon Daddy " ucap Zoe langsung pergi keruangan nya mengambil ponsel .

" Zoe " Bara mengejar Zoe sampai kedalam ruangan nya .

" Zoe dengarkan Aku " ucap Bara memegang lengan Zoe begitu sampai di dalam ruangan .

" Apa?, kau tidak mau menikahi adikku" tanya Zoe menatap Bara intens .

" Bukan tidak mau , tapi kau taukan bagaimana Aku . Aku hidup sebatang kara Zoe dan Aku tidak cukup kaya untuk menjadi suami Adikmu " pernyataan Bara yang merasa dirinya tak layak menjadi suami Ayla .

Bukan Bara tidak tau selama ini rumor yang beredar bahkan baru kemarin Zoe dan keluarga nya menolak lamaran dari seorang konglomerat yang ingin mempersunting Ayla .

Bagaimana Bara tidak kaget jika tiba-tiba diminta Zoe menikahi adiknya yang selama ini sangat dijaga dengan baik layaknya berlian .

" Kau sedang menghina keluarga kami ?" tanya Zoe dengan tatapan matanya menatap Bara dengan wajah tanpa ekspresi.

Keluarga Ferdinand memang lebih kaya dari pada Bara tapi semua aset yang mereka punya adalah milik keluarga sehingga kalau di bandingkan dengan Bara tentu dia lebih kaya lantaran seluruh kekayaan yang dia punya milik pribadi.

" Zoe Aku bukan menghina , tapi , tapi mengapa kau percaya padaku untuk menikahi adikmu . Aku tidak sebaik Zoe " pernyataan Bara yang sangat tau betapa Zoe begitu menyayangi Adiknya Bara hanya tidak ingin membuat Zoe yang sudah begitu baik padanya menjadi kecewa .

" Bukan mengapa, tapi Aku hidup sendirian didunia ini tanpa keluarga dan juga tidak pernah punya seorang kekasih , Aku hanya takut nanti tidak bisa memperlakukan adikmu sebagaimana mestinya" ucap Bara lagi dengan alasan logis .

" Aku takut tidak bisa menjadi seorang suami yang baik untuknya nanti " ucap Bara yang memang untuk pertama kalinya bertemu langsung dengan Ayla yang kelihatan lembut dan manja rasanya tidak cocok jika harus hidup berdampingan dengan Bara yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang .

" Bagus jika kau merasa takut tidak bisa jadi suami yang baik untuknya" senyum lebar Zoe merasa akhirnya menemukan orang yang tepat untuk menjadi pendamping Adiknya yang sangat dia sayangi.

" Bagus bagaimana?" tanya Bara semakin heran .

" Kau Pria pertama yang merasa takut tidak bisa jadi suami yang baik untuk adikku , tidak seperti mereka yang mengatakan seolah paling sempurna " ucap Zoe langsung menelfon Daddy dan Mommy nya.

" Zoe "

" Hallo Daddy" kata Zoe lewat panggilan vidio menatap kedua orang tuanya.

" Daddy segeralah pulang nikahkan Ayla dengan Bara " ucap Zoe .

" Zoe dengarkan ak,,," belum jadi Bara bicara Zoe sudah memberikan ponselnya pada Bara yang membuat dia semakin Kaku .

" Benar Nak kamu mau menikahi Ayla ?" tanya Daddy dengan senyum lebarnya begitu melihat wajah panik Bara .

" Aku, Aku tidak bisa Om, Ayla itu tidak setara dengan ku lebih baik kalian mencarikan dia calon suami yang lebih baik atau biarkan dia mencari sendiri . Jangan Aku " ucap Bara secara dewasa .

" Tidak setara ?" ucap Mommy mengangkat sebelah alisnya.

" Tante Ayla itu seorang putri mahkota yang hidupnya sudah layaknya princess didalam keluarga Ferdinand, sedangkan Aku bukan siapa-siapa bahkan keluarga saja Aku tidak punya " jelas Bara lagi agar keluarga Zoe tidak salah paham dengan ucapan nya .

" Ya justru itu , Kalau kamu menikahi Ayla kamu akan punya keluarga agar tidak hidup sendirian lagi " ucap Daddy langsung menutup telfon setelah berpamitan dan akan langsung pulang malam ini juga .

...........

Sebenarnya keluarga Ferdinand sudah sejak 2 tahun yang lalu mencaritahu dan mengamati Baralyon dengan segala kepribadian baiknya serta latar belakang keluarga yang cukup memprihatinkan bahkan Baralyon tumbuh dewasa tanpa sosok keluarga.

Belum pernah punya kekasih dan sudah bisa dikatakan tipe suami ideal yang sempurna dari segala sisi walaupun itu masih tersembunyi dibalik sikap kaku nya .

Ayla seperti berlian di dalam keluarga Ferdinand yang tentunya mereka tidak akan pernah menitipkan berlian mereka di sembarang tempat .

Setelah memastikan dan seleksi beberapa pria maka Baralyon adalah orang paling tepat untuk menikah dengan Ayla dan sekarang mumpung ada momentum yang pas itulah yang dimanfaatkan keluarga Ferdinand.

Mereka yakin sosok haus kasih sayang seperti Bara akan sangat menyayangi Ayla kelak lantaran selama ini Bara terbiasa hidup tanpa kasih sayang sehingga nanti begitu mendapatkan nya Bara tidak akan pernah mau melepaskan nya .

...........

tok

Tok

Ayla mengetuk pintu ruangan Zoe membuat kedua pria yang tengah sibuk dengan pikiran nya masing-masing menoleh .

" Kak" ucap Ayla menghampiri Zoe dan memeluknya sambil menahan air mata .

" Kenapa?" tanya Zoe mengelus kepala adiknya sambil membalas pelukan .

" Lala nggak menikah " ucap Ayla menangis dalam pelukan Zoe .

Zoe memutar tubuh adiknya agar bisa menghadap kepada Bara yang masih berdiri di hadapan mereka .

Zoe membisikan sesuatu kedekat telinga adiknya yang sangat mudah sekali terpengaruh .

Ayla mengangkat pandangan nya lalu menatap Bara yang lebih tinggi dari nya dan seketika terpaku menatap pria berwajah bule yang tatapan matanya begitu lembut .

Ayla sama sekali tidak memperhatikan sedari tadi !.

" Lala mau kak " ucap Ayla langsung berbalik memeluk kakaknya agar bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah karena terlalu lama menatap kakak tampan itu .

Selama ini Zoe melarang keras Ayla dekat dengan seorang pria yang itu alasannya adiknya sangat mudah terpengaruh dan apabila sudah suka pada seseorang dia akan mau melakukan apa saja .

..........

Pagi harinya sekitar jam 9 Ayla akhirnya ikut bersama Bara pulang ke apartemen nya setelah acara pernikahan private selesai .

Ayla sama sekali tidak sedih ikut tinggal dengan Bara karena pria itu sudah berjanji akan mengizinkan Ayla pulang kemansion kapanpun Ayla mau .

" Kenapa?" tanya Bara yang tengah menyetir itu menatap Ayla yang sedari tadi terus curi-curi pandang pada nya .

" Suami, apakah apartemen nya masih jauh?" tanya Ayla bicara untuk pertama kalinya setelah mereka menikah dan itu membuat Bara tersenyum mendengar panggilan Ayla untuk nya .

" Lumayan , Apa kamu lapar?" tanya Bara yang dibalas gelengan oleh Ayla .

" Kamu capek ya duduk terus?" tanya Bara menatap Ayla karena memang sudah hampir 1 jam mereka di dalam mobil .

" Bo, boleh lurusin Kaki?" tanya Ayla dengan ragu yang sedari tadi merasa pegal .

" Luruskan saja apa salahnya" ucap Bara tersenyum menatap kaki Ayla yang sedari tadi terus dilipat seperti wanita yang duduk anggun .

" Pinjam jaket Suami boleh, Rok Lala terlalu pendek " ucap Ayla masih merapatkan kakinya.

Bara meminggirkan mobilnya lalu melepas jaket dan sedikit kaget saat Ayla malah meluruskan kakinya keatas dasbor mobil bukan dibawah sana .

" Bar-bar juga Princess ini ternyata " batin Bara meneguk saliva sungguh tidak percaya padahal tadi dia sudah berdecak kagum dengan adab Ayla yang khas putri kerajaan sampai ingin meluruskan kakinya mencari sesuatu untuk menutupi paha tapi rupanya malah di luar prediksi

bab 3 Ada Kami

" Apa Suami tidak punya makanan di mobil ini ?" tanya Ayla yang biasa menikmati Snack di sepanjang perjalanan.

" Tidak ada , Aku tidak biasa ngemil di sepanjang perjalanan" jawab Bara akhirnya menghentikan lagi mobilnya didepan minimarket untuk membelikan Ayla makanan.

" Tunggu disini ya " ucap Bara yang diangguki Ayla .

Bara mengambil beberapa Snack lalu dengan cepat membayar di kasir karena tidak ingin Ayla menunggu lama .

" Totalnya 263"ucap kasir itu dan saat bara akan mengambil dompetnya ternyata tidak ada bahkan tidak ada sepeserpun uang dalam saku celananya.

" Suami ini dompetnya" ucap Ayla yang datang mengantarkan saat Bara hampir malu karena belanja tidak bawa uang .

" Iya, terimakasih" ucap Bara segera mengambil dan membayar .

" Suami belikan es krim satu " ucap Ayla mengambil es di freezer box dengan cepat sebelum transaksi selesai.

" Bolehkan?" tanya Ayla setelah menaruh es yang diambilnya di meja kasir dan Bara hanya mengangguk .

Berulang kali orang-orang disekitar mereka menoleh setiap kali mendengar panggilan romantis Ayla yang sangat jarang terdengar di sebut orang lain .

" Ayo " ajak Bara menggenggam tangan Ayla keluar dari minimarket.

Ayla kembali masuk kemobil setelah dibukakan pintu oleh Bara " Ini Snack nya " ucap bara meletakkan kresek itu di pangkuan Ayla .

" Terimakasih Suami" jawab Ayla tersenyum lebar dan memeluk keresek full Snack itu .

Sesekali Bara yang tengah menyetir itu menatap Ayla yang sedari tadi sibuk menjilati es krim di tangannya dengan penuh sensasi .

" Suami mau ?" tanya Ayla menyuapi yang dibalas gelengan oleh Bara .

" Ayolah coba sedikit " ucap Ayla yang sudah excited sekali memberikan.

" Suami jijik ya makan satu berdua sama Lala" ucap Ayla tanpa berkecil hati karena memang ada beberapa orang yang memang tidak bisa makan satu berdua dengan orang lain .

" Tidak , sini " ucap Bara membuka mulutnya lalu mencicipi es krim yang dipegang Ayla .

" Enakkan?" tanya Ayla yang diangguki Bara.

" Jangan makan es krim berlebihan ya nanti kamu sakit " ucap Bara yang dapat melihat kalau Ayla sangat menyukai es krim.

" Semua orang bilang gitu sama Lala " ucap Ayla dengan nafas berat .

" Itukan demi kebaikan kamu " jawab Bara yang diangguki Ayla .

....

Sesampai di apartemen Ayla berjalan berdampingan dengan Bara yang menyeret koper terus menatap ke sepanjang ruangan yang mereka lewati .

Mereka masuk lift menuju apartemen di lantai 13 namun di lantai 5 lift kembali terbuka dan cukup banyak orang masuk sehingga Liftnya menjadi penuh bahkan sedikit berdesakan .

Bara dengan cepat menyandarkan Ayla ke tepi lalu berdiri menghadap Ayla , melindungi nya dari orang yang mungkin saja bisa mengenai atau bahkan bisa terdorong oleh mereka karena berdesak-desakan.

Awalnya Bara pikir Ayla tidak nyaman dengan lift yang begitu sesak karena tak terbiasa tapi Ayla malah senang dan excited melihat orang-orang, Sepertinya dia senang berada di tengah keramaian.

" Suami , Bayinya lucu sekali " ucap Ayla menatap bayi yang digendong Ayahnya terus menatap mereka di belakang .

" Kamu mau?" tanya Bara dengan spontan.

" Emang Suami punya anak ?" tanya Ayla dengan polos nya .

" Ya enggak lah , Kamu pikir Aku Duda punya anak " jawab Bara tersenyum simpul mendengar kepolosan istrinya.

Ayla terus berjalan mengikuti Bara sampai berhenti di sebuah pintu apartemen.

" Ayo masuk " ajak Bara ketika Ayla hanya berdiri di dekat pintu.

Ayla masuk lalu memperhatikan Apartemen Bara dengan mendetail .

" Apartemen ku hanya seperti ini, jika Kamu merasa kurang nyaman kita pindah saja ke apartemen yang lebih mewah " ucap Bara yang merasa takut jika Ayla yang biasa tinggal di mansion justru merasa tak nyaman tinggal di apartemen nya .

" Disini saja apartemen nya sangat bagus " puji Ayla yang tadinya terdiam bukan karena tidak suka tapi memang apartemen Bara sangat mewah .

" Jangan berbohong jika kamu tidak nyaman Aku bisa kok me," belum selesai Bara bicara Ayla sudah membantah .

" Suami bisa nggak sikapnya biasa aja sama Lala" ucap Ayla dengan ekspresi wajah sedihnya.

" Maksudnya?" bingung Bara .

" Lala orang biasa kok , Suami nggak perlu melakukan hal yang berlebihan seperti ini . " ucap Ayla merujuk pemikiran Bara yang mengatakan Ayla tak akan nyaman tinggal di apartemen nya yang padahal sudah sangat mewah .

" Aku, Aku hanya tidak ingin kamu merasa tidak nyaman " ucapan Bara dengan tulus, bukan Bara tidak tau seperti apa kehidupan istrinya sebelum menikah dengan nya .

" Lala nyaman kok " jawab Ayla .

" Yasudah Ayo kekamar " ucap Bara menyeret koper Ayla .

" Lala mau tidur pisah kamar?" tanya Bara dengan hati-hati karena tidak ingin juga memaksa Ayla untuk masuk kedalam kehidupan pribadi nya lantaran sebelumnya mereka belum pernah kenal .

" Suami nggak mau ya tidur berdua sama Lala?" tanya Ayla yang membuat Bara langsung terdiam saat kepolosan istrinya membuat dia sadar kalau salah .

Ayla adalah istrinya bagaimana mungkin mereka tidur pisah ranjang!

" Bu, bukan nggak Mau , Aku hanya takut nanti kamu terganggu dengan kehadiran ku " jelas Bara mengatakan maksud sebenarnya.

" Lala malah seneng punya Suami , Lala jadi ada temannya" ucap Ayla dengan senang .

Bara terdiam menatap polos Ayla yang menggambarkan kalau dia kesepian selama ini walaupun hidup berkecukupan.

" Ayo masuk " ajak Bara membuka pintu kamarnya dan meletakkan koper Ayla di ruang ganti .

" jangan dirapikan sekarang nanti akan ada pelayan yang merapikan nya " ucap Bara begitu melihat Ayla akan berjongkok membuka kopernya .

" Lala cuma mau ambil baju santai " ucap Ayla yang merasa kurang nyaman dengan baju yang dia kenakan sekarang.

" Gantilah Aku tunggu di sofa " ucap Bara segera keluar karena Ayla akan mengganti baju .

Selesai ganti baju Ayla kembali menghampiri Bara yang duduk disofa menatap ponselnya.

" duduklah " ucap Bara setelah diam beberapa saat menatap Ayla yang berdiri di hadapan nya hanya memakai dress pendek.

" Suami biasanya tinggal sendirian ya disini ?" tanya Ayla yang merasa apartemen Bara sangat sepi walaupun mewah .

" Iya , seperti yang kamu tau kedua orang tuaku sudah tidak ada dan Aku tidak punya seorangpun keluarga" jelas Bara mengatakan tentang dirinya begitu Ayla duduk di sampingnya.

" Sejak kapan orang tua Suami nggak ada ?" tanya Ayla dengan penasaran ingin mengenal suaminya lebih jauh karena memang sebelumnya mereka belum kenal sama sekali .

" Sejak SMP " jawab Bara dengan singkat .

" Sejak kedua orang tua meninggal karena kecelakaan pesawat Aku hidup sendirian dan melanjutkan sekolahku " jawab Bara sedikit bercerita.

" Aku tidak punya te,"

" sstth, sekarang kan Suami udah punya kami sebagai keluarga jadi nggak boleh sedih " ucap Ayla memeluk Bara dengan spontanitas karena mungkin jika dia menjadi Bara maka belum tentu sanggup.

" Aku tidak sedih " jawab Bara dengan suara mengecil merasakan sesuatu berbeda saat Ayla memeluknya dengan penuh ketulusan dan rasa sayang yang selama ini tidak pernah Bara rasakan .

" Jangan berbohong ?" ucap Ayla tidak percaya siapa yang tidak akan sedih kalau jadi Bara yang bertahan hidup sendirian

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!