...##Edinburgh, Skotlandia ##...
Princess Street, 11. PM
" Bawa dia jangan sampai lolos, pastikan jika si brengsek itu tak mengetahui aksi kita ini. " ucap laki laki bertato penuh mulai leher sampai badannya.
" Baiklah , jika tidak maka kita tidak akan bisa membuat dia kalah dan mengalahkan dia juga." sahut laki laki jangkung yang mengikuti sang teman tadi.
" Aku harus pastikan jika pria ini benar benar harus kita bunuh terlebih dahulu."
" Jangan biarkan dia tahu apa yang terjadi di sana. "
" apa yang akan kau lakukan sih?"
" Ya apapun yang bisa buat dia menderita kemudian kita buat dia jadi hancur sendiri. "
" Hah lagi lagi kau gunakan keluarga dia sih, bagaimana jika kau sekali saja tak selalu mengancam musuh menggunakan keluarga mereka? Dasar kau pengecut."
Kedua pria itu sedang merencanakan hal yang merugikan musuhnya. Dan membuat musuhnya bersedih. Setidaknya itu yanga ada dalam pikiran dan dugaan mereka.
Dari kejauhan datang seorang laki laki yang gagah mendekati mereka.
Tak jauh dari jarak mereka , tiba tiba sang pria gagah itu melancarkan serangan dengan sihirnya..
" Acopta Daweos Hixtira!!" mantra sihir pun diucapkan lalu seberkas cahaya merah langsung melesat dari kedua tambah pria itu dan akhirnya kedua pria tadi menjadi abu.
" Aaaaaggghhh... Terkutuk kau brengsek. Tunggu pembalasan kami." teriak keduanya.
" Kalian memang harus binasa , kalian sudah membunuh semua keluarga aku saat aku tidak di tempat. !!!"
" Tapi apakah benar mereka adalah suruhan dari kekasih aku? Sungguh aku tak percaya. Tapi ini kenyataan!!? Sial... Kalian semua memang harus binasa. !!!!!"
" Waztanbex Daztex" Matra sihir lainnya diucapkan dan tiba-tiba saja pria gagah itu pun menghilang. Dalam hitungan detik.
Tapi detik laki laki gagah itu menghilang tiba tiba dari arah belakang dia di serang oleh seseorang yang sihirnya sangat familiar bagi Sang laki laki itu.
" Deano paow Deano paow Detrazone!!!"
" Aaaaaggghhh.... White....??? Kau... ???" teriak pria tersebut. Dan tubuhnya langsung ambruk ke tanah dingin dan basah saat itu.
Wanita yang menyerang pria itu pun hanya menitikkan air mata dan menatap tubuh Pria gagah itu menjadi kaku dan pecah bagai puing puing bangunan runtuh..
" Maafkan aku... Tapi dendam harus di balaskan juga. " Isak sang wanita yang masih menatap dingin dengan pipinya yang masih basah bekas derai air mata yang tadi dia keluarkan saat harus melepaskan sihir miliknya pada orang yang sangat dia cintai.
Tak lama wanita itu pun akhirnya melangkah meninggalkan puing tubuh kekasihnya yang sudah membaur di tanah basah itu.
Tapi tak lama ada deru angin yang berhembus kencang dan meniup semua puing tubuh pria gagah itu menghilang bagaikan hembusan angin. Hingga tak tersisa lagi puing tubuh yang hancur berkeping di tanah tersebut..
...****************...
Di jalan lainnya di perbukitan dekat dengan Calton Hill , tampak beberapa orang sedang sibuk dengan aksi mereka.
Malam itu sangat gelap. Tapi sungguh sangat sepi. Para pelancong yang biasa datang saja tak terlihat.
" Bagaimana? Apakah kita harus biarkan dia begitu saja?"
" Ya , janganlah. Kita panggil pengawal itu untuk bawa dia pergi dari sini. "
" Gerald, kau buang gadis ini jauh jauh dari kediaman kita , mama dan papa sudah tidak butuh dia lagi dan tidak mau lihat dia lagi!!!"
" Aduh mama , papa, bagaimana kalo kakek nanya dia dimana , bagaimana jawab kita?"
" Aduh bodohnya kau ini, ya jawab saja dong dia keluar negeri gitu tanpa beritahu kita akan kemana dia ?"
" ooh iya ya. Baiklah. Gerald akan bawa dia jauh jauh dari sini."
" Nah itu baru anak papa dan mama. Sana cepat mumpung sudah gelap!"
" Baiklah aku bawa empat pengawal ya pa "
" Iya sana cepat."
" hahaha aku akan buang kamu jauh jauh dari keluarga aku. Aku tidak mau kau jadi benalu bagi kami lagi gadis manja dan sialan!!!"
Gerald langsung membawa mobil kesayangannya meninggalkan villa dimana dia dan keluarganya berdalih ingin rekreasi bersama.
Lima jam perjalanan, Gerald menyuruh pengawal pengawalnya untuk menjatuhkan gadis malang itu dari atas ke dalam jurang di bawah sana.
Tubuh gadis yang sekarat itu langsung di buang begitu saja oleh mereka.
Akhirnya mereka pun meninggalkan tempat itu meninggalkan dengan hati lebih bebas dan lega.
Gadis yang malang itu sudah sekarat karena sudah di siksa dengan kejam oleh keluarga dia sendiri hanya karena dia bersikeras tidak mau menandatangani pelimpahan semua harta kekayaan yang dia miliki dari orang tua dan kakeknya.
Ya , orang orang jahat itu adalah sahabat dekat papa gadis itu, bahkan sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.
Dengan dalih di ajak Ke luar negeri liburan sama sama, sang gadis harus mendapatkan siksaan yang berat di negeri asing dan di buang begitu saja.
Gerald sudah balik dan langsung istirahat di villa yang mereka sewa itu. selama di negeri tersebut.
Besok semua akan pulang dan meninggalkan sang gadis malang itu di bawah jurang yang dalam dan gelap itu.
...****************...
Pagi menjelang dan aktivitas sudah dimulai keluarga Gerald sudah bersiap untuk ke bandara internasional.
Beberapa jam perjalanan, tibalah mereka di negara asal mereka.
Mansion mewah itu sekarang sepenuhnya milik Gerald sekeluarga.
Tidak ada lagi si gadis malang yang sudah yatim piatu itu di sana.
Semua fasilitas di sana itu juga milik mereka dengan cara memaksa si gadis menandatangani semua surat kuasa dan pengalihan harta itu pada mereka.
Gerald sangat bahagia, dia bisa punya rumah mewah sendiri. Dan dia pasti tidak akan di hina oleh orang orang lain lagi. Dia juga tidak akan di remehkan serta di rendahkan oleh orang lain seperti dulu.
Papa dan mama Gerald pun sama, mereka sangat puas dengan apa yang bisa mereka rampas dan kuasai itu.
Kayana Wanetta Havanah, usia 20 tahun, gadis cantik dan ramah serta rendah hati itu sudah tidak ada di sana lagi.
Rencana matang yang di rancang mereka memang sangat lancar dan mulus.
Dua tahun setelah kematian orang tua Kayana , mereka baru gerak dan wujudkan. Padahal sudah lama hal ini mereka incar dan rencanakan.
Bagaimana nasib Kayana Wanetta Havanah? Apakah dia selamat? Jika selamat dan masih hidup, Apakah dia bisa kembali ke negara asalnya? Atau dia akan menetap di bawah jurang gelap dan dalam tersebut?
Bersambung...
Note;
Untuk nama tempat dan waktu kejadian semuanya hanya tulisan author ya. Bukan di dunia nyata dan fakta nyata .
Untuk bahasa dalam mantra sihir itu pun hanya sekedar tulisan author juga.
Jangan lupa untuk tetap berikan like komen subscribe vote dan beri ulasan bintang limanya ya kakak kakak yang cantik cantik dan ganteng ganteng... thank you so much... Lope lope sejagat...🤗🙏😘
Di bawah jurang yang gelap dan dalam seorang gadis malang yang sudah sekarat karena mendapatkan siksaan siksaan berat itu mulai membuka matanya.
Dia memicingkan kedua matanya karena silau dengan sinar mentari pagi yang keemasan indah.
" Hah aku ada dimana? "
" Aduh sakit semua badan aku?"
" Hik hik. Kalian jahat kalian rupanya sudah menjebak aku !"
" Sekarang aku dimana? Aku kira sekarang aku pasti sudah dibuang oleh mereka, Dan pasti mereka sudah anggap aku telah mati. "
" Sejak awal kalian sudah rencana ini semua . Aku yang terlalu bodoh memang selama ini. Mama papa maafkan Kayana. Kayana tidak bisa mempertahankan warisan papa mama dan kakek hiks hiks..."
" Aku harus bisa bertahan hidup disini. Aku akan coba mencari tempat bersembunyi dulu. Mungkin saja akan ada orang yang lewat dan berikan aku pertolongan"
Kayana mulai bangun dan dengan susah payah menahan kesakitan parah di tubuh dia , kayana berusaha untuk bertahan dan berjalan.
" Aku Tidak boleh tetap di sini. Aku belum mau mati di sini. "
Dengan tertatih dan susah payah , Kayana pun mulai berjalan walaupun menyeret dan terseok seok hingga jatuh beberapa kali, hingga kakinya yang putih mulus itu kini penuh goresan dan berdarah dia tidak peduli.
Lama kayana berjalan , hingga akhirnya dia sampai di sebuah tempat yang sangat tinggi seperti di perbukitan , ada sebuah tanah lapang yang sangat luas dan indah...
Kayana sampai takjub melihat pemandangan di depan mata indahnya itu.
" Wow bagus sekali... Wow... Aku sungguh bersyukur bisa melihat tempat yang luas serta indah ini... dari atas . Tapi aduh aduh kaki aku sakit sekali. Aku mengeluarkan banyak usaha untuk sampai ke puncak dan ke hamparan luas ini.
" Tapi di bukit apa aku sekarang, mana aku tahu tepatnya sekarang berada? Apakah akan ada orang yang tinggal di sini?"
"Aduh aku sekarang harus kemana ya?'
" Sungguh aku tidak tahu mana mana di sini."
" Aku susuri hamparan ini saja , semoga aku masih mendapatkan keberuntungan sehingga bisa pulang lagi ke rumah aku. Tapi aah... Aku sudah tidak punya apapun sekarang. Sepeser pun aku tidak bawa apa apa ini. Sungguh kejam dan jahat serta serakah mereka itu!!! Aku benar benar tidak diberikan uang sama sekali. Bagaimana aku bertahan hidup jia begini? hiks hiks..."
Isak tangis kayana pun pecah di atas bukit itu.
Kayana mulai menangisi sejadi jadinya, dia merasakan sangat sakit hati semua warisan dan hartanya di ambil oleh sahabat dekat Orang tuanya bahkan mereka sudah di anggap sebagai saudara sendiri. Tapi air susu di balas air tuba.
Kayana pun terduduk sedih pilu dan terisak sedih di bukit itu. Sepi . Tidak ada siapapun yang ada di sana , jadi membuat kayana merasa sedikit lega. Karena dia tidak akan malu menangis keras di bukit itu.
Hingga sore menjelang Kayana masih duduk di sana.
" Aku harus kemana sekarang? Hari sudah mau malam , angin juga sangat kencang di sini. "
Perlahan kayana berdiri dan mulai menyusuri perbukitan itu lagi.
Hingga tiba tiba dia melihat ada sebuah rumah kecil di sana. Agak jauh di atas bukit . Tapi terlihat nyaman untuk dia pakai berlindung malam itu.
Dengan semangat, walaupun masih tertatih tatih karena kakinya sakit dan masih berdarah, Kayana pun mendekati rumah itu. Kayana berjalan ke arah rumah itu.
" Syukurlah masih ada rumah di tempat sunyi ini. Tapi kok gelap dan sepi ya rumah itu?"
Tak tok tok... gema ketukan pintu pun sampai ke seluruh penjuru pantai.
" sepertinya kosong. Baiklah aku langsung masuk saja."
" Benar... Rumah ini sudah lama sekali tidak dipakai lagi. Bau debu dan lembab rerumputan basah berbaur jadi satu disini. Tapi syukurlah aku masih ada tempat berlindung dari udara malam ,lebih baik aku bersihkan saja rumah ini."
Dengan susah payah karena tubuhnya yang lemah dan masih sakit sakit, kayana pun mulai membersihkan rumah kosong itu.
Debu tebal pun akhirnya bersih. Sekarang dia bisa melihat rumah itu punya fasilitas yang lengkap.
Kayana pun mulai coba menyalakan lampu dan byarrr lampu menyala rumah itu pun jadi terang.
Kayana mulai mengamati semua sudut ruangan rumah itu.
Rumah sederhana yang punya tungku api dan jendela usang serta dua kamar tidur sederhana. Ranjang itu dari dipan kayu juga , Walaupun kayu , tapi bisa buat tidur berbaring dan istirahat. Walaupun sederhana tapi kuat dan bagus.
Rumah siapakah itu? Apakah benar tidak ada penghuni rumahnya?
Bersambung...
Malam itu karena lelah dan kesakitan di sekujur tubuhnya, Kayana pun akhirnya tertidur lelap di ranjang kayu tersebut.
Krieeet.... Pintu kamar terbuka sendiri
Tiba-tiba angin terhembus sedikit kencang.
Gaun yang dipakai Kayana pun akhirnya tersingkap sendiri. Karena hembusan angin itu.
Tampak bayangan hitam tinggi dan menyerupai sesosok pria berdiri menatap Kayana yang tidur dengan gaun yang sedikit tersingkap ke atas memperlihatkan sedikit paha mulus Kayana .
Bayangan itu mendekati Kayana, seakan tangannya merapikan anak rambut Kanaya yang lagi lelap.
" Kenapa wajahnya mirip dengan wajah kekasih aku ya? Tapi dia usianya lebih muda. Hmmm tapi kekasih aku sudah berkhianat. Wajah ini sungguh buat aku muak."
" Tapi dia lebih cantik dan lebih manis. Dia bisa masuk kemari? Apakah ini sudah takdir dan jodoh kami?"
" Tidak semua orang yang tersesat disini bisa temukan rumah aku. Tapi dia bisa sampai kemari. Dia bersihkan rumah aku juga. Dia penuh luka. Apakah dia pernah disiksa? siapa yang menyiksa dia? Luka luka ini sangat parah!"
" Kau sangat Cantik..."
Tangan itu mengelus pipi , bibir dan akhirnya meraba semua bagian tubuh Kayana. Paha mulus itu pun di belai dan di elus oleh tangan dari bayangan hitam tadi.
" Kau sangat cantik... Kau sudah masuk ke rumah aku. Maka selamanya kau tidak akan bisa keluar dan meninggalkan rumah aku dan aku. Mulai hari ini dan Waktu ini Kau milikku cantik. Hahahahahaha!!!"
Wuuuussshhhh... Angin itupun pergi meninggalkan Kanaya yang masih pulas di sana.
Bayangan itu lenyap bersama hilangnya angin tadi.
Kayana yang merasakan angin yang sangat kencang menerpa tubuhnya tiba tiba membuka mata. Dia mengedarkan ke sekelilingnya tidak ada jendela yang terbuka. Tapi hempasan angin itu sungguh kuat dan nyata.
Kayana mulai merinding. Dia mengusap tengkuknya berulang kali. Dan memeluk dirinya ya g seakan menggigil jadinya.
" Hah mungkin perasaan aku saja."
...****************...
Pagi itu Kayana pun yang sudah tidak lagi bisa memejamkan mata itu bangun dan mandi.
Saat dia membuka baju dan mulai mandi, dia merasa seakan ada yang sedang mengawasi dirinya mandi. Tapi dia lihat tidak ada siapapun.
Kayana pun segera mengakhiri mandinya dan keluar.
" Aduh jangan jangan yang punya rumah datang ya? Aduh bagaimana ini aku jelaskan nanti aku dikira maling lagi."
Tapi saat Kayana cek semua tidak ada siapapun yang ada di sana.
Tapi aneh di atas meja yang tadi malam itu rapi sekarang dia melihat banyak bahan makanan yang ada di atas meja.
" Aduh benar yang punya rumah sudah datang. Aku , aku harus bagaimana ini?"
" Mana mau masak lagi sepertinya. Apa ... Aku bantu masak saja ya. Biar aku tidak di marahi masuk rumah orang sembarangan."
Kayana pun akhirnya mencoba berkeliling di sekitar rumah. Tapi tidak ada siapapun disana.
" Lo ternyata di belakang rumah ini ada kebun sayur , buah dan bunga. Bagus juga. Tapi kenapa banyak sekali tanaman buah anggur dan buah anggur yang melimpah di keranjang keranjang itu ya?"
" Oooh ada penggilingan anggur juga? Wah rupanya yang punya rumah ini adalah pembuat anggur. Melihat alat alat ini sepertinya sudah kuno. Apa dia pakai tehnik kuno untuk buat anggur ya?"
" Sungguh enak anggurnya. "
" Eh sudah ada yang jadi. Aku boleh kan cicip sedikit saja?"
" hehehe aku nakal juga bukan rumahnya tapi lancang. tapi anggur ini sungguh menggoda aku. Aku cicip sedikit saja ya..."
Kayana pun mengambil sebuah cawan yang sepertinya memang disediakan untuk test rasa minuman anggur yang di buat.
" hmmm lezat. Lezat sekali. Wah anggur top ini."
"Ada yang hijau ada yang merah dan ada yang ungu. Lengkap sekali kebun anggur ini."
Tak terasa waktu pun mulai berganti sore. Ya Kanaya memang sedikit kelilingi rumah dan kebun disana cukup lama.
Karena tempat itu sungguh besar dan luas. Membuat Kanaya yang jiwa tingkat kepohnya tinggi itu, jadi tidak berhenti berkeliling ke semua tempat yang dia ingin lihat dan datangi.
" Aduh capeknya keliling keliling. Luas dan besar sekali. Pasti yang punya ini kaya raya sekali. "
Karena sudah sore , Kanaya putuskan untuk mandi dan masuk ke kamar yang dia tempati semalam.
Tapi betapa terkejutnya dia di atas meja makan itu sudah terhidang banyak sekali menu makan malam.
" Aduh seharian tidak berani makan dan masak karena bukan milik aku. Tapi sekarang lihat menu menu ini kok enak enak ya jadi lapar sekali aku?"
Kruuuuk kruuuuk... bunyi suara perut Kanaya yang sangat kelaparan itu.
Dengan memegangi perutnya, kayana yang sudah dua hari tidak makan , akhirnya nekad makan semua hidangan yang ada dan ternyata rasanya lezat lezat.
" Hmmm enak. Enak sekali. Aku jadi kenyang..."
" Tapi tunggu aku tidak mimpi kan? Di sini sama sekali tidak ada orang tapi kok ada makanan banyak sekali seperti tadi ya... "
Tiba tiba tubuh Kayana merinding dan bulu kuduknya jadi meremang. Dia jadi ketakutan sendiri sekarang.
" Maaf maaf maaf... Maafkan saya... Mohon jangan marah... Saya saya tidak sengaja... Jangan makan saya... Jangan bunuh saya... Ampun ... Saya akan bantu masak lagi jika and datang...!" ucap Kanaya sambil memberikan tanda hormat dengan mengayunkan tangan nya ke segala tempat dengan tanda hormat ke seluruh penjuru ruangan.
Tiba-tiba masuklah pria tinggi tampan tapi sorot mata itu hampa dan dingin. Raut wajahnya pucat pasi dan sangat dingin sehingga suhu di ruangan itu malah berubah jadi dingin seperti di kulkas
Kayana yang melihat ke arah pria itu langsung jatuhkan diri dan berlutut dengan tangan yang memohon dan ditangkupkan rapat ke depan dadanya.
" maaf... Maaf tuan. Saya sudah lancang masuk dan menginap di rumah tuan. Saya juga sudah makan hidangan tuan. Maafkan saya sangat lapar dan saya tersesat. Saya tidak bisa pulang. Jadi maaf... Maafkan saya. semalam saya menginap di sini tanpa ijin. Saya akan membayarnya tapi dengan saya masak hidangan untuk tuan. Dan jika boleh saya saya... bolehkah menjadi pelayan tuan? saya tidak punya rumah. Bolehkah saya juga bekerja untuk tuan , saya tidak punya uang se sen pun. Walaupun menjadi pembantu rumah tangga saya akan terima kasih pada tuan jika tuan mau menerima saya."
Pria yang baru masuk itu menatap tajam dan dingin tanpa senyum di wajahnya sehingga tampak sedikit menakutkan bagi Kayana. Tapi pria itu sangat tampan walaupun wajahnya pucat pasi.
" Siapa nama kamu?" suara bariton dengan nada dingin itu terdengar di telinga Kayana sangat menggetarkan hatinya. Kayana sungguh ketakutan.
" Kanaya Wanetta Havanah, Tuan"jawab Kanaya.
" Nama yang bagus. Baiklah kau bisa tinggal disini dan jika kau ingin selamat dan tetap hidup kau harus taati semua perintah aku. Bisa?"
" Bi.. Bisa... Tuan." jawab Kayana ketakutan. Tubuhnya menggigil dan berkeringat dingin.
Wajah dingin tanpa senyuman dan sorot mata tajam dan dalam itu bagaikan sudah menghujam jantung Kanaya.
" Jika kau ingkar maka aku tidak akan segan segan membunuh mu di sini."
" Hah... Iya ... Iya tuan ... saya taat. Saya patuh tuan." jawab Kanaya lagi.
" Sana kau boleh bersihkan alat alat makan yang kotor setelah itu bersihkan kamar itu. "
" Baik baiklah tuan..." jawab Kayana segera.
" Hah aku akhirnya tinggal di sini? Dimana ini? Tapi tidak apa apa aku balik pun aku sudah diusir dan tidak lagi punya rumah dan harta lagi. Aku tidak punya apa apa lagi. Hiks hiks... lebih baik aku memang jadi pelayan tuan yang serem itu saja dah Tapi kok tampan sekali ya. Buat aku selalu terpesona melihat tuan."
Kayana pun membersihkan alat alat masak dan makan yang kotor sambil terus berbicara sendiri dalam hatinya.
Teringat juga semua peristiwa saat dia disiksa hanya untuk menandatangani surat kuasa dan pengalihan harta warisan pada mereka. Kayana kembali sakit hati dan menangis.
Tanpa Kayana sadari ada sepasang mata dan telinga yang terus mendengar ocehan ocehan lirih dirinya.
" Hah... Selama ini aku kira hidup aku saja yang naas dan susah. Tapi gadis ini ternyata juga lebih susah dari aku. "
" Cantik... Dia sangat cantik... Walaupun mirip dengan mantan aku tapi dia lebih cantik dan sexy."
Bagaimanakah kisah dan kelanjutan hidup Kanaya sebagai pelayan sang tuan barunya di rumah itu?
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!