NovelToon NovelToon

Istri Dari Masa Depan Yang Membawa Keberuntungan

kelahiran kembali

"Tidak Annchi!"

Suara itu adalah suara terakhir yang di dengarnya sebelum kesadarannya mulai menghilang, dia merasa tubuhnya melayang dan jatuh kegelapan yang tak berujung.

Entah sudah berapa lama dia dalam kondisi seperti itu?

Setelah Kesunyian yang panjang, mendadak sayup-sayup mulai terdengar suara dua orang pria berbicara tidak jauh darinya. Awalnya suara itu tidak terdengar jelas, namun perlahan kupingnya mulai bisa menangkap apa yang mereka bicarakan.

"Dia sudah baik-baik saja sekarang, kamu tidak perlu khawatir lagi. Masa-masa kritisnya sudah terlewati. Jadi jika demamnya sudah turun dia akan bisa segera pulih" Ucap seseorang yang suaranya terdengar seperti pria yang sudah berumur cukup tua.

"Terima kasih banyak tabib Li" suara pria lainnya terdengar menghembuskan nafas lega, "Ah, dan ini untuk biaya pengobatannya".

"Baik, baik. Kalau begitu akan aku akan pergi dulu. Jangan lupa untuk menyuapinya obat yang sudah aku racik tadi meskipun dia belum sadar!" pesan seseorang yang dipanggil tabib Li itu.

"Tabib Li tidak perlu khawatir".

Setelah itu, tidak ada pembicaraan lagi dan hanya ada suara langkah kaki yang menjauh.

Annchi merasakan kepalanya berdenyut sakit. Dia berusaha membuka matanya namun tidak bisa. Matanya terasa sakit dan sekujur tubuhnya terasa sangat panas.

'Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah aku masih selamat setelah jatuh dari tempat setinggi itu?' Desah Annchi dalam hati.

Hal terakhir yang diingatnya adalah saat dirinya didorong oleh sahabatnya sendiri dari atas tangga rumahnya karena memergoki sahabatnya sedang mencuri. Apakah saat ini dia sedang berada di rumah sakit?? Tapi kenapa orang tadi di panggil dengan sebutan tabib bukan dokter?.

Annchi berusaha menyadarkan dirinya tapi tetap tidak berhasil. Tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan besar yang hangat menyentuh pipinya.

"Dasar bodoh" Bisik pria itu seraya membelai lembut pipinya.

Sudah dua Ancchi tidak sadarkan diri, tapi dia tetap merasakan obat yang hangat mengaliri tenggorokannya setiap hari. Dia juga bisa merasakan belaian lembut tangan seorang pria yang terasa kasar dan sangat jelas kalau pria itu adalah seorang pekerja keras.

Tapi siapa dia? Kenapa dia menjaga Annchi?? Dia tidak merasa memiliki keluarga atau teman dekat seperti laki-laki saat ini. Setelah kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan ketika dia kecil, dia hanya hidup berdua dengan kakeknya dan lagi kakeknya juga telah meninggal dua tahun yang lalu.

Di hari ketiga Annchi akhirnya bisa membuka matanya. Dia berusaha untuk menyesuaikan dengan sinar redup di sekitarnya. Saat matanya terbuka dengan jelas, dia hampir saja memekik kaget karena melihat seorang pria tertidur pulas di sampingnya. Annchi kemudian segera menutup matanya rapat-rapat dengan kedua tangannya, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan dan Kemabli menatap wajah pria tersebut lekat-lekat.

Wajah pria itu terlihat sangat tampan. Rahangnya kokoh, alis matanya seperti di lukis dengan hati-hati, kulitnya yang kecoklatan menandakan kalau dia adalah orang yang sering bekerja di bawa sinar matahari. Tubuhnya tinggi dan kekar, hidungnya lancip dan bibirnya tipis.

Sangat Tampan!

Sebenarnya laki-laki di sampingnya ini termasuk pria yang sesuai dengan tipe idaman Annchi.

Lalu annchi menatap ke sekelilingnya, "Tempat apa ini? kenapa semua perabotan terlihat usang?" Gumamnya pelan.

Selain ranjang yang mereka pakai, hanya ada lemari dan juga sebuah meja dengan empat kursi. Di sudut lain ada ruangan kecil dan kalau di lihat sekilas sepertinya dapur mereka.

Tapi apa-apaan dengan gaya baju yang di pakai dirinya dan laki-laki itu? kenapa seperti baju-baju yang biasa dia lihat di drama-drama kolosal? Bedanya adalah baju mereka indah, sedangkan baju Annchi dan laki-laki di sebelahnya penuh dengan tambalan.

Seakan menyadari sesuatu Annchi seketika terdiam dengan tegang.

Jangan bilang dia melintasi waktu dan datang ke jaman kuno seperti di novel-novel yang biasa dia baca? Apakah dirinya yang asli di jaman modern sudah mati? Bisakah dia Kembali ke tempatnya berasal?.

Setelah terdiam beberapa saat, dia akhirnya menghela nafas panjang.

Mau dia apa lagi, dia sudah datang ke zaman ini. Lagi pula dia sudah tidak memiliki keluarga di kehidupan sebelumnya dan bahkan sahabatnya juga lah yang telah membunuhnya. Jadi tidak akan ada orang yang merasa sedih dengan kematiannya. Dia juga tidak memiliki jalan untuk kembali berarti mau tidak mau dia harus mencoba bertahan hidup di dunia ini.

Tiba-tiba mata laki-laki di sampingnya terbuka . Annchi langsung menoleh dan menatap laki-laki itu yang tidak dapat menyembunyikan sorot mata yang penuh dengan kekhawatiran itu.

"Apakah kamu baik-baik saja?? Apa masih ada bagian yang terasa sakit??" Tanyanya seraya duduk di atas tempat tidur.

Annchi hanya menatap laki-laki itu dalam diam. Dia tidak bergeming, sejujurnya dia merasa sedikit bingung bagaimana harus bereaksi.

Wajah laki-laki di depannya langsung berubah muram, "Apa ini salah satu caramu untuk meminta bercerai dariku lagi?"

Annchi kembali tertegun, ternyata laki-laki di hadapannya ini adalah suaminya! Sekarang semuanya terasa masuk akal kenapa mereka bisa tidur seranjang.

"Bukan begitu, hanya saja aku merasa sedikit linglung saat ini" Ujar Annchi berusaha mencari alasan.

Laki-laki itu mengerutkan keningnya dalam-dalam sambil menatap Ancchi dengan tatapan menyelidik. Setelah beberapa saat, dia baru merasa yakin kalau Annchi sedang tidak berbohong. Dia menghela nafas panjang sebelum akhirnya menjelaskan pada Annchi.

"Namamu adalah Fang Ying, aku menemukanmu tergeletak pingsan saat aku pergi ke gunung tiga bulan yang lalu dan aku membawamu pulang. Kamu tidak mengingat apapun kecuali namamu. Agar bisa merawat dan menjaga kamu akhirnya kita menikah" Ucap laki-laki itu.

Ancchi berusaha menyerap informasi yang baru saja di terimanya, dan rupanya nama gadis itu adalah Fang Ying.

Jadi sekarang kita ganti nama Annchi jadi

Fang Ying yah.

"Lalu kamu siapa Dan ini dinasti apa?"Tanya Fang Ying.

"Namaku Xiao Long, dan kita hidup di Dinasti Xing, di desa Fanrong" Jawab Xiao long.

Fang Ying Kembali mengerutkan alisnya. Dinasti Xing? Kenapa dia tidak pernah mendengar nama dinasti itu sebelumnya? Sepertinya dinasti ini tidak tercatat di dalam buku sejarah.

"Istriku!" Panggil Xiao Long, lalu menatap Fang Ying dengan tatapan serius, "Kalau kamu ingin bercerai, tunggulah beberapa hari lagi. Aku akan berusaha mengumpulkan uang dari hasil berburu terlebih dahulu, Setelah itu kamu bisa membawa uang itu untuk memenuhi kebutuhanmu sementara waktu. Dan kalau kamu memberitahuku Di mana kamu tinggal setelah kita bercerai, aku akan tetap memberimu uang Agar kamu tetap bisa menyambung hidup. Jadi tolong, Berjanjilah Jangan pernah berusaha bunuh diri lagi ya!"

"Bunuh diri? Siapa? Aku?" Tanya Fang Ying terkejut seraya menunjuk dirinya sendiri. Dia juga tertegun mendengar ucapan Xiao Long, dia merasa pemilik tubhb ini sangat bodoh.

"Aku ..." Baru saja Fang Ying ingin mengucapkan sesuatu tapi tiba-tiba perutnya berbunyi dengan sangat keras. Dia merasa sangat malu hingga dia menundukkan kepalanya dengan canggung.

"Ah, kamu pasti lapar setelah 3 hari tidak sadarkan diri. Sebentar, Aku akan segera mengambilkan makanan dari dapur" Kata Xiao Long seraya turun dari ranjang.

Tidak lama kemudian Xiao Long keluar dari dapur sambil membawa semangkuk bubur putih di tangan kanannya dan segelas air hangat di tangan kirinya. Dia memberikan bubur dan air itu pada Fang Ying sambil berkata dengan lembut, "Aku tahu kamu tidak menyukainya, tapi kamu baru saja sadar setelah 3 hari tidak sadarkan diri. jadi makanlah"

"Terima kasih" Ucap Fang Ying sambil menerima gelas dan mangkuk bubur itu seraya tersenyum dengan lembut.

Xiao Long yang melihat senyuman Fang Ying tertegun. Dia merasa kaget melihat senyum lembut di wajah Fang Ying. Kapan dia melihat senyuman di wajah cantik Fang Ying? Tentu saja tidak pernah! Jadi ini adalah kali pertama dia melihat senyuman istrinya yang sangat mempesona.

"Begini... Aku.." Perkataan Fang Ying kembali terpotong karena suara seorang wanita yang berteriak dari luar.

"Xiao Long! Keluarlah..."

Perubahan Sikap

"Xiao Long, keluar kamu! Keluar sekarang juga!"

Terdengar suara teriakan seorang wanita di halaman rumah mereka.

Fang Ying mengerutkan keningnya, siapa orang yang berteriak dengan lantang dan tidak tahu malu di halaman rumah mereka seperti itu?.

"Siapa itu?? Kenapa dia berteriak di halaman rumah kita?" Tanya Fang Ying penasaran.

Xiao Long terlihat menghela nafas panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk menemui orang yang ada di halaman.

"Kamu tunggulah sebentar di sini. Makan buburmu dan gunakan selimut dengan benar. Aku akan keluar sebentar untuk menemui Nyonya Shang" Ucap Xiao Long. Dia merapikan kembali selimut agar lebih rapat membungkus tubuh Fang Ying sebelum akhirnya beranjak pergi keluar.

Fang Ying menajamkan telinganya untuk mendengar pembicaraan orang-orang di luar. Sebenarnya dia tidak perlu berusaha keras karena pada kenyatannya wanita tersebut tidak berniat memelankan suaranya sama sekali.

"Xiao Long kembalikan sepuluh tael perak yang kamu pinjam sekarang juga! Untuk apa kamu bersusah payah demi istri tidak berguna itu?" Tanya wanita yang di sebut Xiao Long sebagai Nyonya Shang itu.

"Nyonya Shang aku sudah berkata kalau aku akan mengembalikan uangmu dalam waktu dua minggu sedangkan ini baru tiga hari dan juga aku belum sempat pergi berburu akhir-akhir ini" Ucap Xiao Long.

"Cih! istrimu itu sudah berkali-kali meminta cerai, tapi kamu masih saja membelanya" Ejek Nyonya Shang.

"Dia istriku, pantas bagiku untuk membelanya" Jawab Xiao Long datar.

"Sudah kukatakan kepadamu, ceraikan saja wanita seperti dia! Buat apa kamu masih mempertahankannya?" Dengus Nyonya Shang.

Fang Ying yang mendengar itu mengangkat kedua alisnya. Rupanya ada seseorang yang sangat menginginkan dia bercerai dengan suaminya. Apa kira-kira alasannya? apakah karena pemilik asli tubuh ini sangat menyebalkan sehingga membuat orang-orang di desa muak terhadapnya?.

"Lagipula dia terbaring tidak sadarkan diri sampai sekarang. Mungkin saja dia sebentar lagi akan mati dan ...."

"Nyonya Shang" Hardik Xiao Long. Membuat Nyonya Shang terkejut karena Xiao Long membentaknya.

"Nyonya Shang, tolong berhenti menjelek-jelekkan istriku, lagi pula Fang Ying sudah siuman sekarang dan kondisinya sudah jauh lebih baik". Ucap Xiao Long

"Apa?" Ucap seorang perempuan yang berseru kaget.

"Bagaimana bisa?" Tanya nyonya Shang

Fang Ying merasa hatinya menghangat ketika mendengar suaminya yang terus saja membelanya, meskipun pemilik asli tubuh ini sepertinya sering berbuat onar.

"Baguslah kalau dia sudah sadar. Kamu jadi tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk biaya pemakamannya. Lebih baik kamu segera mengusir wanita yang tidak jelas asal-usulnya itu dari desa ini agar kamu bisa menikah dengan Yang mei" Celetuk Nyonya Shang dengan suara keras. Dia sengaja mengeraskan suaranya agar Fang Ying bisa mendengarnya.

"Kak Xiao Long aku berjanji pasti akan memperlakukan kamu dengan baik tidak seperti Fang Ying". Kata seorang gadis muda yang berkata dengan suara malu-malu.

Fang Ying yang mendengarnya hampir saja tersedak bubur yang dia makan, dia menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Yang Mei sudah berapa kali aku katakan bahwa aku tidak pernah memiliki perasaan apapun denganmu!" Kata Xiao Long dingin.

"Kakak...apa kak Xiao Long betul-betul tidak memiliki perasaan apapun kepadamu" Ucap Yang Mei dengan suara isakan.

"Xiao Long!" Hardik Nyonya Shang kasar, "Bisa-bisanya kamu mengatakan hal yang tidak masuk akal seperti itu? Apa kurangnya Yang Mei di bandingkan dengan Fang..."

Belum sempat Nyonya Shang menyelesaikan perkataannya, pintu rumah terdengar berderit karena di buka dari dalam.

"Aku pikir siapa yang pagi-pagi datang berteriak-teriak seperti orang gila di halaman rumah kami, ternyata ada Nyonya Shang dan anaknya yang tidak tahu malu datang kemari" Kata Fang Ying.

Meskipun tubuhnya masih terasa sedikit lemah, dia tetap berusaha berjalan dengan tegap dan angkuh. Wajahnya bahkan terlihat sangat memprovokasi ketika menatap Nyonya Shang dan Yang mei.

Nyonya Shang dan Yang Mei sontak terkejut saat melihat Fang Ying yang datang mendekati mereka. Sejak kapan Fang Ying jadi orang yang berani melawan mereka seperti ini? Bukankah dia biasanya hanya bisa meringkuk diam setiap kali mereka mengganggunya?.

"Ada apa kenapa menatapku seperti melihat hantu? Aku masih hidup dan baik-baik saja" Celetuk Fang Ying seraya menatap kedua wanita di hadapannya itu.

Dia segera duduk di samping Xiao Long lalu menatap wajah suaminya itu.

"Suamiku, aku kedinginan" Keluh Fang Ying dengan nada manjanya.

Xiao Long yang mendengar itu tertegun di tempatnya. Selama beberapa saat pikirannya terasa kosong, sedangkan Nyonya Shang dan Yang Mei terbelalak ketika melihat sikap manja Fang Ying.

Sejak kapan Fang Ying semanja ini pada Xiao Long? apakah tenggelam di sungai bisa menyebabkan sikap seseorang orang berubah?.

"Fang Ying untuk apa berpura-pura di depan kami? Siapa orang di desa ini yang tidak tahu bagaimana sikapmu terhadap Xiao Long?" Ejek Nyonya Shang ketika dia kembali mendapatkan kesadarannya.

"Betul-betul wanita menjijikan! Jauhi kak Xiao Long!" Ucap Yang mei sambil menatap Fang Ying dengan nyalang.

"Kenapa? Dia suamiku. kenapa aku tidak boleh bersikap manja kepada suamiku sendiri? Kalau bukan aku yang bersikap manja kepadanya lalu siapa? Kamu?" Ucap Fang Ying dengan nada mengejek.

Aku Tidak Mau Bercerai

"Dasar wanita jalang! Jangan mengatakan omong kosong yang bisa menghancurkan reputasi anakku!" Ucap Nyonya Shang berdecih marah ketika mendengar perkataan Fang Ying.

"Kalau begitu ajari anakmu bagiamana caranya bersikap baik. Kalau dia terus saja mengoda suami orang, dia akan menghancurkan reputasinya sendiri" Kata Fang Ying terlihat acuh tak acuh.

Sedangkan Xiao Long masih menatap Fang Ying dengan tatapan kosong. Dia masih belum mempercayai apa yang sedang terjadi di depannya saat ini.

"Suamiku" Panggil Fang Ying seraya menggoyangkan lengan Xiao Long dengan perlahan.

Xiao Long kembali tersadar lalu mengerjap-ngerjapkan matanya, " A- ah ya, kalau begitu mari kita kembali ke kamar. Tubuhmu belum sepenuhnya pulih dan di luar sini sangat dingin, ayo."

Xiao Long segera berdiri lalu membantu Fang Ying berdiri dengan lembut. kemudian dia menolehkan wajahnya kepada Nyonya Shang dan Yang Mei dengan tatapan datar, "Nyonya Shang aku pasti akan membayar hutangku tapi tidak sekarang. Aku akan membayarnya sesuai dengan kesepakatan awal"

Xiao Long terdiam beberapa saat sebelum akhirnya kembali melanjutkan ucapannya, "Udara di luar semakin dingin, aku harus membawa Fang Ying masuk untuk menghangatkan diri. Kalau kalian tidak ada keperluan lagi silahkan kalian pulang"

Nyonya Shang dan Yang Mei hanya bisa terganga melihat sikap keduanya. Yang Mei yang sudah sudah tidak bisa menahan rasa cemburu dan marah akhirnya berlari keluar dari halaman sambil menangis. Nyonya Shang yang melihat anaknya seperti itu langsung panik tapi sebelum dia menyusul anaknya dia terlebih dahulu menatap Xiao Long dan Fang Ying dengan tatapan tajam.

Xiao Long hanya menggelengkan kepalanya pelan, "Ayo kita masuk sekarang, udara semakin dingin"

"Apakah kamu tidak jadi memapahku?" Kata Fang Ying dengan tatapan polos dan manja.

Xiao Long merasa tidak terbiasa dengan perubahan sikap Fang Ying. Istrinya dulu selalu bersikap kasar dan kata-katanya terdengar tajam. Namun sekarang apakah dia bisa berharap sedikit saja?.

"Baik, ayo aku bantu" Gerakan Xiao Long terlihat kaku apalagi ketika dia merasakan kulit halus Fang Ying yang menyentuh kulitnya. Wajahnya tanpa sadar bersemu merah. Dia sama sekali tidak menyadari sudut bibir Fang Ying yang sedikit terangkat.

"Suamiku" Panggil Fang Ying dengan lembut sambil menatap wajah Xiao Long dengan lekat, saat ini Fang Ying sudah duduk di ranjang.

"A-ah, ya" Jawab Xiao long dengan canggung.

Xiao Long sama sekali belum terbiasa dengan panggilan Fang Ying sekarang. Dulu Fang Ying selalu memanggilnya dengan panggilan Hei ataupun hanya Kamu.

"Soal perceraian.."

Belum sempat Fang Ying meneruskan perkataannya, Xiao Long segera memotong perkataan istrinya itu, "Seperti apa yang aku katakan tadi, berikan aku waktu beberapa hari lagi untuk mengumpulkan uang untukmu, setelah itu aku akan meminta kepala desa untuk mengurus perceraian kita" Ucap Xiao Long dengan ekspresi wajah yang muram.

setelah mengatakan itu Xiao Long langsung mengangkat wajahnya dan menatap mata Fang Ying dengan mata yang terkulai, "Aku...aku tahu aku bukan suami yang becus hingga membawamu ke kehidupan yang sengsara seperti ini. Tapi aku mohon jangan pernah melukai dirimu lagi, apalagi sampai menceburkan diri ke sungai seperti kemarin. Aku tidak sanggup melihatnya, maka dari itu aku akan mengabulkan permintaanmu untuk bercerai"

Kata-kata Xiao Long entah mengapa terasa seperti menyayat hati Fang Ying, dia merasa sedih melihat Xiao Long seperti ini.

'Dasar Fang Ying sialan! Apa matamu buta? Apa kamu tidak bisa merasakan ketulusan yang di berikan oleh laki-laki ini? Hidupmu sungguh sia-sia' Batin Fang Ying.

"Aku hanya ingin mengatakan kalau aku tidak ingin bercerai" Kata Fang Ying sambil tersenyum lembut.

Xiao Long yang mendengar itu tertegun, dia merasa ada sesuatu yang salah. kemudian dia mendongakkan kepalanya dan menatap Fang Ying dengan kening yang berkerut.

"Kamu bilang apa barusan?" Tanya Xiao Long.

"Aku tidak mau bercerai denganmu!" Jawab Fang Ying mantap.

Xiao Long tertegun untuk waktu yang lama. Setelah beberapa saat, dia naik ke atas tempat tidur, berbaring dan menyelimuti tubuhnya lalu memejamkan matanya rapat-rapat.

Fang Ying tertawa melihat tingkah laku Xiao Long, "Dasar bodoh! Kamu sedang tidak bermimpi!"

"Benarkah?" Tanya Xiao Long dengan ragu.

"Ya" Jawab Fang Ying.

"Jadi kamu benar-benar tidak mau bercerai denganku?" Tanya Xiao Long lagi.

"Hahaha, tentu saja" Kata Fang Ying sambil tertawa. suara tawanya terdengar sangat merdu di telinga Xiao Long, "Meskipun sekarang aku kehilangan ingatanku tapi aku merasa aku yang dulu sangatlah bodoh karena ingin bercerai denganmu" Lanjutnya Fang Ying lagi.

Ya, walaupun dia tidak dapat menyalakan sikap Fang Ying sepenuhnya yang tidak mampu menahan kesusahan, tapi dia juga tidak bisa membenarkan perilakunya.

Xiao Long mencubit lengannya sendiri dengan keras hingga kemerahan, "Ah! Aku... Ternyata aku benar-benar tidak sedang bermimpi!"

"Apa yang kamu lakukan? jangan seperti itu!" Ucap Fang Ying terkejut lalu meraih lengan suaminya dengan cepat dan segera mengusap dan meniup lembut lengan Xiao Long.

Xiao Long hanya bisa menatap wajah cantik Fang Ying dalam diam. Perhatian dan sikap lembut Fang Ying sedari tadi langsung menyembuhkan luka hatinya selama ini. Dia benar-benar merasa seperti sedang bermimpi .

"Tapi aku memiliki satu syarat!" Kata Fang Ying pelan.

"Apa itu? Katakan saja? Selama kamu berjanji tidak akan meninggalkan, aku akan berusaha menyanggupinya" Tanya Xiao Long terlihat bersemangat.

"Aku tidak suka berbagi suami" Kata Fang Ying berterus terang. "Kelak semakmur apapun kehidupan kita, aku tidak mau kalau sampai kamu mengambil selir ataupun gundik"

Xiao Long menatap Fang Ying dengan tatapan tidak percaya, "Tidak akan pernah! Aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada wanita lain. Aku bersumpah dengan nyawaku"

"Baiklah, aku percaya padamu" Jawab Fang Ying sambil menatap Xiao Long dengan tatapan malu-malu.

"Ya" Jawab Xiao long.

"Kapan kamu akan pergi berburu ke gunung lagi?" Tanya Fang Ying, "Kita harus segera mendapatkan uang untuk membayar semua hutang kita kepada Nyonya Shang. Dengan begitu kita tidak perlu berurusan lagi dengannya kelak" Lanjutnya lagi.

"Ya, kamu benar" Kata Xiao Long.

"Apakah 10 tael perak itu banyak?" Tanya Fang Ying penasaran.

"Itu....itu cukup banyak" Jawab Xiao long denagn pelan. Dia menunduk dan merasa tidak berdaya, "Kemungkinan aku butuh beberapa kali menjual bulu-bulu hewan itu ke kota sampai bisa melunasi semuanya. Kecuali..."

"Kecuali apa?" Tanya Fang Ying tidak sabar ketika melihat Xiao Long menghentikan ucapannya.

"Kecuali aku masuk lebih dalam ke dalam hutan. Mungkin saja aku bisa mendapatkan harimau dan menjual kulitnya. Selama kita mengulitinya dengan baik itu akan berharap sekitar lima puluh tael perak. Kalau seperti itu kita bisa memiliki uang lebih untuk membeli pakaian baru untukmu. Serta kasur yang lebih empuk dan tebal"

Fang Ying merasa hatinya bertambah hangat. Bagaimana tidak semenjak tadi suaminya selalu mengutamakan kebutuhannya.

"Tapi bukankah berbahaya kalau pergi ke hutan yang lebih dalam? Pasti akan lebih banyak hewan buas di sana" Ucap Fang Ying khawatir.

"Tapi hanya itulah satu-satunya cara yang kita punya" Bujuk Xiao Long.

"Tidak, aku tidak setuju. Aku khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi padamu" Ucap Fang Ying menggeleng.

Entah kapan terakhir kalinya Xiao Long merasa hatinya begitu bahagia. Saat ini dia bahkan hampir meneteskan air matanya tapi dia harus menahannya, dia tidak mau terlihat lemah di hadapan istri kecilnya.

"Begini saja, bagaimana kalau aku ikut denganmu besok?" Pinta Fang Ying.

"Apa?" Ucap Xiao Long yang terkejut dengan permintaan istrinya itu, "Tidak. Tidak itu terlalu berbahaya" Lanjutnya menolak permintaan istrinya itu.

"Kita tidak perlu pergi terlalu dalam ke gunung, kamu bisa berburu beberapa hewan liar dan aku bisa mencari tanaman obat. setelah itu kita bisa menjualnya ke kota bersama" Ucap Fang Ying.

"Kamu.. Kamu mengetahui soal tanaman obat?" Tanya Xiao Long terkejut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!