Fadila saputri yang akrab juga dipanggil dengan "Didut".Iya gadis cantik berperawakan tinggi dan tambun ini adalah sosok gadis yang cantik, cekatan dan pandai memasak.
Gadis gendut ini lulusan SMK TATA BOGA karna dia memang sudah suka memasak dari sejak dia kecil.Itu semua dikarenakan Didut dari kecil suka membantu ibunya memasak untuk berjualan di warung makan kecil milik ibunya.Walau dengan begitu dia tidak pernah minder atau malu dengan bentuk tubuhnya,selain itu Didut juga anak yang ceria, supel dan pandai bergaul.Tak sedikit teman yang juga senang berteman dengannya.
Gadis berusia 21 tahun itu sudah tidak melanjutkan studinya ke jenjang Universitas karna dia lebih memilih membantu ibunya berjualan di warung makannya.Bukannya tidak ingin melanjutkan kuliah tetapi Didut sadar akan biaya masuk Universitas yang mahal dan orang tuanya juga pasti akan keberatan membiayainya kuliah karna Didut masih memiliki 2 orang adik yg masih sekolah juga tentunya.Ayah Didut hanyalah seorang petani biasa yang kadang juga masi merangkap buruh tani di sawah orang lain. Cita cita Didut suatu saat nanti Dia juga ingin melanjutkan kuliahnya mengambil jurusan TATA BOGA menjadi juru masak yang handal di restoran restoran besar dan semisal kalau memang rezeki Dia ingin memiliki restoran sendiri. Dan itupun hanya cita cita seorang Fadila Saputri.
Satu tahun yang lalu dia diajak bekerja di Kota oleh teman kampungnya yang bernama Fitria.
Fitria yang terlebih dahulu bekerja di sebuah kantin perusahaan di Kota.Dan dikarnakan fitria akan menikah dia terpaksa harus keluar dari pekerjaannya dan berinisiatif untuk mencari penggantinya.
Fitria merekomendasikan Didut karna dia tau Didut gadis yang pandai memasak dan membuat kue serta anak yang rajin dan cekatan.Didut menerima tawaran pekerjaan dari Fitria sengan senang hati karna ini waktunya dia membantu sedikit ekonomi keluarganya.
Satu tahun sudah Didut bekerja di kantin perusahaan.Karna jarak rumah Didut dengan tempat kerjanya menempuh dua jam perjalanan Didut pun memutuskan untuk kost di daerah yang dekat dengan perusahaan yang bisa ditempuhnya hanya dengan berjalan kaki saja. Dan selama setahun itu dia bekerja,Didut bekerja sama dengan seniornya untuk membuat menu menu masakan yang tidak monoton dan juga membuat berbagai macan menu kue dan camilan yang pastinya menjamin rasa yang enak pula.
Itu semua hanya demi karyawan agar tidak bosan dan yang pada akhirnya memutuskan makan dan jajan di luar kantin perusahaan. Dan memang tidak dipungkiri karna hasil usaha dan jerih payah semua pekerja kantin para karyawan perusahaan lebih senang makan dan jajan di kantin.
Apalagi setahun belakangan ini, kue kue dan jajanan di kantin lebih banyak bervariasi.Itu tak luput dari ide ide Didut dan juga pengalamannya yang selama ini membantu ibunya berjualan.
Bu Tini seorang Senior kantin sangat senang atas kemajuan kantin. Sekarang mulai sering acara kantor seperti rapat, gathering memakai jasa dari kantin perusahaan sendiri. Tak sedikit juga karyawan yang juga memesan makanan atau kue untuk acara syukuran di rumah mereka.
Bu Tini, Didut dan dibantu seorang pegawai kantin lagi yang bernama Riska biasanya yang membuat pesanan pribadi para karyawan.
Gaji Didut memang tidaklah begitu besar tapi Dia melakukan pekerjaannya dengan ikhlas dan semangat. Dia mengirim sebagian gajinya untuk orang tuanya di Kampung dan sebagian lagi dia tabung dan sisanya untuk jajan bila dia sedang main dengan teman temannya. Kalau untuk makan sehari hari dia mendapatkan makan dari kantin tempat dia bekerja tentunya dan tak kan mungkin kekurangan makan dan camilan jika di kantin.
Seorang wakil direktur yang tampan,berwibawa dan juga disiplin, berperawakan tinggi langsing atau bisa dibilang jangkung. Ya dialah Abimanyu Prakasa yang juga merupakan putra dari direktur utama atau pemilik perusahaan. Setelah menyelesaikan S2 di luar negeri pria matang yang pada tahun ini genap berusia 28 tahun ini telah siap menjabat sebagai wakil derektur di perusahaan milik ayahnya.
Dua tahun semenjak Abimanyu fokus bekerja di perusahaan Ayahnya, Dia berhasil mengembangkan produk dari perusahaan yang berdiri di bidang tekstil dan fashion.Dari tangan dinginnya dia berhasil membawa brand perusahaannya sampai ke luar negeri.
Di usianya yang ke 28 tahun Abimanyu masi saja betah melajang, sedangkan para teman temannya juga banyak yang sudah menikah dan mempunyai anak.Dikala Abimanyu sedang berpesta atau berkumpul dengan teman teman atau para kerabat tak sedikit yang menanyakan kapan Dia akan menikah, dan itulah yang membuat Abimanyu sering malas jika datang pada acara acara seperti itu.Padahal menurutnya diusia 28 tahun masi belum terlalu tua untuk ukuran laki laki yang belum menikah.
Abimanyu merupakan putra kedua, Ayahnya Pak Damar sang pemilik perusahaan memang sengaja menggembleng Abimanyu supaya kelak Dialah yang meneruskan bisnis keluarganya.Dia mempunyai seorang kakak perempuan bernama Dewi Santika yang sekarang berprofesi menjadi Dokter Spesialis kandungan dan kakaknya itu juga sudah menikah dengan rekan satu profesi Dokter Penyakit dalam yaitu Dokter Firman Narendra.Dan sudah dikaruniai seorang putri bernama Nawang Wulan.
Bukan maksud Pak Damar untuk pilih kasih memberikan kekuasaan perusahaan kepada Abimanyu, akan tetapi dari awal memang Dewi menolak untuk mengurus perusahaan, dia lebih memilih untuk menjadi dokter. Dewi ingin melanjutkan perjuangan ibunya yaitu Bu Lasmi yang dulu sebelum menikah dengan pak Damar berprofesi sebagai Dokter kandungan juga. Tapi setelah menikah dengan Pak Damar dan mempunyai dua orang anak, bu Lasmi memutuskan untuk hanya merawat suami dan anak anaknya saja.
Keluarga Pak Damar adalah keturunan jawa asli,maka dari itu hal hal yang berbau jawa dan tradisional mereka sangat menyukainya, terlebih lagi makanan yang berbau khas jawa. Seperti bu Lasmi yang masih sering memakai kebaya pada acara acara pesta ataupun acara perusahaan.
Tapi itu berbeda dengan Abimanyu yang sedari kecil kurang suka dengan apa yg disukai Ayah,Ibu serta Kakaknya.
Mungkin karna dari masih kecil Abi selalu disekolahkan di sekolah yang bertaraf internasional yang kehidupan sekolahnya pun jauh dari kata tradisional.
Dan ketika kuliah pun dia memilih untuk melanjutkan kuliah di luar negeri.
Jikalau dulu kebanyakan anak senang di rumahnya ada acara hajatan atau pesta karna pasti akan ada banyak berbagai macam makanan dan kue kue tapi tidak dengan Abi yang malah mengeluh dengan makanannya. Karna menu makanannya yang berbau makanan tradisional seperti gudeg jogja,soto lamongan,rawon,dan masi banyak menu makanan tradisional lainnya, Abi tidak menyukainya.
Dia akan lebih memilih hanya meminta ayam goreng saja untuk lauk makannya jika orang tuanya tidak menyediakan makanan kesukaanya dalam acara pesta.
Di kediamannya sang juru masak pun sudah tau makanan favorit anak majikannya yaitu aneka steak, entah itu steak daging sapi, ayam atau ikan dan juga olahan seafood.
Tapi walau demikian Abi masi menyertakan sayur mayur dan buah untuk pendampingnya, dan juga tidak terlalu suka dengan banyaknya msg.
Jadi makanan Abi masi terbilang makanan empat sehat.
Tidak jadi sempurna karna Abi lebih suka kopi daripada susu.
.
.
.
.
.
.
Hai readers maafkeun ya atas penulisan yang jauh dari kata sempurna...karna memang baru awal menulis dan masih butuh banyak belajar lagi...
Dan semoga suka dengan karya penulis...
Matur sembah nuwon.
Jam dinding menunjukkan pukul 05.00 pagi dan bunyi alarm hp pun berbunyi nyaring...
Tririiiing....tririiiiing....tririiiiing....
"Ya Allah sudah jam lima aja, perasaan baru juga merem" gerutu wanita bertubuh tambun itu dengan mata yang masi terpejam dan tangan meraih hp dan mematikan alarmnya.
Iya Dila memang baru merebahkan tubuhnya diatas kasur sekitar pukul 03.00 pagi tadi, karna dia harus menyelesaikan pesanan dari karyawan perusahaan tempat dia bekerja untuk membuat kue lemper dan kue donat sebanyak 200 biji.
Dila menyelesaikannya sendiri karna temannya riska sudah pulang dari kost kostannya sehabis isya' tadi.
Jadi terpaksa dia harus menyelesaikannya sendiri.
Sebenarnya ini adalah pekerjaan yang sudah biasa bagi Fadila karna diapun sangan senang melakukannya.
Selain itu dia juga bisa makan kue kue buatannya sendiri tanpa harus mengeluarkan uang. Yaa memang tubuh tambun Fadila berasal dari kebiasaannya yang suka ngemil atau makan kue kue yang biasa dia bikin sendiri.
Fadila pun bergegas ke kamar mandi membersihkan diri dan berwudhu.
Setelah menunaikan sholat subuh Fadila membersihkan kostannya dan bersiap siap berangkat kerja.
Terdengan bunyi dari hp milik Fadila....
" Iya Assalamualaikum mbak lia..." Sapa Dila setelah mengangkat hp nya.
" Waalaikumsalam dut,,,Gimana uda ready kan pesanan kue ku??? "Tanya lia si pemesan kue.
" Udah doong...lemper 100 donat 100, dan masi ada sisa mbak lii, ini aku makan satu buat sarapan" Jawab Fadila sambil mengunyah donat.
"Helleeeh...iya satu yang buat sarapan, terus yang tadi tadi keitung gak??"...
" Hahahaaa...mbak lia ini masa yaa aku cuma bikin doang mbak,, mana sampe jam tiga pula selesainya..." Kata Dila memelas.
" Iya iya itung itung buat upah lembur sampe jam tiga yaa..."
" Wadaaw...sadis amat mbak lii masa upah lembur cuma sebiji donat"
" Wkwkwk....kamu ini dut pantes aja pipi makin kayak donat,,,Ya udah ini kuenya mau diambil dimana...??"
" Ambil dikantor aja mbak, soalnya ini aku uda mau berangkat..."
"Ooh oke kalo gitu nanti jam delapanan aku ambil ke kantor yaa,, nanti kalau sudah di depan aku telfon kamu".
" Oke siaap kakaaaak... Assalamualaikuum..." Sambung Dila dengan riang.
"Waalaikumsalam..."
Setelah hp dimatikan Dila bergegas berangkat ke kantor dan jam sudah menunjukkan pukul 06.30.
Dengan berjalan kaki sekitar kurang lebih lima belas menit Dila sampai di tempat kerjanya.
"Assalamualaikum buu Tinii yang bohaii...udah nyampe aja buk hehehe..." Sapa Dila pada seniornya yang sudah datang terlebih dulu.
" Iya Dil, tadi malam pulang dari rumah saudara jam 10 malem langsung tidur jadi agak lama tidurnya hehehe... Maaf yaa ndak bisa bantuin kamu bikin pesanannya mbak Lia" Bu Tini menjelaskan.
"Wallaah iya buk Tin gak apa apa kok kemarin juga uda dibantuin sama Si Riska,,, eh iya belum datang Riska buk?" sambil clingak clinguk mencari keberadaan temannya.
" Iya belum datang Dia, mungkin sebentar lagi muncul,,, Emang sampai jam berapa Riska bantuin kamu?"
"Sampai jam 8 malam buk karna takut kalau pulang larut"
Beberapa menit kemudian muncul juga Riska yang tadi sedang dibicarakan Bu Tini dan Fadila.
"Assalamualaikum...pagi bu Tin Tiiin, pagi Diduuut..." Sapa Riska dengan sumringah.
"Waalaikumsalam pagi juga Riskaaaaa..." Jawab Bu Tini dan Fadila berbarengan.
"Eh iyaa dut selesai jam berapa kerjaan kamu tadi malam, maaf yaa gak bisa bantuin kamu sampai selesai" Tanya Riska sambil mengambil gelas.
"Iya gak papa Ris, kamu kan uda bantuin dari sore juga, lagian yang lama kan nunggu donatnya ngembang dulu. " Fadila tersenyum sambil menata piring yang selesai dicuci.
Hp Fadila berbunyi dan pada layar tertera nama "Lia Marketing" dengan segera Fadila mengangkatnya.
"Hallo Assalamualaikum mbak Lii..."
"Waalaikumsalam Dut, eh aku uda ada di depan kantor niih, kamu cepet kesini yaa!!"
"Wokee tunggu kejap yaa mbak Lii... Wassalamualaikum."
"Waalaikumsalam" jawab Lia singkat.
Dila segera bergegas menuju luar kantor dimana Lia sedang menunggunya. Dan tak lupa membawa pesanannya.
Ketika Dila keluar dari lift di lobi Dia berpapasan dengan anak pemilik perusahaan yang menjabat sebagai wakil direktur bersama asisten pribadinya Arman.
Wajah Abimanyu yang tampan membuat para karyawan terutama karyawati tiada bosan untuk selalu melihatnya. Yaa Abimanyu, mereka menganggapnya sebagai pencuci mata ketika mata mereka disibukkan dengan pekerjaan.
Seketika Dila menundukkan kepalanya sambil menyapa dan juga tersenyum.
"Pagi Pak" Sapa Dila
Tanpa membalas sapaan Dila, Abimanyu berlalu melewatinya. Lalu.....
"Heii...Gendut...Apa yang kamu bawa itu??" Ucap Abimanyu tanpa membalikkan badannya dan berhasil membuat Fadila kaget.
"Saya Pak??" Jawab Fadila masi kaget.
"Iya kamu, siapa lagi??"
"Ooh anu pak ini... kue Lemper...Bapak mau lemper??" Fadila menawarkan lempernya.
"Lemper ?" Kata Abimanyu mengerutkan dahinya dan disambut dengan senyum miring dari asistennya.
"Kamu jualan keliling di kantor Saya??" sambung Abimanyu dengan nada yang terlihat sedikit marah dan langsung membalikkan badannya.
"Oh bukan Pak, Saya hanya menerima pesanan saja" Jawab Fadila gugup dan menunduk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!