Plaaakkk
Suara tamparan yang begitu kuat membuat pipi Seorang gadis mungil memerah tamparan yang diterima oleh seorang gadis mungil yang tak lain bernama Aliza Raniayata Oktalyana, sang ayah yang bernama Alexander Mahendra berkata dengan nada yang tinggi serta
"Sudah berapa kali kukatakan hah ?"ucap Alexander yang berkata tepat di telinga kanan Aliza
"Kau di sini hanyalah seorang pembantu, kau harus menyelesaikan studi wajib mu dan kau jangan pernah coba-coba untuk tidak mendapatkan ranking 1. Jika saja kau mencoba-coba hal tersebut mimpimu mendapatkan ranking 2, saya takkan segan-segan untuk membuatmu kelaparan dalam jangka waktu yang lama."ucap Alex dengan emosi yang masih meluap
Setelah puas dengan amarahnya, Alexander pun pergi dari hadapan Aliza
Dan hal tersebut membuat sang gadis mungil hanya terdiam saja. Karena dirinya sudah lelah untuk menangis setiap hari. Dirinya mendapatkan pukulan hinaan maupun siksaan yang tidak habisnya. Suara keras yang selalu berkeliling di telinganya seolah hal tersebut adalah sebuah alunan musik yang tiada habisnya, dirinya bersedih memang dirinya sangat bersedih namun hal tersebut sudah membuat dirinya terbiasa.
Terkadang dia iri, kepada orang tua yg menyayangi anak anak nya
"Heh"panggil seorang wanita kepada gadis itu.
"Iya bu?" tanya Aliza
"Jangan kamu panggil saya ibu karena kamu bukan siapa siapa saya, panggil saya nyonya paham?" ucap perempuan itu dengan penekanan yang taklain tak bukan adalah ibunda Aliza
"Iya nyonya" ucap Aliza dengan wajah sendu.
Lalu sang ibu langsung pergi begitu saja
Setelah semua selesai diri nya pun pergi dari rumah untuk mencari uang, untuk dirinya sendiri sejak memasuki bangku sekolah menengah pertama dirinya belajar untuk bekerja dan mencari uang sendiri.
Padahal keluarga dia adalah termasuk keluarga yg mampu untuk membiayai sekolah dia, namun dia mulai membiayai dirinya sendiri
Diri nya datang ke sebuah toko kue yg membantunya dri awal hingga saat ini dia bisa membeli apapun sendiri bahkan handphone, itu pun dia membeli nya sendiri walau tanpa uang orang tuanya, sang orang tua tidak perduli apa yang dia lakukan
Flasback on
Saat ini Aliza sudah mengumpulkan semua uangnya, dan dia mulai menghitung uang yg dia dapatkan hasil bekerja
"Alhamdulillah ya Allah, uangnya cukup untukku membeli handphone" ucap syukur Aliza
Lalu tak lama dia pun membeli handphone untuk nya sendiri
"Alhamdulilah semua cukup, semoga aku bisa mengumpulkan uang lgi untuk membeli barang yg lain" ucap Aliza dengan wajah sumringah
Dirinya pun seringkali menyembunyikan handphone nya, demi tidak di ketahui oleh orang tua nya
Flasback off
Saat ini Aliza menuju ke sebuah toko kue yang begitu maju, dirinya menjadi salah satu karyawan dari sana, dia bekerja dengan giat dan sangat menekuni nya hingga sebenarnya dirinya di minta oleh sang pemilik untuk membuka toko sendiri, namun dirinya selalu menolaknya dan memilih untuk tetap di sana
Aliza adalah saksi dimana telah dirinya menyaksikan, bagaimana toko itu naik dan turunnya penghasilan hingga akhirnya berjaya dan menjadi toko yang maju
Pada saat itu
Flasback on
Sang pemilik toko bertemu dengan Aliza
"Nakk mungkin toko ini akan bangkrut. Sayang, maaf jika aku gk bisa memberimu jangka waktu panjang untuk tetap bertahan di sini, tetapi aku sudah tidak memiliki banyak uang" ucap ibu pemilik toko tersebut
Namun dengan saat itu Aliza berkata "ibu jangan putus asa, Aliza akan tetap memajukan toko ini, Aliza akan promosi ke pada media sosial dan akan terus membantu ibu hingga ibu sukses, untuk uang Aliza akan menginvestasikan uang Aliza 40%, untuk membantu ibu mungkin uang Aliza sangatlah sedikit tapi uang Aliza tidak banyak bu" ucap Aliza dengan lemah lembut
"Apa tidak apa nak?, Nanti uang mu untuk sekolah gimana sayang?" tanya ibu
"Ada bu semua uang gaji ibu perhari kepada ku, sudah aku atur dengan sebaik baiknya" ucap Aliza dengan suara yg lembut
"Ya Allah nak begitu mulia nya dirimu" ucap ibu
"Iya bu, Insya Allah" ucap Aliza
Dan mulai saat itu dirinya dengan semangat, membuat toko yg tdi nya sepi menjadi ramai.
"Ya Allah, semoga hari ini laris," ucap Aliza dengan wajah sumringah.
Flasback off
Waktu menunjukkan pukul 20.00
Dan yah dirinya terlambat pulang ke rumah nya, dirinya merasa ketakutan untuk sampai dirumah.
Orang tuanya sudah siap untuk memarahi nya, dengan wajah emosi orang tuanya pun mulai memarahi nya.
"UNTUK APA KAU BARU TIBA DI SINI HAH??!!! LIAT PUKUL BERAPA INI?" ucap sang ayah dengan wajah meremehkan nya
"Saya sibuk tuan"ucap Aliza dengan wajah lelah
"Cih sok sibuk segala palingan juga jual diri" ucap sang ibunda tanpa ada rasa bersalah sedikit pun, dirinya telah melukai hati sang anak dengan ucapan nya yg sangat menyayat hati
"Iya terserah nyonya, saya ingin bebersih" ucap Aliza dengan suara yang lemah, karna dirinya sudah lelah
"Kurang ajar ya kamu jikalau dulu aku menggugurkan mu mungkin kmu saat ini bukan orang yg membuat diriku sial, dasar anak pembawa sial" ucap Alexander dengan wajah marah
"Kurang ajar kamu, saya menyesal telah melahirkan kmu" ucap sang ibunda dengan wajah marah.
"Kalau saya pembawa sial, kalau kalian menyesal kepada ku karna telah lahir di dunia, SAYA TIDAK PERNAH MEMINTA KALIAN UNTUK MELAHIRKAN DAN MEMBESARKAN SAYA HINGGA SEPERTI INI." ucap Aliza dengan wajah yg marah karena lelah dirinya selalu di sakiti hatinya,
Plaaakkk
Suara tamparan yang begitu kuat menampar pipi Aliza, hingga memerah padam tamparan tersebut di berikan oleh Alexander kepada anak nya
"ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG KAU SUDAH DI BESARKAN HINGGA SAAT INI" ucap Alexander dengan wajah marah nya,
"Membesarkan?, apa itu membesarkan? dengan cara setiap hari kalian menyakiti hati serta ragaku DENGAN PUKULAN DAN HINAAN?" ucap Aliza yg sangat muak dengan orang tua nya dirinya pun langsung pergi begitu saja ke kamar nya dan mengunci diri di dalam kamar
"Ya Allah,salah kah aku di lahirkan?" tanya Aliza sembari menangis tersedu - sedu
Lalu karna dirinya lelah menangis dirinya pun akhirnya tertidur pulas dengan mata yang sembab
Pagi mendatang saat ini sudah pukul 04.00 pagi dirinya mandi dengan cepat, dan bersiap untuk sholat subuh
Setelah sholat subuh dirinya mempercepat pekerjaannya yaitu memasak sebelum keluarga bangun tidur.
Setelah memasak dirinya memisahkan sedikit masakan yang ia buat untuk dirinya sarapan dan setelah itu pun berangkat sekolah dengan menggunakan sepedanya.
Sebelum berangkat sekolah dirinya mulai mengambil handphone nya, yang sedari pagi dirinya charger untuk dirinya berangkat ke sekolah.
Pada saat di jalan dirinya bertemu dengan teman baik nya, yang menggunakan sepeda motor
"Hai Aliza "panggil sang gadis kecil yg ternyata seumuran dengan dirinya
"Hai Cintia ,tumben sekali kau sudah berangkat biasanya kau masih tidur?" tanya Aliza dengan bercanda.
"Ahahah sekali kali,biar enggak terlambat terus" tawa teman Aliza yang ternyata bernama Cintia
Dan Aliza hanya tersenyum untuk menanggapinya.
Merekapun berangkat bersama hingga akhirnya tak lama mereka pun tiba di sekolah dan memarkirkan kendaraan mereka. Serta, memastikan bahwa kendaraan mereka dalam keadaan aman untuk mereka tinggal selama sekolah.
Hingga akhirnya mereka berdua tiba di kelas, keadaan kelas pun masih kosong tanpa adanya penghuni kelas.
"Huhh, ternyata jika berangkat pagi kelas sangat sepi yah." celetuk Cintia dan Aliza tersenyum dengan kata kata Cintia,
"Kamu terbiasa datang telat, makanya kamu terheran heran pada saat melihat kelas terlihat kosong seperti ini, sudahlah aku mau membersihkan kelas terlebih dulu" ucap Aliza
"What membersihkan kelas??, bukan kah jadwal piketmu bukan hari ini mengapa kamu membersihkan kelas?" tanya Cintia dengan terheran heran kepada Aliza.
.
...
.
.
.
.
.
.
Hai semua Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu , ehheh ini akun baru aku akunku sebelum nya Natasya Putri,semoga kalian suka terimakasih
"What membersihkan kelas??, bukan kah jadwal piket mu bukan hari ini mengapa kamu membersihkan kelas?" tanya Cintia dengan terheran heran kepada Aliza
"Tidak apa, aku hanya ingin membuat kelas ini nyaman dan bersih " ucap Aliza dengan senyum manis nya.
"Kamu begitu mengherankan "ucap Cintia dengan wajah kebingungan,
"Tidak apa apa, biarkan aku yang mengerjakan nya, toh setelah aku membersihkan kelas, kelas jadi bersih kan?"ucap Aliza
"Tetapi ya jangan kamu semua yang mengerjakan, kan yang lain Mereka juga piket. Mengapa hanya kamu yang mengerjakan, sedangkan kamu pikir bukan hari ini dan hampir setiap hari kamu mengerjakan pekerjaan ini." ucap Cintia
Ucapan Cintia hanya membuat Aliza tersenyum tipis
"Ndak papa biar dapat pahala di senangi guru, karna kelasnya bersih. Ya sudah kamu mau ikut bebersih enggak?" Tanya Aliza dengan perlahan karna Cintia notabenya adalah seorang putri dari keluarga kaya di sana
Dirinya sudah di pastikan jarang atau bahkan tidak pernah membersihkan kelas atau pun kamarnya sendiri
"Boleh kok ayo" ucap Cintia dengan wajah senangnya
Setelah semua beres dan bersih tiba tiba
Byuurrr
Ada orang yang menyiram lantai dengan 1 ember penuh dan membuat kelas menjadi basah serta kotor kembali
Aliza yang sudah terbiasa hal tersebut hanya menghela nafasnya, karna memang sebenarnya dirinya sudah lelah berbeda dengan Cintia.
"Siapa yang menyiram air sebanyak ini ke lantai?, Kita sudah lelah untuk mengepel dan menyapu sedari tadi mengapa langsung di kotorkan lagi, ?"tanya Cintia dengan keheranan, beruntung air tersebut tidak mengenai pakaian nya
"Sudah lah lanjutkan saja mengepel kita dan bersihkan itu." ucap Aliza yang sudah pasrah
Akhirnya mereka melanjutkan tugas mereka
Setelah selesai tiba tiba banyak sampah yang berserakan di lantai dan Cintia melihat siapa yang melakukan nya.
Dengan wajah yg marah "HAI MANUSIA TIDAK PUNYA ADAB, KAU SEPERTI TIKUS GOT YANG SELALU MEMBUAT ONAR" ucap Cintia dengan wajah yang sudah sangat emosi.
"Ternyata ada orang miskin ini ? Bagus lah jadi aku enggak harus ngurus lo berdua dengan waktu yg berbeda,"ucap seorang gadis yang baru saja mengganggu mereka dengan cara mengotori kembali
"Hanya orang bodohlah yang melakukan hal tersebut" ucap Cintia yang membuat gadis tersebut marah
"Apa apaan lo Cintia lo menghina gua?" Tanya gadis itu
" IYA KALAU KAU TIDAK TERIMA SINI RIBUT DENGAN KU" ucap Cintia yang sudah tidak terima, atas penghinaan yang di berikan perempuan itu
"Pahami kata-kataku Olivya, kau bisa saja menghina ku TAPI KAU TIDAK AKAN BISA MENGHINA ORANG TUA KU" ucap Cintia dengan penuh penekanan di setiap kata katanya
"ck" hanya decakan yg di keluarkan oleh Olivya lalu dirinya berlalu dari tempat itu
"Udah sabar sabar sabar sabar ya, jangan dendam. Toh percuma kalau kamu marah sekarang tidak akan menyelesaikan atau membersihkan kelas ini biarkan saja kita lanjutkan saja"ucap Aliza dengan menenangkan Cintia
" Aliza mengapa dirimu begitu sabar sampai aku sendiri pun bingung, apa yang ada di pikiranmu Mengapa kamu begitu sabar seperti ini" ucapan Cintia itu kembali hanya di balas dengan senyum tipis.
" Huh aku heran dengan dirimu" ucap Cintia hal tersebut membuat Aliza kebingungan
Setelah selesai Aliza pun bertanya kepada Cintia
" Apa yang membuat dirimu heran kepadaku?" tanya Aliza dengan wajah kebingungan
" Mengapa dirimu begitu sabar itu yang membuat diriku merasa heran kepadamu padahal banyak sekali orang yang membully mu,banyak sekali orang yang membuatmu merasa ketakutan trauma, dan bersedih" ucapan Cintia membuat Aliza tersenyum manis
" Semua sudah menjadi takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala aku tidak bisa menolak atau bahkan marah, karena Allah sudah membuat rencana Takdirku seperti ini. Aku memang sudah lelah, aku rasanya ingin pergi dari dunia ini. Tetapi, aku teringat dengan kata-kata, janganlah kamu menyerah, jika kamu menyerah dalam hidupmu, Kamu tidak akan bisa kembali ke dunia untuk mengulang hidupmu kembali. Tetaplah jalan hidupmu walau pun itu berat dan menyakitkan" ucap Aliza panjang lebar.
Perkataan Aliza membuat Cintia terdiam dan dia memikirkan hal yang membuat dirinya tidak bisa berkata-kata
Akhirnya Tak lama kemudian bel berbunyi menandakan jam Pelajaran dimulai. Hingga akhirnya pada pukul 10.00 istirahat pertama pun dimulai, Setelah banyak hal yang membuat Cintia terdiam dia pun mulai membuka suara untuk mengatakan sesuatu kepada Aliza.
" Bagaimana caranya untuk menjadi sepertimu menjadi sosok yang sabar serta taat?"tanya Cintia membuat Aliza kembali tersenyum
" Allah itu Maha Hebat,Dia telah menciptakan kehidupanku seperti ini,Dia telah menakdirkan diriku seperti ini, entah sampai kapan aku akan bertahan Mungkin, setelah aku lulus sekolah menengah atas ini aku akan pergi dari rumah dan menjadikan diriku sendiri, aku adalah aku bukan orang lain yang seperti orang lain katakan" ucapan Aliza membuat Cintia memeluk Aliza dengan se erat mungkin
Dan akhirnya Aliza yang terlihat sosok: yang kuat, yang tegar, serta cerdas. itu pun menangis tersedu sedu
" Terkadang aku lelah dengan hidup ini tapi mau bagaimana?" lirih Aliza dia pun kembali meneteskan air matanya bersedih
Tiba-tiba
BRAKK
Mereka di kejutkan oleh gebrakan meja yg di lakukan oleh seorang laki laki yang bernama Kelvin
" APA APAAN KAU INI HAH?, DATANG DATANG CARI MASALAH" gertak Cintia
" Woi slow dong gue cuma mau berurusan sama cewek buruk rupa ini." ucap Kelvin dengan wajah tengil nya,
"Udah jangan ribut dan kamu Kelvin Ada perlu apa kamu datang ke sini?" tanya Aliza dengan suara yang rendah
" Beliin gua air" ucap Kelvin dengan wajah sinis.
"LO KAN BISA BELI SENDIRI!,LO PUNYA TANGAN PUNYA KAKI KAN? APA MAU GW POTONG TANGAN SAMA KAKI LU? HMMM?!" tegur Cintia dengan suara yang emosi
"Gua males, gua juga berurusan sama cewek buruk rupa ini bukan sama lo" kata-kata Kelvin membuat emosi Cintia pun meledak-ledak.
"GAK PUNYA OTAK LO,PERGI ATAU KAKI SAMA TANGAN LO GUA POTONG?!" hal tersebut membuat Kelvin pergi dari tempat itu
Amarah Cintia membuat Aliza pun menenangkan Cintia dengan sedikit elusan lembut di lengan nya.
"Sabar" ucapan kecil itu membuat Cintia sedikit kesal,
"Kamu ini apa-apaan sih apa-apa sabar apa-apa sabar?" omel Cintia
Kata-kata Cintia membuat Aliza terkejut dan terdiam
"Maaf" lirih Aliza lalu Cintia berlalu pergi dari meja nya itu untuk pergi ke kantin, tujuan nya untuk menghilangkan rasa emosinya dengan membeli suatu hal
Aliza hanya bisa terdiam dan menghela nafas nya
heyo gaes smoga kalian suka ^_^
Aliza hanya bisa terdiam dan menghela nafas nya
" Suatu saat kamu akan mengerti mengapa aku begitu sabar dalam menghadapi hidupku yang penuh luka ini atau mungkin biarkan aku sendirian dalam luka, kecewa, serta trauma ini" lirih Aliza lalu dirinya pun pergi menuju perpustakaan untuk sekedar membaca buku dan menyendiri
Waktu pun berlalu, Tidak terasa sudah menunjukkan pukul 15.00, yang menunjukkan bahwa hari sudah saatnya untuk pulang ke rumah masing-masing.
Aliza yang bisa tersenyum tipis, pada saat melihat semuanya dijemput oleh orang tua mereka, dan bahkan ada yang dijemput menggunakan sopir pribadi
Dirinya pun hanya bisa berjalan dengan semangat untuk pulang. Walau dia tau pada saat nanti dirinya tiba di rumah hanya ada amarah dri orang tua nya, yang setiap hari tiada henti untuk bertengkar.
Beberapa saat kemudian
Dengan sedikit menghela nafasnya, diapun membuka pintu dan dirinya tidak terkejut lagi dengan rumah yang teramat berantakan karena orang tuanya.
Dia pun langsung memasuki kamar nya dan mengganti pakaian nya
Di lain tempat
"Hei kau bisa bekerja dengan benar tidak?!!" ucap seorang laki laki kepada bawahan nya dengan wajah yang emosi
"Maaf pak,saya tidak akan mengulangi nya lagi" ucap laki laki yg menjadi bawahan nya itu dengan sedikit ketakutan
"Awas kau kalau mengulanginya lagi, saya tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan kau dri tempat ini" omel laki laki itu dengan amarah yang masih ada
"Maaf pak" ucap kembali laki laki itu
"Hus hus pergi " dengan arogan dia mengusir nya
Kembali pada posisi laki laki yang menjadi bawahan itu
"Hadeh ada ada aja karyawan modelan kayak gini." omel laki laki itu dengan kesal
"Ya Allah sabar" ucap pria yg baru saja di tegur oleh sang atasan, dengan sedikit menepuk dadanya sendiri diapun menghela nafas
"Sabaar yaa manajer kita emang kayak gitu kok" ucap rekan kerja nya hal tersebut membuat laki laki itu tersenyum tipis
"Agraaa" ada seseorang yg sedikit berteriak yang tak lain, tak bukan dia adalah seorang perempuan yang menyukai laki laki yang bernama Agra ini
Dengan tatapan datar Agrapun hanya melihat perempuan itu
"Ada apa Fenya?" tanya Agra dengan tatapan datar, Karena dirinya tahu betul bahwa Fenya menyukai nya dan begitu terobsesi dengan nya.
Dirinya teringat pada saat 1 bulan lalu,
Saat itu dirinya baru bekerja di sebuah restoran selama 1 minggu, dirinya melihat seorang gadis cantik yang ternyata bernama Fenya.
Fenya adalah perempuan yg berada di kalangan orang kaya dia adalah gadis yg memiliki kecantikan yang indah
Siapa sih yang akan menolak pesonanya?, tetapi hal tersebut tidak terjadi pada Agra. Dia adalah seseorang yang telah mati rasa terhadap perempuan
Hal tersebut membuat Fenya merasakan tertantang oleh Agra,
Sayangnya apa yang dilakukan oleh Fenya, ternyata di lihat oleh Ayah dari Fenya membuat ayah Fenya marah besar
"Heh anda itu siapa hanya laki laki miskin tidak punya harta, apa yang kamu punya buat mendekati anak saya?!" amarah ayah Fenya memuncak saat itu juga.
Omelan dari ayah Fenya membuat Agra hanya menundukkan kepalanya dan menghela nafas nya lelah
"Mohon maaf tuan saya tidak pernah berfikir untuk mendekati anak tuan karena, saya tahu diri, saya hanyalah laki laki miskin, yang tidak memiliki harta apapun untuk mendekati anak tuan" ucap Agra dengan sedikit penekanan pada setiap katanya.
Bugh
"Kurang ajar kau. Karena telah membentakku" ucap Ayah Fenya dengan amarah yg meledak-ledak karna merasa telah di bentak oleh Agra laki laki yang berumur 19 tahun
"Saya tidak membentak anda tuan saya hanya memberi tahu. Bahwa saya tidak pernah ingin mendekati anak tuan karna saya tahu diri, selain saya tidak memiliki harta, saya juga tidak mencintai anak bapak" ucap Agra lalu mengangkat kepalanya tegak.
Lalu dengan perasaan emosi dan bagian bibirnya yang sedikit sobek, di karenakan bogem mentah yg diberikan oleh Ayah Fenya, membuat harga dirinya merasa terinjak injak
"Huhhh yang mendekati siapa, yang di salahkan siapa" dengan suara kesal Agra pun pergi dri rumah Fenya dengan jalan cepat
"Huh kupikir ada hal yang penting,ternyata hanya ingin mempermalukanku" decak Agra dengan kesalnya dirinya pun pulang dengan wajah lebam
Hingga akhirnya dirinya sampai dirumah nya
" Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu bu" ucap Agra dengan lembut
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatu sayang ya Allah kamu kenapa sayang?" tanya seorang wanita paruh baya
"Tidak apa apa bu hanya terjatuh tadi membuat bibirku sedikit robek, dan pipiku lebam" ucapan Agra membuat sang wanita merasa cemas dan curiga
"Ini seperti sebuah pukulan sayang kamu jangan pernah mencoba untuk membohongi ibu, Agra!"seru wanita tersebut yang ternyata adalah ibu Agra
"Hehehe maaf bu" kekeh Agra Ibu Agra pun akhirnya tersenyum manis lalu berkata
" Nak ibu tahu kok kamu telah bertengkar wajahmu tidak bisa berbohong kepada ibu, karena ibu yang membesarkanmu" ucap wanita tersebut
" Ah Ibu, tahu aja hehehe"setelah terkekeh akhirnya Agra pun memeluk tubuh ibunya
"Iya, ibuku yang bernama Kayla ini sangat cantik dan sangat paham tentang hidupku" Timpal Agra dengan tersenyum manis kepada sang ibu yang telah membesarkannya
" Ya udah jangan banyak tingkah, kita bersihkan dulu lukamu itu" ucap Kayla dengan lemah lembut lalu melepaskan pelukannya dan mulai memboyong Agra ke sebuah karpet untuk mengobati luka-lukanya
Shh
"ibuu sakiittt" ringis Agra
"bandel sih kamu, emang nya kmu abis ngapain sihh,hmm?" tanya sang ibu dengan gemas
" Jadi gini Bu. Sebenarnya ditempat ku bekerja,ada seorang perempuan yang begitu cantik dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Tetapi, tidak termasuk aku ibu aku tahu diri,aku bukanlah laki-laki yang memiliki banyak harta. Lagipun, aku juga tidak jatuh cinta kepada perempuan itu, aku hanya ingin bekerja untuk ibu dan untuk masa depanku nanti Aku tidak memikirkan seorang perempuan, atau mungkin nanti ketika aku sudah mapan. Aku baru akan mencari seorang perempuan yang baik, tidak perlu cantik cantik itu dari hati serta akhlaknya, bukan dari wajahnya kalau dari wajahnya cantik berarti itu bonus untuk aku." ucap Agra yang membuat sang Ibu seketika tersenyum manis
"Maka jadilah laki-laki yang baik sebelum akhirnya kau menemukan perempuan yang baik juga." ucap ibu dengan wajah bahagia
Beberapa saat setelah dibersihkan lukanya, Agra pun berpamitan untuk masuk ke dalam kamar dan sekedar membersihkan diri.
"Suatu saat kau akan mengetahui hal yang sebenarnya nak, Maafkan aku yang tidak pernah jujur kepadamu" perkataan Kayla dalam hati
Hari sudah mulai menjelang malam tiba-tiba.
BRAAKKK
Suara pintu terdengar begitu keras dan kuat dari arah pintu utama
" Ya Allah ayah, kau kembali mabuk lagi?." ucap Agra saat melihat sang ayah yang pulang dalam keadaan mabuk
" Tidak perlu banyak bicara kamu emangnya kamu siapa?, anakku juga bukan, kau hanyalah anak yg ku pungut di jalanan, kalau bukan permintaan istriku aku juga tidak akan mengambilmu di jalanan. Kamu bukanlah anak kandung hanya saja istriku menginginkan kamu untuk menjadikan anaknya, kamu bukanlah anak kandung aku tidak memiliki anak seperti kamu" Timpal laki-laki yang Agra Panggil Ayah
Setelah berbicara sebuah hal yang membuat hati Agra sedih, sang ayah pun masuk ke dalam kamar dan menutup pintu dengan keras, yang menyebabkan suara yang begitu kuat
Perkataan Ayah membuat Agra menjadi seketika terdiam
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!