Hani,asal-usulnya di kota Solo Jawa Tengah. Hani adalah panggilan kawan kawanku baik di kampus ini maupun di rumah. Aku sekarang semester 4,masih jauh dari kata lulus untuk wisuda.
Kawan kawan Hani datang dari berbagai daerah baik dari Jawa maupun Sumatra. Hal inilah yang membuat aku semakin mengenal logat dan karakter dari daerah daerah itu seperti Tegal,Pekalongan,Kudus,Demak,Pati,Cirebon,Brebes,Semarang,Lampung,juga Medan. Dari merekalah aku mulai mengenal bahwa kita beragam.
Di jurusan yang diambil ada 3 kelas, masing masing kelas berjumlah 55 orang. Hani di kelas C jurusan Bahasa Sastra angkatan 2018 Di kelas C ini, aku mengenal nama nama seperti Bambang,Budi,Agus,Rita,Efendi,Sofi,Ana,Dina,Nina dan masih ada beberapa nama nama yang tidak bisa kusebut semua.
Selain ingatan Hani tidak setajam silet,Hani harus lihat orangnya baru tahu siapa nama kawanku itu. Tetapi yang Hani ingat dalam benaknya nama nama itu karena selain akrap mereka sering ke kos ku untuk sekadar meminjam catatan maupun meminjam tugas yang sudah kuselesaikan. Mungkin bagi mereka,Hani dikenal rajin dalam menyelesaikan tugas dan misi dari dosen dosen.
Namanya Sofi,tepatnya Sofiana Indah Putri. Dia adalah kawan sekelasku yang sudah menjadi sahabat dekatku. Sofi sering menginap di tempat aku nge - kos. Sofiana berasal dari kota Semarang. Selain dia rajin,dia anak yang taat dalam beribadah. Jadi bersyukur Hani bisa mengenalnya,paling tidak Hani akan lebih terpengaruh dalam hal yang positif.
Namanya Agus,tepatnya Agus Nuriyanto,dia berasal dari daerah Boyolali Jawa Tengah. Tentunya kalo Hani pulang ke Solo pasti melewati daerahnya bukan. Agus ini,paling rajin datang ke kos Hani jika dia kesulitan dalam tugas dosen yang diberikan.
Terkadang sebulan sekali kalau dia pulang ke Boyolali,Agus datang ke kos Hani terlebih dahulu untuk menanyakan perihal ' apakah Hani mau pulang ke Solo?. Maksudnya Agus mengajak pulang bareng jika Hani pulang ke Solo juga.
Tempat kos ku tidak jauh dari kampusku.Jadi tidak heran,diantara kawan kawanku semua,dengan berjalan kaki saja untuk menuju bangku kuliah setiap harinya. Di tempat kos Hani ini, dia memilih kamar sendiri. walaupun sebenarnya mereka bisa mengambil kamar dengan dua orang.
Tetapi ,Hani merasa nyaman dengan kamar sendiri. Selain Hani bisa bebas berkreasi menata letak sendiri,dia bebas bersantai,rileks ,belajar dengan tenang,dan juga bermalas malasan tanpa rasa canggung jika ada kawan sekamar.
Di sudut tempat tidur Hani, ada boneka beruang hadiah ulangtahun Agus pada waktu itu. Saat itu aku kaget, kenapa tiba tiba Agus memberikan bingkisan lumayan besar untukku. Kata Agus waktu itu, untuk kado
ulang tahun Hani.
Pertanyaan Hani, kok Agus tahu tanggal kelahiran Hani? Kamar Hani tidak cukup luas tetapi juga tidak sempit. Cukup untuk diisi tempat tidur,almari,meja belajar, dan masih ada tempat untuk beribadat.
Ting, ..bunyi notivikasi akhirnya membuyarkan lamunanku.Ada pesan Wa di ponselku.
18.35 Agus
"Sudah Sholat belum Han?"
18.36 Hani
"Alhamdulillah sudah Gus."
18.37 Agus
"Aku ke kos yah, mau ajak makan bareng."
18.38 Hani
"Tahu saja kalo Hani belum makan Gus."
18.39 Agus
"Tahu lah,hari Kamis pasti tadi kamu puasa kan? paling kamu baru minum dan mkn Snack saja."
18.49.Hani
"Iya dec,Hani Tunggu yah Gus."
18.50 Agus
"Sipp.OTW!"
Tidak lama kemudian,kurang lebih 15 menit, Rini tetangga kamar Hani teriak teriak memanggil. Kata Rini, ada yang mencari Hani. Sudah dipastikan itu adalah Agus. Hani segera mengambil kerudung dan dompetnya untuk menuju teras kos - kos an. Tidak salah lagi,yang datang adalah Agus dengan pakaian rapi. Lalu kamipun pergi meninggalkan tempat kos itu.
Jangan lupa like dan koment nya yah. Masukan dan saran membangun sangat membantu untuk melanjutkan novel ini. Salam karya tanpa batas!!!!.
Di kampus ini, ada warung favorit mahasiswa. Bukan hanya favorit mereka,kamipun juga sering singgah dan jajan disini. Menu andalan mahasiswa disini adalah nasi urap dengan ikan asin gorengnya ditambah tahu tempe yang digoreng.
Aku dan Agus akhirnya ketempat warung itu. Cukup ramai juga di malam hari seperti ini. Agus berhenti tepat di warung Bu Parmi,lalu akupun mengikutinya dari belakang.
"Yuk Han! kita duduk di paling ujung sana saja." ajak Agus sambil menunjuk kearah bangku disudut dibawah pohon jambu air.
"Mau makan apa Han? tanya Agus lagi.
"Hemmm, kayaknya aku perlu yang seger seger Han. Hem Soto ayam saja Gus. " Jawabku akhirnya.
Lalu Agus bangkit dari tempat duduknya menuju ke arah Bu Parmi yang sibuk melayani anak anak mahasiswa yang hendak makan maupun minum.
"Bu, nasi campur,nasi soto dan jeruk manis panas dua yah Bu." kata Agus kepada Bu Parmi.
Lalu Agus kembali ke tempat duduk kami sebelumnya. Sesekali memainkan hape yang ada di genggamannya. Ku intip sambil curi curi pandang ke arah Agus yang memainkan Hape. Sesaat mata kami beradu.
" Hayo!" bentak Agus mengagetkanku.
Akupun lalu tersipu dan sontak kaget.
"Pandangin aja Nic...gak perlu curi curi gitu." sahut Agus sambil menyodorkan wajahnya lebih dekat kearahku duduk.
" Hehehe...Gus Gus...sok kegantengan." sahutku akhirnya.
" Memang asli ganteng aku Nic." sambungnya akhirnya.
" Ada tugas gak Han? " tanya Agus akhirnya.
" Hem,kayaknya sudah selesai semua.Kukerjakan semua dari membedah karya sastra sampai menganalisis Novel." Jawabku menjelaskan.
" Rajinnya...." sahut Agus sambil mengusap kepalaku yang berkerudung hitam.
Tidak lama kemudian,pesanan kami datang di antar Joko anaknya Bu Parmi.
" Trimakasih Joko." kata Agus sambil menggeser Nasi soto dan segelas jeruk panas di depanku.
" Terimakasih Gus, memang calon suami teladan." kata Hani akhirnya.
" Biasa saja tidak perlu merayu." sambung Agus dengan canggung dan malu.
" Ais! Seperti anak perawan saja, malu - malu hehe." sahut Hani.
Hani dan Agus asyik menyantap makanan yang mereka pesan. Rasanya begitu nikmat karena mereka belum makan besar sejak buka puasa.
" Klo tiap hari seperti ini,aku bisa umroh Gus." kata Hani sambil mengunyah makanan.
" Tidak apa - apa, mau tiap hari makan di sini? biar kujemput terus di kos Hani." jawab Agus semangat.
Akhirnya tawa kami meledak.
Sambil menyeruput jeruk panas minuman favorit kami, kami cerita - cerita kecil tentang tugas mata kuliah.
Agus selain enak diajak ngobrol sebagai teman, dia juga mudah untuk diajak menyelesaikan tugas - tugas kuliah,selain itu juga nyaman diajak jalan kemana mana seperti ke perpustakaan dan ke mall.
Agus,di kelas termasuk banyak yang ngefans sama nya. Di samping dia supel dalam bergaul, dia ramah dengan siapa saja. Tidak heran jika teman - teman mengira kami lagi proses pendekatan. Dibanding Marlon, Agus masih kalah keren dengan Marlon tetapi Maron kalah pamor dengan Agus.
Marlon cenderung pendiam dibanding Agus. Tetapi kalah auranya dengan Agus.Mungkin saja Agus bisa dekat dengan teman - teman yang lain dan lebih supel.
" Yuk,pulang!..Aku antar kamu ke kos Han!" sambung Agus akhirnya.
Lalu kami berlalu meninggalkan warung Bu Parmi yang masih banyak antrian pelanggannya.
Sesekali Agus menatap aku disampingnya.
" Jalannya pakai mata Han." sahut Agus akhirnya.
" Iyah ini pakai mata,gak pakai dengkul kok hehe." jawab Hani akhirnya.
" Sampai jumpa! Assalamualaikum Hani, istirahat yah, ketemu lagi besok." sambung Agus dan berbalik kembali ke kos tempat tinggalnya.
Sesampainya di tempat kosnya,Agus menimang nimang hape yang ada di genggamannya. Hatinya masih berbunga bunga dengan situasi makan bersama dengan Hani.
"Kenapa tidak sering sering ku ajak Hani makan malam seperti ini." gumam Agus.
Hani, bagi Agus cewek yang spesial, bisa membuat Agus jadi menurunkan egonya lebih dari 180 derajat.
Agus berusaha memberi bentuk perhatikan kepada Hani, walaupun itu masalah kecil seperti sekadar bertanya ' sudah makan atau belum.
Berusaha menjadi kawan ngobrol ketika Hani dalam masalah atau ketika senang.
Agus ingin memberikan pundak dan bahunya untuk Hani,agar baginya Agus sebagai dewa penolong untuk Hani. Itu menurut pemikiran Agus.
Tidak lama suara bunyi pesan terdengar di ponsel Agus.
Hani 21.15
"Sudah sampai Gus?"
Agus 21.16
"Sudah! Ini lagi rebahan mikirin kamu."
Hani 21.17
"Bodoh amat! Tidak nanya itu."
Agus 21.18
"Lagi ngapain Han?"
Hani 21.19
"Lagi meluk boneka beruang."
Agus 21.20
"Maksud hati ingin memeluk yang ngasih boneka beruang yah.."
Hani 21.21
"Gus, mau donk boneka panda yang Gedhe."
Agus 21.22
"Nanti klo ultah Hani yah!"
Hani 21.23
"Nunggu lama lagi donk."
Agus 21.24
"Gak lama, entar aku belikan. Kapan kita keluar jalan - jalan? Nanti ku belikan deh."
Hani 21.25
"Hemm..gak ah.lagi padat kuliah kan Gus."
Agus 21.26
"Sabtu Minggu kan kosong jadwal kita Han."
Hani 21.27
"Kosong yah? iya yah."
Agus 21.28
"Mau gak?"
Hani 21.29
"Naik apa Gus?"
Agus 21.30
"Naik motor lah! Sudah lama motorku tidak di pakai untuk jalan - jalan. Kasihan dibiarkan di samping kamar kos."
Hani 21.31
"Oh, kenapa klo pulang ke Boyolali gak bawa motor saja Gus?"
Agus 21.32
"Hani mau? Naik motor? Mau ku boncengin? Kalau mau kuantar sampai rumah."
Hani 21.33
"Boleh saja! Tapi aku maunya main di rumahmu Gus. di Boyolali..hehehe."
Agus 21.34
"Boleh, kapan kita pulang? Kita agendakan pulang naik motor Han?"
Hani 21.35
"Liburan semester saja Gus.Kalau mau main ke Boyolali rumah Agus."
Agus 21.35
"Bisa! Bisa - bisa diatur!"
Hani 21.35
"Di Boyolali ada pacarmu gak Gus?
Entar ada, kamu bilang gak ada."
Agus 21.36
"Belum ada kok!"
Hani 21.37
"Gus, kamu gak ngantuk Gus?"
Agus 21.38
"Enggak! lagi semangat nge-chat an sama kamu."
Hani 21.39
"Aku ngantuk Gus, kekenyangan makan malam tadi hehe"
Agus 21.40
"Ya sudah! Bobok lah awas jangan main hape lho, beneran tidur! Sampai ketemu besok siang yah! Dipelajaran Apresiasi sastra."
Hani 21.41
"Okee.sip!..Mimpi indah yah Gus. trimakasih untuk malam ini."
Agus 21.42
"Terimakasih untuk apa Nih?"
....
....
....
Tidak ada jawaban dari Hani. "Mungkin sudah tidur." pikir Agus.
Malam ini Agus semakin gelisah. Ada bunga bunga diatas kepalanya. Ada titik terang perasaan nya seperti bersambut dengan Hani.
Perhatiannya pada Hani seperti bersambut. Agus mulai memikirkan cara agar lebih dan lebih akrab dan dekat dengan Hani. Agus ingin Hani mulai ada ketergantungan dengannya. Dari tiap hari nge- chat, tiap hari ngajak makan bareng, tiap hari jumpa di kampus,tiap hari berkunjung di kos Hani.
Jam dinding sudah mulai menunjukkan jam 01.30. Agus masih meng utak - atik laptop di depannya. Entah apa yang sedang ditulisnya,yang pasti Agus sudah terbiasa mengirimkan naskah naskah baik cerpen,kritik sosial ke surat kabar maupun majalah dan media online lainnya.
Alhasil karya karya Agus sudah mulai sering di muat. Sesuai jurusan nya bukan? Jurusan Bahasa Sastra Indonesia,mencurahkan segala emosi dan perasaannya dalam sebuah tulisan. Agus, dia.memang anak yang terbilang rajin,gigih,dan selalu memotivasi kawan kawannya dalam segala hal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!