"kamu harus nikahi adik saya! kalau tidak! saya akan viralkan kejadian ini"
Seorang pria terlihat menahan amarah
"Tapi saya tidak melakukan apa-apa! Saya naik ke balkon rumah kamu untuk mengangkap burung peliharaan saya!"
"Alah....jangan banyak alasan kamu! saya menangkap basah kamu saat melecehkan adik saya!"
Juno wirawan, seorang priberusia 28 tahun, yang merupakan seorang guru di sekolah menengah atas di ibu kota B, tak pernah menyangka, bahwa liburan nya ke sebuah desa akan membawa masalah bagi nya, perkara burung yang lepas, ia harus berurusan dengan warga desa
Kurang dari satu jam yang lalu, Juno berhasil memanjat balkon tetangga untuk menangkap dodo, burung beo kesayangan nya, namun sebuah insiden memalukan terjadi, bukanya berhasil menangkap dodo, ia malah menangkap gadis yang bernama Sisil, yang sedang mengambil jemuran di balkon.
Jeritan Sisil pun menimbulkan salah paham, ipin kakak laki-laki nya sisil yang baru tiba di rumah menemukan Sisil dan Juno berbaring di lantai dengan posisi jonu berada di atas, pakai Sisil yang robek di bagian bahu menjadi bukti pelecehan Juno terhadap adiknya.
"aku gak ngelakuin apa-apa kak,Mas ini memang mau menangkap burung peliharaan nya" Sisil berucap lirih
"Diam kamu Sisil! Kamu membuat kakak malu dengan kejadian ini!" Ipin membentak keras sehingga Sisil bungkam seketika
"Tapi aku gak bohong kak"
"Diam!!" bentak Ipin lagi meninggikan suara nya
"Tolong dengarkan penjelasan kamu dulu, kalian dengar sendiri gadis ini saja mengakui bahwa Saya tidak bermaksud melecehkan nya"
..."Karna kamu sudah mengancam sisilkan?!" tuduh Ipin, melirik beberapa warga desa sudah berkumpul di rumah nya karna mendengar keributan....
..."Bapak-bapak saya minta maaf sudah membuat keributan, saya tidak tahu bagaimana cara pria ini merayu adik saya sampai melakukan perbuatan maksiat seperti ini"...
Juna menatap Sisil.Iya tak dapat membayangkan apa jadinya jika harus menikahi anak di bawah umur yang lebih pantas menjadi muridnya. Saat ini Sisil masih tercatat sebagai siswa SMA kelas 3 di desa itu.
Selain terpaut usia perbedaan 10 tahun, Sisil juga bukan tipe gadis yang disukai oleh Juno, Iya culun agak kolot dan penampilannya di bawah garis standar moderen.
Tetapi juga Juno tak dapat mengabaikan ancaman Ipin, jika video memalukan itu tersebar, Maka repotasinya sebagai guru akan hancur. Terlebih juno seorang pelatih senior di salah satu Perguruan Karate.
^^^"saya bisa bertanggung jawab dengan cara yang lain, kita atur damai saja, saya akan memberikan uang kepada sisir 50 juta sebagai permintaan maaf atas kejadian tadi"^^^
..."Enak saja kamu mau lepas tangan dengan uang! Kamu pikir adik saya gadis murahan! sambar Ipin semakin murka, dengan kedua tangan mengepal, Jika tidak dihalangi oleh Pak RT dan warga pukulan tinjunya sudah mendarat di wajahnya Juno...
..."sabar pin, tahan emosi! Ayah bicarakan dengan tenang!" bujuk Pak RT...
^^^"Iyah, pin, pak RT bener, kalau bisa permasalahan ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan saja " balas warga lain^^^
..."tidak bisa pak, kalau dia berani lari dari tanggung jawab, maka saya akan sebarkan video ini "...
Ipin menunjukkan videodi ponselnya pada Pak RT dan beberapa warga,sontak saja mata semua orang yang ada di ruangan melotot melihat video tersebut
"Astagfirullah" Pak RT menggelengkan kepalanya tak percaya, "maaf, Juno hanya pendatang di sini, Tolong jangan berbuat maksiat di desa kami, kalau nak Jono memang menyukai nak Sisil, nikahi saja, membuat ini menjadi kotor.
"benar nikahi saja Sisil!" besok warga lain
"saya bisa jelaskan , Pak, Bu, apa yang ada di video itu tidak yang sebenarnya" juno masih berusaha membela diri
"Sudah Ketangkap basah masih saja mau mengelak! di video ini sudah jelas bahwa kamu sedang berusaha melecehkan adik saya!" sambar Ipin semakin kesal
Untuk beberapa saat Juno merasa seperti kehilangan akal sehatnya, Iya bagaikan penjahat kelamin yang tertangkap basah yang tengah diadili oleh warga desa, Iya Pun Tak memiliki alibi yang cukup Sebagai bukti untuk membela diri
"Tolong beri saya waktu untuk memikirkan semua ini,saya tidak bisa menikahi Sisil begitu saja, apalagi Sisil masih sekolah" pinta Juno memelas
"sudah tahu masih anak sekolah, kenapa kamu tega melakukan semua ini pada adik saya?Pokoknya saya tidak mau tahu, nikahi Sisil! Desak Ipin
Juno semakin frustasi sedangkan Sisil hanya menangis sejadi-jadinya.
Bersambung ...
Berita kejadian itu tersebar ke seluruh desa, bahkan telah sampai ke sekolah Sisil, entah bagaimana rekaman video itu sampai ke pihak sekolah, mereka mengambil keputusan tegas untuk mengeluarkan Sisil dari sekolah karena dianggap telah mencoreng nama baik sekolahan.
KIni gadis belia yang memakai kacamata tebal, sedang terisak-imsak menangis di kamar, sejak kejadian itu Sisil tak berani untuk keluar kamar, Iya menjadi bahan pergunjingan dan diolok-olok oleh warga setempat, Bahkan ia juluki sebagai ' simpanan om-om atau jalang '
..."ibu.. ayah ... Sisil harus bagaimana sekarang ?"...
Tangisan Sisil semakin menjadi-jadi teringat kepada mendiang kedua orang tuanya, Jika saja Ayah dan Ibu masih ada gardan yang paling depan untuk melindungi putrinya.
Namun, Sisil hanya memiliki Ipin kakak laki-laki galaknya merawat Sisil sedari kecil hadapi kehidupan yang keras, Ipin Hanya bekerja serabutan yang gaji tak seberapa, selain itu Iya juga gemar berjudi dan mabuk-mabukan, sIsil menjadi sasaran kemarahan Ipin saat kalah berjudi.
"ayah dan ibu Jahat, kenapa kalian ninggalin Sisil ? Sisir sendirian Bu, nggak ada yang membela Sisil Kak Ipin galak dan selalu memarahi Sisil"
Di situ menyeka pipinya yang membanjiri dengan air mata, menatap ke lantai di mana letak sebotol alat pembasmi serangga, Iya merasa putus asa dan hidupnya tidak berharga lagi.
Dikeluarkan dari sekolah, menanggung malu, dihina oleh warga desa sekarang harus menghadapi kemarahan kakaknya
"Sisil keluar sebentar, kita harus bicara!"
berulang-ulang Ipin mengetuk pintu kamar adiknya, namun tak ada jawaban dari dalam sana
"buka pintunya, Sisil!"
Tetap tidak ada jawaban, membuat lelaki itu gusar
"Kalau kamu tidak mau membuka pintunya, akan dobrak!" ancamnya
Namun, hampir satu jam menunggu tak kunjung membuka pintunya, membuat lelaki itu semakin kesal, pintu kayu yang sudah lupuk ditendang tiga kali oleh Ipin sehingga pintu terbuka
Setelah pintu terbuka menjadi sambutan pemandangan yang mengerikan bagi Ipin ,Bagaimana tidak? Sisil terbaring di lantai dengan keadaan tak sadarkan diri, Wajahnya pucat dengan busa mengalir di sudut bibir.
"Sisil!!" teriak Ipin langsung mendekat dan memeluk adiknya
ia menepuk pipi dan mengguncah tubuh adiknya, namun tak ada respon sedikitpun, akal Sehatnya pun mendesak untuk segera Melarikan adiknya ke rumah sakit
***
Juno berlari-lari kecil melewati lorong-lorong bunyi di rumah sakit , Iya baru saja mendapat kabar dari Pak RT bahwa Sisil berusaha melakukan aksi bunuh diri dan dilarikan ke rumah sakit
Mau tak mau Jono segera menuju ke rumah sakit bagaimanapun juga ia turut bertanggung jawab atas apa yang dialami oleh gadis belia itu, dikucilkan oleh seluruh warga dan dikeluarkan dari sekolah pasti menciptakan tekanan batin mempengaruhi mentalnya, terlebih remaja yang seusia Sisil mana jiwanya masih labil .
"Bagaimana keadaan Sisil?" tanya juno
sesaat setelah tiba di ruangan pintu kaca
Ipin Yang sedang duduk di kursi tunggu sontak bangkit meninggalkan tempat duduknya, tatapan membunuh diarahkan kepada Juno, tanpa sepatah kata pun Ipin menghujamkan kepala tinjunya ke arah wajh Juno, akan tetapi Juno sama sekali tak membalas, padahal dengan bekal bela diri yang dimilikinya dia hanya dapat melumpuhkan Ipin dengan sekali tinju
"puas kamu sekarang? karena perbuatan kamu Sisil dikeluarkan dari sekolahnya, Dia frustasi sampai mencoba untuk bunuh diri !" serial Ipin geram
Juno hanya menarik nafas dalam-dalam demi mengurai amarah yang terasa menembus ubun-ubun pernah terlintas terpikir dalam pikirannya bahwa kejadian itu akan berakibat sangat fatal .
"Saya minta maaf "
"Saya tidak butuh permintaan maaf kamu ,kalau terjadi apa-apa adik saya,saya akan menuntut kamu!"
Perdebatan itu terputus oleh pintu kaca yang terbuka dan disusun dengan kemunculan seorang doktor, baik Ipin dan Juna langsung menghampiri sang dokter
"Bagaimana Adik saya dokter ?" tanya Ipin
"untuk sekarang kondisi pasien masih sangat lemah ,ada baiknya pihak keluarnya lebih Waspada lagi supaya kejadian serupa tidak terulang" tutur sang dokter
"baik dokter, terimakasih, saya akan lebih mengawasi adik saya"
"Baik, kalau begitu saya permisi sebentar"
Ketika sang dokter berlalu ,Ipin kembali menikam Juno dengan tatapan tajam, sekolah apa yang terjadi kepada Sisil sekarang adalah kesalahan Juna .
"Saya benar-benar minta maaf atas kejadian ini ,saya akan bertanggung jawab menikahi Sisil"
Entah keputusan itu benar atau tidak ,Juna tak punya pilihan lain ,Iya memikirkan bagaimana masa depannya ,menjadi seorang guru yang menikahi anak SMA ,yang mungkin lebih pantas menjadi muridnya .
Sementara Ipin terdiam ,di balik punggung Juno iya membunyikan senyum penuh makna di sudut bibirnya.
Bersambung...
"Parah kamu Do! Kamu saya dituntut menikahi anak di bawah umur"
Juno mendesahkan nafas panjang dengan tatapan tertuju pada makhluk kecil yang menjadi penyebab semua musibah, yang menimpa beberapa hari ini .
Burung beo yang berjenis kelamin jantan dengan bulu hitam dan sedikit kuning yang untungnya tidak keriting itu ,Emang kerap merepotkan sang majikan ,sudah dianggap sebagai sahabat ,namun sebelum rupanya ngelunjak dengan travelling ke rumah tetangga .
Entah apa yang ia cari, padahal makanan dan kehidupannya sudah terpenuhi, bahkan Juno membersihkan kandangnya setiap hari.
"Lain kali saya tidak akan mengajak kamu liburan lagi! "
"Kasih slow!" jawab burung kecil itu
"Apalagi yang mau dikasih slow? udah dituntut saya nih Do!"
Juno memijat kepalanya yang terasa berdenyut, bahkan jika ia meminum satu kontainer obat sakit kepala pun mungkin tidak akan mempan.
"kasih selowww..!" celoteh Dodo buat sang majikan naik pita
"Kamu cuman bisa ngomong slow doang! Kalau begitu kamu saja yang menikah dengan Sisil! kan kamu yang masuk ke roknya sampai Sisil teriak-teriak, burung saya yang Anteng dalam celana tuduh macam-macam gara-gara kamu"
Dodo bungkam dan tak berani mengeluarkan argon andalannya
Seandainya kamu tidak terbang sembarangan, sekarang saya pasti sudah pulang dengan selamat, saya malah harus terjebak menikahi anak kecil seperti Sisil.
***
"aku nggak mau nikah Kak!" Sisil yang berucap lirih, matanya yang Sayu menatap kakaknya penuh permohonan, sisil baru tiba di rumah setelah 3 hari menjalani perawatan di rumah sakit.
"ini sudah jadi keputusan kakak ,kamu harus mau menikah dengan Juno, lagi pula Juno sudah setuju untuk menikahi kamu" ucapin gempa di bantah lagi
"tahu sendiri bagaimana kehidupan kita, semua serba sulit sekarang."
"aku bisa kerja, aku nggak akan ngerepotin Kak Ipin lagi, enggak apa-apa aku tidak melanjutkan sekolah yang penting jangan nikah penting jangan nikah ya, kak"
"Sisil. Dengan kamu menikah kamu akan lebih enak, Juna itu seorang guru, kamu akan terjamin bersama dia."
"Tapi_kak"
"tidak ada tapi-tapian, besok pagi Juna akan menikahi kamu!"
tidak ada yang dapat dilakukan oleh sisil, jika sang kakak sudah berkehendak. Tadi pembelian dengan kepala tertutup jilbab itu hanya dapat melelehkan air mata
***
Dinikahi oleh seorang pria yang jauh di atas usianya seperti mimpi buruk bagi Sisil, Ia masih terlalu muda untuk menyandang status istri. Terlebih, lelaki yang akan menikahinya memiliki jauh diatas nya.
Mau Bagaimanapun di mata Sisil, hanyalah orang asing yang datang ke desanya hanya untuk berlibur beberapa hari lalu. Bahkan Sisil tidak mengenal dan mengetahui kehidupan pribadi Juno, dari mana ia berasal dan seperti apa kesehariannya. Sisil hanya tahu bahwa Juno Iyalah seorang guru, dan Ia sekarang harus terikat ke dalam tali pernikahan.
Pernikahan pun berlangsung secara sederhana hanya dihadiri oleh beberapa warga. Juno meminta kepada Ipin agar pernikahan berlangsung secara tertutup.
Pagi ini, sisil sudah duduk di samping lelaki yang siap untuk mengkhitbah dirinya. Wajah suram dan kaku, beruntung yang memoles make up di wajahnya cukup mampu menutupi wajah pucatnya.
"Ananda Juno Wirawan bin Arman Wirawan, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Ananda Sisilia Nur Hikmah binti Ahmad Firdaus dengan mas kawin cincin emas uang tunai sebesar 100 juta rupiah dibayar tunai"
Hening! Tak ada sahutan dari Juno lelaki itu tampak diam dengan pikiran melayang-layang. Baru tersadar saat mendapat isyarat dari sang penghulu, Ia menarik nafas dalam sebelum berucap.
"saya terima nikah dan kawinnya Alya Kania binti Ahmad Firdaus, dengan mahar tersebut dibayar tunai Karena Allah"
semua orang tercengang, ruangan yang tadinya hening seketika ripuh, Juno baru saja salah menyebut nama mempelai wanita. Bukannya menyebut nama Sisil, Ia Malah menyebut nama wanita lain
"Maaf, Saya hanya gugup, bisa di ulang?"
Pinta Juno
Sang penghulu kembali menjabat tangan lelaki di hadapannya erat-erat, Juno menarik nafas dalam-dalam mengurangi ketegangan
"Ananda Juno wirawan bin Arman Wirawan, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Sisilia Nur Hikmah binti Ahmad Firdaus dengan mahar cincin emas dan uang sebesar 100 juta dibayar tunai"
"saya terima nikah dan kawinnya Sisilia Nur Hikmah binti Ahmad Firdaus dengan mahar cincin emas dan uang sebesar 100 juta, tunai Karena Allah" suara juno terdengar lantang mengumandangkan Ijab Kabul
semua orang yang hadir di ruangan itu menyerukan kata sah, yang berarti Mulai detik ini, Juno dan Sisil telah menjadi pasangan suami istri. Tak terasa Sisi menjatuhkan air mata, ia menundukkan kepala demi menutupi agar tidak ada yang melihat.
"Sisil...Sisil" bisik seorang wanita yang membuyarkan Lamunan Sisil, Bu Fatma salah satu tetangga dekat panggilnya dan membuat Sisil melirik ke arahnya
"Iyah Bu" balas Sisil dengan suara nyaris tak terdengar
"ai kamu kumaha neng! cium atuh tangan suaminya" bisik Bu Fatma
Sisil tersentak, Mana berani ia mencium tangan nya Juno, terlebih sejak tadi Juno menunjukkan sikap dingin terhadapnya.
"malu Bu"
"nggak usah malu, orang suami sendiri. Ayo cepat!" desak Bu Fatma
tampak berani menatap Juno, sisil mengulurkan tangan dan mencium punggung suaminya, Juna hanya diam tanpa ekspresi, tidak ada adegan romantis di mana sang mempelai pria mencium kening istrinya setelah Ijab Kabul. Semuanya terasa hampa
***
malam harinya ....
Sisir merasakan lemas pada tungkai kakinya saat melangkah baju kamar Juno, Begitu tiba di ambang pintu seluruh tubuhnya merasa gemetar, belum pernah sebelumnya dia berada dalam satu kamar dengan seorang pria.
Ia ingin pulang ke rumah dan tidur di kamar nya sendiri, namun kakaknya Ipin memintanya untuk tidur di kamar Juno mulai malam ini
"Kenapa berdiri di situ?"
Sisir terlonjak saat Joluno memanggil dan tiba-tiba muncul di belakang punggungnya,
"maaf...om, kak eh mas" saya disuruh ke Ipin ke sini, ucap nya terbata
"Jadi sebenarnya kamu mau panggil saya apa? Kak, mas atau om?"
"maaf mas"
sekilas Jono menatap Sisil, gadis belia dengan gamis panjang dan hijab menutupi kepalanya. Tiba-tiba hati kecil Juno membandingkan Sisi dengan wanita lain.
Yang sebenarnya Juno sudah memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai, bernama Alya yang sudah 2 tahun Ia pacari, yang juga merupakan seorang guru di sekolah yang sama.
Jika Alya sangat cantik, dewasa dan modern, maka berbeda dengan Sisil culun dan kolot. Keduanya bagai langit dan bumi
Rasa frustasi semakin menyergap, Juno kalau teringat dengan kekasihnya itu, Alya pasti akan patah hati jika mengetahui bahwa dirinya terpaksa menikah dengan wanita lain.
" Saya mau tidur, kamu jangan berisik!" pinta Juno
"Iyah mas"
" oh iya, Malam ini kamu boleh tidur di ranjang, saya akan tidur di sofa"
Juno mengambil bantal dari tempat tidur, kemudian merebahkan tubuhnya di sofa panjang tanpa memperdulikan keberadaan istrinya.
.
.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!