...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Jika kehidupan adalah sebuah perjalanan...
...Maka pilihannya hanya ada dua...
...Antara meninggalkan atau di tinggalkan...
...~Hana Syifa Izdihar ~...
HANA SYIFA IZDIHAR atau sering dipanggil dengan nama syifa. Dia adalah wanita yang sederhana , pintar dan baik . selama ini dia selalu mendapat kan sebuah penghargaan dari sekolahnya . Dia dikenal seorang siswi yang sangat jenius dan sopan karena akhlak nya yang selalu menghargai sesama .
Sedari Kecil , syifa adalah anak yang sangat mandiri dan pekerja keras. ia melangkah tanpa sponsor kedua orang tuanya. sedari kecil ia memang hidup di Panti asuhan ,Bersama dengan bayi bayi lain yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri.
Namun , hal itu tidaklah membuat syifa tumbang. Ia selalu memotivasi dirinya agar bisa bangkit dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Hingga ia mempunyai sebuah impian yaitu ingin menjadi seorang penulis terkenal .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Nak...." panggil seseorang dari belakang Syifa.
Syifa segera menghentikan aksinya Yang sedang menulis dan beralih menatap wanita yang menghampiri nya .
" ibu..." sahut Syifa sembari tersenyum dan memberikan ruang untuk nya duduk.
" kenapa masih ada disini ? " tanya ibu Maryam ( pemilik panti asuhan kasih bunda )
" nggak papa Bu, ini syifa cuman lagi nulis ajah " sahutnya sembari menutup bukunya .
Bu Maryam tersenyum menatap wajah Syifa .
" nggak terasa ya nak.. Sudah sebelas tahun Gus fardzan pergi " ucap Bu Maryam pada Aisyah.
Syifa terdiam ketika mendengar ucapan Bu Maryam .
" apa kalian masih bertukar surat untuk saling menanyakan kabar? Tanya nya kembali sembari menatap wajah Syifa.
" masih Bu.. Tadi pagi beliau juga mengirimkan surat pada Syifa " sahut Syifa jujur pada Bu Maryam. Karena dia telah menganggapnya sebagai seorang ibu selama ini.
" kamu tidak bertanya kapan ia akan pulang nak ? bukankah sudah waktunya dia pulang tahun ini ? " tanyanya sembari mengelus kepala Syifa yang tertutup hijab.
" tiga hari lagi beliau akan pulang Bu,katanya abinya yang menyuruhnya untuk pulang." sahut Syifa sembari tersenyum kearah Bu Maryam .
" kyai fatih yang menyuruhnya pulang ? Ada apa ya nak ? " tanya Bu Maryam pada Syifa.
" pesantren membutuhkan Gus fardzan katanya Bu . Makanya kyai fatih menyuruhnya untuk pulang " sahut Syifa kembali pada Bu Maryam.
" Oalah.. gitu toh.. , tapi memang seharusnya begitu nak. pesantren milik kyai fatih sekarang sangat berkembang pesat. Banyak santri yang berdatangan. Bahkan sampai ada yang dari luar provinsi. Jadi, nggak mungkin kalau cuman kyai Hamdan dan Gus zafran yang mengurus nya" sahut Bu Maryam pada Syifa.
" Iya Bu" sahut Syifa
" yaudah, mendingan kita kedalam ajah yuk nak. Ini sudah malam tidak baik bergadang " ajak Bu Maryam pada Syifa.
" semua anak anak sudah tidur Bu ?" tanya Syifa pada Bu Maryam.
" sudah nak, kalau Fatiya sama Annisa masih ada di dalam " sahut Bu Maryam pada Syifa.
" yasudah ,ayo bu " ajak Syifa pada Bu Maryam.
mereka berdua pun kini langsung berlalu melangkah masuk kedalam panti.
" Syifa langsung kekamar ya Bu.. " pamit Syifa pada Bu Maryam.
" Iya nak, kamu langsung istirahat saja ,jangan bergadang ya.. beritahu juga sama Fatiya dan Anisa ." peringat Bu Maryam pada Syifa.
" Iyya Bu, nanti Syifa sampaikan pada mereka berdua " sahut Syifa sembari tersenyum.
" yaudah gih sana masuk kamar. Ibu juga mau istirahat,udah capek seharian " ucap Bu Maryam sambari tersenyum.
" Iyya Bu, Syifa pamit ya.. Assalamualaikum " salam Syifa pada Bu Maryam.
" waalaikum Salaam" sahut Bu Maryam .
Syifa melanjutkan langkahnya menuju ke dalam kamarnya.
" assalamualaikum" salam Syifa kembali ketika memasuki kamarnya yang memang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka semua .
" waalaikum Salaam.. syifa.. Akhirnya kamu Dateng juga " sahut anisa pada Syifa.
" memangnya kenapa ?" tanya Syifa sembari berlalu menuju ke laci meja belajarnya dan meletakkan buka deary nya di dalam nya.
" ini aku bingung jawabannya ada dimana .. Kayaknya kita nggak pernah di ajarin ini kan ya.. " ucapnya pada Syifa.
Syifa melangkah menuju kearah Anisa dan duduk di ranjangnya.
" yang mana ?" tanya Syifa pada Anisa sembari memperhatikan buku milik Annisa.
" ini.." Anisa menunjuk bukunya yang terdapat tulisan didalamnya.
" ini kan yang tadi pagi nisa.. semua jawabannya itu ada di buku catatan . Kamu nggak catet materinya ya ?"tanya syifa pada Annisa.
Annisa kini menyengir menatap wajah Annisa .
" lupa syifa.. " sahutnya pada Syifa.
" bukan lupa nisa.. Kamu ajah yang emang nggak nyatet. Kamu tidur kan pas pelajaran tadi.." ucap Syifa sembari menunjuk Annisa.
" hehehehe ... Iya syifa, tapi nggak sengaja kok syifa. Mata aku ajah ini yang nggak bisa di kontrol syifa. Beneran suer deh " sahut Annisa pada Syifa.
Syifa menghela nafasnya mendengar ucapan temannya itu.
" anisa... Anisa... makanya kalau malam itu jangan bergadang. jadi tidur di kelas kan.. untung ajah kamu nggak di hukum sama pak bandi. Kalau sampai di hukum.. nanti Bu Maryam bisa kecewa sama kita " ucap Syifa pada Anisa.
" Iya maaf syifa. Lain kali nggak bakal ngulangi lagi kok,janji ini yang terakhir " sahut Annisa pada Syifa dengan nada bicara lebih sesal.
" yaudah, kamu pakai buku catatan aku gih.. Dikerjain sekarang itu tugasnya. Nanti kalau ada waktu senggang kamu salin materinya " ucap Syifa pada Anisa.
" siap Bu bos.. Laksanakan " sahut Annisa sembari mengangkat tangannya memberikan hormat pada Syifa.
" yaudah ,ambil gih.. Terus cari ajah jawaban nya disitu. semuanya ada kok " ucap Syifa pada Annisa.
"ok.."
Syifa kini langsung turun dari ranjang kasurnya untuk mengambil buku catatan materi milik Syifa.
" oh Iya, bukunya ada dimana syifa ?" tanya Annisa pada Syifa.
" ada di dalam tas,lihat ajah ada kok " ucap Syifa pada Annisa.
Annisa pun berlalu mengambil tas milik Syifa dan mencari buku yang ia butuhkan untuk mengerjakan tugasnya.
" yang warna biru ini kan ?"tanyanya kembali pada Syifa.
" Iya bener " sahut Syifa.
Annisa kembali menutup resleting tas nya setelah selesai mengambil buku.
" oh Iyya.. Fatiya ada dimana ? " tanya Syifa ketika tidak melihat sahabatnya yang satu itu.
" tadi katanya mau ke kamar mandi " sahut Annisa pada Syifa .
Syifa mengangguk kan kepalanya dan kembali fokus membersihkan tempat tidurnya dengan menekuk nepuknya.
" aku disini...." suara seseorang di ambang pintu yang tak lain adalah fatiya.
" nih,udah balik dia " sahut Annisa pada Syifa.
" nyariin aku ya ?" tanya Fatiya pada mereka berdua dengan wajah yang di ikut imut kan.
" tuh sih Syifa yang nyariin " sahut Annisa pada Fatiya.
" kenapa syifa ? kangen ya sama aku ?" tanya Fatiya pada Syifa..
" nggak,cuman nanya ajah tadi. Soalnya kayak sepi gitu " sahut Syifa pada Annisa
"ye... Kamu kita aku ini radio ?" ucap fatiya pada Syifa.
" ya... Gitu deh " sahut Syifa sembari tersenyum.
" Syifa jahat" sahut fatiya mendapat gelakan tawa dari Syifa karena tingkahnya seperti anak anak.
"udah ah,aku mau tidur dulu . takut kesiangan besok mau sekolah. Kalian juga ya.. jangan bergadang biar di sekolah nanti nggak tidur" peringat Syifa pada Annisa dan Fatiya.
" Iyya,tenang ajah syifa. Ini aku juga mau otw tidur" ucap Fatiya pada Syifa.
" aku bentar lagi.. Ini udah tinggal sedikit " sahut Annisa pada mereka berdua
" yaudah ,kalau gitu aku istirahat dulu ya.. Inget jangan malam malam tidur nya " peringat nya kembali.
"Iya Syifa tenang aja " sahut Annisa pada Syifa.
Syifa segera merebahkan tubuhnya di kasur untuk istirahat. Kemudian disusul oleh Fatiya. sedangkan Annisa kini masih sibuk dengan tugasnya .
matahari mulai menampakkan sinar nya menembus celah celah jendela . Syifa dan kedua sahabat nya kini sedang bertempur dengan alat alat dapurnya membantu Bu Maryam menyiapkan makanan untuk anak anak panti yang ada disana.
" kalian nggak sekolah sekarang?" tanya Bu Maryam pada Syifa dan kedua temannya
" sekolah Bu.. tapi kami ingin membantu ibu masak. Kasihan ibu sendirian" ucap Annisa pada Bu Maryam
" ini sudah jam setengah tujuh Lo.. Lebih baik kalian mandi dan siap siap ke sekolah ajah. ibu bisa sendiri kok " ucap Bu Maryam sambari mengaduk sayuran yang ia buat
" nggak papa Bu,nanti pasti keburu kok. Kita nggak tega kalau biarin ibu sendirian masak di sini " ucap Syifa pada Bu Maryam.
" kalian tidak usah khawatir sama ibu. Nanti mbak ana pasti kesini kok bantuin ibu " ucap Bu Maryam pada mereka bertiga.
" nggak papa Bu,lagian mbak ana belum Dateng " sahut Syifa pada Bu Maryam
" yasudah, tapi kalian nggak boleh telat ya..." peringat Bu Maryam pada mereka bertiga.
" siap Bu.. Ibu tenang ajah " sahut mereka bertiga secara bersamaan.
mereka kini kembali melanjutkan pekerjaan nya masing .
" assalamualaikum" salam seseorang pada mereka semua yang sedang sibuk memasak.
" waalaikum Salaam..." sahut mereka semua kompak pada wanita yang bernama ana itu.
" ini mbak ana nya sudah Dateng " sahut Bu Maryam pada mereka bertiga.
" maaf ya Bu.. ana telat. Tadi masih sempetin ke toko buat beli ini untuk anak anak " ucap ana pada Bu Maryam.
" masyaallah... kamu baik banget nak. Semoga rezekinya makin lancar nak. Anak anak pasti seneng " ucap Bu Maryam sembari tersenyum kearah ana.
" Aamiiin allahumma aamiin bu" sahut ana sembari membalas senyuman Bu Maryam.
" oh Iya,kalian bertiga lagi libur ya ?" tanya ana pada Syifa dan kedua sahabat nya.
" nggak mbak, kita cuman sempetin bantuin ibu" sahut mereka bertiga kompak.
" yaudah gih nak.. kalian langsung siap siap buat sekolah. Disini kan udah ada mbak ana" ucap Bu Maryam pada mereka bertiga.
" baik Bu" sahut mereka bertiga pada Bu Maryam
" kami permisi ya mbak " pamit mereka bertiga dan di balas anggukan oleh mbak ana.
Syifa dan yang lainnya kini langsung berlalu menuju ke kamarnya untuk bersiap mandi dan berangkat ke sekolah.
" ini Bu Maryam yang buat ? " tanya mbak ana ketika melihat sayur asam yang sangat menggugah selera.
" Iyya,kamu suka ?" tanya Bu Maryam pada mbak ana.
" suka sekali Bu. Bahkan dulu itu ibu hampir setiap hari masakin ana sayur asem kek gitu " ucap ana menceritakan kisah masa kecilnya pada Bu Maryam.
" nanti kita makan sama sama ya... " ucap Bu Maryam dengan senyum khasa nya .
" Iya Bu, sudah lama juga ana nggak pernah makan sayur asem semenjak ibu sudah nggak ada " sahut ana dengan nada sedihnya ketika mengingat sang ibu.
" doakan saja ibu kamu nak.. Semoga dia tenang dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah. " ucap Bu Maryam pada ana.
" Iya Bu" sahut ana sembari tersenyum kearah Bu ana
" yaudah.. Yuk kita lanjut lagi masaknya,keburu anak anak berangkat sekolah nanti " ajak Bu Maryam untuk mengalihkan kesedihan mbak Anna.
" Iya Bu, jadi ngulur waktu gara gara saya " ucap ana sembari tersenyum kearah Bu Maryam.
mbak ana dan Bu Maryam kini kembali melanjutkan aksinya memasak makanan untuk anak anak panti.
" kamu sendiri kesini nya nak ?" tanya Bu Maryam pada ana.
" nggak Bu, tadi diantar sama suami ana. tapi Beliau nggak mampir kesini. karena harus buru-buru ke pesantren . Tadi dia juga nitip salam buat ibu"ucap ana pada Bu Maryam.
" ngajar nak ?" tanya Bu Maryam sambari memainkan tangannya membalikkan ikan yang sedang ia goreng.
" nggak Bu... tadi dia cuman dapet panggilan ajah dari pesantren.katannya kalau nggak salah mau rapat buat persiapan penyambutan Gus fardzan " sahut ana pada Bu Maryam.
" jadi kapan pulangnya Gus fardzan nak ?" tanya Bu Maryam pada Anna.
" kalau nggak salah sih kayaknya dia hari lagi deh Bu " sahut ana pada Bu Maryam.
"ibu juga ikut senang nak,saat mendengar Gus fardzan kembali ke Indonesia setelah sebelas tahun lamanya " ucap Bu Maryam pada mbak Anna.
" ternyata tanpa di sangka sangka sudah bertahun tahun ya Bu" ucap ana pada Bu Maryam.
" Iya nak,pasti kyai fatih dan Bu nyai sarah sangat bahagia bisa melihat putranya kembali ke tanah kelahirannya " sahut Bu Maryam pada ana.
" semoga tidak terjadi kendala atau apapun itu disaat beliau akan pulang ya bu... soalnya akhir akhir ini banyak pesawat yang jatuh dan menghilangkan banyak korban " ucap ana pada Bu Maryam.
Bu Maryam menatap kearah mbak Anna.
" jangan ngomong gitu ah.. kita doakan saja yang terbaik untuk Gus fardzan. Semoga dia bisa sampai dengan selamat ke tanah airnya " sahut Bu Maryam .
" Iyya Bu maaf " ucap mbak Anna menyesali ucapannya.
" nah.. Ikannya sudah selesai Bu.. Anna langsung letakkan di sana ya " ucap mbak Anna pada Bu Maryam.
"Iya nak,sekalian kamu panggil anak anak buat sarapan " ucap Bu Maryam pada Anna.
" sial Bu " sahut ana sembari membawa piring untuk di letakkan ya di meja makan.
...****************...
sedangkan Syifa dan kedua sahabat nya kini sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
" Annisa ..." panggil Syifa pada Annisa yang kini sedang memakai hijabnya .
" ada apa Syifa ?" tanya Annisa pada Syifa yang berada tak jauh darinya
" buku aku dimana ?" tanya Syifa pada Annisa.
" coba kamu cek di meja belajar ku " sahut Annisa pada Syifa.
Syifa kini langsung beralih melangkah menuju ke meja belajar Annisa untuk mengambil bukunya.
" ada Syifa ?" tanya Annisa padanya
"Iya ada " sahut Annisa dan beralih menuju ke ranjangnya.
" makasih ya Syifa..." ucapnya kembali pada Syifa.
" Iya " sahut Syifa pada Annisa.
" kamu udah selesai semua tugasnya Nisa ?" tanya Fatiya pada Annisa .
" sudah kok, tadi malem aku selesain semuanya " sahut Annisa pada Fatiya.
" Syifa, Annisa, Fatiya." panggil mbak ana yang sudah berada di ambang pintu.
" mbak ana... Iyya mbak ?" sahut mereka secara kompak ketika melihat keberadaan nya.
" kalian sudah siap siapnya ?" tanya mbak Anna pada mereka bertiga.
" tinggal sebentar lagi mbak " sahut Annisa pada mbak Anna.
" yasudah,kalian selesaikan dulu. Baru setelah itu langsung keluar . Nanti kita sarapan sama sama " ucap mbak Anna pada mereka bertiga.
" ok mbak,nanti kita nyusul kesana " sahut Fatiya pada mbak ana.
" yasudah ,kalau begitu mbak Anna tunggu disana " pamitnya dan di balas anggukan oleh mereka bertiga.
" dah.. Aku udah siap.. Ayo.." ajak Syifa pada kedua sahabat nya.
" sebentar, aku belum selesai. Buku buku aku belum aku masukin " ucap Fatiya pada kedua sahabat nya.
" astaghfirullah,dari tadi kenapa kamu cuman duduk duduk ajah Fatiya ?" tanya kedua sahabat nya dengan nada kesalnya pada Fatiya.
" maaf ,lupa " sahut Fatiya sembari menyengir.
" yasudah ,cepetan kamu ambil " ucap Annisa pada Fatiya
Fatiya pun kini langsung mengambil buku buku sesuai dengan jadwal pelajarannya dan memasukkannya kedalam tas.
" nah,udah . Ayo " ajak Fatiya pada keduanya
" udah nggak ada yang ketinggalan kan ?"tanya Syifa pada mereka berdua.
" insyaallah nggak ada. " sahut Fatiya.
" yaudah yuk kita langsung sarapan dan berangkat " ajak Annisa pada kedua sahabat nya.
Mereka pun kini langsung berlalu pergi dari sana.
Di pesantren An_Nur kini tengah sibuk mempersiapkan kedatangan Gus fardzan . Tampak bunga bunga berbagai warna terpajang di sepanjang jalan untuk menyambut kedatangan nya . Ucapan ucapan selamat datang pun sudah tertata rapi di sepanjang jalan.
" bagaimana sudah siapa semua kan ?" tanya ummi Sarah yang tak lain adalah istri dari pemilik pesantren atau lebih tepatnya ummi dari Gus fardzan.
" sudah mi.. Ummi tidak perlu khawatir semuanya sudah siap" sahut kyai fatih sembari tersenyum kearah istrinya.
" Iya bi, ummi merasa lega mendengar nya " ucap ummi Sarah sembari tersenyum kearah suaminya.
" fardzan tidak menghubungi ummi lagi ?" tanya kyai fatih pada umminya.
" belum bi.. Mungkin dia masih sibuk ngurus berkas berkas kepulangannya. Karena nanti malam dia akan segara terbang katanya " sahut ummi Sarah pada kyai fatih.
" jangan diganggu mi, biarkan dia menyelesaikan urusannya dulu " ucap kyai fatih pada sang istri.
" Iyya bi"
" semua undangannya sudah dibagikan kan mi ? " tanya kyai fatih pada sang istri.
" semuanya sudah bi, cuman tinggal undangan untuk panti asuhan ajah yang belum " sahut ummi Sarah pada suaminya.
" tinggal itu saja kan ? yang lainnya sudah ?" tanya kyai fatih kembali pada istrinya.
" sudah bi.. Abi tidak perlu khawatir" sahut ummi Sarah pada suaminya.
" yasudah,itu biar Anton yang ngantar nanti kesana " ucap kyai fatih pada istrinya.
" nanti ummi ambilkan undangannya bi" ucap ummi Sarah dan dia angguki oleh sang suami.
" Abi tunggu di luar ya.. " ucap kyai fatih dan di balas anggukan oleh istrinya.
Kyai fatih pun kini langsung berlalu pergi melangkah keluar . Sedangkan ummi Sarah beranjak kekamarnya untuk mengambil surat undangan nya.
setelah selesai mengambil undangannya ,kini ummi Sarah hendak kembali ke bawah namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara pecah dari kamar putranya.
" astaghfirullah,zafran..." ummi Sarah langsung berlalu membuka pintu kamar putranya untuk memastikannya.
" kamu kenapa nak ? kamu nggak papa kan ?" tanya ummi Sarah dengan nada khawatir nya pada sang putra yang kini tengah terduduk di atas ranjangnya namun di bawah kakinya terdapat banyak pecahan kaca yang berasal dari gelas yang mungkin tak sengaja Gus zafran pecahkan.
" maafkan zafran ummi.. Ummi pasti kaget tadi denger pecahannya " Gus zafran meminta maaf pada sang ummi sembari meraba mencari keberadaan umminya.
ummi Sarah langsung mengambil tangan Gus zafran dan menggenggamnya
" tidak nak.. Harusnya ummi yang minta maaf. Karena ummi tidak bisa membantu kamu nak " ucap ummi Sarah pada putranya.
" sini nak... Angkat dulu kaki kamu.. Dibawah kamu banyak pecahan gelasnya. " ummi Sarah membantu Gus zafran mengangkat kakinya .
" terima kasih ummi " sahut Gus zafran sembari tersenyum kearah umminya.
" kamu tunggu disini dulu ya nak.. Ummi mau panggil santri buat bantu bersihin ini. sekalian ummi mau ambilin kamu obat .kaki kamu terluka " ucap ummi Sarah pada putranya.
" Iyya ummi, terima kasih ummi. Maafkan zafran karena sudah merepotkan ummi" sahut Gus zafran sembari tersenyum kearah umminya.. Namun pandangannya menatap kearah lain.
" kamu tunggu disini ya.. Jangan turun dulu nak.. Dibawah kamu banyak pecahan kacanya " peringat ummi Sarah kembali pada Gus zafran.
Gus zafran membalasnya dengan anggukan kepala pada sang ummi.
ummi Sarah segera keluar dari kamar Gus zafran untuk mencari santri agar membantu nya membersihkan pecahan gelas dikamar putranya.
ZAFRAN IMANI PUTRA EL FATIH adalah kakak kembar dari FARDZAN IMANI PUTRA EL FATIH. Mereka berdua adalah putra dari pasangan kyai FATIH AN_NUR dan ummi SARAH RAHMA WATI.
kalian pasti bertanya kan ? Kenapa Gus zafran tidak ikut mengemban ilmu di luar negeri ?
dulu.. Gus zafran dan Gus fardzan memang sama sama di berangkatkan ke Turki oleh kyai fatih untuk mengemban ilmu disana.
Namun setelah mencapai kurang lebih delapan tahun di turki,tepatnya saat itu Gus zafran masih berusia dua puluh tahun . Gus zafran mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya harus kehilangan penglihatannya .
sebab itulah kyai fatih dengan berat hati membawa Gus zafran kembali pulang ke Indonesia. kini sudah hampir tiga tahun lamanya Gus zafran kehilangan penglihatannya.
Namun,meskipun begitu. Hal itu tidaklah membuat Gus zafran putus asa. Beliau adalah panutan yang banyak di contoh oleh orang lain. Bahkan semua yang sempurna Pun akan merasa insecure ketika mengetahui siapa Gus zafran sebenarnya.
meskipun Gus zafran tidak dapat lagi memfungsikan penglihatan nya dia selalu mempunyai hati dan prasangka yang husnudzon pada Allah. Ia selalu menjalani hari harinya dengan penuh rasa syukur.
Gus zafran adalah seorang hafidz Qur'an. Bahkan bukan cuman hanya itu saja. didalam kondisi nya yang tak sempurna itu.. Dia banyak menghafal hadis hadis dan menguasai beberapa kita . Maka sebenarnya inilah yang dinamakan insecure yang sesungguhnya.
" tolong di bersihkan pecahan kacanya ya mbak.. " perintah ummi Sarah ketika sudah berada di dalam kamar Gus zafran.
" baik ummi " sahut santri itu dengan nada yang sangat sopannya.
" hati hati, awas kena tangannya " peringat ummi Sarah pada santri itu.
"ummi ....." panggil Gus zafran sembari mengangkat kedua tangannya untuk meraba raba keberadaan umminya.
" ummi ada disini nak " sahut ummi Sarah sembari berlalu menghampiri putranya dan duduk disampingnya.
Gus zafran kini tersenyum ketika sudah menemukan keberadaan umminya.
" ummi obati dulu ya.. Kakinya " ucap ummi Sarah .
" maafin zafran ya mi..." kata kata Yang selalu keluar dari mulut Gus zafran .
" kenapa harus minta maaf nak ,kamu nggak salah apa apa kok" sahut ummi Sarah sembari membuka kotak P3K untuk mengambil obat.
" selama ini zafran sudah merepotkan dan menyusahkan ummi" sahut Gus zafran pada umminya.
" tidak nak.. Ini sudah tugas ummi sebagai ummi kamu. " sahut ummi Sarah pada putranya.
" tahan ya nak.. mungkin ini akan sedikit perih " peringat ummi Sarah sebelum mengobati lukanya.
Gus zafran membalasnya dengan anggukan kepala dan bersiap menahan rasa sakit yang akan di timbulkan oleh lukanya itu.
" adik kapan akan pulang mi ?" tanya Gus zafran pada umminya sembari meringis menahan sakit di kakinya.
' insyaallah besok nak.." sahut ummi Sarah pada putranya.
" zafran sudah tidak sabar menunggu besok mi.. Zafran sangat merindukan fardzan " ucap zafran sembari tersenyum.
" fardzan juga mengatakan hal yang sama pada ummi. Fardzan juga sangat merindukan kakanya. Dia ingin segera bertemu kakanya kembali katanya " sahut ummi Sarah memberitahu apa yang memang di katakan fardzan saat meneleponnya.
" Pasti dia mau bermain ular tangga lagi kan sama zafran. Pasti itu yang dia rindukan " ucap zafran dengan senyum yang tak pernah luntur di bibirnya .
" ya... Dia juga mengatakan hal itu pada ummi. Dan dia bilang,dia sudah membeli ular tangga yang bagus katanya di turki " ucap ummi Sarah sembari memakaikan handsaplas dikaki Gus fardzan yang terluka.
" sayang tapi mi.." ucap Gus zafran wajahnya berubah sedih.
" sayang kenapa nak ?"tanya ummi Sarah sembari menatap wajah putranya.
" zafran tidak bisa bermain ular tangga lagi. Karena zafran sudah tidak bisa melihat " sahut zafran dengan nada sedihnya .
"nak... Mata kita boleh tidak melihat.. Tapi,kita kan masih punya mata hati. Dia tidak akan pernah salah dalam menatap " sahut ummi Sarah sembari menyentuh dada putranya.
" Iyya ummi " sahut Gus zafran tersenyum tipis mendengar ucapan umminya.
" hem.. gimana sebelum kamu main sama adik kamu.. Kamu main sama ummi dulu. Kita anggap saja ini sebagai latihan. Ummi yakin kamu pasti bisa " ajak ummi Sarah untuk mengembalikan mood putranya
" boleh mi... Zafran tidak mau kalah mi. zafran tidak akan membiarkan fardzan menang.karena selama ini zafran tidak pernah terkalahkan kan mi.. " ucap zafran pada umminya.
" Iyya nak.. Kamu tidak akan pernah terkalahkan " sahut ummi Sarah sembari menyentuh kedua pipi putranya.
" kalau begitu,ummi ambilkan dulu ular tangganya ya.. Kamu tunggu disini " ucap ummi Sarah pada putranya.
Gus zafran menganggukkan kepalanya pada sang ummi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!