Aza Shakila berusia 21 tahun yang biasa disebut Kila ia gadis cantik yang menggunakan kerudung,baik,ceria dan ramah,tapi jika orang yang tidak mengenal nya mereka akan menilai Kila seorang yang pendiam karena ia akan irit bicara jika tidak mengenal orang tersebut, lain cerita jika sudah kenal satu sama lain.Kila hidup bersama ibu dan bapak nya dengan pas-pasan,meski hidup sederhana dia bahagia karena memiliki orang tua yang hebat dan menyayanginya.Kila bekerja di sebuah toko baju dengan jabatan kasir dia salah satu orang kepercayaan atasan nya,ibu nya terkadang menjadi buruh cuci untuk membantu kebutuhan mereka sedang bapak nya tidak bekerja karena sakit tidak bisa kelelahan.
"Kila apa kamu mau pulang sekarang atau ikut kami nongkrong sebentar"ujar Amalina mafarza yang biasa disebut Lina sahabat dekat Kila mereka bersahabat dari SMA sampai sekarang kerja pun mereka tetap bersama dia juga sebagai kasir, Lina seseorang yang baik,ramah tapi dia tak akan segan berkata kasar jika ada seseorang yang tidak ia sukai dan menyakiti orang yang ia sayangi dia hidup seorang diri orang tua nya sudah meninggal sejak dia masih SMP mereka bersahabat sudah lama tentu mereka tau kehidupan masing-masing.(Btw Lina tidak menggunakan hijab ya)
"Tidak aku harus pulang sekarang ibu pasti sudah menunggu dirumah"ucap Kila
"Baiklah, titip salam untuk Tante cantik ku yang satu itu jangan lupa bilang si cantik Lina akan berkunjung jika ada waktu" canda Lina,yang dibalas gelengan oleh Kila,ya Lina sudah dianggap anak sendiri oleh ibu nya kata seperti itu sudah biasa."ok nanti aku sampaikan pesan mu,kamu jangan terlalu lama diluar orang cantik seperti mu incaran om-om kepala botak"candaan kila dan disambut tawa teman kerjanya yang lain,mereka sudah terbiasa dengan sifat dua sahabat tersebut terkadang menghidupkan suasana dan menjadi hiburan tersendiri.
sedangkan Lina mendengus mendengar nya "Tidak apa yang penting om-om berduit,rugi dong udah diculik mana gak dikasih duit rugi banyak gak tuh".
"Baiklah, baiklah asal kau senang saja,aku pulang dulu bye".Kila melangkah kan kaki menuju motor nya yang terparkir di depan toko
"hati hati dijalan"teriak Lina sebelum Kila menjauh"kamu juga"balas Kila
Tidak membutuhkan waktu lama untuk Kila sampai dirumah,jarak antara rumah dan tempat kerja kurang lebih 15 menit "assalamualaikum"Kila sambil mengetuk pintu rumah, tak lama pintu terbuka muncul lah wanita paruh baya, segala beban dan lelah Kila terasa hilang seketika melihat senyum hangat yang menenangkan dari ibu nya,ini lah momen yang paling ditunggu nya ketika pulang kerja,Kila tak dapat membayangkan jika senyum itu hilang suatu hari nanti akan seperti apa hidup nya,ia sadar tidak ada manusia yang hidup selamanya di dunia tapi bisakah dia meminta diambil lebih dulu dari orang tuanya"apakah kamu berniat berdiri menjadi patung sampai pagi"ucap bu Susi yang menyadarkan Kila dari lamunannya
"eh, apakah ibu tega membiarkan anak ibu yang cantik ini menjadi patung?"balas Kila "sebenarnya tidak tega tapi kalau kamu menginginkan nya ibu bisa apa, itung-itung penjaga gratis"canda bu Susi diiringi kekehannya dengan wajah cemberut kila berkata"ibu kejam sekali".
"sudah,sudah ibu suka sekali menjahili anak sendiri"ujar pak Hendra yang muncul dari kamar "bapak memang terbaik"ucap Kila sambil memeluk pak Hendra "kali-kali tak apa pak"sambung bu Susi tak mau kalah,pak Hendra hanya bisa menggelengkan kepala melihat dua wanita yang disayanginya, kemudian berkata"sekarang kamu bersihkan diri dulu baru kita makan" mau tak mau kila melepaskan pelukannya sambil mengatakan"oke" Kila menuju kamar untuk membersihkan diri.
Ini karya pertama autor jika kalian menemukan typo harap maklum ya, jangan lupa komen yang positif supaya autor bisa memperbaiki dan menjadi lebih baik lagi,ini asli dari pemikiran autor sendiri tidak mengcopy karya orang lain,jika kalian menemukan ada yang sama silahkan komen,salam hangat dari autor untuk kalian selamat membaca semoga kalian suka❤️(•‿•)
Seperti biasa Kila akan berangkat bekerja sebelum jam 8 dia harus sudah ada ditoko,karena toko akan buka jam 8 dan tutup jam 8 malam,sebelum berangkat Kila berpamitan dengan orang tuanya,bu Susi memberikan bekal untuk Kila dan tentunya dilebihkan agar bisa dibagi bersama Lina"Bu Kila pamit dulu, assalamualaikum"sambil menyalami tangan Bu Susi "waalaikumsalam, hati hati dijalan jangan ngebut bawa motor nya"balas Bu Susi yang dijawab anggukan oleh Kila.
"good morning,guys" sapa Kila "morning too"jawab serempak rekan kerja Kila yang sudah datang "Lina belum datang?"tanya Kila "kamu seperti gak tau dia saja, detik-detik waktu habis baru dia muncul dia pikir toko bapak dia apa datang seenak nya saja"jawab Lisa dengan sewot,Lisa salah satu karyawan yang tidak disukai oleh karyawan yang lain karena sifat nya yang sombong dan suka memerintah seenak nya apa lagi terhadap karyawan baru.
"aku baru saja mendengar nama ku disebut, apakah kalian baru saja membicarakan kecantikan ku hari ini?"Lina dengan percaya diri nya bertanya"aku tau aku cantik gak usah kalian bahas nanti kalian iri,ngak baik"lanjut nya lagi sambil mengibas rambut panjang nya yang di ikat"dih, percaya diri sekali kamu,malu tuh dengan muka pas-pasan"jawab si Lisa dengan wajah menyebalkan"setidaknya banyak yang ngantri dari pada tebar pesona tapi tidak dilirik, itu lebih memalukan bukan?"Ucap Lina tak mau kalah"kamu....."Lisa dengan wajah marah nya dengan emosi yang siap meledak"udah-udah,waktu nya kerja apa kalian mau di marahin bu Nanik"potong Kila melerai perdebatan Lisa dan Lina jika di biar kan mereka tidak akan berhenti karena tidak ada yang akan mau mengalah,mereka semua bubar tak terkecuali Lisa dengan wajah dongkol nya.
"dasar Mak lampir" umpat Lina "udah, waktu nya kerja jangan memikirkan hal yang bisa merusak mood, sambut pagi dengan penuh semangat awali dengan bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah"Kila memberikan semangat"baiklah,kita harus semangat"ucap Lina dengan mengangkat tangan keatas sambil mengepal jari tangan.
Sedangkan di sebuah gedung pencakar langit,diruang CEO dua orang yang sedang berdiskusi"apakah tuan akan turun langsung untuk masalah ini?"tanya si asisten yang bernama Rakhan Rasya biasa disebut Raka"sudah berapa kali aku kata kan jika kita sedang berdua tidak usah terlalu formal,ya aku harus turun tangan DIA harus berada dalam genggaman ku,sudah cukup aku memberikan dia waktu untuk merasakan kebebasan"ucap Daffin dengan penuh kebencian menekan kan kata dia, Daffin Faaz Ankawijaya seorang pewaris kerajaan Ankawijaya perusahaan yang terkenal kesuksesan nya didalam negeri maupun diluar negeri,Daffin sendiri memiliki sifat yang kejam, dingin angkuh dan irit bicara,begitu pun dengan Raka sebelas duabelas beda nya dia tidak sekejam tuan nya.
Dengan helaan nafas Raka berkata" baik lah saya akan mengatur jadwal anda untuk kesana"masih bersikap formal walaupun mereka bersahabat cukup lama Raka sadar akan posisi nya dia berusaha bersikap profesional ada kalanya harus profesional dan ada kalanya ia akan menjadi seorang sahabat dan hal itu pula kadang menjadi perdebatan antara Daffin dan Raka."malam nanti kita kesana "ucap Daffin dengan wajah datar tanpa bantahan"baik lah,kalau begitu saya pamit undur diri tuan"hanya di balas anggukan oleh Daffin.
Sepergi nya Raka, Daffin merenung mengingat sebuah kejadian dimana itu awal dari perubahan seorang Daffin Faaz Ankawijaya dari Daffin yang bersifat hangat dan penyayang berubah menjadi seseorang yang kejam, dingin dan angkuh 'kau harus membayar perbuatan nya, nikmatilah kebebasan mu sebelum waktunya tiba'Daffin membatin dengan amarah yang tertahan. (kira -kira kejadian apa ya?)
Balik lagi ketempat Kila, sekarang waktunya istirahat "wah Tante Susi memang terbaik,apa saja yang dimasak nya pasti enak"puji Lina,ya mereka sekarang sedang makan siang setelah menunaikan kewajiban(sholat).
"dengan pujian mu itu yang membuat ibu ku melebih kan bekal nya"jawab Kila yang disambut kekehan oleh Lina"dalam hidup kita harus pandai mencari keuntungan dan lagian menyenangkan orang dapat pahala juga"balas Lina dengan menaik turun kan alis nya"ya Lina selalu benar "mereka tertawa bersama.
Sekarang sudah waktunya pulang, mereka bersiap siap dan tidak sabar untuk beristirahat dirumah untuk melepas penat seharian bekerja"La malam besok nongki yok,kita udah jarang loh jalan bareng mumpung besok malming kita cari mangsa,pasti banyak deh cogan yang keluar dari sarangnya"dengan senyum indah nya tanpa wajah berdosa lina mengatakan bahkan sambil membayangkan pula"aduh, kenapa kau memukul jidat ku"adu Lina sambil mengusap jidat nya"lebay dan hiperbola,disentil bukan di pukul,lagian pikiran mu hanya tentang cowok dan makanan apa tidak ada hal lain".
"sama saja, dipukul atau disentil sama-sama menimbulkan sakit,oh ayo lah sayang ku kita butuh cuci mata dan menenangkan pikiran dari banyak nya pekerjaan".
"banyak hal yang bisa menenangkan pikiran selain melihat cogan mu itu seperti,mengaji, mendengar ceramah dan mengikuti kajian dan hal positif lainnya".
"ya ya ya,jika ustadzah Kila sudah bersuara aku tidak bisa lagi menjawab"Kila hanya menggeleng kepala melihat sahabat satu-satunya itu."jadi gimana,jadi ngak nih"lanjut Lina "akan aku usahakan tapi tidak janji,kan kamu tau sendiri ibu gimana harus dijelas kan dari A sampai Z untuk minta izin"
"masalah Tante jadi urusan ku,aku jamin jika kau bersama ku Tante akan memberi izin"
"baiklah,kalau gitu aku pulang dulu"
"hati hati dijalan"ucap Lina sambil melambaikan tangan dan ia pun ikut menyusul pulang dengan motor nya.
Setibanya dirumah Kila terkejut melihat beberapa isi barang rumah nya yang sudah diluar dan mendengar tangisan ibu nya,dia bergegas masuk kerumah tanpa mengucapkan salam,ia melihat orang tua nya berlutut dan memohon kepada seorang pria berwajah tampan siapapun pasti akan terpesona melihat nya,tapi Kila tidak mengenalinya yang pasti bukan sembarangan orang dilihat dari penampilannya,
"Bu,ada apa ini"semua orang mengalihkan pandangan nya terhadap Kila seketika mendadak hening'yang ditunggu tunggu ' batin Daffin tersenyum miring dan itu dilihat pak Hendra, suara pak Hendra memecahkan keheningan"nak kamu sudah pulang,kamu pasti capek istirahat lah kekamar".
"ini ada apa pak kenapa barang kita ada diluar dan siapa mereka"tanya Kila menuntut penjelasan tanpa menghiraukan ucap pak Hendra"nak masuklah kekamar,bapak akan menyelesaikan kan nya"bukan itu jawab yang Kila inginkan.
Jangan lupa komen yang positif agar autor bisa memperbaiki dan semangat update nya,sekali lagi autor tegas kan ini murni ide sendiri tanpa mengcopy karya orang lain, salam hangat dari autor untuk kalian selamat membaca semoga suka❤️(•‿•)
"bapak anda mempunyai hutang kepada tuan Daffin,tuan telah memberikan waktu cukup lama dari yang sudah disepakati dan sekarang tidak ada lagi toleransi"Raka menjelaskan, karena pak Hendra tidak berniat untuk menjelaskan nya.Kila tentu saja terkejut setau nya bapak tidak pernah berhutang kepada siapa pun walaupun pas-pasan tapi mereka tidak pernah berhutang "tidak mungkin"gumam Kila dengan suara rendah yang masih bisa didengar oleh mereka,Kila menatap pak Hendra"apakah benar yang mereka katakan pak?"tanya Kila untuk memastikan lagi,pak Hendra menunduk kan wajah nya tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya.
"ya bapak memang meminjam kan uang kepada tuan Daffin"jawab Bu Susi"untuk apa bu bukan nya uang yang kita punya sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk pengobatan bapak walaupun itu pas Pasan"
"uang itu digunakan untuk pengobatan bapak karena kami ngak mau terus menerus nyusahin kamu, uang itu juga bapak guna kan untuk modal usaha,bapak ditipu dan uang tersebut dibawa kabur sama temen bapak " jelas Bu Susi sambil menangis
"astaghfirullah,kenapa kalian ngak bilang sama Kila,kalian ngak nyusahin Kila sama sekali"jawab Kila sambil menangis"maaf kan kami nak"ujar pak Hendra dengan penuh penyesalan, dengan menghela nafas Kila menatap Daffin"berapa hutang bapak saya"tanya Kila "hutang bapak anda 500jt belum termasuk bunga nya"bukan Daffin yang menjawab melainkan si asisten Raka,Kila terkejut bukan main setelah mendengar nilai yang disebutkan itu bukan lah jumlah yang sedikit apa lagi bagi mereka yang hidup tak berpunya.
Bu Susi dan pak Hendra hanya bisa menunduk kan wajah ketika mendengar nya,setelah lama terdiam barulah Kila mengatakan"saya akan membayar nya tapi saya mohon beri saya waktu"
"Bahkan kau jual diri pun tidak akan sanggup membayar nya"kalimat pedas yang keluar dari mulut Daffin yang dari tadi hanya menyaksikan drama keluarga tersebut,sangat meyakiti hati mereka terutama Kila, siapa yang terima jika diri nya direndahkan seperti itu.
"anda orang berilmu,cerdas dan berpendidikan tinggi tapi nilai kesopanan anda sangat lah buruk"balas Kila dengan menatap Daffin benci "tidak semua anda sama rata kan dengan uang,ingat dilangit masih ada langit"lanjut nya lagi
"dengan uang bisa membeli segalanya,termasuk harga diri anda"jawab Daffin tenang dengan penuh keangkuhan.
"waktu saya sangat lah berharga,saya tidak mau membuang nya untuk hal yang tidak penting,jadi saya akan memberikan sebuah pilihan hutang anda akan dianggap lunas jika anda memberikan Putri kesayangan anda untuk saya nikahi atau anda akan membusuk dipenjara dan saya pastikan itu" jelas Daffin dengan dingin tidak lupa wajah datar nya,sebenarnya uang tersebut tidak lah seberapa baginya tapi bukan uang tersebut yang ia inginkan melainkan wanita yang ada didepannya saat ini.
"saya akan memberikan anda waktu sampai besok untuk berfikir, pikirkan lah dengan baik keputusan anda menentukan kehidupan keluarga anda,ucapan saya tidak lah main main"sambung nya dan menatap Kila dengan tersenyum miring yang mana kila ingin sekali memukul, menendang dan mencakar wajah tampan nya agar dia tidak bisa lagi bersikap angkuh dan sombong.
Setelah mengatakan nya Daffin keluar dari rumah tersebut dengan wajah angkuh nya,dan tidak memberikan kesempatan mereka untuk membantah"hubungi saya jika anda telah menentukan pilihan nya"ujar Raka dengan wajah sama datarnya dengan sang tuan, sambil meletakkan sebuah kartu dia atas meja lalu menyusul tuanya.
Didalam mobil berisikan dua manusia, yang sama sama sibuk dengan pikiran masing-masing ntah apa yang mereka pikirkan (Jangan tanya autor, autor juga tidak tau apa yang mereka pikirkan) " tuan apakah anda yakin rencana anda akan berhasil" Raka membuka obrolan "ya mereka tidak punya pilihan selain pilihan pertama"jawab Daffin penuh yakin"bagaimana mereka memiliki pilihan kedua atau mereka menyembunyikan anak nya"tanya nya lagi"apakah kelamaan bekerja membuat kinerja mu berkurang?"bukan nya menjadi Daffin malah balik bertanya"maksudnya" dengan wajah bingung Raka berfikir
"apa kamu tidak bisa melihat bagaimana wanita itu sangat menyayangi orang tuanya,apakah dia akan tega melihat nya di penjara? Dan apakah mereka mempunyai uang untuk menyembunyikan anak nya?"jelas Daffin dengan suara dingin, dan Raka melupakan tentang hal itu"maaf tuan saya melupakan hal itu" dengan nada bersalah.
Sedangkan dirumah,Kila terdiam cukup lama mencerna apa yang baru saja terjadi ntah lah dia tidak bisa berfikir jernih untuk sekarang" nak,maafkan bapak yang telah menyulitkan mu dan menyeret mu dalam masalah ini,kamu tidak usah mengorbankan diri bapak tak apa dipenjara"ucap pak Hendra dengan penuh rasa bersalah,disini lah mereka diruang tamu tiga manusia beda usia yang sedang mencari solusi untuk masalah yang baru saya mereka alami.
Kila menarik nafas sejenak sebelum berbicara"anak mana yang rela melihat orang tua nya menderita,ya Kila kecewa dengan keputusan kalian yang tidak memberi tau Kila tentang hal ini tapi Kila tidak mau bapak di penjara, bagaimana dengan kami apa bapak tidak memikirkan ibu dan Kila" jawab Kila yang di balas anggukkan oleh Bu Susi"Kila benar pak,tapi ibu juga ngak rela Kila menikah dengan tuan Daffin,kita tau sendiri dia seperti apa orang nya" timpal Bu Susi dengan mata masih memerah sehabis menangis.
"kita tidak mempunyai pilihan lain lagi Bu"pak Hendra dengan penuh keputusan asaan "andai bapak tidak sakit,andai bapak tidak meminjamkan uang,andai bapak tidak ditipu ini semua tidak akan ..." "semua sudah terjadi tidak akan bisa dirubah lagi,ini teguran untuk kita dari Allah agar kedepannya bisa bersyukur dengan apa yang kita punya"Kila memotong ucapan pak Hendra yang penuh penyesalan.
"Kila telah memutuskan untuk menikah dengan tuan Daffin"putus Kila dengan mantap tanpa keraguan,semoga ini pilihan yang tepat, biar lah dia mengorbankan diri dari pada melihat bapak nya di penjara dia tidak akan sanggup melihat air mata ibu nya tumpah setiap hari karena menangisi bapak.
"Nak kamu tidak...." " keputusan kila sudah bulat pak, kalian tidak usah khawatir semuanya akan baik baik saja jika mereka berani macam-macam bukan kah anak kalian ini jago beladiri,Kila akan menghadapi nya itung itung pemanasan udah lama juga Kila tidak melakukan nya" hibur Kila dengan candaan agar orang tua nya tidak khawatir walaupun dia sendiri jauh lebih khawatir,terbukti orang tua nya tersenyum meski terpaksa itu jauh lebih baik dari pada menangisi nasib, yang tidak akan berubah.
"sekarang kalian harus istirahat, jangan dipikirkan lagi semua nya akan baik baik saja"
"kamu juga istirahat, pasti lelah sehabis kerja ditambah dengan masalah ini" ujar pak Hendra yang dibalas senyuman dan anggukan oleh Kila
jangan Lupa tinggalkan komen yang positif agar autor semangat update nya,maaf jika masih banyak typo autor akan berusaha memperbaiki, salam hangat dari autor untuk kalian selamat membaca, semoga kalian suka ❤️(•‿•)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!