NovelToon NovelToon

Pernikahan Rahasia

1. Cowok Menyebalkan

Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.

Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.

...***...

" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.

" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.

...***...

" Good morning, Daddy! Good morning, Mommy! " sapa Adelia dengan berteriak.

Gadis cantik yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya berlari menuruni tangga untuk menuju ruang makan. Seperti yang selalu dilakukan setiap pagi, Adelia akan sarapan bersama dengan kedua orang tuanya.

" Morning, Sayang " jawab Mommy Yeni yang sedang mengoleskan selai di atas roti tawar.

Sebelum duduk di kursinya, Adelia menyempatkan untuk mencium pipi ayahnya terlebih dahulu. Itu yang memang selalu dilakukannya karena andai lupa pasti ayahnya itu akan protes. Perlu diketahui, ayahnya memang terkenal sebagai sosok pria yang dingin dan datar, tapi akan berubah menjadi sosok yang lembut dan penyayang jika sedang bersama dengan orang-orang tersayangnya, terutama dirinya dan sang ibu.

" Tuan Putri Daddy mau pakai selai apa pagi ini? Biar Daddy buatkan " tanya Daddy Leon pada putri kesayangannya itu.

" Hem, coklat saja deh, Dad " jawab Adelia setelah cukup berpikir.

Saking sayangnya pada sang putri, terkadang pria yang masih cukup muda dan tampan itu tak jarang membuatkan atau memasak makanan untuk Adelia, padahal sebenarnya tidak bisa memasak. Mungkin semua itu karena Adelia adalah putri satu-satunya dan tentu yang paling disayangnya.

" Oh, begitu? Kalau Adelia saja dibuatkan, giliran aku harus buat sendiri? " ucap Mommy Yeni yang sepertinya cemburu.

Bukan hal yang jarang lagi jika Mommy Yeni cemburu pada Adelia. Memang Mommy Yeni seperti melahirkan saingannya sendiri, apalagi Adelia begitu dekat dengan sang suami dan tak jarang membuatnya terabaikan.

" Tuh, Dad, istrinya cemburu " adu Adelia tertawa kecil.

" Bukan begitu, Sayang, kan kamu sudah buat sendiri " sahut Daddy Leon dengan wajah panik.

Memang cukup lucu karena cemburu pada anak sendiri, tapi begitu kenyataannya. Adelia pun akan merasa cemburu andai sang ayah lebih dekat dengan Mommy Yeni. Bahkan sering kali Adelia dengan sengaja membuat ibunya itu cemburu, begitu juga sebaliknya.

Hal itu terkadang yang membuat Daddy Leon merasa bingung dan pusing diperebutkan oleh dua wanita kesayangannya. Apalagi sampai ada salah satu yang merajuk dan marah.

" Lia, ingat ya itu suami Mommy. Jadi jangan dekat-dekat " ucap Mommy Yeni menatap tajam sang putri.

" Dan Mommy juga ingat ya, ini adalah Daddy-nya Lia " balas Adelia jelas tidak mau kalah.

Jika sudah seperti itu, Daddy Leon hanya memijat pangkal hidungnya dan berharap tidak terjadi keributan pagi ini.

" Sudah-sudah, lebih baik kita sarapan sekarang. Daddy harus berangkat bekerja dan Lia juga harus berangkat ke sekolah " ucap Daddy Leon sebelum keributan terjadi.

Adelia pun mengangguk patuh, sedangkan Mommy Yeni terlihat mendengus kesal.

" Daddy, selalu saja begitu dan membela Lia " ucap Mommy Yeni karena memang posisinya sudah tergeser oleh sang putri.

" Kalau begini kan aku jadi rindu Lio, cuma dia yang membelaku " lanjut Mommy Yeni dengan mata berkaca-kaca.

Memang Adelio, kembaran Adelia, saat ini berada luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Otaknya yang cerdas membuatnya mengikuti kelas akselerasi dan satu tahun lebih cepat dari Adelia. Baru satu minggu sebenarnya, tetapi sudah membuat orang rumah sangat rindu.

" Ih, Mommy drama deh " cibir Adelia memutar matanya malas.

Mommy Yeni mendelikan kedua matanya mendengar itu dan Adelia langsung menoleh ke arah lain. Jujur saja, gadis itu masih memiliki rasa takut pada ibunya itu.

.

.

.

Seperti biasanya, Adelia berangkat ke sekolah dengan diantar oleh supir pribadinya. Kedua orang tuanya tidak mengizinkannya untuk menyetir sendiri mengingat dirinya yang cukup ceroboh. Daddy Leon dan Mommy Yeni tentu takut terjadi sesuatu pada putri mereka itu yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Dengan sangat hati-hati, Adelia turun dari mobil dan menutup pintu mobil itu kembali. Dia menoleh ke belakang untuk memastikan roknya tidak tersangkut lagi seperti beberapa hari yang lalu. Entah kenapa dirinya tercipta dengan sangat ceroboh dan membuatnya terkadang mempermalukan diri sendiri.

" Nindi!! " panggil Adelia saat melihat sahabatnya.

Tanpa menunggu sang sahabat menjawab panggilannya, Adelia pun segera berlari untuk menghampirinya. Namun, lagi-lagi karena tidak melihat sekitar dan terlalu ceroboh, akhirnya Adelia pun tersandung batu kecil di depannya.

" Aaaa... " teriak Adelia saat akan terjatuh.

Grep.

Tidak disangka dan tidak diduga, tiba-tiba ada seseorang yang menangkap tubuh Adelia dan itu tentu saja sangat menolongnya. Seandainya saja tidak ada orang itu, maka sudah pasti tubuh Adelia akan lecet-lecet karena terjatuh.

Perlahan-lahan, Adelia membuka kedua matanya yang sempat terpejam dan melihat orang yang menolongnya. Seketika kedua matanya itu membulat saat benar-benar sudah melihatnya. Dia tidak menyangka jika yang menolongnya adalah si pembuat onar, yaitu Ansel Jonathan Gevariel.

" Aaaa.. Lepaskan aku! " teriak Adelia memberontak.

Brugh.

Sesuai yang dikatakan oleh sang pemilik tubuh, Ansel pun langsung melepaskan Adelia hingga pada akhirnya jauh di tanah.

" Aw, sakit! " pekik Adelia yang benar-benar terjatuh, ya walaupun tidak cukup keras.

Adelia mendongakkan kepalanya dan menatap Ansel yang masih berdiri di sana dengan sangat kesal.

" Kenapa kamu lepaskan aku sih? Kan sakit! " protes Adelia karena pantatnya terasa cukup sakit.

" Lah, bukannya lo yang minta dilepas ya tadi? Kenapa sekarang malah menyalahkan gue? Seharusnya lo berterima kasih sama gue " sahut Ansel tidak terima.

" Lagian, lo ceroboh sih, jalan tidak lihat-lihat sekitar " lanjut Ansel.

Tadi memang Ansel berjalan tidak jauh dari Adelia dan spontan menolong gadis itu saat melihatnya akan terjatuh.

" Ih, siapa yang ceroboh ya. Ini tuh musibah, aku juga tidak tahu kalau ada batu di sini " ucap Adelia melempar batu yang membuatnya tersandung.

" Terserah lo deh, masih baik gue masih mau menolong lo " jawab Ansel yang langsung pergi dari sana.

" Eh, kok pergi sih? Tolong aku dulu ini " ucap Adelia karena ditinggalkan begitu saja.

Sama sekali Ansel tidak memperdulikan atau menoleh ke arah Adelia. Pemuda itu terus berjalan menjauh dan menghampiri kedua orang yang Adelia ketahui sebagai sahabat dekatnya.

" Aaaa... Dasar cowok menyebalkan! Awas kamu ya! " teriak Adelia saking kesalnya.

Seumur hidupnya, baru pemuda itu saja yang berani padanya selain sang kembaran. Selain karena putri dari keluarga terpandang, paras Adelia yang sangat cantik cukup membuat orang takluk padanya.

" Lia, sini aku bantu! Jangan teriak-teriak, malu! " ucap Nindi yang baru datang.

Dengan hati yang masih sangat kesal, Adelia mengulurkan kedua tangannya dan dibantu berdiri oleh sang sahabat. Beruntung tubuhnya tidak ada yang terluka dan semuanya baik-baik saja. Jika ada, maka Adelia pasti akan membuat perhitungan pada Ansel.

***

Halo semuanya 👋 Salam kenal dari Ansel dan Adelia ya❤️ Bagi yang belum tahu, Adelia ini anak dari Leon dan Yeni (Pria Kulkasku)🥰

Saya harap kalian semua akan suka dengan kisah Ansel-Adelia juga ya☺️ Mohon juga kesetiannya untuk menemani kisah ini sampai tamat😘 Terima kasih 🤗🙏

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

2. Satu Kelompok

Teng, teng, teng.

Suara bel pertanda masuk sekolah telah terdengar dan jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Adelia dan Nindi berjalan dengan cepat ke kelas mereka yang beruntungnya ada di lantai paling bawah. Keduanya tidak ingin sampai terlambat masuk kelas dan ketinggalan pelajaran.

" Huh, untungnya Bu Lilis belum masuk " ucap Adelia setelah mendudukkan tubuhnya di tempat duduknya.

" Iya, benar. Jadi kita tidak harus mendengarkan omelan dari Bu Lilis karena terlambat " sahut Nindi yang duduk di samping Adelia.

Sedari awal masuk SMA, memang Adelia dan Nindi menjadi teman sebangku. Nindi adalah satu-satunya sahabat yang Adelia miliki, karena kembaran dan kakak-kakaknya yang sangat posesif sehingga membuatnya tidak memiliki banyak teman. Hanya Nindi yang dipercayai oleh kembarannya, itu pun karena Nindi adalah anak salah satu rekan bisnis Daddy Leon.

" Selamat pagi, anak-anak " sapa seorang guru saat memasuki kelas itu.

Semua siswa yang ada di dalam kelas itu pun langsung berdiri untuk menyambutnya, termasuk Adelia.

" Selamat pagi, Bu " jawab semua siswa.

Kemudian, Adelia serta siswa-siswi yang lain duduk kembali di tempat masing-masing setelah dipersilahkan. Mereka akan memulai pelajaran pertama hari ini yang diajarkan langsung oleh Bu Lilis, guru yang tadi dibicarakan oleh Adelia dan Nindi.

" Melanjutkan materi minggu kemarin, hari ini kita akan kembali membahas tentang prosedur. Karena minggu kemarin kita sudah mem_ " ucapan Bu Lilis terpotong saat melihat tiga orang siswa memasuki kelas.

Terlihat guru muda itu menghela napasnya panjang karena tiga siswa itu memang selalu terlambat di mata pelajarannya ataupun mata pelajaran lainnya. Siapa lagi jika bukan Ansel serta kedua sahabatnya, yaitu Remon dan Aza. Tiga siswa paling tidak bisa diatur dan selalu membuat masalah, terlebih lagi mereka bertiga tergabung dalam sebuah geng motor bernama Black Wolf.

" Apa kalian tidak bisa sekali saja tidak terlambat? " tanya Bu Lilis pada ketiga siswanya itu.

" Maaf, Bu, tadi saya ke toilet dulu " sahut Ansel yang tentu hanya alasan saja.

" Kita berdua juga, Bu, menemani Ansel " tambah Remon.

Sebenarnya semua orang pun tahu jika Ansel serta Remon dan Aza itu berbohong, karena itu adalah alasan setiap mereka terlambat masuk kelas. Semua orang pun hanya diam dan pura-pura percaya saja karena tidak ingin mencari masalah dengan mereka, terutama dengan Ansel. Para guru pun sudah angkat tangan dengan kelakuan ketiganya, Ansel serta Remon dan Aza tetap dipertahankan di sekolah itu hanya karena siswa paling berprestasi dan sering kali menyumbangkan piala serta mendali untuk sekolah.

" Ya sudah, kalian boleh duduk. Diusahakan jangan terlambat lagi di mata pelajaran saya ataupun mata pelajaran guru lainnya ya " ucap Bu Lilis yang masih berusaha untuk mengingatkan ketiga siswanya itu.

" Baik, Bu " jawab Ansel serta Remon dan Aza bersamaan.

Ansel pun segera menuju tempat duduknya diikuti oleh Remon dan Aza di belakangnya. Tanpa sengaja, mata Ansel bertemu dengan mata Adelia yang sedang meliriknya sinis. Pemuda itu pun hanya menarik salah satu sudut bibirnya dan mendudukkan tubuhnya.

" Kenapa sih guru-guru dan Opa Gunawan di sini tidak mengeluarkan mereka saja dari sekolah ini? Mereka itu kan sering membuat masalah " gerutu Adelia yang masih merasa kesal karena kejadian tadi.

Sebenarnya Adelia sudah cukup tahu tentang Ansel dan kedua sahabatnya karena mereka sangat terkenal di sekolah dengan kelakuan nakal mereka. Hanya saja memang baru berada di satu kelas saat sudah di masa penghujung sekolah. Awalnya Adelia tidak peduli dengan mereka selagi tidak mengganggunya, tetapi karena kejadian tadi membuatnya tidak suka pada mereka.

" Ya alasannya sudah jelas sih, mereka berprestasi dan banyak memenangkan olimpiade " sahut Nindi yang mendengar gerutuan sang sahabat.

Jika memang alasannya, ya Adelia sedikit bisa mengerti. Apalagi setelah Adelio dan Aditya lulus dari sekolah itu, maka ketiga orang itulah yang paling berprestasi dan dikenal sebagai siswa jenius. Tetapi tetap saja di balik kelebihan itu, ketiganya adalah siswa-siswa yang nakal dan sering membuat masalah.

Tidak ingin semakin merasa kesal, Adelia pun kembali fokus pada Bu Lilis yang sedang menjelaskan materi hari ini. Sebagai siswa yang tidak pintar dan tidak memiliki otak secerdas sang kembaran, Adelia harus berusaha dengan keras agar bisa lulus dengan nilai yang baik.

.

.

.

" Sebelum mengakhiri pelajaran hari ini, Ibu akan memberikan tugas untuk kalian. Ini adalah tugas kelompok yang terdiri dari dua orang dan ibu yang akan membagikan kelompoknya sekarang " ucap Bu Lilis pada siswa-siswinya.

Mendengar itu, Adelia dan Nindi berharap untuk berada di dalam satu kelompok yang sama.

" Aku harus sama kamu sih, Nin " ucap Adelia yang menggenggam tangan sang sahabat.

" Iya Lia, aku juga berharap satu kelompok sama kamu " jawab Nindi menganggukkan kepalanya.

Terlihat Bu Lilis mulai membuka buku absen dan sepertinya sedang memilih kelompok-kelompok untuk tugas yang akan diberikannya.

" Untuk kelompok pertama yaitu Nindi dan Aza " ucap Bu Lilis yang membuat dua sahabat itu kecewa.

Keduanya ingin bersama, tapi malah Nindi satu kelompok dengan yang lainnya dan parahnya adalah salah satu siswa nakal itu. Adelia hanya berharap dia akan berada satu kelompok dengan salah satu temannya yang baik dan tidak banyak ulah.

" Yaahh, kita pisah, Lia " ucap Nindi dengan wajah sedihnya.

" Ya sudah, gimana lagi? " sahut Adelia menghela napasnya panjang.

Setelah itu, Adelia pun kembali fokus mendengarkan pembagian kelompok oleh Bu Lilis sembari berdoa.

" Kelompok kedua, yaitu Ansel dan Adelia " ucap Bu Lilis menunjuk Ansel dan Adelia.

Kedua mata Adelia membulat sempurna saat mendengar dirinya satu kelompok dengan orang paling ingin dihindarinya. Dia menoleh dan menatap Ansel yang terlihat biasa saja dan malah asik mengobrol dengan Aza.

" Bu, saya tidak mau satu kelompok sama Ansel. Ganti yang lainnya saja ya, Bu " protes Adelia karena benar-benar tidak ingin satu kelompok dengan pemuda itu.

" Tidak bisa, Adelia. Ibu sudah memilih semuanya dan tidak bisa diganti-ganti begitu saja " tolak Bu Lilis.

" Tap_ " Adelia tidak bisa melanjutkan ucapannya karena dipotong oleh Bu Lilis.

" Tidak ada tapi-tapian, atau kamu tidak akan mendapatkan nilai di tugas ini nanti " potong Bu Lilis dengan cepat.

Akhirnya Adelia hanya bisa pasrah saja daripada tidak akan mendapatkan nilai nanti. Gadis itu menatap tajam Ansel yang kebetulan juga sedang menatapnya. Kedua tangannya terkepal kuat karena saking kesalnya.

***

Dua eps untuk perkenalan hari ini ya🥰 Sampai jumpa lagi besok❤️

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

3. Tolong Aku! ~ Adelia

Ketika jam pulang sekolah tiba, Adelia segera keluar dari ruang kelasnya bersama dengan Nindi. Seperti biasa, dua gadis itu akan menunggu jemputan bersama di depan gerbang sekolah. Sembari terus berjalan keduanya bercerita tentang hal-hal yang menarik, memang jika sudah mengobrol berdua mereka seperti tidak pernah kehabisan topik pembicaraan.

" Lia, gimana kalau hari minggu nanti kita belanja ke mall? Kemarin sepupuku bilang kalau banyak aksesoris lucu di toko langganan kita. Kita harus beli pokoknya, lagian kita sudah lama tidak belanja bersama dan sekalian jalan-jalan " ucap Nindi pada Adelia.

" Wah, serius, Nin? " tanya Adelia sangat antusias.

Nindi pun menganggukkan kepalanya " Iya Lia, serius deh " jawab gadis itu.

Memang Adelia dan Nindi cukup sering pergi berdua untuk berbelanja atau sekedar jalan-jalan menghabiskan waktu seperti remaja-remaja lainnya. Terlebih lagi hal-hal yang mereka sukai juga sama, salah satunya berburu aksesoris-aksesoris lucu. Dan yang paling penting, kedua orang tua masing-masing juga akan lebih mudah memberikan izin untuk pergi jika mereka pergi bersama.

" Kalau begitu boleh deh, Nin. Aku akan meminta izin Daddy dan Mommy dulu " ucap Adelia yang tentu ingin pergi.

" Oke, nanti kamu kasih kabar saja. Lagian Om Leon dam Tante Yeni pasti kasih izin kalau kamu perginya sama aku " jawab Nindi.

Tiba di depan gerbang sekolah, terlihat mobil jemputan Nindi sudah datang dan tentu sahabat dari Adelia itu harus pulang lebih dulu. Sedangkan Adelia harus menunggu mobil jemputannya seorang diri di sana.

" Aku duluan ya, Lia. Kamu hati-hati ya " pamit Nindi memberikan sebuah pelukan singkat.

" Iya Nin, kamu tenang saja " jawab Adelia membalas pelukan sahabat itu.

Adelia melambaikan tangannya saat sang sahabat sudah masuk ke dalam mobil dan mulai beranjak pergi.

Ting.

Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan dari ponselnya dan Adelia pun langsung mengambil ponselnya miliknya di dalam sakunya. Ternyata pesan itu dari sopir pribadinya yang mengabarkan akan datang menjemput sedikit terlambat karena masih menambal ban mobil yang bocor.

" Yahh.. Ada-ada saja, padahal aku ingin cepat pulang dan sampai di rumah " ucap Adelia menghela napasnya panjang.

Terpaksa harus menunggu dan berharap mobil jemputannya itu tidak akan terlalu lama datangnya. Sebenarnya bisa saja Adelia memesan taksi dan pulang sendiri, tetapi dia lebih menunggu saja.

Selagi menunggu, Adelia pun memilih memainkan ponselnya agar tidak merasa bosan. Berselancar di sosial medianya yang lumayan ramai, apalagi dia juga cukup memiliki banyak pengikut. Mereka semua selalu menunggu unggahan terbaru kegiatan Adelia setiap harinya.

" Kalau pengikutku selalu bertambah seperti ini, bisa-bisa jadi selebgram nih " gumam Adelia melihat pengikutnya bertambah cukup banyak dalam beberapa jam.

Sebenarnya Adelia sempat memiliki keinginan untuk menjadi aktris media sosial yang terkenal, tetapi tidak diizinkan oleh Daddy Leon. Semua itu bertentangan dengan Daddy Leon yang ingin kehidupan keluarganya tidak menjadi tontonan khalayak ramai. Apalagi Keluarga Richard selalu menjaga privasi mereka dari media ataupun yang lainnya.

.

.

.

Tanpa gadis itu sadari, dari arah kanannya ada segerombolan pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah berlari ke arahnya. Kemungkinan besar itu adalah segerombolan pemuda yang sedang melakukan tawuran antar pelajar. Memang di daerah sana sering terjadi tawuran antara sekolah, termasuk sekolah tempat Adelia menuntut ilmu.

Prang.

Adelia sangat terkejut saat mendengar suara yang sangat keras, ternyata itu adalah bunyi kaca jendela yang pecah karena lemparan balok kayu dari salah satu pemuda itu. Tentu saja gadis itu sangat panik, apalagi ini pertama kalinya dia melihat tawuran dari jarak yang begitu dekat.

" Hah? Siapa mereka semua? Mereka tawuran di sini? " ucap Adelia benar-benar panik.

" Aduh.. Aku harus bagaimana? " lanjut Adelia bingung.

Sebisa mungkin Adelia berpikir untuk mengamankan diri dari tawuran itu dan mencari tempat yang aman. Gerombolan pemuda itu sangat banyak dan sudah menyebar, sehingga cukup sulit untuk kabur dari sana. Untuk masuk ke dalam sekolah pun sepertinya juga akan semakin tidak aman karena mereka semua menyerang gedung sekolah dengan melemparkan sesuatu.

" Neng Adelia, cepat lari!! Ada tawuran, bahaya!! " teriak penjaga sekolah memperingatkan Adelia.

Meskipun masih dalam keadaan yang sangat bingung dan panik, Adelia berlari ke tempat yang sekiranya aman dan bisa menjadi tempat berlindung. Sayangnya, semua jalan di sekitar sana sudah tertutup dengan segerombolan pemuda yang sedang tawuran itu. Langkah kaki Adelia juga kurang cepat sehingga terkepung di tengah-tengah mereka semua.

Bugh, bugh, bugh.

Suara-suara orang saling memukul dan dentingan benda tajam terdengar jelas di telinga Adelia. Kedua tangannya menutupi kedua telinganya dan berjongkok di tengah-tengah tawuran itu karena sudah tidak bisa pergi kemana-mana. Gadis itu benar-benar ketakutan dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain menangis.

" Daddy, Mommy, aku takut! " lirih Adelia sangat ketakutan.

" Lio, tolong aku! Aku butuh kamu! " lanjut Adelia memanggil kembarannya.

Memang biasanya di saat-saat seperti ini kembarannya itu lah yang selalu menjaga dan melindunginya. Namun, saat ini Adelio tidak ada di dekatnya sehingga tidak ada lagi yang menjaga dan melindunginya seperti dulu.

" Awh, sshhh, sakit.. " pekik Adelia karena tubuhnya ditendang oleh salah satu pemuda itu.

Jika Adelia terus berada di tengah-tengah tawuran itu dan tidak segera pergi, maka kemungkinan besar gadis itu akan terluka dan tidak selamat. Tawuran antar pelajar itu sangat-sangat brutal dan tidak memandang siapa yang mereka serang.

" Tolong aku!! Siapapun tolong aku sekarang juga! Aku takut! " teriak Adelia meminta pertolongan.

Semakin lama tendangan yang diterimanya semakin banyak dan tubuhnya terasa sangat sakit. Seumur hidupnya, Adelia tidak pernah merasakan hal ini karena keluarga dan orang-orang terdekatnya selalu memperlakukannya dengan sangat lembut.

Hingga tiba-tiba dan entah siapa, ada seseorang yang menarik tangannya dan membawanya pergi. Adelia cukup terkejut dan mengikuti langkah orang itu dengan harapan memang seseorang yang ingin menyelamatkannya. Orang itu membawa Adelia keluar dari gerombolan pemuda yang sedang tawuran itu dan menuju ke sebuah jalan gang kecil di belakang sekolah.

" Semoga dia ini orang baik yang benar-benar berniat menyelamatkan aku. Tolong jauhkan aku dari orang-orang yang jahat " doa Adelia di dalam hati dengan terus berlari.

Sejujurnya, ada perasaan takut andai orang itu memiliki niat jahatnya padanya, tetapi hati kecilnya mengatakan tidak. Adelia pun terus mengikuti langkah orang itu sampai mereka berada di tempat yang sepi dan aman.

***

Selamat pagi 👋 Eps pembuka untuk hari ini ya❤️

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!