NovelToon NovelToon

JODOH DARI KAKEK BUYUT

Sumpah Di Altar

"Saya mengambil engkau Venus Jenina Wijaya menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya."

"Saya mengambil engkau Arsen Venino Askara menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya."

Ucap sepasang pria dan wanita dibawah altar dengan senyum yang cerah ceria, mereka saling merangkul dan terlihat sangat serasi. Si wanita sangat cantik dan anggun dibalut dress putih tak berlengan dengan veil menjuntai hingga akhir dress panjangnya. Sang pria sekilas terlihat mirip Kim Taehyung bujangnya Bangtan, berdiri disamping wanitanya dengan tatapan penuh cinta. Siapa yang melihat adegan itu pasti iri, apalagi yang sudah lama pacaran tapi tidak diberi kejelasan, pasti tantrum.

"You may kiss the bride..." seru pendeta dari atas altar. Pasangan pengantin itu terlihat malu-malu, tapi perlahan mereka semakin mendekat dan berciuman sekilas dengan canggung. Para tamu undangan terlihat riuh dan antusias. Bagaimana Tuhan mempertemukan dua insan rupawan ini, sama-sama berasal dari keluarga terpandang, sama-sama pebisnis. Oh... Tuhan benar-benar tidak adil.

Masih terlihat pasangan pengantin itu menyapa tamu undangan, berkeliling lokasi pesta yang dihias megah nan romantis itu. Seluruh gedung dihiasi dengan bunga baby breath yang melambangkan lembaran baru yang akan dibuka pasangan manis ini. Si pria tampannya terlihat spek husband material, full act of service, ahh paket combo, lengkap, tidak ada kurang sedikit pun dan pesta pernikahan itupun usai.

🌼🌼🌼

Jenny duduk di kursi penumpang didepan, dan Arsen suaminya duduk di kursi kemudi. Mereka berdua tidak menunjukkan ekspresi apapun, tidak semanis saat di acara tadi. Jenny memeluk semua helai dress panjang itu di pangkuannya. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka, hingga akhirnya Jenny bergeming.

" Eh... Lu ada penyakit menular ngga?".

"Haah???!", tanya Arsen tersentak.

"Pertanyaan gua kurang jelas atau emang lu yang budeg. Lu tadi nyium gua anjir, mana lama banget lagi. Ada ngga??", panik Jenny.

"Ngga, cewe stress lu, keluarga Askara tuh ngga ada yang penyakitan!" jawab Arsen pendek.

"Syukur deh, mimpi apa gua bisa-bisanya nikah sama elu, perasaan hidup gua lurus-lurus aja, bisa-bisanya apes begini." desah Jenny sembari menghempas napas beratnya.

"Bisa-bisanya kakek buyut kita punya perjanjian aneh kayak gitu, tapi wajar aja sih, biar dunia Timio udah merdeka tapi mereka kan tetep kejebak di zaman VOC." keluh Arsen dengan desah napas yang sama.

"Udah deh, makin mumet nih otak gua. Ini kita harus kemana dulu?", tanya Jenny seolah mempertanyakan nasibnya.

"Yaa ke rumah kitalah bego!", timpal Arsen.

"Kita? Emang kita punya rumah?", bingung Jenny.

Arsen tidak menjawab pertanyaan Jenny lagi dan mulai melajukan mobil mereka yang digantungi kaleng minuman yang sudah dipasangi tali dan ditempel tulisan " Just Married " dibelakang mobil mereka.

Begitulah ceritanya ini dimulai.

.

.

.

.

Hai hai yeorobundeul, Apa kabar kalian?

Masih sehat? Udah pasti engga dong, kan kita hobinya halu, mana bisa sehat 🤣

But, it's okay kamu tyduck sendiri, kita rame kok

💜💜💜

Ini cerita kedua Timio, cerita ini juga masih menggambarkan kehaluan kita sebagai ciwi-ciwi yang suka membuat daftar kriteria cowo idaman, kriteria future husband ceunah, tapi pada kenyataannya standar kita tetep mengacu pada ke tujuh pria paling rebutan seisi bumi.

Biar kata speknya ngga ngotak untuk kita yang kebanyakan spek sendok nyam-nyam ini, but it's okay yeorobun 😇

Yakin aja dulu, jadi engga nya urusan nanti 😁

Stay tune yaa

Btw visualnya kita spill di part selanjutnya 👌

.

.

.

Tbc ... 💜

Masa Lalu dan Perjanjian

Kakek buyut dari Arsen dan Jenny merupakan sahabat baik pada jaman dulu kala, kehidupan keluarga Askara dan Wijaya yang sangat baik di masa sekarang ini, itu berkat kakek buyut mereka. Wijaya berperan penting dalam kekayaan Askara, lebih tepatnya pada masanya Askara sangat miskin, dibantu dan dirawat dengan tulus oleh Wijaya hingga mereka bisa perlahan berdiri di kaki sendiri. Sejak saat itu Askara bersumpah jika ia mempunyai kehidupan yang baik, ia akan membaginya dengan wijaya. Askara juga berjanji akan menjodohkan setiap keturunan pertamanya dengan keturunan Wijaya kelak.

Mereka terus menjaga hubungan yang baik, silaturahmi yang selalu erat, tapi sayangnya keturunan mereka tak bisa dijodohkan. Generasi pertama dari Wijaya dan Askara adalah laki-laki, begitu dan begitu seterusnya, jadi tidak bisa dinikahkan. Hingga akhirnya Askara yang membawa perubahan pun lahir, awalnya semua orang tidak terlalu takjub karena " Arsen Askara " terlahir sebagai laki-laki, tapi disusul kabar beberapa Minggu kemudian bahwa keturunan Wijaya yang termuda baru saja lahir dan "perempuan". Semua keturunan Askara maupun Wijaya bergembira karena janji akan tergenapi.

Meski mengetahui desas-desus perjodohan itu Jenny si gadis yang 'bodo amat kronis' tidak menanggapi serius, dan merasa semua yang diceritakan orang tuanya itu hanya bualan, atau sesuatu untuk menakut-nakutinya, sama halnya dengan Arsen, ia juga tidak perduli dengan perjanjian apapun yang dibuat kakeknya di masa lalu.

Hingga akhirnya keduanya menginjak usia yang ke - 25 tahun, mereka berdua diperhadapkan pada pilihan yang bukan hanya sulit, tapi membuat mental agak terguncang. Jenny menerima kabar dari ayahnya bahwa beliau mengidap kanker darah, dan ia ingin sekali melihat putri semata wayangnya menikah dengan orang yang dipilihnya dan meminta Jenny segera resign dari pekerjaannya. Jenny meskipun agak batu di awalnya, kini melunak, meski ia sedih dan bingung, pada akhirnya ia menyetujuinya juga.

Arsen dan Jenny punya waktu untuk saling mengenal lebih jauh selama enam bulan, meski hubungan Askara dan Wijaya yang erat, dan mempertahankan silaturahmi, beda cerita dengan kedua orang yang mau dinikahkan ini, keduanya selalu sibuk dengan dunianya masing-masing, tidak paham apa itu family gathering, mereka lebih dulu membuat rencana untuk kabur jauh-jauh hari sebelum pertemuan keluarga dilaksanakan, karena itulah Arsen dan Jenny tidak saling mengenal.

Selama enam bulan itu juga mereka harus menyelesaikan semua urusannya diluar sana. Tidak hanya Jenny, Arsen juga mendapat serangan mental untuk segera menyetujui perjodohan ini. Ia bahkan diancam oleh ayahnya, tidak akan menjadi ahli waris dari Askara jika ia tidak menikahi Jenny, dan diancam juga akan keselamatan pacarnya, itulah yang paling membebaninya. Ia cukup takut jika masalah ini akan merembet kemana-mana.

Pernikahan mereka terjadi hanya karena perjanjian, balas budi, dan perjodohan. Mereka tidak saling mengenal secara mendalam, bahkan mereka harus membuang kehidupan pribadi mereka jauh jauh, tidak perduli seberapa dalam dan lama kisah yang mereka bangun di luat sana, tidak perduli juga sebagaimana hebat proses yang mereka jalani dulu, demi kesuksesan kesepakatan kakek buyut mereka, semuanya harus dilepas. Begitulah pernikahan ini terjadi.

.

.

.

Arsen Venino Askara, Direktur utama Askara Corporation yang agak savage, dingin, tampan.

Venus Jenina Wijaya

Mba Kantoran yang menjabat sebagai manager marketing di sebuah perusahaan aksesoris ternama, wanita kuat, lebih dingin dari Arsen, punya masa lalu yang syulit dilupakan.

.

.

.

tbc ... 💜

Pengantin Baru

Arsen menghentikan mobilnya didepan mansion mewah. Ia menoleh ke sampingnya. Jenny tertidur dengan kepala miring ke jendela dan masih memeluk seluruh gaunnya yang berlapis banyak itu. Sejenak Arsen terdiam menatapnya, dan bertanya jauh ke dalam lubuk hatinya, " Cantik banget ternyata istri gua? Apa memang takdir gua dia ya?", batinnya.

" Hehh... cewe gila... " teriaknya tiba-tiba membuat Jenny terbangun kaget. " Sampaaii...", serunya melambai ala ala mas resepsionis yang menyambut tamu. Jenny mengedarkan pandangannya ke sekeliling, dan matanya takjub dengan pemandangan itu.

"Mansion ini tuh atas nama kita berdua, se-detail itu kakek buyut gua sama kakek buyut lu. Gila ngga tuh menurut lu, se niat itu mereka ", tambah Arsen.

" Hmm... nikah sama lu ga buruk buruk amat ternyata, se engga nya ada hunian layak " seru Jenny.

Akhirnya mereka berdua memasuki mansion itu, pelayan sudah berderet menyambut mereka, ala ala drakor yang dimana pelayannya memakai seragam bagus, Jenny sangat takjub dalam hatinya, " Wooaahh.. keluarga Askara tajir banget ya..." batinnya.

"Selamat datang tuan dan nona muda, dan selamat atas pernikahan kalian. Nona wijaya, perkenalkan saya kepala pelayan keluarga Askara, panggil saja saya Billy, tapi khusus malam ini, kami semua tidak akan ada di mansion ini, kami akan pulang ke rumah kami masing-masing, dan kembali di pagi hari." jelas pria paruh baya itu.

" Kenapa? " Jenny bingung, bukankah seharusnya pelayan tetap disana? Pikirnya.

" Agar tuan dan nona muda lebih leluasa." jawab Billy singkat dengan senyum, diikuti pelayan - pelayan yang lain juga senyum - senyum.

" Leluasa? Emang kami mau ngapain? " tanya Jenny dengan polosnya, karena ia memang benar - benar tidak paham kemana arah bahasan Billy.

Saapp... Arsen langsung merangkul pinggang Jenny.

" Ya ya ya, silahkan kalian semua boleh pergi, malam ini aku dan istriku agak sibuk, dan tidak ingin diganggu. Pergilah kalian semua, besok harinya datang telat juga tidak apa.", titah Arsen, lalu semua orang yang tadi berbaris rapi pun bubar.

" Kok lu usir mereka sih, gua ngga bisa masak anjir, besok pagi kalo kita laper yang masakin siapa. Ah elu ada-ada aja?! ", kesal Jenny.

" Lu emang polos apa beneran bego sih? Lu kira orang baru nikah emangnya ngapain? Main lego? Kita tuh masih dipantau sama keluarga kita masing-masing wahai istriku, diantara banyak pelayan tadi, gua yakin banget ada mata-mata mereka yang mastiin kita beneran hidup sebagai suami istri atau ngga, jadi sebisa mungkin kita ikuti kemauan mereka...", kesal Arsen, dan ekspresi Jenny langsung berubah ketika menyadari sesuatu yang membuat pipinya sedikit merah, dan ia sedikit malu.

"Iy-iya maaf, gua ngga tahu kalau mereka mantau kita sampai segitunya."

Jenny mengerucutkan bibirnya pertanda ia merasa malu atau jadi tidak enak pada Arsen, karena memang sama sekali tidak terlintas di pikirannya bahwa keluarga mereka akan memikirkan sejauh ini, untunglah Arsen tanggap dan segera memperingatkannya. Jika tidak mereka bisa ketahuan.

Jenny mengedarkan pandangannya ke sekeliling, disinilah ia sekarang menjadi nona muda di keluarga konglomerat Askara, pemilik penyumbang ekonomi terbesar di negara Timio, sementara yang kedua di pegang keluarganya sendiri.

Entah kenapa ia benar-benar merasa seperti burung dalam sangkar emas, dan ia mulai ngeri ketika bertanya pada dirinya sendiri.

Apakah aku benar-benar sanggup menjalani nya?

Kehidupan pernikahan palsu ini?

Bahkan aku tidak benar-benar kenal suamiku ini?

Apa aku akan baik-baik saja seperti yang papa bilang?

Apa dia juga baik-baik saja disana?

Semoga ia tidak bersedih terlalu lama.

.

.

.

tbc...💜

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!