NovelToon NovelToon

My Daddy'S

prolog

NovelToon
Di ruang operasi, dokter dan para suster kini tengah melakukan penolongan untuk sepasang ibu dan anak. Sang ibu yang terbaring lemas tak berdaya dalam hati hanya berdoa untuk keselamatan anaknya.
di luar ruangan, seorang lelaki mengenakan pakaian jas hitam dan terlihat tampan sedang berdoa dengan menautkan kedua tangannya, sambil sesekali dia melihat kedalam ruangan melalui kaca di pintu itu meski tak terlihat.
raut wajah yang khawatir dari pria tersebut hilang setelah salah satu dari suster yang membantu dokter melakukan operasi itu keluar.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
bagaimana suster?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
oh dokter bagaimana keadaan istri saya dan anak saya dok?
Dokter
Dokter
anak anda baik-baik saja, dia terlahir dengan sehat...
Dokter
Dokter
namun... kami tidak bisa menyelamatkan istri anda, dia memberikan segalanya pada anak anda tuan
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
apa?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
Diana
Dokter
Dokter
kami mohon maaf untuk istri anda
Dokter
Dokter
Kami turut berduka cita untuk istri anda tuan
Dokter
Dokter
suster akan membawa istri anda ke kamar mayat, dan anak anda akan kami bawa ke ruang bersalin, silahkan datang kapan saja setelahnya.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
terimakasih dok
Joshua sangat lemah saat mendengar hal itu, dia bingung untuk memilih bahagia atau sedih untuk kejadian yang menimpanya.
saat melihat istrinya terbaring di ranjang rumah sakit tanpa nyawa membuatnya sangat sedih, sedangkan saat dia melihat anaknya yang baru lahir, rasa sakit dalam hatinya sangat terasa—bagai hatinya di tusuk oleh seutas jarum kecil.

01. DK (Deva Kaizel)

NovelToon
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
Pagi Yah— sapanya dari belakang Joshua.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
Oh Dev, tumben pagi
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
hari libur loh
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
saja... aku mau bangun pagi
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
ayah belum menyiapkan makan padahal
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
gak papa
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
Ayah masak aja
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
aku tungguin disini kok
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
oh oke deh
Joshua melanjutkan masak, sedangkan DK hanya menatap Joshua dari kursi meja makan disana.
merasa di tatap dengan tajam, Joshua merasa merinding bahkan tubuhnya seperti tersengat karena hal itu.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
Ayah masak apa? — berjalan mendekat Joshua.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
hanya nasi goreng saja
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
mau liat — hanya tabiat yang DK ucapkan, karena saat ini dia berhasil memeluk tubuh ayahnya, melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping si ayah.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kamu ngga keberatan? — memegang tangan DK.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
kenapa yah?, sejak kecil kan aku udah biasa meluk ayah, sekarang ngga boleh?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
haah kamu ini
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
ribet loh ini masaknya
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
pelit... yaudah deh Dev mau ke kamar dulu aja — mencium leher Joshua sebelum pergi dari sana.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
Dev sayang ayah
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
haah anak itu
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
bisa bisanya dia tumbuh lebih tinggi dari pada aku, besar lagi.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
haha, aku memang pandai merawat anak, iyakan sayang? — menatap foto mendiang istrinya.
DK sekarang berumur 18 tahun dan memasuki ajaran semester akhir di SMA.
kini mereka tengah sarapan di dapur bersama-sama, DK sangat menikmati nasi goreng buatan ayah nya, sesekali dia menatap ayahnya yang makan cukup tenang di sebarang meja.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
hari ini ayah ada pekerjaan?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
ngga ada
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kenapa?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
ngga, hanya ingin bertanya saja
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kalo ada apa apa bilang aja sama ayah
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
aku ini ayah mu loh, bukan orang luar
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
Yah, semester akhir kan mau selesai nih, aku pikir mau masuk ke perguruan tinggi dan tinggal di asrama
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kamu yakin?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
yakin dong
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
kenapa?, ayah ngga mau aku tinggal?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
ngga, hanya saja ayah masih memikirkan hal itu
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
kalo ayah minta aku ngga ke asrama juga ngga papa
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
tinggal disini saja, kamu ngga suka yah?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
suka kok
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
ini kan memang rumah asal ku
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kamu masuk perguruan tinggi apa?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
UNJA
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
oh boleh
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
makasih yah
DK bangun dari duduknya dan mendekat ke ayahnya.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kenapa?
DK membungkukkan tubuhnya dan mencium bibir ayahnya.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
makasih yah
awalnya Joshua kaget dengan ciuman tadi, namun suara berterimaksih DK membuyarkan keterkejutannya.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
ah, sama sama
DK pergi ke wastafel dan membersihkan piring bekas dia makan.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
aku mau ke kamar yah — sekali lagi mencium leher Joshua.

02. Permainan panas

NovelToon
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
Dev, ayah boleh masuk?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
masuk aja yah ngga di kunci kok
Pintu terbuka memperlihatkan Joshua yang sudah mengenakan pakaian tidurnya.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kamu lagi apa?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
buat musik
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
udah malem, tidur gih
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
ayah dulu aja, nanti aku tidur
Joshua sedikit susah menelan ludahnya, bahkan jantungnya berdetak sangat kencang seperti sehabis lari maraton saat melihat DK yang begitu tampan.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
"dia benar anak ku kan?, auranya sangat mendominasi" — batin Joshua.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
ayah kenapa berdiri disana?, duduklah
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
ayah takut tidur?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
mimpi ibu yah?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
haah, memangnya kenapa... itu berarti ayah rindu sama ibu mu
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
ibu kan sudah tidak ada, dia sudah bahagia disana bertemu dengan kedua orang tuanya.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
kamu ngejek ayah, hum?
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
eh, ngga
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
aku cuman ngomong hal yang bener kok
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
udah deh, kamu cepet tidur ayah mau balik ke kamar
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
gak tidur disini, yah?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
ngga
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
emang ngga takut
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
shuut, diam kamu
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
udah sini sini, tidur sama aku
DK bangun dari kursinya dan menarik kembali ayah nya untuk tidur bersama di kasur DK.
Joshua tidur dengan membelakangi DK, namun DK memeluk tubuh Joshua dari belakang.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
Dev
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
hum?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
berhenti mengendus tubuh ku
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
kenapa? wangi ayah enak loh
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
geli geli
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
biarin, aku ngga ngerasa geli kok
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
aku yang rasain
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
haha, jangan di rasain
DK masih sama dengan kegiatannya, Joshua hanya mencoba untuk tidak terpikirkan hal hal lainnya. Namun perlahan hal itu membuatnya sedikit terangsang hingga tak sengaja dia mengeluarkan sedikit desahan dari mulutnya.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
Ahh
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
ayah? kamu ngga papa?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
um?, ngga
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
"huuh, hampir aja" — batinnya.
Dengan nakal nya, DK malah menciumi leher Joshua yang tentu saja membuatnya terkejut.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
Dev
DK mengubah posisi tidur Joshua untuk berbaring terlentang, saat dia melihat Joshua dengan wajah yang seperti ingin menangis, DK hanya menatapnya dan menutup mata Joshua.
sedangkan dia, malah kembali menciumi leher Joshua. anak laknat...
merasa kancing baju tidurnya di buka satu persatu, Joshua mencoba bangun dari tidurnya dan menghentikan DK.
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
tunggu!
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
shuut
Semua berhasil DK buka, dia tatap tubuh sang ayah dengan dalam.
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
tubuh ayah sangat ramping
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
apa ayah jarang berolahraga?
Joshua (Ayah DK)
Joshua (Ayah DK)
Deva
DK (Deva Kaizel)
DK (Deva Kaizel)
tak apa ayah
DK kembali menciumi tubuh Joshua sedangkan Joshua hanya berbaring dan menatap langit langit kamar DK yang gelap itu.
saat wajah DK terlihat jelas di pandangannya, DK mendekati wajah Joshua dan mencium bibirnya.
ciuman yang awalnya hanya sentuhan itu berbuah dalam sepersekian detik saat Joshua membuka mulutnya. tak bisa dia pungkiri lagi, Joshua kini hanyut kedalam permainan DK malam ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!