Merried With Adek Kelas: Lisa Ft Jay Enhypen
Prolog
Sebelumnya aku ucapkan terimakasih buat kalian.
Maybe alur cerita ini bakal banyak berubah dari cerita sebelumnya guys. soalnya aku udha rada lupa sama alur yang kemarin.
Judulnya bakal tetap sama, maybe alurnya aja yg agak sedikit beda
Someone
[terduduk di bawah pohon dengan keadaan terluka]
Someone
Shhh.. Sial banget gue!
Aurora Pramoedya
Ya.. ampun.. [Terkejut melihat Seseorang yang terluka]
Aurora Pramoedya
Astagaaaa.. Kamu kenapa?
Aurora mengeluarkan sapu tangan dan satu plester bergambar doraemon.
Aurora Pramoedya
Kamu pasti tawuran kan? Dasar cowok! Taunya tawuran doang! Guna juga ngga! [Mengomel sambil mengobati]
Someone
[Fokus melihat name tag]
Aurora Pramoedya
Selesai.. Gak usah dibalikin..
Aurora Pramoedya
Aku ga bisa nolong kamu sampai ke rumah sakit.. ini udah malam.. [Melihat jam tangan] Dah.. [berlaku pergi]
Someone
[Menatap punggung Aurora]
Someone
Aurora Pramoedya? [Bergumam dan pingsan]
Aurora Pramoedya
[Berjalan sambil bersenandung]
Aurora namanya. Si kakel cantik primadona SMA Cakrawala.
Murid berprestasi kesayangannya para guru.
Gadis bertubuh mungil yang selalu membawa cimory kemana-mana.
Aurora Pramoedya
Semoga dia baik-baik aja.. [Mengingat cowok tadi]
Kondisi gelap membuat Aurora tidak dapat melihat wajah cowok itu sepenuhnya. Jangankan nama, wajahnya saja ia tidak tahu.
~MWAK |1|~
Dua orang manusia masih saja saling diam. Keduanya sama-sama belum percaya dengan apa yang terjadi sekarang.
Aurora Pramoedya
[Masih memakai Gaun pernikahan]
Aurora Pramoedya
[Melirik cowok yang duduknya tidak jauh darinya]
Someone
Gak usah liat-liat! Gue tau gue ganteng! [Menghusap Rokok. Baju usah berantakan dengan dasi yang udah terbuka]
Aurora Pramoedya
Dih! [Melirik sinis]
Someone
[Diam-diam tersenyum]
Aurora Pramoedya
Sok ganteng! [Bergumam]
Aurora Pramoedya
Yaiyalah! Kan kamu punya telinga! [Ketus]
Someone
Aksara, nama gue Aksara.. [Menatap Aurora]
Aurora Pramoedya
Udah tau! [ketus]
Aksara Pradipta
Lo tau gue? [Ragu]
Aurora Pramoedya
Siapa sih yang ga tau kamu? Murid nakal seantero sekolah, semuanya juga pasti tau kali [Kesal]
Aksara Pradipta
Oh.. [Acuh]
Aksara Pradipta
Mandi gih, bentar lagi baju lo di anter mama.. [Bermain HP]
Aurora Pramoedya
[Merengut]
Aksara Pradipta
[Peka] Kenapa lagi kak?
Aurora Pramoedya
Cerai aja yuk..
Aksara Pradipta
Ya kali baru nikah cerai! Ogah! Gue ga mau jadi duda ya.. [Membanting diri di kasur]
Aurora Pramoedya
Ish! Kita masih sekolah Aksa!
Aksara Pradipta
Ya bilang kita udah tamat siapa?
Aurora Pramoedya
Kok kamu makin ngeselin sih?!
Aksara Pradipta
[Menghela napas]
Aksara bangkit, kemudian duduk di sebelah Aurora dan menatap wajah cantik istrinya.
Istrinya? iyalah, kan mereka udah sah.
Aksara Pradipta
[Menangkup pipi Chubby Aurora] Istri Aksara yang paling cantik, mandi ya sayang.. [Tersenyum]
Aurora Pramoedya
[Melotot dan langsung berdiri] IHH! kamu kaya om-om pedo tau ga!
Aksara Pradipta
[Terkekeh] Makanya mandi kak. Atau mau langsung gue kelonin, heem? [Tatapan menggoda]
Sungguh, Aurora semakin geli mendengar itu. Ia tak menyangka Aksara yang selalu memasang wajah garang bisa seperti ini.
Aurora Pramoedya
[Tatapan galak] Dasar mesum! [Berbalik menuju Kamar mandi]
Aksara tertawa puas melihat wajah kesal Aurora. Menurutnya wajah Aurora sangat lucu dan menggemaskan secara bersamaan.
Aksara Pradipta
[Tersenyum] Istri ya? [Terkekeh] Tuhan kabulin doa gue?
Bimana Pradipta (Papa)
Kami meminta maaf atas nama putra kami. Ini benar diluar kendali kami..
Hiro Laksana Pramoedya (Ayah)
Tidak masalah tuan. Kami juga meminta maaf atas nama putri kami. Kami benar-benar tidak tau jika Grace kabur dari rumah..
Rania Pradipta (Mama)
Menurut ku biarlah yang sudah terjadi berlalu. Lagi pula kita tetap menjadi besan.. [Merangkul Adhisty]
Adhisty Pramoedya (Bunda)
[Tersenyum] Benar, aku yakin Aksara dan Aurora bisa membina rumah tangga dengan baik..
Hiro Laksana Pramoedya (Ayah)
[Tersenyum]
Rania Pradipta (Mama)
Baiklah, kalau begitu aku ke kamar mereka sebentar.
Aksara Pradipta
[Duduk di kasur sambil bermain HP]
"AKSARA! MAMA BOLEH MASUK?"
Aksara Pradipta
[Menoleh ke pintu] MASUK AJA MA!
Pintu terbuka menampilkan Rania membawa piyama tidur.
Rania Pradipta (Mama)
Ini untuk Aurora.. [Memberinya pada Aksara]
Aksara Pradipta
Tumben, mama izin dulu. Biasanya langsung masuk..
Rania Pradipta (Mama)
[Tersenyum] Situasinya udah beda dong. Kamu kan udah nikah.
Rania Pradipta (Mama)
Kalau mama masuk tanpa izin takut kalian lagi.. [Tersenyum penuh Arti] Eeehm.. lagi itu loh [Tersenyum menggoda]
Aksara Pradipta
Mama ada ada aja, Kita masih sekolah kali! [Telinga memerah]
Rania Pradipta (Mama)
loh, aman aman aja kali. Kalian udah sah secara agama dan hukum..
Aksara Pradipta
Apaan sih ma, mending mama keluar deh.. [Mendorong Rania menuju pintu]
Rania Pradipta (Mama)
[Tertawa] Ga sabaran banget kamu. Iya-iya mama tau kamu mau berduaan sama Aurora kan?
Rania Pradipta (Mama)
Ciee.. yang udah sah.. Ga perlu mandang dari jauh lagi nih.. Soalnya tiap bangun udah bisa liat dari deket.. [Menggoda Aksara]
Aksara cepat-cepat mendorong Rania keluar dari pintu dan mengunci pintu
Mamanya itu pasti sangat senang menggodanya sekarang.
Aksara Pradipta
Ck.. sial! Kenapa gue jadi malu? [Mengusap rambutnya kasar, tapi ada rasa senang di hatinya]
~MWAK |2|~
Aksara tak berhenti tersenyum memandang ciptaan Tuhan yang menurutnya paling indah.
Seseorang yang biasanya ia tatap dari jauh kini bisa ia tatap sedekat ini. Bahkan ia bisa memeluknya sekarang juga.
Aurora Pramoedya
[Menggeliat]
Aksara Pradipta
[Tersenyum]
Aksara Pradipta
(Cantik banget anj! Ga kuat gue..)
Aurora Pramoedya
[Perlahan-lahan membuka mata]
Aurora mengerjapkan matanya beberapa kali memfokuskan pandangan.
Seketika dirinya dibuat kaget dengan wajah Aksara yang sangat dekat dengan wajahnya.
Aurora Pramoedya
[Mendorong wajah Aksara dengan telunjuknya] Ngapain deket-deket?!
Aurora Pramoedya
[Merubah posisi jadi duduk]
Aksara tersenyum kemudian meletakkan kepalanya di atas paha Aurora.
Aurora Pramoedya
Ck.. berat Sa! Minggir deh!
Aksara Pradipta
Gue kan mau manja-manja sama istri gue..
Aurora Pramoedya
[Mendengus kesal]
Aurora Pramoedya
Ngomong sama kamu tuh nguras tenaga banget ya! Ada aja balesannya!
Aksara Pradipta
Iya, Lo kapan bales perasaan gue kak?
Aksara Pradipta
Ga, ga jadi
Aksara Pradipta
Lupain aja
Aurora Pramoedya
Yauda minggir, Aku mau mandi Sa.
Aksara Pradipta
Ini masih pagi banget kali kak, tidur aja lagi
Aurora Pramoedya
Dih, itu mah mau kamu.. Minggir-minggir
Aurora Pramoedya
Aku ada urusan Sa, ada janji
Aksara Pradipta
[Langsung tegak] Janji? Sama siapa? Cewek atau cowok? Cuma berdua?
Aurora Pramoedya
Lagian bukan urusan kamu
Aksara Pradipta
Urusan gue, gue suami lo
Aksara Pradipta
Mulai sekarang apapun yang jadi urusan lo, juga urusan gue..
Aurora Pramoedya
Kok gitu?!
Aurora Pramoedya
Kita nikah juga karena terpaksa kali!
Aksara Pradipta
Mungkin buat lo terpaksa, tapi ga buat gue
Aksara Pradipta
[Bangkit dari kasur]
Aksara Pradipta
Cepetan mandi, gue mau bawa lo ke basecamp gue.. [Pergi ke balkon]
Aurora Pramoedya
[Menatap punggung Aksa] Dia ga terpaksa? Apa jangan-jangan.. Ga.. ga.. ga mungkin.. [Menggeleng]
Aurora Pramoedya
[Bangkit menuju kamar mandi]
Aksara Pradipta
[Menatap langit]
Aksara Pradipta
Lo cuma gue kak
Aksara Pradipta
Aurora Cuma milik Aksara
Aksara Pradipta
Ga boleh ada yang ngerebut lo dari gue, Ga boleh! Siapapun itu
Aurora Pramoedya
[Keluar dengan pakaian lengkap]
Aksara Pradipta
[Melihat Aurora dari atas sampe bawah]
Aksara Pradipta
Tunggu gue
Aurora duduk di pinggir kasur dengan wajah kesal.
Liburan yang seharusnya menyenangkan kini berubah menjadi kesialan. Bukannya liburan ia malah menikah dengan adik kelasnya sendiri.
Aurora Pramoedya
Dia ngapain sih? Lama banget!
Aurora Pramoedya
AKSA? MASIH LAMA?!
Aurora Pramoedya
sayang-sayang! [Julid]
Aksara Pradipta
[Keluar dengan pakaian lengkap]
Aksara Pradipta
Ayo, Kita sarapan di basecamp aja.. [Menggandeng tangan Aurora]
Aurora Pramoedya
Ngapain sih ke basecamp kamu?
Aksara Pradipta
Mau ngenalin lo ke temen gue
Aurora Pramoedya
Ngapain?! Mereka juga kenal aku kali!
Aksara Pradipta
Itu sebagai kakak kelas, tapi ini sebagai istri gue..
Keduanya berjalan keluar bersama-sama. Pamit pada Rania, kemudian langsung pergi dengan motor milik Aksa.
Aurora Pramoedya
[Memegang bahu Aksara]
Aksara Pradipta
[Langsung memindahkan tangan Aurora agar memeluknya]
Aksara Pradipta
Peluk gue kaya gini setiap kita pergi, mulai sekarang lo berhak atas apapun punya gue..
Aurora Pramoedya
[Dengan ragu mengeratkan pelukan]
Aurora Pramoedya
(Kamu bahaya Aksa. Kamu bahaya buat aku, Aku ngerasain perasaan aneh di dekat kamu)
Aksara Pradipta
[Menjalankan motornya]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!