Let Me Be Happy
pilihan yang sulit
Sebuah tamparan ia layangakan di pipi mulus putri tercintanya
papa Viola
DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI KAMU
papa Viola
Jawab papa Viola siapa yang menghamili kamu
Pecah sudah emosi sang papa mendengar anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA hamil di luar nikah
Viola
Maafin Vio pa.. hiks
Viola hanya bisa bersujud di kaki sang papa, sedangkan ibunya tidak bisa berkata-kata lagi meninggalkan Viola dan suaminya di ruang keluarga
papa Viola
sekarang kamu pilih, mau mempertahankan bayi itu dan keluar dari rumah, atau kamu gugurkan dan lanjutkan sekolah mu
Viola
Nggak pa, Vio gak mau membunuh bayi ini
Ucapnya sambil menggelengka kepala
papa Viola
Bagus, silakan angkat kaki dari rumah ini, dan lepaskan seluruh fasilitas yang kamu punya, keluar dari rumah ini tanpa membawa apapun
Panggil Viola mendongakan kepalanya ke sang papa
Evan
Vio kamu cintakan sama aku?
Viola hanya menunduk tidak menjawab atau bahkan bergerak
Menarik dagu Viola, mencium lembut bibirnya, dan melakukan yang tidak seharusnya anak SMA lakukan
Persetubuhan yang begitu panas di lakukan oleh anak remaja SMA
papa Evan
Kamu dengar nak, bahkan Evan tidak mengakui bahwa itu anaknya,tolong jangan rusak masa depan putra saya, dan tutup mulut lah! Masa depan putra saya masih panjang
papa Evan
Jika kamu butuh uang....
Seraya memberi amplop berisi uang ke tangan Viola
papa Evan
ambil lah ini, dan jangan usik kehidupan Evan
Viola tidak bergeming, ia hanya menatap kosong ke arah Evan yang bersembunyi di balik tubuh papanya
Adrian
mama aku masih ngantuk semalam bergadang ngerjain tugas
Viola
Adrian sekarang pukul 07.30 jika ti.....
Keributan di dalam kamar Adrian
Adrian
Mama kok telat, Adrian sekolah jalan kaki lohhhhh
Ucapnya sambil berlari ke kamar mandi
Viola hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan anaknya, sudah jelas jam 6 tadi di bangunkan tapi tidak mau bangun
Viola, putri tunggal dari keluarga kaya raya rela hidup sederhana demi kehidupan putranya, meninggalkan hidup mewahnya dan memilih bekerja menjadi pelayan di salah satu coffe shop demi mencukupi kebutuhan hidupnya serta putranya, menjadi ibu tunggal di usia belia, melahirkan, merawat, serta bekerja di usianya yang masih labil, ia berhasil membesarkan putranya seorang diri tanpa uluran tangan keluarganya maupun keluarga ayah dari putranya itu, hanya ia sendiri
Adrian
MAMA AKU BERANGKAT YAAA
ucap adrian sambil berlari dan mengambil sepotong roti lalu memasukannya ke mulut ia
Ucap Viola juga ikut teriak
Begitu keseharian Viola, setelah putranya berangkat ia pun pergi ke tempatnya bekerja
kehadiran
Sadewa
Adrian tugas Fisika liat donggg
Sadewa sahabatnya Adrian, menghampiri Adrian untuk menyalin pekerjaan rumah
Adrian
Ih kamu pasti gak belajar ya
Seraya memberikan buku tugas Fisika
Sadewa
Heheh, kan ada kamu
Adrian sedang mencuci tangannya di wastafel
Andika
Ohh ada anak pelacur nih
Andika saling melirik dengan Farel
Farel
Kira-kira semalam berapa nih kalau di sewa mamanya?
Tetapi tidak mendapat respon apapun dari Adrian
Adrian akan keluar dari kamar mandi, tetapi di tahan oleh Farel
Ucap Farel menahan bahu Adrian
Adrian
Ke kelas lah, budeg lu? apa conge? Udah bunyi bel tuh
Ucap Adrian sambil menyingkirkan tangan Farel dan keluar dari kamar mandi
Sadewa
Lama amat dah di kamar mandi
Ucap Sadewa setelah melihat Adrian kembali
Adrian
Kesel loh si Farel sama Andika sok ingin ngehadang
Sadewa
Yaudah biar aja, kalo kelewatan baru sikat
Viola
Selamat menikmati coffenya
Ucap Viola setelah menaruh pesanan ke meja pelanggan
Sandy
Viola, nanti akan ada anak saya datang ke sini, tolong bantuannya ya, ia bilang ingin belajar bisnis caffe ini, saya akan keluar jadi tidak bisa stay di sini
Ucap Sandy pemilik coffe shop (bos Viola)
Jawab Viola seraya membungkuk kan badannya
Caffe lumayan ramai hari ini, dan anak dari atasannya pun belum juga datang, padahal hari sudah menunjukan pukul 17.45
Saat melihat siapa yang memasuki Caffe Viola membelalakan matanya
Ucapnya lirih, lalu membalikan badannya dan pergi ke dapur
Viola
Selama aku bekerja di sini aku tidak pernah melihatnya berkunjung di caffe ini
Viola
Oh tuhan apa yang harus aku lakukan
Monolog Viola pada dirinya sendiri
Sadewa
om, mau nunggu di ruangan papa?
ucap anak remaja ke pada Evan
Viola memperhatikannya dari jauh
Viola
Itu kan putranya pak Sandy, bagai mana bisa bersama Evan? ia juga memanggilnya om, apa Evan omnya?
Viola
Evan kenapa kamu harus muncul lagi? Aku berharap kita tidak saling bertemu setelah luka apa yang kamu beri padaku
Hari sudah berganti malam, beruntung Evan mau pun Viola tidak saling bertemu karena Evan sibuk di ruangan Sandy
Adrian
Ohh mama sudah pulang?
Viola hanya tersenyum saat melihat putra satu-satunya itu menyambut ia pulang
Viola
Apa kamu sudah makan malam?
Tanyanya kembali kepada anak semata wayangnya itu
Adrian
Sudah ma, tadi kebetulan Sadewa teraktir aku dan belajar bersama di sini, itu masih ada sisa makanannya
Tunjuk Adrian ke meja makan
Adrian
Aku sudah memisahkan untuk mama
Viola tersenyum, ia beruntung memilik seorang anak yang begitu perhatian
Adrian
Ma Adrian ngantuk, Adrian ke kamar duluan ya
Ucap Adrian seraya bangun dari duduknya berjalan menuju kamarnya
Viola
Iya sana, sweet dream boy
Adrian menutup pintunya etelah mendengar jawaban sang mama
Viola
Terimakasih tuhan engkau telah memberikan malaikat kecil kepadaku yang begitu baik
Ucap syukur Viola kepada sang pencipta
Walau Viola masih memiliki orangtua dan keluarga yang lengkap, namun di dunia ini hanya ada ia dan putranya saja, semua yang ia lakukan hanya untuk putranya, ia tidak bisa memikirkan bagaimana jadinya jika Evan ingin mengambil Adrian darinya, sungguh melihat Evan di caffe tadi membuatnya khawatir
bertemu
Hari ini hari sabtu, tentu sekolah libur
Adrian sedang jalan menuju rumah Sadewa dengan beberapa teman yang lain, karena mereka ada kerja kelompok
Adrian
Maaf ya kalian jadi capek
Nico
Santai aja si sama kita tuh, sekalian jalan sehat pagi-pagi gini
Jawab Nico sambil merangkul bahu Adrian
Lola
ih kalian bantuin dong bawa ini
Eluh Lola, hei sterofoam yang besar dan beberap alat ia bawa sendiri, sedangkan 2 cowok di depannya asik mengobrol
Ucap Adrian tidak enak lagi sambil mengambil bawaan yang di bawa Lola
Sandra
Sumpah Nico gak peka banget ih, besok-besok sekolah pakai rok aja
Sambil ngambil alih tentengan yang di bawa Sandra
Sandra
Lola pacarnya minta di tendang ih
Nico
Ian Ian gantian tentengan dong.... si Lola kalo cemburu serem
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Sadewa, walau orang tua Sadewa kaya raya mereka memilih tinggal di perumahan sederhana
Penampakan komplek dan rumah Sadewa
ya bagi teman-temannya Adrian yang lain ini sederhana, tetapi Adrian yang dari lahir merasakan hidup susah jelas ini sangat mewah
Tidak tahu saja bahwa kakek neneknya mempunya rumah lebih mewah dari ini, bahkan keluarga ayahnya tinggal di mansion mewah, kamu kaya kok Adrian, cuma belum tahu saja
Singkat mereka sudah masuk ke rumah Sadewa
Sadewa
Ini om aku namanya om Evan, dia bakal bantuin kita membuat prakarya untuk sekolah nanti
Mereka menyalimi Evan satu persatu dan memperkenalkan diri
Evan
Ahhh kamu Adrian yang waktu itu saya jemput Sadewa di rumah kamu ya?
Ucap Evan seraya bertanya, saat Adrian menyalimi ia
Evan
Yasudah kalian mau buat apa?
dan mereka sibuk mengerjakan tugas prakaryanya
Tidak terasa dari jam 9 sekarang waktunya makan siang
Evan
Ayo anak-anak makan siang dulu
Ucap Evan menyudahi pekerjaan para bocil ini
Mereka akan makan siang di kediaman Sadewa
Sadewa yang paham dengan keadaan Adrian hanya tersenyum melihatnya, ia tahu Adrian tidak pernah merasakan makanan mewah seperti ini, kehidupan Adrian sangat sederhana, karena keuangan mamanya hanya pas untuk kehidupan sehari-hari saja,makanya Sadewa selalu menteraktrik Adrian dengan alasan balas budi karena di kasih contekan
Dan mereka makan dengan khidmat
mereka melanjutkan kerja kelompoknya lagi
Hari ini Evan memang tidak bekerja karena sedang libur, ia pun sudah berjanji akan membantu keponakannya mengerjakan tugas
Singkat waktu mereka sudah selesai, dan akan di lanjutkan hari minggu
Nico
Adrian gw di jemput supir gw nih, lu mau bareng gak?
Nico yang mengecek hp bertanya ke Adrian, bodo amat sama pacarnya pasti di jemput sama supirnya juga
Adrian
Gak deh terimakasih nanti aku jalan saja
Evan
Ohh Adrian apa mau saya yang antar, sekalian saya juga mau pulang
Evan memang mengetahui alamat rumah Adrian karena ia pernah menjemput Sadewa di rumah Adrian, beruntung saat itu Viola sedang bekerja jadi mereka tidak bertemu
Adrian
Tidak om terimakasih, Adrian sekalian mau ke tempat kerja mama, biar bisa pulang bareng mama saja
Tolaknya lagi dengan halus
Adrian anak yang sangat mandiri, Viola mendidik putranya dengan sangat baik walau di landa serba kekurangan, tetapi untuk pendidikan Adrian, Viola akan melakuakn hal yang terbaik
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!