"Whatttt....Kenapa bisa kesiangan dasar bodoh Ava" sambil memukul kepala nya ketika Ava melihat ponsel nya sudah jam 7.30 pagi yang dimana biasa nya ia sudah berangkat ke perusahaan.
Ava seperti orang kesetanan serba sat set dari mulai mandi , siapin baju kerja dan make up dengan sisa waktu yang ada ia langsung menuju perusahaan menggunakan mobil nya tanpa sarapan terlebih dahulu yang sudah di siapkan oleh Mama nya.
"Ma, aku berangkat.. maaf Ava ngga temenin Mama sarapan" ucap Ava lalu mencium kedua pipi sang Mama Halley.
*
*
Dengan hati yang cemas Ava sampai di perusahaan jam 8 pas dimana waktu kerja dimulai ia berlari menuju ruangannya dengan tergesa-gesa jangan sampai manager perusahan melihat nya.
"Tumben telat sih Va ?" tanya teman satu divisi nya.
"Hehehhe" Ava menjawab dengan tertawa kecil dan langsung duduk di meja kerja nya.
Ava Dorothy adalah perempuan mandiri dan pekerja keras serta ulet dalam bekerja, ia merupakan anak semata wayang dari Halley Dorothy. Saat usia nya menginjak 8 tahun Ava harus kehilangan ayah nya karena kecelakan yang tidak wajar.
Ava berusaha menjadi gadis yang kuat tidak ingin terlihat lemah pada siapa pun. Berkat kecerdasan yang dimilikinya ia diterima di perusahaan terkenal dan ternama yang dimana sangat di dambakan oleh setiap orang dan sangat sulit untuk masuk ke perusahaan itu.
Ava selalu memberikan kesan yang baik kepada semua orang, sehingga banyak yang menyukai kepribadian nya dan paras yang cantik walau penampilan nya terlihat sederhana, ia bukan dari keluarga yang kaya raya tapi bisa dikata kan cukup karena ayah nya dulu bekerja di perusahaan ternama kala itu dan ibu nya memiliki usaha cafe yang lumayan di gemari oleh semua kalangan karena nuansa nya yang sangat asri dan nyaman.
Namun naas cafe yang Mama Halley bangun harus ia relakan sepenuh nya kepada bibi dan paman nya untuk biaya rumah sakit yang lumayan besar dan mereka memanfaat nya sebagai jaminan jika Mama Halley tidak bisa mengembalikan uang dalam jangka waktu yang di tentukan dan juga bunga yang cukup lumayan, Mama halley mengiyakan permintaan mereka karena sudah tidak bisa berfikir jernih lagi.
Sehingga terpatri dalam otak Ava untuk mencari uang sebanyak mungkin dan sedikit konyol nya ia berfikir ingin mencari suami duda yang kaya raya.
"Ava, nanti jangan lupa siapkan dokumen penting pemasaran dan jangan sampai ada kesalahan dalam laporan sedikit pun karena besok akan ada meeting evaluasi bulanan dengan bos besar" kata Pak Dev sebagai kepala divisi pemasaran.
"Baik Pak, sudah aku siapkan beberapa dan segera di selesaikan" Ava menjawab dengan cepat sembari tersenyum.
"Bagus, aku percaya pada mu Ava karena apa yang kamu kerjakan selalu tersusun dengan rapih walau tekanan kerja yang lumayan. Aku sangat beruntung ada nya dirimu di divisi ini, semoga kamu selalu betah bekerja disini" tutur Pak Dev yang dimana usia nya sudah memasuki setengah abad.
"Hihihi, Ava senang bekerja di perusahaan ini karena ada Pak Dev dan juga gaji nya yang lumayan besar" ucap Ava sembari tertawa.
"Kamu terlalu jujur Ava" ucap Dev sembari tertawa karena mendengar ucapan nya Ava.
**
Kruyukk.....
Karena terlalu loyal dalam pekerjaan nya Ava sampai lupa dengan jam makan siang nya dan kebetulan teman satu divisi mengajak makan di luar karena bosen makan di kantin terus.
"Udah ayok Va tanda nya kamu harus makan itu" celetuk Lizzy yang juga mendengar suara merdu dari dalam perut Ava yang ingin segera di isi dengan makanan.
"Hehheh emang nya kamu denger?" kata Ava sambil nyengir kuda karena malu dengan bunyi perut nya yang kroncongan.
"Denger lahhh., ayok waktu istirahat tinggal 30 menit lagi cari makan di depan aja yang deket" Lizzi menjawab sambil menggandeng Ava keluar.
Mereka pun turun bersama namun saat di lobby Ava merasa ada yang memperhatikan nya namun ia abaikan dan terus melangkah namun,
"Avaa...." teriak nya
Ava pun menghentikan langkah nya dan berbalik, betapa terkejut nya ia melihat siapa yang memanggil nya tadi, "Chloe.... Oh my god" sambil menutup mulut dengan tangan nya.
Sudah 2 tahun ia tidak bertemu dengan sahabat nya karena sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas masing-masing hanya sebatas kasih kabar via Whatsapp ataupun Instagram.
Mereka pun saling melepaskan rasa kangen dengan pelukan sembari menangis haru karena baru bertemu lagi, tapi karena rasa lapar yang lumayan Ava mengajak Chloe untuk gabung makan siang bersama dengan nya.
Mereka pun sampai di resto jepang dan langsung memesan makanan masing-masing.
"Kamu kerja disini sudah lama Va?" tanya Chloe penasaran karena Ava tidak pernah memberitahu dimana ia bekerja.
"Hmmmmm belum lama sih baru 2 tahun Chloe" jawab Ava.
Tidak terlalu banyak yang di ceritakan oleh mereka karena terhalang oleh waktu dan pertemuan yang mendadak sehingga mereka melepas kerinduan sebentar saja. Ava dan Lizzy pun sudah kembali keruang kerja nya.
"Va apa kamu tahu nona tadi siapa ?" tanya Lizzy.
"Dia sahabat ku, kita kenal dari bangku kuliah. Kenapa zy?" jawab Ava sambil mengkerut kan dahi nya.
"Hah ... Hanya itu ?" ucap Lizzy penasaran karena Chloe merupakan anak dari pemilik perusahaan yang memang sering sekali ke perusahaan Maxwell group cabang untuk mengontrol.
"Hmmmm" sahut Ava sambil menganggukkan kepala nya.
"Memang nya kamu kenal juga Zy?" sambung nya.
"Iya, Nona Chloe merupakan anak dari pemilik perusahaan Maxwell group" jelas nya.
"WHATTTT..." Ava semakin kaget dan bingung.
"Jadi .. Chloe anak pemilik perusahaan ini, kenapa aku ngga pernah tahu" ucap nya dalam hati.
"Sudah lah jangan terlalu dipikirkan" kata Lizzy sambil menepuk pundak Ava.
Karena memang Ava tidak terlalu ingin tahu latar belakang dari sahabat nya itu, ia ingin berteman tanpa memandang status sosial begitu juga Chloe, sehingga pertemanan mereka awet sampai sekarang. Ava hanya mengetahui jika Chloe orang kaya karena kemana-mana selalu di antar dengan supir nya dan kalau pun membawa mobil sendiri akan ada bodyguard yang mengikuti nya.
Setelah menyelesaikan pekerjaan nya Ava pun pulang kerumah nya,tapi sebelum itu ia mampir dulu ke toko cookies membeli beberapa cookies kesukaan nya dan juga mama nya.
"Selamat malam kak" sapa pelayan dengan ramah nya dan juga senyum manis di pipi nya.
"Malam" jawab Ava dengan senyum khas nya yang membuat siapapun melihat nya terpesona.
"Kak, Lotus Biscoff nya semua yah sama brownies nya juga" sambung nya sambil menunjuk yang di etalase nya.
Pelayan pun langsung membungkus pesanan yang di minta Ava "Ini kak" ucap nya sembari menyerahkan nya.
"Thanks kak" ucap Ava lalu keluar dari toko menuju mobil nya dan pulang.
*
*
*
"Daddy kapan pulang dari paris? Chloe rindu Daddy" ucap Chloe dalam sabungan video call nya yang memang sudah 3 bulan di tinggal ayah nya ke paris karena ada suatu pekerjaan yang harus ia handle sendiri.
"Kenapa memang nya sweety? Bukan nya dirumah ada Oma dan Opa" kata Daren.
"Memang nya tidak boleh rindu sama Daddy sendiri?"sengut Chloe kesal.
"Hmmm, baik lah minggu depan Daddy pulang demi anak Daddy yang paling cantik ini" kata Daren sontak saja membuat Chloe senang mendengar ucapan ayah nya.
"Okay Daddy" sahut nya dengan cepat dan mereka pun melanjutkan obrolan sampai larut malam karena sudah terlalu lama tidak bertemu.
"Apa kau sudah mengatur jadwal kepulangan ku ?" tanya Daren pada Aron yang merupakan asisten nya sekaligus sahabat karib nya, karena Daren tidak begitu percaya dengan orang maka ia recruit sahabat nya ini untuk menemani nya kemana pun.
"Sudah Tuan, anda akan pulang sabtu besok" jawab Aron, walaupun Daren adalah sahabat nya tapi Aron berusaha hormat pada nya karena atas bantuan Daren kehidupan nya cukup berubah dengan signifikan.
"Hah sabtu? Apa tidak bisa di undur sampai minggu depan Ron?" ucap Daren sembari bernegosiasi mengenai jadwal kepulan nya karena terlalu cepat menurut nya.
"Anda sudah cukup lama disini Daren, Agenda selanjut nya bakal di adakan dua bulan lagi dan juga cabang perusahan Maxwell group akan ada meeting yang diharuskan anda untuk hadir dalam pertemuan itu " tutur Aron dengan jelas dan tegas.
"Baiklah, kau sudah sangat berani memerintah ku?" ucap Daren.
"Karena memang ini tugas ku Tuan" sahut nya dengan memberikan senyum terbaik nya.
*
*
Tibalah hari dimana kepulangan Daren ke indonesia untuk bertemu anak semata wayang nya karena sudah tiga bulan tidak bertemu dan membuat nya merasakan rindu yang teramat pada sang anak, Daren merupakan seorang ayah yang selalu mengutamakan kebahagiaan anak nya entah itu dari materi atau pun kasih sayang sehingga Chloe juga lebih dekat dengan Daren ketimbang Ibu nya.
Sudah 7 tahun ia menduda tanpa mencari pengganti mantan istri, bukan karena masih mencintai nya melainkan ia habiskan untuk bekerja dan memperbesar perusahaan nya, sesekali ia ke club dan tidur dengan wanita untuk menuntaskan hasrat nya dan itupun bermain dengan aman agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
Flight Paris - Indonesia memakan waktu yang lumayan 16 jam 20 menit dan Daren tidak memberitahu Chloe mengenai kepulangan nya yang di percepat.
Karena sudah terlalu bosan di dalam pesawat ia memainkan ponsel nya dan membuka aplikasi WhatsApp dan melihat beberapa status Whatsapp kontak nya.
"Siapa dia ? Aku ngga pernah melihat gadis ini dengan Chloe?" gumam nya sambil terus memandangi foto mereka.
Karena menurut nya tidak terlalu penting Daren terus menselancarkan jari-jari untuk melihat yang lain sampai diri nya merasa mengantuk.
***
Malam pun tiba dengan langit yang menebarkan bintang di atas sana sehingga terlihat indah dan memanjakan mata memandang, namun tidak untuk Mama Halley yang setiap hari nya selalu merasa lelah dan sering nyeri tulang karena penyakit di derita nya. Mama Halley mengidap kanker leukemia yang dimana sudah stadium 2 namun penyakit ini ia sembunyikan jangan sampai Ava mengetahui nya namun ia alihkan seolah ini adalah penyakit biasa yang bisa di sembuhkan tanpa pengobatan serius.
Tes ...
Darah menetes dari hidung tanpa Mama Halley rasakan, ia langsung menyadari dan pergi ke wastafel untuk membersihkan hidung nya.
"Ohh tuhan kenapa harus mimisan di saat Ava ada di rumah" gumam nya sembari terus membersihkan dan tiba-tiba .....
Dor......
Ava mencoba mengkageti Mama nya karena sedari tadi ia menuju Wastafel tidak juga kembali.
Mama Halley pun terkejut dan sontak saja membuat nya hampir terjatuh jika tidak Ava pegang.
"Iiiissshhh kamu ini suka sekali membuat Mama terkejut" Gerutu sang mama.
"hehhe maaf Mama ku sayang, soal nya Mama dari tadi aku tungguin ngga juga keluar-keluar jadi aku kagetin deh, tapi maaf kalau buat Mama hampir terjatuh tadi" ucap Ava dengan rasa bersalah karena sudah meng kageti nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!