Jangan di plagiat!
Nyari inspirasi susah, bukan sekedar nyari cangkang kerang di tepi pantai!
Otor-nya galak, jangan di bikin emosi dengan kasih bintang 1 tanpa alasan yang jelas!
Hargai karya orang!
Happy reading...
...
...
Prank!!!
Sebuah kendi berukuran besar mendarat tepat di puncak kepala perempuan bernama Linda.
Pukulan yang sangat keras itu langsung membuat kepala Linda terasa berputar dan sakitnya begitu hebat, ingatan yang terpotong-potong tiba-tiba terputar di kepalanya.
Saking dahsyatnya rasa sakit itu membuat Linda seketika kehilangan ingatannya dan jatuh pingsan di lantai.
Sementara ibu mertua Linda yang bernama Kartika dengan kesal menatap menantunya yang bodoh, "dasar tidak berguna! Aku menikahkanmu dengan Putraku supaya kau bisa merawat Putraku dengan lebih baik, tapi apa yang kau lakukan ini? Bisa-bisanya Putraku yang sedang sakit kau berikan makanan seperti ini?!! Ini makanan tidak layak, bahkan kucing di rumahku pun tidak bisa memakannya!" Geram Kartika melihat mangkok di atas meja yang hanya berisi bubur jagung.
Kartika menghela nafas saat melihat menantunya yang tersungkur di lantai tidak bergerak lagi, bahkan tidak menjawab ucapannya.
Kartika berjalan ke arah kamar putranya dan melihat putranya yang terbaring lemah di tempat tidur.
"Sudah 2 tahun kau terus sakit seperti ini, menghabiskan uang keluarga dan membuat Ibu kesulitan! Seandainya tidak ada perempuan amnesia yang terlantar di hutan itu maka tidak ada yang akan bisa merawatmu seperti ini! Hah,,, Padahal tabib bilang kau hanya perlu menikah selama 1 tahun dan setelah itu penyakitmu akan sembuh dan berpindah pada istrimu, tapi kenapa sekarang istrimu masih saja tetap sehat dan kau masih sakit seperti ini? Apalagi yang bisa ibu lakukan?" Gerutu Kartika bersamaan dengan seorang tabib yang telah datang dibawa oleh pelayan Kartika.
"Akhirnya kau datang juga, sudah 1 tahun Putraku menikah dengan perempuan bodoh itu, tapi Putraku masih terbaring di atas ranjang seperti ini!" Ucap Kartika.
"Dia harus diceraikan sekarang, barulah setelah diceraikan maka penyakitnya akan berpindah," ucap sang tabib membuat Kartika melihat cahaya harapan.
"Kalau begitu hari ini juga aku akan mengurus surat perceraian mereka di balai desa!" Ucap Kartika merasa senang.
Maka perempuan itu dengan cepat mempersiapkan surat nikah putranya lalu pergi ke balai desa untuk menukarnya dengan surat cerai.
Hanya setengah sehari saja, Kartika kembali dari balai desa dan membawa surat cerai dengan penuh bahagia.
Dia kembali berkonsultasi dengan tabib sebelum akhirnya mendapat perintah untuk membuang menantunya keluar dari kediaman mereka.
Maka Kartika langsung menyuruh para pelayannya membuang Linda keluar dari kediamannya, tidak meletakkannya langsung di depan pagar rumah, namun membuang perempuan itu jauh-jauh dari kediamannya.
Sementara itu di tempat lain, saat ini seorang pria sedang duduk di kursi rodanya, mereka beristirahat setelah perjalanan jauh melewati sebuah desa kecil yang terletak di perbatasan.
Tapi tiba-tiba saja tak jauh dari mereka sebuah kereta kuda juga ikut berhenti lalu sebuah karung yang berukuran cukup besar dilemparkan dari kereta tersebut sebelum keretanya berputar balik meninggalkan karung itu.
"Apa itu?" Ucap tuan muda yang duduk di atas kursi roda.
Pelayan tuan muda tersebut juga melihat karung itu dan terkejut ketika mendapati karung itu bergerak-gerak.
"Umh!! Umh!! Umh!!" Suara dari karung itu membuat sang pelayan ketakutan sehingga dia bersembunyi di belakang kursi roda Tuan mudanya.
"Periksa karungnya!" Ucap tuan muda bernama Alaska membuat sang pelayan terkejut.
"Bagaimana kalau isinya binatang buas yang berbahaya?" Ucap sang pelayan cemas.
"Jelas itu adalah suara manusia, cepat buka karungnya!" Perintah Alaska membuat sang pelayan akhirnya berjalan ke arah karung dan membuka pengikat pada karung itu.
Begitu pengikatnya terbuka, Linda langsung menjulurkan tubuhnya dari dalam karung untuk mendapatkan udara segar.
"Ya ampun!" Pelayan Alaska dengan cepat melepaskan ikatan dan sumbatan pada mulut Linda.
"Ini benar-benar manusia!" Ucap sang pelayan memandangi perempuan yang tampak sangat kotor dan menggunakan pakaian compang-camping serta rambut yang tidak terikat membuatnya terlihat sangat semerawut.
Sementara Linda yang keluar dari karung, dia mengulurkan tangannya memegang luka di kepalanya dan menggunakan ilmu yang ia miliki, akhirnya luka tersebut menjadi sembuh hingga mengejutkan sang pelayan dan tuan muda yang ada di sana.
"Su,, siapa kau?" Tanya pelayan Alaska saat melihat kehebatan perempuan yang ada di hadapan mereka.
Linda pun berdiri, dia menatap ke arah tuan muda yang duduk di kursi roda dan seketika ia bisa mengetahui apa penyakit yang diderita oleh pria itu.
'Setelah Aku dipukul oleh perempuan itu, semua ingatan masa laluku kembali ke dalam kepalaku dan sekarang aku juga mengingat semua ilmu yang telah ku pelajari sepanjang hidupku. Sungguh sial 2 tahun ini aku kehilangan ingatanku dan akhirnya menderita di keluarga sialan itu! Setelah ini aku harus membalas satu persatu perbuatan keluarga itu!' ucap Linda dalam hati sambil mendekati pria yang duduk di kursi roda.
Pelayan Alaska yang melihat hal ini itu dengan cepat menghalangi Linda.
"Apa yang hendak kau lakukan? Jangan berpikir untuk menyentuh tuan muda kami!" Tegas sang pelayan.
Linda memperhatikan pria tampan di belakang pelayan, "Kau butuh 3 jenis obat untuk mengobati penyakitmu itu dan membutuhkan waktu 1 tahun mengkonsumsinya secara rutin agar bisa kembali berjalan normal. Tapi sebelum itu Terima kasih telah menyelamatkan saya, sebagai gantinya Saya akan memberitahu informasi mengenai tanaman obat tersebut," ucap Linda sambil membungkuk.
Sang pelayan dengan kesal berkata, "jangan bicara omong kosong! Bahkan tabib dari segala penjuru dunia telah mencoba mengobati tuan muda kami namun tidak ada yang bisa melakukannya! Bahkan obat dari lembah hitam pun telah kami coba untuk mengobati penyakit tuan muda kami namun itu tidak berhasil! Siapa kau perempuan yang tidak dikenal berani berbicara mengenai kondisi tuan muda kami?!" Garam sang pelayan marah.
Linda kembali menatap pria di hadapannya, "Kau pasti sudah menderita lumpuh selama 3 tahun lamanya, dan semua itu disebabkan oleh kecelakaan yang membuat tulang ekor mu mengalami keretakan. Selain membutuhkan tiga jenis obat, kau juga perlu mendapatkan terapi khusus yang berfokus pada bagian punggungmu, di sanalah masalah terbesar yang menyebabkan kelumpuhanmu. Tak hanya itu, kau menderita insomnia berat yang membuat kantong matamu menjadi sangat tebal dan wajah yang pucat serta bibir berwarna hitam," kata Linda mengejutkan dua pria di hadapannya.
Semua yang dikatakan Linda itu benar!
"Ba,,, Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Tanya pelayan Alaska sambil menatap Linda dengan rasa tak percayanya.
"Apa kau yakin bisa mengobati penyakitku ini?" Tanya Alaska.
"Tentu saja bisa asal ketiga bahan itu tersedia, yang pertama adalah rumput alang-alang hitam yang kedua adalah kunyit ungu berduri dan yang terakhir ialah bubuk wijen merah. Dan jika kau mengijinkan aku memegang tanganmu, aku bisa memberikan diagnosa yang lebih akurat lagi," ucap Linda.
"Apa? Beraninya gadis kotor sepertimu mau memegang tangan tuan muda kami!" Bentak sang pelayan semakin kesal dengan perempuan di hadapannya.
Jangan-jangan perempuan ini hanya mencoba-coba mencari kesempatan untuk memegang Tuan mudanya yang tampan dan mulia.
"Periksalah," ucap Alaska yang entah kenapa terus mempercayai perempuan di hadapannya.
"Apa?" Pelayan Alaska terkejut, "tuan muda tidak bisa melakukan itu! Tuan muda adalah pria yang suci, tidak boleh disentuh sembarangan orang! Bahkan--"
"Diam!" Ucap Alaska dengan dingin membuat sang pelayan akhirnya hanya bisa menggigit Bibir bawahnya dan berpasrah melihat Linda memegang tangan Alaska.
Beberapa saat Linda memeriksa kondisi tubuh Alaska, perempuan itu kembali menarik tangannya, "sepertinya selain kelumpuhan dan insomnia, ada juga racun di dalam tubuh anda yang berasal dari teh merah cina, Apa anda sering meminumnya?" Tanya Linda kembali membuat Alaska dan pelayannya terkejut.
Bagaimana perempuan itu langsung mengetahui tentang teh merah Cina yang dikonsumsi oleh Alaska hanya dengan menyentuh tangan Alaska?
"Teh itu beracun? Bukankah itu obat?" Tanya sang pelayan kebingungan.
"Teh merah Cina akan menjadi obat jika digunakan pada penyakit lumpuh karena serangan jantung, sementara jika diminum oleh orang yang tidak menderita stroke akan menjadi racun yang menyebabkan penderitanya kehilangan nafsu makan serta mudah lelah, itulah alasan mengapa tubuh Tuan muda mudah rentan terkena penyakit dan begitu kurus," ucap Linda.
"Apa?! Pantas saja selama ini tuan muda begitu sulit untuk makan, ternyata karena teh merah Cina itu?" Sang pelayan sangat terkejut.
"Sepertinya kau sangat pandai dalam ilmu pengobatan,, Dari mana asalmu?" Tanya Alaska.
"Saya hanya seorang pengembara, ke sana kemari mencari tempat yang cocok untuk menumbuhkan obat-obatan, tapi sampai sejauh ini belum menemukan satu tempat pun," ucap Linda sambil menghela nafas.
'Bukan hanya tidak menemukan tempat yang kucari, tapi juga malah terjebak selama 2 tahun dalam keluarga yang memperlakukanku dengan buruk dan lebih parahnya lagi mengalami hilang ingatan yang membuatku ditipu yang habis-habisan menjadi perawat seorang pria yang sama sekali tidak memberi upah dan bahkan tidak memberikan makanan yang layak untuk!' gerutu Linda dalam hati.
"Aku akan membantumu mencari tanah yang tepat seperti yang kau inginkan itu, tapi kau harus membantuku mengobati penyakitku," ucap Alaska.
"Benarkah? Kau akan memberikan sebidang tanah? Tapi aku tidak mau menerima sembarang tanah, tanah itu harus subur dan--"
"Aku memiliki tanah di pinggir desa ini yang sangat menjanjikan, tanah itu kaya akan mineral dan tidak asam, cocok untuk semua jenis tumbuhan," ucap Alaska.
"Baiklah, bawa aku ke sana untuk melihatnya, setelah itu aku akan memikirkan untuk menerima tawaranmu," ucap Linda membuat Alaska langsung setuju hingga Mereka pun langsung pergi menuju Tanah yang dimaksud oleh Alaska meski Linda harus berjalan kaki mengikut di belakang kereta kuda karena penampilannya sungguh tidak cocok untuk naik ke atas kereta kuda.
Tak hanya itu saja, kereta kuda hanya didesain cukup untuk dua orang saja, yaitu Alaska yang menggunakan kursi roda dan pelayannya yang harus terus bersama-sama dengan Alaska menjaga keadaan Alaska.
Selama perjalanan ke tempat itu, orang-orang di sekitar desa memandangi Linda.
"Bukankah dia menantu keluarga Sinea?"
"itu benar, menantu yang bodoh yang hanya menjadi beban keluarga Sinea, bagaimana bisa dia di sana? Mengikuti kereta kuda yang mewah itu?"
"Dia pasti sudah melakukan kesalahan besar sehingga ditangkap oleh pemilik kereta kuda itu! dia memang perempuan bodoh yang hanya membawa Sial, bahkan selama ini keluarga Sinea harus menempatkan Putra mereka yang telah menikah dengan perempuan itu di gubuk yang tidak layak ditempati!"
Orang-orang di sepanjang jalan yang mereka lewati terus membicarakan Linda tanpa berusaha memelankan ucapan Mereka, lagi pula hal seperti itu sudah seringkali terjadi.
Sudah menjadi kebiasaan orang-orang untuk terus mencaci maki Linda setiap kali Linda lewat di hadapan orang-orang.
Kereta kuda terus berjalan, dan orang-orang yang dilewati oleh kereta kuda mewah tersebut tidak bisa menahan mulut mereka untuk memelankan suara.
Orang-orang berbicara dengan begitu keras sampai terdengar ke dalam kereta kuda hingga pelayan Alaska membuka sedikit jendela sambil memperhatikan orang-orang yang tampak melihat jijik ke arah belakang kereta kuda mereka.
"Sepertinya tabib perempuan itu memiliki banyak masalah, orang-orang terus mencaci makinya, mereka bahkan tidak berusaha memelankan suaranya," ucap sang pelayan dengan ekspresi khawatir bahwasanya perempuan yang mereka selamatkan mungkin saja adalah seorang penjahat dan bisa jadi menusuk Tuan mudanya dari belakang.
Alaska juga bisa mendengar suara orang-orang dari luar, tetapi pria itu masih duduk dengan tenang dan membiarkan kereta kuda terus melaju.
Sampai akhirnya saat mereka melewati pusat keramaian di desa tersebut akhirnya cacian pada Linda semakin tidak bisa di bendung.
Seorang perempuan mengambil tomat busuk yang berserakan di tanah dan dengan ekspresi jijik melempar tomat busuk itu ke arah Linda.
Buk!
Tomat busuk itu mengenai pakaian Linda yang sudah kotor dan robek sana sini, hingga membuat Linda menatap ke arah tomat yang terjatuh di tanah.
'Sasar orang-orang sial ini, Padahal aku ingin lewat dengan tenang,' Linda mengerutkan keningnya, dia tidak ingin mencari masalah karena saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju sebuah tempat yang akan memberikan sesuatu yang berharga.
Menahan amarah dalam hatinya, Linda berusaha mengabaikannya, namun lemparan yang diabaikan oleh Linda itu malah membuat orang lain ikut mengambil telur busuk, buah-buahan yang busuk sayur-mayur yang busuk dan segala sesuatu yang menjijikkan lalu melemparkannya ke arah Linda.
"Kenapa kau lewat di hadapan kami?! Merusak keberuntungan kami saja!" Gerutu salah seorang pria melempar sebuah semangka busuk ke arah Linda hingga semangka itu mengenai kepala Linda.
Buk!
Semangka busuk itulah yang menghentikan langkah Linda, Ia yang sedari tadi tertunduk akhirnya mengangkat kepalanya menatap perempuan yang baru saja melempar semangka busuk.
Tatapan Linda yang begitu dingin dan tajam menusuk langsung ke belakang punggung perempuan yang melempar semangka membuatnya sedikit bergidik.
"Ka,, ka kau! Apa kau lihat-lihat?!" Ucap Sang Perempuan dengan suara gagap, entah kenapa dia tiba-tiba menjadi ciut hanya karena sebuah tatapan dari Linda, padahal biasanya perempuan itu terus menundukkan kepalanya dan tidak berani mendekati kerumunan orang-orang.
Orang-orang yang memegang buah busuk yang lain untuk dilemparkan pada lidah kini menahan gerakan mereka semuanya terkejut melihat betapa mengerikannya tetapan yang ditunjukkan oleh Linda.
Setelah melihat semua orang terdiam, Linda akhirnya melanjutkan langkahnya mengikuti kereta kuda sambil melirik ke kakinya yang tidak menggunakan alas kaki.
Meski Linda tidak mengatakan apapun, namun orang-orang merasa seperti baru saja dimarahin oleh seorang nenek tua mengerikan yang tidak bisa dibantah.
'Setelah ini aku harus menggunakan ramuan 7 bahan untuk berendam, aku harus memperbaiki tubuhku yang telah rusak selama 2 tahun terakhir,' kata Linda dalam hati.
Pelayan Alaska yang melihat kejadian tersebut melalui jendela tempat dia mengulurkan kepalanya keluar akhirnya kembali menutup jendelanya dan menatap Tuan mudanya.
"Hebat, perempuan itu bisa menghentikan semua orang yang sedari tadi mengolok-oloknya, sekarang tidak ada yang berani berbicara! Padahal perempuan itu sama sekali tidak berbicara, dia hanya terlihat memberi tatapan dingin pada orang lain, aku seperti melihat,,, melihat seorang Dewi pencabut nyawa," Ucap sang pelayan yang tidak menduga akan ada akhir seperti itu.
Tetapi hal seperti itu justru membuat sang pelayan sedikit lebih cemas lagi. Yang artinya perempuan itu memiliki sebuah kemampuan, yang hampir atau mungkin setara dengan Tuan mudanya?
Alaska tersenyum, pria itu menopang kepalanya menggunakan tangannya sambil berkata, "selidiki orang-orang yang telah membuangnya, kita akan lihat seberapa hebat keluarga itu."
"Eh? Memangnya tuan muda mau melakukan apa pada keluarga yang telah membuangnya?" Tanya sang pelayan sedikit bingung, kapan Tuan mudanya mau mencampuri urusan orang lain?
Ini tidak seperti yang biasa ia lihat pada Alaska.
"Aku hanya ingin tahu," jawab Alaska dengan singkat.
Maka perjalanan mereka terus berlanjut sampai mereka melewati kediaman keluarga Sinea.
Pada saat mereka lewat tepat di depan pintu gerbang keluarga Sinea, saat itu juga Kartika bersama putrinya hendak keluar dari kediaman untuk pergi berbelanja ke pasar.
Kartika sangat terkejut saat melihat sebuah kereta kuda yang mewah berjalan ke arah mereka.
"Keluarga mana yang memiliki kereta kuda semewah ini?" Ucap Kartika memperhatikan kereta kuda yang mewah itu. Membuatnya merasa kagum selama beberapa saat.
Meski kereta kuda itu memiliki ukuran yang cukup kecil, namun bisa dilihat pemiliknya adalah orang yang kaya karena desain dan corak pada kereta kuda tersebut sangatlah mewah, mungkin bisa dibandingkan dengan kereta kuda orang terkaya di ibukota.
"Wohh,,, pasti akan menyenangkan kalau aku menikah dengan keluarga dari pemilik kereta kuda seperti ini," Putri Kartika yang bernama emiralda berkomentar sambil memandang kagum kereta kuda yang cantik itu.
"Tentu saja, Putri Ibu pasti akan menikah dengan seseorang yang luar biasa," kata Kartika benar-benar yakin bahwa suatu saat dia bisa mendapatkan seorang pria dari keluarga kaya raya untuk putrinya.
Emiralda mengangguk senang, namun saat itu juga tatapannya tertuju pada salah seorang perempuan yang mengikut di belakang kereta kuda itu, perempuan dengan baju compang-camping dan kotor serta tidak menggunakan alas kaki dan kepala yang tertunduk membuatnya sangat terkejut.
"Bukankah itu perempuan pembawa sial?" Ucap Emiralda sambil menunjuk Linda.
"Siapa?" Kartika mengikuti arah tatapan putrinya dan juga sangat terkejut melihat perempuan yang baru saja dikomentari putri nya.
"Kenapa dia mengikuti kereta kuda mewah itu Bu? Apakah dia,, dipungut oleh pemilik kereta kuda itu?" Ucap Emiralda yang tidak bisa membiarkan Linda masuk ke keluarga yang jauh lebih hebat dari keluarga mereka.
"Mereka pasti tidak tahu kelakuan perempuan busuk itu, jadi,,," Kartika menggertakkan giginya, dia langsung bergerak menghalangi jalan kereta kuda tersebut.
Dia harus memberitahu pemilik kereta kuda itu agar tidak membawa Linda ke dalam kediaman mereka.
Dengan begitu dia akan dianggap sebagai seorang penyelamat dan kemungkinan besar bisa mengetahui siapa di atas kereta kuda itu. Dan kalau seorang pria muda yang kaya raya, Dia mungkin bisa memperlihatkan putrinya yang cantik untuk memikat hati pria itu.
Maka kereta kuda itu langsung berhenti membuat Alaska dan pelayannya yang ada di dalam kereta kuda kebingungan.
Pelayan pribadi Alaska dengan cepat membuka jendelanya, ia melihat keluar, "kenapa berhenti?" Tanya sang pelayan.
"Seorang perempuan menghalangi jalan kita," kata salah seorang pengawal yang menenggangi seekor kuda jantan.
"Siapa?" Sang pelayan melihat seorang perempuan yang berjalan ke samping kereta kuda.
Perempuan yang berusia 50-an tahun menggunakan kain sutra berwarna biru dan perhiasan melilit di leher dan pergelangan tangannya.
"Siapa kau berani menghalangi jalan tuan muda kami?" Tanya sang pelayan merasa kesal.
Ini pertama kalinya mereka ditahan oleh seseorang, yang ternyata adalah seorang perempuan.
"Maafkan saya tuan, Tetapi saya melihat bahwa dibelakang kereta anda mengikut seorang perempuan yang dulunya adalah mantan menantuku, dia adalah perempuan pembawa sial dan seorang perempuan bodoh yang dikatakan akan membawa sial pada siapapun yang menampungnya. Saya hanya memperingatkan kalian untuk berhati-hati padanya dan lebih baik tidak berhubungan dengannya," kata Kartika yang juga penasaran untuk melihat Siapa yang ada di atas kereta kuda itu, mungkin saja seorang pria tampan yang cocok untuk putrinya.
Lagi pula, dia tidak ingin membiarkan Linda mendapatkan kehidupan yang lebih layak, akan bagus kalau perempuan itu luntang-lantung di jalanan atau masuk ke dalam hutan dan dimangsa oleh hewan buas.
Sebab pikir Kartika jika Linda akhirnya masuk ke keluarga kaya, maka suatu saat perempuan itu mungkin akan kembali bersama keluarga kaya itu untuk menghakimi mereka jika Linda memenangkan hati keluarga kaya itu.
"Kau?" Kata-kata sang pelayan terhenti, ia kembali menutup jendela dan manatap Tuan mudanya, "sepertinya perempuan inilah yang telah membuang Nona Linda ke jalanan, Apa yang harus saya lakukan?" Tanya pelayan Alaska.
Alaska terdiam, dia memikirkan hal itu selama beberapa saat sebelum akhirnya mengulurkan tangannya yang putih dan lentik membuka jendela. Alaska menampakkan wajahnya yang tampan dengan kulit putih pucat dan mata hitam legam yang langsung menelan perhatian semua orang.
Kartika pun terpana selama beberapa saat, dia tak menyangka bahwa tuan muda yang ada di atas kereta kuda tersebut Ternyata begitu tampan dan mulia, terlihat suci dan berkarisma, sosok pria yang akan memikat hati setiap perempuan yang melihatnya.
Emiralda yang menatap dari kejauhan juga terkejut, ia langsung berlari ke samping ibunya agar bisa melihat wajah Alaska dengan jelas.
Wajah emiraldad memerah, dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Jangan menghalangi jalan jika hanya ingin mengatakan omong kosong," ucap Alaska dengan suara yang begitu dingin dan kelam membuat punggung Kartika seketika menjadi dingin dengan keringat bercucuran di punggungnya.
Siapa yang menduga bahwa hanya satu kalimat yang diucapkan oleh pria tampan itu akan membuat seseorang bergidik merinding seakan-akan telah berjumpa dengan malaikat kematian.
Setelah berbicara, Alaska menutup jendelanya dan sang pelayan berkata, "lanjutkan perjalanan!"
Maka kereta kuda kembali melaju, meninggalkan Kartika dan putrinya yang masih melongo menatap kereta kuda tersebut.
"Ibu!!! Aku langsung jatuh cinta padanya, ibu harus melakukan sesuatu untuk menjodohkan ku dengannya!" Kata Emiralda sambil memeluk lengan ibunya dengan penuh harapan.
Kartika sama sekali tidak memperdulikan ucapan putrinya, perempuan itu masih terpaku ke arah Linda yang terus berjalan mengikuti kereta kuda, 'Bagaimana bisa perempuan itu memiliki keberuntungan yang sangat baik?' ucap Kartika dalam hati.
"Ibu!" Emiralda merengek di samping ibunya karena tidak dijawab oleh Kartika.
"Jangan khawatir, ibu akan menyuruh seseorang untuk mencari tahu dari keluarga mana pemuda itu berasal, lagi pula kalau mereka mengambil Linda, maka mereka harus membayar sejumlah uang kepada kita karena perempuan itu awalnya adalah orang kita," kata Kartika sebelum terbalik kembali ke dalam kediamannya, dia tidak jadi lagi untuk pergi berbelanja, saat ini belakang punggungnya basah kuyup dan itu tidak nyaman.
Sementara Linda yang terus mengikuti kereta kuda, dia mengukir sebuah senyuman dingin di wajahnya yang sedari tadi tertunduk, 'lihat saja, aku akan kembali membalaskan dendamku pada kalian!' kata Linda dalam hati.
Kereta kuda milik Alaska akhirnya terus berjalan sampai akhirnya tiba di pinggir desa di sebuah paviliun yang dibangun di sebidang tanah milik Alaska.
Setelah kereta kuda berhenti, maka Alaska dibantu pelayannya turun dari kereta kuda dan sang pelayan pribadi mendorong Alaska memasuki paviliun diikuti oleh Linda yang berjalan di belakangnya.
Jejak kaki Linda yang penuh dengan tanah langsung tercetak di papan kayu yang ia injak dan setiap langkahnya meninggalkan jejak sampai mereka benar-benar memasuki ruang utama paviliun itu.
Linda memperhatikan desain pavilium itu,, di desain dengan sangat seksama dan setiap detailnya sepertinya dipikirkan dengan begitu matang sehingga paviliun itu terlihat sederhana namun mewah elegan dan sangat nyaman, namun secara bersamaan mengandung misteri yang menunjukkan bagaimana kepribadian pemiliknya.
Alaska menahan roda kursi rodanya agar tidak lagi didorong oleh pelayan pribadinya lalu Alaska berbalik menatap perempuan yang mengikutinya dari belakang.
"Kita akan bicara lagi nanti, pelayanku akan membantumu membersihkan diri," ucap Alaska dijawab anggukan Linda sehingga dia mengikuti seorang pelayan yang telah disiapkan sebelumnya.
Mereka menuju ke sebuah ruangan yang telah disiapkan air untuk mandi.
Linda menghentikan langkahnya, ia melihat bak berendam yang tidak pernah dilihatnya selama 2 tahun terakhir.
"Bisakah kau membantuku mendapatkan bahan-bahan lain, Aku ingin berendam dengan bahan-bahan itu," ucap Linda.
"Tentu saja Nona, katakan saja apa yang Nona butuhkan," kata sang pelayan.
"Berikan aku kuas Dan kertas," ucap Linda mengejutkan beberapa pelayan yang ada di sana.
Perempuan yang terlihat kumuh dan lusuh ini, yang terlihat seperti gelandangan bisa menulis?
Mereka bingung, tetapi salah seorang perempuan dengan cepat mengambil sebuah kuat beserta tintanya dan tak lupa pula sebuah kertas putih kosong.
Linda pun dengan cepat menulis 7 bahan yang ia butuhkan untuk berendam lalu memberikannya pada pelayan.
Para pelayan yang melihat itu sangat tercengang, meski mereka adalah pelayan tuan muda yang sangat disegani dari ibukota, namun hanya beberapa diantara mereka yang bisa menulis, lagi pula mereka melihat bahwa tulisan Linda sangatlah indah, seperti kaligrafi yang biasa dibuat oleh para bangsawan.
Masakan seorang gelandangan memiliki keahlian seperti itu?
Apakah itu gelandangan dari surga yang memiliki tingkat lebih tinggi dari para gelandangan di bumi?
"Saya akan segera menyiapkannya," ucap salah seorang pelayan seketika dia menyadari bahwa dia terlalu lama diam saking terkejutnya ia atas apa yang ia lihat.
Linda mengangguk, "terima kasih," ucap Linda membuat sang pelayan segera keluar dari kamar mandi tersebut.
Linda tidak langsung masuk ke dalam bak berendam, Dia berjalan ke arah pancuran air yang terletak di samping bak berendam dan segera mencuci wajahnya.
Tangan kasar bersentuhan dengan wajahnya yang kasar membuat Linda memejamkan matanya.
Ini penghinaan baginya!
Dulunya Dia adalah seorang pengembara perempuan yang paling cantik, orang-orang memandang ke arahnya, bahkan beberapa orang berusaha untuk mengejarnya karena terpesona dengan parasnya, namun sekarang dia tak lebih baik daripada seorang pelayan rendahan di rumah pelacur.
Para pelayan yang berdiri di dekat Linda tidak mengatakan apapun, mereka semua terdiam sampai beberapa saat lamanya akhirnya sang pelayan yang pergi mendapatkan ketujuh bahan yang diminta oleh Linda kini kembali membawa semua bahan-bahan itu.
"Ini bahan-bahan yang nona minta," ucap sang pelayan.
"Sekarang tinggalkan aku sendiri," ucap Linda membuat para pelayan di sana terkejut.
"Ta,, tap--"
"Aku tidak suka diganggu saat sedang ingin sendiri," ucap Linda dengan suara yang tegas namun tetap elegan membuat para pelayan di sana kembali terkejut, Bagaimana bisa suara seorang gelandangan terdengar seperti,, suara Nyonya bangsawan?
Maka para pelayan dengan cepat undur diri dari kamar mandi sehingga Linda hanya sendirian saja dan dengan cepat meracik bahan-bahan yang dibawakan oleh para pelayan dan mencampurkannya dengan air di bak berendam.
Setelah semuanya tercampur, Linda melepaskan seluruh pakaiannya dan berdiri di bawah air mancur membasuh tubuhnya terlebih dahulu supaya kotoran-kotoran yang membandel di tubuhnya bisa terlepas sebelum akhirnya masuk ke dalam bak berendam.
Dia mencelupkan seluruh tubuhnya ke bak berendam dan menahan nafas selama beberapa saat.
Tubuhnya langsung menjadi panas ketika, seolah-olah ada sesuatu yang menjalar masuk menembus kulit-kulitnya, rasa sakit di telapak kakinya sangat menjadi jadi, terasa seperti menusuk-nusuk telapak kakinya.
Linda menahan semua rasa sakit itu sebelum akhirnya dia memunculkan wajahnya ke permukaan air dan mendapati air yang tadinya begitu jernih kini menjadi begitu hitam dan kotor.
Linda pun membasuh seluruh kulitnya, ia mengusapnya dengan teknik pengobatan yang ia ketahui.
Perempuan itu cukup lama menghabiskan waktu di dalam bak berendam sampai akhirnya air bak berendam tersebut benar-benar berwarna hitam pekat.
Barulah Linda keluar dari bak berendam tersebut dan kulitnya yang semula begitu kotor dan kusam kini menjadi sangat halus dan memperlihatkan kulit aslinya yang berwarna putih cerah.
Obatnya bekerja dengan sangat baik.
Linda lalu berdiri di bawah pancuran air membiarkan sisa-sisa air dari bak berendam terbilas oleh pancuran air yang terus mengalir membasahi tubuhnya.
Setelah merasa cukup, Linda menggunakan sebuah jubah yang disiapkan di kamar mandi dan keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan alas kaki.
Para pelayan yang menunggu di luar sangat terkejut saat melihat Linda yang keluar dari kamar mandi seketika berubah menjadi seperti perempuan bangsawan.
"Ka,, Kau?" Salah seorang pelayan tidak tahan untuk berbicara, namun dia dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya, saat ini dia tahu bahwa perempuan di hadapan mereka ini bukanlah perempuan yang sederajat dengan mereka.
Perempuan dengan kulit putih cerah mata yang hitam legam dan kulit yang kenyal dan halus serta rambut panjang sampai pinggang terurai begitu lembut dan jari-jari kaki yang terlihat kurus dan bersih.
Penampilan Linda saat ini terlihat seperti seorang Dewi di hadapan semua orang, baru pertama sekali para pelayan di sana melihat kecantikan yang menyilaukan mata.
"Bantu aku mengeringkan rambut," ucap Linda membuyarkan kekaguman semua pelayan di sana.
Maka semua pelayan dengan cepat melayani Linda, membantu Linda memilih pakaian Dan merias diri sebelum akhirnya Linda berdiri di depan cermin melihat penampilannya.
Sebuah senyuman terukir di bibir Linda, senyuman yang dipenuhi dengan perasaan lega dan kemenangan.
'Inilah aku yang sebenarnya, siap untuk memulai semuanya dari awal,' ucap Linda dalam hati.
Sebuah semangat perlahan-lahan menyebar dalam hatinya.
"Apakah masih ada yang perlu kami bantu?" Ucap salah seorang pelayan Sambil memandangi Linda dengan kagum, kecantikan Linda benar-benar memikat, tidak ada satupun orang yang bisa lepas dari lingkaran sihir kecantikan Linda yang memikat semua orang.
"Antarkan aku menemui tuan muda," ucap Linda membuat para pelayan dengan cepat menunjukkan jalan pada Linda.
Mereka pergi ke depan paviliun yang memiliki emper yang luas.
Di emper tersebut seorang pria yang duduk di kursi roda sedang menatap ke arah kejauhan, karena tepat di depan villa tersebut ada sebuah danau yang luas dengan air yang jernih dan terlihat menenangkan.
Begitu mendengar suara langkah kaki mendekat dari belakangnya, maka Alaska membalikkan kursi rodanya dan terkejut melihat seorang perempuan cantik dalam balutan pakaian berwarna putih cerah.
Warna pakaian putih cerah itu kontras dengan kulit indah yang putih cerah dan bola mata hitam pekat serta rambut hitam panjang yang mengurai ke pinggang dan sedikit disanggul di bagian belakang.
Leher yang jenjang dan jari-jari tangan yang lentik dan cantik, tatapan penuh percaya diri yang menyimpan emosinya secara tersembunyi membuat Alaska terpesona dan tak mampu mengalihkan pandangannya Dari Linda.
Dia terpikat, masuk ke dalam lingkaran sihir kecantikan yang ditebar Linda di sekitarnya.
"Aku akan langsung bicara pada intinya," suara Linda yang tenang dan percaya diri akhirnya membuyarkan pikiran Alaska yang sedari tadi terfokus pada kecantikan Linda.
"Ayo kita bicarakan sambil makan malam," ucap Alaska sambil menatap ke arah pelayan pribadinya, dan saat itu Alaska terkejut saat melihat pelayan pribadinya masih terpaku melihat sosok Dewi di hadapannya yang benar-benar memikat.
"Hm!" Alaska berdehem memberi kode pada pelayan pribadinya hingga membuat pelayan pribadi itu akhirnya tersadar dan segera mendorong kursi roda Alaska menuju ruang makan.
Sambil mendorong kursi roda Tuan mudanya, pelayan pribadi itu berpikir dalam hati, 'Gila! Tuan muda memang tidak pernah salah saat melihat seseorang. Siapa yang mengira kalau perempuan yang compang-camping dan terlihat kumuh dan kusut itu ternyata lebih cantik dari seorang Dewi! Dia bahkan lebih cantik dari perempuan manapun yang pernah kulihat di ibukota!'
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!