Serendipity
-Prolog-
Klakson dibunyikan dengan begitu nyaring oleh seorang pengemudi.
Ketika seorang gadis baru saja hendak ditabraknya.
Pengemudi itu lantas menurunkan kaca mobilnya dan mengeluarkan kepalanya untuk bisa melihat gadis itu secara langsung.
Vincent alexander
Kalau mau bunuh diri, jangan di jalanan.
Vincent alexander
Bahaya buat orang lain!
Setelah mengatakan itu, Vincent langsung melajukan mobilnya kembali.
Charity Rosalina
Siapa juga yang mau bunuh diri?
Charity Rosalina
Mengada aja!
Charity Rosalina
Awas aja kalau jumpa lagi!
Alin pun langsung berjalan menyebrangi jalanan itu.
Yang kini, dirinya lebih berhati-hati lagi.
Charity Rosalina
Orang mau nyebrang, dikata mau bunuh diri.
Alin pun masuk ke dalam sebuah mini coper berwarna hitam yang sudah menunggunya.
Theresia Rosalinda
Lama banget.
Charity Rosalina
Kakak harus tahu kalau barusan aku dituduh mau bunuh diri.
Theresia Rosalinda
Kok bisa?!
Charity Rosalina
Itu orang aja yang nyetirnya nggak pelan.
Charity Rosalina
Lagian, aku sudah nyebrang di tempat yang seharusnya.
Charity Rosalina
Kakak nggak lihat kejadian tadi?
There berucap sembari menunjukkan ipadnya yang menyala.
Hingga membuat Alin hanya bisa menghela napasnya dengan panjang saja.
Theresia Rosalinda
Lain kali kalau nyebrang hati-hati lagi.
Theresia Rosalinda
Tengok kanan-kirinya.
Theresia berucap sebelum dirinya menancapkan gas mobilnya.
Kakak-beradik itu kini dalam perjalanan menuju pulang.
Charity Rosalina
Mobil Kakak kapan selesai service sih?
Charity Rosalina
Lama banget perasaan.
Theresia Rosalinda
Estimasi 3 hari lagi.
Theresia Rosalinda
Tapi, kayaknya enak bawa mobil kamu, Lin.
Theresia Rosalinda
Hahaha.
Theresia Rosalinda
Besok kakak ke luar kota.
Theresia Rosalinda
2 hari aja.
Charity Rosalina
Ada kerjaan?
Theresia Rosalinda
Enggak.
Theresia Rosalinda
Kakak open BO.
Theresia Rosalinda
Yaiyalah, Aliiin!
Theresia Rosalinda
Pake nanya lagi.
Charity Rosalina
Basa-basi aja sih.
Theresia Rosalinda
Suruh Vanes nginap nanti.
Theresia Rosalinda
Besok kelas jam berapa?
Theresia Rosalinda
Sempat aja itu antar Kakak ke bandara.
Charity Rosalina
Siap, bos!
Charity Rosalina
[...Kenapa rasanya gue agak familiar sama cowok yang hampir nabrak gue tadi ya?...]
Charity Rosalina
[...Kayak pernah jumpa, tapi di mana?...]
-Bab 1-
Vanessa
Lo kenapa sih, Lin?
Vanessa
Dari pagi gue perhatikan.
Vanessa
Lo kayak melamun aja.
Charity Rosalina
Gue masih mikirin orang semalam.
Charity Rosalina
Semalam gue hampir ditabrak sama orang.
Charity Rosalina
Dan orangnya itu maki-maki gue.
Charity Rosalina
Parahnya lagi, dia tuduh gue mau bunuh diri.
Charity Rosalina
Padahal, dia yang salah.
Charity Rosalina
Mengemudi di atas kecepatan rata-rata.
Charity Rosalina
Gue juga nyebrangnya di zebra cross kok.
Vanessa
Terus, yang lo lamunkan ini apa?
Charity Rosalina
Gue serasa familiar sama cowok itu.
Charity Rosalina
Kayak...ini bukan kali pertama gue jumpa.
Charity Rosalina
Tapi, dari semalam gue mikiri,
Charity Rosalina
gue nggak dapat jawabannya.
Vanessa
Daripada lo terus memikirkan hal itu.
Vanessa
Mending kita ngafe dulu sebelum balik.
Vanessa
Tadi gue lihat snapgram kafe langganan kita.
Vanessa
Mereka lagi ready cake kesukaan lo.
Charity Rosalina
Cusss kita berangkut!
Vanessa
Berangkut-berangkut!
Vanessa
Noh meja lo beresin dulu.
Vanessa
Mau lo tinggal itu semua?
Alina pun membereskan mejanya sebelum pergi.
Alina dan Vanessa tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di kafe.
Namun, ketika tiba di area parkir, Alina dibuat terpaku oleh sebuah mobil yang begitu familiar untuknya.
Charity Rosalina
Gue kayak kenal sama mobil ini.
Charity Rosalina
Orang yang semalam itu..
Vanessa
Lo hapalin plat-nya?
Charity Rosalina
Tapi, jenis mobilnya sama.
Vanessa
Jenis kayak gini nggak cuman sebiji doang di Jakarta, Lin.
Vanessa
Mikirin itu mulu lo.
Vanessa menarik tangan Alina untuk masuk ke dalam area kafe.
Langkah Alina yang mendadak berhenti, membuat Vanessa ikut menghentikan langkahnya juga.
Charity Rosalina
Dia orangnya, Nes.
-Bab 2-
Vincent menatap ke arah Alina.
Namun, dering ponsel Alina membuat perhatiannya seketika buyar.
Alina langsung menatap layar ponsel yang sedari tadi ada di genggamannya.
1 panggilan masuk dari Theresia, sang Kakak.
Alina bergegas menggeser layar ponselnya dan menempelkannya pada daun telinganya.
Charity Rosalina
Hallo, Kak.
Theresia Rosalinda
Aku tungguin ya.
Theresia Rosalinda
Di rumah.
Theresia Rosalinda
1,5 jam lagi aku berangkat.
Charity Rosalina
Okay, Kak.
Charity Rosalina
Aku sudah selesai kuliah kok.
Charity Rosalina
Lagi beli kue sama Vanes.
Theresia Rosalinda
Titip dong.
Theresia Rosalinda
Buat di jalan.
Panggilan mendadak diakhiri oleh Theresia.
Charity Rosalina
Kocak bener punya Kakak.
Charity Rosalina
Untung sayang.
Vanessa
Gue kira Kak There sudah berangkat.
Charity Rosalina
Tadinya terjadwal pagi tadi.
Charity Rosalina
Tapi ada kerjaan mendadak di kantornya.
Charity Rosalina
Makanya diundur sore ini.
Vincent alexander
Puji Tuhan kalau lo masih panjang umur.
Setelah mengatakan itu sembari menatap Alina, Vincent pun beralih untuk menatap Vanessa.
Vincent alexander
Lo pasti temannya, 'kan?
Vincent alexander
Ingetin teman lo supaya enggak punya pikiran bunuh diri lagi.
Vincent alexander
Dosa soalnya.
Vincent alexander
Nggak akan tenang nanti arwahnya kalau meninggalnya dengan cara yang nggak wajar.
Vincent alexander
Gue duluan ya.
Setelah berucap tanpa henti.
Vincent berlalu begitu saja.
Charity Rosalina
Noh, lo lihat sendiri, 'kan?
Charity Rosalina
Ganteng sih ganteng.
Charity Rosalina
Tapi agak gila.
Vanessa
Lo beneran disangka mau bunuh diri sama dia.
Charity Rosalina
Udah akh!
Charity Rosalina
Ayok order.
Charity Rosalina
Keburu ditelfonin kak There lagi nanti gue.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!