NovelToon NovelToon

Naura-Nuhud

Episode 1

Ashqia Naura merupakan seorang perempuan tomboy yang sedikit unik dan susah diatur, dia merupakan siswa kelas 3 dari SMA Negeri 1 Garuda,

Diperjalanan menuju sekolah, dia selalu berdebat dengan ibu nya, karena masalah kecil. "Ibu cepatlah karena sebentar lagi bel berbunyi dan pagarnya sebentar lagi ditutup" Ucap Naura kesal

"Kamu jangan bisanya nyalahin ibu, karena dari awal kamu yang telat bangunya" Ucap Ibu yang lebih kesal.

"Ibu sih, Yang selalu dahuluin ngantar Kila di banding aku"

"Karena sekolah kalian itu beda jalur, dan berlawanan arah" sanggah sang ibu

"Tapi kenapa aku yang di anterin telat mulu gini"

"kamu harus ngalah sama adek kamu, kan kasihan kalo dia telat"

"trus kalo aku gak kasihan, tiap hari diomelin guru BK karena telat mulu"

"gk gitu maksud ibu lho Rak"

Dengan malas Naura turun dari mobil ibu nya, Dia tidak lupa Sebagai seorang anak kewajiban di pagi hari adalah Salim.

"Ibu dijalan hati-hati, jangan ngebut." ucap Naura kepada sang ibu. Walaupun Naura dan ibunya tidak pernah akur tapi dia selalu memberikan perhatian kecil kepada ibu nya tersebut, walaupun ibu nya, merespon seperti biasa saja. "Dan ya, nanti aku pulang nya mungkin agak sorean" ucap Naura lagi.

"Kamu mau kemana lagi, ngak ada acara keluyuran pulang sekolah langsung pulang" Bentak Ibu Naura.

Dengan respon yang tidak Terima, Naura menjawab " Aku tidak pergi kemanapun Ibu, aku hanya pergi bersama teman-teman ku"

"Ibu tunggu sampai jam 3 dirumah, kalo jam 3 kamu masih belum pulang, Ibu aduin ke Bapak mu", ucap sang ibu.

" Kenapa harus bawa-bawa Bapak sih", ucap Naura yang semakin kesal dan pergi menjauh dari mobil sang ibu.

Naura keluar kelas sampai jam 2 siang, dan rencana untuk pergi bermain bersama teman-teman nya gagal total.

"Maaf dulu, kayaknya aku gak bisa gabung untuk hari ini. Raut wajah Naura yang sedikit kesal.

" yahh tapi kenapa Rak, kan kita udah janjian" Ucap Laras yang tak lain merupakan sahabat Naura

"iya rak, disitu juga ada Tio lhoo", sambung Fika

" Tapi aku beneran gak bisa, nanti ibu aduin aku ke bapak" Ucap Naura yang sedikit kecewa. "Yaudah kalian lanjut aja, aku kayaknya habis ini langsung pulang, karena udah ditungguin" ucap Naura

Laras dan Fika adalah sahabat terbaik baik Naura,karena setiap Naura ada masalah dia pasti ngomong sama dua sahabat nya itu. Dengan berat hati Naura berpisah dipersimpangan jalan dengan kedua sahabatnya tersebut, dan bergegas mencari ojek untuk segera pulang ke rumah.

"Ehh Kak Afdal pulang, kapan nyampe nya kak" Seketika Naura dikagetkan dengan kehadiran kakaknya yang ada dirumah.

"Iyaa, kakak di minta pulang sama ibuk, kamu bikin ulah lagi? " tanya kak Afdal yang sedikit curiga.

Naura langsung membantah ucapan kakaknya tersebut, "ngga kok kak, aku nggak bikin ulah sama sekali, bahkan aku diminta pulang cepat hari ini sama ibu, nggak tau kenapa, dan ada apa" Naura menaikan bahunya pertanda dia benar-benar tidak tahu.

Sesampainya dirumah, Naura langsung pergi kekamar untuk beristirahat. Dan diluar sana terdengar suara ibu dan Kak Afdal yang sedang berbicara, dengan jurus andalan Keponya Naura keluar kamar dan menguping pembicaraan ibuk dan kakaknya tersebut.

"Kamu ngapain, sini duduk kita bicara" Sahut sang ibu kepada Naura

Dengan santainya Naura pergi kepada ibunya dan duduk di sebelah sang kakak dan memandang sang kakak dengan pandangan sebuah pertanyaan.

"Kalian mungkin bertanya kenapa ibu mengumpulkan kalian disini" Ucap sang ibu, karena tidak biasanya Ibu meminta aku dan Kak Afdal untuk ngomong seserius ini.

"Emangnya ada apa bukk...." Kak Afdal bertanya.

"Seperti yang telah disampaikan Bapak dulu, Kita pindah ke Jakarta. Karena sesuai janji yang Bapak kalian berikan,bahwa sekarang Bapak udah beli rumah di Jakarta" Jawab Ibu langsung ke poin pembicaraan.

"wahh bagus dong,dan sekarang kita bisa ngumpul lagi seperti dulu" Ucap Kak Afdal dengan raut wajah senang. "Tapi sekolah Naura sama Kila gimana buk?", sanggah Kak afdal dan disetujui Naura dengan anggukan Kepada.

" Untuk sekolah Naura Sama Kila, Ibu berfikir kalian pindah sekolah aja. kan nggak ada salahnya". Ucap sang Ibu.

"ya nggak bisa dong buk...." Sanggah Naura tidak terima kalau dia harus pindah sekolah. Dan seketika Kila datang dengan tiba-tiba dari arah pintu, dan membawa sebuah kantong kresek berbelanjaanya.

"Nanggung buk, kalau harus pindah. Kan sekarang aku sama Kak Naura sebentar mau Ujian Akhir Sekolah,gimana mau pindah coba, nggak mungkinkan ngulang lagi dari kelas 3 nya" sahut sang adik yang disetujui oleh Naura.

"bukk.... 4 bulan lagi lho,kami Tamat kenapa harus pindah sekarang."

"Ibu nggak punya pilihan lain lagi untuk sekarang,karena kalian tau sendiri Bapak lagi sakit dan Bapak sendiri disana sekarang". Jawab sang Ibu yang khawatir tentang Bapak yang lagi sakit sejak seminggu nggak ada perubahan.

" Gimana kalau kalian berdua tetap Stay disini sampai Ujian Akhir Selesai, nggak ada salahnya kan buk" Kata Kak Afdal yang memberi saran,karena yang di omongin kedua adiknya ada benarnya.

"Aku mah setuju kalau gitu, apa lagi pindah untuk sekarang itu gk bisa kak" Naura khawatir akan pindah,karena dia memikirkan sebentar lagi mau Ujian Akhir.

"Ibuk nggak percaya sama Mbak mu Kila". Jawab sang Ibu dengan segala keraguan nya.

" Ibuk percaya atau nggak sama Aku itu terserah ibuk saja,yang jelas Aku tidak akan kemana-mana sampai Ujian akhir selesai". Sahut Naura yang tidak terima ucapan Ibu nya. dan berlalu pergi kekamar,karena baginya berdebat dengan sang Ibu itu sesuatu yang percuma.

"Bukk yang dikatakan Kila itu ada benarnya, kalaupun harus pindah sekolah itu akan memakan biaya yang cukup banyak" Kak Afdal mencoba membuat sang ibu mengerti dengan situasi.

"Iya tapi ibuk nggak percaya sama adek mu yang satu lagi itu, apa lagi dia yang sering keluyuran nggak jelas bareng teman-teman nya itu"

"Buk, aku fikir Naura itu udah dewasa kok,Dia keluyuran bukan karena sesuatu yang nggak jelas,cuma dia belajar bersama teman-teman nya itu buk". ucap Kak Afdal.

" Ibuk bisa nggak percaya sama Mbak,tapi ibuk percayakan sama Kila,biar Kila yang pantau Mbak untuk Ibu " ucap Kila kepada Ibu nya, karena dia berfikir untuk pindah sekolah sekarang itu mustahil, dan dia tahu Mbak nya itu tidak seperti yang Ibu nya katakan. Sedikit banyaknya,Kila lebih tahu Mbak nya seperti apa dibandingkan sang Ibu.

Dan dimalam hari nya Naura tidak keluar kamar sekali pun Ibu atau Kak Afdal yang manggil, karena dia terlalu kesal dengan pendapat sang Ibu,yang mengharuskan Dia untuk pindah sekolah Naura memikirkan sekolah dan juga teman-teman nya.

Ingin rasanya Naura keluar rumah untuk sekedar mencari angin tapi rasa kantuk menyerang matanya sehingga Naura tertidur dengan perut kosong dan Buku-buku yang ada di sampingnya.

Ashqia Naura merupakan murid tercerdas dikelasnya, dan tapi itulah sikap nya tidak seperti otak nya,sikap nya yang susah diatur, suka cari keributan tapi Dia selalu jadi juara kelas,dia giat belajar karena dia berkomitmen pendidikan adalah nomor satu.

Episode 2

Di pagi hari nya, Naura tidak bangun kesiangan lagi karena malam nya dia tidur jam 10. Dia bangun jam 5 subuh, dan langsung mencari tugas untuk pagi ini,karena ketiduran semalam dia jadi lupa ada tugas yang harus dikumpulkan pagi ini. dengan santai dan sangat bijaknya Naura menyelesaikan tugas tersebut dengan sangat cepat dan mudah.

Setelah tugas nya selesai,Naura langsung mandi dan Bersiap-siap untuk pergi sekolah. Dia tidak lupa untuk makan pagi dulu karena dari semalam dia belum makan.

"Udah siap mbak..." Tanya sang ibu,karena tidak biasanya dia melihat Naura bangun pagi.

"Udah buk..." jawab Naura dengan santai yang sambil mengunyah makanan dimulut nya itu.

"Habiskan dulu makanan dimulut nya,kalau udah habis baru ngomong,ntar keselek" Ucap sang Ibu yang memberikan perhatian kepada Putri nya itu.

Naura berfikir tentang masalah yang kemaren,dia dia sengaja bertanya kepada sang Ibu karena kepo dengan keputusan sang ibu,tapi dia tidak akan goyang dengan pendiriannya yang akan tetap melanjutkan sampai Ujian Akhir selesai dia tidak akan kemana-mana.

"Gimana yang kemaren" Tanya Naura sedikit tidak sopan.

"Ibuk nanti siang bersama Kakak mu akan langsung pergi ke Jakarta,dan tolong jaga Adik mu disini,ibuk tidak ingin sesuatu terjadi kepada kalian berdua". Jawab sang Ibu walaupun dia masih merasakan keraguan terhadap Putri nya itu.

Dengan sedikit terkejut Naura pun keselek mendengar penjelasan ibunya. "Udah dibilang, makan itu pelan-pelan". Khawatir sang Ibu kepada anaknya dan menyodorkan segelas air putih.

" Ibu tidak lagi becandakan" tanya Naura karena tidak masih tidak percaya sang ibu dengan mudah mengubah pendiriannya.

"Ibu tidak lagi bercanda, ibu cuma berpesan tolong jaga adik mu,dan belajar lagi yang lebih giat, supaya nilai mu nggak turun." Pesan sang Ibu

"Iya buk... Eh Kila mana,aku Buru-buru nih kesekolah karena pagi ini ada Ujian,takut telat soal nya".

" Kan baru jam setengah 7, bentar lagi aja tungguin adik mu dulu ituu..."

"aduhhh, Kayaknya nggak bisa buk, Aku harus belajar dulu sedikit karena tadi malam nggak sempat karena ketiduran", Jawab Naura yang ragu akan menjawab soal yang diberikan Guru nantinya. " Aku duluan aja deh buk,nggak akan sempat kayaknya kalo nunggu Kila dulu " Pamit Naura kepada Ibu nya

"Kebetulan sekali ada Kakak,anterin aku kesekolah sekarang dong kak,pliss... aku Buru-buru soal nya" Ucap Kila memohon kepada kakak nya itu.

"Yaudah ayok"

Sesampainya disekolah ,setelah berpamitan Naura langsung berlari menuju gerbang dan melihat itu Kak Afdal cuma bisa geleng-geleng kepada melihat tingkat sang adiknya itu.

Saat lagi fokus belajar, Naura dikagetkan Oleh teman nya karena tumben Naura datang sepagi ini, "Eh Naura kok tumben datang sepagi ini" Ucap Andi selaku teman sekelas Naura tersebut.

"Iya nihh, Ajarin Gua tentang materi yang ini dong,nggak ngerti soalnya" ucap Naura yang kebingungan mencari tahu jawaban dari materi yang lagi dia pegang.

"hayyoo lhoo ngk belajar yaa" Ucap Andi yang melihat Naura yang tidak biasanya seperti ini.

"He-he-he iya nihh,tadi malam gua ketiduran, dan lupa kalo sekarang ada Ujian" Ucap Naura mati kutu karena ketauan tidak belajar malam hari nya. Dengan senang hati Andi mengajari Naura dengan santai dan cepat dimengerti Naura, karena emang dasarnya Naura Cepat tangkap kalau dijelaskan dengan seksama.

Di jam istirahat,Naura mendapatkan satu pesan dari Ibu nya

"Naura sayang, nanti kamu pulang sekolah jam berapa nak kalau boleh Ibu tau?"

"Kayaknya sorean buk, emang nya kenapa?" Balas Naura yang penasaran

"Kamu sekarang lagi apa,nggak belajar atau lagi boros???"

"Orang lagi jam istirahat buk, Emang ada apa ibu SMS gini?", tanya Naura langsung karena tidak mau basa basi,karena Naura bukan tipe yang basa-basi apa lagi dengan keluarga

" Ibuk cuma mau bilang, nanti siang jam 2 Ibu dan Kak Afdal berangkat ke Jakarta "

"Apa harus secepat ini buk?" Yang raut wajah Naura berubah seketika.

"Iya sayang, mafin ibuk kalau ini mendadak sekali,tapi kasihan Bapak, Bapak sendiri disana" Sang ibu,mencoba memberikan penjelasan

"Ouh Yaudah deh buk,Hati-hati kalau gitu jangan lupa nanti kabarin aku kalau udah nyampe Jakarta"

"Baik sayang, yaudah kamu belajar yang giat nanti kalau udah waktunya pulang,kamu pulang, kasihan adek mu dirumah sendirian."

"Iya buk...." Setelah membalas pesan dari Ibu nya,Naura langsung masuk kelas. Dan ternyata disitu ada Tio.

"Ehh sayang, Kamu dari mana aja, aku nungguin dari tadi" sahut Tio yang memang sejak dari tadi nunguin Naura dikelas.

"Aku dari kantin habis makan,emang ada apa" Tanya Naura langsung tanpa basa-basi terlebih dahulu.

"Jangan Cuek gitu dong,kan aku kangen" Rayu Tio kepada Naura,yang hanya di anggap angin lalu oleh Naura. "Eh iya,nanti sore habis pulang sekolah nongkrong yok?" ajak Tio kepada tiga orang sahabat itu.

"Boleh tuh, tapi dimana dulu...." Jawab Laras

"Gimana kalo di Cafe baru, ujung jalan sana depan pengkolan" Saran dari Fika.

"Eee kan aku emang niatnya ajak kalian ke tempat itu, katanya disitu enak-enak makanan nya."

"Tau dari mana emang?" Tanya Naura kepada Tio yang tau segala hal.

"Emang apa yang nggak Tio tau" Jawab nya sedikit sombong dan angkuh.

"Dihh... Sok sekali " Respon Laras tidak terima. "Gimana Rak, Lho ikutkan?" Tanya laras dengan raut wajah sedikit mengintimidasi karena takut teman nya yang satu itu gak ikut.

"Iya gua ikut,tapi cuma sebentar ya "

"Ngga asik lho rak, masa iya di batasi segala" Respon Tio tidak terima.

" Bukannya membatasi....." Omongan Naura terpotong karena Guru dengan mata pelajaran Biologi tiba-tiba masih kelas,dan semua murid berhamburan termasuk Tio langsung keluar kelas.

"Baiklah anak-anak sekali mari kita mulai pelajaran kita dengan materi lanjutkan dari materi yang kemaren" Ucap buk Anne selaku Guru Biologi disekolah yang mengajar Kelas 3A

"Baik buk...." Jawab Anak murid nya yang serentak. Pelajaran Buk Anne berakhir sampai jam pulang sekolah yaitu Jam 1,semua murid yang ada di Sekolah SMA Negeri 1 Garuda itu berhamburan pulang sekolah.

Sesuai perjanjian, Tio mengajak Tema-teman nya itu ke Cafe yang baru saja dirilis dekat pengkolan ujung jalan. Mereka menghabiskan waktu disana hingga sore hari, tertawa bersama,makan bersama dan juga bersenda gurau bersama. Satu nilai plus bagi Tio untuk membuat teman-teman nya itu merasa senang. Mereka bersahabat sejak kelas 1 ,dan hingga sekarang persahabatan mereka tidak luntur sama sekali.

Dan ya, Naura dan Tio hanya sebatas sahabat tapi mana sangka didalam persahabatan antara cowok dan cewek itu tidak ada yang menaruh perasaan lebih. Disini Tio mati-matian mendapatkan perhatian Naura tapi Naura tidak berniat sedikitpun untuk menjalin hubungan yang namanya Pacaran,tapi Dia tau bagaimana menjaga hati Tio tidak sakit, dia tidak sembarangan dekat dengan semua Laki-laki.

Dan disini Tio juga tidak mempermasalahkan itu, untuk sekedar dekat dan berteman dengan Naura saja hati nya sudah merasa senang,dan dia tidak mau persahabatan itu hancur cuma karena urusan percintaan.

Naura dan dua sahabat nya itu memang tidak ingin pacaran,mereka cuma berteman dan bersahabat. karena baginya menjalin hubungan persahabatan itu sangat susah,dan mendapatkan Teman-teman seperti sahabat nya sekarang sangat lah susah.

Setelah selesai nongkrong mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, "Naura mau dianterin pulang nggak?" tawaran Tio kepada Naura, yang langsung disetujui oleh Naura.

"Terimakasih karena telah sudi mengantarkan Bidadari pulang" dengan percaya dirinya berbicara, dan langsung dapat respon ejekan dari tio

"Udah deh rak,ngk usah mimpi ketinggian nanti kalo jatuh kan sakit, sakitnya sih nggak masalah tapi malunya luarbiasa" yang disertai gelak tawa oleh Tio,Naura yang mendapat ejekan tersebut tidak terima dan langsung pergi menjauh dari Tio tanpa kata apa pun. "Dasar cewek, dia yang mulai , tapi dia yang ngambek." Tio tak habis fikir Naura ngambek cuma candaannya.

Episode 3

"Assalamu'alaikum.... Kila" Naura mengetuk pintu beberapa kali tapi tak kunjung dapat jawaban, "Kila, Mbak pulang" sedikit keras tapi tidak ada respon. Naura mencoba membuka pintu Dan ternyata pintu rumah nya tidak dikunci sama sekali. "Dia kemana,kenapa pintunya nggak di kunci!" monolog Naura yang heran kepada adiknya.

Masuk rumah dia langsung pergi ke dalam kamar dan istirahat untuk melepaskan lelah yang ia rasanya, dan berfikir panjang ternyata dia langsung tertidur pulas tanpa menggantikan pakaian terlalu dahulu.

Hari sudah malam dan terdengar suara orang masjid mengumandangkan azan isya,dan selama itukah Naura istirahat tanpa ingin tau keadaan adik nya sekarang.

"Mbak.... bangun udah makan malam belom?" Kila berusaha membangunkan sang Mbak dari tidurnya.

"Hmm.... Kila kamu dari mana saja " tanya Naura kepada adiknya,karena dia penasaran adiknya itu tadi kemana,karena dipanggil-panggil ngk ada suara apapun.

"Kila tadi ketiduran mbak, Mbak ganti baju dulu,itu masih pake baju sekolah?"

"Ouh iya lupa, kamu malam ini mau makan apa " tanya Naura kepada adiknya

"Mbak ganti baju dulu,bersih-bersih dulu sana, Kila tadi udah masak"

"Kamu masak apa?"

"Masak nasi goreng, ayok cepetan kila udah lapar nihh" Desak sang adik.

"Iyahh kamu tunggu diluar saja sana,mbak mau ganti baju dulu"

Setelah selesai bersih-bersih,mereka makan berdua,dan sedikit canda gurau sang adik membuat Naura sedikit terhibur.

"Kamu tadi dirumah, pas ibuk dan kak afdal berangkat?" tanya Naura kepada Kila karena memang dia pengen tau.

"Iya mbak, mbak nya aja kelamaan pulang nya" Sindir sang adik.

"Ya mau gimana lagi, Teman-teman mbak tadi ngajakin nongkrong yang ngk enak dong kalo nolak" Jawab Naura kepada sang adik.

Naura yang sibuk dengan iPad nya,dan Kila yang sibuk dengan Buku-buku nya, sesekali Kila minta diajarin kepada mbak nya,karena dia memang tidak mengerti, dan Naura menjelaskan dengan santai dan membuat sang adik paham dengan pelajaran nya.

"Kamu untuk apa belajar, toh besok libur" tanya Naura kepada adiknya.

"Kila bosan kak, nggak tau mau ngapain" nampak dari rajt wajahnya,sang adik memang nampak bosan.

"Ya kalo bosan,telfon ibuk kek,atau nggak Kak Afdal, untuk teman ngobrol aja udahh" Naura mencoba memberikan saran kepada adiknya yang nampak memang lagi bosan dirumah. Saran nya diterima sang adik, Kila sekarang lagi nelfon bersama Kak Afdal mereka membahas sesuatu yang tidak penting bagi Naura,tapi beda dengan sang adik, Kila nampak senang ngobrol bareng Kak Afdal.

Dan hari menunjukkan pukul 10 malam, Naura pamit pada sang adik karena mata nya sudah ngantuk berat. "Kila, Kamu mbak tinggal nggak apa-apa kan, mbak udah ngantuk soalnya".

" Iya mbak nggak masalah kok,Kila bentar lagi juga mau tidur kok." jawab sang adik.

"Pintunya udah dikunci kan Kila?"

"Udah mbak...." Dan saat itu juga Kila berpamitan untuk segera tidur kepada Sang Kakak.

"Kak, Kila tidur duluan ya,Kila udah ngantuk" Izin Kila kepada Kak Afdal

"Iya dek, tidurlah istirahat udah malam juga soalnya, yaudah kakak tutup dulu telfon nya" belum sempat kila menjawab iya,telfon nya udah mati duluan.

Dipagi harinya,seperti biasa. Naura bangun pagi karena semalam dia tidur jam 10, Dia membersihkan kamar nya, walaupun dia sudah berusaha membersihkan sebisa dia,tapi tidak sebersih yang diharapkan.

Karena merasa membuang-buang waktu karena tidak ada kegiatan, Naura pagi nya pergi joging mengelilingi Kota tersebut.

Ya seperti biasa,dengan pakaian terbuka nya,yang hanya menggunakan celana ketat, baju kaos dengan lengan pendek, serta rambut diikat dan tak lupa ia juga memakai Henset ditelinga nya.

Dengan senang hati, pikiran sedikit terbuka karena merasakan udara segar dipagi hari, Naura sangat menikmati pagi ini, karena dia tidak lagi berperang dengan otak nya yang dipenuhi rumus yang ada di pelajaran nya.

Naura dengan sendirinya mengelilingi taman yang indah, memang banyak orang disana sangat ribut bahkan,tapi Naura tidak menghiraukan itu yang dia tau hari ini dia joging.

Hari sudah menunjukkan pukul 10 pagi,saatnya Naura pulang,karena mungkin adiknya mencari posisi nya saat ini, tak lupa ia membeli sesuatu untuk dimakan sesampai dirumah.

"Mbak dari mana,kok keluar nggak ngomong dulu,aku nyariin tauuu" Dengan kesal nya Kila bertanya karena mbak nya tiap keluar rumah tidak pernah ngomong dulu."Mana keluarnya dengan pakaian terbuka gini lagi " ucap sang adik yang tidak suka mbaknya berpakaian seperti itu.

"Emang setiap mau keluar harus lapor kamu dulu" respon Naura yang kurang suka dikekang sang adik. Dan dia memberikan makanan yang tadi dia beli kepada adiknya tersebut. "Makanlah, itu enak lho tadi mbak beli di taman" Seketika ia berlalu kekamar dan bersih-bersih.

Selesai semua pekerjaan yang dianggap penting dikerjakan dan sekarang dia disibukkan lagi dengan pelajaran dan Buku-buku kesayangannya. dan Lagi Fokusnya belajar, dapat notif dari Tio yang ngajakin keluar cari makan.

"Rak, keluar yuk cari makan. bosen nih dirumah mulu"

"Nggak Tio, Kamu duluan aja aku udah kenyang"

"Emang kamu tadi makan apa?"

"Makan Hati" Balas Naura tapi tidak lagi direspon oleh Tio.

Hari sudah menujukan pukul 16:45, Tiba-tiba Kila mengajar mbak nya untuk pergi keluar dengan alasan cari angin.

"Mbak keluar yuk,cari angin"

"Kamu nggak lihat Kila, Mbak lagi apa" Jawab Naura sinis kepada adiknya

"Aku mau keluar nihh, Mbak ikut nggak...." Dengan sedikit merayu mbak nya, supaya ikut bersama keluar supaya nggak bosan dirumah.

"Nggak bisa Kila, Mbak lagi belajar nihh, kalo kamu mau pergi aja sendiri atau nggak ajakin teman-teman mu" Bentak Naura kepada adiknya karena dia lagi fokus belajar. Dengan sedikit kesal lantaran dapat penolakan dari mbaknya,Akhirnya Kila pergi sendiri.

Dan Naura nggak sadar ternyata adiknya sudah pergi terlalu lama, hingga dia mendengar suara deru motor Kila Dia keluar kamar dan bertanya "Kamu dari mana aja, Jam segini baru pulang" sedikit mengintimidasi.

"Dari luar mbak,udah dibilangin juga" Jawab sang adik karena tidak terima mbaknya marah cuma karena itu. tidak memperpanjang masalah, Naura lebih memilih untuk dian saja. "Kamu sudah makan?" Tanya Naura kepada adiknya itu.

"Sudah Mbak, tadi aku makan diluar itu makanya pulang nya agak lamaan Dikit".

" Kamu nggak beliin mbak makanan atau sesuatu yang bisa dimakan?"

"Lhaa mbak nggak ngomong sihh" Jawab Kila yang tidak tau kalo mbaknya lapar. "Mbak mau makan apa, biar aku beli lagi keluar sebentar"

"Udah nggak lapar" Jawab Naura ketus kepada adiknya,karena saat ini perut nya memang sangat lapar. Dan akhirnya, Naura memilih untuk memakan cemilan yang ada dikamar.

Naura memilih untuk belajar lagi, dan membuat tugas yang diberikan Guru Matematika nya,karena setelah tugas ini, Guru tersebut akan mengadakan Quiz untuk pelajaran hari esok.

Kebiasaan buruk nya yaitu belajar sampai jam 1 bangun nya jadi telat, Susah payah belajar malam hari nya,tapi paginya malah telat untuk pergi kesekolah.

"Mbak cepetan,aku udah telat soalnya nihh" Desak Kila karena hari sudah menujukan pukul 06:45.

"Kamu duluan aja,Mbak kesekolah jalan kaki". Sahut Naura karena tidak mau adiknya terlambat kesekolah karena ulahnya.

" Mbak serius "

"Iya Kila,Buruan gihh, Sekolah kamu jauh Ntar telat lagi"

"Yaudah aku Pergi duluan kalo gitu, Dah Mbakk" yang tidak dijawab Oleh Naura karena dia masih sibuk dengan Buku-buku. Dengan secepat kilat Naura berlari kesekolah dan jarak rumah lumayan jauh, Dia terpaksa naik angkot dan desak-desakan didalam angkot tersebut.

Sesampainya di gerbang, Dia ditabrak oleh Siswa lain yang membuat Naura makin kesal. "Woy, Lu punya mata ngk." dengan secepat mungkin Kila membereskan Buku-buku nya yang berhamburan dan Disitu Satpam menyaksikan cuma bisa geleng-geleng kepada.

"Cepat Ashqia Naura,kalo nggak pagarnya segera bapak tutup" Sahut Pak Satpam yang setiap pagi melihat dan mendengar drama Naura setiap harinya.

"Aduhhh bentar pak, bentar" sahut Naura.

"Bapak hitung sampai tiga,klo gk juga pagarnya bapak tutup, satu...,duaaa..." balum sempat pak satpam menyubut tiga,Naura sudah masuk ke dalam perkarangan sekolah. "Dasar anak itu...." Monolog pak satpam yang ada.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!