Ashqia Naura merupakan seorang perempuan bebas pergaulan yang sedikit unik dan susah diatur, dia merupakan siswa kelas 3 dari SMA Negeri 1 Garuda
Diperjalanan menuju sekolah, dia selalu berdebat dengan ibu nya, karena masalah kecil.
"Ibu cepatlah karena sebentar lagi bel berbunyi dan pagarnya sebentar lagi ditutup" Ucap Naura kesal
"Kamu jangan bisanya nyalahin ibu, karena dari awal kamu yang telat bangunya" Ucap Ibu yang lebih kesal.
"Ibu sih, Yang selalu dahuluin ngantar Kila di banding aku"
"Karena sekolah kalian itu beda jalur, dan berlawanan arah" sanggah sang ibu
"Tapi kenapa aku yang di anterin telat mulu gini"
"Kamu harus ngalah sama adek kamu, kan kasihan kalo dia telat"
"Trus kalo aku gak kasihan, tiap hari diomelin guru BK karena telat mulu"
"Ngak gitu maksud ibu lho Rak"
Dengan malas Naura turun dari mobil ibu nya, Dia tidak lupa Sebagai seorang anak kewajiban di pagi hari adalah Salim.
"Ibu dijalan hati-hati, jangan ngebut." ucap Naura kepada sang ibu.
Walaupun Naura dan ibunya tidak pernah akur tapi dia selalu memberikan perhatian kecil kepada ibu nya tersebut, walaupun ibu nya, merespon seperti biasa saja.
"Dan ya, nanti aku pulang nya mungkin agak sorean" ucap Naura lagi.
"Kamu mau kemana lagi, ngak ada acara keluyuran pulang sekolah langsung pulang" Bentak Ibu Naura.
Dengan respon yang tidak Terima, Naura menjawab " Aku tidak pergi kemanapun Ibu, aku hanya pergi bersama teman-teman ku"
"Ibu tunggu sampai jam 3 dirumah, kalo jam 3 kamu masih belum pulang, Ibu aduin ke Bapak mu", ucap sang ibu.
" Kenapa harus bawa-bawa Bapak sih", ucap Naura yang semakin kesal dan pergi menjauh dari mobil sang ibu.
Naura keluar kelas sampai jam 2 siang, dan rencana untuk pergi bermain bersama teman-teman nya gagal total.
"Maaf dulu, kayaknya aku gak bisa gabung untuk hari ini. Raut wajah Naura yang sedikit kesal.
"Yahh tapi kenapa Rak, kan kita udah janjian" Ucap Laras yang tak lain merupakan sahabat Naura
"Iya rak, disitu juga ada Tio lhoo", sambung Fika
" Tapi aku beneran gak bisa, nanti ibu aduin aku ke bapak" Ucap Naura yang sedikit kecewa.
"Yaudah kalian lanjut aja, aku kayaknya habis ini langsung pulang, karena udah ditungguin" ucap Naura
Laras dan Fika adalah sahabat terbaik baik Naura, karena setiap Naura ada masalah dia pasti ngomong sama dua sahabat nya itu.
Dengan berat hati Naura berpisah dipersimpangan jalan dengan kedua sahabatnya tersebut, dan bergegas mencari ojek untuk segera pulang ke rumah.
"Ehh Kak Afdal pulang, kapan nyampe nya kak" Seketika Naura dikagetkan dengan kehadiran kakaknya yang ada dirumah.
"Iyaa, kakak di minta pulang sama ibuk, kamu bikin ulah lagi?" tanya kak Afdal yang sedikit curiga.
"Ngga kok kak, aku nggak bikin ulah sama sekali, bahkan aku diminta pulang cepat hari ini sama ibu, nggak tau kenapa, dan ada apa" Naura menaikan bahunya pertanda dia benar-benar tidak tahu.
Sesampainya dirumah, Naura langsung pergi kekamar untuk beristirahat. Dan diluar sana terdengar suara ibu dan Kak Afdal yang sedang berbicara, dengan jurus andalan Keponya Naura keluar kamar dan menguping pembicaraan ibuk dan kakaknya tersebut.
"Kamu ngapain, sini duduk kita bicara" Sahut sang ibu kepada Naura
Dengan santainya Naura pergi kepada ibunya dan duduk di sebelah sang kakak dan memandang sang kakak dengan pandangan sebuah pertanyaan.
"Kalian mungkin bertanya kenapa ibu mengumpulkan kalian disini" ucap sang ibu, karena tidak biasanya Ibu meminta aku dan Kak Afdal untuk ngomong seserius ini.
"Emangnya ada apa bukk...." Kak Afdal bertanya.
"Seperti yang telah disampaikan Bapak dulu, Kita pindah ke Jakarta. Karena sesuai janji yang Bapak kalian berikan, bahwa sekarang Bapak udah beli rumah di Jakarta" Jawab Ibu langsung ke poin pembicaraan.
"wahh bagus dong, dan sekarang kita bisa ngumpul lagi seperti dulu" Ucap Kak Afdal dengan raut wajah senang.
"Tapi sekolah Naura sama Kila gimana buk?", sanggah Kak afdal dan disetujui Naura dengan anggukan Kepada.
"Untuk sekolah Naura Sama Kila, Ibu berfikir kalian pindah sekolah aja. kan nggak ada salahnya". Ucap sang Ibu.
"ya nggak bisa dong buk...." Sanggah Naura tidak terima kalau dia harus pindah sekolah.
Dan seketika Kila datang dengan tiba-tiba dari arah pintu, dan membawa sebuah kantong kresek berbelanjaanya.
"Nanggung buk, kalau harus pindah. Kan sekarang aku sama mbak sebentar lagi mau Ujian Akhir Sekolah, gimana mau pindah coba, nggak mungkinkan ngulang lagi dari kelas 3 nya" sahut sang adik yang disetujui oleh Naura.
"bukk.... 4 bulan lagi Iho, kami Tamat kenapa harus pindah sekarang."
"Ibu nggak punya pilihan lain lagi untuk sekarang, karena kalian tau sendiri Bapak lagi sakit dan Bapak sendiri disana sekarang". Jawab sang Ibu yang khawatir tentang Bapak yang lagi sakit sejak seminggu nggak ada perubahan.
"Gimana kalau kalian berdua tetap Stay disini sampai Ujian Akhir Selesai, nggak ada salahnya kan buk" Kata Kak Afdal yang memberi saran, karena yang di omongin kedua adiknya ada benarnya.
"Aku mah setuju kalau gitu, apa lagi pindah untuk sekarang itu gk bisa kak" Kila khawatir akan pindah, karena dia memikirkan sebentar lagi mau Ujian Akhir.
"Ibuk nggak percaya sama Mbak mu Kila". Jawab sang Ibu dengan segala keraguan nya.
" Ibuk percaya atau nggak sama Aku itu terserah ibuk saja,yang jelas Aku tidak akan kemana-mana sampai Ujian akhir selesai". Sahut Naura yang tidak terima ucapan Ibu nya.
Dan Naura berlalu pergi kekamar, karena baginya berdebat dengan sang Ibu itu sesuatu yang percuma.
"Bukk yang dikatakan Kila itu ada benarnya, kalaupun harus pindah sekolah itu akan memakan biaya yang cukup banyak" Kak Afdal mencoba membuat sang ibu mengerti dengan situasi.
"Iya tapi ibuk nggak percaya sama adek mu yang satu lagi itu, apa lagi dia yang sering keluyuran nggak jelas bareng teman-teman nya itu"
"Buk, aku fikir Naura itu udah dewasa kok, Dia keluyuran bukan karena sesuatu yang nggak jelas,cuma dia belajar bersama teman-teman nya itu buk". ucap Kak Afdal.
" Ibuk bisa nggak percaya sama Mbak, tapi ibuk percayakan sama Kila,biar Kila yang pantau Mbak untuk Ibu" ucap Kila kepada Ibu nya.
Dan dimalam hari nya Naura tidak keluar kamar sekali pun meski Ibu atau Kak Afdal yang manggil, karena dia terlalu kesal dengan pendapat sang Ibu, yang mengharuskan Dia untuk pindah sekolah Naura memikirkan sekolah dan juga teman-teman nya.
Ingin rasanya Naura keluar rumah untuk sekedar mencari angin tapi rasa kantuk menyerang matanya sehingga Naura tertidur dengan perut kosong dan Buku-buku yang ada di sampingnya.
Ashqia Naura merupakan murid tercerdas dikelasnya, tapi itulah sikap nya tidak seperti otak nya, sikap nya yang susah diatur, suka cari keributan tapi Dia selalu jadi juara kelas, dia giat belajar karena dia berkomitmen pendidikan adalah nomor satu.
Di pagi hari nya, Naura tidak bangun kesiangan lagi karena malam nya dia tidur jam 10. Dia bangun jam 5 subuh, dan langsung mencari tugas untuk pagi ini.
"Udah siap mbak..."
"Udah buk..."
"Habiskan dulu makanan dimulut nya, kalau udah habis baru ngomong, ntar keselek" Ucap sang Ibu
Naura berfikir tentang masalah yang kemaren, dia sengaja bertanya kepada sang Ibu karena penasaran
"Gimana yang kemaren" Tanya Naura sedikit tidak sopan.
"Ibuk nanti siang bersama Kakak mu akan langsung pergi ke Jakarta, dan tolong jaga Adik mu disini, ibuk tidak ingin sesuatu terjadi kepada kalian berdua". Jawab sang Ibu
"Kakak titip Kila ya Naura kalian disini jaga kesehatan kalo terjadi apa-apa hubungi kakak secepatnya"
Dengan sedikit terkejut Naura pun keselek mendengar penjelasan ibunya.
"Udah dibilang, makan itu pelan-pelan"
"Ibu tidak lagi bercandakan"
"Ibu tidak lagi bercanda, ibu cuma berpesan tolong jaga adik mu, dan belajar lagi yang lebih giat, supaya nilai mu nggak turun." Pesan lbu
"Iya buk... Eh Kila mana, aku Buru-buru nih kesekolah karena pagi ini ada Ujian, takut telat soal nya".
" Kan baru jam setengah 7, bentar lagi aja tungguin adik mu dulu ituu..."
"Aduhhh, Kayaknya nggak bisa buk, Aku harus belajar dulu sedikit karena tadi malam nggak sempat karena ketiduran", Jawab Naura
"Aku duluan aja deh buk, nggak akan sempat kayaknya kalo nunggu Kila dulu " Pamit Naura kepada Ibu nya.
"Kebetulan sekali ada Kakak, anterin aku kesekolah sekarang dong kak, pliss... aku Buru-buru soal nya" Ucap Kila memohon kepada kakak nya itu.
"Yaudah ayok"
Sesampainya disekolah, setelah berpamitan Naura langsung berlari menuju gerbang. Dan melihat itu, Kak Afdal cuma bisa geleng-geleng kepada melihat tingkat sang adiknya itu.
Saat lagi fokus belajar, Naura dikagetkan Oleh teman nya karena tumben Naura datang sepagi ini
"Eh Naura kok tumben datang sepagi ini" Ucap Aldi selaku teman sekelas Naura tersebut.
"Iya nihh, Ajarin Gua tentang materi yang ini dong, nggak ngerti soalnya" ucap Naura
"hayyoo lhoo ngk belajar yaa" Ucap Aldi
"He-he-he iya nihh, tadi malam gua ketiduran, dan lupa kalo sekarang ada Ujian" Ucap Naura mati kutu
"Yaudah mana materi yang nggak lho pahami"
"Yang halaman 109, karena materi yang itu kemaren gua ketiduran di kelas"
"Ada-ada aja, mau dijelasin dimana nih" ujar Aldi dan menarik satu kursi ke arah Naura
Dengan senang hati Aldi mengajari Naura dengan santai dan cepat dimengerti Naura, karena emang dasarnya Naura Cepat tangkap kalau dijelaskan dengan seksama.
Di jam istirahat, Naura mendapatkan satu pesan dari Ibu nya
"Naura sayang, nanti kamu pulang sekolah jam berapa nak kalau boleh Ibu tau?"
"Kayaknya sorean buk, emang nya kenapa?"
"Kamu sekarang lagi apa, nggak belajar atau lagi boros???"
"Orang lagi jam istirahat buk, Emang ada apa ibu SMS gini?"
" Ibuk cuma mau bilang, nanti siang jam 2 Ibu dan Kak Afdal berangkat ke Jakarta"
"Apa harus secepat ini buk?"
"Iya sayang, maafin ibuk kalau ini mendadak sekali, tapi kasihan Bapak, Bapak sendiri disana" balas buk Sila
"Ouh Yaudah deh buk, Hati-hati kalau gitu jangan lupa nanti kabarin aku kalau udah nyampe Jakarta"
"Baik sayang, yaudah kamu belajar yang giat nanti kalau udah waktunya pulang, kamu pulang, kasihan adek mu dirumah sendirian."
"Iya buk...." Setelah membalas pesan dari Ibu nya, Naura langsung masuk kelas.
"Ehh sayang, Kamu dari mana aja, aku nungguin dari tadi" sahut Tio
"Aku dari kantin habis makan, emang ada apa" Tanya Naura langsung tanpa basa-basi terlebih dahulu.
"Jangan Cuek gitu dong,kan aku kangen" Rayu Tio kepada Naura, yang hanya di anggap angin lalu oleh Naura.
"Eh iya, nanti sore habis pulang sekolah nongkrong yok?" ajak Tio kepada tiga orang sahabat itu.
"Boleh tuh, tapi dimana dulu...." Jawab Laras
"Gimana kalo di Cafe baru, ujung jalan sana depan pengkolan" Saran dari Fika.
"Eee kan aku emang niatnya ajak kalian ke tempat itu, katanya disitu enak-enak makanan nya.
"Tau dari mana emang?" Tanya Naura kepada Tio yang tau segala hal.
"Emang apa yang nggak Tio tau" Jawab nya sedikit sombong dan angkuh.
"Dihh... Sok sekali" Respon Laras tidak terima.
"Gimana Rak, Lho ikutkan?" Tanya laras
"Iya gua ikut, tapi cuma sebentar ya "
"Ngga asik lho rak, masa iya di batasi segala" Respon Tio tidak terima.
" Bukannya membatasi....." Omongan Naura terpotong karena Guru dengan mata pelajaran Biologi tiba-tiba masih kelas
"Baiklah anak-anak sekali mari kita mulai pelajaran kita dengan materi lanjutkan dari materi yang kemaren" Ucap buk Anne selaku Guru Biologi disekolah yang mengajar Kelas 3A
"Baik buk...." Jawab Anak murid nya yang serentak.
Pelajaran Buk Anne berakhir sampai jam pulang sekolah yaitu Jam 1, semua murid yang ada di Sekolah SMA Negeri 1 Garuda itu berhamburan pulang sekolah.
Sesuai perjanjian, Tio mengajak Tema-teman nya itu ke Cafe yang baru saja dirilis dekat pengkolan ujung jalan.
"Ayok kita ke sana sekarang, gua udah nggak sabar nih. menu nya pasti enak-enak tuh" ujar laras
"Lho ketinggalan gua kemaren udah dari situ duluan, dan menunya itu nggak bakal bikin kalian kecewa dehh" ujar Fika
"Nggak asik lho fik, nggak ngajak kita-kita lu" ujar Tio
"Ya gua mana tau, kemaren gua pergi nya bareng Mommy gua" ujar Fika
Satu nilai plus bagi Tio untuk membuat teman-teman nya itu merasa senang. Mereka bersahabat sejak kelas 1, dan hingga sekarang persahabatan mereka tidak luntur sama sekali.
"Rak, kayaknya Aldi suka sama lho deh. gua perhatiin dia kayak ada perasaan gitu sama lho" ujar laras
"Nggak lah, Ngaco lho kalo ngomong"
"Kalo lho dikasih dua pilihan antara Tio Sama Aldi gimana rak" Ujar Fika
"Ya jelas-jelas gua pilih Tio lahh"
"Yaudah ayok jadian" ujar Tio
"Sembarangan lho kalo ngomong, Gua anggap Aldi sama kayak kalian kok. Kalian nggak tau aja Aldi tu orang nya baik"
"Iya deh, toh yang mau dekat sama Aldi dikelas kita cuma lho doang" ujar Fika
"Apa sih sayang, ngapain temanan sama si cupu itu" Ujar Tio
"Tio lho nggak boleh ngomong gitu, disatu sisi gua anggap dia teman juga"
"Iya dehh, gua nggak ikut campur lagi"
Setelah selesai nongkrong cukup lama mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing
"Naura mau dianterin pulang nggak?" tawaran Tio
"Terimakasih karena telah sudi mengantarkan Bidadari pulang" dengan percaya dirinya berbicara
"Udah deh rak, ngk usah mimpi ketinggian nanti kalo jatuh kan sakit, sakitnya sih nggak masalah tapi malunya luar biasa" yang disertai gelak tawa oleh Tio
Naura yang mendapat ejekan tersebut tidak terima dan langsung pergi menjauh dari Tio tanpa kata apa pun.
"Dasar cewek, dia yang mulai, tapi dia yang ngambek." Tio tak habis fikir Naura ngambek cuma candaannya.
Assalamu'alaikum.... Kila" Ujar Naura
"Kila, Mbak pulang"
Naura mencoba membuka pintu Dan ternyata pintu rumah nya tidak dikunci sama sekali.
"Dia kemana, kenapa pintunya nggak di kunci!" monolog Naura
Masuk rumah dia langsung pergi ke dalam kamar dan istirahat untuk melepaskan lelah yang ia rasanya, dan berfikir panjang ternyata dia langsung tertidur pulas tanpa menggantikan pakaian terlalu dahulu.
Hari sudah malam dan terdengar suara orang masjid mengumandangkan azan isya, dan selama itukah Naura istirahat tanpa ingin tau keadaan adik nya sekarang.
"Mbak.... bangun udah makan malam belom?"
"Hmm.... Kila kamu dari mana saja " tanya Naura
"Kila tadi ketiduran mbak, Mbak ganti baju dulu, itu masih pake baju sekolah?"
"Ouh iya lupa, kamu malam ini mau makan apa " tanya Naura
"Mbak ganti baju dulu, bersih-bersih dulu sana, Kila tadi udah masak"
"Kamu masak apa?"
"Masak nasi goreng, ayok cepetan kila udah lapar nihh"
"Iyahh kamu tunggu diluar saja sana, mbak mau ganti baju dulu"
Setelah selesai bersih-bersih, mereka makan berdua, dan sedikit canda gurau sang adik membuat Naura sedikit terhibur.
"Kamu tadi dirumah, pas ibuk dan kak afdal berangkat?"
"Iya mbak, mbak nya aja kelamaan pulang nya" Sindir sang adik.
"Ya mau gimana lagi, Teman-teman mbak tadi ngajakin nongkrong yang ngak enak dong kalo nolak"
"Mbak kebiasaan dahuluin teman dulu dibanding keluarga sendiri"
"Ya karena mereka penting buat aku"
Naura yang sibuk dengan iPad nya, dan Kila yang sibuk dengan Buku-buku nya, sesekali Kila minta diajarin kepada mbak nya, karena dia memang tidak mengerti, dan Naura menjelaskan dengan santai dan membuat sang adik paham dengan pelajaran nya.
"Untuk apa kamu belajar, toh besok libur"
"Kila bosan mbak, nggak tau mau ngapain"
"Ya kalo bosan, telfon ibuk kek, atau nggak Kak Afdal, untuk teman ngobrol aja udahh"
Saran nya diterima sang adik, Kila sekarang lagi nelfon bersama Kak Afdal mereka membahas sesuatu yang tidak penting bagi Naura, tapi beda dengan sang adik, Kila nampak senang ngobrol barsama kak Afdal.
Dan hari menunjukkan pukul 10 malam, Naura pamit pada sang adik karena mata nya sudah ngantuk berat.
"Kila, Kamu mbak tinggal nggak apa-apa kan, mbak udah ngantuk soalnya".
" Iya mbak nggak masalah kok, Kila bentar lagi juga mau tidur kok."
"Pintunya udah dikunci kan Kila?"
"Udah mbak...."
"Kak, Kila tidur duluan ya, Kila udah ngantuk"
"Iya dek, tidurlah istirahat udah malam juga soalnya, yaudah kakak tutup dulu telfon nya"
Karena merasa membuang-buang waktu karena tidak ada kegiatan, Naura pagi nya pergi joging mengelilingi Kota tersebut.
Dengan pakaian terbuka nya, yang hanya menggunakan celana ketat, baju kaos dengan lengan pendek, serta rambut diikat dan tak lupa ia juga memakai Henset ditelinga nya.
Hari sudah menunjukkan pukul 10 pagi, saatnya Naura pulang, karena mungkin adiknya mencari posisi nya saat ini, tak lupa ia membeli sesuatu untuk dimakan sesampai dirumah.
"Mbak dari mana, kok keluar nggak ngomong dulu,aku nyariin tauuu"
"Mana keluarnya dengan pakaian terbuka gini lagi"
"Emang setiap mau keluar harus lapor kamu dulu"
"Makanlah, itu enak lho tadi mbak beli di taman"
Selesai semua pekerjaan yang dianggap penting dikerjakan dan sekarang dia disibukkan lagi dengan pelajaran dan Buku-buku kesayangannya. dan Lagi Fokusnya belajar, dapat notif dari Tio yang ngajakin keluar cari makan.
"Rak, keluar yuk cari makan. bosen nih dirumah mulu"
"Nggak Tio, Kamu duluan aja aku udah kenyang"
"Emang kamu tadi makan apa?"
"Makan Hati" Balas Naura tapi tidak lagi direspon oleh Tio.
Hari sudah menujukan pukul 16:45, Tiba-tiba Kila mengajak Naura untuk pergi keluar dengan alasan cari angin.
"Mbak keluar yuk, cari angin"
"Kamu nggak lihat Kila, Mbak lagi apa"
"Aku mau keluar nihh, Mbak ikut nggak...."
"Nggak bisa Kila, Mbak lagi belajar nihh, kalo kamu mauu, pergi aja sendiri atau nggak ajakin teman-teman mu"
Dan Naura nggak sadar ternyata adiknya sudah pergi terlalu lama, hingga dia mendengar suara deru motor.
"Kamu dari mana aja, Jam segini baru pulang"
"Dari luar mbak, udah dibilangin juga"
"Kamu sudah makan?"
"Udah Mbak, tadi aku makan diluar itu makanya pulang nya agak lamaan Dikit".
"Kamu nggak beliin mbak makanan atau sesuatu yang bisa dimakan?"
"Lhaa mbak nggak ngomong sihh"
"Mbak mau makan apa, biar aku beli lagi keluar sebentar"
"Udah nggak lapar lagi"
Naura memilih untuk belajar lagi, dan membuat tugas yang diberikan Guru Matematika nya, karena setelah tugas ini, Guru tersebut akan mengadakan Quiz untuk pelajaran hari esok.
Kebiasaan buruk nya yaitu belajar sampai jam 1 bangun nya jadi telat, Susah payah belajar malam hari nya, tapi paginya malah telat untuk pergi kesekolah.
"Mbak cepetan, aku udah telat nihh"
"Kamu duluan aja, Mbak kesekolah jalan kaki".
Sahut Naura karena tidak mau adiknya terlambat kesekolah karena ulahnya.
"Mbak serius "
"Iya Kila, Buruan gihh, Sekolah kamu jauh Ntar telat lagi"
"Yaudah aku Pergi duluan kalo gitu"
Dengan secepat kilat Naura berlari kesekolah dan jarak rumah lumayan jauh, Dia terpaksa naik angkot dan desak-desakan didalam angkot tersebut.
Sesampainya di gerbang, Dia ditabrak oleh Siswa lain yang membuat Naura makin kesal.
"Woy, Lu punya mata ngk."
"Cepat Ashqia Naura, kalo nggak pagarnya segera bapak tutup" Sahut Pak Satpam
"Aduhhh bentar pak, bentar" sahut Naura.
"Bapak hitung sampai tiga,klo gk juga pagarnya bapak tutup, satu...,duaaa..."
"Dasar anak itu...." Monolog pak satpam yang ada.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!