" Iya bu saya mau kos disini." Jawab Anet
" Boleh neng, nanti saya penggilkan yg punya ya neng, soalnya saya cuma d amanatkan."
" Neng, mau menunggu atau datang lagi nanti?"
" Jauh rumahnya ya bu?"
" Dekat neng, hanya satu belokan saja. Klo neng mau menunggu silahkan neng."
" Baiklah bu, saya menunggu saja biar sekalian."
Ibu itu pun segera pergi meninggalkan kosan untuk menemui pemilik kosan.
Sementara anet menunggu d taman belakang rumah sambil melihat anak2 bermain. Anet melihat suasana disini nampak begitu hangat seperti suasana rumah.
Tak lama berselang ibu tadi datang dengan seorang perempuan paruhbaya namun masih terlihat cantik dan anggun.
" Permisi neng,"
Suaranya membuyarkan lamunan anet.
" Eh, iya bu."
" Ini neng, pemilik kos nya."
Anet menjulurkan tangannya " perkenalkan bu saya Ganetta Prastiwi ibu bisa panggil saya Anet."
" Saya Wulan pemilik kosan ini."
Mereka berbincang sambil melihat\-lihat isi kamar kosnya. Anet setuju dengan harga yang di berikan. Dan berencana pindah hari minggu besok. Untuk pembayaran Anet sudah memberikan uang muka dan akan d lunasi saat masuk nanti.
Dalam perbincangannya nampak anet dan wulan sangat mudah akrab. Anet tidak begitu canggung terhadap wulan. Begitupun dengan wulan yang nampak begitu akrab dengan wulan. Mereka bukan seperti ibu kos dan anak kos melainkan seperti ibu dan anak saja.
Setelah drama perpisahan antara keduanya akhirnya anet pulang ke kosnya yg lama.
Sesampainya d kos lama anet langsung mandi dan mencicil membereskan barangnya yang memang tidak terlalu banyak.
Keesokan harinya anet berpamitan kepada pemilik kosnya bahwasannya anet akan pindah kos. Setelah berpamitan anet pergi kekampus.
Sampai d kampus Anet bertemu dengan sahabatnya April, Joana dan tasya. Mereka bercengkrama seolah sudah lama tak berjumpa.
" kamu sudah dapat kosnya net?" tanya april
" Sudah pril. Agak lumayan jauh dari kampus tapi aku suka heheee..."
" Dimana? kapan pindah?" Berondong joan
" Di Bugenvile. Jadi aku perlu naik angkot satu kali deh buat ngampus."
" Waaah,,, ko bisa kamu dapet kosan disana?? Eh, emang disana ada kosan ya? tanya tasya.
" Ada sya, tempatnya kaya rumah biasa cuma isinya kamar2 gitu. Aku suka konsepnya. Hari minggu besok aku rencananya pindah. Kalian mau antar kan?"
" Maaf ya net aku ga bisa." Jawab joan
" Klo aku sih bisa aja. Klo kamu bisa ga sya?"
" Bisa."
" Jam berapa net?"
" Jam 10an ya biar ga terlalu panas."
Dosen pun datang tepat waktu. Mereka mengikuti perkuliahan dengan seksama. Mereka memang mahasiswi yang lumayan cerdas. Terbukti sampai di tingkat akhir ini nilai mereka tak satupun menurun.
Diantara mereka berempat memang joana sudah menikah dengan dosen pengajar d kampus mereka. Jadi, joana takpernah pergi kumpul jika waktu libur. Kini joana sedang mengandung buah cintanya dengan suaminya.
April dan tasya memang memiliki pacar tapi mereka selalu menghargai anet yg masih menjomblo. Bukan anet ga laku ya. Tapi masa lalunya yang membuatnya enggan berpacaran.
Pernah ada mahasiswa kedokteran yang mau sama anet. Tapi, anet menolaknya dengan halus. Bahkan bukan hanya satu atau dua laki-laki saja yang pernah mendekati anet. Tapi begitulah anet. Selalu punya cara untuk menolak.
Hari ini anet sudah bersiap. Tinggal menunggu tasya dan april untuk menjemputnya. Tak banyak barang yang dibawanya. Dua buah koper besar dan 2 box yang berisi buku dan alat makan.
****
Jangan lupa likenya ya 🙏
"Hai net, sudah siap?"
" Sudah, tasya mana pril?"
" Aish,,, anak itu memanglah ngga bisa d andelin. Dia jalan sama cowoknya. trus dia bilang lupa klo udah ada janji sama kita." Kesal April...
" Maafin aku ya pril jadi ngerepotin kamu deh."
" Santai aja kali net.. Eh, tapi ntar aku langsung balik ya ga bantuin kamu beres-beres soalnya mau nganterin camer hehee..."
" Oke deh..."
Setelah semua barang masuk kedalam mobil. April pun langsung melajukan mobilnya ke kosan Anet yang baru.
Sesampainya d kosan baru April sedikit heran karena tempatnya terlihat seperti rumah biasa tapi dalamnya terdapat kamar-kamar... Rumah kosnya cukup ramai. Saat mereka mengeluarkan barang-barang anet penghuni kos lama ikut membantu. Tak lupa Anet berterima kasih sama mereka.
Setelah semua beres April pun segera pamit kepada Anet. Karena dia sudah ada janji sama camernya.
Anet merebahkan dirinya d kasur.
Drrreet... Drrreeeet....
Lamunan anet buyar dengan suara telfon.
" Halo Ibu,,, "
" Halo nak, gimana sudah pindahan kosnya?"
" Sudah bu, ini baru nyampe kosan yang baru. Ibu sehat?"
" Alhamdulillah ibu dan bapak sehat nak. Uang mu masih ada nak?" Begitulah ibu anet jika menelfon dia akan menanyakan keuangan anet.
" Masih ko bu. Kemarin juga baru d kirim sama abang. Ibu tenang aja, klo anet perlu nanti anet telfon ibu hehehee...."
" Ya sudah, kamu jaga diri baik-baik ya nak,, jaga kesehatan, jangan lupa makan, solat."
" Iya bu. Ibu sama bapak juga ya. Salam sama bapak ya bu."
Trup... Telfon pun terputus.. Anet menggenggam telfonnya.. Dia sangat merindukan ibu dan bapaknya... Sudah hampir tiga bulan anet belum sempat pulang karena kesibukannya.
Terdengar suara ribut d luar anet pun segera turun untuk melihat. Ternyata anak tetangga jatuh dari pohon mangga di halaman belakang. Anet meringis melihat darah dia pun segera masuk kembali ke kamar..
Terdengar notifikasi pesan d telfonnya. Anet membacanya dan ternyata pesan dari joana, segera anet membukanya.
" Net, temenin aku masak ya d rumah. Nanti malam mau ada acara kumpul-kumpul temen sekolahnya suamiku."
Anet menghela nafas setelah membaca pesan dari sahabatnya itu. Anet tidak bisa menolak ajakan sahabatnya itu apalagi sekarang joana tengah berbadan dua. Anet pun segera bersiap untuk datang ke tempat joana.
Setibanya di rumah joana, anet langsung masuk ke dapur setelah di persilahkan oleh maid.
"Aaaaa.... Akhirnya Anetkuh datang." Teriak joana sambil memeluk anet.
Anet hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu. Anet pun segera berkutat dengan bahan-bahan yang sudah ada dan mulai memasak.Setelah semuanya beres Anet pun menatanya d meja makan.
" Jam berapa tamunya datang Jo?"
" Mungkin sebentar lagi Net, soalnya tadi kata suamiku mereka sudah d jalan."
"Baiklah... Aku istirahat dulu deh, kamu juga Jo. Bersiap-siaplah biar bumilku ini tambah cantik."
"Baiklah sahabatku yang paling baik." Sambil memeluk dan mencium pipi Anet.
" Joan...." Teriak Anet karena ulah sahabatnya itu.
Anet menyandarkan dirinya d sofa ruang keluarga. Joana dan suaminya tengah bersiap-siap di kamar.
Terdengar suara mobil berhenti di depan. Anet berfikir mungkin itu tamu yang d maksud. Maid segera membuka pintu depan. Anet masih terlihat santai di ruang TV sambil menonton acara TV yang entahlah acara apa karena Anet sebenarnya tidak terlalu mengindahkannya.
* Terimakasih sudah membaca... Mohon maaf masih belajar ya 🙏🙏
" Bumiiiil......"
Anet sontak kaget karena ada yang meneluknya dari belakang.
" Up's! Maaf saya fikir Joan."
" Hai, kalian sudah datang." Sapa Angga suami joana dari arah tangga.
" Kenalkan ini Ganetta sahabatnya istriku."
" Anet."
" Wulan."
" Abimana, sahabat sekaligus suami wulan.."
" Raditya."
" Loh, ko pada kumpul disitu. Ayo kita makan." Seloroh Joan sambil berjalan kearah mereka. Tak lupa joana menyapa mereka.
Mereka pun sama-sama menyerbu meja makan dan memilih posisi masing-masing.
"Wow.... Bumil kita masak enak nih." Wulan
" Sayangnya bukan bumil kita yang masak lan."
" Iya, mba soalnya aku ga tahan bau-bauan. Terus ga tau kenapa aku cuma bisa makan masakan satu orang dan itu anet."
" Wah, jadi semua yang masak kamu net?"
Anet hanya menjawab dengan anggukan saja dan tak lupa tersenyum.
" Jangan khawati masakan dia enak ko. Ngga kalah lah sama masakan restoran. Makasih ya anet sudah mau d repotkan sama bumil kita ini." Angga
" Iya sama2 Mas. Anet seneng klo joan masih bisa makan masakan anet. Mari semuanya d coba. Semoga tidak mengecewakan Mas.Angga dan Joana." Jawab anet merendahkan diri..
Semua memuji masakan anet. Sampai-sampai wulan mau di masakin rendang karena mendengar cerita joana klo rendang buatan anet juara. Anet pun berjanji akan membuatkan rendang untuk wulan.
Karena mereka asik bercerita anet tersentak melihat jam di tangannya ternyata sudah mulai larut. Anet pun segera pamit pada semuanya.
" Eh, dit. Gw bisa minta tolong ga?" Tanya angga.
" Tolong apaan?" Jawab Radit
" Titip Anet yah, rumah lo searah sama dia. Bisa ya."
" Eh, ga usah mas. Anet naik ojol aja. Nanti malah ngerepotin." Jawab anet
" Ga apa-apa Net, tenang ga bakal ada yang marah klo radit nganterin kamu." Seloroh wulan
Akhirnya anet pun pulan bersama dengan radit. Selama perjalanan hening tak ada satupun yang memulai pembicaraan. Sampai radit bertanya alamat anet " rumahnya dimana?"
" Eh, iya itu saya kos d Bugenvile." Jawab anet gugup.
" Hah! " Jawab radit gugup
" Bugenvile Ka." Jawab anet lagi.
" Owh! Iya.. Sudah lama?"
" Baru tadi pagi pindahan Ka."
Radit mengangguk tanda mengerti. mereka pun kembali terdiam. Radit fokus dengan jalanan dan anet melihat suasana d luar lewat jendela mobil.
" Sudah sampai."
" Eh, iya. Terimakasih Ka sudah mengantarkan anet."
Radit hanya menjawab dengan tersenyum dan mengangguk. Anet turun dari mobil dan masuk ke dalam. Mobil Radit pun melaju menuju rumahnya.
Sesampainya dikamar anet merebahkan badannya. Tak lupa memberi kabar sahabatnya klo dirinya sudah sampai d kosan dengan selamat. Setelah itu anet tertidur begitu saja.
Keesokan harinya anet pergi ke kampus untuk bertemu dosennya. Anet mau menyerahkan tugas akhirnya. Begitu pun dengan ketiga sahabatnya.
Mereka bertemu di taman kampus. Setelah menyerahkan tugas akhirnya, anet berpamitan pada tiga sahabatnya untuk pulang ke rumah orang tuanya.
" Yaaah,,, lama dong net pulangnya?" Tanya joan
" Ngga jo, paling beberapa hari. Aku udah kangen sama ibu sama bapak."
" Hati-hati ya net." tasya
Mereka berempatpun saling berpelukan seolah akan berpisah lama sekali. Anet menghentikan pelukannya karena klo ga begitu ga akan selesai deh mereka berpelukan.
" Nanti aku kabarin ya klo aku balik ke sini."
" Eh, terus rendang mba wulan gimana?"
" Nanti aku buatin pas d rumah."
" Siapa wulan?" Tanya Tasya dan april bersamaan.
*Terimakasih sudah membaca...
*Klik jempolnya ya 🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!